Anda di halaman 1dari 2

 Nuzulul Qur’an menurut Berbagai Madzab Dengan turunnya Al-Qur’an secara berangsur-

menerangkan bahwa Al-Qur’an diturunkan ke Baitul angsur, maka para kaum muslimin menjadi lebih
Izzah secara langsung. mudah menghafalkan dan memahaminya.
 Dari Baitul Izzah itulah, Al-Qur’an kemudian
Terlebih, ketika ayat itu turun dengan latar belakang
diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah
peristiwa tertentu atau yang diistilahkan dengan asbabun
SAW. nuzul, maka semakin kuatlah pemahaman para sahabat.
 Nuzulul Qur’an yang kemudian diperingati oleh
sebagian kaum muslimin mengacu kepada tanggal 4. Relevan dengan Pentahapan Hukum dan
pertama kali Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah Aplikasinya
SAW di gua Hira.
Jika sebagian besar umat Islam di Indonesia  Sayyid Quthb menyebut para sahabat dengan
meyakini 17 Ramadhan sebagai tanggal Nuzulul Qur’an, “Jailul Qur’anil farid” (generasi qur’ani yang
Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury menyimpulkan unik).
Nuzulul Qur’an jatuh pada tanggal 21 Ramadhan.
 Diantara hal yang membedakan mereka dari
Lepas dari perbedaan berapa tanggal sebenarnya,
generasi lainnya adalah sikap mereka terhadap
Nuzulul Qur’an dalam arti turunnya Al-Qur’an kepada Al-Qur’an.
Rasulullah SAW secara bertahap atau berangsur-angsur
itu memiliki beberapa hikmah sebagai berikut:  Begitu ayat turun dan memerintahkan sesuatu,
1. Meneguhkan hati Rasulullah dan para sahabat mereka langsung mengerjakannya.
Dakwah Rasulullah pada era makkiyah penuh
dengan tantangan baik berupa celaan, cemoohan,  Interaksi mereka dengan Al-Qur’an bagaikan
siksaan, bahkan upaya pembunuhan.Wahyu yang para prajurit yang mendengar intruksi
turun secara bertahap dari waktu ke waktu komandannya; langsung dikerjakan segera.
menguatkan hati Rasulullah dalam menapaki jalan
yang sulit dan terjal itu.  Diantara hal yang memudahkan bersegeranya
para sahabat dalam menjalankan perintah Al-
Qur’an adalah karena Al-Qur’an turun secara
2. Tantangan dan Mukjizat bertahap.

 Orang-orang musyrik yang berada dalam  Perubahan terhadap kebiasaan atau budaya yang
kesesatan tidak henti-hentinya berupaya mengakar di masyarakat Arab pun dilakukan
melemahkan kaum muslimin. Mereka sering melalui pentahapan hukum yang memungkinkan
mengajukan pertanyaan yang aneh-aneh dengan dilakukan karena turunnya Al-Qur’an secara
maksud melemahkan kaum muslimin. berangsur-angsur ini. Misalnya khamr.

 Pada saat itulah, kaum muslimin ditolong Allah  Ia tidak langsung diharamkan secara mutlak,
dengan jawaban langsung dari-Nya melalui tetapi melalui pentahapan.
wahyu yang turun.
 Pertama, Al-Qur’an menyebut mudharatnya lebih
 Selain itu, Al-Qur’an juga menantang langsung besar dari manfaatnya (QS. 2 : 219).
orang-orang kafir untuk membuat sesuatu yang
semisal dengan Al-Qur’an.
 Kedua, Al-Qur’an melarang orang yang mabuk
karena khamr dari shalat (QS. 4 : 43). Dan yang
 Nyanta, walaupun Al-Quran turun berangsur- ketiga baru diharamkan secara tegas (QS. 5 : 90-
angsur, tidak seluruhnya, toh mereka tidak 91).
mampu menjawab tantangan itu.
 Menguatkan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari
 Ini sekaligus menjadi bukti mukjizat Al-Qur’an Allah yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji
yang tak tertandingi oleh siapapun.
 Ketika Al-Qur’an turun berangsur-angsur dalam
3. Memudahkan Hafalan dan Pemahamannya kurun lebih dari 22 tahun, kemudian menjadi
rangkaian yang sangat cermat dan penuh makna,
indah dan fasih gaya bahasanya, terjalin antara
satu ayat dengan ayat lainnya bagaikan untaian
mutiara, serta ketiadaan pertentangan di
dalamnya, semakin menguatkan bahwa Al-
Qur’an benar-benar kalam ilahi, Dzat yang Maha
Bijaksana lagi Maha Terpuji.

 Demikianlah, sebagian hikmah Nuzulul Qur’an,


diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-
angsur kepada Rasulullah SAW. Wallahu a’lam
bish shawab.***

Anda mungkin juga menyukai