Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PAISEN “KW”

DENGAN IDIOPATIK TROMBOSITOPENIA PURPURA (ITP)

OLEH

Novianty angella grezzia

Prodi S1 keperawatan

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

2020

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PAISEN “KW” DENGAN IDIOPATIK


TROMBOSITOPENIA PURPURA (ITP) DI RUANG ASTER RSUD KOTA BEKASI
I. IDENTITAS A. Anak
1. Nama : “KW”
2. Anak yang ke : 2 dari 2 bersaudara
3. Tanggal lahir/umur : 8 Mei 2011 / 67 bulan
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama B. : Hindu
Orang Tua
1. Ayah
a. Nama : “KS” (Ayah Kandung)
b. Umur : 45 Tahun
c. Pekerjaan : Swasta
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Hindu
f. Alamat : Br. Taman, Desa Batu Agung, Jembrana
2. Ibu
a. Nama : “KR” (Ibu Kandung)
b. Umur : 50 Tahun
c. Pekerjaan : Buruh
d. Pendidikan : SD
e. Agama : Hindu
f. Alamat : Br. Taman, Desa Batu Agung, Jembrana
II. GENOGRAM

Ket :
: Perempuan : Pasien
: Laki – Laki
: Tinggal Serumah
: Sudah meniggal : Orang yang lebih dekat
ke pasien

III. ALASAN DIRAWAT A. Keluhan Utama


Ibu pasien mengatakan pasien mengalami perdarahan di gusi serta sakit kepala
B. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Ketika pasien berumur 3 tahun, pasien dikeluhkan mengalami perdarahan di
gusi dan memar di kaki. Kemudian pasien diajak berobat ke dokter terlebih
dahulu, kemudian dirujuk ke RSUD Jembaran. Setelah kurang lebih 1 minggu
di sana, akhirnya pasien dirujuk ke RSUP Sanglah. Di RSUP Sanglah, pasien
didiagnosa menderita penyakit Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP)
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah di rawat di rumah sakit
sebelumhya karena penyakit selain ITP.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita
penyakit ITP atau kelainan darah lainnya.
C. Riwayat Alergi
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi terhadap obat namun pasien
alergi terhadap daging sapi.
IV. RIWAYAT ANAK A. Perawatan Dalam Masa Kandungan
Ibu pasien mengatakan memeriksakan kehamilannya kurang lebih tiga kali di
bidan. Selama masa kehamilan, ibu mengatakan ia dan keluarganya tidak
mengalami sakit yang menyebabkan janinnya terlular penyakit.
B. Perawtan pada Waktu Kelahiran
Umur kehamilan ketika persalinan adalah 8 bulan, persalinan ditolong oleh bidan,
persalinan berlangsung normal, keadaan bayi setelah lahir normal dengan BB =
3300 gram, PBL = 49 cm, LK = 32, dan LD = 31 cm.

V. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL A. Bernafas


Ibu pasien mengatakan sebelum dan sesudah sakit, pasien tidak terlihat kesulitan
bernafas, suara nafas pasien normal.
B. Makan dan Minum
Nafsu makan anak sebelum sakit normal dan setelah sakit nafsu makannya bahkan
bertambah, bisa sampai 4 kali dalam sehari, ibu pasien mengatakan pasien suka
makan daging ayam, ikan, dan minum susu.
C. Eliminasi
Ibu pasien mengatakan sebelum dan sesudah sakit, jika pasien ingin BAB, ia akan
mengatakannya, kemudian pasien bisa melakukannya sendiri dengan diawasi,
namun untuk membilasnya, pasien masih perlu bantuan. Konsistensi feses pasien
normal, warna kuning kecoklatan, frekuensi BAB pasien 1-2 kali/hari
D. Aktivitas
Ibu pasien mengatakan pasien sangat suka bermain, pasien mengatakakan mainan
yang disukainya adalah mobil-mobilan. Pada saat sakit, pasien juga tampak sering
bermain mobil – mobilan serta mewarnai. Ketika di rumah, pasien juga memiliki
teman bermain yang selalu diajak bersama.
E. Rekreasi
Saat pasien sakit ibu pasien mengatakan pasien tetap jalan – jalan ke luar ruangan
F. Istirahat dan Tidur
Ibu pasien mengatakans sebelum dan sesudah sakit, pasien memiliki kebiasaan
tidur yaitu kencing sebelum tidur, pasien jarang mengompol. Pasien tidur bersama
orang tuanya. Pasien biasa tidur siang selama 2 jam dan tidur malam selama 9 jam
G. Personal Hygiene/Kebersihan Diri
Ibu pasien mengatakan sebelum pasien sakit pasien bisa mandi sendiri dengan
tetap diawasi, namun setelah sakit, pasien harus dimandikan oleh orang tuanya.
Ibu pasien juga mengatakan untuk menggosok gigi, jarang dilakukan, agar
mengurangi risiko perdarahan.
H. Pengaturan Suhu Tubuh
Ibu pasien mengatakan jika pasien demam hanya diberi kompres hangat dan obat
penurun panas.
I. Rasa Nyaman
Ketika pengkajian, pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri. Ibu pasien
mengatakan pasien mengeluh nyeri setiap timbul memar di kakinya.
J. Rasa Aman
Pasien tidak terlihat cemas dengan lingkungan sekitarnya. Pasien juga tidak takut
dengan petugas rumah sakit.
K. Belajar (Anak dan Orang Tua)
Ibu pasien mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang penyakit yang diderita
pasien. Pasien mengatakan dia baru TK dan rajin belajar, pasien tidak mengetahui
tentang penyakit yang dideritanya.
L. Prestasi
Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah memiliki prestasi di sekolah
M. Hubungan Sosial Anak
Ibu pasien mengatakan pasien banyak memiliki teman di TK, dan memiliki satu
teman di rumah yang selalu diajak bersama. Hubungna sosial anak dengan
keluarga baik, pasien tidak terlihat malu-malu saat bicara dengan orang yang baru
dikenalnya.
N. Melaksanakan Ibadah
Ibu pasien mengatkan sebelum sakit, pasien selalu ikut dalam kegiatan
persembahyangan. Namun semenjak pasien sakit, ia jarang melakukan kegiatan
persembahyangan.

VI. PENGAWASAN KESEHATAN


Ibu pasien mengatakan ketika sehat, pasien tidak dibawa ke pelayanan
kesehatan, pasien cukup diawasi di rumah oleh orang tuanya seperti kesehatan
makananannya. Bila pasien sakit, ibu pasein meminta pertolongan kepada dokter atau
rumah sakit. Pasien jarang diajak kujungan ke posyandu. Ibu pasien mengatakan
imunisasi yang didapatkan pasien lengkap. Berikut tabel jadwal imunisasi pasien :
Tempat
Imunisasi Umur Tgl diberikan Reaksi
imunisasi
Timbul
BCG 0 bulan Mei 2011
benjolan pada Bidan
praktik bekas suntikan
POLIO 0 0 bulan Mei 2011 Demam Bidan praktik
POLIO I 2 bulan Juli 2011
Demam Puskesmas
POLIO II 4 bulan September 2011
POLIO III 6 bulan November 2011 Demam Puskesmas
Demam Puskesmas
DPT I 2 bulan Juli 2011 Demam Puskesmas
DPT II 4 bulan September 2011 Demam Puskesmas
DPT III 6 bulan November 2011 Demam Puskesmas
HB I Mei 2011 Bidan praktik
0 bulan Demam
HB II Juni 2011
1 bulan Demam Puskesmas
HB III November 2011
6 bulan Demam
Puskesmas
CAMPAK 9 bulan Februasi 2012 Demam Puskesmas
Tambahan - - - -
Anjuran - - - -

VII. PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA


Ibu pasien mengatakan penyakit yang pernah diderita pasien adalah demam,
batuk, dam pilek. Pertolongan yang ibu pasien berikan yaitu dengan membawa pasien
ke pelayanan kesehatan seperti puskesmas.
VIII. KESEHATAN LINGKUNGAN
Ibu pasien mengatakan lingkungan di rumahnya bersih, begitu juga
lingkungan di sekitar rumahnya. Selama sakit, lingkungan tempat tidur pasien juga
cukup bersih dan rapi.

IX. PERKEMBANGAN ANAK (0-6 tahun)


Umur pasien ketika dikaji adalah 67 bulan, sehingga KPSP yang digunakan adalah
KPSP pada anak umur 66 bulan.
Berikut table hasil KPSP anak umur 66 bulan :
Jawaban
No Tindakan Pemeriksaan Aspek
Ya Tidak
1 Jangan membantu anak dan jangan Gerak halus
memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas
kosong yang tersedia. Berikan 3 kali
kesempatan. Apakah anak dapat menggambar √
seperti contoh ini?

2 I kuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara dan


memberi isyarat dengan telunjuk atau mata bahasa
pada saat memberikan perintah berikut ini:
"Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".

"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di
atas", "di bawah", "di depan" dan "di
belakang”
3 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan Sosialisasi
tidak rewel (tanpa menangis atau dan

menggelayut pada anda) pada saat anda kemandirian
meninggalkannya?
4 Jangan menunjuk, membantu atau Bicara dan √
membetulkan, katakan pada anak : bahasa

"Tunjukkan segi empat merah"


"Tunjukkan segi empat kuning"
‘Tunjukkan segi empat biru”
"Tunjukkan segi empat hijau"
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu
dengan benar?
5 Suruh anak melompat dengan satu kaki Gerak kasar
beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan

dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia
dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
6 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri Sosialisasi
tanpa bantuan? dan √
kemandirian
7 Suruh anak menggambar di tempat kosong Gerak halus
yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah
gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu.
Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada
bagian yang belum tergambar. Dalam

memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh
yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang
berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan
kaki, setiap pasang dinilai satu bagian.
Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3
bagian tubuh?
8 Pada gambar orang yang dibuat pada nomor Gerak halus
7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 √
bagian tubuh?
9 Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat- Bicara dan √
kalimat yang belum selesai ini, jangan bahasa
membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus ………
"Jika api panas maka es ………
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang
………
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil,
es dingin, ayah seorang pria) ?
10 Apakah anak dapat menangkap bola kecil Gerak kasar
sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan

menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak
ikut dinilai).

Jumlah jawaban Ya = 9, sehingga perkembangan anak sesuai dengan tahap


perkembangan
• Bila jawaban Ya = 9 - 10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan
perkembangan (S)
• Bila jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
• Bila jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).

X. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum
Kebersihan pasien cukup, pergerakannya masih aktif, kaki pasien sedikit kecil
yang tidak proporsional dengan tubuhnya.
B. Warna Kulit
Warna kulit pasien agak pucat
C. Suara waktu menangis
Suara pasien waktu menangis seperti anak – anak pada umumnya
D. Tonus otot
Tonus otot pasien kuat
E. Turgor kulit Turgor kulit elastis
F. Udema
Udema tidak ada
G. Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut hitam dan tersebar merata, tidak ada benjolan
H. Mata
Konjungtiva merah muda, tidak ada secret, pupil isokor, sclera tidak ikterik
I. Hidung
Bentuk normal, hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada benjoan
J. Telinga
Bentuk telinga normal, tidak ada sekret
K. Mulut
Mukosa bibir agak kering, terdapat bekas gusi berdarah
L. Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening
M. Thoraks
Bentuk dada simetris, frekuensi napas 28 x/menit dengan irama reguler, tidak ada
retraksi otot dada, warna kulit normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
suara nafas vesikuler.
N. Jantung
Bunyi jantung normal, tidak ada pembesaran
O. Persarafan
Fungsi saraf masih bagus dibuktikan dengan refleks yang masih bagus
P. Abdomen
Bentuk simetris, distensi tidak ada, nyeri tekan tidak ada, bising usus normal, tidak
ada asites, tidak ada pembesaran organ.
Q. Ekstremitas
Kaki pasien agak dingin, tidak ada edema, CRT < 2 detik
R. Alat Kelamin
Genetalia normal, tidak ada kelainan
S. Anus
Anus normal, tidak ada kelainan
T. Antropometri
1. BB : 18 Kg
2. TB : 104 cm

U. Gejala Kardinal
1. Suhu : 36, 7 oC
2. Nadi : 68 x/menit
3. RR : 26 x/menit

XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Nama : KW
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jenis Sample : Darah
Tanggal pemeriksaan : 26 November 2016
PARAMETER
HEMATOLOGI NILAI
Darah Lengkap HASIL SATUAN REMARKS METODE
RUJUKAN
(CBC )
WBC 10.18 10 3 µ/L 6.0 - 14.0 Flowcytometr
i
 NE% 63.34 % 18.30 - 47.10 Flowcytometr
Tinggi
i
 LY% 25.02 % 30.0 - 64.30 Flowcytometr
Rendah
i
 MO % 10.45 % 0.0 - 7.10 Flowcytometr
Tinggi i

 EO% 0.55 % 1.0 - 5.0 Flowcytometr


A. Interaksi anak dengan orang tua Interaksi anak dengan
orang tua baik
B. Bentuk / arah komunikasi Komunikasi nyambung C.
Ambivalensi/kontradiksi perilaku Tidak terjadi kontradiksi
periaku D. Rasa aman anak
Anak merasa tenang dan tidak cemas dengan lingkungannya

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. Analisa Data
Tgl/jam Data Fokus Interpretasi/Penybab Masalah
29-11- DO : Ibu pasien Gangguan autoimun Ketidakefektifan
2016 mengatakan kaki perfusi jaringan
Pukul
pasien dingin perifer
07.30 Trombositopenia
DO :
- Kulit pasien
terlihat pucat
- Kaki pasien
Penghancuran dan
dingin
- HGB : 8.80 pembuangan trombosit

g/dL meningkat

Perdarahan

Suplai darah ke perifer


menurun

Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer

29-11- DS : Ibu pasien Gangguan autoimun Risiko perdarahan


2016 mengatakan gusi
Pukul
pasien sering
07.30
berdarah Adanya antibodi
DO :
glikoprotein pada
- Adanya bekas
permukaan trombosit
perdarahan pada
gusi
- Adanya
ekimosis di
Terbentuk Autoantibodi
daerah kaki
3
- PLT : 1.47 x 10
µ/L
Makrofag akan
merusak glikoprotein
IIb/IIIa pada trombosit

Trombositopenia

Risiko perdarahan

B. Analisa Masalah
1. Masalah 1
a. Probem : ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
b. Etiologi : penurunan suplai darah
c. Symptom : kulit pasien terlihat pucat, HGB rendah Akibat jika tidak
ditangani :
Akibat jika ketidakefektifan perfusi jaringan perifer tidak ditangani adalah
kebutuhan nutrisi dan oksigen untuk jaringan perifer menjadi terganggu
sehingga mengakibatkan proses penyembuhan luka menjadi lama bahkan bisa
menyebabkan kematian sel.
2. Masalah 2
a. Problem : risiko perdarahan
b. Etiologi : trombositopenia
c. Symptom : adanya bekas perdarahan pada gusi, adanya ekimosis di daerah
kaki, PLT = 1.47 x 103 µ/L Akibat jika tidak ditangani :
Akibat jika perdarahan tidak ditangani adalah akan menyebabkan syok
hemoragik

C. Rumusan Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
suplai darah
2. Risiko perdarahan dibuktikan dengan trombositopenia
D. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas No Tanggal Diagnosa
Keperawatan Tanggal TTD
Muncul Teratasi
1 29/11/2016 Ketidakefektifan perfusi Masalah teratasi
jaringan perifer sebagian
(Prastika )
berhubungan dengan
penurunan suplai darah

2 29/11/2016 Risiko perdarahan Masalah belum


dibuktikan dengan teratasi
trombositopenia (Prastika )
XIV. RENCANA KEPERAWATAN Diagnosa Tujuan dan Kriteria Keperawatan Hasil
No Intervensi Rasional Ttd
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Lakukan penilaian sirkulasi 1. Menilai tanda – tanda perfusi
perfusi jaringan asuhan keperawatan perifer secara komprehensif jaringn perifer yang tidak
perifer selama 3 x 24 jam, (misalnya mengecek nadi adekuat (Prastika)
2. Mengetahui adanya luka atau berhubungan
tidak terjadi perfusi perifer, edema, waktu
jaringan yang tidak utuh
dengan penurunan jaringan perifer yang pengisian kapiler, warna dan yang menyebabkan perfusi suplai darah
tidak efektif dengan suhu kulit
2. Inspeksi
kulit apakah jaringan tidak adekuat KH:
3. Melancar
kan peredaran darah terdapat luka tekan dan 1. Tekanan
systole dan balik jaringan yang tidak utuh dyastol dalam
o
4. Mencegah terjadinya
3. Tinggikan kaki 20 atau lebih
kisaran normal dekubitus
tinggi dari jantung
2. Pengisian kapiler 5. Mengencerkan darah
4. Ubah posisi pasien setiap 2
jari dalam batas sehingga melancarkan
jam sekali
normal (< 2 detik) 5. Pertahankan hidrasi yang peredaran darah
3. Suhu kulit ujung 6. Untuk menambah komponen
cukup untuk mnurunkan
kaki dan tangan darah yang diperlukan untuk
viskositas darah.
tetap hangat 6. Berikan transfusi darah yang proses keefektifan perfusi
4. Muka tidak pucat
sesuai jaringan perifer
5. Hb dalam batas normal
Cahyani
2 Risiko perdarahan Setelah dilakukan 1. Monitor dengan ketat risiko 1. Untuk mengkaji faktor –
dibuktikan oleh asuhan keperawatan terjadinya perdarahan pada faktor yang dapat
trombositopenia selama 3 x 24 jam, pasien menyebabkan perdarahan (Prastika )
2. Untuk mencegah
perdarahan perdarahan tidak terjadi 2. Instruksikan pasien yang pada kaki karena
tusukan dengan KH: masih bisa berjalan untuk
benda
1. Tidak ada selalu menggunakan sepatu
3. Sikat gigi yang lembut akan
perdarahan 3. Gunakan sikat gigi yang
mengurangi risiko 2. Tidak ada memar
berbulu lembut untuk
3. Tidak ada purpura perdarahan pada gusi
4. Tidak ada ekimosis perawatan rongga mulut 4. Menambah jumlah trombosit
5. Gusi tidak berdarah
4. Beri produk – produk darah yang berfungsi dalam proses
6. Hasil platelet (PLT)
(misalnya trombosit dan pembekuan darah dalam
batas normal
5. Mencegah pergerakan
yang plasma beku segar) dengan tidak perlu sehingga tepat
perdarahan aktif
pembekuan darah menjadi
5. Pertahankan agar pasien
lebih cepat.
tetap tirah baring jika terjadi
air
O : Pasien mau
untuk minum air

XVI. EVALUASI
No
. Tanggal Jam Evaluasi Sumatif Ttd
Dx
1 02 – 12 – 2016 07.30 S : Ibu pasien mengatakan kaki pasien
sudah hangat
O: ( Prastika )
- Tekanan systole dan diastole
normal (130/80 mmHg)
- CRT < 2 detik
- Suhu ujung kaki dan tangan
hangat
- Muka agak pucat
- HGB : 9.25 g/dL
A : Masalah teratasi sebagian, tujuan
belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi nomor 6 yaitu
berikan transfusi darah yang sesuai
2 02 – 12 – 2016 07.30 S : Ibu pasien mengatakan kadang-
kadang gusi dan bibir pasien masih
berdarah ( Prastika )
O:
- Terlihat bekas perdarahan di
gusi
- Ada memar di kaki dan dada
- Ada purpura
- Ada ekimosis
- PLT : 1.96 x 10 3 µ/L
A : Masalah belum teratasi, tujuan
belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor resiko terjadinya
perdarahan
2. Kolaborasi pemberian transfusi
trombosit
Denpasar, 02 Desember 2016
Nama Pembimbing / CI Nama Mahasiswa

…………………………………….… …………………………………….…
NIP. NIM.
Nama Pembimbing / CT

…………………………………….…

NIP.

Anda mungkin juga menyukai