Anda di halaman 1dari 5

Nama: Fazlia Aminarti

Npm: 21.02.0071

Prodi: Pai 1-3

Mata kuliah: ulumul Qur’an ( UAS )

Soal

1.Qur'an Jelaskan apa asbabun nuzul ayat berikut ini :

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

)‫( االية‬, ‫ٰۤيـا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا اَل َت ْق َربُوا الص َّٰلو َة َواَ ْنـ ُت ْم ُس َكا ٰرى َح ٰ ّتى َتعلَم ُْوا َما َتقُ ْولُ ْو َن‬

2. Sebutkan apa urgensi dan kegunaan mempelajari asbabun nuzul.?

3. Jelaskan pengertian "Ayat Muhkamat" (‫ )محكمات‬dan "Ayat Mutasyabihat" (


‫)متشابهات‬.!

4. Tentukan diantara dua ayat ini, mana yang "Muhkamat" dan yang
"Mutasyabihat"..!

ُ‫اِياك َنعْ ُب ُد َو ِا يَّاك َنسْ َت ِعيْن‬

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan"

 ۗ ‫ ۚ  َي ُد هّٰللا ِ َف ْو َق اَ ْي ِدي ِْه ْم‬

"Tangan Allah

di atas tangan-tangan mereka,"

5. Lengkapi tanda baca (syakl) ayat berikut ini dan terjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia. !

"‫"ويسئلونك عن الروح قل الروح من امر ربي وما اوتيتمـ من العلم اال قليال‬
Jawaban

1. An-Nisa ayat 43

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (janganlah
pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar
berlalu saja, hingga kamu mandi (terlebih dahulu). Dan jika kamu sakit atau
sedang dalam perjalanan atau datang dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci), sapulah mukamu dan
tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Al-Hakim yang bersumber dari
Ali: bahwa Abdurrahman bin ‘Auf mengundang makan Ali dan kawan-
kawannya. Kemudian dihidangkan minuman khamar (arak, minuman keras),
sehingga terganggulah otak mereka. Ketika tiba waktu shalat, orang-orang
menyuruh Ali menjadi imam, dan pada waktu itu beliau membaca dengan
keliru: “qulya ayyuhal kafirun, la a’budu ma ta’budun, wanahnu na’budu ma
ta’budun”. Maka turunlah ayat tersebut di atas (An-Nisa ayat 43) sebagai
larangan shalat di waktu mabuk.

Diriwayatkan oleh Al-Faryabi, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mundzir yang bersumber
dari Ali: bahwa turunnya ayat “Wala junuban illa ‘abiri sabilin hatta taghtasilu”
(An-Nisa ayat 43) berkenaan dengan seorang yang junub (berhadats besar) di
dalam perjalanan lalu ia tayamum dan terus shalat. Ayat ini (An-Nisa ayat 43)
sebagai petunjuk kepada orang yang berhadats dalam perjalanan ketika tidak
ada air.
Diriwayatkan oleh Ibnu Maduwaih yang bersumber dari Al-Ashla’ bin Syarik:
bahwa Al-Ashla’ bin Syarik dalam keadaan junub di perjalanan bersama
Rasulullah Saw. Pada waktu itu malam sangat dingin, dan ia tidak berani mandi
dengan air dingin, takut kalau-kalau mati atau sakit. Hal itu disampaikan kepada
Rasulullah Saw. Lalu turunlah ayat tersebut di atas (An-Nisa ayat 43) sebagai
tuntunan bagi orang-orang yang takut kena bahaya kedinginan kalau ia mandi.

Diriwayatkan oleh At-Thabrani yang bersumber dari Al-Ashla’: bahwa Rasulullah


Saw pada suatu hari di perjalanan memerintahkan kepada Ashla’ khadam dan
pembantunya untuk menyiapkan kendaraannya. Al-Ashla’ berkata: “Wahai
Rasulullah aku sedang junub”. Maka Rasulullah Saw terdiam hingga datang
kepadanya Jibril membawa ayat tayamum. Beliau memperlihatkan cara
tayamum kepadanya, menyapu muka sekali, menyapu kedua tangannya sampai
sikut sekali. Bertayamumlah ia, kemudian mempersiapkan kendaraan untuk
Rasulullah Saw.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Yazid bin Abi Habib: bahwa
pintu rumah sebagian golongan Anshar melalui masjid. Ketika mereka junub
dan tidak mempunyai air, mereka tidak bisa mendapatkan air kecuali melalui
masjid. Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (An-Nisa ayat 43) yang
membolehkan orang junub melewati masjid.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Mujahid: bahwa
turunnya ayat ini (An-Nisa ayat 43) berkenaan dengan seorang kaum Anshar
yang sakit dan tidak kuat berdiri untuk wudhu. Dia tidak mempunyai khadam
(pembantu) yang menolongnya. Hal itu diterangkan kepada Rasulullah Saw.
Turunnya ayat tersebut di atas (An-Nisa ayat 43) sebagai tuntunan tayamum
bagi yang sakit tidak mampu berwudhu.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibrahim An-Nakh’i: bahwa
beberapa sahabat Rasul kena tatu (luka) yang parah sampai infeksi, dan diuji
oleh Allah dengan junub (karena mimpi). Mereka mengadu kepada Rasulullah
Saw. Maka turunlah ayat tersebut di atas (An-Nisa ayat 43) sebagai kelonggaran
bagi yang sakit parah dan junub untuk tayamum.

2. Pengetahuan tentang asbabun nuzul mempunyai banyak manfaat di


antaranya mampu mengantarkan seorang mufassir pada pemahaman yang
benar dengan memahamai kandungan teks dan keadaan yang menyertai
peristiwa yang terjadi ketika Al-Quran diturunkan. Namun manfaat yang
terpenting di antaranya adalah:

*.) Mengetahui hikmah pemberlakuan suatu hukum.

*.) Memberi batasan hukum yang diturunkan dengan sebab yang terjadi, bila
hukum tersebut dinyatakan dalam bentuk umum.

*.) Apabila lafazh yang diturunkan bersifat umum dan ada dalil yang
menunjukkan pengkhususannya, maka adanya asbabun nuzul akan membatasi
takhshish itu hanya terhadap yang selain bentuk sebab.

*.) Mengetahui sebab turunnya ayat adalah cara terbaik untuk memahami
Al-Quran dan menyingkap kesamaran yang tersembunyi dalam ayat-ayat yang
tidak dapat ditafsirkan tanpa pengetahuan sebab turunnya.

*.) Sebab turunnya ayat dapat menerangkan tentang kepada siapa ayat itu
diturunkan sehingga ayat tersebut tidak diterapkan kepada orang lain karena
dorongan permusuhan dan perselisihan.

3.Yang dimaksud ayat muhkamat adalah yang jelas maknanya dan tidak
tersembunyi.
Adapun mutasyabih adalah ayat ayat yang samar maknanya dan tersembunyi
dari kebanyakan manusia. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali orang yang
kokoh keilmuannya

4. Ayat muhkamat karena maknanya dapat dipahami secara jelas oleh manusia

ُ‫اِياك َن ْع ُب ُد َو ِا َّياك َن ْس َت ِع ْين‬

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan"

Ayat mutasyabihat : karena maknanya hanya Allah yang mengetahuinya


‫هّٰللا‬
 ۗ ‫ ۚ  َي ُد ِ َف ْو َق اَ ْي ِد ْي ِه ْم‬

"Tangan Allah

di atas tangan-tangan mereka,"

. 5ً ‫ح مِنْ َأ ْم ِر َر ِّبى َو َمٓا ُأوتِي ُتم ِّمنَ ٱ ْل ِع ْل ِم ِإاَّل َقلِيل‬ ُّ ‫وح ۖ قُ ِل‬
ُ ‫ٱلرو‬ ُّ ‫ َو َي ْسـَٔلُو َن َك َع ِن‬.
ِ ‫ٱلر‬

Arti: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu
termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit". Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku

Anda mungkin juga menyukai