Anda di halaman 1dari 326

FORMULARIUM

OBAT HERBAL
ASLI INDONESIA

KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
2018
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6 TAHUN 2016
TENTANG
FORMULARIUM OBAT HERBAL ASLI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa herbal asli Indonesia telah digunakan sejak jaman dahulu sebagai
upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan pengobatan;
b. bahwa dalam rangka mendorong dan menggalakkan pemakaian herbal asli
Indonesia di masyarakat dan pengembangan pemanfaatannya oleh dokter
di bidang kedokteran obat herbal asli Indonesia, perlu disusun kebijakan
mengenai penggunaan herbal;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Tentang
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lem-


baran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Ne-
gara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne-
gara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lem-
baran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 369, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5643);

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 3


6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Na-
sional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 381/Menkes/SK/III/2007 tentang
Kebijakan Obat Tradisional;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 121/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Medik Herbal;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 261/Menkes/SK/IV/2009 tentang Far-
makope Herbal Indonesia Edisi Pertama;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003/Menkes/Per/I/2010 tentang Sainti-
fikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1676);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1508);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG FORMULARIUM OBAT
HERBAL ASLI INDONESIA.

Pasal 1
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia yang selanjutnya disingkat FOHAI
merupakan dokumen yang berisi kumpulan tanaman obat asli Indonesia beserta
dengan informasi tambahan yang penting tentang tanaman obat asli Indonesia.

Pasal 2
FOHAI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 3
Pengaturan FOHAI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 digunakan sebagai
acuan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan Pelayanan Kesehatan
tradisional integrasi dengan menggunakan herbal.

Pasal 4
(1) FOHAI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2 memuat daftar tana-
man obat pilihan asli Indonesia yang sudah terbukti aman, berkhasiat dan ber-
mutu.
(2) Daftar tanaman obat pilihan asli Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
telah memenuhi kriteria yang meliputi:
a. mempunyai data keamanan yang dibuktikan minimal dengan data toksisitas
akut (LD50 );
4 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
b. mempunyai data manfaat minimal memiliki data praklinik;
c. mutu dinyatakan dengan pemenuhan produk terhadap Farmakope Herbal
Indonesia (FHI); dan
d. sediaan berbentuk formulasi modern.

Pasal 5
Pembinaan dan Pengawasan terhadap penggunaan obat herbal asli Indonesia
dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-
masing.

Pasal 6
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Februari 2016

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

Diundangkan di Jakarta NILA FARID MOELOEK


pada tanggal 25 April 2016

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 616

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 5


6 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
DA F TA R I S I

KATA PENGANTAR
KATA
KATAPENGANTAR
PENGANTARDIREKTUR
DIREKTURPELAYANAN
PELAYANANKESEHATAN
KESEHATANTRADISIONAL
TRADISIONAL
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

LAMPIRAN
BAB I
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
BAB I
A.LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN
B. TUJUAN
A.LATAR BELAKANG
C.TUJUAN
B. SASARAN PENGGUNA
D.DASAR
C. HUKUM
SASARAN PENGGUNA
E. RUANGHUKUM
D.DASAR LINGKUP
F. RUANG
E. PENGERTIAN
LINGKUP
F. PENGERTIAN
BAB II
PETUNJUK
BAB II UMUM
A.KETENTUAN
PETUNJUK UMUM UMUM
B. KRITERIA UMUM
A.KETENTUAN
B. KRITERIA

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 7


 �
    �
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
      
        
   
   
   
   
   
   
        
   
    
   
   
       

8 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


BAB IV
OBAT HERBAL ASLI INDONESIA
1. Adas Manis (Pimpinella anisum )
– Herbal untuk Batuk
2. Alang-alang (Imperata cylindrica )
– Herbal untuk Diuretik
– Herbal untuk Nefrolithiasis
3. Alpukat (Persea americana )
– Herbal untuk Dislipidemia
4. Anting-anting (Acalypha indica )
– Herbal untuk Hiperurisemia
5. Bawang Putih (Allium sativum )
– Herbal untuk Dislipidemia
– Herbal untuk Suportif Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
6. Brotowali (Tinospora rhumpii )
– Herbal untuk Diabetes
7. Cabe (Capsicum annuum )
– Herbal untuk Artritis
8. Cabe Jawa (Piper retrofractum )
– Herbal untuk Disfungsi Ereksi
9. Ceplukan (Physalis minima )
– Herbal untuk Paliatif dan Suportif Kanker
10. Daun Dewa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.)
– Herbal untuk Dislipidemia
11. Daun Sendok (Plantago major )
– Herbal untuk Konstipasi
12. Daun Wungu (Graptophyllum pictum  )
– Herbal untuk Konstipasi

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 9


– Herbal untuk Hemoroid
13. Daun Jambu biji (Psidium guajava )
– Herbal untuk Gastroenteritis
14. Jahe (Zingiber officinale )
– Herbal untuk Antiemetik
– Herbal untuk Gastritis
– Herbal untuk Artritis
15. Jambu Mede (Anacardium occidentale  )
– Herbal untuk Analgetik- Antipiretik
16. Jati Belanda (Guazuma ulmifoliae Lamk.)
– Herbal untuk Obesitas
17. Katuk (Sauropus androgynus (L) Merr)
– Herbal untuk Meningkatkan ASI
18. Kapulaga (Elletteria cardamomum)
– Herbal untuk Gastritis
19. Kayu Manis (Cinnamomum burmanii   )
– Herbal untuk Diabetes
20. Kayu Putih (Melaleuca leucadendron )
– Herbal untuk Artritis
21. Keji Beling (Stachytarpheta mutabilis )
– Herbal untuk Nefrolitiasis
22. Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme )
– Herbal untuk Paliatif dan Suportif Kanker
23. Kemuning (Murraya paniculata  Jack.)
– Herbal untuk Obesitas
24. Kencur (Kaempferia galanga )
– Herbal untuk Analgetik-Antipiretik
25. Ketepeng Cina (Cassia alata   )
– Herbal untuk Penyakit Kulit (Panu, Kudis, Kurap)

10 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


26. Klabet (Trigonella foenum-graceum )
– Herbal untuk Meningkatkan ASI
27. Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus )
– Herbal untuk Diuretik
28. Kunyit (Curcuma domestica )
– Herbal untuk Dislipidemia
– Herbal untuk Suportif Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
– Herbal untuk Gastritis
– Herbal untuk Hepatoprotektor
29. Kunyit Putih (Kaempferiae rotunda )
– Herbal untuk Paliatif dan Suportif Kanker
30. Lidah Buaya (Aloe vera  Burm, )
– Herbal untuk Konstipasi
31. Manggis (Garcinia mangostana )
– Herbal untuk Paliatif dan Suportif Kanker
32. Mengkudu (Morinda citrifolia )
– Herbal untuk Dislipidemia
– Herbal untuk Hipertensi
33. Meniran (Phylanthus niruri )
– Herbal untuk Diuretik
– Herbal untuk Nefrolithiasis
– Herbal untuk Hepatoprotektor
34. Miana (Coleus forskohlii  )
– Herbal untuk Suportif Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
35. Pala (Myristica fragrans )
– Herbal untuk Insomnia
36. Paliasa (Kleinhovia hospital  )
– Herbal untuk Hepatoprotektor

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 11


37. Pare (Momordica charantia )
– Herbal untuk Diabetes
38. Pasak Bumi (Eurycoma longifolia ()
– Herbal untuk Disfungsi Ereksi
39. Pegagan (Centella asiatica  )
– Herbal untuk Suportif Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
– Herbal untuk Gastritis
– Herbal untuk Penyakit Kulit (Panu, Kudis, Kurap)
40. Pule (Alstonia scholaris )
– Herbal untuk Analgetik-Antipiretik
41. Purwoceng (Pimpinella pruatjan )
– Herbal untuk Disfungsi Ereksi
42. Rosela (Hibiscus sabdarifa .)
– Herbal untuk Dislipidemia
– Herbal untuk Hipertensi
43. Salam (Syzygium polyanthum )
– Herbal untuk Diabetes
44. Sambiloto (Andrographis paniculata  )
– Herbal untuk Analgetik-Antipiretik
– Herbal untuk Paliatif dan Suportif Kanker
– Herbal untuk Gastroenteritis
– Herbal untuk ISPA
45. Seledri (Apium graveolens )
– Herbal untuk Diuretik
– Herbal untuk Hipertensi
46. Sembung (Blumea balsamifera  )
– Herbal untuk Nefrolithiasis
47. Sereh (Cymbopogon nardus  )
– Herbal untuk Artritis

12 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


48. Sidaguri (Sida rhombifolia )
– Herbal untuk Hiperurisemia
49. Sirsak (Annona muricata )
– Herbal untuk Paliatif dan Supportif Kanker.
50. Som Jawa (Talinum paniculatum )
– Herbal untuk Disfungsi Ereksi
51. Tempuyung (Sonchus arvensis L.)
– Herbal untuk Nefrolithiasis
52. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza )
– Herbal untuk Dislipidemia
– Herbal untuk Anoreksia
– Herbal untuk Gastritis
– Herbal untuk Hepatoprotektor.
53. Temu Kunci (Boesenbergia pandurata  )
– Herbal untuk Paliatif dan Suportif Kanker
54. Temu Mangga (Curcuma mangga   
– Herbal untuk Gastritis..
Gastritis.
55. Timi (Thymus vulgaris )
– Herbal untuk Batuk
56. Torbangun (Coleus ambonicus )
– Herbal untuk meningkatkan Air Susu Ibu/ASI(Laktogogum
57. Valerian (Valeriana officinalis )
– Herbal untuk Insomnia

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 13


PENANGGUNG JAWAB

Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A(K), M.Kes, MH.Kes


(Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional)

KOORDINATOR:

dr. Gita Swisari, MKM

KONTRIBUTOR :

dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, MKes.


dr. Dedi Kuswenda, M.Kes
Dra. Meinarwati, Apt. M.Kes
Dr. dr. Husniah R. Thamrin A, MS, M.Kes, Sp.FK, Sp.Ak
DR. Sherley, MS.Apt
Dra. Retno Gitawati, MS.Apt
Dra. Lucie Widowati, Apt. MSi
Prof. Dr. dr. Ernie Hernawati Purwaningsih, MS
Prof. dr. Amir Syarif SKM, Sp.FK
dr. Hadi Siswoyo
Prof. dr. Hedi Dewoto, Sp. FK
Prof. Dr. dr. Armen Muchtar, Sp. FK
dr. Nanang Sukmana, Sp.PD_KAI
Dra. Eka Yoshida, Apt, MM, MARS
Dr. Addul Mun’im, Apt, MSi

14 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


PENYUSUN

dr. Yuniati Situmorang, M.Kes


Drs. IG Bagus Sarjana, M.Kes
dr. Rinni Yudhi Pratiwi, M.PET
Sumanto, SKM, M.PHL
Darmayanti, SKM, MKM
dr. Aldrin Neilwan Pancaputra, Sp.Ak, M.Kes, M.Biomed
drg. Puthut Tri Prasetyo, MKKK
dr. Tuti Aswani, MSi
dr. Dina Evyana
dr. Amsal Amri
dr. Zahida
dr. Ruth Esther Djari-Bawole
dr. Gabe Gusmi Aprilla

EDITOR DAN BAHASA

Drs. Ari Sanistioro, M.Si


Devi Zuarni SKM, M.Si
Fitri Astuti S.Kep
Evi Anggraeni

SEKRETARIAT

Siti Juwariyah, S.Sos


Akrab Latuconsina

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 15


16 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
EDISI IIII
EDISI

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan kepada kita semua untuk menyelesaikan buku Formularium
Obat Herbal Asli Indonesia (FOHAI). Kami harapkan buku FOHAI ini dapat
menjadi panduan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional
integrasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan menggunakan obat herbal
sebagai wujud meningkatkan upaya kesehatan promotif dan preventif bagi
masyarakat.

Buku FOHAI edisi II ini diharapkan dapat dipergunakan dalam meningkatkan


pengetahuan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
tradisional yang aman, bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan bagi
masyarakat. Terdapat perkembangan yang mendasar dalam buku FOHAI ini,
yaitu sediaan obat herbal yang semula berbentuk simplisia, kini sudah dalam
bentuk formulasi modern sehingga mempermudah mengaplikasikannya di
fasilitas pelayanan kesehatan. Buku FOHAI ini dapat dijadikan acuan baik
bagi tenaga medis maupun tenaga kesehatan tradisional.

Kami menyadari bahwa buku pedoman ini masih belum sempurna, oleh
karena itu kami tetap mengharapkan masukan dan saran untuk
penyempurnaan buku ini.

Akhirnya pada kesempatan yang baik ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada para narasumber, tim penyusun dan kontributor

Jakarta, September 2017


Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional

Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A(K), M.Kes, MH.Kes

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 17


SAMBUTAN
SAMBUTAN
DIREKTUR
DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN
JENDERAL KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya sehingga Buku
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia (FOHAI) ini dapat diselesaikan. Buku Formularium Obat Herbal
Asli Indonesia ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi tenaga kesehatan sesuai dengan kompetensi
dan kewenangannya dalam memberikan pelayanan kesehatan tradisional.

Salah satu metode pelayanan kesehatan tradisional yang dapat diselenggarakan di fasilitas pelayanan
kesehatan adalah pelayanan kesehatan tradisional menggunakan obat herbal.

Pelayanan kesehatan tradisional menggunakan obat herbal harus diselenggarakan secara aman,
bermanfaat dan bermutu serta tidak melanggar norma agama. Selain itu, perlu juga dilakukan
pengembangan potensi pengolahan bahan baku obat sebagai salah satu upaya kemandirian bangsa
dalam pelayanan kesehatan.

Semoga keberadaan buku FOHAI ini dapat menambah dokumentasi tentang obat tradisional di
lndonesia. Untuk itu saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun, editor dan semua
pihak yang berkontribusi memberikan masukan, saran dan kritik dalam penyusunan buku Formularium
Obat Herbal Asli lndonesia ini.

Akhir kata semoga


semoga buku
buku FOHAI
FOHAI ini
ini dapat
dapatbermanfaat
bermanfaatdalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dalammeningkatakan
di fasilitas pelayanan kesehatan.

Jakarta, September
September 2017
2017

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan

dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS

18 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 19


A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Selain itu kesehatan juga merupakan
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomi.

Kementerian Kesehatan dalam mencapai tujuan tersebut memiliki kebijakan pelayanan


kesehatan yang berlandaskan pada visi masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
dengan misi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melindungi kesehatan
masyarakat, menjamin ketersediaan dan pemerataan kesehatan, serta menciptakan tata
kelola kepemerintahan yang baik. Salah satu strategi yang diterapkan oleh Kementerian
Kesehatan dalam melaksanakan kebijakan
pelayanan kesehatan adalah dengan me-
ningkatkan layanan kesehatan yang merata,
terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti, dengan pengutamaan pada
upaya promotif dan preventif.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat


diselenggarakan melalui upaya kesehatan
terpadu dan menyeluruh baik berupa upaya
kesehatan perorangan maupun upaya ke-
sehatan masyarakat. Upaya kesehatan ini
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan
dengan pendekatan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan
secara berkesinambungan.

20 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 48 ayat (1) menye-
butkan bahwa terdapat 17 upaya kesehatan yang salah satunya merupakan upaya
pelayanan kesehatan tradisional.

Pelayanan Kesehatan Tradisional menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat
yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyarakat. Sedangkan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer adalah
pengobatan tradisional yang telah berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik, diperoleh
melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektivitas yang tinggi.
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer dapat diintegrasikan dalam fasilitas
pelayanan kesehatan formal (praktek perorangan, puskesmas dan rumah sakit),
dengan tenaga pelaksananya adalah tenaga kesehatan dokter dan dokter gigi sebagai
pelaksana utama dan tenaga kesehatan lainnya sebagai penunjang pelaksana
utama. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer ini dapat disinergikan dengan
pelayanan kesehatan konvensional, baik sebagai pelengkap maupun pengganti jika
terdapat kontraindikasi pada pelayanan kesehatan konvensional atau atas permintaan
pasien setelah mendapatkan penjelasan. Saat ini pelayanan kesehatan tradisional
merupakan jenis pelayanan yang banyak diminati baik oleh masyarakat maupun pakar
kedokteran konvensional.

Salah satu metode pelayanan kesehatan tradisional komplementer yang terdapat


dalam Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional adalah pelayanan kesehatan tradisional menggunakan ramuan.

Perkembangan pelayanan kesehatan tradisional menggunakan ramuan saat ini


semakin pesat, terbukti dari hasil Riskesdas 2010 bahwa persentase penduduk
Indonesia yang pernah mengonsumsi jamu sebanyak 59,12 % yang terdapat pada
semua kelompok umur, baik laki-laki maupun perempuan, di pedesaan maupun di
perkotaan.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 21


Persentasi penggunaan tanaman obat berturut-turut adalah jahe (50,36%), diikuti
kencur (48,77%), temulawak (39,65%), meniran (13,93%) dan pace (11,17%). Selain
tanaman obat di atas, sebanyak 72,51% menggunakan tanaman obat jenis lain. Bentuk
sediaan jamu yang paling banyak disukai penduduk adalah cairan, diikuti berturut-turut
seduhan/serbuk, rebusan/rajangan, dan bentuk kapsul/pil/tablet. Penduduk Indonesia
yang mengonsumsi jamu sebesar 95,60 % merasakan manfaatnya pada semua
kelompok umur dan status ekonomi, baik di pedesaan maupun perkotaan.

Kementerian Kesehatan melalui


Kementerian Kesehatan melalui pencanangan
pencanangan pengembangan
pengembangan dan dan promosi
promosi obatobat
tradisional Indonesia mendorong
tradisional Indonesia mendorong dan dan menggalakkan kembali pemanfaatan
menggalakkan kembali pemanfaatan obat obat
tradisional Indonesia oleh
tradisional Indonesia oleh masyarakat
masyarakat serta dikembangkan
dikembangkan dalam dunia dunia kedokteran.
kedokteran.
Kementerian Kesehatandalam
Kementerian Kesehatan dalam mendukung
mendukung pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan tradisional
tradisional meng-
menggunakan
gunakan ramuanramuan memandangmemandang perlumembuat
perlu untuk untuk membuat
suatu acuan suatu acuan
dalam dalam
pemilihan
pemilihan
pemanfaatan pemanfaatan jenis obatyang
jenis obat tradisional tradisional yang formularium.
dapat berupa dapat berupa formularium.
Formularium ini
Formularium ini akan terus
akan terus berkembang berkembang
seiring seiring dengan
dengan kemajuan kemajuan
ilmu dan teknologiilmu dan teknologi
bidang keseha-
bidang
tan. Halkesehatan.
ini didukung Halpula
ini didukung pula denganSentra
dengan keberadaan keberadaan Sentra Pengembangan
Pengembangan dan Penera-
dan Penerapan Tradisional
pan Pengobatan Pengobatan Tradisional
(SP3T), Badan(SP3T),
Litbangkes Badan
sertaLitbangkes serta Institusi
Institusi Pendidikan yang
Pendidikan yang senantiasa
senantiasa melakukan melakukan
penelitian penelitian dan
dan pengembangan pengembangan
di bidang di bidang
pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan tradisional.
tradisional. Formularium Formularium
ini diharapkan ini diharapkan
dapat digunakan baik untuk dapat digunakan
tenaga medis.
untuk tenaga
Komitmen WHO medis.
dalam Komitmen WHO dalam
WHO   WHO
 Regional
 Meeting on the Use
  
of Herbal
 Medicine
 indiPrimary
Rangoon, Health 2009 di
MaretCare, Rangoon, Maret
menghasilkan 2009 menghasilkan
kesepakatan untuk saling
kesepakatan untukdan
bertukar informasi saling bertukar informasi
memperkuat Program dan memperkuat
Nasional Program Nasional
dalam penggunaan Herbal
dalam
Medicinepenggunaan
di Pelayanan Herbal Medicine
Kesehatan di Pelayanan
Dasar Kesehatanpenyelengga-raan
semakin mendukung Dasar semakin
mendukung penyelenggaraan pengobatan herbal.
pengobatan herbal.

Formularium iniada
Formularium ini adabeberapa
beberapa pemilihan
pemilihan jenisjenis
atauatau
gejalagejala peyakit
peyakit yangdican-
yang tidak tidak
dicantumkan kembali
tumkan kembali karenakarena kurangnya
kurangnya datapenelitian.
data hasil hasil penelitian. Pemilihan
Pemilihan jenisgejala
jenis atau atau
gejala penyakit
penyakit dalamdalam penyusunan
penyusunan Formularium
Formularium Herbal
Herbal AsliAsli Indonesiaini
Indonesia ini berdasarkan
berdasarkan

22 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


data penyakit atau kasus terbanyak yang ditemukan di masyarakat yang diambil dari
data hasil Riskesdas 2010, Profil Kesehatan Indonesia dan dari data laporan rumah sakit
dan puskesmas maupun pengalaman di lapangan. Adapun jenis penyakit dan gejala
penyakit ini, meliputi: penyakit metabolik (diabetes mellitus, dislipidemia, hi-perurisemia),
ISPA (dengan gejala batuk, analgetik-antipiretik), penyakit kulit (panu, kadas, kurap),
gangguan pencernaan (gastroenteritis, gastritis), hipertensi, kanker (suportif dan paliatif),
penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan nutrisi (obesitas, anoreksia,), penyakit
saluran kemih, diuretik, artritis, konstipasi, insomnia, hepato-protektor, disfungsi ereksi,
haemorrhoid.

B. Ruang
B. RuangLingkup
Lingkup
FormulariumObat
Formularium Obat Herbal
HerbalAsli
Asli Indonesia
Indonesiainiini berisi
berisi informasi
informasitentang
tentangjenis-jenis
jenis-jenistana-man
tanaman
obat yang tumbuh
tumbuh di Indonesia yang
yang telah terbukti secara ilmiah aman
terbukti secara ilmiah aman dan bermanfaat
bermanfaat
untuk kesehatan.
untuk Informasi yang
kesehatan. Informasi yang disajikan
disajikan meliputi
meliputi nama
nama Latin, nama daerah,
daerah, bagian
bagian
yang digunakan, deskripsi
yang deskripsi tanaman/simplisia, kandungan kimia,
tanaman/simplisia, kandungan kimia, data
data keamanan, data
keamanan, data
manfaat, indikasi,
manfaat, indikasi, kontraindikasi,
kontraindikasi,peringatan,
peringatan,efekefek samping,
samping,interaksi,
interaksi,posologi,
posologi,cara
cara
penyiapan dan daftar pustaka. Tanaman herbal ini kemudian disusun secara alfabetis
penyiapan dan daftar pustaka. Tanaman herbal ini kemudian disusun secara alfa-betis
dan dikelompokkan
dan berdasarkanjenis
dikelompokkan berdasarkan jenis penyakit
penyakitdalamdalam daftar
daftar indeks
indeks terapi
terapi yang
yang juga
juga
disusunsecara
disusun secaraalfabetis.
alfabetis.

Jenis-jenis penyakit yang ada di dalam formularium ini adalah jenis penyakit yang
kasusnya cukup banyak di masyarakat berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun
2010 dan Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2009. Pemanfaatan tanaman herbal ini
dimaksudkan untuk upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif.

C. Pengertian
1. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 23


bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
2. Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan
dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan
turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
3. Herbal asli Indonesia adalah tanaman obat yang tumbuh dan dibudidayakan
di Indonesia dan digunakan secara turun temurun untuk tujuan kesehatan.
4. Formularium obat herbal asli Indonesia adalah dokumen yang berisi
kumpulan tanaman obat asli Indonesia beserta dengan informasi
tambahan yang penting tentang penggunaannya.
5. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah distandardisasi,
status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji
klinik
6. Obat Herbal Terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik
dan bahan bakunya telah distandardisasi.
7. Jamu adalah sediaan obat bahan alam, status keamanan dan khasiatnya
dibuktikan secara empiris
8. LD50 adalah dosis suatu obat atau bahan obat yang menyebabkan
kematian 50% dari populasi hewan uji.
9. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, swasta dan/atau masyarakat.
10. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah suatu alat dan/atau
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan tradisional baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif

24 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat
11. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
12. Posologi adalah suatu sediaan dengan kadar yang sudah ditentukan.
13. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari
simplisia menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari
langsung. Ekstrak harus mudah digerus menjadi serbuk.
14. Tea Bag adalah cara penyajian yang dilakukan dengan memasukkan tea
bag ke dalam cangkir yang berisi air mendidih dan didiamkan selama 5
menit.
15. Sachet adalah cara penyajian yang dilakukan dengan memasukkan
sachet ke dalam air kemudian direbus dengan api kecil sampai mendidih,
dan biarkan di atas api kecil sampai menjadi setengahnya (Contoh: 2
gelas menjadi 1 gelas) kemudian angkat. Perebusan dilakukan dengan
menggunakan panci yang tidak bereaksi dengan obat herbal, misalnya
panci yang terbuat dari bahan keramik, stainless steel, email atau kaca.
Besar panci harus sesuai dengan isinya. Gelas yang digunakan adalah
berisi air sebanyak 250 mL.
16. Cangkir adalah wadah yang digunakan berisi air sebanyak 200 mL.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 25


26 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
BAB II
PETUNJUK UMUM

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 27


A. KETENTUAN UMUM
1. Formularium ini merupakan daftar tanaman obat pilihan asli Indonesia yang
sudah terbukti aman, berkhasiat dan bermutu.
2. Herbal di dalam formularium ini digunakan dalam pengobatan konvensional
sebagai komplementer yaitu digunakan bersamaan dengan obat konvensional,
atau sebagai alternatif yaitu digunakan dalam keadaan obat konvensional
tidak dapat diberikan.
3. Obat herbal tidak boleh digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan dan
keadaan yang potensial membahayakan jiwa.
4. Produk yang dibuat berdasarkan formularium obat herbal asli Indonesia
menggunakan bahan baku sesuai standar Farmakope Herbal Indonesia atau
buku standar resmi lainnya.
5. Pelayanan obat herbal menggunakan rekam medik khusus yang telah
disediakan.
6. Penggolongan derajat evidence based medicine (EBM)
6.
Penggolongan Obat herbalherbalberdasarkan
berdasarkandata dataujiujiklinik
klinikyang
yang ditetapkan
ditetapkan tingkat
ting-
pembuktiannya
kat pembuktiannya (Level
(Levelof of
Evidence Grade)oleh
EvidenceGrade) oleh Natural
Natural Standard/Harvard
Medical School yang memusatkan informasi berbasis evidence mengenai
bahaya, interaksi,
keamanan, bahaya, interaksi,dan
dandosis,
dosis.
Di dalam formularium ini beberapa obat herbal dibagi menjadi 5 tingkat
pembuktian sebagai berikut:
a. Grade A : Bukti ilmiah kuat (Strong Scientific Evidence)
a.
Bukti manfaat
manfaatyang
yangbermakna
bermakna secara statistik
secara daridari
statistik > 2 RCT
> 2 yang
RCT memenuhi
yang me-
syarat, atau
menuhi buktiatau
syarat, dari bukti
1 RCTdariyang1 memenuhi
RCT yang syarat dan 1 syarat
memenuhi meta-analisis
dan 1
yang memenuhi
meta-analisis yangketentuan,
memenuhi atau pembuktian
ketentuan, ataudari multiple RCT
pembuktian dengan
dari multiple
mayoritas
RCT darimayoritas
dengan uji klinik yang dilakukan
dari uji sesuai
klinik yang persyaratan,
dilakukan sesuaimenunjukkan
persyaratan,
bukti manfaat bukti
menunjukkan yangmanfaat
bermakna yangsecara statistik
bermakna secaradisertai buktidisertai
statistik pendukung
bukti
dalam ilmu dasar,
pendukung dalam penelitian
ilmu dasar,binatang,
penelitianatau teori. atau teori.
binatang,

28 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


b. Grade B : Bukti ilmiah Baik (Good Scientific Evidence)
Bukti manfaat yang bermakna secara statistik dari 1-2 uji klinik yang
dilakukan secara random (acak), atau bukti manfaat dari > 1 meta-analisis
yang memenuhi ketentuan atau bukti manfaat dari > 1 kohort / case - con
- trol / uji klinik yang tidak random disertai bukti pendukung dalam ilmu
dasar, penelitian binatang, atau teori.

Tingkat
Tingkat ini ini diterapkan
diterapkan pada
pada keadaandimana
keadaan dimanaRCT
RCTdengan
dengandisain
disain yang
yang baik
melaporkan hasil negatif tetapi kontras dengan hasil efikasi positif yang
dihasilkan dari banyak uji klinik lain dengan disain yang kurang baik
atau meta-analisis dengan disain yang baik, sementara menunggu bukti
konfirmasi dari suatu RCT tambahan dengan disain yang baik.

c.
c. Grade CC: :Pembuktian
Pembuktianyang
yang tidak jelas
tidak atauatau
jelas buktibukti
ilmiah yang yang
ilmiah diperdebatkan
diperde-
(Unclear or Conflicting
batkan (Unclear Scientific
or Conflicting Evidence)
Scientific Evidence)
Bukti manfaat dari > 1 RCT yang kecil tanpa jumlah sampel, power,
tingkat kemaknaan, atau kualitas disain yang adekuat atau bukti yang
diperdebatkan dari banyak RCT tanpa mayoritas dari uji klinik yang
memenuhi persyaratan, menunjukkan bukti manfaat atau ketidak efektifan,
atau bukti manfaat dari > 1 kohort/case-control/uji klinik yang tidak random,
dan tidak disertai bukti pendukung dalam ilmu dasar, penelitian binatang,
atau teori, atau bukti efikasi hanya dari ilmu dasar, penelitian binatang,
atau teori.
d. Grade D : Pembuktian ilmiah Negatif (Fair Negative Scientific Evidence)
Bukti manfaat tidak bermakna secara statistik (tidak terbukti bermanfaat)
dari kohort/case-control/uji klinik yang tidak random, dan bukti dari ilmu
dasar, penelitian binatang, atau teori, menunjukkan tidak ada manfaat.
Tingkat ini juga diterapkan pada keadaan dimana > 1 RCT dengan disain
yang baik melaporkan hasil negatif,walaupun ada hasil efikasi positif

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 29


dilaporkan oleh uji klinik atau meta-analisis dengan disain yang
kurang baik. (NB: bila ada > 1 RCT dengan disain yang baik dan
sangat meyakinkan menunjukkan hasil negatif, maka dimasukkan
menjadi tingkat “F” walaupun ada hasil positif dari studi-studi lain
dengan disain yang kurang baik).
e. Grade E : Pembuktian Ilmiah Sangat Negatif (Strong Negative Scientific
Evidence)
Bukti statistik tidak bermakna (tidak terbukti bermanfaat) dari > 1 RCT
dengan kriteria objektif mempunyai power yang adekuat dan disain yang
berkualitas tinggi (kriteria objektif sesuai validated instruments for
evaluating study quality, termasuk skala 5 point yang dikembangkan oleh
Jadad et al, dimana skor < 4 menunjukkan metode dengan kualitas
yang kurang)
f. Tidak Ada Bukti (Lack of Evidence)
Tidak dapat mengevaluasi efikasi karena tidak tersedia data manusia
yang adekuat

B. KRITERIA
1. Herbal dalam formularium ini mempunyai data keamanan yang dibuktikan
minimal dengan data toksisitas akut (LD50).
2. Mempunyai data manfaat minimal memiliki data praklinik.
3. Mutu dinyatakan dengan pemenuhan produk terhadap Cara Pembuatan
Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).
4. Sediaan berbentuk formulasi modern.

30 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


BAB III
PENGGUNAAN
O B AT H E R B A L
ASLI INDONESIA

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 31


Di bawah ini akan diuraikan tentang indikasi penggunaan obat herbal asli
Indonesia untuk berbagai masalah gangguan kesehatan maupun sebagai
suportif pada kasus-kasus tertentu.

A. HERBAL UNTUK DISLIPIDEMIA C. HERBAL UNTUK HIPERTENSI


1. Alpukat 1. Mengkudu
2. Bawang putih 2. Rosela
3. Daun dewa 3. Seledri
4. Kunyit
5. Mengkudu D. HERBAL UNTUK HIPERURISEMIA
6. Rosela 1. Anting-anting
7. Temulawak 2. Sidaguri

B. HERBAL UNTUK DIABETES E. HERBAL UNTUK ANALGETIK-


1. Brotowali ANTIPIRETIK
2. Kayu manis 1. Jambu mede
3. Pare 2. Kencur
4. Salam 3. Pule
4. Sambiloto

32 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


F. HERBAL UNTUK OBESITAS K. HERBAL UNTUK PALIATIF DAN
1. Jati belanda SUPORTIF KANKER
2. Kemuning 1. Ceplukan
2. Keladi tikus
G. HERBAL UNTUK ANOREKSIA 3. Kunyit putih
1. Temulawak 4. Manggis
5. Sambiloto
H. HERBAL UNTUK DIURETIK 6. Sirsak
1. Alang-alang 7. Temu Kunci
2. Kumis kucing
3. Meniran L. HERBAL UNTUK SUPPORTIF
4. Seledri PENYAKIT JANTUNG DAN
PEMBULUH DARAH
I. HERBAL UNTUK NEFROLITIASIS 1. Bawang putih
1. Alang-alang 2. Kunyit
2. Keji beling 3. Miana
3. Meniran 4. Pegagan
4. Sembung
5. Tempuyung M. HERBAL UNTUK GASTRITIS
1. Jahe
J. HERBAL UNTUK ANTIEMETIK 2. Kapulaga
1. Jahe 3. Kunyit
4. Pegagan
5. Temu lawak
6. Temu mangga

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 33


N. HERBAL
N. HERBAL
UNTUK
UNTUK
ARTRITIS
ARTRITIS T. HERBAL
T. HERBAL
UNTUK
UNTUK
1. 1.
Cabe
Cabe HEPATOPROTEKTOR
HEPATOPROTEKTOR
2. 2.
Jahe
Jahe 1. 1.
Kunyit
Kunyit 1. 1.
Ketepeng
Ketepeng
3. 3.
Kayu
Kayu
putih
putih 2. 2.
Meniran
Meniran china
china
4. 4.
Sereh
Sereh 3. 3.
Paliasa
Paliasa 2. 2. Pegagan
Pegagan
4. 4.
Temu
Temu
lawak
lawak
O. HERBAL
O. HERBAL
UNTUK
UNTUK
KONSTIPASI
KONSTIPASI
1. 1.
Daun
Daun
sendok
sendok U. HERBAL
U. HERBAL
UNTUK
UNTUK
DISFUNGSI
DISFUNGSI
EREKSI
EREKSI
2. 2.
Daun
Daun
wungu
wungu 1. 1.
Cabe
Cabe
jawajawa
3. 3.
Lidah
Lidah
buaya
buaya 2. 2.
Pasak
Pasak
bumi
bumi
3. 3.
Purwoceng
Purwoceng
P. HERBAL
P. HERBAL
UNTUK
UNTUK
BATUK
BATUK 4. 4.
SomSom
jawajawa
1. 1.
Adas
Adas
2. 2.
TimiTimi V. HERBAL
V. HERBAL
UNTUK
UNTUK
ISPA
ISPA
1. 1.
Sambiloto
Sambiloto
Q. HERBAL
Q. HERBAL
UNTUK
UNTUK
GASTROENTERITIS
GASTROENTERITIS
1. 1.
Daun
Daun
jambu
jambu
biji biji W. HERBAL
W. HERBAL
UNTUK
UNTUK
HEMOROID
HEMOROID
2. 2.
Sambiloto
Sambiloto 1. 1.
Daun
Daun
wungu
wungu

R. HERBAL
R. HERBAL
UNTUK
UNTUK
INSOMNIA
INSOMNIA X. HERBAL
X. HERBAL
UNTUK
UNTUK
MENINGKATKAN
MENINGKATKAN
AIR AIR
1. 1.
PalaPala SUSU
SUSU
IBU/ASI
IBU/ASI
(LAKTOGOGUM)
(LAKTOGOGUM)
2. 2.
Valerian
Valerian
(Ki Saat)
(Ki Saat) 1. 1.
Daun
Daun
katuk
katuk
2. 2.
Torbangun
Torbangun
UNTUK
S. HERBAL
S. HERBAL
UNTUK
UNTUK
PENGGUNAAN
PENGGUNAAN 3. 3.
Klabet
Klabet
ROTEKTOR
PENYAKIT
PENYAKIT
KULIT
KULIT
(PANU,
(PANU,
KADAS,
KADAS,
1. Ketepeng
KURAP)
KURAP)
n china
1. Ketepeng 2. Pegagan
awak china
2. Pegagan
34 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
NTUK DISFUNGSI EREKSI
awa
BAB IV
O B AT H E R B A L
ASLI INDONESIA

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 35


A. HERBAL UNTUK DISLIPIDEMIA
A.HERBAL UNTUK DISLIPIDEMIA

1.Alpukat
1. ALPUKAT
Persea americana Mill., P. gratissima Gaertn.
Suku : Lauraceae

a. Nama Daerah
Avokat, apokat, alpuket
b. Bagian yang digunakan
Daun, biji
c. Deskripsi Tanaman/simplisia
Pohon tinggi ± 10 m, berkayu, bulat, bercabang berwarna coklat kotor. Daun tunggal bulat telur,
berwarna hijau, bertangkai letak tersebar, ujung dan pangkal runcing, berbulu, panjang 10-20
cm, lebar 3-10 cm. Bunga majemuk, bentuk malai, tumbuh diujung ranting, mahkota berambut,
36 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
putih kekuningan. Buah buni bulat telur, 5-20 cm, berbintik-bintik atau gundul, daging buah bila
sudah masak lunak, keping biji coklat kemerahan. Akar tunggang bulat berwarna coklat.
d. Kandungan Kimia
Daun mengandung minyak atsiri 0.5%,
dengan methyl-chavicol, d-d-pinene dan isorhamnetin, luteolin, rutin, quercetin dan
apigenin. Biji mengandung saponin, tannin, dan alkaloid.
e. Data Keamanan
LD50 per oral ekstrak air biji Persea americana (alpukat): > 10 g/kg BB pada tikus.
LD50 per oral serbuk biji P. americana: 1767 mg/kg BB pada mencit.
f. Data Manfaat
Uji Praklinik:
Efek hipolipidemia
hipolipidemiaP.P.americana
americana dilakukan
dilakukan pada
pada tikustikus hiperkolestrolemia
hiperkolestrolemia dengan
dengan berbagai
berbagai dosis
dosis
ekstrakekstrak metanol-air
metanol-air biji P.biji P. americana
americana menurunkan
menurunkan kadar kadar TC,LDLC
TC, TG, TG, LDLC and VLDLC
and VLDLC dan-
dan men
meningkatkan HDLC
ingkatkan HDLC secara
secara bermakna.
bermakna. Efektergantung
Efek ini ini tergantung
dosis dosis dan perubahan
dan perubahan diamati
diamati pada
pada dosis
dosis ekstrak
ekstrak 300 mg/kg
300 mg/kg BB. Disimpulkan
BB. Disimpulkan biji P. americana
biji P. americana menunjukkan
menunjukkan efek hipolipemia
efek hipolipemia dan-
dan meru
merupakan
pakan terapiterapi alternatif
alternatif untukuntuk hiperlipemia
hiperlipemia dan hipertensi.
dan hipertensi.
Tigapuluh lima (35) tikus
tikus diinduksi
diinduksi hiperkolesterolemia
hiperkolesterolemia dengan
dengan 30
30 mg/0,3
mg/0,3 mL
mL kolesterol
kolesterol per
per
oral. Kelompok
Kelompok1 1adalah
adalah kontrol
kontrol normal
normal yangyang
diberidiberi akuades,
akuades, kelompok
kelompok 2, tikus 2, tikus
tanpa tanpa-
hiperko
hiperkolesterolemia
lesterolemia yang dibyang
eri akdiberi
uadesakuades.
. KelompoKelompok
k 3-6 dibe3-6
ri kodiberi
lesterokolesterol
l per oral per
dan oral
ekstrdan
ak mekstrak
etanol
metanol biji P. americana
biji P. americana dosis
dosis 50, 100,50,
200100,
dan200 dan
300 300 mg/kg
mg/kg BB selama
BB selama 10 Hasil
10 hari. hari. Hasil menunjukkan
menunjukkan ada
ada penurunan
penurunan kadar
kadar TC,VLDLC
TC, TG, TG, VLDLC dan LDLC
dan LDLC dan peningkatan
dan peningkatan HDLCHDLC
secarasecara bermakna
bermakna (P <
(P < 0.05)
0.05) pada kelompok
pada kelompok berbagai
berbagai dosis
dosis P. P. americana.
americana.
Studi eksperimental
eksperimentalPre
Predan
danPost
PostRandomized
RandomizedControlled
Controlled Group
Group Design dilakukan
dilakukanpada
pada3232tikus
ti -
hiperlipidemia yangyang
kus hiperlipidemia dibagi menjadi
dibagi 4 kelompok.
menjadi Kelompok
4 kelompok. kontrol,
Kelompok mendapat
kontrol, diet standar,
mendapat dan 3
diet standar,
kelompok terapi,terapi,
dan 3 kelompok I mendapat diet jus
I mendapat P. jus
diet americana 2 mL/hari,
P. americana kelompok
2 mL/hari, II, 3 mL/hari,
kelompok dan terapi
II, 3 mL/hari, dan
III, 4 mL
terapi III, /hari
4 mLselama 15 hari.
/hari selama 15 Didapat hasil bahwa
hari. Didapat ke -3 dosis
hasil bahwa ke -3 jus P. jus
dosis americana menurunkan
P. americana menu -
serum
runkankolesterol total secara
serum kolesterol total bermakna dibanding
secara bermakna kontrolkontrol
dibanding (p=0.000). Dosis yang
(p=0.000). Dosispaling efektif
yang paling
adalah 4 mL/hari.
efektif adalah 4 mL/hari.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 37
Uji klinik:
1. Pada suatu studi, 2 kelompok perempuan dialokasi secara random untuk mendapat diet P. ameri-
cana, yang lain diet tinggi karbohidrat kompleks. Setelah 3 minggu, diet P. americana menu-
runkan kadar kolesterol total 8.2% dari baseline, sedangkan penurunan pada karbohidrat kom-
pleks yaitu 4.9% (tidak bermakna). Kadar LDL kolesterol dan apolipoprotein B menurun hanya
pada kelompok P. americana.
2. Untuk menentukan efek diet high monounsaturated fatty acids (MFA) terhadap lipid serum,
diteliti 30 normolipidemia dan 37 pasien dengan hiperkolesterolemia ringan (5.4-9.3 mmol/L),
di mana 15 dari padanya hipertrigliseridemia (2.3-4.8 mmol/L). Sejumlah 15 normolipidemia
dan 30 hiperkolesterolemia (15 dengan NIDDM) menerima diet P. americana (2000 KKal, lipids
53%, MFA 49 g, saturated/unsaturated ratio 0.54), dan 7 hiperkolesterolemia non-DM mendapat
diet kontrol isokalori (MFA 34 g, saturated/unsaturated ratio 0.7). Setelah 7 hari, pada normolipi-
demia, serum kolesterol total menurun 16% diikuti diet tinggi MFA, dan meningkat pada kontrol
(p < 0.001). Pada subjek hiperkolesterolemia yang mendapat P. americana, serum kolesterol total
menurun 17%, LDL-kolesterol menurun 22% dan trigliserida menurun 22%, serta peningkatan
HDL-kolesterol 11% secara bermakna (p < 0.01). Diet tinggi MFA- P. americana dapat memper-
baiki profil lipid pada orang sehat dan pasien hiperkolesterolemia dan pasien yang juga disertai
hipertrigliseridemia.
g. Indikasi
Hiperkolesterolemia (Grade B)
h. Kontra Indikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek Samping
Alergi lateks, pisang, melon, dan pir mungkin sensitif silang dengan alpukat
k. Interaksi
Penurunan efek warfarin dilaporkan pada 2 pasien
38 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
l. Posologi
2 x 2 kapsul (250 mg ekstrak daun)/hari

Daftar Pustaka
1. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010; 174
2. Persea americana. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2009; 2: 67
3. Perseae gratissimae folium. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI,
2008; 1: 56-58
4. Perseae semen. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2007; 3: 94-96
5. Asaolu, M Fi, Asaolu, SS, Oyeyemi A O dan Aluko,B Tola. Hypolipemic effects of methanolic
extract of Persea americana seeds in hypercholestrolemic rats. Journal of Medicine and Medical
Sciences , 2010; 1(4) : 126-128.
6. Bartholomew IC, Brai, Odetola A A., Agomo P.U. Hypoglycemic and Hypocholesterolemic Po-
tential of Persea americana Leaf Extracts. Journal of Medicinal Food, 2007; 10(2): 356-360.
7. Méndez OOP, Hernández LLG. High-density lipoproteins (HDL) size and composition are mod-
in the rat by a diet supplemented with Hass avocado (Persea americana Miller). Arch Car-
diol Mex., 2007; (1): 17-24
8. Ozolua RI, Anaka ON, Okpo SO, Idogun SE. Acute and Sub-Acute Toxicological Assessment of
the Aqueous Seed Extract of Persea Americana Mill (Lauraceae) in Rats. Afr J Tradit Complement
Altern Med. 2009; 6(4): 573–578.
9. Al Dosari. Hypolipidemic and antioxidant activities of avocado fruit pulp on high cholesterol fed
diet in rat. Afr J Pharm and Pharmacol., 2011; 5(12): 1475-1483
10. Taha N A, Alkhawajah A A M, Raveesha K.K.
Acute and subacute toxicity studies of Persea americana Mill (Avocado) seed in rats.
International Journal of Medical Toxicology & Legal Medicine, 2008; 11( 2) : 31- 36.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 39


11. Owolabi M. A., Coker H A B, Jaja S I. Bioactivity of the phytoconstituents of the leaves of Persea
americana. Journal of Medicinal Plants Research, 2010; 4(12): 1130-1135.
12. Yasir M , Das S, Kharya MD. The phytochemical and pharmacological profile of Persea ameri-
cana Mill. Pharmacognosy review. 2010; 4(7): 77-84
13. Alvizouri-Muñoz M, Carranza-Madrigal J, Herrera-Abarca JE, et al. Effects of avocado as a source
of monounsaturated fatty acids on plasma lipid levels. Arch Med Res. 1992; 23(4): 163-7.
14. Grant W C. Influence of Avocados on Serum Cholesterol. Exp Biol Med, 1960; 104 (1): 45-47
15. Anggraheny, Hema Dewi. Pengaruh pemberian jus Persea americana Mill. terhadap kadar ko-
lesterol total serum tikus jantan galur wistar hiperlipidemia. Undergraduate thesis. Faculty of
Medicine Undip, 2007.
16. Adaramoye, Fisaro, Asaolu, et al. Hypolipemic effects of methanolic extract of Persea americana
seeds in hypercholesterolemic rat. J of Medicine and Medical Sciences, 2010; 1(4): 126-128.
17. Brai BI, Odetola AA, Agomo PU. Hypoglycemic and hypocholesterolemic potential of Persea
Americana leave extracts. J. Med. Food, 2007; 10: 356-360.
18. Durrington P. Dysplipidaemia. Lancet, 2003; 362(9385): 717-731.
19. Pahua-Ramos ME, Ortiz-Moreno A, Chamorro-Cevallos G, et al. Hypolipidemic Effect of Avo-
cado (Persea americana Mill) Seed in a Hypercholesterolemic Mouse Model. Plant Foods Hum
Nutr, 2012; 67(1): 10-16.
20. Ozolua R, Anaka O, Okpo S, Idogun S. Acute and sub-acute toxicological assessment of the
aqueous seed extract of Persea americana Mill (Lauraceae) in rats. African Journal of Traditional,
Complementary and Alternative Medicines , 2009; 6: 4 .
21. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds). The review of Natural Products 4th ed. Facts
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 86-89.

40 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


2. BAWANG PUTIH
Allium sativum Linn.
Suku : Liliaceae

a. Nama daerah
Bawang puteh, bawang basihong, lasun, lasuna, palasuna, dasun, bawang handak, bawang pu -
lak, ghabang pote, kesuna, lasuna mabida, lasuna mawuru, yantuna mopusi, pia moputi.
b. Bagian yang digunakan
Umbi lapis
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Bentuk berupa umbi lapis, warna putih atau putih keunguan, bau khas, rasa agak pahit. Umbi
berlapis majemuk berbentuk hampir bundar, garis tengah 4-6 cm, terdiri dari 8-20 siung
seluruhnya diliputi 3-5 selaput tipis serupa kertas berwarna putih, tiap siung diselubungi 2
selaput serupa kertas, selaput luar warna agak putih dan agak longgar. Bau khas aromatik tajam,
rasa agak pedas lama kelamaan menimbulkan rasa agak tebal di bibir, warna kekuningan.
Merupakan tanaman perennial tinggi 25-70 cm, memiliki batang yang lurus kaku atau sedikit
membengkok. Daun memiliki permukaan yang datar dan lebar dari 4-25 mm.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 41
d. Kandungan kimia
d.
Alliin (alkilsistein
Alliin (alkilsistein sulfoksida),
sulfoksida), allylalliin,
allylalliin, profenil
profenil alliin,
alliin, dan
dan allisin
allisin (termasuk
(termasuk gama
gama glutamil).
glutamil).
Umbi yang
Umbi yang telah
telah kering
kering dan
dan kemudian
kemudian dilembabkan
dilembabkan kembali
kembali dengan
dengan ragi
ragi akan
akan menghasilkan
menghasilkan
minyak yaitu
minyak yaitu ajoens (dialkil-trithiaalkana-monoksida) dan vinil dithiin
ajoens (dialkil-trithiaalkana-monoksida) fruktosa,
dan vinil saponin
dithiin allisin,
fruktosa, sap-
dan selenium.
onin allisin, dan selenium.
e.
e. Data keamanan
LD50
LD 3034mg/kg
50 3034 mg/kgBB
BBpada
padakelinci,
kelinci,per
peroral.
oral.
(bawang putih)
Allii sativi bulbus (bawang putih) tidak
tidak mutagenik
mutagenik secara
secara in vitro. Dapat menyebabkan
vitro. Dapat menyebabkanulkus
ulkus
pada gaster.
pada gaster.
f. Data manfaat
f.
Uji praklinik:
Pada cell
Pada cell line
line binatang
binatang dan
dan manusia,
manusia, terlihat
terlihat penurunan
penurunan lemak
lemak jaringan
jaringan vaskular,
vaskular,pembentukan
pembentukan
fatty streak,
fatty streak, dan
dan ukuran
ukuran plak
plak aterosklerotik.
aterosklerotik.
Uji klinik:
1. Sebuah meta-analisis
1. Sebuah meta-analisismereview
mereview16
16 uji
uji klinik
klinik random
random dengan
dengan control
control(14
(14 paralel
paraleldan
dan 22 cross-over)
cross-over)
dari 952
dari 952 subjek
subjek tentang efek Bulbus
tentang efek Allii sativi
Bulbus Allii sativi terhadap
terhadap lipid
lipid dan
dan lipoprotein
lipoproteinserum.
serum.Dosis
Dosisserbuk
serbuk
A. sativum (bawang
A. (bawang putih)
putih) 600–900
600–900 mg/hari,
mg/hari,atau
atauumbi
umbisegar
segar1010 gg atau
atau minyak
minyak1818 mg,
mg, atau
atau ekstrak
ekstrak
(dosis tidak
(dosis tidakdisebut).
disebut).Median
Medianlama
lama terapi
terapi 1212 minggu.
minggu.
Subjek yang
Subjek yang mendapat
mendapat A.A.sativum (serbuk/bukan
sativum serbuk)
(serbuk/bukan menunjukkan
serbuk) rerata
menunjukkan penurunan
rerata kolesterol
penurunan koles -
ttotal
erol t12%,
otal 12dan
%, dtrigliserida
an trigliseriserum
da seru13%
m 13(hanya
% (hanyserbuk).
a serbuk)Namun
. Namunkualitas
kualitasuji
ujiklinik
klinik kurang
kurang baik.
baik.
Minyak bawang
Minyak bawang putih
putih0.25
0.25mg/kg
mg/kgBBBB(15
(15 gg minyak
minyaksetara
setara30
30gg umbi
umbi untuk
untukBBBB 61
61 kg)
kg) menurunkan
menurunkan
kadar kolesterol
kadar kolesterol18%
18%setelah
setelah penggunaan
penggunaan 8 bulan
8 bulan (dari(dari rerata
rerata 298 298 ke mg/dL).
ke 244 244 mg/dL). Pemberian
Pemberian umbi
umbi
10 10 g setelah
g setelah makanmakan pagi selama
pagi selama 2 bulan2 menurunkan
bulan menurunkan kadar kolesterol
kadar kolesterol 15%
15% (pada (padadengan
pasien pasien
dengan kolesterol
kolesterol 160-250 160-250 mg/dL).
mg/dL). Pada Pada 50
50 pasien pasien
dengan dengan
rerata kadarrerata kadar213
kolesterol kolesterol 213 mg/dL
mg/dL penurunan
penurunan
kadar kadartotal
kolesterol kolesterol
16%. total 16%.
2. Pada uji
2. Pada uji klinik
klinik lain,
lain, A.
A. sativum
sativum 7.2
7.2 ggsetiap
setiaphari
hariselama
selama6 6bulan
bulanpada 4141
pada hiperkolesterolemia sedang
hiperkolesterolemia sedang
(kolesterol darah
(kolesterol darah 220-290
220-290 mg/dL)
mg/dL) dibanding
dibanding plasebo
plasebomenunjukkan
menunjukkanpenurunan
penurunankolesterol 6.1%,
kolesterol dan
6.1%, dan
kadar LDL
kadar LDL 4%.
4%.

42 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


3. Kajian sistematik terhadap potensi menurunkan lipid terhadap 8 studi dari 500 subyek yang menda-
pat serbuk A. sativum 600-900 mg menghasilkan penurunan serum kolesterol dan trigliserida sebesar
5-20%, dan disimpulkan bahwa serbuk bawang putih berpotensi menurunkan kadar lemak darah.
Mekanisme kerja: aktivitas antikolesterolemia dan antihiperlipidemia diduga karena kandungan di-
allil disulfida dan trisulfida yang menghambat hepatic-hydroxy-methylglutaryl-CoA (HMG-CoA) re-
ductase dan peningkatan ekskresi garam empedu ke dalam feses dan mobilisasi lemak jaringan ke
dalam sirkulasi.
g. Indikasi
Hiperlipidemia (Grade B), aterosklerosis (Grade C)
h. Kontraindikasi
Alergi terhadap bawang putih.
i. Peringatan
Mengkonsumsi dalam jumlah yang besar akan meningkatkan resiko pendarahan pascaoperasi.
Hati-hati pada kehamilan dan laktasi.
j. Efek Samping
Gastritis. Makan umbi segar, ekstrak atau minyak dalam keadaan perut kosong dapat menimbul-
kan heartburn, nausea, vomitus dan diare. Nafas dan keringat bau bawang putih. Orang yang
belum pernah memakai obat ini mengalami sedikit alergi.
k. Interaksi
Pasien dalam terapi warfarin harus diperingatkan bahwa mengkonsumsi Allii Sativi Bulbus akan
meningkatkan waktu pendarahan. Waktu lamanya pendarahan telah dilaporkan meningkat 2x
untuk pasien. Tidak boleh diberikan bersamaan dengan antikoagulan dan antitrombotik clopi-
dogrel karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
l. Posologi
1 x 1 kapsul lunak (500 mg ekstrak)/hari

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 43


Daftar pustaka
1. Bulbus Allii Sativi. WHO monographs on selected medicinal plants. WHO, Geneva, 1999; 1: 16-32,
2. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010; 178-179
3. Warshafsky S, Kamer RS, Sivak SL. Effect of garlic on total serum cholesterol. A metaanalysis.
Ann Int Med, 1993; 119: 599-605
4. Silagy CA, Neil A. Garlic as a lipid lowering agent: a meta-analysis. Journal of the Royal College
of Physicians of London, 1994; 28: 39-45
5. Harenberg J, Giese C, Zimmermann R. Effect of dried garlic on blood coagulation. Fibrinolysis.
Platelet aggregation, and serum cholesterol level in patient with hyperlipoproteinaemia. Athero-
sclerosis, 1988; 74: 247-249
6. Brosche T, Platt D. Garlic as a phytogenic lipid lowering drug: a review of clinical trials with stand-
ardized garlic powder preparation. Fortschritte der Medizin, 1990; 108: 703-706
7. Bradley PR, ed. British herbal compedium, vol 1. Bournemouth, British Herbal Medicine Asso-
ciation, 1992
8. Youngken HW. Textbook of pharmacognocy, 6th ed. Philadelphia, Blakiston, 1950; 182-183
9. Alternative Health & Herbs remedies , Albany, 1990.
10. Auer W, Eiber A, Hertkorn E. Hypertension and hyperlipidemia: garlic helps in mild cases. British jour-
nal of clinical practice, 1990; 44: 3–6.
11. CA. Garlic: its cardioprotectant properties. Current opinions in lipidology, 1994; 5: 6–10.
12. Bordia A et al. Effect of essential oil of garlic on serum fibrinolytic activity in patients with
coronary artery disease. Atherosclerosis, 1977; 26: 379–386.
13. Chutani SK, Bordia A. The effect of fried versus raw garlic
on fibrinolytic activity in man. Atherosclerosis, 1981; 38: 417–421.
14. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds). The review of Natural Products 4th ed. Facts
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 473-478.

44 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


3. DAUN DEWA
Gynura procumbens (Lour.) Merr
Suku : Compositae

a. Nama Daerah
Beluntas cina, samsit, tigel kio
b. Bagian yang digunakan
Daun
c. Deskripsi Tanaman/simplisia
Tumbuhan merambat atau menjalar, tinggi sampai 2 m. Helai daun berbentuk oval, bulat telur
memanjang atau lanset panjang dengan pangkal menyempit panjang dan ujung meruncing.
Tepi daun berlekuk tajam atau tumpul dan bergerigi kasar, kadang-kadang terpilin menyerupai
kail. Permukaan berambut halus dengan panjang daun bervariasi dari 3,5-12,5 cm dan panjang
tangkai daun 0,5-3,5 cm. Bunga berbentuk bonggol, yang bergantung 2-7 bonggol membentuk
perbungaan malai rata atau malai cawan.
Bunga berbau menusuk dengan mahkota berwarna jingga muda, kuning-jingga sering menjadi

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 45


coklat kemerahan. Batang berkotak-kotak atau beralur, lunak, berbintik-bintik ungu dan beram -
but halus.
d. Kandungan Kimia
Daun mengandung 4 senyawa tersubstitu-
si pada posisi tersubstitusi pada posisi 3; tanin
galat, saponin dan steroid/triterpenoid. Metabolit yang terdapat dalam ekstrak yang larut dalam
etanol 95% antara lain asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam p-kumarat, asam
p-hidroksi benzoat. Sterol (ß-sitosterol dan stigmasterol), glikosida sterol (3-O-ß-D-glukopira -
nosil ß-sitosterol, 3-O-ß-D-glukopiranosil stigmasterol), nonadekana, phytyl valearat, adenosine
kaempferol-3-O-neohesperidosida, metalheksadekanoat, metal 9-oktadekenoat, 4-hidroksi-4-
metil-2-pentanon, stigmasterol asetat, kuersetin, kaempferol-3-glukosida, kuersetin-3-O-ramnosil
(1-6) galaktosida, kuersetin-3-O-ramnosil (1,6) glukosida, 3,5-di-O-asam kafeoilkuinat, 4,5-di-
O-asam kafeoilkuinat, 1,2-bisdodekanoil-3-ß-O-D-glukopiranosil-Sn-gliserol.
e. Data Keamanan
LD50 ekstrak oral pada mencit: 5,56 g/kg BB. Fraksi kloroform dari ekstrak etanol bersifat muta -
genik.
f. Data Manfaat
Uji praklinik:
1. Pengujian ekstrak etanol pada tikus normal dan tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin,
selama 7 hari dengan kontrol metformin dan glibenklamid, selain menurunkan kadar gula darah
juga menghasilkan dosis efektif optimum untuk menurunkan kolesterol dan trigliserida adalah
150 mg/kg BB. Fraksi butanol dosis 30, 100, dan 300 mg/kg BB selama 21 hari pada mencit
menurunkan total kolesterol dan trigliserida serta meningkatkan HDL.
2. Penelitian ekstrak Gynura procumbens (daun dewa) terhadap enzim lipase yang dikultur dari
Bacillus subtilis mendapatkan hasil bahwa konsentrasi ekstrak kasar daun dewa menghambat
enzim lipase secara optimum pada 60 mg/10 mL (aq) dengan aktivitas 1.25 mmol/mL/menit.

46 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


g. Indikasi
Dislipidemia, penurun kolesterol
h. Kontra Indikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Menghambat aktivitas angiotensin converting enzyme (ACE), menimbulkan hipotensi
j. Efek Samping
Gangguan hati
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
2 x 1 kapsul (600 mg ekstrak)/hari

Daftar Pustaka
1. Gynurae procumbensis folium. Acuan Sediaan Herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI ,
2008; 4: 44-48
2. Gynura segetum. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun
tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 47
3. Kholifah N. Pengaruh ekstrak kasar senyawa alkaloid dari daun dewa (Gynura pseudo china) terhadap
aktivitas enzim lipase. Universitas Islam Negeri Malang, skripsi, 2008.
4. Tachjian A, Viqar M, Jahangir A. Use of Herbal Products and Potential Interactions in Patients With Car-
diovascular Diseases. J. Am. Coll. Cardiol. 2010; 55: 515-525
5. Lin G, Wang JY, Li N, Gao H, et al. Hepatic sinusoidal obstruction syndrome associated with consump -
tion of Gynura segetum. J Hepatol.2011; 54(4): 666-73.
6. Zhang X F, Tan B K H. Effects of an Ethanolic Extract of Gynura procumbens on Serum Glucose, Cho -
lesterol and Triglyceride Levels in Normal and Streptozotocin-Induced Diabetic Rats. Singapore Med J,
2000; 41(1)

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 47


4. KUNYIT
Curcuma domestica Val.
Sinonim : C.longa Linn., Turmerik
Suku : Zingiberaceae

a. Nama daerah
Rimpang kunyit, koneng, kunir, konyet, kunir bentis, temu koneng, temu kuning, guraci
b. Bagian yang digunakan
Rimpang
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Semak tinggi
tinggi±70
±70cm,
cm,batang
batangsemu, tegak,
semu, bulat,
tegak, membentuk
bulat, rimpang,
membentuk berwarna
rimpang, hijauhijau
berwarna kekuningan.
kekun -
Daun
ingan.tunggal membentuk
Daun tunggal lanset memanjang.
membentuk Helai daunHelai
lanset memanjang. 3-8, ujung dan pangkal
daun 3-8, daun
ujung dan runcing,
pangkal tepi
daun
rata, panjang
runcing, 20-40
tepi rata, cm, lebar
panjang 8-12
20-40 cm.
cm, Pertulangan
lebar 8-12 cm. daun menyirip,
Pertulangan daundaun berwarna
menyirip, hijau
daun pucat.
berwarna
hijau pucat.
48 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
bersisik. Panjang
Bunga majemuk berambut bersisik. Panjang tangkai
tangkai 16-40
16-40 cm.
cm. panjang
panjang mahkota 3 cm, lebar
1 cm, berwarna kuning. Kelopak silindris, bercangap 3, tipis dan berwarna ungu. Pangkal daun
Akar serabut
pelindung putih. Akar serabut berwarna
berwarna coklat
coklat muda.
muda.
kuning jingga
Rimpang warna kuning jingga, kuning jingga kemerahan
kemerahan sampai
sampai kuning
kuning jingga
jingga kecoklatan.
kecoklatan.
d. Kandungan kimia
d.
Kurkuminoid yaitu campuran dari kurkumin (diferuloilmetan), monodeksmetoksikurkumin dan
bisdesmetoksikurkumin. Struktur fenolnya memungkinkan untuk menghilangkan radikal bebas.
Minyak atsiri
atsiri5,8%
5,8%terdiri
terdiridari a-felandren
daria-felandren 1%,1%,
sabinen 0,6%,
sabinen sineol
0,6%, 1%, borneol
sineol 0,5%,0,5%,
1%, borneol zingiberen
zin -
25%, dan
giberen seskuiterpen
25%, 53%. Mono-
dan seskuiterpen 53%. dan seskuiterpen
Mono- termasuk
dan seskuiterpen zingiberen,
termasuk kurkumen,
zingiberen, a- dan
kurkumen,
a-
ß-turmeron.
dan ß-turmeron.
e.
e. Data Keamanan
LD50
LD ekstraketanol
50 ekstrak etanolpada
padamencit
mencitper
peroral:
oral:>>15
15g/kg
g/kgBB.
BB.
Monyet diberi 0,8 mg/kg BB kurkumin/hari dan tikus 1,8 mg/kg BB/hari selama 90 hari tidak
menunjukkan efek samping. In vitro tidak bersifat mutagenik. Per oral pada tikus dan mencit
tidak teratogenik. FDA mengklarifikasikan sebagai
sebagai GRAS
GRAS (Generally
(Generally Recognized
Recognizedas Safe).Tidak
asSafe). Tidak
ada efek samping pada pasien artritis rematoid yang diberi 1200 mg/hari kurkumin selama 2
Tidak ada
minggu. Tidak ada efek
efek toksik
toksik setelah pemberian oral 2,2 g kunyit (setara 180 mg kurkumin)/hari
selama 4 bulan.
f.
f. Data manfaat
kandungan kurkumin
Mekanisme kerja : kandungan kurkumin meningkatkan
meningkatkan aktivitas
aktivitas kolesterol-7α-hidroksilase
kolesterol-7-hidroksilase
kolesterol. Pada
dan meningkatkan katabolisme kolesterol. Pada jaringan
jaringan dan
dan mikrosom hati tikus, kandungan
demethoxycurcumin, bisdemethoxycurcumin,
demethoxycurcumin, bisdemethoxycurcumin,dan acetylcurcumin
dan menghambat
acetylcurcumin lipidlipid
menghambat peroksi dase.-
peroksi
Uji dase.
praklinik:
Uji Pemberian
praklinik: ekstrak Curcuma longa (kunyit) 200 mg/kg BB pada tikus menunjukkan aktivitas
antihiperkolesterolemia,
Pemberian menurunkan
ekstrak Curcuma LDL tanpa
longa (kunyit) 200mempengaruhi HDL.
mg/kg BB pada tikusEkstrak etanol rimpang
menunjukkan kering
aktivitas an -
dosis 30 mg/kg BB diberikan
tihiperkolesterolemia, intragastrik
menurunkan LDL pada
tanpatikus setiap 6 jamHDL.
mempengaruhi selama 48 jam,
Ekstrak memperlihatkan
etanol rimpang ker -
aktivitas
ing dosisantihiperkolesterolemia.
30 mg/kg BB diberikan intragastrik pada tikus setiap 6 jam selama 48 jam, memperli -

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 49


Kelinci yang
hatkan dibuat
aktivitas aterosklerosis yang diberi diet tinggi kolesterol dan ekstrak C. longa menunjukkan
antihiperkolesterolemia.
efek antioksidan
Kelinci yangaterosklerosis
yang dibuat positif dibanding
yangkelompok kontrol.
diberi diet tinggiKurkumin
kolesterolmemobilisasi a-tokoferol
dan ekstrak C. longa mendari-
jaringan
unjukkanlemak, sehingga melindungi
efek antioksidan dari kerusakan
yang positif dibandingoksidatif
kelompok yang diproduksi
kontrol. selama memobilisasi
Kurkumin pembentukan
aterosklerosis.
a -tokoferol dariKurkumin
jaringan meningkatkan transpor
lemak, sehingga kolesterol
melindungi dari LDL & VLDLoksidatif
kerusakan dalam plasma, sehingga
yang diproduksi
meningkatkan
selama kadar a aterosklerosis.
pembentukan -tokoferol. Kurkumin meningkatkan transpor kolesterol LDL & VLDL
Uji dalam
klinik:plasma, sehingga meningkatkan kadar a -tokoferol.
1 . Uji
Uji acak terkontrol terhadap subyek DM tipe-2 menunjukkan pemberian kapsul yang mengandung
klinik:
kombinasi
1. Uji ekstrak terhadap
acak terkontrol C. longasubyek
(200 mg/kapsul) dan bawang putih
DM tipe-2 menunjukkan (200 kapsul
pemberian mg/kapsul) dengan dosis-
yang mengandung
2,4 g per hari
kombinasi selamaC.
ekstrak 12longa
minggu menunjukkan
(200 mg/kapsul)perbaikan lipid (penurunan
dan bawang putih (200 kolesterol
mg/kapsul) total, LDL,
dengan
trigliserid),
dosis penurunan
2,4 g per glukosa
hari selama darah puasa
12 minggu dan penurunan
menunjukkan kadar HbA1C.
perbaikan lipid (penurunan kolesterol
2. total,
Sebanyak
LDL, 10 sukarelawan
trigliserid), sehat glukosa
penurunan yang diberi
darah500 mgdan
puasa curcumin selama
penurunan 7 hari
kadar menghasilkan
HbA1C.
penurunan10
2. Sebanyak bermakna kadarsehat
sukarelawan lipidyang
peroksida
diberiserum
500 mg(33%) dan peningkatan
curcumin HDL
selama 7 hari kolesterol (29%)
menghasilkan pe -
serta penurunan
nurunan kadar
bermakna serum
kadar lipidkolesterol
peroksidatotal (12%).
serum (33%) dan peningkatan HDL kolesterol (29%)
g. Indikasi
serta penurunan kadar serum kolesterol total (12%).
Dislipidemia, hiperkolesterolemia (Grade C)
g. Indikasi
h. Kontraindikasi
Dislipidemia, hiperkolesterolemia (Grade C)
Obstruksi saluran empedu, kolesistitis. Hipersensitivitas terhadap komponen kunyit, gagal ginjal
h. Kontraindikasi
akut, anaksaluran
Obstruksi < 12 tahun
empedu, kolesistitis. Hipersensitivitas terhadap komponen kunyit, gagal ginjal
i. Peringatan
akut, anak < 12 tahun
Hati-hati pada pasien dengan batu empedu, sebaiknya konsul ke dokter ahli penyakit dalam.
i. Peringatan
Hati-hati penggunaan
pada pasienpada kehamilan
dengan dan masa
batu empedu, menyusui
sebaiknya karenakebelum
konsul ada
dokter data
ahli keamanannya.
penyakit dalam.
j. Hati-hati
Efek Samping
penggunaan pada kehamilan dan masa menyusui karena belum ada data keamanannya.
Mual Samping
j. Efek
k. Interaksi
Mual
Dapat meningkatkan aktivitas obat antikoagulan, antiplatelet, trombolitik, sehingga meningkatkan
k. Interaksi
risiko perdarahan.
Dapat Interaksi
meningkatkan kurkumin
aktivitas dengan herbal
obat antikoagulan, yang lain:trombolitik,
antiplatelet, orang sehatsehingga
diberi 2 meningkat
g kurkumin-
dikombinasi
kan dengan 20Interaksi
risiko perdarahan. mg piperin, bioavailabilitas
kurkumin kurkumin
dengan herbal meningkat
yang lain: 20 kali.
orang sehat diberi 2 g kurku -
min dikombinasi dengan 20 mg piperin, bioavailabilitas kurkumin meningkat 20 kali.
50 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
l. Posologi
2 x 1 tablet (200 mg ekstrak)/hari ac.

Daftar pustaka
1. EMEA (European Medicines Agency). Assessment Report on Curcuma longa L rhizome. Evaluation of
Medicines for Human Use. November 2009.
2. Sukandar EY et al. Clinical study of Turmeric (Curcuma longa L.) and Garlic (Allium sativum, L) Extracts
as Antihyperglycemic and Antihyperlipidemic Agent in Type-2 Diabetes-Dyslipidemia Patients. Int J
Pharmacol 2010; 6(4):456-463.
3. Rhizoma Curcumae Longae. WHO monograph on selected medicinal plants 1999; 1: 115-122
4. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010; 188-189
5. Curcuma domestica. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008; 32
6. Committee on herbal medicinal products (HMPC) Assessment report on Curcuma longa Euro-
pean Medicines Agency. London, 2009.
7. Asai A, Miyazawa T. Dietary curcuminoids prevent high-fat diet-induced lipid accumulation in
rat liver and epididymal adipose tissue. J Nutr. 2001; 131(11): 2932-5.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 51


5. MENGKUDU
Morinda citrifolia Linn.
Suku : Rubiaceae

a. Nama daerah
Pace, kemudu, cengkudu, kodhuk, wengkudu, noni
b. Bagian yang digunakan
Buah
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Pohon tinggi 4-8 m, batang berkayu bulat, kulit kasar, penampang batang muda segi empat,
coklat kekuningan. Daun tunggal bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang
10-40 cm, lebar 5-17 cm, tangkai pendek berwarna hijau. Bunga majemuk berbentuk bonggol,
bertangkai di ketiak daun. Buah bonggol, permukaan tidak teratur, berdaging panjang 5-10
cm, hijau kekuningan. Biji keras, segitiga, coklat kemerahan. Simplisia berupa irisan buah,
warna cokelat, bau khas, rasa sedikit pahit, dengan ketebalan ± 1 cm, diameter 3-5 cm,
dengan tonjolan-tonjolan biji.

52 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


d. Kandungan kimia
Alkaloid seronin, plant steroid, alisarin, lisin, sodium, asam kaprilat, arginin, prokseronin, antra -
kuinin, trace elements, fenilalanin, magnesium, terpenoid, dll.
e. Data keamanan
LD50 ekstrak air etanol buah, daun, akar pada mencit: > 10 g/kg BB. LD50 ekstrak etanol daun
per oral pada tikus: > 2000 mg/kg BB.
NOEL (no observe effect level): tidak teramati ES sampai dosis 6.86 g/kg BB (sebanding dengan
90 mL/kgBB jus buah) pada tikus. Pemberian jus buah pada 96 sukarelawan sehat sampai dosis
750 mL/orang/hari selama 28 hari dinyatakan aman terhadap parameter biokimia darah, urin
dan tanda-tanda vital.
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Pemberian ekstrak etanol 50% campuran buah dan daun dapat menurunkan kadar gula darah
binatang percobaan. Ekstrak buah, daun dan akar ketiganya menimbulkan penurunan kadar
kolesterol total dan trigliserida. Pada tikus dislipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak,
ekstrak buah, daun dan akar ketiganya menyebabkan penurunan kadar kolesterol total, trigliserida,
LDL kolesterol, indeks aterogenik, dan ratio kolesterol total/HDL, secara bermakna. Ekstrak akar
menimbulkan peningkatan HDL. Mekanismse antidislipidemi Morinda citrifolia melalui
beberapa cara antara lain inhibisi biosintesis, absorpsi dan sekresi lipid. Diduga karena adanya
multiple antioxidant yang poten dalam mengkudu.
Uji klinik:
Sejumlah 38 perokok mendapat 2 kali 2 ons jus M. citrifolia (mengkudu)/hari selama 30 hari dibanding
plasebo, hasil menunjukkan jus M. citrifolia menurunkan kadar kolesterol total 7-22%, LDL 6-10%,
trigliserida 10-54%, homosistein 21%, dan meningkatkan HDL kolesterol 10-16%, sedangkan pada
plasebo tidak ada perubahan. Hasil penelitian lainnya dari Badan POM menyimpulkan bahwa
M. citrifolia dapat menurunkan kadar trigliserida.
g. Indikasi
Dislipidemia
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 53
h. Kontraindikasi
Kehamilan, laktasi, anak, hiperkalemia, alergi.
i. Peringatan
Hati-hati terhadap penderita gastritis karena mengkudu bersifat asam. Dengan obat antidiabetes
dapat terjadi hipoglikemia dan hipotensi, karena dapat menurunkan kadar glukosa dan kalium
darah. Warna urin dapat menjadi merah muda sampai merah kecoklatan.
j. Efek Samping
Sedasi, mual, muntah, alergi
k. Interaksi
Dapat berinteraksi dengan obat ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin II, diuretik hemat
kalium. Dapat mengurangi efek obat imunosupresan.
l. Posologi
2 x 1 kapsul (600 mg ekstrak)/hari selama 30 hari

Daftar pustaka
1. Morindae citrifoliae fructus. Acuan sediaan herbal, vol 1; 91-93. Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI, 2006.
2. Djojosoegito AM, Taroeno RM. Pengaruh perasan buah pace pada tekanan darah anjing teranes-
tesi. UGM, 1980.
3. Morinda citrifolia. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun
tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 57
4. Mandukhail SR, Aziz N, Gilani AH. Studies on antidyslipidemic effects of Morinda citrifolia
(Noni) fruit, leaves and root extracts. Lipids in Health and Disease 2010, 9:88
5. Nolting J, Cheerva A, Jensen J, Anderson G, Nowicki D, Story S: The effects of Morinda citrifolia
(Noni) fruit juice on serum cholesterol and triglyceride in current smokers. Circulation 2006,
113:301-381.

54 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


6.6. ROSELA
Rosela
6.6. ROSELA
Rosela
Hibiscus
Hibiscus sabdarifa Linn.
Hibiscussabdarifa
sabdarifaLinn.
Linn.
Suku
Suku: Malvaceae
Suku: Malvaceae
: Malvaceae

a.Nama
Nama
a.a.Nama daerah
daerah
daerah
Gamet
Gamet
Gamet walanda,
walanda,
walanda,
walanda, kasturi
kasturi
kasturi
kasturi roriha,
roriha,
roriha,
roriha, merambos
merambos
merambos
merambos ijo,
ijo,
ijo,
ijo, kesew
kesew
kesew
kesew jawe,
jawe,
jawe,
jawe, asam
asam rejang,
rejang,
rejang, asam
asam
asam
asam jarot
jarotjarot
jarot
b.Bagian
Bagian
b.b.Bagian yang
yang
yang digunakan
digunakan
digunakan
Kelopak
Kelopak
Kelopak
Kelopak bunga
bunga
bunga
bunga
c.Deskripsi
Deskripsi
c.c.Deskripsi tanaman/simplisia
tanaman/simplisia
tanaman/simplisia
Tumbuhan
Tumbuhan
Tumbuhan berupa
berupa
berupa
berupa semak,
semak,
semak,
semak, tumbuh
tumbuh
tumbuh
tumbuh tegak
tegak
tegak
tegak tinggidapat
tinggi
tinggi
tinggi dapatmencapai
dapat
dapat mencapai33m.
mencapai
mencapai m.Batang
Batang berbentuk
Batangberbentuk
Batang bulat,
berbentukbulat,
berbentuk bulat,
bulat,
berkayu
berkayu
berkayu lunak,
lunak,
lunak,
lunak, tegak
tegak
tegak
tegak bercabang-cabang
bercabang-cabang
bercabang-cabang
bercabang-cabang berwarna
berwarna
berwarna
berwarna merah.
merah.
merah.
merah.
Daun
Daun
Daun
Daun bentuk
bentuk
bentuk
bentuk bulat
bulat
bulat
bulat telur
telur
telur
telur dengan
dengan
dengan
dengan ujung
ujung
ujung
ujung tumpul
tumpul
tumpul
tumpul dan
dan
dan
dan tepi
tepi
tepi
tepi daunbergerigi.
daun
daun
daun Tangkai
bergerigi.Tangkai
Tangkai
Tangkai bunga
bunga
bunga
bunga keluar
keluar
keluar
keluar dari
dari
dari
dari
ketiak
ketiak
ketiak daun.
daun.
daun.
daun. Bunga
Bunga
Bunga
Bunga tunggal,
tunggal,
tunggal,
tunggal, kelopak
kelopak
kelopak
kelopak bunga
bunga
bunga
bunga bentuk
bentuk
bentuk
bentuk lanset,
lanset, berdaging
lanset,
lanset, tebal,
berdagingtebal,
tebal,
tebal, berwarna
berwarna
berwarna
berwarna merah
merah
merah
merah tua.
tua.
tua.
tua.
d.Kandungan
Kandungan
d.d.Kandungan kimia
kimia
kimia
Kelopak
Kelopak
Kelopak
Kelopak bunga
bunga
bunga
bunga mengandung
mengandung
mengandung
mengandung senyawa
senyawa
senyawa
senyawa antosianin,
antosianin,
antosianin,
antosianin, vitaminC,
vitamin
vitamin
vitamin C,
C,C, dan
dan B. B.
dan
dan B. B. Kandungan
Kandungan
Kandungan
Kandungan lainnya
lainnya
lainnya
lainnya adalah
adalah
adalah
adalah

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 55


kalsium, beta karoten serta asam amino esensial. Rosela memiliki banyak unsur kimia yang
menunjukkan ektivitas farmakologis. Sebanyak 15-20% merupakan asam-asam tumbuhan yang
meliputi asam sitrat, asam malat, asam tartar dan asam (+)-allo-hidroksisitrat.
e. Data keamanan
LD50: di atas 5000 mg/kg BB per oral pada tikus.
Pada dosis 15 mg/kg BB terlihat ada perubahan kadar albumin, namun pada gambaran histologi
tak ada perubahan. Pada pria sehat, dapat menurunkan kadar kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat,
kalsium, natrium, kalium, dan fosfat pada urin.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Pemberian ekstrak kering kelopak bunga Hibiscus sabdarifa (rosela) 500 dan 100 mg/kg BB pada
tikus dengan diet kolesterol tinggi selama 6 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol 22% dan
26%, sedangkan trigliserida turun sebesar 33% dan 28%. Sementara kadar high-density lipopro -
tein (HDL) tidak terjadi perubahan nyata.
Uji klinik:
Esktrak kering kelopak bunga H.sabdarifa 100 mg/hari selama 1 bulan dapat menurunkan secara
nyata kadar kolesterol total dan trigliserida, meningkatkan kadar HDL. Sediaan kapsul diberikan
peroral pada 42 sukarelawan dengan umur 18-75 tahun dengan kadar kolesterol 175-327 mg/dL
selama 4 minggu. Sukarelawan dibagi 3 kelompok masing-masing memperoleh 1, 2 dan 3 kapsul.
Pada minggu ke-2 terjadi penurunan kadar kolesterol pada ketiga kelompok sekitar 7,08-8,2 %
dibandingkan dengan baseline, sedangkan pada minggu ke-4 penurunan terjadi sekitar 8,3-
14,4%. Penurunan nyata terlihat pada kelompok 2 yaitu 12% pada 71% sukarelawan.
g. Indikasi
Dislipidemia
h. Kontraindikasi
Anak. Rosela seharusnya dihindari oleh pasien yang mempunyai riwayat alergi atau hipersensitif
terhadap rosela atau kandungannya.

56 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


i. Peringatan
Gastritis erosif berdasarkan laporan kasus, karena bersifat sangat asam. Pemberian pada dosis
tinggi harus hati-hati.
j. Efek Samping
Walaupun rosela sering digunakan sebagai teh, data keamanan yang dilaporkan masih terbatas.
k. Interaksi
Menurunkan kadar klorokuinolon sehingga tidak berefek. Asetaminofen ditambah dengan
pemberian rosela dapat mengubah waktu paruh obat asetaminofen pada sukarelawan. Rosela
memiliki aktivitas estrogen meskipun belum ada perubahan klinis yang jelas. Interaksi dapat
terjadi dengan senyawa estrogen lain.
l. Posologi
2 x 1 tea bag (6 g serbuk)/hari, seduh dalam 1 cangkir air.
1 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010.
2. van Steenis CGGJ. 1975. Flora. Jakarta. PT Pradnya Paramita.
3. Alarcon-Aguilar et al. 2007. Effect of Hibiscus sabdariffa on obesity in MSG mice. J Ethnopharm,
114(1): 66-71.
4. Gurrola-Díaz et al. 2010. Effects of Hibiscus sabdariffa extract powder and preventive treatment
(diet) on the lipid profiles of patients with metabolic syndrome (MeSy).
5. Phytomed, 17(7): 500-505.
6. Fernández-Arroyo et al. 2011. Quantification of the polyphenolic fraction and in vitro antioxi-
dant and in vivo anti-hyperlipidemic activities of Hibiscus sabdariffa aqueous extract. Food Res
Internat, in proof.
7. Lin et al. 2007. Hibiscus sabdariffa extract reduces serum cholesterol in men and women. Nutr
Res, 27(3): 140-145.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 57
8. Hirunpanich et al. 2006. Hypocholesterolemic and antioxidant effects of aqueous extracts from
the dried calyx of Hibiscus sabdariffa L. in hypercholesterolemic rats. J Ethnopharm, 103(2): 252-
26.
9. Akindahunsi AA and Olaleye MT. 2003. Toxicological investigation of aqueous-methanolic ex-
tract of the calyces of Hibiscus sabdariffa L. J Ethnopharm, 89(1): 161-164

7. TEMULAWAK
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Suku : Zingiberaceae

a. Nama daerah
Temulawak, koneng gede, temu labak

58 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


b. Bagian yang digunakan
Rimpang
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Perawakan terna berbatang semu, tinggi dapat mencapai 2 m, berwarna hijau atau coklat gelap, rim -
pang berkembang sempurna, bercabang-cabang kuat, berwarna hijau gelap, bagian dalam berwarna
jingga, rasanya agak pahit. Setiap individu tanaman mempunyai 2-9 daun, berbentuk lonjong sampai
lanset, berwarna hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang 31-84 cm, lebar 10-18
cm, panjang tangkai daun (termasuk helaian) 43-80 cm. Perbungaan berupa bunga majemuk bulir,
muncul di antara 2 ruas rimpang (lateralis), bertangkai ramping, 10-37 cm berambut, daun-daun
pelindung menyerupai sisik berbentuk garus, berambut halus, panjang 4-12 cm, lebar 2-3 cm. Ben -
tuk bulir lonjong, panjang 9-23 cm, lebar 4-6 cm, berdaun pelindung banyak, panjangnya melebihi
atau sebanding dengan mahkota bunga, berbentuk bulat telur sungsang (terbalik) sampai bulat me -
manjang, berwarna merah, ungu atau putih dengan sebagian dari ujungnya berwarna ungu, bagian
bawah berwarna hijau muda atau keputihan, panjang 3-8 cm, lebar 1,5-3,5 cm.

d. Kandungan kimia
Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid (0,8-2%) terdiri dari kurkumin dan demetoksi -
kurkumin, minyak atsiri (3-12%) dengan komponen a-kurkumen, xanthorizol, ß-kurkumen, ger -
makren, furanodien, furanodienon, a-turmeron, ß-atlantanton, d-kamfor. Pati (30-40 %)

e. Data keamanan
LD50 ekstrak etanol per oral pada mencit: > 5 g/kg BB. LD50 kurkumin per oral pada tikus dan
guinea pig: > 5 g/kg BB. Uji klinik fase I dengan 28 orang sehat dengan dosis sampai 8000 mg/
hari selama 3 bulan tidak menunjukkan efek toksik. Dari lima penelitian pada manusia dengan
dosis 1125-2500 mg kurkumin per hari tidak menunjukkan adanya toksisitas.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 59


f. Data manfaat
Uji praklinik:
1. Penelitian efek C. xanthorrhiza terhadap lipid serum dan hepar, HDL-kolesterol dan apolipopro -
tein (apo) A-I, dan
dan enzim
enzim lipogenik
lipogenik hati
hati pada
pada tikus
tikusdilakukan
dilakukandengan
dengan memberikan
memberikan diet
diet bebas
bebas
kolesterol. C.
C. xanthorrhiza
xanthorrhiza menurunkan
menurunkan kadar
kadar trigliserida
trigliserida serum,
serum, fosfolipid, kolesterol
kolesterol hati,
hati, dan
dan
meningkatkan kadar HDL-kolesterol dan apo A-I serum,
serum, dan
dan menurunkan
menurunkan aktivitas
aktivitas fatty
fatty acid
acid
synthase hati.
hati. Pada
Padatikus
tikusyang
yang diberi
diberi dietdiet tinggi-kolesterol,
tinggi-kolesterol, C. xanthorrhiza
C. xanthorrhiza tidak tidak menekan
menekan pen -
peningkatan kolesterol
ingkatan kolesterol serum,
serum, walaupun
walaupun menurunkankolesterol
menurunkan kolesterolhati.
hati.Kurkuminoid
Kurkuminoiddari
dari C.
C. xanthor -
rhiza
rhiza tidak mempunyai efek bermakna pada lipid serum hati.
2. Efikasi C. xanthorrhiza dalam menurunkan lipid darah dievaluasi pada 40 kelinci yang dibagi
menjadi 4 kelompok dan mendapat diet isoaterogenik tanpa curcuma, rendah curcuma (2 g/kg
BB), medium curcuma (3 g/ kg BB) dan tinggi curcuma (4 g/kg BB) selama 120 hari. C. xanthor -
rhiza tidak mempengaruhi makan, konsumsi protein dan lemak dan ekskresi protein (P > 0,05),
tetapi secara bermakna (P < 0,05) meningkatkan ekskresi lemak. Kadar kolesterol menurun 46,6;
56,4 dan 63,2% dan kadar HDL meningkat 9,9; 14,5 dan 21,9% pada pemberian 2, 3 and 4
g/kg BB curcuma. C. xanthorrhiza menurunkan secara bermakna (P < 0.05) kadar LDL dan (P <
0.01) kadar trigliserida 20,4 ; 28,5 dan 29,5% pada pemberian 2, 3 dan 4 g/kg BB curcuma.
Inhibitor reduktase HMG-CoA meningkat secara bermakna (P < 0.05) dengan curcuma. Per -
oksidasi lipid dicegah pada pemberian 3 dan 4 g/kg BB curcuma. Peningkatan ekskresi lemak
dimediasi melalui akselerasi metabolisme lipid dari jaringan ekstrahepatik ke hepar, sehingga
meningkatkan ekskresi kolesterol melalui empedu ke dalam feses. C. xanthorrhiza potential
sebagai untuk aterosklerosis dan gangguan kardiovaskuler.
g. Indikasi
Dislipidemia, penurun kolesterol
h. Kontraindikasi
Obstruksi saluran empedu
i. Peringatan
Hati-hati pada penderita gastritis dan nefrolithiasis.

60 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


j. Efek Samping
Hingga saat ini belum ditemukan efek samping yang berarti.
Tidak dapat digunakan pada penderita radang saluran empedu akut
k. Interaksi
Hati-hati menggunakan temulawak bersama dengan antikoagulan
l. Posologi
2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak/hari)

Daftar Pustaka
1. Curcuma zanthorrhiza. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI, 2009; 30
2. Curcumae rhizoma. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Acuan sediaan herbal, 2006; 2: 61-65
3. Informasi temulawak Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI,. Badan Pengawas Obat
dan Makanan RI & GP Jamu, 2004.
et al. of an active principle in essential oils and hexane-
soluble fractions of Curcuma xanthorrhiza Roxb. showing triglyceride-lowering action in rats.
Food Chem Toxicol. 1994; 32(3): 273-8.
5. Yasni S, Imaizumi K, Nakamura M, et al. Effects of Curcuma xanthorrhiza Roxb. and curcumi -
8. Hirunpanich
et the
noids on al. 2006.
level ofHypocholesterolemic and
serum and liver lipids, antioxidant
serum effects of
apolipoprotein A-Iaqueous extractsenzymes
and lipogenic from in
the dried
rats.calyx
FoodofChem
Hibiscus sabdariffa
Toxicol. 1993;L.31(3):
in hypercholesterolemic
213-8. rats. J Ethnopharm, 103(2): 252-
26. ter Meulen of curcuma
9. Akindahunsi
on lipid metabolism in rabbits. Journal of the Science of Foodofand
AA and Olaleye MT. 2003. Toxicological investigation aqueous-methanolic
Agriculture, 2002;ex-
82(15):
tract of1875-1880.
the calyces of Hibiscus sabdariffa L. J Ethnopharm, 89(1): 161-164

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 61


B. HERBAL UNTUK DIABETES
B. HERBAL UNTUK DIABETES

1. BROTOWALI
Tinospora rhumpii Boerl
Suku : Menispermaceae

a. Nama daerah
Antawali, tampa lorong, tambara ula, akar ali-ali.
b. Bagian yang digunakan
Batang
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Brotowali merupakan tumbuhan merambat atau memanjat, tinggi batang dapat mencapai 2,5
meter, yang memiliki batang berwarna hijau penuh degan benjolan yang rapat, pegangannnya
mudah terkelupas
d. Kandungan kimia
Alkaloid berberin dan columbin, glikosida pikroretosida, zat pahit pikroretin, dammar lunak dan
palmitin.
62 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
e. Data keamanan
LD50 ekstrak metanol batang brotowali: 10,11 g/kg BB mencit per oral. Ekstrak etanol oral pada
tikus dosis 4,0 g/kg BB (setara serbuk 28,95 g/kg BB), tidak menunjukkan efek toksik.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Infusa batang brotowali 5; 7,5 dan 10% b/v dengan pemberian parenteral dapat menurunkan
kadar glukosa darah kelinci, dibandingkan dengan glibenklamid. Mekanisme insulinotropik Tino -
spora crispa diteliti in vitro menggunakan insulin secreting clonal ß-cell line, HIT-T15.
Uji klinik:
Studi RCT, disain bersilang untuk menentukan efek hipoglikemia serbuk Tinospora crispa di -
lakukan pada 36 pasien sindrom metabolik yang memenuhi kriteria NCEP III, dirandom untuk
mendapat kapsul serbuk 2 x 250 mg atau plasebo selama 2 bulan.
Pada pasien Tinospora crispa kadar gula darah menurun secara bermakna dibanding baseline
(4,03 ± 11,35 mg/dL), p=0,027, median=4,00 mg/dL, juga gula darah puasa (6,29 ± 10,47 mg/dl,
p=0,007, median=8,00 mg/dL, n=24). Peningkatan kadar aspartate aminotransferase dan alanine
aminotransferase terdapat pada 16,7% sampel.
g. Indikasi
Diabetes Melitus
h. Kontraindikasi
Kehamilan dan laktasi
i. Peringatan
Gangguan fungsi hati
j. Efek Samping
Belum diketahui
k. Interaksi
Dengan obat yang berisiko meningkatkan enzim hati
l. Posologi
2 x 1 kapsul (250 mg ekstrak/hari).
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 63
Daftar pustaka
1. Tinospora caulis lignum. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2006: vol 2: 95-96
2. Tinospora crispa. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat ke -
bun tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 94
3. Darwis M. Pengaruh infuse brotowali terhadap kadar glukosa darah kelinci. FMIPA Unhas,
Makasar, 1995; 22-23
4. Extract: Effect on ß-cell Ca2. Handling. Phytother. Res. 12, 98–102. 1998
5. Noor H, Ashcroft SJH. Insulinotropic Activity of Tinospora crispa Extract: Effect on ß-cell Ca2.
Handling. Phytother. Res. 1998; 12: 98–102.
6. Sriyapai C, Dhumma-upakorn R, Sangwatanaroj S, et al. Hypoglycemic effect of Tinospora
crispa dry powder in outpatients with metabolic syndrome at king chulalongkorn memorial hos -
pital. Journal of Health Research, 2009 ; 23(3) : 125–133.
7. Noor H, Ashcroft SJH. Pharmacological characterisation of the antihyperglycaemic properties of
Tinospora crispa extract. Journal of Ethnopharmacology ,1998; 62(1): 7-13.
8. Noipha K, Purintrapiban J, Herunsalee A, Ratanachaiyavong S . In vitro glucose uptake activity
of Tinospora crispa in skeletal muscle cells. Asian Biomedicine, 2008; 2 (5):

2. KAYU MANIS
Cinnamomum burmanii Nees &Th. Nees
Suku: Lauraceae
a. Nama daerah:
Holim, holim manis, modang siak–siak, kanigar, madang kulit manih, huru mentek, kiamis,
kanyengar, kesingar, kecingar, cingar.
b. Bagian yang digunakan:
kulit batang

64 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


c. Deskripsi tanaman/simplisia:
Pohon tahunan tinggi 10-15 m, berkayu, tegak, bercabang, berwarna hijau kecoklatan. Daun
tunggal, lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 4-14 cm, lebar 1-6 cm. Warna
pucuknya kemerahan, sedangkan daun tuanya hijau tua. Bunga berkelamin dua, warna kuning,
ukurannya kecil.
Buah buni, berbiji satu dan berdaging, bentuk bulat memanjang, buah muda berwarna hijau tua
dan buah tua berwarna ungu tua.
d. Kandungan kimia:
Kulit kayu manis mengandung minyak atsiri sampai 4% dengan kandungan utama cinnamalde -
hyde. Komponen lain cinnamil acetat, eugenol, linalool dan cineol, prosianidin,
musilago polisakarida, asam sinamat dan asam fenolat.
e. Data keamanan:
LD50 minyak kayu manis 4,16 g/kg BB. Uji toksisitas subkronik dengan konsentrasi 1% pada
pakan tikus menyebabkan sedikit pembesaran sel hati. Pada dosis 0,25% tidak menimbulkan

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 65


efek yang tidak diinginkan. US FDA menggolongkan GRAS (Generally Recognized as Safe)
dengan status sebagai bahan tambahan pangan. Tidak menimbulkan efek mutagenik. Ekstrak
metanol kulit kayu manis tidak menimbulkan efek teratogenik pada tikus.
f. Data manfaat :
Pra klinik:
Ekstrak kulit kayu manis dapat menurunkan kadar glukosa pada uji toleransi glukosa. Efek
hipoglikemik diduga melalui peningkatan sekresi insulin. Senyawa sinamitanin B1 yang diiso-
lasi dari kulit kayu manis memperlihatkan efek antihiperglikemik pada sel 3T3-L1. Kombinasi
sinamitanin B1 dan insulin dapat meningkatkan ambilan glukosa. Ektrak metanol daun kayu
manis pada dosis 100, 150 dan 200 mg/kg BB secara nyata dapat menurunkan kadar gula darah
pada tikus yang diinduksi dengan aloksan.
Efek antidiabetik ekstrak Cinnamomi pada model hewan dengan DM tipe II (C57BIKsj db/db).
pada dosis (50, 100, 150 dan 200 mg/kg BB) selama 6 minggu dapat menurunkan kadar gluko-
sa darah secara bermakna (P<0.001) dengan hasil paling besar pada dosis 200 mg/kg BB. Kadar
insulin serum dan HDL-kolesterol meningkat secara bermakna (P<0.01) dan kadar trigliserida,
kolesterol total dan aktivitas alpha-glycosidase intestinal menurun secara bermakna setelah
6 minggu. Hasil ini menandakan bahwa ekstrak cinnamon berperan mengatur kadar glukosa
darah dan lipid. Efek penekanan kadar glukosa darah diperkirakan dengan cara memperbaiki
sensitivitas insulin atau memperhambat absorpsi karbohidrat dalam usus kecil.
Uji klinik:
Studi untuk meneliti efek Ekstrak Cinnamomum (CE) pada ekspresi gen pada kultur adiposity
mencit. CE larut dalam air dihasilkan dari Cinnamomum burmannii. Quantitative real-time PCR
digunakan untuk meneliti efek CE terhadap ekspresi gen untuk adipokine, glucose transporter
(GLUT), dan komponen insulin-signaling pada adiposit mencit 3T3-L1. CE (100 [micro]g/ml)
meningkatkan kadar GLUT1 mRNA 1.91 [+ / -]0.15, 4.39 [+ / -] 0.78, dan 6.98 [+ / -] 2.18
kali lipat dari kontrol setelah terapi 2-, 4-, dan 16-jam. CE menurunkan ekspresi protein gen
insulin-signaling pathway termasuk GSK3B, IGF1R, IGF2R, and PIK3R1. Studi menunjukkan

66 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


bahwa CE mengatur ekspresi multiple gen dalam adiposit.
Uji klinik pada 60 pasien DM yang mendapat plasebo atau kayu manis dosis (1 g, 3 g atau 6 g)
/hari selama 40 hari menurunkan kadar glukosa puasa 18 – 29%. Pada kelompok kayu manis
1 g, gula darah puasa turun 2,9 mmol/L; pada kelompok 3 g/hari menurun 2,0 mmol/L; dan
pada kelompok 6 g/hari menurun 3,8 mmol/L.
g. Indikasi:
Diabetes Melitus (Grade C)
h. Kontraindikasi:
Demam yang tidak jelas kausanya, kehamilan, ulkus gaster atau duodenum, alergi terhadap
kayu manis dan cinnamaldehyde.
i. Peringatan:
Hati-hati pada pasien dengan kerusakan hati (karena kandungan coumarin), gangguan jantung
j. Efek samping:
j.
Dapat mencegah
mencegahpembekuan
pembekuandarah
darahkarena ituitu
karena hati-hati bilabila
hati-hati dikombinasi dengan
dikombinasi obat pengencer
dengan obat pen -
darah.
gencer Alergi
darah.(dermatitis, stomatitis,
Alergi (dermatitis, gingivitis,
stomatitis, glositis,glositis,
gingivitis, perioralperioral
dermatitis, cheilitis)cheilitis)
dermatitis,
k. Interaksi:
Dapat menurunkan jumlah trombosit setelah penggunaan lama. Secara teoritis dengan obat an -
tikoagulan dan antiplatelet meningkatkan risiko perdarahan tetapi tidak ada laporan klinis. Efek
aditif dengan obat hipoglikemik. Sinergi dengan obat antiaritmia, herba ginko biloba, cengkeh,
artemisia, ephedra.
l. Posologi:
2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari

Daftar pustaka:
1. Akilen R, Tsiami A, Devendra A and Robinson N. Cinnamon in gycaemic control: Systematic
review and meta analysis. Clin Nutr. 2012.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 67


2. Cao, H, Graves DJ, Anderson, Richard A. Cinnamon extract regulates glucose transporter and
insulin-signaling gene expression in mouse adipocytes. International Journal of Phytotherapy &
phytopharmacology 2010.
3. Verspoh et al. Antidiabetic effect of Cinnamomum cassia and Cinnamomum zeylanicum In vivo
and In vitro. Phytor Res, 2005; 19(3): 203-206.
4. Tailang et al. Antidiabetic Activity of Alcoholic Extract of Cinnamomum zeylanicum Leaves in
Alloxon Induced Diabetic Rats. J Pharmacy Res, 2005; 2(12): 9-11.
5. Taher M. 2005. Isolation and in vitro antidiabetic properties of a proanthocyanidin from Cin-
namomum zeylanicum. PhD Thesis, UTM, Malaysia.
6. Cao H, Urban JF, Anderson RA. Cinnamon polyphenol extract affects immune responses by
regulating anti- and proinflammatory and glucose transporter gene expression in mouse mac-
rophages. J. Nutr. 2008; 138, 833-840.
7. Cao H, Polansky MM, Anderson RA. Cinnamon extract and polyphenols affect the expression
of tristetraprolin, insulin receptor, and glucose transporter 4 in mouse 3T3-L1 adipocytes. Arch
Biochem Biophys 2007; 459: 214-22.
8. Hlebowicz, J., Darwiche, G., Bjorgell, O., Aimer, L.O. Effect of cinnamon on postprandial
blood glucose, gastric emptying, and satiety in healthy subjects. Am. J. Clin. Nutr. , 2007; 85:
1552-1556.

68 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


3. Pare
3. PARE
Momordica charantia L
Suku : Cucurbitaceae

a. Nama daerah
Paria, pare, pare pahit, pepareh, prieu, peria, foria, pepare, kambeh, paria. Paya, paria,
truwuk, paita, paliak, pariak, pania, pepule, poya, pudu, pentu, paria belenggede, palia,
papariane, papari, kakariano, taparipong, papariano, pepare
b. Bagian yang digunakan
Buah
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Semak menjalar, dengan buah tipe peppo, memanjang, berjerawat tidak beraturan, oranye,
pecah sama sekali dengan 3 katup, 5-7 cm (liar) hingga 30 cm (ditanam). Daun pare berben -
tuk membulat, bergerigi dengan pangkal bentuk jantung, garis tengah 4-7 cm, tepi berbagi
5-9 lobus, berbintik-bintik tembus cahaya, taju bergigi kasar hingga berlekuk menyirip,

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 69


berwarna agak
memiliki sulur daun dan berwarna agak kekuningan
kekuningan dan
dan terasa
terasa pahit.
pahit. Bunga
Bunga jantan
jantan dan
dan bunga
bunga
betina tumbuh
tumbuh pada
padaketiak
ketiakdaun.
daun.Daun
Daundari
daripare
pareyang tumbuh
yang liar,
tumbuh dinamakan
liar, daun
dinamakan tundung.
daun tund -
DaunDaun
ung. ini dikatakan lebih berkhasiat
ini dikatakan bila digunakan
lebih berkhasiat untuk pengobatan.
bila digunakan untuk pengobatan.
d. Kandungan kimia
Buah pare mengandung steroid, karantin, momordikosid, asil glikosil sterol, asam amino
dan asam fenolat. Senyawa triterpen yang telah dilaporkan antara lain momordikosid (A-L),
goya glikosida (A-H), momordisin, momordisinin, kukurbitan I-III, dan goya saponoin I-III.
Bijinya mengandung lektin, terpenoid, momordikosid (A- E), visin, asam amino dan asam
lemak, serta polipeptida-p (protein mirip insulin). Senyawa yang telah diisolasi dari herba
adalah saponin, sterol, glikosida steroid, alkaloid, asam amino dan protein. Selain itu telah
diisolasi triterpenoid lainnya, yaitu momordikosida dan goya glikosida. Komponen ekstrak
pare dengan elektroforesis dan analisis spektrum infra merah, mirip dengan struktur insulin
binatang.
e. Data keamanan
e. keamanan
LD50
LD jus buah:
50 jus buah: 91,9 mg/100
mg/100 gg BB
BB dan
danLD50
LD50ekstrak alkohol
ekstrak perper
alkohol oral : 362
oral mg/mg/
: 362 100 100
g BBg pada
BB
tikus. tikus.
pada Momorcharins, diisolasi
Momorcharins, dari bijidari
diisolasi menginduksi aborsi pada
biji menginduksi kehamilan
aborsi muda dan
pada kehamilan midterm
muda dan
pada mencit
midterm padadan teratogenik
mencit pada kulturpada
dan teratogenik embrio tikus
kultur pada tahap
embrio awal tahap
tikus pada organogenesis.
awal organogen -
f. Data
esis. manfaat
Mekanisme
f. Data kerja dengan menurunkan glukoneogenesis di hati, meningkatkan sintesis glikogen
manfaat
hati, dan meningkatkan
Mekanisme oksidasi
kerja dengan glukosa glukoneogenesis
menurunkan perifer di eritrosit dan adiposit.
di hati, Ada data terbatas
meningkatkan sintesis bahwa
gliko -
buahhati,
gen paredan
meningkatkan sekresi
meningkatkan insulinglukosa
oksidasi di pankreas.
periferPenurunan
di eritrositkadar glukosa dimulai
dan adiposit. setelah
Ada data ter -
30 menit,
batas mencapai
bahwa maksimum
buah pare 4 jam dan
meningkatkan berakhir
sekresi dalam
insulin 12 jam. Penurunan kadar glukosa
di pankreas.
Uji dimulai
klinik: setelah 30 menit, mencapai maksimum 4 jam dan berakhir dalam 12 jam.
1. Uji
Uji pada sukarelawan pria normal 20-30 tahun dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing diberi
klinik:
ekstrak
1. Uji padapare setara dengan
sukarelawan pria 0,9; 1,8 20-30
normal dan 2,25 kg.dibagi
tahun Pemberian dosis3 setara
menjadi dengan
kelompok 1,8 kg buah
masing-masing
menurunkan
diberi ekstrakkadar
pare glukosa darah secara
setara dengan bermakna.
0,9; 1,8 dan 2,25 kg. Pemberian dosis setara dengan 1,8
kg buah menurunkan kadar glukosa darah secara bermakna.

70 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


2. Ekstrak air buah pare (50 mg) pada diabetes tipe 2 dapat menurunkan glukosa darah. Pem -
berian bubur buah pare pada 100 penderita diabetes tipe-2 memberikan efek hipoglikemik
pada 86 kasus (86%) dan 5 kasus (5%) menunjukkan pengurangan glukosa darah puasa saja.
3. Studi kasus (n = 8) perbaikan toleransi glukosa dan kadar glukosa darah puasa diamati pada
pasien (38–50 tahun) diabetes tipe-2 yang diberi serbuk buah kering 2 x 50 mg/kg BB/hari
selama 1 minggu. Ekskresi glukosa urin menurun pada hari ke-3 dan hilang sama sekali
setelah 7 hari. Rerata kadar glukosa darah pasca terapi menurun dibanding nilai pra-terapi
yaitu 248 mg/dL menjadi 155 mg/dL (p < 0.001) perbedaan lebih besar setelah pemberian
glukosa 60 g. Tidak ditemukan efek samping.
4. Studi lain pada 10 pasien diabetes tipe-2 yang diberi serbuk buah 2,0 g/hari selama 11 hari,
memperlihatkan penurunan kadar glukosa dan kolesterol total 10,02%. Penurunan kadar
glukosa selama GTT sangat bermakna, 10,64–15,15% (p < 0,001).
g. Indikasi
Diabetes melitus (Grade C)
h. Kontraindikasi
Kehamilan, menyusui dan anak
i. Peringatan
Semua bagian tanaman pare dapat menurunkan fertilitas baik pria maupun wanita (khu -
susnya buah dan biji).
j. Efek Samping
Koma hipoglikemi dan konvulsi pada anak, peningkatan kadar glutamil transferase dan fos -
fatase alkali, sakit kepala.
k. Interaksi
Pare dapat meningkatkan aktivitas insulin/obat antidiabetes lainnya dan obat penurun kadar
kolesterol.
l. Posologi
2 x 2 kapsul (500 mg ekstrak)/hari

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 71


Daftar pustaka
1. Grover and Yadav, 2004. Pharmacological actions and potential uses of Momordica charan-
tia: a review. J Ethnopharm, 93: 123-132.
2. Li QY et al, 2007. A new cucurbitacine triterpenoid from Momordica charantia. Chin Chem
Lett, 17: 843-845.
3. Momordicae charantiae fructus. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan
RI, 2006; 1: 89-91
4. Vikrand et al, 2001. Treatment with extracts of Momordica charantia and Eugenia jambolana
prevents hyperglycemia and hyperinsulinemia in fructose. J Ethnopharm, 76:139-143.
5. El Batran et al, 2006. Some toxicological studies of Momordica charantia L. on albino rats in
normal and alloxan diabetic rats. J Ethnopharm, 108: 236-242.
6. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010; 223
7. Kasmida. Uji pendahuluan pengaruh sari buah pare (Momordica charantia Linn) terhadap
kadar glukosa darah manusia normal. Skripsi Juruan Farmasi FMIPA UI, 1989.
8. European Pharmacopoeia, 5th ed. Strasbourg, Directorate for the Quality of Medicines of the
Council of Europe, 2005.
9. Yeung HW et al. Trichosanthin, α-momocharin and α-momocharin: identity of abortifacient
and ribosome-inactivating proteins. International Journal of Peptide and Protein Research,
1988; 31: 265–268.
10. Upadhyaya GL, Ajai K, Pant MC. Effect of karela as hypoglycemic and hypocholesterolemic
agent. Journal of the Diabetic Association of India, 1985; 25: 12–15.
11. Ahmed I et al. Hypotriglyceridemic and hypocholesterolemic effects of antidiabetic Mo-
mordica charantia (karela) fruit extract in streptozotocin-induced diabetic rats. Diabetes Re-
search in Clinical Practice, 2001; 51: 155–161.
12. Welihinda J et al. Effect of Momordica charantia on the glucose tolerance in maturity onset
diabetes. Journal of Ethnopharmacology, 1986; 17: 277–282.

72 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


13. Chan WY et al. Effects of momorcharins on the mouse embryo at the early organogenesis
stage. Contraception, 1986; 34: 537–544.
14. Tse PMF et al. New ribosome-inactivating proteins from seeds and fruits of the bitter gourd
Momordica charantia. International Journal of Biochemistry and Cell Biology, 1999; 31:
895–901.
15. Ahmad N et al. Effect of Momordica charantia (Karolla) extracts on fasting and postprandial
serum glucose levels in NIDDM patients. Bangladesh Medical Research Council Bulletin,
1999; 25: 11–13.
16. Akhtar MS. Trial of Momordica charantia Linn (Karela) powder in patients with maturity-
onset diabetes. Journal of the Pakistan Medical Association,1982; 32: 106–107.
17. Baldwa VS et al. Clinical trial in patients with diabetes mellitus of an insulin like compound
obtained from a plant source. Uppsala Journal of Medical Science, 1977; 82: 39.
18. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds). The review of Natural Products 4th ed.
Facts and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 139-142.
19. Leatherdale BA, Panesar RK, Singh G, et al. Improvement in glucose tolerance due to Mo-
mordica charantia (karela). Br Med J (Clin Res Ed), 1981; 282(6279): 1823-4.
20. Tsai CH, Chen ECF, Tsay HS, Huang CJ. Wild bitter gourd improves metabolic syndrome: a
preliminary dietary supplementation trial. Nutrition Journal, 2012; 11: 4.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 73


4. SALAM
4. Salam
Syzygium polyanthum Weight
Suku : Myrtaceae

a. Nama daerah
Nama daerah
Meselangan, ubar serai, salam, kastolan
b. Bagian yangdigunakan
Bagian yang digunakan
Daun
Deskripsitanaman/simplisia
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Pohon, bertajuk rimbun, tinggi sampai 25 meter. Daun tunggal, bila diremas berbau harum, bertang -
kai pendek, panjang tangkai daun 5-10 mm. helai daun berbentuk jorong memanjang. Panjang 7-15
cm, lebar 5-10 cm. Ujung dan pangkal daun meruncing, tepi rata. Permukaan atas berwarna cokelat
tua. Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan bawah. Tulang cabang halus. Perbungaan
berupa malai, keluar dari ranting, berbau harum.

74 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


d. Kandungan kimia
Minyak atsiri, tanin,
e. Data keamanan
LD50 pada mencit per oral: 5g/kg BB. Uji toksisitas subkronik dosis 2 g/kg BB tidak menun -
jukkan gangguan, namun pada dosis 3 g/kg BB menunjukkan peningkatan kadar ureum dan
kreatinin plasma serta peningkatan enzim hati.
f. Data manfaat
Data praklinik :
Ekstrak air daun salam tidak larut etanol dengan dosis 700 mg/kg BB terhadap mencit menun -
jukkan efek menurunkan konsentrasi glukosa darah mencit normal, menurunkan konsentrasi
glukosa darah pada mencit diabetes diinduksi aloksan, dan mempercepat toleransi glukosa pada
mencit diabetes diinduksi aloksan.
Uji aktivitas hipoglikemik ekstrak
ekstrak etanol
etanol daun
daun salam
salam 30%
30% dan
dan 70%
70% pada
pada kelinci
kelinci jantan
jantan yang
yang
dibebani dengan
dengan glukosa
glukosamenunjukkan
menunjukkanhasil
hasil yang signifikan
yang (p<0,05).
(p<0,05). Kandungan
Kandungan yang yang
teri-
teridentifikasi adalah
adalah golongan flavonoid.
golongan Tidak
Tidak terlihat
terlihat tandastimulasi
tanda stimulasiterhadap
terhadapsaraf
sarafparasimpatik
parasimpatik
setelah perlakuan.
Ekstrak daun salam secara oral pada tikus berefek hipoglikemik. Metabolit yang berada di urin,
feses, dan darah menunjukkan bahwa ekstrak pada feses adalah 0%. Hasil tersebut menunjuk -
kan bahwa sebagian besar ekstrak diserap oleh tubuh. Pada sampel darah maupun urin me -
tabolit utama ekstrak tidak terdeteksi disebabkan karena ekstrak mengalami proses metabolisme
dalam tubuh.
Uji klinik :
65 individu DM tipe II terdiri atas 30 perempuan dan 35 laki-laki dengan usia 35 tahun keatas
(rerata usia 48 tahun) dibagi dalam dua kelompok, yaitu perlakuan (50 orang) dan kontrol (15
orang). Ekstrak daun salam diberikan 4 kali sehari 2 kapsul atau 2 g/hari) Terjadi penurunan
rerata gula darah puasa dari 192,2/dL menjadi 140,3/dL (p<0.05) pada kelompok perlakuan
sedangkan pada kontrol tidak ada perubahan bermakna.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 75


g. Indikasi
Diabetes Melitus
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Tidak dianjurkan pada kelainan hepar dan ginjal
j. Efek Samping
Belum diketahui
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
2 x 1 sachet (5 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas

Daftar pustaka
1. Syzygium polanthi folium. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI,
2006; 1: 85-88
2. Sukrasno. Anti Diabetes dari daun salam, Paten Ind. Publikasi Warta HAKI ITB, April 2001.
3. Eugenia polyantha. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008; 39
4. Wahyono D. aktivitas hipoglikemik ekstrak etanol daun salam (Syzygium Polyanthum (wight)
Walp) dan pengaruhnya terhadap stimulasi parasimpatik pada kelinci jantan yang dibebani
dengan glukosa. Fakultas Farmasi UGM-IAI DIY
5. Anggorowati R, Sukrasno, Adnyana IK. Telaah Absorpsi Ekstrak Daun Salam [Syzygium Polyan -
thum (Wight) Walp.] Berefek Hipoglisemik pada Tikus. Skripsi, Sekolah Farmasi ITB, 2004.
6. Al-Jamal, A. Effects of Bay Leaves on the Patient with Diabetes Mellitus. Reasearch Journal of
Medicinal Plant, 2011; 5(4): 471-476

76 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


C. HERBAL UNTUK HIPERTENSI

1. Mengkudu
1. MENGKUDU
Morinda citrifolia L
Suku : Rubiaceae

a. Nama daerah
Pace, kemudu, cengkudu, kodhuk, wengkudu, noni
b. Bagian yang digunakan
Buah
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Pohon tinggi 4-8 m. batang berkayu bulat, kulit kasar, penampang batang muda segi empat,
coklat kekuningan. Daun tunggal bulat telur, ujung & pangkal runcing, tepi rata, panjang 10-
40 cm, lebar 5-17 cm, tangkai pendek berwarna hijau. Bunga majemuk berbentuk bonggol,

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 77


bertangkai di ketiak daun. Buah bonggol, permukaan tidak teratur, berdaging panjang 5-10
cm, hijau kekuningan. Biji keras, segitiga, coklat kemerahan. Simplisia berupa irisan buah,
warna cokelat, bau khas, rasa sedikit pahit, dengan ketebalan ±1 cm, diameter 3-5 cm, dengan
tonjolan-tonjolan biji.
d. Kandungan kimia
Alkaloid seronin, plant sterois, alisarin, lisin, sosium, asam kaprilat, arginin, prokseronin, antra -
kuinin, trace elements, fenilalanin, magnesium, terpenoid, dll.
e. Data keamanan
LD50 ekstrak air etanol buah, daun, akar pada mencit: > 10 g/kg BB. LD50 ekstrak etanol daun
per oral pada tikus: > 2000 mg/kg BB.
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Sediaan
Sediaan 70% ekstrak aqua-ethanol
70% ekstrak aqua-ethanol akar M. citrifolia
akar M. citrifolia pada
pada sediaan
sediaan atrium
atrium kanan
kanan guinea-pig,
guinea-pig,
Morinda menghambat kekuatan
Morinda menghambat kekuatan dan
dan rate
rate kontraksi
kontraksi atrium.
atrium.Pada
Padasediaan
sediaanaorta
aortatorakalis
torakaliskelinci,
kelinci,
Morinda menghambat kontraksi
Morinda menghambat kontraksi yang
yang ditimbulkan
ditimbulkan oleh
oleh phenylephrine
phenylephrine (1.0
(1.0µM)
M) pada
pada Kerb's
Kerb×s
solutions
solutions dengan
dengan Ca++
Ca++ normal
normaldan
dantanpa
tanpaCa++-
Ca++-dan
danoleh
olehkadar
kadarK+
K+tinggi
tinggisetara
setaradengan
denganvera
vera--
pamil.
pamil.
Pada sediaan aorta torakalis tikus, Morinda juga merelaksasi kontraksi yang diinduksi oleh phe -
nylephrine (1.0 µ M). Vasodilatasi ini tidak berubah dengan adanya L-NAME (0.1 mM) atau
atropine (1.0 µ M) dan pengangkatan endothelium. Hasil menunjukan bahwa efek spasmolitik
dan vasodilatasi, diduga terjadi melalui penghambatan kanal Kalsium dan pelepasan Ca intra
sel.
Jus buah dibandingkan dengan furosemid per oral 5 dan 10 mg/kg BB pada tikus untuk menguji
efek diuretik. Jus meningkatkan volume urin (6.82 + 1.18 ml/100 g/24 jam dan 7.87 + 1.15
ml/100 g/24 jam) dan meningkatkan indeks diuretik menjadi 2.04 dan 2.36 untuk 5 mL/ kgBB
dan 10 mL/kg BB dibanding kontrol (107 + 5.18 mmol/L). Walaupun ada penurunan ekskresi
potasium namun tidak bermakna.

78 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Uji Klinik:
1. Studi Preliminary (Pre-Post) pada 10 subjek hipertensi berusia 28-56 tahun. Tiap subjek menda -
pat 2 x 200 jus sehari selama satu bulan. Tekanan darah rata-rata pre dan post adalah 144/83
mmHg dan 132/76 mmHg. Diduga mekanisme kerja dengan menghambat ACE dan reseptor AT.
2. Studi lain menggunakan 30 pria sebagai subyek. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik
dan diastolik sebelum dan sesudah pemberian ekstrak etanol mengkudu. Hasil menunjukkan
bahwa rerata tekanan darah setelah minum ekstrak mengkudu sebesar 111,10/69,75 mmHg
lebih rendah daripada tekanan darah rata-rata sebelum minum ekstrak etanol mengkudu yaitu
sebesar 116,64/72,35 mmHg (p<0,05). Disimpulkan bahwa ekstrak etanol buah mengkudu
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
g. Indikasi :
Hipertensi
h. Kontraindikasi
Kehamilan, laktasi, anak, hiperkalemia, alergi.
i. Peringatan
Hati-hati terhadap penderita gastritis karena bersifat asam. Dengan obat antidiabetes dapat
terjadi hipoglikemia dan hipotensi, karena dapat menurunkan kadar glukosa dan kalium darah.
Warna urin dapat menjadi merah muda sampai merah kecoklatan.
j. Efek Samping
Sedasi, mual, muntah, alergi, hiperkalemia.
k. Interaksi
Dengan obat ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin II, diuretik hemat kalium. Dapat
mengurangi efek obat imunosupresan.
l. Posologi
2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 79


Daftar pustaka:
1. Morindae citrifoliae fructus. Acuan sediaan herbal, vol 1; 91-93 . Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI, 2006
2. Morindae citrifoliae fructus. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Acuan sediaan herbal,
2010; 5: 47-51.
3. Djojosoegito AM, Taroeno RM. Pengaruh perasan buah pace pada tekanan darah anjing teran-
estesi. UGM, 1980.
4. Morinda citrifolia. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008; 1: 57
5. Gilani AH, et al.Antispasmodic and vasodilator activities of Morinda citrifolia root extract are
mediated through blockade of voltage dependent calcium Channels. BMC Complementary and
Alternative Medicine 2010;10:2
6. Youngken HW, Jenkins H J,Butler CL. Studies on Morinda citrifolia L. II. J Am Pharm Assoc
1960; 49: 271-3.
7. West B J, White L D, Jensen, Palu A K. A double blind clinical safety study of noni fruit juice,
Pac. Health Dialog, 2009; 15(2): 21-32.
8. Selvi AP, Rajkumar S, Sandhya G. Anti-ulcerogenic effect of Morinda citrifolia in various
experimental model. Int J of Pharmacy review and Research, 2011; 1(1): 9-14.
9. Palu, A.K, Santiago, R.A, West, B.J, Kaluhiokalani, N., Jensen, J. The Effect of Morinda citrifolia
L (noni) on High Blood Pressure: A Mechanistic Investigation in Case Study. ACS Symposium
Series 2008 Vol. 993 hal 446-453
10. Cahyo, Adrian Meta. Efek Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Pria Dewasa, 2010. Thesis, Universitas Kristen Maranatha

80 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


2.
2. ROSELA
Rosela
Hibiscus sabdarifa Linn.
Suku : Malvaceae

a. Nama daerah
Gamet walanda,
walanda,kasturi
kasturiroriha,
roriha,merambos
merambosijo, kesew
ijo, jawe,
kesew asam
jawe, rejang,
asam asam
rejang, jarotjarot
asam
b. Bagian yang digunakan
Kelopak bunga
Kelopak bunga
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Tumbuhan berupa
berupa semak,
semak, tumbuh
tumbuh tegak
tegak tinggi
tinggi dapat
dapat mencapai
mencapai33m.m.Batang berbentukbubu -
Batangberbentuk
lat, berkayu
berkayu lunak,
lunak,tegak
tegakbercabang-cabang
bercabang-cabangberwarna
berwarnamerah.
merah.Daun
Daunbentuk bulat
bentuk telur
bulat dengan
telur dengan
ujung tumpul dan tepi
tepi daun
daun bergerigi.Tangkai
bergerigi.Tangkaibunga
bungakeluar
keluardari
dariketiak
ketiakdaun.
daun.Bunga tunggal,
Bunga tunggal,
kelopak bunga
kelopak bunga bentuk
bentuk lanset,
lanset,berdaging
berdagingtebal,
tebal,berwarna
berwarnamerah
merahtua.
tua.
d. Kandungan kimia
Kelopak bunga
Kelopak bunga mengandung
mengandung senyawa
senyawaantosianin,
antosianin,vitamin
vitaminC,C,
dan B. B.
dan Kandungan lainnya
Kandungan adalah
lainnya adalah

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 81


kalsium, beta karoten serta asam amino esensial.
Rosella memiliki
memilikibanyak
banyakunsur
unsur kimia
kimia yangyang menunjukkan
menunjukkan ektivitas
ektivitas farmakologis.
farmakologis. 15-20%
15-20% mer -
merupakan asam-asam
upakan asam-asam tumbuhan
tumbuhan yang
yang meliputi
meliputi asam
asam sitrat,
sitrat, asammalat,
asam malat,asam
asamtartar
tartardan
dan asam
asam
(+)-allo-hidroksisitrat.
e. Data keamanan
LD50: Di atas 5000 mg/kg BB per oral pada tikus. Fraksi ekstrak larut air dari ekstrak hidroalko -
hol kelopak bunga rosela dengan dosis sampai 250 mg/kg BB pada mencit. Pada dosis 15 mg/
kg BB terlihat ada perubahan kadar albumin, namun pada gambaran histologi tak ada peruba -
han. Pada pria sehat, dapat menurunkan konsentrasi kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium,
natrium, kalium, dan fosfat pada urin.
f. Data manfaat
Mekanisme kerja: hibiscus mengandung anthocyanin yaitu yang mempunyai efek
antioksidan. Pada jaringan binatang diamati adanya efek hipotensi dan vasorelaksan, juga ak -
tivitas kardioprotektif dan inhibitor ACE.
Uji klinik:
1. Penderita hipertensi usia 30-80 tahun diberi infusa dosis 0,5 L (setara dengan 9,6 mg antosia -
nin), setiap hari sebelum sarapan, sebagai kontrol kaptopril 2 kali 25 mg/hari. Infusa dapat
menurunkan tekanan sistolik 139,05 ke 123,73 mmHg, dan diastolik dari 90,8 ke 79,5 mmHg.
Efek ini tidak berbeda dengan kapropril 50 mg. Ekstrak hibiscus dapat menurunkan tekanan
sistol dan diastol pada pasien dengan hipertensi ringan hingga sedang. Dalam studi lain, ekstrak
yang telah distandarisasi dibandingkan efek hipotensinya dengan kaptopril, penghambat enzim
pengkonversi angiotensin (ACEI).
2. Uji klinik RCT dilakukan pada 65 orang usia 30–70 tahun dengan pra- dan hipertensi ringan,
yang tidak minum obat antihipertensi, diberi teh Hibiscus 3X. 240 mL /hari atau plasebo
selama 6 minggu. Setelah 6 minggu, teh Hibiscus menurunkan tekanan darah sistolik (SBP)
dibanding plasebo (−7.2 ± 11.4 vs. −1.3 ±± 10.0 mm Hg; P = 0.030). Tekanan Diastolik juga
menurun walau tidak berbeda bermakna dibanding plasebo (−3.1 ± 7.0 vs. −0.5 ± 7.5 mm Hg;

82 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


P = 0.160), rerata tekanan darah arteri berbeda borderline dibanding plasebo (−4.5 ± 7.7 vs.
−0.8 ± 7.4 mm Hg; P = 0.054). Orang dengan SBP yang lebih tinggi pada baseline menunjuk-
kan respons lebih besar terhadap terapi Hibiscus (r = −0.421 untuk perubahan SBP; P = 0.010).
3. Teh Hibiscus menurunkan tekanan darah pada pra- dan hipertensi ringan. Pada 31 pasien
dengan hipertensi esensial moderat diberi Hibiscus vs. kontrol selama 12 hari, menghasilkan
penurunan tekanan darah sistolik 11,2% dan tekanan darah diastolik 10,7% .
4. Studi RCT dilakukan pada 65 orang usia 30-70 tahun dengan SBP 120-150 mm Hg dan DBP
< 95 mmHg. Subjek tidak makan obat antihipertensi atau obat lain yang mempengaruhi tensi.
5. Studi RCT untuk melihat efektivitas terapi, tolerabilitas, dan keamanan, juga efek terhadap
elektrolit dan efek penghambat ACE dari ekstrak kering calyx H. sabdariffa (HsHMP) dibanding
lisinopril pada pasien hipertensi (HT). Pasien berusia, 25-61 tahun, dengan hipertensi stadium
I atau II, diterapi setiap hari selama 4 minggu dengan HsHMP (250 mg anthocyanins/dosis),
atau 10 mg lisinopril. Analisis pada 171 subjek (100 kelompok HsHMP), menunjukkan bahwa
HsHMP menurunkan tensi dari 146,48/97,77 menjadi 129,89/85,96 mmHg, penurunan abso -
lut 17,14/11,97 mmHg (11,58/12,21 %, p < 0,05). Efektivitas terapi 65,12 % dengan tolerabili -
tas dan keamanan 100 %. Penurunan tensi dan efektivitas terapi lebih rendah dari lisinopril (p
< 0,05).
Dengan HsHMP terjadi peningkatan kadar chlorine serum dari 91,71 menjadi 95,13 mmol/L
(p = 0,0001), kadar sodium menunjukkan tendensi penurunan (139,09 menjadi 137.35, p =
0,07), kadar potassium tidak berubah. Aktivitas ACE plasma dihambat HsHMP dari 44,049
menjadi 30,1 Units (Us; p = 0.0001). kesimpulan, HsHMP memperlihatkan efekivitas antihi -
pertensi, juga menurunkan aktivitas ACE plasma secara bermakna, serta memperlihatkan ten -
densi penurunan kadar Na serum tanpa mempengaruhi kadar potassium (K).
6. Studi RCT dilakukan pada pasien berusia 30-80 tahun dengan diagnosis hipertensi tanpa terapi
minimal 1 bulan, untuk membandingkan efektivitas antihipertensi dan tolerabilitas ekstrak ter -
standar H. sabdariffa dalam bentuk infusa 10 g calyx kering/hari (dalam air 0,51 setara 9,6 mg
anthocyanins), sebelum makan pagi, dan captopril 2 x 25 mg/hari, selama 4 minggu. Analisis

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 83


39 kelompok H. sabdariffa dan 36 captopril menunjukkan bahwa H. sabdariffa menurunkan
tekanan sistolik dari 139,05 menjadi 123,73mm Hg (p < 0,03) dan tekanan darah diastolik dari
90,81 menjadi 79,52mm Hg (p < 0,06). Tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelom-
pok (p > 0,25). Rate efektivitas terapi pada H. sabdariffa 0,7895 dan pada captopril 0,8438
(Chi2, p > 0,560),dan tolerabilitas 100% pada keduanya. Efek natriuretik diamati pada ekstrak
H. Sabdariffa. Ekstrak terstandar mengandung 9,6 mg anthocyanin, dan captopril 50 mg/hari,
tidak menunjukkan perbedaan bermakna efek hipotensif, efektivitas antihipertensi, dan tolera-
bilitas.
7. Studi RCT pada 193 pasien dengan hipertensi ringan sampai sedang dibagi menjadi 2 kelom-
pok. Kelompok I menerima ekstrak H. sabdariffa (terstandar mengandung 250 mg anthocyanin)
setiap hari, kelompok II mendapat lisinopril 10 mg/hari. Pada akhir minggu ke 4, kelompok
hibiscus menunjukkan penurunan tensi bermakna dengan rerata 17 mmHg untuk tekanan
darah sistolik dan 12 mm Hg untuk tekanan diastolik. Pasien H. sabdariffa memperlihatkan
penurunan kadar sodium tetapi tidak potassium.
8. Studi RCT dengan kontrol plasebo dilakukan untuk menilai efek teh hibiscus pada 54 pasien
dengan hipertensi sedang. Setelah 15 hari kelompok Hibiscus menunjukkan rerata penurunan
bermakna tekanan darah sistolik 11,2% dan tekanan diastolik 10,7%.
g. Indikasi
Hipertensi ringan dan sedang (Grade B)
h. Kontraindikasi
Anak
i. Peringatan
Gastritis erosif berdasarkan laporan kasus, karena bersifat sangat asam
j. Efek Samping
Walaupun rosela sering digunakan sebagai teh, data keamanan yang dilaporkan masih terbatas.
Rosela seharusnya dihindari oleh pasien yang mempunyai alergi atau hipersensitif terhadap
rosela atau kandungannya. Pemberian pada dosis tinggi harus hati-hati.

84 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


k. Interaksi
Menurunkan kadar fluorokuinolon sehingga tidak berefek. Asetaminofen ditambah dengan
pemberian rosela dapat mengubah waktu paruh obat asetaminofen pada sukarelawan. Rosela
memiliki aktivitas estrogen meskipun belum ada perubahan klinis yang jelas. Interaksi dapat
terjadi dengan senyawa estrogen lain.
Tes histologi: Rosela mempunyai efek antikanker pada studi laboratorium dan hewan coba dan
secara teoritis dapat berinteraksi dengan senyawa antineoplastik.
Tes fungsi ginjal: pada pria sehat, mengkonsumsi Rosela yang dapat menyebabkan penurunan
konsentrasi kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium, kalium, dan fosfat pada urin,
tetapi bukan oksalat.
l. Posologi
3 x 1 tea bag (3 g serbuk)/hari, seduh dalam 1 cangkir air
1 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.

Daftar Pustaka
1. Ojeda et al. Inhibition of angiotensin convertin enzyme (ACE) activity by the anthocyanins del-
phinidin- and cyanidin-3-O-sambubiosides from Hibiscus sabdariffa. J Ethnopharmacol, 2010;
127(1): 7-10.
2. Wahabi HA, Alansary LA, Al-Sabban AH, Glasziuo P.. The effectiveness of Hibiscus sabdariffa
in the treatment of hypertension: A systematic review. Phytomed, 2010; 17: 83-86.
3. Herrera-Arellano et al. Effectiveness and tolerability of a standardized extract from Hibiscus
sabdariffa in patients with mild to moderate hypertension: a controlled and randomized clinical
trial. Phytomed, 2004; 11: 375-382.
4. Odigie et al. Chronic administration of aqueous extract of Hibiscus sabdariffa attenuates hyper-
tension and reverses cardiac hypertrophy in 2K-1C hypertensive rats. J Ethnopharmacol, 2003;
86: 181–185.
5. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010: 106
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 85
6. Herrera-Arellano A, Miranda-Sánchez J, Avila-Castro P, et al. “Clinical effects produced by a
standardized herbal medicinal product of Hibiscus sabdariffa on patients with hypertension. A
randomized, double-blind, lisinopril-controlled clinical trial. Planta Med. 2007; 73(1): 6-12.
7. Faraji M. dan Tarkhani A. “The effect of sour tea (Hibiscus sabdariffa) on essential hyperten -
sion.” J Ethnopharmacol. 1999; 65(3): 231-6.
8. Wahabi HA, Alansary LA, Al-Sabban AH, Glasziuo P. The effectiveness of Hibiscus sabdariffa in
the treatment of hypertension: a systematic review. Phytomedicine 2010 ;17(2): 83-6.
9. McKay DL, Chen C-YO, Salzman E, Blumberg JB. Hibiscus sabdariffa, L tea (Tisane) lower blood
pressure in prehypertensive and mildly hypertensive adult. J Nutr, 2010; 140: 298-303.
10. Ali BH, Al Wabel N, Blunden G. Phytochemical, pharmacological and toxicological aspects of
Hibiscus sabdariffa L.: a review. Phytother Res. 2005;19(5): 369-75.
11. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds). The review of Natural Products 4th ed. Facts
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 980-983.
12. Rosela. Serial data ilmiah terkeni tumbuhan obat. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Di -
rektorat Obat Asli Indonesia, 2010.

3. SELEDRI
Apium graveolens L
Suku : Apiaceae
a. Nama daerah
Seledri, saladri
b. Bagian yang digunakan
Herba
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Terna tumbuh tegak, tinggi sekitar 50 cm dengan bau aromatik yang khas. Batang persegi,
beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, berwarna hijau. Daun majemuk menyirip

86 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


ganjil dengan anak daun 3-7 helai. Anak daun bertangkai 1-2,7 cm, helaian daun tipis dan
rapuh, pangkal dan daun runcing, tepi beringgit, panjang 2-7,5 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan
menyirip, berwarna hijau keputihan. Bunga berbentuk payung 8-12 buah, kecil-kecil berwarna
putih, mekar secara bertahap. Buah kotak, berbentuk kerucut, panjang 1-1,5 mm, berwarna
hijau kekuningan.
d. Kandungan kimia
Flavonoid, saponin, tannin 1%, minyak atsiri 0,033%, flavor-glukosida (apiin), apigenin, kolin,
lipase, asparagin, zat pahit, vitamin (A,B,C). Setiap 100 g herba seledri mengandung air 93 ml,
protein 0,9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 4 g, serat 0,9 g, kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40
mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg, magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg,
riboflavin 0,05 mg, tiamin 0,03 mg, nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung asparagin, manit,
minyak atsiri, pentosan, glutamin, dan tirosin. Ekstrak diklorometan akar seledri mengandung
senyawa poliasetilen
poliasetilenfalkarinol, falkarindiol,
falkarinol, panaksidiol
falkarindiol, dan 8-O-metilfalkarindiol.
panaksidiol Biji mengandung
dan 8-O-metilfalkarindiol. Biji men-
apiin, minyak
gandung apiin,atsiri,
minyak apigenin, alkaloid. alkaloid.
atsiri, apigenin, SenyawaSenyawa
yang memberi bau aromatic
yang memberi adalah ftalides
bau aromatic adalah
(3-butilftalid
ftalides & 5,6-dihidro
(3-butilftalid turunan turunan
& 5,6-dihidro sedanenolid).
sedanenolid).

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 87


e. Data keamanan
LD50 peroral pada tikus > 5 g/kg BB. Tidak toksis pada pemberian subkronik dengan dosis per
oral 5 g/kg BB pada tikus
f. Data manfaat
Uji Preklinik:
Infusa daun seledri 20; 40% dosis 8 mL/ekor pada tikus putih dengan pembanding furosemida
dosis 1,4 mg/ekor, dapat memperbanyak urin secara bermakna. Pemberian perasan daun sele -
dri menurunkan tekanan darah kucing sebesar 13-17 mmHg. Pada penelitian lain ekstrak daun
seledri menurunkan tekanan darah kucing sebesar 10-30 mmHg.
Uji klinik :
Yang melibatkan 49 penderita hipertensi diberi tingtur (setara 2 g/mL ekstrak herba seledri)
3 kali sehari 30-45 tetes. Hasil, memberikan efek terapetik pada 26,5%, efek moderat pada
44,9% dan tidak memberikan efek pada 28,6%. Penambahan madu dan sirup pada jus herba
segar dosis 40 mL/3 x sehari menunjukkan efektivitas pengobatan pada 14 dari 16 kasus hi -
pertensi sedangkan 2 kasus tidak efektif.
g. Indikasi
Hipertensi
h. Kontraindikasi
Karena diuretik kuat maka tidak digunakan pada gangguan ginjal akut, infeksi ginjal, dan ke -
hamilan. Buah seledri mengandung fuanokumarin yang berefek fototoksik dan dapat memicu
terjadinya reaksi alergi.
i. Peringatan
Herba seledri segar lebih dari 200 g sekali minum dapat menyebabkan penurunan tekanan darah
secara tajam sehingga mengakibatkan syok. Dosis 200 g juga menyebabkan efek diuretik. Biji
seledri menimbulkan fotosensitisasi, perlu menggunakan tabir surya bila kena sinar matahari.
j. Efek Samping
Penderita yang sensitif terhadap tanaman Apiaceae bisa menyebabkan dermatitis alergika.
Beberapa senyawa kumarin kemungkinan mempunyai efek tranquilizer.
88 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
k. Interaksi
Meningkatkan efek obat antihipertensi dan diuretik. Biji seledri dapat mengencerkan darah,
sehingga tidak digunakan pada orang yang menggunakan pengencer darah, termasuk aspirin,
dan Warfarin. Pasien yang menggunakan diuretik tidak boleh mengkonsumsi biji seledri.
l. Posologi
3 x 1 tablet (2 g serbuk biji)/hari.
3 x 1 kapsul (100 mg ekstrak herba)/hari

Daftar pustaka:
1. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Departemen Kesehatan RI. 1995
2. Apii graveolens herba. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2006; 2: 9-12
3. Apii graveolens folium. Acuan sediaan herbal, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2010; 5; 37-42.
4. Zhang YH, Park YS, Kim TJ, et al. Endothelium-dependent vasorelaxant and antiproliferative ef-
fects of apigenin. General Pharmacology: The Vascular System, 2000; 35(6): 341–347
5. Ko FN, Huang TF, Teng CM. Vasodilatory action mechanisms of apigenin isolated from Apium
graveolens in rat thoracic aorta. Biochim Biophys Acta, 1991; 1115(1): 69-74.
6. Tsi D, Tan BKH. The mechanism underlying the hypocholesterolaemic activity of aqueous cel-
ery extract, its butanol and aqueous fractions in genetically hypercholesterolaemic rico rats. Life
Sciences, 2000; 66(8): 755-767
7. D Tsi, NP Das, BK Tan . Effects of Aqueous Celery (Apium graveolens) Extract on Lipid Param-
eters of Rats Fed a High Fat Diet. Planta Med, 1995; 61: 18-21.
8. Zhao J, Wang L, Li L, Guo Y, et al. Protective effect and mechanisms of Apigenin against free
radical-induced DNA damage. Food Sciience: 2011; 13
9. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds). The review of Natural Products 4th ed. Facts
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 244-246.
10. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. 2001. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. 31-32
11. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid V. 1989.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal. 50-54

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 89


D. HERBAL UNTUK HIPERURISEMIA

1. Anting-anting
1. ANTING-ANTING
Acalypha indica (L), Indian Nettle
Suku: Euphorbiaceae

a. Nama daerah
Anting-anting, lateng, akar kucing, rumput bolong-bolong, rumput kokosongan
b. Bagian yang digunakan
Akar
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Tinggi tanaman sekitar 0,6 - 1,5 m dengan batang tegak, bulat, berambut halus, dan ber -
warna hijau. Daunnya merupakan daun tunggal berbentuk belah ketupat dengan pangkal mem -
bulat, tepi bergerigi, ujung-ujungnya runcing dan pertulangan menyirip. Panjang daun 3-4 cm
dan lebarnya 2-3 cm. Tangkai daun berbentuk silindris dengan panjang 3-4 cm berwarna hijau.
Bunganya merupakan bunga majemuk berbentuk bulir dan berkelamin satu, terletak di ketiak
daun dan ujung cabang. Mahkota bunga berbentuk bulat telur, berambut, dan berwarna hijau

90 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


merah. Buahnya berbentuk kotak berwarna hitam dengan biji bulat panjang berwarna coklat.
Akarnya merupakan akar tunggang berwarna putih kotor
d. Kandungan kimia
Akar anting-anting mengandung senyawa-senyawa dari golongan alkaloid (pyranoquinolinone
alkaloid tanin (antara lain tri-O-methyl ellagic acid), sterol, (biorobin,
kaempferol derivatives clitorin, mauritianin) dan glikosida sianogenik (acalyphin
0,3%, turunan 3-cyanopyridone). acalyphamide, aurantiamide, succinimide. Senyawa dari akar
yang diduga dapat menurunkan kadar asam urat adalah tanin sebagai penghambat xantin oksi -
dase.
e. Data keamanan
Pada uji toksisitas akut, nilai LD50 ekstrak air herba A. indica Linn. pada mencit per oral adalah
8,13 g/kg BB, Toksisitas subkronik rebusan akar anting-anting dengan dosis 13,5; 27; dan 54
g/kg BB tikus selama 90 hari maupun pada hari ke-115 tidak mempengaruhi fungsi organ jan -
tung, hati, ginjal, dan hematologinya, baik pada kelompok tikus jantan maupun betina.
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Pemberian rebusan akar anting-anting dosis 2,7; 5,4 dan 10,8 g/200 g BB selama 15 hari pada
tikus putih yang diinduksi dengan kafein dapat menurunkan kadar asam urat darah. Penelitian
pada tikus yang mengalami hiperurisemia yang diinduksi dengan kalium oksonat, pemberian
rebusan akar anting-anting dengan dosis 2,7; 5,4 dan 10,8 g/200 g BB selama 2 minggu dapat
menurunkan kadar asam urat darah. Namun efek tersebut masih lebih rendah dibandingkan
dengan alopurinol 36 mg/200 g BB.
g. Indikasi
Hiperurisemia.
h. Kontraindikasi
Penderita G6PD, infertilitas
i. Peringatan
Alergi, ulkus peptikum, perlu perhatian bila terjadi perubahan warna darah menjadi coklat
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 91
akibat efek toksik turunan siano-glikosida.
j. Efek Samping
Sejauh ini tidak dijumpai efek samping kecuali pemberian dosis tinggi menyebabkan iritasi
pada lambung dan usus. Dermatitis kontak dengan getah tanaman segar.
k. Interaksi
Estrogen, tanaman lain yang mengandung glikosida sianiogenik misalnya singkong, biji apel,
pir, plum, dan aprikot.
l. Posologi
4 x 1 kapsul (520 mg serbuk ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. Azizahwati et al. 2005. Efek penurunan kadar asam urat dalam darah pada tikus putih jantan
dari rebusan tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn. Jurnal Bahan Alam Indonesia, 4(1):
213-218.
2. Almazia P. 2005. Pengaruh rebusan akar tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn) terhadap
kadar asam urat dalam darah pada tikus putih jantan yang diinduksi kalium oksonat. Skripsi
Departemen Farmasi FMIPA UI.
3. Anonim. 2005. Hasil penelitian uji keamanan tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn)
terhadap hewan uji tikus putih. PSOBA FMIPA UI.
4. Jamilah M. Penentuan nilai LD50 ekstrak air herba akar kucing (Acalypha indica Linn) dan
pengaruhnya terhadap kadar asam urat dalam darah tikus putih yang diinduksi kalium oksonat.
Skripsi Dep. Farmasi FMIPAUI. 2008
5. Heber D. Phycisian’s Drug Reference for Herbal Medicine. 4thEd. PDR Network 2008.
ISBN:9781563636783
6. Acalyphae indicae folium. Badan Pengawas Obat dan makanan RI. Acuan sediaan herbal,
2010; 5: 14-17
7. Satyajit Dutta, G. Mariappan, Dipankar Sarkar, et al. Anti-inflammatory effect of chloroform

92 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


and aqueous extract of acalypha indica linn. against Carrageenan induced paw edema in wistar
albino rats. Journal of Herbal Medicine and Toxicology, 2010; 4 (1): 153-156.
8. K Sandip, Manjunath PM, S Anitha, et al. Evaluation of activity of ethanolic
extract of Acalypha indica Linn.

2. SIDAGURI
Sida rhombifolia L
Suku : Malvaceae
a. Nama daerah
Sadaguri, sidaguri, guri, saliguri, otok-otok, taguri, kahindu, dikira, hutugamu, bitumu, digo,
sosapu.
b. Bagian yang digunakan
Herba
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Sidaguri tumbuh liar di tepi jalan, halaman berumput, hutan, ladang, dan tempat-tempat
dengan sinar matahari cerah atau sedikit terlindung.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 93


Perdu tegak bercabang ini tingginya dapat mencapai 2 m dengan cabang kecil berambut rapat.
Daun tunggal, letak berseling, bentuknya bulat telur atau lanset, tepi bergerigi, ujung runcing,
pertulangan menyirip, bagian bawah berambut pendek warnanya abu-abu, panjang 1,5-4 cm,
lebar 1–1,5 cm. Bunga tunggal berwarna kuning cerah yang keluar dari ketiak daun, mekar
sekitar pukul 12 siang dan layu sekitar tiga jam kemudian. Buah dengan 8-10 kendaga,
diameter 6-7 mm.

d. Kandungan kimia
Sidagori memiliki sifat khas manis dan mendinginkan. Kandungan utama tanaman adalah ta -
nin, saponin, alkaloid dan glikosida. Di samping itu juga ditemui kalsium oksalat,
fenol, steroid, efedrin dan asam amino. Kadar kimia zat tersebut ditemui pada kisaran yang
berbeda-beda pada jaringan tanaman. Pada akar ditemui alkaloid, steroid dan efedrin. Pada
daun ditemui juga alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino dan minyak
atsiri, pada batang ditemui kalsium oksalat dan tanin.
e.
e. Data keamanan
LD50
LD50 ::ekstrak
ekstrakair
airpada
pada tikus
tikus per
per oral
oral 8,5
8,5 g/kg
g/kg BB.
BB.
Ekstrak air bersifat non toksik pada tikus sampai dengan dosis 10 g/kg
g/kg BB.
BB.
subkronikperoral
Toksisitas subkronik peroralpada
padatikus
tikus dengan
dengan dosis
dosis 300,300,
600 600 dan 1200
dan 1200 mg/kgmg/kg BB men
BB tidak tidak-
menimbulkan
imbulkan perubahan
perubahan padapada organ.
organ.

f.
f. Data manfaat
Uji praklinik :
Ekstrak gabungan
gabungan sidaguri
sidaguri dengan
denganseledri
seledridapat
dapatdigunakan
digunakansebagai
sebagaiantigout dengan
antigout mekanisme
dengan mekan -
menghambat aktivitas
isme menghambat enzimenzim
aktivitas xantinxantin
oksidase. EkstrakEkstrak
oksidase. etanol daun
etanolSida rhombifolia
daun menunjukkan
Sida rhombifolia men -
aktivitas anti-inflamasi.
unjukkan aktivitas
Edema yang
yang diinduksi
diinduksidengan
denganmenyuntikkan karagenan
menyuntikkan mengalami
karagenan penurunan
mengalami pada pada
penurunan perlakuan
per -
pemberian ekstrakekstrak
lakuan pemberian (400 mg(400/ mg
kg / BB) secara
kg BB) oral
secara oraldibandingkan
dibandingkandengan
dengan kelompok kontrol
kontrol
(p <0,05).

94 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Hasil ini mendukung penggunaan ekstrak etanol daun S. rhombifolia dalam mengurangi pera -
dangan. Flavonoid dari ekstrak Sidaguri invitro menghambat aktivitas xanthine oxidase (XO)
sampai 55% sehingga mempunyai efek antigout dan efek inhibisinya 48-71% (100-800 mg/L).
Studi kinetik mendapatkan inhibisi adalah inhibisi kompetitif dengan (α)
2.32 dan p < 0.01. Fraksionasi menghasilkan 11 fraksi dengan aktivitas paling tinggi pada fraksi
4 yaitu 79%. Analisis GC-MS dari fraksi 4 menunjukkan ada 39 senyawa organik dan fragmen

g. Indikasi
Hiperurisemia
h. Kontraindikasi
Kehamilan dan menyusui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek Samping
Belum diketahui
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
2 x 1 sachet (15 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas.

Daftar pustaka :
1. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. 2001. Jakarta : Departemen Keseha -
tan RI. 311-312
2. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid VI . 1989.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
247-249
3. Assam JP, JP Dzoyem, CA Pieme, VB Penlap. 2010. In vitro antibacterial activity and acute
toxicity studies of aqueous-methanol extract of Sida rhombifolia Linn. (Malvaceae). BMC Com-

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 95


plementary and Alternative Medicine 10:40.
4. The Organisation of Economic Co-operation and Development (OECD) : The OECD guideline
for testing of chemical : 420 Acute Oral Toxicity, OECD, Paris 2001, 1-14.
5. Khalil, NM., JS. Sperotto & MP Manfron. 2006. Anti-inflammatory activity of the hydroalcoho-
lyc extract of leaves of Sida rhombifolia L. (Malvaceae) Acta Farm. Bonaerense 25 (2): 260 -1
6. Iswantini, D., L.K. Darusman & R. Hidayat. 2009. Indonesian Sidaguri (Sida rhombifolia L.) as
Antigout and Inhibition Kinetics of Flavonoids Crude Extract on the Activity of Xanthine Oxi-
dase. Journal of Biological Sciences 9 (5) : 504-508.
7. Sida rhombifolia. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008; 1: 85
8. Sankar MA, Nair GS, Augustine A . Ephedrine synthesis in in vitro cultures of Sida species
through precursor feeding. Journal of Medicinal and Aromatic Plant Sciences, 2000; 22-23:
248-251.
9. Rao KS, SH Mishra. Anti-inflammatory and Hepatoprotective Activities of Sida rhombifolla Linn.
Indian Journal of Pharmacology, 1997; 29: 110-116
10. Venkatesh S, Reddy YS, Suresh B, Reddy BM, Ramesh M. Antinociceptive and anti-inflammato-
ry activity of Sida rhomboidea leaves. J Ethnopharmacol. 1999; 67(2): 229-32.
11. Jain A, Choubey S, Singour P.K., et al. Sida cordifolia (Linn) – An overview Journal of Applied
and aqueous extract
Pharmaceutical of acalypha
Science; indica
2011; 1(2): linn. against Carrageenan induced paw edema in wistar
23-31
albino rats.
12. Leonard D.B.Journal of Herbal
Medicine at yourMedicine and Plants
Feet:Healing Toxicology,
of the2010; 4 (1):Kingdom
Hawaiian 153-156.Sida rhombifolia
8. (Huang
K Sandip,
HuaManjunath
Mu), 2006.PM, S Anitha, et al. Evaluation of activity of ethanolic
extract of Acalypha indica Linn.

2. SIDAGURI
Sida rhombifolia L
Suku : Malvaceae
a. Nama daerah
96 Sadaguri,
F o r m u l sidaguri,
a r i u m O bguri,
at Hesaliguri,
r b a l A sotok-otok,
l i I n d o n e staguri,
ia kahindu, dikira, hutugamu, bitumu, digo,
sosapu.
E. HERBAL UNTUK ANALGETIK-ANTIPIRETIK

1.
1. JAMBU MEDE
Jambu Mede
Anacardium occidentale L
Suku : Anacardiaceae

a. Nama daerah:
Jambu monyet
b. Bagian yang digunakan:
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Jambu mede atau jambu monyet, tersebar di daerah tropik dan ditemukan pada ketinggian antara
1-1.200 m dpl. Pohon, tinggi 8-12 m, memiliki cabang dan ranting yang banyak. Batang meleng -
kung, berkayu, bergetah, percabangan mulai dari bagian pangkalnya. Daun tunggal, bertangkai,
panjang 4-22,5 cm, lebar 2,5-15 cm. helaian daun berbentuk bulat telur sungsang, tepi rata, pang
peng -
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 97
kal meruncing, ujung membulat dengan lekukan kecil di bagian tengah, pertulangan menyirip,
berwarna hijau. Bunga berumah satu memiliki bunga betina dan bunga jantan, tersusun bentuk
malai, keluar di ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya buah batu, keras, melengkung.
Tangkai buahnya lama kelamaan akan menggelembung menjadi buah semu yang lunak, seperti
buah peer, berwarna kuning, kadang-kadang bernoda merah, rasanya manis agak sepat, banyak
mengandung air dan berserat. Biji bulat panjang, melengkung pipih, warnanya coklat tua.
Daun muda bisa dimakan sebagai lalap (mentah atau dikukus terlebih dahulu). Buah semu rasanya
sepat dan bisa dimakan sebagai rujak, dibuat minuman, anggur dan selai. Jika sudah diolah, harga
biji jambu mede cukup mahal, dikenal dengan nama kacang mede.
d. Kandungan kimia:
Simplisia
Simplisia daun
daunjambu
jambumete
metemengandung
mengandungsenyawa golongan
senyawa tanin, kuinon, tanin,
golongan dan steroid/triterpenoid.
kuinon, dan ster-
Dari ekstrak n-heksana
oid/triterpenoid. diperoleh
Dari ekstrak isolat yang
n-heksana menghasilkan
diperoleh bercak
isolat yang berwarna merah-ungu
menghasilkan setelah
bercak berwarna
disemprot
merah-ungupenampak bercak Liebermann
setelah disemprot Burchard.
penampak bercak Isolat diduga
Liebermann merupakan
Burchard. suatu merupa
Isolat diduga senyawa-
triterpenoid yang memiliki
kan suatu senyawa gugus
triterpenoid Ã,–OH,
yang -CHgugus
memiliki alifatik, dan -C=O.
Ã,–OH, -CH alifatik, dan -C=O.
e. Data keamanan
LD50 per oral pada mencit jantan dan betina 16 g/kg BB.
LD50 ekstrak dehidro-etanol dengan efek menghambat lesi lambung adalah 150 mg/kg BB.
Uji toksisitas subkronis: dosis 2; 6; 10 mg/kg BB pemberian berulang selama 56 hari, menyebabkan
penurunan asupan makanan, berat badan, perubahan fungsi liver dan ginjal, serta perubahan tingkah
laku mencit. Dalam studi lain, pemberian ekstrak <2 g/kg BB tidak menunjukkan gejala toksik akut.
f. Data manfaat
Uji pra-klinik:
Pemeriksaan efek analgesik daun jambu mede telah dilakukan dengan metode hot-plate pada
mencit. Pemeriksaan efek analgesik infusa daun muda jambu mede dengan dosis 600 mg/200
tail flick
g BB dan 1200 mg/200 g BB memberikan efek analgesik pada tikus dengan metode tail
namun aktivitasnya yang lebih lemah dibandingkan dengan obat analgesik Dipiron.
Infusum 10% daun jambu mede menunjukkan efek mirip dan fenotiazin pada tikus al-
bino dan pada dosis 30 mL/kg BB dapat memperpanjang waktu reaksi pada mencit mirip
98 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
dan metamizol. Pemberian secara intraperitoneal, dosis sebesar 50 mL/kg BB menghambat con-
ditional avoidance escape response sebesar 87%.
Ekstrak etil asetat 47 mg/20 g BB mencit dan ekstrak butanol 26 mg/20 g BB mempunyai efek
analgetik yang tidak berbeda bermakna dengan efek asam asetil salisilat dosis 1,30 mg/20 g BB.
Pada dosis >100 mg/kg BB efek tersebut lebih baik dibandingkan lansoprazol 30 mg/kg BB Efek
hambatan terjadinya lesi lambung akibat induksi etanol/HCl tersebut merupakan kerja dari gly-
cosylated quercetin, turunan dan tetramer proanthocyanidin.
Uji Klinik:
Efek analgetik infusa jambu mede telah dilakukan pada uji pendahuluan terhadap sukarelawan
sehat dengan metode dengan disain randomized blind crossover, dengan sukarelawan 12 orang
sehat, dosis infusa dengan dosis setara 25 g/50 kg BB secara peroral. Sebagai pembanding
parasetamol dosis 600 mg/50 kg BB. Pengukuran dengan analgesimeter. Efek analgesik
jambu mede lebih lemah dibandingkan dengan parasetamol.
g. Indikasi:
Analgesik
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Getah kulit buah bersifat iritasi pada mukosa karena mengandung kardol
j. Efek Samping
Dosis tinggi (ekstrak > 6 g/kg BB) menunjukkan efek toksik berupa asthenia, anoreksia, diare,
dan sinkop.
k. Interaksi
Obat analgetik golongan salisilat, dan metamizol.
l. Posologi
1 x 1 sachet (10 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 1
gelas.
gelas.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 99


Daftar Pustaka
1. Febrina E.
1. E.1989.
1989.Pemeriksaan
Pemeriksaanefek analgesic
efek daun
analgesic jambu
daun mede
jambu (Anacardium
mede occidentale
(Anacardium Linn.)
occidentale Linn.)
padda tikus putih putih dengan metode “rat Skripsi Jurusan Farmasi FMIPA UI.
2. Wijaksono C.C.1990.
2. Wijaksono 1990.Pemeriksaan efek
Pemeriksaan analgetik
efek daun
analgetik jambu
daun mede
jambu (Anacardium
mede occidentale
(Anacardium occidentale
Linn.) pada
Linn.) padasukarelawan
sukarelawansehat.
sehat.Skripsi
SkripsiJurusan
JurusanFarmasi
Farmasi
3. Vademikum
3. Vademikum Bahan
BahanObat
ObatAlam,
Alam,Ditjen
DitjenPOM Depkes
POM RI. RI.
Depkes
4. Santoso SO,
4. SO,Gunawan
GunawanS,S,Istiantoro
IstiantoroJ. J.Bagian
BagianFarmakologi FKUI.
Farmakologi FKUI.
5. Konan NA,
NA,Bacchi
BacchiEM.
EM.Antiulcerogenic effect
Antiulcerogenic andand
effect acute toxicity
acute of aofhydroethanolic
toxicity extract
a hydroethanolic extract
from the cashew
cashew (Anacardium
(Anacardiumoccidentale
occidentaleL.)L.)
leaves. Journal
leaves. of of
Journal Ethnopharmacology 2007
Ethnopharmacology June;
2007 June;
112(iss.2): 237-42
112(iss.2): 237-42

2.
2. KENCUR
Kencur
Kaempferia galanga L
Suku : Zingiberaceae

100 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


a. Nama daerah
Ceuku, tekur, kaciwer, kopuk, cakue, cokur, cikur, kencor, cekor, cekuh, cekur, cekir, sokus,
souk, hume, pete, tukulo, tadosi, cakuru, asuli, sauro, saulo, onega, bataka, ukap
b. Bagian yang digunakan:
Rimpang
c. Diskripsi tanaman/simplisia:
Terna tahunan tinggi ± 20 cm. Batang semu, pendek membentuk rimpang, coklat keputihan:
Daun tunggal, menempel di permukaan tanah, melonjong membundar, panjang 7-15 cm
lebar 2-8 cm, ujung melancip, pangkal menjantung, membundar, tepi rata, hijau. Bunga
majemuk, kelopak
kelopak membentuk
membentuk tabung,
tabung,bercuping
bercupingmemita,
memita,benang
benangsari
saripanjang
panjang4 mm, kuning,
4 mm, kun -
staminodium
ing, melonjong
staminodium membundar
melonjong telur telur
membundar sungsang, putih,putih,
sungsang, putik putik
putih,putih,
putih keunguan.
putih keunguan.
Akar serabut, coklat kekuningan, membentuk umbi, membulat telur-membulat, putih di bagian
dalam.
d. Kandungan Kimia
d.
Rimpang Kencur
Rimpang Kencur mengandung
mengandung pati
pati (4,14
(4,14 %),
%), mineral
mineral (13,73
(13,73 %),
%), dan
dan minyak
minyak atsiri
atsiri (0,02
(0,02 %)
%)
berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinnamat, etil aster, asam sinamik,
borneol, kamfen, paraeumarin, asam anisikα, alkaloid dan gom.
e. Data Keamanan
Belum ada data
f. Data Manfaat
Uji praklinik:
Studi untuk meneliti aktivitas antinociceptive pada mencit dan tikus menggunakan ekstrak K.
galanga per oral dengan dosis 50, 100 dan 200 mg/kg BB terhadap geliat yang diinduksi asam
asetat, formalin, lempeng panas dan tests, memperlihatkan aktivitas antinyeri yang
tergantung dosis dan waktu. Ekstrak 200 mg/kg BB, memperlihatkan efek > aspirin (100 mg/kg
BB, p.o.) namun < morphine (5 mg/kg BB, s.c.). Naloxone (2 mg/kg BB, i.p.) menghilangkan
efek antinyeri tersebut. Disimpulkan ekstrak metanol K. galanga memperlihatkan aktivitas

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 101


antinyeri pada binatang percobaan. Efek antinosiseptif terlihat melalui mekanisme perifer dan
sentral dan diduga melibatkan reseptor opioid.
Sebuah studi dilakukan untuk menentukan efek antinyeri dan ekstrak air daun K.
galanga dosis 30, 100, dan 300 mg/kg BB, subkutan pada mencit/tikus. Ekstrak yang diberikan
30 menit sebelum pengujian memperlihatkan aktivitas anti nyeri yang bermakna (P < 0,05)
pada uji konstriksi abdomen, lempeng panas dan formalin, yang tergantung dosis. Aktivitas
antinyeri ekstrak K. galanga dihilangkan secara bermakna (P < 0,05) dengan pemberian na -
loxone 10 mg/kg BB.
Ekstrak juga memperlihatkan efek yang bermakna (P < 0,05) pada uji udem tel-
apak kaki yang diinduksi carragen. Disimpulkan daun K. galanga memperlihatkan efek anti -
nyeri dan
Uji Klinik :
penelitian sari kencur maupun beras kencur terhadap efek analgesik dilakukan pada manusia.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 200 mL sari kencur 10 % yang diberikan secara oral
mempunyai khasiat analgesik yang tidak berbeda dengan metampiron 500 mg. Sedangkan
penelitian dengan beras kencur menunjukkan bahwa beras kencur mempunyai efek analgesik
yang tidak berbeda dengan novalgin.
g. Indikasi:
Analgetik,
h. Kontraindikasi:
Alergi, kehamilan, gangguan GI kronik
i. Peringatan:
Belum diketahui
j. Efek Samping:
Heart burn, alergi
k. Interaksi:
Belum diketahui

102 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


l. Posologi
3 x 1 tea bag (5 g serbuk)/hari, diseduh dalam 1 cangkir air, ac.

Daftar Pustaka
1. Kaempferia galanga. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2009: vol 2: 58
2. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. 2001. Jakarta : Departemen Keseha-
tan RI. 183-184
3. Wichtl, M. Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals A Handbook for Practice on Scientific
Basic. Third Edition.2003. London : CRC Press. Page: 234-236
4. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid I. 1977.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
53-54
5. Ridtitid W, Sae-Wong C, Reanmongkol W, WongnawaM. Antinociceptive activity of the meth-
anolic extract of Kaempferia galanga Linn. in experimental animals. Journal of Ethnopharma-
cology, 2008; 118(2): 225-230
6. Sulaiman M R, Zakaria Z A, Daud I A, et al. Antinociceptive and anti-inflammatory activities of
the aqueous extract of Kaempferia galanga leaves in animal models. J Nat Med, 2008; 62(2):
221-227
7. Umar MI, Asmawi MZ, Sadikun A, Altaf R. Activity guided isolation of antiinflammatory con-
stituents from kaempferia galanga (zingiberaceae) l. Extracts. Universiti Sains Malaysia.
8. Udju Sugondho, dkk. 2012. Penelitian Sari Kencur Maupun beras kencur terhadap efek Anal-
gesik pada manusia. Bagian Farmakologi FK UNPAD

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 103


3. PULE
Alstonia scholaris L
Alstonia spectabilis R.Br/ Echites scholaris Linn.
Suku : Apocynaceae

a. Nama daerah
Pulai, kayu gabus, lame, polay, kaliti, reareangou, baringao, kita raringau, wariangou, ded -
deangou, rite, tewer, hange, hanjalutung, aliag.
b. Bagian yang digunakan
Kulit kayu
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Potongan kulit kayu, menggulung atau kadang-kadang berbentuk pipa, tebal sampai lebih
kurang 3 mm, warna cokelat kehitaman; tidak berbau; rasa pahit yang tidak mudah hilang.
Permukaan luar sangat kasar, tidak rata, mudah mengelupas, banyak retak-retak membujur dan
melintang; warna permukaan hijau kelabu, cokelat muda atau cokelat kehitaman; lenti sel ber -
bentuk lonjong, warna putih kelabu, terletak melintang.

104 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Permukaan dalam bergaris halus, juga terdapat retak-retak melintang; warna permukaan kun -
ing kecokelatan sampai cokelat kelabu tua. Mudah dipatahkan, bekas patahan kasar dan agak
berserat.
d. Kandungan kimia
Reserpina, dereserpidina, alstonina, tetrahidroalstonina, alstonidina, yohimbina. Kulit kayu
mengandung alkaloid ditain, ditamin (ekitamina), ekitanina, alstonin, ekitanin, ekitamidin, eki -
serin, ekitin, ekitein, dan triterpen (lupeol, α-amirin)
e. Data keamanan
Efek toksik ekstrak hidroalkoholik dari kulit batang pule tergantung pada musim pengumpulan.
Kulit batang yang dikumpulkan pada musim panas nilai LD50 900 mg/kg BB; yang dikumpul -
kan pada musim dingin nilai LD50 1075 mg/kg BB sedangkan yang dikumpulkan pada musim
hujan nilai LD50 1200 mg/kg BB.
Pemberian dosis 490 dan 980 mg/kg BB menyebabkan efek teratogenik dan hidrosefalus ringan
pada tikus putih galur Wistar.
Ekstrak etanol dosis >240 mg/kg BB (terutama 360 mg atau 480 mg/kg BB) menunjukkan efek
toksik (teratogenik) pada mencit karena mengandung ekitamin.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Infus kulit batang pule dosis 7,5; 10 dan 12,5 g/kg BB dapat menghambat rangsangan sakit
mencit yang diinduksi fenilkinon. Tapi efeknya masih lebih kecil dibanding fenilbutazon mau -
pun asetosal.
Ekstrak kulit batang pule dosis 3,75; 11,25 dan 37,5 mg/10 g BB; asetosal dosis 0,52 mg/10
g BB dan akuades sebagai kontrol negatif diberikan pada mencit yang diinduksi asam ase -
tat. Hasil, ekstrak dosis 3,75 mg/10 g BB dapat mengurangi jumlah geliat sebagai parameter
berkurangnya rasa sakit dan dosis 37,5 mg/10 g BB mempunyai efek sebanding dengan asetosal
dalam mengurangi jumlah geliat
Infus kulit batang pule dosis 7,5; 10; 12,5 dan 15 g/kg BB dapat menurunkan suhu tikus yang

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 105


diinduksi pepton 5% 0,6 mL/ekor. Makin besar dosis semakin besar penurunan suhunya.`
g. Indikasi
Analgetik, antipiretik
h. Kontraindikasi
Kehamilan, hipotensi
i. Peringatan
Penggunaan > 9 g/kg BB menyebabkan gangguan refleks. Penggunaan dosis berlebihan dapat
membahayakan kerja jantung
j. Efek Samping
Pada dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan jantung dan hipotensi berat karena kandungan
reserpin.
k. Interaksi
Obat antihipertensi, tanaman Rauwolfia dan tanaman yang mengandung yohimbin.
l. Posologi
2 x 1 sachet (6 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas.

Daftar pustaka :
1. Heber D. Phycisian’s Drug References for Herbal Medicine. 3thEd. PDR Network 2004. ISBN:1-
56363-512-7. p. 319
2. Sa’roni, dkk. Review TOI. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi. Badan
Litbangkes. 2006
3. Badan POM RI. Acuan Sediaan Herbal. Ed.1 Vol.3. Direktorat OAI, Deputi II. 2007: 85-9.
4. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid IV. 1980.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal. 1-3
5. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. 2000. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. Hal. 20-22
6. Pereda Nyeri dan demam, Alstonia scholaris cortex. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI, 2006; 2(1): 13-15

106 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


7. Dey A. Alstonia scholaris R.Br. (Apocynaceae): Phytochemistry and pharmacology: A concise
review. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 2011; 1(6): 51-57.
8. Sulina, Padmawinata K, Mathilda B. W. Pengujian Beberapa Efek Farmakologi Kulit Kayu Alsto -
nia scholaris R. Br. pada Hewan Percobaan. Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung, 2007
9. Shang JH, Cai XH, Feng T, et al. Pharmacological evaluation of Alstonia scholaris: -
matory and analgesic effects. J Ethnopharmacol., 2010;129(2): 174-81.
10. Chattopadhyay D, Arunachalam G , Ghosh L, et al. Antipyretic Activity of Alstonia macrophylla
Wall ex A. DC: An Ethnomedicine of Andaman Islands, J Pharm Pharmaceut Sci, 2005; 8(3):
558-564.

4. SAMBILOTO
Andrographis paniculata (Burm.) F, Nees
Suku : Acanthaceae

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 107


a. Nama daerah
apaitan, ki oray, ki peurat, takilo, bidara, sadilata, sambilata, takila, ampadu.
b. Bagian yang digunakan
Herba
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Batang tidak berambut, tebal 2-6 mm, persegi empat, batang bagian atas seringkali dengan
sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk lanset
sampai bentuk lidah tombak, rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung
meruncing, tepi daun rata. Permukaan alas berwarna hijau tua atau hijau kecokelatan,
permukaan bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek.
Buah berbentuk jorong, pangkal dan ujung tajam, kadang-kadang pecah secara membujur.
Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua hingga hijau kecokelatan, permukaan dalam ber -
warna putih atau putih kelabu. Biji agak keras, permukaan luar berwarna cokelat muda dengan
tonjolan.
d. Kandungan kimia
Kandungan utama adalah lakton diterpen termasuk andrografolid, deoksiandrografolid, neo -
andrografolid, dan andropanosid (1, 3, 6, 7, 9,). Senyawa
diterpen termasuk andrografolid, isoandrografolid, 14-deoksiandrografolid (DA), 14-deok -
si-11,12-didehidroandrografolid (DDA), 14-deoksi-11-oksoandrografolid, neoandrografolid,
di-deoksiandrografolid 14-deoksiandro-grafosid (andropanosid), andrograpa-
nin, deoksiandrografolid-19-D-glukosid, 6’-asetil-neo -
andrografolid, bis-andrografolid A,B,C,D. Dari akar sambiloto diisolasi satu senyawa
glukosida, A dan 5 glukosida, B,C,D,E,F bersama 5-hidroksi-
dan
Daun dan cabang : lakltone, berupa deoksi-andrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandro -
grafolid, 14-deoksi-11, 12 didehidroandrografolid, dan homoandrografolid.

108 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Akar : berupa panikolin, mono-o-metilwitin dan
apigenin-7,4-dimetil eter, alkan, keton, aldehid, kalium, kalsium, natrium, asam kersik. Andro -
grafolid 1 %, kalmegin (zat amorf), hablur kuning, pahit sampai sangat pahit.
e. Data keamanan
LD
LD50
50
peroral dengan dosis 27,54 g/kg BB praktis tidak toksik. Uji toksisitas akut ekstrak etanol
50% sambiloto dosis 15 g/kg BB pada mencit tidak menimbulkan efek toksik. Nilai LD50 ek -
strak sambiloto yang diberikan peroral maupun subkutan > 15 g/kg BB dan nilai LD50 yang
diberikan secara intraperitoneal adalah 14,98 g/kg BB.
Ekstrak sambiloto dosis 75, 150 dan 225 mg/mencit/hari selama masa organogenesis memiliki
abortifum. Andrografolid (zat aktif sambiloto) mempunyai efek antifertilitas pada men-
cit betina.
Menyebabkan gangguan setelah pemberian bahan uji dosis 9 g/kg BB pada mencit galur
Swiss Webster
Ekstrak daun sambiloto yang diberikan secara subkutan pada kelinci dengan dosis 10 mL/kg BB
tidak memperlihatkan efek toksik. Pemberian per oral suspensi serbuk daun 2 g/kg BB; ekstrak
etanol 2,4 g/kg BB maupun andrografolid 3 g/kg BB tidak memperlihatkan efek toksik pada
mencit jantan maupun betina. Pemberian suspensi serbuk daun sambiloto dosis 200 dan 400
mg/kg BB selama 4 minggu pada mencit tidak terlihat adanya efek toksik terhadap pertumbu -
han, organ visceral mayor, kesuburan ataupun teratogenik. Pemberian per oral serbuk daun
dengan dosis 50; 100 dan 150 mg/kg BB selama 14 minggu pada tikus tidak memperlihatkan
efek toksik tapi dosis 150 mg/kg BB menghambat pertumbuhan tikus.
Ekstrak daun sambiloto pada hewan uji tidak menimbulkan efek toksik pada fungsi hati dan gin -
jal, pada pemakaian subkronik. LD50 pada mencit dengan dosis 19.473 g/kg BB praktis tidak
toksik.
Uji teratogenik pada mencit dengan dosis 5 kali dosis lazim tidak menunjukkan kelainan mor -
fologi pada janin. Merusak sel trofasit dan trofoblas.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 109


f. Data manfaat
f.
Uji praklinik:
etanol 500
Ekstrak etanol 500 mg/kg
m g/kg
BB BB menurunkan
menurunkan suhusuhu
badanbadan tikus diinduksi
tikus yang yang diinduksi
ragi danragi dan-
efektifitasnya
asnya sebanding
sebanding dengandengan
aspirin aspirin 200 mg/kg
200 mg/kg BB. Deoxyandrographolide,
BB. Deoxyandrographolide, andrografolide,
andrografolide, neo -
neo - andrographolide
andrographolide atau 11,12-didehydro-14-deoxyandrographolide
atau 11,12-didehydro-14-deoxyandrographolide 100 BB
100 mg/kg mg/kg BBmenu
dapat dapat-
menurunkan demam
runkan demam yang diinduksi
yang diinduksi oleh 2,4-dinitrophenol
oleh 2,4-dinitrophenol atau endotoksin
atau endotoksin pada pada mencit,
mencit, tikus,tikus,
dan
dan kelinci.
kelinci.
Uji Klinik:
1. 1.
UjiUji klinik
klinik RCTRCT untuk
untuk menguji efikasisimplisia
menguji simplisiaA.A.paniculata
paniculata(6(6gg/hari)
/hari)dibanding
dibanding paracetamol
(1 kapsul 325
325 mg)
mg)untuk
untukmengatasi
mengatasigejala
gejalafaringotonsilitis
faringotonsilitispada
pada152
152orang dewasa,
orang mendapatkan
dewasa, mendapat -
bahwa
kan terapiterapi
bahwa A. paniculata selama
A. paniculata 3 hari
selama sama
3 hari samaefektifnya
efektifnya dengan
dengan paracetamol dalam
dalam
mengurangi nyeri tenggorok dan demam.
2. RCT dilakukan
2. Uji klinik RCT dilakukan pada
pada 152
152pasien
pasiendengan
denganfaringotonsillitis,
faringotonsillitis,secara
secararandom
randomdiberi
diberi par -
asetamol, A.
A. paniculata
paniculata 33 g/hari
g/hari atau A.
A. paniculata
paniculata 66 g/hari
g/hari selama
selama 7 hari. Efektivitas paraseta -
mol dan A. paniculata dosis 66 g/hari
g/hari lebih
lebihbesar
besarsecara
secarabermakna
bermaknadibanding
dibandingA.A.paniculata
paniculata 33
g/hari pada hari ke-3, dalam menghilangkan demam dan
dan nyeri
nyeri tenggorok,
tenggorok, namun
namun efek
efek ini
initidak
tidak
samping minimal
berbeda pada hari ke-7. Efek samping minimal ditemukan
ditemukan pada
pada 20%
20% pasien
pasien semua
semua kelompok
kelompok
dan menghilang dengan sendirinya.
g. Indikasi
Antipiretik
h. Kontraindikasi
Kehamilan, laktasi, alergi, anak (dengan supervisi medik).
i. Peringatan
Air perasan dapat menimbulkan bengkak pada mata. Hati-hati pada pasien yang diterapi an -
tikoagulan seperti warfarin atau heparin, atau obat anti-platelet seperti ibuprofen karena ke -
mungkinan inhibisi agregasi platelet oleh Andrographis.

110 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


j. Efek Samping
Alergi pada pasien yang peka terhadap famili Acanthaceae. Pernah ada laporan urtikaria sete -
lah minum rebusan sambiloto. Aman dan ditoleransi baik pada dosis yang direkomendasikan.
Dosis besar menimbulkan rasa tidak enak di abdomen, vomitus dan anoreksia, mungkin karena
rasa pahit andrographolide.
k. Interaksi
Hindari penggunaan jangka panjang bersamaan obat imunosupresan. Hati-hati pada pasien
kardiovaskular, bila dikonsumsi bersamaan obat antiplatelet atau antikoagulan karena sam -
biloto dapat menghambat agregasi platelet. Dengan daun salam dapat menurunkan kadar gula
darah lebih stabil. Ekstrak berefek sinergis dengan isoniazid.
l. Posologi
3 x 1 kapsul (300 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. Chang HM, But PPH, eds. Pharmacology and application of Chinese materia medica. Singa -
pore, World 1986; 1: 918-928. Standard of ASEAN herbal medicine. Vol 1. Jakarta,
ASEAN Countries, 1993.
2. Manual for cultivation, production and utilization of herbal medicine in primary health care.
Nothtaburi, Department of Medical Sciences, Ministry of Public Health, 1990.
3. Vedavathy S, Rao KN. Antipyretic activity of six indigenous medicinal plants of Tirumala Hills,
Andra Pradesh, India. Journal of Ethnopharmacology, 1991; 33: 193-196.
4. Melchior J et al. Controlled clinical study of standardized andrographis paniculata extract in
common cold-a pilot trial. Phytomedicene; 1997; 3: 315-318.
5. Herba andrographydis. WHO monograph on selected medicinal plants vol 2. WHO geneve,
2002; 12-24.
6. Andrographis paniculata. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008; 9
7. Serial Data Ilmiah Terkini. Tumbuhan Obat. Sambiloto, Andrographis Paniculata (Burn F) Nees.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2006.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 111
8. Thamlikitkul V, Dechatiwongse T, Theerapong S, et al. Efficacy of Andrographis paniculata,
Nees for pharyngotonsillitis in adults. J Med Assoc Thai.1991; 74(10): 437-42.
9. Spasov, A.A., Ostrovskij, O.V., Chernikov, M.V., Wikman, G. “Comparative Controlled Study
of Andrographis paniculata Fixed Combination, Kan Jang® and an Echinacea Preparation as
Adjuvant, in the Treatment of Uncomplicated Respiratory Disease in Children, Phytotherapy
Research, 2004; 18: 47-53.
10. Panossian A., Oganessian A., Mamikonian G. Pharmacokinetic and oral bioavailability of an-
drographolid (AND) from Andrographis paniculata extract (APE) in rats and humans. Phytomed-
icine , 2000; 7(5): 351-364.
11. Chandrasekaran CV, Thiyagarajan P, Sundarajan K, et al. Evaluation of the genotoxic potential
and acute oral toxicity of standardized extract of Andrographis paniculata (KalmCold). Food
Chem Toxicol. ,2009; 47(8): 1892-902.
12. Prakash SEL, Manavalan R. Acute toxicity study of andrographolide. Res J of Pharm, Biol and
Chem, 2011; 2(3): 547-552.
13. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds). The review of Natural Products 4th ed. Facts
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 627-629.

112 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


F. HERBAL UNTUK OBESITAS

1.
1. JATI BELANDA
Jati Belanda
Guazuma ulmifoliae Lamk.
Suku : Sterculiaceae

a. Nama daerah
Jati londo; Jati sabrang
a. Nama daerah
b. Bagian yang digunakan
Jati londo; Jati sabrang
Daun
b. Bagian yang digunakan
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Daun
Tanaman pohon, tinggi lebih kurang 10 m. Batang keras, bulat, permukaan kasar, banyak
c. Deskripsi tanaman/simplisia
alur, berkayu, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, permukaan
Tanaman pohon, tinggi lebih kurang 10 meter. Batang keras, bulat, permukaan kasar, banyak
kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip, panjang 10-16
alur, berkayu, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, permukaan
cm, lebar 3-6 cm, warna hijau. Bunga tunggal, bulat di ketiak daun, warna hijau muda. Buah
kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip, panjang 10-16
kotak, bulat, keras, permukaan berduri, warna hitam.
cm, lebar 3-6 cm, warna hijau. Bunga tunggal, bulat di ketiak daun, warna hijau muda. Buah
F ohitam.
rmularium Obat Herbal Asli Indonesia 113
kotak, bulat, keras, permukaan berduri, warna
d. Kandungan kimia
Tanin, lendir, zat pahit, damar, 0,2% kamferetin, kuersetin & kaemferol, daunnya mengandung
0.09-0.14% alkaloid
Bunga segar jati belanda mengandung 0,2% kamferetin, kuersetin dan kaemferol, daunnya
mengandung 0,09-0,14% alkaloid, lendir, dammar, saponin dan tanin. Hasil ana-
lisis GC/MS minyak atsiri daun menunjukkan adanya komponen utama prekosen I (56,0%),
α (13,7%), dan (2Z,6E)-farnesol (6,6%).
e. Data keamanan
LD50: 6324,14 mg/kg BB (tikus, per oral). Pemberian ekstrak kering daun jati belanda dosis 2 g/
kg BB, 4 g/kg BB dan 8 g/kg BB pada tikus jantan sekali sehari selama 3 bulan tidak menaik -
kan kadar keratinin dan urea plasma serta ukuran diameter rata-rata glomerulus ginjal tikus.
Hasil pengamatan mikroskopik preparat histologi ginjal juga tidak memperlihatkan adanya per -
bedaan dengan kelompok kontrol tanpa perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian
jangka panjang daun jati belanda tidak menganggu fungsi ginjal. Uji serupa telah dilakukan
pula terhadap granul kering daun jati belanda dengan kesimpulan yang sama yaitu tidak mem -
pengaruhi fungsi ginjal.
Uji mutagenik ekstrak etanol 50% daun jati belanda telah dilakukan dengan metode Ames
menggunakan lima galur bakteri Salmonella typhi yang telah dimutasikan dan tanpa aktivator
metabolik. Hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa ekstrak etanol daun jati belanda tidak
bersifat mutagen, yang ditunjukkan dengan tidak terjadinya mutasi DNA dan kerusakkan kro -
mosom bakteri uji.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Studi pada 30 tikus dengan BB 150-200 g dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok
I mendapat ekstrak etanol daun 10% dengan dosis 0,5 mL/200 g BB/hari, kelompok II ekstrak
etanol 20% dan kelompok III ekstrak etanol 30%, kelompok IV mendapat 2 mL aquades,
kelompok V mendapat orlistat (inhibitor lipase) 2,16 mg/200 g BB /hari, selama 30 hari.

114 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jati belanda 10, 20, dan 30% serta orlistat
mampu menurunkan aktivitas lipase pankreas secara nyata, berturut-turut sebesar 8,33±9,27;
9,33±6,34; 15,33±7,61; dan 13,33±7,33 IU/L. Pada kelompok kontrol negatif justru terjadi
peningkatan aktivitas enzim lipase sebesar 15,17±14,79 IU/L. Disimpulkan ekstrak etanol daun
jati belanda menurunkan aktivitas serum lipase secara bermakna (p < 0,05).
Uji Klinik
Penelitian kuasi eksperimental dengan disain pre dan post-tes, pada 30 penderita obesitas yang
memperoleh perlakuan pemberian ekstrak daun jati belanda. Data yang diukur adalah berat
badan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa adanya penurunan berat badan penderita obesitas
ekstrak daun
sesudah pemberian ekstrak daun jati
jatibelanda.
belanda.Rata-rata
Rata-ratasebelum
sebelumperlakuan
perlakuanberat
beratbadan
badan pen--
pend
derita75,5
erita 75,5kgkgdan
dansesudahnya
sesudahnya73,9
73,9kg.
kg.( (p<
p<0.05)
0.05)
g. Indikasi
Obesitas
h. Kontraindikasi
Kehamilan, laktasi dan anak.
i. Peringatan
Konsumsi yang berlebihan mengakibatkan kerusakan usus karena tingginya kandungan tanin.
j. Efek Samping
Kemungkinan dapat terjadi diare karena iritasi lambung
k. Interaksi
Dapat menghambat absorpsi obat lain yang diberikan secara bersamaan
l. Posologi
3 x 1 tea bag (5 g serbuk)/hari, seduh dalam 1 cangkir air.

Daftar pustaka
1. Rahardjo SS, Ngatijan dan Pramono S 2005, lipase pancreas Rattus Novergicus akibat
pemberian ekstrak etanol daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk), Berkala Ilmu Kedok -
teran 38(1);15-23.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 115
2. Widyaningrum I, Y Harahap , D Kusuma , Effect of dry extract granulae from Jati Belanda leaves
( Guazuma ulmifolia L ) on male renal function and on renal histology. The 5 th Asian Confer-
ence on Clinical Pharmacy. 2005
3. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid II . 1978.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
47-49
4. Andriani, Y. Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) Terhadap Bobot
Kelinci. FMIPA Jurusan Kimia, Skripsi.2005. Bengkulu.
5. Pratita, Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanfa Dosis bertingkat Terhadap Histopatologi
Ginjal Tikus Wistar. Fakiltas Kedokteran Undip. Skripsi.2008
6. Guazuma ulmifolia. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008; l 1: 45
7. Utomo, Astika Widy. Uji toksisitas akut ekstrak alkohol daun jati belanda (Guazuma ulmifolia
Lamk) pada tikus wistar. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine ,2008.
8. Utomo AW , Wijayahadi N. Condensed Tannins from the Bark of Guazuma ulmifolia Lam. Tesis
Undip FK.
9. Rini R P. Uji efektivitas seduhan daun kering jati belanda (Guazima ulmifolia, lamk) terhadap
penurunan berat badan pada tikus putih (Rattus norvigicus). Universitas Muhammadiyah Ma-
lang, 2006.
10. Agung, Jarrid. (2014) . Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia
Lamk.) Terhadap Penurunan Berat Badan Pada Penderita Obesitas. Undergraduate thesis, Uni-
versitas Kristen Maranatha.

116 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


2. Kemuning
2. KEMUNING
Murraya paniculata (L,)Jack
Murraya paniculata (L,)Jack

Suku
Suku : Rutaceae
: Rutaceae
a. a.Nama
Nama daerah
daerah
Kamuning,
Kamuning, kamuri,
kamuri, kamoni,
kamoni, kamone,
kamone, kemuning,
kemuning, kajeri
kajeri
b. b.Bagian
Bagian yangdigunakan
yang digunakan
Daun
Daun
c. c.Deskripsi
Deskripsi tanaman/simplisia
tanaman/simplisia
Tanaman
Tanaman berupa
berupa pohon,
pohon, tinggi
tinggi 3-7
3-7 m.m. Batang
Batang berkayu,
berkayu, beralur,
beralur, warna
warna kecokelatan
kecokelatan kotor.
kotor. Daun
Daun
majemuk,
majemuk, anak
anak daun
daun 4-7,
4-7, permukaan
permukaan licin,
licin, bentuk
bentuk corong,
corong, ujung
ujung dandan pangkal
pangkal runcing,
runcing, tepi
tepi
rata,
rata, pertulanganmenyirip,
pertulangan menyirip,warna
warna hijau.
hijau. Bunga
Bunga majemuk,
majemuk, bentuk
bentuk tandan,
tandan, panjangmahkota
panjang mahkota
6-27
6-27 mm,mm, lebar
lebar 4-10
4-10 mm,
mm, warna
warna putih.
putih. BuahBuah buni,
buni, diameter
diameter lebihlebih kurang
kurang 1 cm,
1 cm, buah
buah mudamuda
berwarna hijau setelah tua merah.
berwarna hijau setelah tua merah.
d. Kandungan kimia
d. Kandungan kimia
Daun kemuning mengandung kadinen, metil-antranilat, bisabolen, geraniol, ka-
Daun
kemuning mengandung kadinen, metil-antranilat, bisabolen, geraniol, ka-
ren-3, eugenol, sitronelol, metil-salisilat, s-guiazulen, ostol, panikulatin, tanin dan kumurayin.
ren-3, eugenol, sitronelol, metil-salisilat, s-guiazulen, ostol, panikulatin, tanin dan kumurayin.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 117
Kulit batang mengandung meksotioin, 5-7-dimetoksi-8-(2,3-dihidroksiisopentil) kumarin. Sedang
kan bunga kemuning mengandung skopoletin, dan buahnya mengandung semi-a-karotenom
e. Data keamanan
LD50 infusa daun per oral pada tikus: > 15 g/kg BB.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Infusa daun kemuning 10, 20, 30 dan 40% sebanyak 0,5 mL pada mencit dapat menurunkan
berat badan secara bermakna.
g. Indikasi
Obesitas
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek Samping
Belum diketahui
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
2 x 1 sachet (15 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas
1 gelas.

Daftar pustaka
1. Ika Murni Sugiarti, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR, 1990.
2. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. 2000. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. Hal. 161-163
3. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia., Jilid I. 1977.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal. 58-59
4. Hariana, A. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya . Seri 2. 2007 Jakarta ; Penebar Swadaya. Hal 43-44

118 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


5.andMurrayae paniculatae
acute oral toxicity of folium. Acuanextract
standardized sediaanofherbal. Badan Pengawas
Andrographis paniculata Obat dan Makanan
(KalmCold). Food RI,
Chem2006; 2; 21-23
Toxicol. ,2009; 47(8): 1892-902.
6.Prakash
12.5. Pujiastuti
Murrayae B, Dzulkarnain,
SEL, paniculatae
Manavalan Widowati
folium.
R. Acute Acuan L.study
Uji analgetik
sediaan
toxicity herbal.
of daun kemuning
Badan Res J(Murraya
Pengawas
andrographolide. Obat dan paniculata,
Biol and RI,Jack)
Makanan
of Pharm,
pada mencit
2006;2011;
Chem, 2(3):putih.
2; 21-23 Cermin Dunia Kedokteran, 1989; 59: 11-14.
547-552.
13.7. Murraya
Pujiastutipaniculata.
6.Wickersham B,
RM, Badan
Dzulkarnain,
Scott JA, Pengawas
Widowati
Lenzini al Obat
L. Uji
SW, et dan
analgetik
(eds). Makanan RI. Taksonomi
daun kemuning
The review of Natural Productskoleksi
(Murraya 4th ed.tanaman
paniculata, Jack) obat
Facts
andkebun
pada tanaman
mencit
Comparisons, Stobat
putih. Citeureup,
Cermin
Louis, Dunia2008:
Missouri, 1: 60 627-629.
Kedokteran,
USA, 2005: 1989; 59: 11-14.
7. Murraya paniculata. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008: 1: 60
G. HERBAL UNTUK ANOREKSIA

G. HERBAL UNTUK ANOREKSIA


1.
1. TEMULAWAK
Temulawak
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Suku : Zingiberaceae

a. Nama daerah
Temulawak,
a. Nama daerahkoneng gede, temu labak.
b. Bagian yang
Temulawak, digunakan
koneng gede, temu labak.
Rimpang
b. Bagian yang digunakan
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 119
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Perawakan terna berbatang semu, tinggi dapat mencapai 2 m, berwarna hijau atau coklat gelap,
rimpang berkembang sempurna, bercabang-cabang kuat, berwarna hijau gelap, bagian dalam
berwarna jingga, rasanya agak pahit. Setiap individu tanaman mempunyai 2-9 daun, berben -
tuk lonjong sampai lanset, berwarna hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang
31-84 cm, lebar 10-18 cm, panjang tangkai daun (termasuk helaian) 43-80 cm. Perbungaan
berupa bunga majemuk bulir, muncul di antara 2 ruas rimpang (lateralis), bertangkai ramping,
10-37 cm berambut, daun-daun pelindung menyerupai sisik berbentuk garus, berambut halus,
panjang 4-12 cm, lebar 2-3 cm. Bentuk bulir lonjong, panjang 9-23 cm, lebar 4-6 cm, berdaun
pelindung banyak, panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga, berbentuk bu -
lat telur sungsang (terbalik) sampai bulat memanjang, berwarna merah, ungu atau putih dengan
sebagian dari ujungnya berwarna ungu, bagian bawah berwarna hijau muda atau keputihan,
panjang 3-8 cm, lebar 1,5-3,5 cm.
d. Kandungan kimia
Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid (0,8-2%) terdiri dari kurkumin dan demetok -
sikurkumin, minyak atsiri (3-12%) dengan komponen α-kurkumen, xanthorizol,α -kurkumen,
germakren, furanodien, furanodienon, ar-turmeron,α -atlantanton, d-kamfor. Pati (30 40 %)
e. Data keamanan
LD50 ekstrak etanol per oral pada mencit: > 5 g/kg BB. LD50 kurkumin per oral pada tikus dan
guinea pig: > 5 g/kg BB. Uji klinik fase I dengan 28 orang sehat dengan dosis sampai 8000 mg/
hari selama 3 bulan tidak menunjukkan efek toksik.
Dari lima penelitian pada
pada manusia
manusia dengan
dengan dosis
dosis 1125-2500
1125-2500 mg
mgkurkumin
kurkuminper
perhari
haritidak
tidakmen
me -
nunjukkan adanyatoksisitas.
unjukkan adanya toksisitas.
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Serbuk rimpang dapat meningkatkan aktivitas musin dalam cairan lambung. Disamping itu
rebusan rimpang dapat menurunkan kontraksi usus halus.

120 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Uji Klinik:
Uji klinik dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh serbuk temulawak pada penderita anoreksia
primer. Secara acak 56 orang dibagi menjadi kelompok temulawak dan kontrol. Jumlah penderita
kelompok temulawak yang mengalami peningkatan nafsu makan lebih banyak dibandingkan
dengan kontrol. Peningkatan nafsu makan ini semakin nyata dengan semakin lamanya pemberian
temulawak. Peningkatan masukan kalori dan protein makanan juga dialami kelompok temulawak.
Pada uji klinis terbukti adanya peningkatan aktivitas pencernaan, termasuk peningkatan absorbsi
dalam usus halus. Asupan oral ekstrak kasar temulawak dengan dosis 50 mg per hari selama 35
hari dapat meningkatkan nafsu makan pada pasien anoreksia primer kelompok dewasa muda.
g. Indikasi
Anoreksia.
h. Kontraindikasi
Obstruksi saluran empedu
i. Peringatan
Gastritis pada dosis besar. Hati-hati pada nefrolithiasis dan penggunaan bersama dengan obat
pengencer darah
j. Efek Samping
Dosis besar atau pemakaian yang berkepanjangan dapat mengakibatkan iritasi membran mu-
kosa lambung.
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
3 x 1 kapsul (200 mg ekstrak)/hari

Daftar Pustaka
1. Curcuma xanthorrhiza. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI, 2009; 30
2. Curcumae rhizoma. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Acuan sediaan herbal, 2006; 2: 61-65
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 121
icine , 2000; 7(5): 351-364.
3. Rahmat ES, Setianingrum SW. Asupan oral ekstrak kasar temulawak dengan dosis 50 mg per
11. Chandrasekaran CV, Thiyagarajan P, Sundarajan K, et al. Evaluation of the genotoxic potential
hari selama 35 hari dapat meningkatkan nafsu makan pada penderita anoreksia primer kelom -
and acute oral toxicity of standardized extract of Andrographis paniculata (KalmCold). Food
3. pok
Rahmatdewasa muda. Fakultas
ES, Setianingrum
Chem Toxicol. ,2009; 47(8): SW.
Kedokteran
Asupan oral
1892-902.
UNDIP,
ekstrak2006
kasar temulawak dengan dosis 50 mg per
4. Sri
hariWinarsih
selama S,hari
Edhie S Rahmat. The effect of Curcuma xanthoriza roxb in increasing the appe -
12. Prakash SEL,35
ManavalandapatR.meningkatkan
Acute toxicitynafsu
studymakan pada penderita
of andrographolide. anoreksia
Res primer
J of Pharm, Biolkelom
and
tite
pok among
dewasa primary
muda. anorexiaKedokteran
Fakultas patients). Maj.
UNDIP,Kedok.
2006 Indon. 2000; 52.
Chem, 2011; 2(3): 547-552.
5.
4. Penelitian
Sri Winarsiholeh
S, : SW SSetianingrum,
Edhie Edhieof Santosa Rahmat; Uji Klinis
roxbTemulawak sebagai Penam -
13. Wickersham RM, Scott Rahmat. TheSW,
JA, Lenzini effect Curcuma
et al (eds). xanthoriza
The review of Natural in increasing
Products 4th the appe
ed. Facts
bah Nafsu Makan
tite among primarySt .Kerja sama
anorexia FK UNDIP
patients). Semarang
Maj.2005:
Kedok. dengan
Indon. Balitbangkes
2000; 52. Depkes RI.
and Comparisons, Louis, Missouri, USA, 627-629.
5. Penelitian oleh : SW Setianingrum, Edhie Santosa Rahmat; Uji Klinis Temulawak sebagai Penam -
bah Nafsu Makan .Kerja sama FK UNDIP Semarang dengan Balitbangkes Depkes RI.
H. HERBAL UNTUK DIURETIK
H HERBAL UNTUK DIURETIK

1.
1. ALANG-ALANG
Alang-alang
Imperata cylindrica (L)/ Imperata arundinacea (Cyr)
Suku : Poaceae

122 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


a. Nama daerah
Naleueng lakoe, hilalang, tingen, puang, padang,buhang, belalang, bolalang, eurih, kebut, am -
bengan, pandengo, padanga
b. Bagian yang digunakan
Akar (rimpang)
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Herba rumput, berimpang dengan permukaan luar hitam, merayap di bawah tanah. Batang
tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang.
d. Kandungan kimia
Flavonoid turunan asam-asam vanillat-, ferulat-, p-kumarat-, p-hidroksibenzoat dalam
bentuk bebas, dan asam kafeat dalam bentuk ester.
e. Data keamanan
LD50 ekstrak air akar peroral pada tikus lebih besar 5000 mg/kg BB. Tidak menunjukkan tok -
sisitas subkronik pada pemberian ekstrak air sampai dosis per oral 1200 mg/kg BB pada tikus.
f. Data manfaat
Uji praklinik:
1. Efek diuretik akar alang-alang dilakukan pada tikus dengan pembanding hidroklorotiazid (HCT).
Kelompok I diberi infusa akar alang-alang dengan dosis 6,4 g/kg BB. Kelompok II dengan dosis
3,2 g/kg BB, Kelompok III dengan dosis 1,6 g/kg BB, Kelompok IV dengan dosis 0,8 g/kg BB,
Kelompok V diberi suspensi HCT dalam tween 80 dengan dosis 1,68 mg/kg BB dan kelompok
VI diberi aquades 3 mL/ekor (20 mL/kg BB). Dari hasil analisis disimpulkan bahwa infusa akar
alang-alang dengan dosis 1,6 dan 0,8 g/kg BB mempunyai efek diuretik yang sama dengan
HCT. Disimpulkan bahwa akar alang-alang mempunyai efek diuretik yang sama dengan HCT.
2. Efek diuretik dari ekstrak
2. ekstrak akar
akar I.cylindrica,
I.cylindrica, Zea
Zeamays,
mays,dan
dandaun
daunpisang
pisangditeliti
ditelitipada
padamencit
mencitden
de -
nganpembanding
gan pembandingfurosemid.
furosemid.Ekstrak
Ekstrakdiberikan
diberikandalam
dalam22dosis,
dosis,500
500mg/kg
mg/kgBB
BBdan
dan1000
1000 mg/kg
mg/kg
BB dengan interval 2 hari.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 123


Hasil menunjukkan bahwa ekstrak akar I. cylindrica, Zea mays, dan daun pisang meningkatkan
diuresis air. Ekstrak daun pisang 1000 mg/kg BB memperlihatkan efek diuretik tertinggi diikuti
Zea mays, dan akar I cylendrica.

Uji Klinik :
Penelitian menggunakan Imperata cylindrica mengukur jumlah diuresis setiap 5 jam, Hasil
menunjukkan bahwa Imperata cylindrica mempunyai efek diuresis pada sukarelawan dewasa.

g. Indikasi
Diuretik
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek Samping
Pusing, mual, ingin defekasi
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
3 x 1 sachet (10 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas.

Daftar pustaka
1. Juan G.B, Sedon, M.M., Manlapaz, R.T. Comparative diuretic of cogon roots (Imperata
cylindrica), corn silk (Zea mays L.) and banana leaves (Lagerstroemia speciosa). 2005
2. Imperatae cylendricae rhizoma. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Acuan sediaan herbal,
2006; 2: 49-51
3. Ma C-Z, Chen P-D, Zhang L, et al. Analysis of compounds in Imperata cylindrica (Beauv.) by
UPLC-ESI-MS. Chinese Traditional Patent Medicine, 2010; 4: 32

124 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


4. Yu Q, Yang I, Sun Q, Wang S, et al. Pharmacologcal Study of Rhizoma Imperatae. Journal of
Chinese Materia Medica, 1995; 2: 18
5. Nikodemus T.W., Padmawinata K., Soetarno S. Phenolic acids from Imperata cylindrica (Linn.)
var. Major (Nees) c.e. Hubb. Ethnopharmacologique Raeusch. 2000; 337-339
6. Sripanidkulchai B, Wongpanch V, Laupattarakasm P, et al. Diuretic effects of selected Thai in-
digenous medicinal plants in rats. J Ethnopharmacol. 2001; 75: 185-190.
7. Siharat C, Nirush L, Umarat S, et al. Acute and subchronic toxicity study of the water extract
from root of Imperata cylindrica (Linn.) in rats. Songklanakarin Journal of Science and Technol-
ogy, 2007; 29(1): 141-155
8. Doan et al. Randomized control cross over designed diuretic effect of Imperata cylindrica,
1992.
9. Imperata cylindrica. Chinese herbs 1st ed, Keys JD. Charles E Tuttle Co, Tokyo-Japan, 1976: 46-
47.
10. Doan DD, Nguyen NH, Doan HK, et al. Studies on the individual and combined diuretic effects
of four Vietnamese traditional herbal remedies (Zea mays, Imperata cylindrica, Plantago major
and Orthosiphon stamineus). J Ethnopharmacol 1994; 36: 225-31.
11. Herdy, Aznam, Nurfina, et al. Efek diuretik infus akar alang-alang (Imperata cylindrica) pada
tikus putih betina. Jurnal Ilmu Farmasi, 2003; 2(1): 15-21
12. Kosim, M.I. Pengaruh Pemberian Infusa Akar Imperata cylindrica Beauv. var. major terhadap
Efek Diuresis pada Sukarelawan Dewasa. Research Report from JKPKBPPK Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha, 2015.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 125


1. KUMIS
2. KUCING
KUMISkucing
2. Kumis KUCING
Orthosiphon stamineus Benth.
Sinonim :Orthosiphon .aristatus (Bl) Miq
Suku : Labiatae

a. Nama daerah
Kumis ucing, brengos kucing, songot koceng, remujung, sesaseyan, kumis kucing, songot ko -
ceng.
b. Bagian yang digunakan
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi sampai 2 m. Batang
bersegi 4 agak beralur, berambut pendek atau gundul dan mudah dipatahkan. Helai daun ber -
bentuk bulat telur lonjong, atau belah ketupat, panjang 1 cm-10 cm, lebar 7,5 mm-5 cm. Urat
daun sepanjang tepi berambut tipis atau gundul, kedua permukaan berbintik-bintik, panjang
tangkai 3 cm. Perbungaan berupa tandan yang keluar diujung cabang, panjang 7-29 cm, ditu -

126 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


tupi rambut pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih, gagang rambut pendek dan
jarang, panjang 1-5 mm. Kelopak bunga berkelenjar, arat dan pangkal berambut pendek dan
jarang sedangkan di bagian paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota berwarna ungu pucat
atau putih, panjang 13-27 mm, di bagian atas ditutupi rambut pendek yang berwarna ungu atau
putih seperti kumis kucing, panjang tabung 10-18 mm, panjang bibir 4,5-10 mm, helai bunga
tumpul, bundar. Benang sari lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian
atas. Bunga geluk berwarna coklat gelap, panjang 1,75- 2 mm. Dikenal 3 varietas kumis kucing
yaitu yang berbunga biru, berbunga putih dengan batang serta tulang dan tangkai bunga coklat
kemerahan, dan yang berbunga putih.
d. Kandungan kimia
Glikosid ortosifonin; Zat lemak; Minyak atsiri; Minyak lemak; Saponin; Sapofonin; Garam ka -
lium
e. Data keamanan
LD(50) per oral pada tikus: > 5000 mg/kg BB. NOAEL ekstrak terstandar O. stamineus 50%
selama 28 hari: 3500 mg/hari. Toksisitas kronis sampai dengan
dengan6000
6000mg/kg
mg/kgBBBBtikus
tikusputih
putih
pemberian selama 3 bulan tidak menunjukkan kelainan pada organ penting.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
1. Infusa 5% diberikan secara intravena pada kelinci memperlihatkan efek diuretik. Efek diuretik
juga diperlihatkan pada penelitian secara subkutan sediaan ekstrak air pada kelinci dan anjing.
Ekstrak kering alkohol air diberikan secara peroral pada tikus terjadi peningkatan jumlah urin
dibandingkan air sebagai control. Selain itu terjadi peningkatan sekresi natrium. Selain itu ter -
jadi peningkatan sekresi natrium, tetapi tidak mengganggu kadar kalium karena kadar Kalium
O. stamineus tinggi yaitu 600–700 mg/100 g daun segar. Methylripariochromene A (MRC) yang
diisolasi dari daun O. Stamineus menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik dan laju kerja
jantung setelah pemberian secara subkutan pada SHRSP (Stroke-prone spontaneously hyperten -
sive rats). MRC menurunkan tekanan kontraksi endothelium aorta torakalis tikus yang diinduksi

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 127


oleh K+ tinggi, 1-fenilefrin atau prostaglandin F2α. MRC menghambat daya kontraktil tanpa
reduksi yang signifikan pada kontraksi atrium marmut yang diisolasi. MRC meningkatkan jum-
lah urin dan sekresi Na+, K+, dan Cl- selama
3 jam setelah pemberian oral pada tikus. Dapat disimpulkan methylripariochromene A (MRC)
memiliki khasiat yang berhubungan dengan penurunan tekanan darah, seperti vasodilatasi,
penurunan curah jantung, dan diuretik. Efektivitas antihipertensi ditimbulkan oleh senyawa
methylripariochromene A (MRC) dalam daun O. stamineus.
2. Studi untuk melihat efek diuretik dan hipourisemia ekstrak daun O stamineus dilakukan pada
tikus dengan ekstrak metanol dan metanol-air (1:1). Sebagai kontrol positif digunakan hy-
drochlorothiazide (10 mg/kg BB). Ekstrak Metanol dan metanol-air (1:1) diberikan 0,5 g/kgBB
selama 7 hari. Aktivitas hipourisemia ekstrak metanol-air (1:1) dilakukan dengan pemberian
dosis tunggal (0,25; 0,5; 1 dan 2 g/kg BB) dan allopurinol sebagai kontrol positif. Hasil menun-
jukkan bahwa ekskresi sodium dan potassium meningkat bermakna (p < 0,05 dan p < 0,01) 8
jam pasca dosis tunggal (2 g/kg BB) setara dengan diuretik hydrochlorothiazide. Dosis berulang
ekstrak methanol-air (1:1) 0,5 g/kg BB meningkatkan volume urin (p <0.01) dan ekskresi elek-
trolit (Na+ dan K+) (p < 0,05 dan p < 0,01) secara bermakna dari hari ke-3 sampai hari ke-7.
3. Ekstrak metanol-air (1:1) 0,5; 1 dan 2 g/kg BB serta allopurinol menurunkan kadar asam urat
serum pada tikus hiperurisemia pada jam ke-6. Disimpulkan ekstrak metanol-air (1:1) menim-
bulkan efek diuretik dan hipourisemia.
Ekstrak air O. stamineus
stamineus diberikan
diberikan per
per oral
oral dengan
dengan dosis
dosis 0,5
0,5dan
dan10
10mg/kg
mg/kgBB
BBpada
padatikus
tikusden-
de-
nganpembanding
gan pembandingfurosemide
furosemideatau
atauhydrochlorthiazide
hydrochlorthiazide10
10mg/kg
mg/kgBB.
BB.Ekstrak
EkstrakO.
O.stamineus
stamineusmem-
mem
perlihatkan aktivitas diuretik yang tergantung dosis. Ekskresi Na+ dan Cl- tidak jelas meningkat,
tetapi ekskresi K+ urin meningkat secara bermakna.
Ekstrak O. stamineus juga meningkatkan kadar BUN serum, kreatinin dan gula darah, walau
berbeda bermakna dibanding kontrol, tetapi masih dalam batas normal. Disimpulkan O. sta-
mineus memperlihatkan efek diuretik namun kurang poten dibanding furosemide dan hydro-
chlorothiazide. Perlu kehati-hatian karena diamati ada peningkatan enzim fungsi ginjal sedikit.

128 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


4. Ekstrak etanol 50% (v/v) atau etanol 70% (v/v) daun O. stamineus dengan dosis masing-masing
700 mg/kg BB, diuji efek diuretiknya pada tikus, dengan air, dan Furosemide (30 mg/kg BB,
per oral) sebagai kontrol. Volume urin meningkat 2,5 kali pada terapi furosemide dibanding
kontrol, meningkat 1,3 kali pada ekstrak etanol 50% dan tidak meningkat pada ekstrak etanol
70%. Ekskresi sodium meningkat pada semua kelompok dibanding kontrol, dan efek natriuretik
ekstrak etanol 50% lebih besar daripada furosemide. Ekskresi Potassium meningkat, tetapi <
furosemide. Eliminasi asam urat juga membaik.
5. Efek diuretik ekstrak metanol dan metanol-air (1:1) daun O. stamineus diuji pada tikus dengan
dosis tunggal (2000 mg/kg BB) atau dosis berulang (500 g/kg BB/hari selama 7 hari), dengan
Hydrochlorothiazide (10 mg/kg BB) sebagai kontrol positif. Dosis metanol tunggal atau ekstrak
metanol-air tidak menginduksi peningkatan output urin yang bermakna, terbalik dari hydro-
chlorothiazide. Peningkatan pH urin, dan ekskresi sodium dan potassium terjadi pada ke-2
ekstrak. Pemberian berulang ekstrak metanol-air (1:1) 500 mg/kgBB meningkatkan output urin
bermakna sejak hari ke-3 dibanding kontrol negatif. Pada kelompok ekstrak metanol, terlihat
peningkatan bermakna volume urin kumulatif pada hari ke-7.
6. Kedua ekstrak meningkatkan ekskresi sodium dan potassium dari hari ke-4 dan ke-7. Methyl-
ripariochromene A (MRC) diisolasi (2.3%) dari fraksi yang larut dalam kloroform dari dekokta
daun O. stamineus. Tikus diberi MRC (25, 50 and 100 mg/kg BB) dengan kontrol pelarut (so-
lutio 0.5% Tween 80), dan hydrochlorothiazide (25 mg/kg BB). Urin dikumpulkan 3 jam pasca
pemberian, dengan hasil pada dosis sampai 50 mg/kg BB MRC tidak ada perubahan. Peningka-
tan volume urin 3 kali didapat pada dosis 100 mg/kg BB dan kelompok hydrochlorothiazide.
Ekskresi ion (Na+, K+, Cl-) juga meningkat secara bermakna. Intensitas efek ½ dari hydrochlo-
rothiazide dalam hal ekskresi ion sodium dan chloride , sedangkan jumlah ekskresi potassium
urin 2 kali kontrol pada tikus yang mendapat 100 mg/kg BB dan hydrochlorothiazide. Kadar
tiap ion dalam urin tidak dimodifikasi oleh MRC, sedangkan hydrochlorothiazide meningkat-
kan kadar ion sodium dan chloride urin secara bermakna. Disimpulkan mekanisme diuretik
MRC mungkin tidak sama dengan hydrochlorothiazide.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 129


Uji Klinik:
Pada 14 pasien
pasien yang
yang menerima
menerima 12%
12% sediaan
sediaan infusa
infusa (500
(500mL/hari)
mL/hari)selama
selama10
10hari
hariterjadi
terjadipen
pe -
ningkatan efekdiuretik
ingkatan efek diuretikdan
daneliminasi
eliminasiklorida
kloridadan
danurea.
urea.

g. Indikasi
Diuretik
h. Kontraindikasi
Penderita hipersensitivitas terhadap komponen aktif kumis kucing, udem karena gangguan jan -
tung atau ginjal.
i. Peringatan :
Hindari penggunaan kumis kucing dalam jangka waktu lama. Dianjurkan untuk minum banyak
air putih (2 liter atau lebih per hari), ketika menggunakan kumis kucing. Harus disertai asupan
cairan yang cukup.
j. Efek Samping
Tidak ada efek samping pada penggunaan secara benar sesuai dengan dosis terapi
k. Interaksi
Belum Diketahui
l. Posologi
3 x 1 kapsul (280 mg ekstrak)/hari

Daftar pustaka

1. Blumenthal M. The Complete German t Commission Monographs.Therapeutic Guide to Herbal


Medicine. American Botanical Council. Austin, Texas. 1998
2. Barnes, Joanne., Anderson, Linda A., dan Phillipson, J Davis.,2007, Herbal Medicine, Third
edition, Pharmaceutical Press, Grayslake, 381-385

130 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


3. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid IV. 1980.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
88-91
4. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. 2000. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. Hal. 173-174
5. Wichtl, M. Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals A Handbook for Practice on
Basic. Third Edition.2003. London : CRC Press. Page : 424-427
5. Hariana, A. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2. 2007 Jakarta ; Penebar Swadaya. Hal 65-67
7. Orthosiphon spicatus. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman
obat kebun tanaman obat Citeureup, 2008; 1: 64
8. O.M. Arafat , S.Y. Tham, A. Sadikun, et al. Studies on diuretic and hypouricemic effects of Orthosi -
phon stamineus methanol extracts in rats. Journal of Ethnopharmacology, 2008; 118(3): 354-360
9. Chin JH, Abas HH, Sabariah I. Toxicity study of Orthosiphon stamineus Benth (Misai Kucing) on
Sprague Dawley rats. Biol Pharm Bull. 1999; 22(10): 1083-8).
10. Abdullah NR, Ismail Z, Ismail Z. .Acute toxicity of Orthosiphon stamineus Benth standardized
extract in Sprague Dawley rats. Phytomedicine, 2009; 16(2-3): 222-6.
11. Arafat OM, Tham SY, Sadikun A, et al. Studies on diuretic and hypouricemic effects of Orthosi -
phon stamineus methanol extracts in rats. J Ethnopharmacol, 2008; 118(3): 354-60.
12. Olah NK, Radu L, Mogoαan C, et al. Phytochemical and pharmacological studies on Orthosiphon
stamineus Benth. (Lamiaceae) hydroalcoholic extracts. J Pharm Biomed Anal, 2003; 33(1): 117-23.
13. Adam Y, Somchit MN, Sulaiman MR, et al. Diuretic properties of Orthosiphon stamineus Benth.
J Ethnopharmacol. 2009; 124(1): 154-8.
14. Arafat OM, Tham SY, Sadikun A, et al. Studies on diuretic and hypouricemic effects of Orthosi -
phon stamineus methanol extracts in rats.. J Ethnopharmacol. 2008; 118(3): 354-60.
15. Yuliana ND, Khatib A, Link-Struensee AM, et al. Adenosine A1 receptor binding activity of
methoxy from Orthosiphon stamineus. Planta Medica, 2009; 75(2): 132-136.
17. Arafat. O verview of available pharmacological data regarding the herbal substance(s), herbal
preparation(s) and relevant constituents there of. J Ethnopharmacol. 2010.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 131


3. MENIRAN
Phylanthus niruri (Val.)
Suku : Euphorbiaceae

a. Nama daerah
Gosau na dungi; Gosau madungi roriha; Daun gendong anak, Meniran, Memeniran
b. Bagian yang digunakan
Herba
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Semak, tanaman semusim. Terna tumbuh tegak, tinggi 50 cm – 1 m, bercabang berpencar,
cabang mempunyai daun tunggal yang berseling dan tumbuh mendatar dari batang pokok.
Batang berwarna hijau pucat atau hijau kemerahan. Batang masif, bulat licin, tidak beram -

132 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


but, diameter 3 mm. Daun majemuk, berseling, anak daun 15-24, berwarna hijau. Bentuk
daun bundar telur sampai bundar memanjang, panjang daun 5 mm-10 mm, lebar 2,5 mm- 5
mm, permukaan daun bagian bawah berbintik-bintik kelenjar, tepi rata, ujung tumpul, pangkal
membulat. Bunga berwarna putih, tunggal. Bunga keluar dari ketiak daun. Bunga jantan terle -
berwarnaputih,
tak di bawah ketiak daun, berkumpul 2-4 bunga, gagang bunga 0,5 mm-1 mm, helai mahkota
bunga berbentuk bundar telur terbalik, panjang 0,75 mm-1 mm, berwarna merah pucat. Bunga
betina di bagian atas ketiak daun, gagang bunga 0,75-1 mm, helai mahkota bunga berbentuk
bundar telur sampai bundar memanjang, tepi berwarna hijau muda, panjang 1,25 mm-2,5 mm.
Buah kotak, bulat, diameter 2 mm, berwarna hijau keunguan, licin, panjang gagang buah 1,5-2
mm. Biji kecil, keras, berwarna coklat.
d. Kandungan kimia
Katekin, galokatekin, epikatekin, epikatekin -3-galat, epigalokatekin, 4-hidroksilintetralin,
4-hidroksisesamin, epigalokatekin-3 -O-galat, limonen, norserurinin, 4-metoksi-norserurinin,
α
2,3-dimetoksi-isolintetralin, 24-isopropil kolesterol, asam askorbat, astragalin, - sitosterol, ko-
rilagin, simen, demetilenedioksi nirantin, asam dotriakontanat, asam elagat, eriodiktiol-7-O-α-
L-ramnosid, estradiol, α-D-glukosid, asam galat, geranin, hinokinin, hidroksiniran-
tin, isolintetralin, isokuersitrin, kaemferol-4-O-α-L-ramnosid, linantin, asam
linoleat, asam linolenat, lintetralin, lupeol asetat, lupeol, nirantin, nirtetralin, nirurin,
nirurinetin, norsekurinin,
kuersetin, asam repandusinat, asam rikinoleat, rutin, metal ester asam salisilat, seko-4-hidroksi-
lintetralin, Filantin, damar, kalium, tanin. Filantina; ka-
lium; damar tannin
e. Data keamanan
LD50 :1.588 mg/kg BB mencit per oral. Toksisitas subkronik: Dosis s/d 4800 mg/kg BB tikus
diberikan selama 3 bulan per oral tidak menimbulkan kelainan pada organ vital. Pada tikus
hamil 7 hari dosis 96, 960, 4800 mg/kg BB setiap hari selama 16 hari tidak menimbulkan efek
teratogenik.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 133


f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Ekstrak air P. niruri diuji pada tikus untuk efek diuretik, dengan dosis tunggal per oral (200 mg/
kg BB dan 400
400 mg/kg
mg/kg BB)
BB) dan
dan hidroklorotiazid
hidroklorotiazid (10
(10 mg/kg
mg/kg BB)
BB) sebagai
sebagaikontrol.
kontrol.Didapat
Didapatpen
pe -
ningkatanvolume
ingkatan volumeurin
urindan
danekskresi
ekskresisodium,
sodium,potasium
potasiumserta
serta klorida
klorida bermakna
bermakna setara
setara dengan
dengan
hidroklorotiazid, pH urin tidak berubah (perlakukan 8,2 versus 8,5 dengan hidroklorotiazid).
Efek diuretik, pengaruh terhadap fungsi ginjal dan hati serta daya melarutkan batu ginjal asam
urat dari dekokta dan infusa herba P. niruri (A dan B) 10% b/v diberikan oral pada tikus. Dosis
500 mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB P. niruri (A) memperlihatkan efek diuretik sedang.
Dekokta P. niruri (B) meskipun meningkatkan diuresis namun tidak memenuhi kriteria sebagai
diuretik sedang. Infusa P. niruri (A) mempunyai efek diuretik kuat dan meningkatkan ekskresi
ion natrium dan kalium dalam urin, tetapi tidak mempengaruhi ekskresi ion kalsium. Sebuah
penelitian dilakukan pada 5 kelompok tikus, kelompok I (Gp I) mendapat pelarut, Gp II hidro-
klorotiazid, GP III (ekstrak petroleum ether bahan 100 mg/kg BB), Gp IV (ekstra bahan 200 mg/
kg BB), dan Gp V (ekstrak bahan 400 mg/kg BB) selama 28 hari. Hasil menunjukkan bahwa P.
niruri bekerja sebagai diuretik yang efektif (meningkatkan volume urin, ekskresi Na, K dan Cl).
Uji Klinik:
Efek diuretik P. niruri dilakukan pada 9 pasien hipertensi (4 di antaranya juga diabetes mellitus)
yang diberi herba P. niruri selama 10 hari. Didapat peningkatan bermakna dari volume urin
24 jam, kadar Na urin dan serum. Tidak diamati ada efek samping berbahaya. Disimpulkan P.
niruri merupakan diuretik yang potential.
g. Indikasi
Diuretik
h. Kontraindikasi
Kehamilan, penyakit jantung, hipoglikemia.
i. Peringatan
Dosis tinggi dapat menimbulkan aborsi. Pemakaian berlebih dapat menyebabkan impotensi.

134 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


j. Efek Samping
Pemakaian secara luas tidak dilaporkan mempunyai efek samping berbahaya. Hipotensi, hipo -
glikemia, gangguan keseimbangan elektrolit.
k. Interaksi
Meningkatkan efek insulin dan obat antidiabetes. Mengandung graniin yang dilaporkan mem -
punyai efek inotropik dan kronotropik negatif, hipotensi, karena itu dapat meningkatkan efek
obat antihipertensi, ACE inhibitor, a-blocker dan obat jantung lain. Ekstrak etanol menghambat
enzim sitokrom P450 invivo dan invitro.
l. Posologi
2 x 1 kapsul (25 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. 2001. Jakarta : Departemen Keseha -
tan RI. Hal. 267-268
2. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid II . 1978.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
47-49
3. Phyllanthus niruri. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008; 1: 69
4. Phylantii Nirurii herba. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Acuan sediaan herbal, 2010;
5: 54-58.
5. Phylanthi herba. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Acuan sediaan herbal, 2007; 3: 125-
127.
6. Matondang RDR, Wattimena J.R, Andreanus A.S. Pengaruh Herba Phyllanthus Niruri Linn(A&B)
Terhadap diuresis tikus putih Wistar dan terhadap kelarutan Batu Ginjal. Sekolah Farmasi ITB,
1985.
7. Srividya N, Periwal S. Diuretic, hypotensive and hypoglycaemic effect of Phyllanthus amarus.
Indian J Exp Biol. 1995; 33(11): 861-4.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 135


8. Murugaiyah V, Chan KL. J Ethnopharmacol. 2009; 124(2): 233-9.
9. Udupa A. L., Sanjeeva, Benegal A, et al. Diuretic activity of Phyllanthus niruri (Linn.) in rats.
Health, 2010; 2(5): 511-512
10. Bhangale J, Joshi S, Kosalge S. Pengaruh Ekstrak Heksan Meniran (Phyllanthus Niruri, Linn.)
Terhadap Produksi Air Kemih. Institusi Lembaga Penelitian Universitas Airlangga, 1994

4. SELEDRI
Apium graveolens L
Suku : Apiaceae

a. Bagian yang digunakan


Herba
b. Nama daerah
Seledri
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Terna tumbuh tegak, tinggi sekitar 50 cm dengan bau aromatik yang khas. Batang persegi,

136 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, berwarna hijau. Daun majemuk menyirip
ganjil dengan anak daun 3-7 helai. Anak daun bertangkai 1-2,7 cm, helaian daun tipis dan
rapuh, pangkal dan daun runcing, tepi beringgit, panjang 2-7,5 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan
menyirip, berwarna hijau keputihan. Bunga berbentuk payung 8-12 buah, kecil2 berwarna
putih, mekar secara bertahap. Buah kotak, berbentuk kerucut, panjang 1-1,5 mm, berwarna
hijau kekuningan.
d. Kandungan kimia
Flavonoid, saponin, tannin 1%, minyak atsiri 0.033%, (apiin), apigenin, kolin,
lipase, asparagin, zat pahit, vitamin (A,B,C). Setiap 100 g herba seledri mengandung air 93 ml,
protein 0.9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 4 g, serat 0,9 g, kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40
mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg, magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg,
0,05 mg, tiamin 0,03 mg, nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung asparagin, manit,
minyak atsiri, pentosan, glutamin, dan tirosin. Ekstrak diklorometan akar seledri mengandung
poliasetilen falkarinol,
senyawa poliasetilen falkarinol, falkarindiol,
falkarindiol, panaksidiol
panaksidiol dan
dan 8-O-metilfalkarindiol.
8-O-metilfalkarindiol.Biji
Bijimen
me -
ngandungapiin,
gandung apiin,minyak
minyakatsiri,
atsiri,apigenin,
apigenin,alkaloid.
alkaloid.Senyawa
Senyawayang
yangmemberi
memberibau
bauaromatik
aromatikadalah
adalah
ftalides (3-butilftalid & 5,6-dihidro turunan sedanenolid).
e. Data keamanan
LD50 peroral pada tikus : 7,55 g/kg BB
LD50 peroral pada tikus lebih besar 5000 mg/kg BB. Tidak toksik pada pemberian subkronik
dengan dosis per oral 5000 mg/kg BB pada tikus.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Infusa daun seledri 20; 40% dosis 8 mL/ekor pada tikus putih dengan pembanding furosemida
dosis 1,4 mg/ekor, dapat memperbanyak urin secara bermakna.
g. Indikasi
Diuretik

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 137


h. Kontraindikasi
Karena diuretik kuat maka tidak digunakan pada gangguan ginjal akut, infeksi ginjal, kehami-
lan. Buah seledri mengandung fuanokumarin yang berefek fototoksik dan dapat memicu ter-
jadinya reaksi alergi.
i. Peringatan:
Herba seledri segar lebih dari 200 g sekali minum dapat menyebabkan penurunan tekanan da-
rah secara tajam sehingga mengakibatkan syok. Dosis 200 g juga menyebabkan efek diuretik.
j. Efek Samping:
Alergi
k. Interaksi
Meningkatkan efek obat antihipertensi dan diuretik.Biji seledri dapat mengencerkan darah, se-
hingga tidak digunakan pada orang yang menggunakan pengencer darah, termasuk aspirin, dan
Warfarin.
Pasien yang menggunakan diuretik tidak boleh mendapat biji seledri.
l. Posologi
1 x 1 kapsul (100 mg ekstrak daun)/hari

Daftar pustaka
1. Anonim, Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Departemen Kesehatan RI. 1995
2. Apii graveolens herba. Acuan sediaan herbal, vol 2; 9-12. Badan Pengawas Obat dan Makanan
RI, 2006.
3. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. 2001. Jakarta : Departemen Keseha-
tan RI. 31-32
4. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid V. 1989.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
50-54

138 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


I. HERBAL UNTUK NEFROLITIASIS
I. HERBAL UNTUK NEFROLITIASIS
I. HERBAL UNTUK NEFROLITIASIS

1.
1. ALANG-ALANG
Alang-alang
Imperata cylindrica (L)/ Imperata arundinacea (Cyr)
Suku : Poaceae

a. Nama daerah
a. Nama daerah
Naleueng lakoe, hilalang, tingen, puang, padang, buhang, belalang, bolalang, eurih, kebut,
Naleueng lakoe, hilalang, tingen, puang, padang, buhang, belalang, bolalang, eurih, kebut,
ambengan, pandengo, padanga
ambengan, pandengo, padanga
b. Bagian yang digunakan
b. Bagian yang digunakan
Akar (rimpang)
Akar (rimpang)
c. Deskripsi tanaman/simplisia
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Herba rumput, berimpang dengan permukaan luar hitam, merayap di bawah tanah. Batang
Herba rumput, berimpang dengan permukaan luar hitam, merayap di bawah tanah. Batang
tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang.
tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang.
d. Kandungan kimia
d. Kandungan kimia
Flavonoid turunan asam-asam vanillat-, ferulat-p-kumarat-, p-hidroksibenzoat dalam
Flavonoid
turunan asam-asam vanillat-,
r m uferulat-p-kumarat-,
l a r i u m O b a t H e r bp-hidroksibenzoat dalam
139
bentuk bebas, dan asam kafeat dalam bentukF oester. al Asli Indonesia
bentuk bebas, dan asam kafeat dalam bentuk ester.
e.
d. Data keamanan
Kandungan kimia
LD 50 ekstrak
Flafonoid air akar
turunan peroral
flufonal, pada tikus
asam-asam lebih ferulat-p-kumarat,
vanilat-, besar 5000 mg/kgp-hidroksibenzoat
BB. Tidak menunjukkan tok -
dalam bentuk
sisitas subkronik
bebas, dan asam pada
kafeatpemberian ekstrak
dalam bentuk air sampai dosis per oral 1200 mg/kg BB pada tikus.
ester.
f. Data keamanan
e. manfaat
Uji LD50
praklinik:
ekstrak air akar peroral pada tikus lebih besar 5000 mg/kg BB. Tidak menunjukkan tok -
In vitrosubkronik
sisitas fraksi etil pada
asetatpemberian
dan fraksi ekstrak
air ekstrak
air etanol
sampai70%
dosisdapat melarutkan
per oral batuBB
1200 mg/kg ginjal
padakalsium.
tikus.
g.
f. Indikasi
Data manfaat
Nefrolitiasis
Uji praklinik:
h. Kontraindikasi
In vitro fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol 70% dapat melarutkan batu ginjal kalsium.
Belum diketahui
g. Indikasi
i. Peringatan
Nefrolitiasis
Belum diketahui
h. Kontraindikasi
j. Efek
BelumSamping
diketahui
Pusing, mual, ingin defekasi
i. Peringatan
k. Interaksi
Belum diketahui
j. Belum diketahui
Efek Samping
l. Posologi
Pusing, mual, ingin defekasi
3 x 1 sachet (10 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas
k. Interaksi
Belum diketahui
Daftar pustaka
l. Posologi
1. Imperatae cylendricae
3 x 1 sachet rhizoma.rebus
(10 g serbuk)/hari, Badandengan
Pengawas Obat
2 gelas airdan Makanan
sampai menjadi 1 gelassediaan herbal,
RI. Acuan
2006; 2: 49-51
Daftar
2. pustaka
Erindyah RW. Daya larut fraksi etil asetat dan fraksi air akar alang-alang terhadap batu ginjal
1. kalsium
Imperatae
in cylendricae
vitro. Skripsirhizoma.
Fakultas Badan
farmasiPengawas Obat dan Makanan RI. Acuan sediaan herbal,
UGM, 1997.
2006; 2: 49-51
2. Erindyah RW. Daya larut fraksi etil asetat dan fraksi air akar alang-alang terhadap batu ginjal
kalsium in vitro. Skripsi Fakultas farmasi UGM, 1997.

140 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


2. KEJIbeling
2. Keji BELING
Strobilanthus crispus L
Sinonim :Stachytarpheta mutabilis Vahl, Sericocalyx crispus L.
Suku: Acanthaceae

a. Nama Daerah
Keji beling, ngokilo
b. Bagian yang digunakan
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini
banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak. Batang pohonnya berdiameter anta -
ra 0,2-0,7 cm. Kulit luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau dan apabila menjadi tua
berubah menjadi coklat. Daun ngokilo berbentuk bulat telur, pada tepinya bergerigi dengan
jarak agak jarang, berbulu halus hampir tak kelihatan. Panjang helaian daun (tanpa tangkai)
berkisar antara 5-8 cm (ukuran normal) dan lebar daun kira-kira 2-5 cm.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 141


d. Kandungan Kimia
Kalium, natrium, kalsium dan beberapa unsur lainnya.
e. Data Keamanan
LD50 ekstrak daun per oral pada tikus: > 5 g/kg BB.
Toksisitas subkronik daun keji beling menunjukkan parameter SGOT, SGPT, ureum, kreatinin
dan Hb serta hasil analisis perubahan histopatologis organ-organ penting tikus percobaan sep -
erti hati, paru, ginjal, jantung, lambung dan usus tidak terlihat perbedaan yang antara
kelompok kontrol dan kelompok yang diberi bahan uji ekstrak etanol 70% daun keji beling
sampai dengan dosis 125 mg/100 g BB
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Ekstrak S. crispa dapat menghambat pertumbuhan kristal kalsium oksalat. Efektivitas ekstrak air
lebih besar daripada ekstrak aseton 70% dan metanol. Hambatan ekstrak S. Crispa lebih kecil
daripada sodium sitrat sebagai kontrol positif.
g. Indikasi
Nefrolithiasis
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek Samping
Belum diketahui
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
2 x 2 kapsul (500 mg ekstrak)/hari

142 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Daftar pustaka :
1. Strobilanthes crispus folium. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI,
2006; 1; 47-49.
2. Strobilanthes crispa. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008; 1: 88.
3. Itam A, Ismail Z, Abdul Majid AMS. In vitro studies of calcium oxalate crystal growth inhibition
of Strobilanthes crispus extracts
4. Ismail M, Manickam E, Danial AM, et al. Chemical composition and antioxidant activity of
Strobilanthes crispus leaf extract. J Nutr Biochem. 2000; 11(11-12): 536-542.
5. http://girizamblanq.blogspot.com/2009/04/keji-beling-stachytarpheta-mutabilis.html
6. http://www.plantamor.com/index.php?plant=1198 Materia Medika. Jilid I. Jakarta:Departemen
Kesehatan RI. 1977: p.95-99
7. Wahjoedi B. Penelitian Pengembangan Tanaman Kejibeling (Strobilanthes crispus BL) sebagai
Fitofarmaka Kencing Batu (Laporan Penelitian). Jakarta: Puslitbang Farmasi, Badan Litbang -
kes.2000

3. MENIRAN
Phylanthus niruri (Val.)
Suku : Euphorbiaceae
a. Nama daerah
Gosau na dungi; gosau madungi roriha;
daun gendong anak, meniran, memeniran
b. Bagian yang digunakan
Herba
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Semak, tanaman semusim. Terna tumbuh

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 143


tegak, tinggi 0,5-1 m, bercabang berpencar, cabang mempunyai daun tunggal yang berseling
dan tumbuh mendatar dari batang pokok. Batang berwarna hijau pucat atau hijau kemerahan.
Batang masif, bulat licin, tidak berambut, diameter 3 mm. Daun majemuk, berseling, anak
daun 15-24, berwarna hijau. Bentuk daun bundar telur sampai bundar memanjang, panjang
daun 5-10 mm, lebar 2,5-5 mm, permukaan daun bagian bawah berbintik-bintik kelenjar, tepi
rata, ujung tumpul, pangkal membulat. Bunga berwarna putih, tunggal. Bunga keluar dari ke -
tiak daun. Bunga jantan terletak di bawah ketiak daun, berkumpul 2-4 bunga, gagang bunga
0,5 mm-1 mm, helai mahkota bunga berbentuk bundar telur terbalik, panjang 0,75-1 mm, ber -
warna merah pucat. Bunga betina di bagian atas ketiak daun, gagang bunga 0,75-1 mm, helai
mahkota bunga berbentuk bundar telur sampai bundar memanjang, tepi berwarna hijau muda,
panjang 1,25-2,5 mm. Buah kotak, bulat, diameter 2 mm, berwarna hijau keunguan, licin, pan -
jang gagang buah 1,5-2 mm. Biji kecil, keras, berwarna coklat.

d. Kandungan kimia
Katekin, galokatekin, epikatekin, epikatekin-3-galat, epigalokatekin, 4-hidroksilintetralin,
4-hidroksisesamin, epigalokatekin-3-O-galat, limonen, norserurinin, 4-metoksi-norserurinin,
2,3-dimetoksi-isolintetralin, 24-isopropil kolesterol, asam askorbat, astragalin, α - sitosterol,
korilagin, simen, demetilenedioksi nirantin, asam dotriakontanat, asam elagat, eriodiktiol-7-
O-α-L-ramnosid, estradiol, α-D-glukosid, asam galat, geranin, hinokinin, hidrok-
sinirantin, isolintetralin, isokuersitrin, kaemferol-4-O-α-L-ramnosid, linantin, asam
linoleat, asam linolenat, lintetralin, lupeol asetat, lupeol, nirantin, nirtetralin, nirurin,
nirurinetin, norsekurinin,
kuersetin, asam repandusinat, asam rikinoleat, rutin, metal ester asam salisilat, seko-4-hidroksi-
lintetralin, Filantin, damar, kalium, tanin.
Filantina; kalium; damar tanin
e. Data keamanan
LD50 : 1,588 mg/kg BB mencit per oralToksisitas subkronik: Dosis s/d 4800 mg/kg BB tikus
diberikan selama 3 bulan per oral tidak menimbulkan kelainan pada organ vital

144 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Pada tikus hamil 7 hari dosis 96, 960, 4800 mg/kg BB setiap hari selama 16 hari tidak menim -
bulkan efek teratogenik
f. Data manfaat
Uji klinik:
1. Efek P. niruri terhadap pembentukan batu (calcium stone forming/CSF) dilakukan pada 69
pasien yang dialokasi secara random untuk mendapat P. niruri (n=33) (3 x 1 kapsul 450 mg)
atau plasebo (n=36) selama 3 bulan. Diamati P. niruri menurunkan kalsium urin secara ber -
makna pada pasien hiperkalsiuri (4.8±1.0 vs 3.4±1.1 mg/kg/24 jam, P < 0.05).
2. Studi dilakukan pada 150 pasien batu ginjal kalsium oksalat dengan ukuran 25 mm. 72 pasien
(48%) kontrol mendapat ESWL 1 - 3 kali, 78 (52%) ESWL dikombinasi dengan ekstrak P. ni -
ruri (2 g/hari) selama 3 bulan. Setelah 180 hari kondisi stone-free rate (tidak ada batu atau ada
residu < 3 mm) adalah 93.5% pada ESWL dan 83.3% pada kelompok kombinasi (p = 0.48).
Untuk batu yang lokasi lebih bawah (56 pasien) stone-free rate pada kelompok 1 adalah 93,7%
dan pada kontrol 70,8% (p = 0.01). Disimpulkan stone-free rate berbeda bermakna sehingga
meningkatkan efektivitas ESWL pada batu yang terletak lebih rendah. P. niruri juga memperli -
hatkan efek antispasmodik bermakna, yang merelaksasi otot polos sehingga batu lewat lebih
mudah. P. niruri juga menunjukkan efek analgesik.
g. Indikasi
Nefrolithiasis
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Dapat menimbulkan aborsi. Pemakaian berlebih dapat menyebabkan impotensi.
j. Efek Samping
Pemakaian secara luas tidak dilaporkan mempunyai efek samping berbahaya.
k. Interaksi
Belum diketahui

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 145


l. Posologi
2 x 1 kapsul (450 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. 2001. Jakarta : Departemen Keseha-
tan RI. Hal. 267-268
2. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid II . 1978.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
47-49
3. Phyllanthus niruri. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008; 1: 69
4. Campos AH, Schor N. Phyllanthus niruri inhibits calcium oxalate endocytosis by renal tubular
cells: its role in urolithiasis. Nephron 1999; 81(4): 393-7
5. Freitas AM, Schor N, Boim MA. The effect of Phyllanthus niruri on urinary inhibitors of calcium oxa-
late crystallization and other factors associated with renal stone f ormation.. BJU 2002; 89(9): 829-34.
6. Micali S, Sighinolfi MC, Celia A, De Stefani S, Grande M, et al. Can Phyllanthus niruri Affect
the Efficacy of Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy for Renal Stones. A Randomized, Pro-
spective, Long-Term Study. The Journal of Urology, 2006; 176 (9): 1020-1022.
7. J. L. Nishiura, A. H. Campos, M. A. Boim, et al. Phyllanthus niruri normalizes elevated urinary
calcium levels in calcium stone forming (CSF) patients . Urol Res 2004; 32: 362-366.
8. Murugaiyah V, Chan KL. Antihyperuricemic lignans from the leaves of Phyllanthus niruri. Planta
Med. 2006; 72(14): 1262-7.
9. Freitas AM, Schor N, Boim MA. The effect of Phyllanthus niruri on urinary inhibitors of calcium oxalate
crystallization and other factors associated with renal stone formation. BJU Int. 2002; 89(9): 829-34.
10. Barros ME, Lima R, Mercuri LP, et al. Effect of extract of Phyllanthus niruri on crystal deposition
in experimental urolithiasis. Urol Res. 2006; 34(6): 351-7.
11. Barros ME, Schor N, Boim MA. Effects of an aqueous extract from Phyllantus niruri on calcium
oxalate crystallization in vitro. Urol Res. 2003; 30(6): 374-9.

146 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


12. Boim MA, Heilberg IP, Schor N. Phyllanthus niruri as a promising alternative treatment for
nephrolithiasis. Int Braz J Urol. 2010; 36(6): 657-64.

4. Sembung
4. SEMBUNG
Blumea balsamifera (L) DC
Blumea balsamifera (L) DC
Suku: Compositae
Suku: Compositae

a. Nama daerah
a. Nama daerah
Sembung utan, kemandin, sembung gontung, sembung gula, sembung kuwak, sembung in -
sembung utan, kemandin,
Sembung kemandian,sembung
sembunggontung,
gontung, sembung
sembung gula,
gula, sembung
sembung kuwak,
kuwak, sembung
sembung in -
ingsa, sembung langu, afoat, sembung lelet, capa, capo.
in ingsa,
ingsa, sembung
sembung langu,
langu, afoat,
afoat, sembung
sembung lelet,
lelet, capa,
capa, capo
capo.
b. Bagian yang digunakan
b. Bagian yang digunakan
Daun
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Perdu tinggi lebih dari 4 m. Batang tegak bulat, warna hijau, bagian atas batang berbulu lebat
Perdu tinggi lebih dari 4 m. Batang tegak bulat, warna hijau, bagian atas batang berbulu lebat

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 147


dan aromatis. Daun tunggal, tersebar, bagian bawah berbulu rapat dan halus seperti beludru,
bagian atas agak kasar, berbentuk lonjong, panjang 6-40 cm dan lebar 1,5-20 cm, pangkal dan
ujung daun meruncing. Tepi bergerigi, pertulangan daun menyirip. Terdapat 2-3 daun tam -
bahan pada pangkal daun. Bunga majemuk, bertangkai, berbentuk tandan, terdapat di ketiak
daun dan ujung batang, warna mahkota bunga putih kekuningan. Bentuk buah kotak silendris,
keras, berambut, warna putih kecoklatan. Biji pipih, berwarna putih. Akar tunggang warna
putih susu.
d. Kandungan kimia
Mengandung minyak atsiri (sineol, borneol, limonene), asam miristat, asam palmitat,
total tidak kurang dari 1.20% (dihidrokuersetin-4’ metal eter dan dihidrokuersetin-7,4’-dimetil
eter). Daun mengandung 3’,4’,5-trihidroksi-7-metok -
dan senyawa 3-O-7’-biluteolin
e. Data keamanan
LD50 : 62 g/kg AAM = 40 kg dosis tunggal serbuk sembung = 80,000 dosis tunggal tablet. LD50
= 500 mg/dosis .
f. Data manfaat
Dari ekstrak metanol Blumea balsamifera, (2R,3S)-(−)-4α-O-Methyldihydro
quercetin, dan 7 senyawa diisolasi. Senyawa 1 – 4 dan 6 – 8 memperlihatkan aktivitas inhibitor
xanthine oxidase yang bermakna yang tergantung konsentrasi, senyawa 1,6 dan 8 memperli -
hatkan aktivitas inhibisi yang lebih poten, dengan IC50 antara 0,23-1,91 µm, daripada kontrol
positif allopurinol (IC50 2,50 µm).
Uji klinik:
1. Uji klinik terbuka untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan tablet sembung 40 mg/kg BB/
hari (dibagi menjadi 3 dosis) terhadap 18 pasien usia 22-60 tahun dengan batu ginjal (diameter
terbesar > 5 mm) selama 6 minggu disertai minum minimal 3 L/hari. Mayoritas batu soliter (78%),
multipel (22%), dan 90% radio-opaque. Kebanyakan terletak di calyx (89%) dan 83% diameter
yang soliter > 5-10 mm. Setelah 6 minggu tidak ada perubahan bermakna volume urin 24 jam,

148 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


protein, kreatinin, kalsium atau asam urat. Asam urat serum, kalsium, FBS, BUN, kreatinin, potas -
sium, klorida tidak dipengaruhi oleh sembung. Pada pasasi komplit terdapat pada 10
pasien (55,6%), pada 6 pasien (33,6%) jumlah batu berkurang dan pada 2 pasien tidak ada pe -
rubahan. Perbaikan keseluruhan 89.2% dengan keluarnya urin berpasir. Efek samping
pada 2 pasien (11%) yaitu nyeri epigastrik dan konstipasi. Disimpulkan sembung 40 mg/kg BB/
hari selama 6 minggu menghasilkan perbaikan objektif atau keluar batu) pada 89.2%
pasien. Evaluasi global menunjukkan sembuh sempurna 55,6%; parsial 33,6% dan gagal 11,1%.
2. Studi untuk menentukan aktivitas inhibisi xanthine oxidase dilakukan dengan allupurinol sebagai
kontrol positif dengan nilai IC 50 6,1 µ g/mL. Persen inhibisi aktivitas inhibitor xanthine oxidase
ditentukan melalui slope absorbance terhadap waktu (detik). Nilai IC50 diperoleh melalui slope
kadar (200, 100, 25 µ g/mL) terhadap persen inhibisi dari tiap konsentrasi.
Ekstrak metanol B. Balsamifera 100 µL memperlihatkan inhibisi > 25%. Nilai IC50 yang mengham-
bat > 50% yaitu 79,67%.
3. Uji klinik fase II membandingkan plasebo dan tablet sembung 40 mg/hari pada 23 pasien dengan
urolithiasis, selama 4 minggu. Kebanyakan pasien mempunyai batu soliter (80%) dengan ukuran >
5 mm dan radio-opaque. Hasil menunjukkan plasebo dan sembung tidak mempengaruhi, volume
urin, pH, protein, kreatinin, serta asam urat dan kalsium urin dan serum secara bermakna. Efektivi -
tas keseluruhan 72% dibanding plasebo. Hasil menunjukkan penurunan ukuran batu,
dan kombinasi penurunan jumlah dan/atau ukuran batu terjadi pada 77% subjek secara bermakna
dibanding 10% pada plasebo. Efek samping baik frekuensi dan beratnya sama pada sembung dan
plasebo.
g. Indikasi
Nefrolithiasis
h. Kontraindikasi
Pasien stroke dan anak-anak dengan pembengkakan limpa kronik. Kehamilan dan laktasi
i. Peringatan
Pada obstruksi ginjal

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 149


j. Efek Samping
Dapat terjadi alergi pada pemakaian topikal seperti rasa terbakar, gatal, urtikaria, eritema ede-
matosis, erupsi papular.
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
2 x 1 tablet (20 mg ekstrak)/hari

Daftar Pustaka
1. Blumea balsamifera. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008; 15
2. Bhuiyan NI, Chowdhury JU, BegumJ. Chemical components in volatile oil from Blumea bal-
samifera (l.) Dc. Bangladesh J. Bot, 2009; 38(1): 107-109.
3. Apaya KL, Chichioco-Hernandez CL. Xanthine oxidase inhibition of selected Philippine me-
dicinal plants.Journal of Medicinal Plants Research, 2011; 5(2): 289-292.
4. Phase III clinical trial of blumea balsamifera, l (sambong) tablet in the treatment of urinary tract
stones: a randomized double-blind placebo controlled study.
5. Sambong as anti-urolithiasis clinical trial Extended phase III open trial of blumea balsamifera, l
(sambong) – for the treatment of urinary tract stones
6. Xanthine Oxidase Inhibitors from Vietnamese Blumea balsamifera L. Science index, 2012
7. Apaya KL, Chichioco-Hernandez CL. Xanthine oxidase inhibition of selected Philippine me-
dicinal plants. J of Medicinal Plants Res, 2011; 5(2): 289-292
8. Mohamad N, Wahab HA, Ismail Z, et al. Xanthine oxidase inhibition from Blumea balsamifera
DC: Molecular basis.
9. Nessa F, Ismail Z, Mohamed N. Xanthine oxidase inhibitory activities of extracts and flavonoids
of the leaves of Blumea balsamifera. Pharm Biol, 2010; 48(12): 1405-1412.
10. Rico, F., et al. Blumea balsamifera: Its Effects on Calcium Stone. EAMC, 1990.

150 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


11. Sigua, H., et al. Blumea balsamifera for the Treatment of Urinary Tract Stones: A Randomized
Double-Blind Placebo Controlled Study. UP-PGH, 1991
12. Departemen Kesehatan RI, Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. Depkes RI, 2008

5. TEMPUYUNG
Sonchus arvensis L
Suku : Asteraceae

a. Nama daerah
Jombang, lalakina, lempung, galibug, rayana.
b. Bagian yang digunakan :
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Tempuyung (Sonchus arvensis L.) adalah tanaman semak yang tumbuh secara pesat pada dae -
rah berketinggian 50-1,650 meter di atas permukaan laut, tingginya sekitar 2 m. Akarnya besar

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 151


dan lurus, tangkainya berbentuk silinder dan mengeluarkan getah, Daunnya berbentuk tombak
dan rasanya pahit, biasanya daun mudanya di makan sebagai sayuran (lalab/celur). berbentuk
bongkol berwarna putih kekuningan dan mudah diterbangkan angin, dan buahnya berwarna
merah tua. mengandung getah putih, dengan akar tunggang yang kuat. Batang berongga dan
berusuk. Daun tunggal, bagian bawah tumbuh berkumpul pada pangkal membentuk roset akar.
Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung runcing, pangkal bentuk jantung, tepi berbagi
menyirip tidak teratur, panjang 6-48 cm, lebar 3-12 cm, warnanya hijau muda. Daun yang kelu -
ar dari tangkai bunga bentuknya lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan,
berseling. Perbungaan berbentuk bonggol yang tergabung dalam malai, bertangkai, mahkota
bentuk jarum, warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecokelatan. Buah ko -
tak, berusuk lima, bentuknya memanjang sekitar 4 mm, pipih, berambut, cokelat kekuningan.
Ada keaneka-ragaman tumbuhan ini. Yang berdaun kecil disebut lempung, dan yang berdaun
besar dengan tinggi mencapai 2 m disebut rayana. Batang muda dan daun walaupun rasanya
pahit bisa dimakan sebagai lalap.
d. Kandungan kimia
Alfa-laktoserol, mannitol, inositol, silica, kalium, dan taraksasterol
e. Data keamanan
LD50 ekstrak methanol akar per oral pada mencit: > 3,2 g/kg BB. LD50 pada tikus: > 5000 mg/
kg BB.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
1. Penelitian pengaruh ekstrak air dan ekstrak alkohol daun tempuyung terhadap volume urine
tikus in vivo dan pelarutan batu ginjal in vitro, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: a.
daun tempuyung tidak secara jelas mempunyai efek diuretik, namun mempunyai daya melarut -
kan batu ginjal oleh ekstrak air lebih baik daripada ekstrak alkohol.
2. Studi untuk mengevaluasi efek Tempuyung terhadap batu ginjal dilakukan in vitro. Tigapuluh
dua (32) buah batu staghorn dari pasien pasca bedah dengan komposisi urat, kalsium dan mag -

152 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


nesium amonium fosfat diletakkan dalam infusa tempuyung 10% dengan pH 4,5; 8,0; 7,0 dan
6,2 sebagai standar, selama 24 jam. Hasil: batu larut dan mengecil pada infusa Tempuyung pH
4,5 dan 6,2. Disimpulkan infusa tempuyung dapat melarutkan batu ginjal yang tergantung pH.
3. Penelitian untuk meneliti kadar teh daun tempuyung kering dan berat calcium oxalate yang
dapat menimbulkan solubilitas maksimum, dengan frekuensi penggunaan teh daun kering l x
sehari dan 2 x sehari, selama 7 hari, yang diulang selama 5 kali. Hasil menunjukkan bahwa
efek teh tempuyung 2 x sehari lebih besar dengan solubilitas calcium Oxalat 27,49%. Makin
lama diberikan, makin besar solubilitas.
4. Studi perbandingan efek diuretik dan kadar sodium dan potassium darah setelah pemberian
ekstrak etanol daun Sonchus arvensis dan furosemide pada 7 kelompok tikus. 3 kelompok di -
beri ekstrak etanol 100, 300 dan 1000 mg/kg BB 3 kelompok lain diberi furosemide dosis 0,36;
0,72 dan 1,14 mg/kg BB. Didapat hasil ekstrak S. arvensis dosis 300 mg/kg BB menunjukkan
efek diuretik lebih kuat (6,85 mL) dari furosemide dosis 0,72 mg/kg BB (6,575 mL dan plasebo
5,075 mL).
g. Indikasi
Nefrolithiasis
h. Kontraindikasi
Gangguan hati, gangguan ginjal berat, kehamilan, laktasi, dan anak.
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek Samping :
Belum diketahui
k. Interaksi :
Belum diketahui
l. Posologi
3 x 1 kapsul (25 mg ekstrak)/hari

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 153


Daftar pustaka :
1. Giri Hardiyatmo, Fak. Farmasi UGM. 1988
2. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. 2000. Jakarta : Departemen Keseha-
tan RI. Hal. 101-102
3. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid I. 1977.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
100-105
4. Sonchus arvensis. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008; 1: 86
5. Atiek L, Giri H, Fak. Farmasi UGM, 1988.
6. Afrizal. Analytical, bioactivity and stability studies on strobilanthes crispus l. Bremek and Son-
chus arvensis l. extracts Thesis for the Degree of Doctor of Philosophy, June 2008.
7. Mulyadi S, Dyatmiko W, Widodo JP, Soebadi DM. Pengaruh tempuyung (Sonchus arvensis, L)
dengan pH tertentu terhadap batu saluran kemih secara in vitro. Indonesian Journal of Urol,
2003; 10(2): 30-37.
8. Ana Hidayati M, Yusrin HA. Pengaruh frekuensi penggunaan teh daun tempuyung kering (Son-
chus arvensis) terhadap daya larut kalsium oksalat. Jurnal Ilmu Kesehatan Universitas Muham-
madiyah Semarang, 2009; 2: 2.
9. Rustam , Erlina B, Imelda F, et al. Perbandingan Efek Diuretika Serta Kadar Natrium dan Ka-
lium Darah Antara Pemberian Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) dengan
Furosemida. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 2006; 11 (2): 76-80.

154 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


J.
J. HERBAL UNTUKANTIEMETIK
HERBAL UNTUK ANTIEMETIK
J. HERBAL UNTUK ANTIEMETIK
1. Jahe
1. JAHE
1. JaheZingiber Rosc
Zingiber Rosc
Suku : Zingiberaceae
Suku : Zingiberaceae

a. Nama daerah
a. Nama daerah sipode, lahia, alia, jae, sipodeh, jahi, lai, jae, alia, lea , melito, leya, marman.
Halia, bahing,
Halia, bahing,
b. Bagian yang sipode, lahia, alia, jae, sipodeh, jahi, lai, jae, alia, lea , melito, leya, marman.
digunakan
b. Rimpang
Bagian yang digunakan
Rimpang tanaman/simplisia
c. Deskripsi
c. Batang
Deskripsi tanaman/simplisia
tegak. Daun kerap kali jelas 2 baris dengan pelepah yang memeluk batang dan lidah
Batang tegak.
diantara batas Daun kerap
pelepah dankali jelas 2daun.
helaian baris Bunga
denganzygomorph
pelepah yang memeluk2.batang
berkelamin dan
Kelopak lidah
berbentuk
diantaradengan
tabung, batas pelepah dan helaian
ujung bertaju, daun.
kerap kali Bunga zygomorph
terbelah berkelamin
serupa pelepah. 2. Kelopak
Rimpang berbentuk
agak pipih, bagian
tabung,
ujung dengan ujung
bercabang, bertaju,
cabang kerap
pendek kali terbelah
pipih, serupatelur
bentuk bulat pelepah. Rimpang
terbalik, pada agak
setiappipih,
ujungbagian
cabang
ujung bercabang,
terdapat cabang
parut melekuk kependek
dalam. pipih, bentuk bulat telur terbalik, pada setiap ujung cabang
terdapat parut melekuk ke dalam.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 155
Potongan bagian luar berwarna coklat kekuningan, beralur memanjang, kadang ada serat
bebas.
d. Kandungan kimia
Minyak astiri (bisabolene, cineol, phellandrene, citral, borneol, citronellol, geranial, linalool,
limonene, zingiberol, zingiberene, camphene), oleoresin (gingerol, shogaol), fenol (gingerol,
zingeron), enzim proteolitik (zingibain), vit B6, vit C, Kalsium, magnesium, fosfor, kalium, asam
linoleat, gingerol (gol alkohol pada oleoresin), mengandung minyak astiri 1-3% diantaranya
bisabolen, zingiberen dan zingiberol.
e. Data keamanan
LD50 6-ginggerol dan 6-shogaol adalah 250-680 mg/kg BB. LD50 ekstrak air pada mencit ada -
lah 33,5 g/kg BB. Pemberian pada wanita hamil tidak menunjukkan efek teratogenik
f. Data manfaat
Uji klinik:
1. Pemberian serbuk jahe 940 mg lebih efektif dari dimenhydrinate 100 mg untuk mencegah
gejala GI pada motion sickness. Diduga jahe mempunyai efek langsung pada GI melalui sifat
aromatik, karminatif dan adsorben, dengan meningkatkan motilitas gaster dan adsorbsi toxin
dan asam.
2. Uji klinik Randomized Control Trial lain menunjukkan bahwa pemberian jahe lebih baik dari
plasebo untuk menurunkan kejadian muntah dan keringat dingin 4 jam setelah pemberian pada
mabuk laut.
3. Penelitian lain membandingkan obat anti muntah OTC untuk mencegah mabuk laut pada 1489
subyek dan mendapatkan bahwa jahe sama efektif dengan obat anti muntah lain.
4. Studi RCT disain menyilang pemberian 4 kali 250 mg jahe efektif mengobati hiperemesis
gravidarum.
5. Sebuah RCT lain menilai mual dan muntah pada 60 pasien pascabedah yang diberi jahe mem -
perlihatkan hasil efektif secara bermakna dibanding dengan plasebo. Efek jahe juga dilaporkan
sama baiknya dengan metoklopramid. Sifat antiemetik ini diakibatkan adanya kerja sinergis

156 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


dari zingeron dan shogaol.
6 . Studi klinik menunjukkan bahwa serbuk jahe dengan dosis 90 mg lebih efektif dibandingkan
dimenhidrinat (100 mg) untuk menekan gejala kinetosis (mabuk perjalanan).
Mekanisme kerja: efek antiemetik ditimbulkan oleh komponen diterpentenoid yaitu gingerol,
shaogaol, galanolactone. Invitro pada binatang menunjukkan antiserotoninergik dan antagonis
reseptor 5-HT3 yang berperan pada nausea & vomitus pasca bedah.
g. Indikasi
Emesis, hiperemesis gravidarum (Grade B); motion sickness; pasca bedah, mabuk kendaraan,
mabuk laut, pascakemoterapi
h. Kontraindikasi
Meskipun pada penelitian klinik tidak ditemukan efek teratogenik pada bayi yg dilahirkan,namun
sebaiknya tidak digunakan pada wanita hamil, ibu menyusui dan anak < 6 tahun. Batu empedu,
pasien berisiko perdarahan (karena dapat menghambat aktivitas tromboksan).
i. Peringatan
Dilaporkan 6 gram serbuk jahe kering menunjukkan peningkatan eksfoliasi sel epithel permu -
kaan lambung yang dapat berakibat ulkus, sebab itu direkomendasikan penggunaan pada perut
kosong tidak lebih dari 6 gram
j. Efek Samping
Sedikit nyeri abdomen, rasa tidak enak di ulu hati atau heart burn dan dermatitis kontak.
k. Interaksi
Pemberian bersama obat antikoagulan, antiplatelet, trombolitik, secara teori dapat mening -
katkan risiko perdarahan. Hasil uji klinik menunjukkan dosis 10 gram meningkatkan risiko
perdarahan secara bermakna. Pasien dengan obat antikoagulan dan gangguan perdarahan agar
menghindar penggunaan dalam dosis besar.
l. Posologi
Mabuk kendaraan: (Dewasa dan anak > 6 tahun) 1-2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak), 30 menit
sebelum bepergian. Jika gejala berlanjut, minum 1-2 kapsul setiap 4 jam.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 157


Pasca kemoterapi: 3 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.
Emesis dan hiperemesis gravidarum: 2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.
Pasca bedah: 1 x 2 kapsul (500 mg ekstrak), 1 jam sebelum induksi.
Dosis maksimum: 4 g/hari.

Daftar pustaka:
1. Rhizoma Zingiberis. WHO monograph on selected medicinal plants 1999; 1 : 277-287
2. Steward JJ et al. Effect of ginger on motion sicknesssusceptibility and gastric function. Pharma-
cology, 1991; 42: 111-120
3. Bone ME et al. Ginger root , a new antiemetic. The effect of ginger root on postoperative nausea
and vomiting after major gynaecological surgery. Anaesthesia, 1990; 45: 669-671
4. Schmid R et al. Comparison of seven commonly used agents for prophylaxis of seasickness. J of
travel med, 1994; 1: 203-206.
5. Fischer-Rasmussen W et al. Ginger treatment of hyperemesis gravidarum. Eur J of obstet, gy-
naec and reprod boil, 1991; 38: 19-24.
6. Grontved A et al. Ginger root against seasickness. A controlled trial on the open sea. Acta oto-
laryngology, 1988; 105: 45-49
7. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010; 326-327
8. Al-Yahya MA, Rafatullah S, Mossa JS, et al. Gastroprotective activity of ginger in albino rats. Am
J Chinese Med 1989; 17(1-2): 51-56.
9. Arfeen Z, Owen H, Plummer JL, Ilsley AH, Sorby-Adams RA, Doecke CJ. A double-blind ran-
domized controlled trial of ginger for the prevention of postoperative nausea and vomiting.
Anaesth Intensive Care. 1995; 23(4): 449-452.
10. Ernst E, Pittler MH. Efficacy of ginger for nausea and vomiting: a systematic review of rand-
omized clinical trials. Br J Anaesth. 2000; 84(3) :367-71.
11. Bone ME, Wilkinson DJ, Young JR, et al. Ginger root--a new antiemetic. The effect of ginger root

158 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


on postoperative nausea and vomiting after major gynaecological surgery. Anaesthesia. 1990;
45(8): 669-71.
12. Carlisle JB, Stevenson CA. Drugs for preventing postoperative nausea and vomiting. Cochrane
Database Syst Rev. 2006; 3: CD004125.
13. Chaiyakunapruk N, Kitikannakorn N, Nathisuwan S, et al. The efficacy of ginger for the preven-
tion of postoperative nausea and vomiting: a meta-analysis. Am J Obstet Gynecol. 2006; 194(1):
95-9.
14. Sripramote M, Lekhyananda N. A randomized comparison of ginger and vitamin B6 in the treat-
ment of nausea and vomiting of pregnancy. J Med Assoc Thai. 2003; 86(9): 846-53.
15. Grontved A, Brask T, Kambskard J, Hentzer E. Ginger root against seasickness. A controlled trial
on the open sea. Acta Otolaryngol (Stockh). 1988; 105(1-2): 45-49.
16. Holtmann S, Clarke AH, Scherer H, Hohn M. The anti-motion sickness mechanism of ginger.
Acta Otolaryngol (Stockh) 1989; 108(3-4): 168-174.
17. Phillips S, Ruggier R, Hutchinson SE. zingiber officinale (ginger) 1: an antiemetic for day case
surgery. Anaesthesia. Anaesthesia 1993; 48(12): 1118
18. Bone ME, et al. Anaesthesia 1990; 45: 669-671
19. Phillips S, et al. herbal support: Anaesthesia 1993; 48: 715-717.)
20. Smith C, et al. A randomized controlled trial of ginger to treat nausea and vomiting in preg-
nancy. Obstets & Gynecol. 2004;103: 639-645.
21. Willets KE, Ekangaki A, Eden JA. Effect of ginger abstract on pregnancy-induced nausea: a ran-
domized controlled trial. Australian and New Zealand Obstetrics & Gyn. 2003; 43: 139-144.
22. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds). The review of Natural Products 4th ed. Facts
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 484-489.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 159


K. HERBAL UNTUK PALIATIF DAN SUPPORTIF KANKER
K. HERBAL UNTUK PALIATIF DAN
K. SUPPORTIF
HERBAL UNTUK PALIATIF DAN
KANKER
SUPPORTIF KANKER
1. Ceplukan
1.
1. CEPLUKAN
Ceplukan
Physalis minima L
Physalis minima L
Sinonim : P. angulata L
Sinonim : P. angulata L
Suku : Solanaceae
Suku : Solanaceae

a. Nama daerah
a. Nama daerah
Letup-letup, leletup, ubat pekong, daun kopo-kopi, daun loto-loto, leletop, cecendet, cicendet,
Letup-letup, leletup, ubat pekong, daun kopo-kopi, daun loto-loto, leletop, cecendet, cicendet,
ciplukan dan ceplokan.
ciplukan dan ceplokan.
b. Bagian yang digunakan
b. Bagian yang digunakan
Daun
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Perdu yang rendah. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau
Perdu yang rendah. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau
kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam
kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam
manis. Buah Ceplukan yang muda dilindungi kerudung penutup buah. Daun tunggal, bertangkai,
manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi kerudung penutup buah. Daun tunggal, bertangkai,
160 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
bagian bawah tersebar, diatas berpasangan, helaian daun, berbentuk bulat telur, bulat meman -
jang, lanset dan ujung runcing, ujung tidak sama, runcing tumpul, bertepi rata atau bergelom -
bang.
d. Kandungan kimia
Fisalin B, D, F, withangulatin A, asam palmitat, asam stearat, (luteolin),
saponin, alkaloid. Buah ceplukan matang, mengandung vitamin C 24,5 mg; gula 6 %; protein
7 % per 100 mL jus.
e. Data keamanan
LD50 Infusa per oral:4305 mg/kg BB tikus
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
1. Beberapa kandungan aktif menunjukkan efek sitotoksisitas terhadap Ca sel squamosa kepala
dan leher human, melanoma, dan fetal normal (MRC5). Ekstrak Physalis minima
memperlihatkan efek inhibisi terhadap sel Ca mamae human T-47D, menginduksi apoptosis.
Sifat anti-kanker dan efek sitotoksik juga terlihat pada NCI-H23 (adenocarcinoma paru hu -
man).
2. Studi tentang efek anti Ca ekstrak kloroform P. minima memperlihatkan aktivitas sitotoksik ter -
hadap sel line NCI-H23 (adenocarcinoma paru human) yang tergantung pada dosis dan waktu
(setelah inkubasi 24, 48 dan 72 jam). Analisis tentang mekanisme kematian sel memperlihat -
kan bahwa ekstrak tersebut mempengaruhi apoptosis pada sel NCI-H23 dengan fragmentasi
DNA yang khas, yang merupakan tanda biokimia dari apoptosis. Observasi morfologi dengan
mikroskop transmisi elektron (TEM) juga memperlihatkan karakteristik apoptosis, termasuk
penggumpalan dan marginasi kromatin, diikuti convolusi nukleus dan budding dari sel untuk
menghasilkan ikatan membran- apoptotic bodies. Berbagai tahap apoptotic programed cell
death seperti juga externalisasi phosphatidylserine dapat dilihat dengan pewarnaan annexin V
dan propidium iodine. Paparan akut terhadap ekstrak menghasilkan pengaturan bermakna dari
ekspresi c-myc, caspase-3 and p53mRNA pada cell line.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 161


3. Ekstrak kloroform P. minima menghasilkan inhibisi pertumbuhan yang bermakna terhadap sel
Ca mamae human T-47D dengan nilai EC50: 3.8 µg/mL. Analisis tentang mekanismse kematian
sel memperlihatkan bahwa ekstrak merangsang apoptosis. Analisis ekspresi mRNA memperli -
hatkan coregulation gen apoptosis yaitu, c-myc , p53, and caspase-3. c-myc diinduksi oleh
ekstrak kloroform secara bermakna pada fase terapi yang lebih awal, diikuti p53 dan caspase-3.
Uji biokimia dan pengamatan ultrastruktur memperlihatkan efek apoptosis pada sel yang di -
terapi termasuk fragmentasi DNA, blebbing dan convolution dari membrane sel, penggumpalan
dan marginasi kromatin, dan menghasilkan ikatan membran- apoptotic bodies.
4. Studi bagian P. minima (batang dan buah) untuk membuktikan efek anti-neoplastik memberi
hasil nilai inhibisi paling bermakna dari buah yaitu 97% untuk limfoma pada mencit; 93% un -
tuk carcinoma Erlich bila diuji dengan MGTS-1-2ai dan MGTS-1-1ai.
g. Indikasi
Paliatif kanker (Adenokarsinoma Paru, Ca mamae, Leukemia, Ca hepar, Ca renal, Ca ovarium )
h. Kontraindikasi
Pasien dengan gangguan perdarahan seperti yang minum obat
obat jantung
jantung atau
atau pen-
pe-
ngencer darah,dan
gencer darah, danhipotensi
hipotensi
i. Peringatan
Tidak mengonsumsi buah yang tidak matang karena bersifat toksik seperti famili solanacea lain.
dapat mengencerkan darah dan menimbulkan hipotensi.
j. Efek Samping
Belum ada data
k. Interaksi
Tanaman famili solanacea lain.
l. Posologi
2 x 1 tea bag (4 g serbuk)/hari, seduh dalam 1 cangkir air

162 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Daftar pustaka
1. Magalhães HI, Veras ML, Torres MR, et al. In-vitro and in-vivo antitumour activity of physalins
B and D from Physalis angulata. J Pharm Pharmacol., 2006; 58(2): 235-41.
2. Chiang HC, Jaw SM, Chen CF, Kan WS. Antitumor agent, physalin F from Physalis angulata L.
Anticancer Res. 1992; 12(3): 837-43.
3. Chiang HC, Jaw SM, Chen PM. Inhibitory effects of physalin B and physalin F on various human
leukemia cells in vitro. Anticancer Res. 1992; 12(4): 1155-62.
4. Soares MB, Bellintani MC, Ribeiro IM, et al. Inhibition of macrophage activation and lipopol-
ysaccaride-induced death by seco-steroids purified from Physalis angulata L. Eur J Pharmacol.,
2003; 459(1): 107-12.
5. Quispe-Mauricio AA, Callacondo DD, Rojas JJ, et al. Cytotoxic effect of Physalis peruviana in
cell culture of colorectal and prostate cancer and chronic myeloid leukemia. Gastroenterologia
del Peru, 2009; (29)3: 239-246.
6. Lee SW, Pan MH, Chen CM, Chen ZT. Withangulatin I, a new cytotoxic withanolide from Physa-
lis angulata. Chemical & Pharmaceutical Bulletin, 2008; (56)2: 234-6.
7. Hsieh WT, Huang KY, Lin HY, Chung JG. Physalis angulata induced G2/M phase arrest in hu-
man breast cancer cells. Food and Chemical Toxicology, 2006; (44)7: 974-983.
8. Kheng LO, Muhammad TST, Sulaiman SF. Cytotoxic Activities of Physalis minima L. Chloro-
form Extract on Human Lung Adenocarcinoma NCI-H23 Cell Lines by Induction of Apoptosis.
Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2009; 2011: 1-10
9. Physalis minima folium. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2006: vol
2: 93-94
10. Heber D. Phycisian’s Drug References for Herbal Medicine. 3thEd. PDR Network 2004. p. 885
11. Physalis angulata L. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 70

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 163


2.
2. KELADI TIKUS
Keladi Tikus
Typhonium
Typhonium Lodd.
Lodd.
Sinonim :T.
T. divaricum
divaricum L.
L.
Suku : Araceae

a. Nama daerah
Bira kecil,
Bira kecil,daun
daunpanta
pantasusu,
susu,kalamayong,
kalamayong,ileus, kibabi,
ileus, trenggiling
kibabi, mentik,
trenggiling nama
mentik, asingnya
nama ro ro -
asingnya
denttuber.
b. Bagian yang digunakan
Umbi seluruh tumbuhan
Umbi,
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Keladi tikus
Keladi tikussalah
salahsatu
satujenis
jenistanaman
tanamanobat
obatyang
yangmerupakan
merupakantanaman asli
tanaman Indonesia
asli yang
Indonesia banyak
yang banyak
ditemui di Pulau
PulauJawa
Jawadan
dantumbuh
tumbuhdengan
denganbaik
baikpada
padaketinggian
ketinggian1-300m
1-300mdi di
atas Permukaan
atas lautlaut
Permukaan
(ESSAI, 1986).
(ESSAI, 1986).
Keladi Tikus
Keladi Tikustermasuk
termasukgolongan
golonganherba
herbayang
yangbentuknya
bentuknyamenyerupai
menyerupaitalas tumbuh
talas berumpun
tumbuh di di
berumpun
alam bebas pada tanah gembut,
gembur, lembab
lembab dan
dan teduh.
teduh. Di
Di pulau Jawa Keladi
KeladiTikus
Tikusbanyak
banyakditemu
ditemukan-

164 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


di hampir semua tempat baik dataran tinggi maupun dataran rendah. Pada tanaman yang
masih kecil daunnya biasanya berbentuk bulat sedikit lonjong. Daun berikutnya mulai mer
me --
runcing
uncing seperti daun talas. Keladi Tikus yang sudah tua daunnya hijau halus berujung runcing
menyerupai anak panah. Bunga berwarna putih kekuningan dan kelopaknya menyerupai ekor
tikus.
Akarnya berwarna putih membesar membentuk umbi. Tinggi tanaman dewasa 10-20 cm
(berkualitas bagus) dengan berat 10-20 g setiap rumpun. Umbi Keladi Tikus berbentuk bulat
londong. Untuk tanaman dewasa yang siap digunakan diameter umbi antara 1-2 cm.
d. Kandungan kimia
Alkaloid, saponin,steroid dan glikosida, namun belum diketahui bahan aktif yang spesifik pada
keladi tikus yang berperan dalam menyembuhkan penyakit kanker. Senyawa aktifnya ialah fitol,
asam heksadekanoat, asam oktadekanoat, koniferin, beta-sitosterol, beta-daukosterol, serebrosida,
asam laurat, dan asam kaprat.
e. Data keamanan
LD50 pada pemberian suspensi keladi tikus 600-1200 mg ialah 961,6123 mg/20 kg BB mencit
atau 48,081 g/kg BB intraperitoneal.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Fitol dalam keladi tikus merangsang proses bunuh diri sel kanker. Keladi tikus menghambat
perkembangan sel kanker dengan cara memotong DNA sel kanker. Kandungan beberapa jenis
asam lemak seperti asam laurat dan asam kaprat menyebabkan Keladi tikus juga bersifat an -
tibakteri. Efek farmakologi inilah yang menjadi obat utama untuk mengatasi kanker stadium
lanjut.
Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah keseluruhan dari tanaman tersebut. Mulai
dari akar (umbi), batang, daun hingga bunga. Efek tersebut akan bertambah baik bila diberikan
bersama-sama dengan tanaman lainnya, seperti sambiloto, rumput mutiara dan temu putih.
Di Cina tanaman ini di teliti oleh Zhong Z, Zhou G, Chen X, dan Huang P dari Guangxi Institute
of Traditional Medical and Pharmaceutical Sciences, Nanning. Penelitian tersebut dilakukan
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 165
untuk mengetahui efek farmakologis dari T. Diketahui bahwa ekstrak air dan al-
kohol dari Typhonium flagelliforme mempunyai efek mencegah batuk, menghilangkan dahak,
antiasmatik, analgesik, dan bersifat sedatif. Pada konsentrasi 720 g/kg ekstrak
air, 900 g/kg ekstrak alkohol dan 3240 g/kg ekstrak ester tanaman ini dapat meracuni tubuh.
Ekstraknya memang mengandung zat antikanker namun konsentrasinya lemah.
g. Indikasi
Antineoplastik, dapat mengatasi efek samping dari kemoterapi, seperti rambut rontok, mual,
perasaan tidak nyaman dan berkurangnya nafsu makan.
h. Kontraindikasi
Kehamilan, pascaoperasi, tidak boleh bersamaan dengan kemoterapi-radioterapi (dihentikan
minimal 2 hari sebelum kemoterapi dan 2 hari setelahnya (Minimal 5 hari). Sifat Keladi Ti -
kus yang melakukan (pembuangan racun) akan menganggap zat-zat kimia dari
kemoterapi sebagai racun yang otomatis akan dikeluarkan dari tubuh. Ini akan membuat
kemoterapi tidak efektif.
i. Peringatan
Terdapat tumbuhan yang mirip dengan Keladi Tikus yaitu Typhonium trilobatum. T.trilobatum
dalam literatur obat Cina disebut Half Summer. T. trilobatum daunnya berombak dan berwarna
hijau agak pudar. Di bagian ujung daun yang masih kuncup berwarna keunguan dan akarnya
berwarna coklat tua. Kelopak bunga T.trilobatum melebar menyerupai lidah serta berwarna
ungu. T. trilobatum mengandung zat yang bersifat racun. Karena itu hindarilah kekeliruan.
Pasca bedah, harus menunggu 2 minggu.
j. Efek samping:
Nausea, vomitus, diare sedikit, letargi
k. Interaksi:
Belum diketahui
l. Posologi:
3 x 1 sachet (3 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas

166 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Daftar Pustaka:
1. Typhonium roxburghii. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008; 1: 95
2. Lai, C-S, Rosemal H M H, Nair, et al. Typhonium inhibits cancer cell growth in
vitro and induces apoptosis: an evaluation by the bioactivity guided approach. Journal of Eth -
nopharmacology , 2008; 118: 14–20
3. Yongting Luo Y, Xu X, Liu J, et al. A Novel Mannose-binding Tuber Lectin from Typhonium
divaricatum (L.) Decne (family Araceae) with Antiviral Activity Against HSV-II and Anti-prolifer --
ative Effect on Human Cancer Cell Lines. J Biochem Mol Biol, 2007; 40(3): 358-367.
4. Mohan S, Abdul AB, Abdelwahab SI, et al. Typhonium inhibits the proliferation
of murine leukemia WEHI-3 cells in vitro and induces apoptosis in vivo. Leukemia Research,
2010; 34: 1483-1492
5. Nobakht, G. , Kadir, M. A, Stanslas, J. Analysis of preliminary phytochemical screening of Ty --
phonium African Journal of Biotechnology , 2010; 9 : 1655-1657
6. Mohan S, Bustamam A, Ibrahim S. Apoptosis on CEMss Induced by Linoleic Acid-Rich Fraction
from Typhonium Tuber. Evidence-Based Complementary and Alternative Medi--
cine, 2011: 10: 1093-1105
7. Mohan S, Abdul AB, Abdel Wahab SI. Antibacterial and Antioxidant Activities of Typhonium
Flagelliforme (Lodd.) Blume Tuber. American Journal of Biochemistry and Biotechnology, 2008;
4: 402-407.
8. Mohan S, Bustamam A, Ibrahim S. Anticancerous effect of Thyponium on human
T4-lymphoblastoid cell line CEM-ss. J of Pharm and Toxicol, 2008; 5: 449-456.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 167


3. Kunyit
3. KUNYIT PUTIH
putih
Kaemp feriae ro tunda (L)
Suku : Zingiberaceae

a. Nama daerah
Kunyit putih,
putih, temu
temu putrid,
putrid, kunci
kuncipepet,
pepet,temu
temurapet,
rapet,koneng
konengbodas,
bodas,konce pet,
konce kunyit
pet, kunot,
kunyit kunot,
ardong
b. Bagian yang digunakan
Rimpang
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Tanaman
Tanaman herba
herba tinggi
tinggi sampai
sampai0,65
0,65m.m.Batang
Batangberupa
beruparimpang bercabang,
rimpang pendek
bercabang, sangat
pendek kuat,
sangat kuat,
aromatik,
aromatik, berwarna
berwarnaputih
putihkekuningan,
kekuningan,batang
batangsemu
semukokoh,
kokoh,merah
merahkecoklatan minimal
kecoklatan 25 25
minimal cm.cm.
Umbi berbentuk
Rimpang bulat,
berbentuk akarakar
bulat, tunggang sangat
tunggang kecil,
sangat rasanya
kecil, wangi,
rasanya cabang
wangi, rhizome
cabang berbentuk
rhizome berbentuk
kepala,
kepala, mengandung
mengandung banyak
banyakair.
air.Daun
Daunkelihatan
kelihatanmenempel
menempelpada permukaan
pada tanah,
permukaan mirip
tanah, kenken -
mirip
cur.
cur. Bunga
Bungaterdiri
terdiridari
daribeberapa
beberapakuntum
kuntumyang
yangsatu
satuatau
ataudua
duadiantaranya mekar
diantaranya bersama.
mekar Kelom
bersama. Kelom -
pok bunga berwarna
berwarna putih
putih dengan
dengan mahkota
mahkota bergaris-garis,
bergaris-garis,bau
bauharum,
harum,rimpangnya
rimpangnyapendek,
pendek,
menggerombol, berbau
berbau aromatis.
aromatis.Akarnya
Akarnyaberdaging
berdagingmembentuk
membentukumbi
umbisebesar
sebesartelur
telurpuyuh.
puyuh.

168 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


d. Kandungan kimia
Saponin, tanin, minyak atsiri, kamfor, sineol. Rimpang mengandung 0,22% minyak atsiri yang
terdiri dari 5 senyawa utama piperiton, p-simen-8-ol, verbenon,
dan 3 senyawa minor, serta krotepoksida. Menurut Bos et al (2004), minyak atsiri mengandung
benzil benzoat 69,7%, n-pentadecan 22,9% dan kamfen 1,0%. Sirat et al (2005) melapor -
kan kandungan minyak atsiri adalah pentadekan 25,4%, bornil acetat 24,9%, benzil benzoat
15,3% dan kamfor 12,1%.
e. Data keamanan
LD50 per oral 2375 mg/kg BB tidak menimbulkan efek toksik. LD50 oral pada tikus: > 5 g/kg BB
f. Data manfaat
Uji pra klinik:
Lectin yang dimurnikan dari ekstrak K. rotunda (KRL) menunjukkan aktivitas antiproliferatif
terhadap sel Ehrlich ascites carcinoma (EAC). In vivo pada mencit dengan dosis injeksi 1,25 mg/
kg BB/hari dan 2,5 mg/kg BB/hari selama 5 hari menunjukkan inhibisi 51 dan 67% . Penguku -
ran MDA dan 4-HNE berkorelasi langsung dengan kapasitas inhibisi lipid peroxidasi. Ekstrak
100 µ g/mL µdan 200 µ g/mL berefek antioksidan moderat yang bermakna tetapi ekstrak 500
dan 1000 µ g/mL tidak bermakna. Efek antioksidan
antioksidanmungkin
mungkinkaren a kandungan
karena kandungancrotepoxide
crotepoxide
yang meningkatkan peroxidasi. Sifat antioksidan berhubungan terbalik dengan dosis, tinggi
pada dosis rendah dan sebaliknya. Lectin (KRL) yang dimurnikan dari ekstrak rimpang K. ro -
tunda memperlihatkan toksisitas terhadap brine shrimp nauplii dengan aktivitas agglutinasi
kuat terhadap 7 bacteri patogen LC50 18±6 µ g/mL. Crotepoxide yang diisolasi dari K. rotunda
menunjukkan aktivitas antitumor dan Dilakukan penelitian tentang efek crote-
poxide terhadap NF-kappaB-mediated cellular response pada sel Ca human. Ditemukan bahwa
crotepoxide mempotensiasi tumor necrosis factor (TNF), dan apoptosis yang diinduksi obat
kemoterapi serta menginhibisi ekspresi NF-kappaB-regulated gene products yang melibatkan
anti-apoptosis (Bcl-2, Bcl-xL, IAP1, MCl-1, survivin, dan TRAF1), apoptosis (Bax, Bid),
(COX-2), proliferasi (cyclin D1 and c-myc), invasi (ICAM-1 and MMP-9), dan angiogenesis

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 169


(VEGF). Crotepoxide juga menginhibisi aktivasi inducible dan constitutive NF-kappaB. Inhibisi
NF-kappaB tidak inducer-specific; crotepoxide menginhibisi aktivasi NF-kappaB yang diin-
duksi oleh TNF, phorbol 12-myristate 13-acetate, lipopolysaccharide, dan asap rokok. Supresi
1 NF-kappaB tidak spesifik karena aktivasi NF-kappaB diinhibisi pada sel mieloid, lekemia,
epitel. Crotepoxide juga menginhibisi aktivasi TAK1, sehingga timbul supresi IkappaB alpha
kinase, penghentian fosforilasi dan degradasi IkappaB alpha, translokasi nuclear p65, dan sup-
presi NF-kappaB-dependent reporter gene expression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
crotepoxide mensensitisasi sel tumor terhadap cytokines dan obat kemoterapi melalui inhibisi
NF-kappaB dan NF-kappaB-regulated gene-products,
gene products, sehingga
sehinggacrotepoxide
crotepoxidedapat
dapat menekan
inflamasi dan karsinogenesis.
g. Indikasi
Paliatif kanker (Ehrlich ascites carcinoma/EAC)
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek Samping
Belum diketahui
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
2 x 1 tea bag (7 g serbuk)/hari, seduh dalam 1 cangkir air.

Daftar Pustaka
1. Kabir SR, Hossen MA, Abu Zubair M, et al. A New Lectin from the Tuberous Rhizome of Kaemp-
feria rotunda: Isolation, Characterization, Antibacterial and Antiproliferative Activities. Protein
Pept Lett. 2011; 18 (11): 1140-9.
2. Stevenson PC, Veitch NC, Simmonds MS. Polyoxygenated cyclohexane derivatives and other
170 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
constituents from Kaempferia
Kaempferia rotunda
rotunda L.L.Phytochemistry.
Phytochemistry.2007;
2007;68(11): 1579-86.
68(11): 1579-86.
3. Saraithong P,
3. P, Saenphet
Saenphet S,
S,Saenphet
SaenphetK.K.Safety
SafetyEvaluation
EvaluationofofEthanol
EthanolExtracts from
Extracts Bosenbergia
from Bosenbergia
rotunda. Trends
Trends Research
ResearchininScience
Scienceand
andTechnology, 2010;
Technology, 2 (1):
2010; 19-22
2 (1): 19-22
4.
4. Mohanty
Mohanty JP,
JP, Nath
NathLK,
LK, Bhuyan
BhuyanN,N,Mariappan G. The
Mariappan evaluation
G. The of antioxidant
evaluation potential
of antioxidant of of
potential
Kaempferia rotunda
rotunda linn.
linn.Indian
Indianj jofofpharm
pharmsci, 2008;
sci, 70(3):
2008; 362-363
70(3): 362-363
5. Kabir
5. Kabir RS,
RS, Hossen
HossenA,A,Zubair A, A,
Zubair et al.
et Aal.New Lectin
A New fromfrom
Lectin the Tuberous Rhizome
the Tuberous of Kaempferia
Rhizome of Kaempferia
rotunda: Isolation,
Isolation, Characterization,
Characterization,Antibacterial
Antibacterialand Antiproliferative
and Activities.
Antiproliferative Protein
Activities. andand
Protein
Peptide Letters, 2011;
2011;18(11):
18(11):1140-1149.
1140-1149.
6. Prasad S,
6. S,Yadav
YadavVR,
VR,Sundaram
SundaramC,C,
et et
al. al.
Crotepoxide Chemosensitizes
Crotepoxide Tumor
Chemosensitizes CellsCells
Tumor through Inhi Inhi -
through
bition of Expression of Proliferation, Invasion,
Invasion, and Angiogenic Proteins Linked to -
tory Pathway.
Pathway. JJ Biol
BiolChem.
Chem.2010;
2010;285(35): 26987–26997
285(35): 26987–26997

4. MANGGIS
4. Manggis
Garcinia mangostana (L)
Suku : Cluciaceae

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 171


a. Nama daerah
Manggu, manggus, manggusto, manggista.
b. Bagian yang digunakan
Kulit buah
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Tanaman yang pertumbuhannya paling lambat, berasal dari biji umumnya membutuhkan 10-15
tahun untuk mulai berbuah. Tinggi 10-25 m dan tajuk berbentuk piramida. Diameter batang
25-35 cm, kulit berwarna cokelat gelap atau hampir hitam, kasar dan cenderung mengkelupas.
Getah berwarna kuning. Letak daun berhadapan, tangkai pendek, panjang 1,5-2 cm berbentuk
bulat telur, bulat panjang atau elip dengan panjang 15-25 cm dan lebar 7-13 cm, mengkilap,
tebal dan kaku, ujung daun meruncing dan licin. Daun baru berwarna agak merah muda yang
berubah menjadi hijau gelap. Bunga uniseks terdapat pada pucuk ranting muda dengan -
diameter 5-6 cm, pedikelnya pendek, tebal dan panjang 1,8-2 cm terletak pada dasar bunga.
Buah dihasilkan secara partenogenesis, berbentuk bundar, berdaging lunak saat masak, pada
bagian dasarnya dan bagian bawah terdapat petal yang tebal dan rongga-rongga stigma, sisa
rongga stigma ini tetap tinggal pada ujung buah. Buah berbentuk bulat atau agak pipih dengan
diameter 3,5-8 cm. Kulit buah mengandung getah kuning yang pahit. Kulit buah tebal 0,8-1
cm berwarna keunguan biasanya mengandung cairan kekuningan yang pahit dan mengandung
tanin dan mangostin. Biji merupakan biji apomik yang terbentuk dari sel- nuselus pada buah
partenokarpi, berwarna coklat dengan panjang 2-2,5 cm; lebar 1,5-2,0 cm dan tebalnya 0,7-1,2 cm.
d. Kandungan kimia:
Kulit buah yang setengah matang menghasilkan derivat polyhydroxy-xanthone yaitu mangostin,
α-mangostin, ß-mangostin, α -mangostin, dan methoxy-α-mangostin. Kulit buah yang matang
mengandung xanthones, gartanin, 8-disoxygartanin, dan normangostin.
e. Data keamanan:
LD50: semu > 8.96 g/kg BB. LD50 per oral pada mencit: > 5 g/kg BB. Pemberian ekstrak G.
Mangostana 1,2 dan 3 g/kg BB per oral pada hewan uji selama 14 hari, tidak terjadi perubahan

172 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


bermakna pada perilaku dan parameter biokimia darah. Toksisitas subkronik: ekstrak per oral
400, 600, dan 1200 mg/kg BB pada tikus setiap hari selama 12 minggu, tidak menunjukkan
perubahan tingkah laku, pola makan dan minum, pertumbuhan atau kesehatan, juga nilai he -
matologi.
f. Data manfa at:
Uji praklinis :
1. Pemberian intragastrik ekstrak kulit buah mangis pada mencit albino Swiss dosis tunggal 2 dan
5 g/kg BB tidak menghasilkan toksisitas selama 14 hari observasi. Untuk toksisitas subkronik,
ekstrak pada dosis 400, 600, dan 1200 mg/kg BB diberikan secara oral pada tikus jantan dan
betina galur Wistar setiap hari selama 12 minggu. Secara kesuluruhan, konsumsi ekstrak tidak
menunjukkan efek perubahan tingkah laku, pola makan dan minum, pertumbuhan atau -
kesehatan. Nilai hematologi tidak menunjukkan perubahan dibandingkan dengan kontrol.
Setelah 12 minggu, tidak terdapat perbedaan konsentrasi dalam parameter biokimia darah pada
kelompok betina, namun pada kelompok jantan, terdapat peningkatan dosis bervariasi pada
bilirubin dibandingkan dengan kontrol.
2. Pemberian ekstrak G. Mangostana 1,2 dan 3 g/kg BB pada hewan uji secara oral selama 14
hari, Tidak terjadi perubahan yang pada perilaku dan parameter biokomia darah dari
hewan uji.
Hasil uji praklinis produk Manggis dilakukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta: dari
hasil pengujian aktivitas antioksidan, produk Manggis terbukti mempunyai aktivitas antioksidan
yang kuat (in vitro dan in vivo)
3. Studi untuk menentukan aktivitas antiproliferatif, apoptotik dan antioxidatif ekstrak metanol
kulit G. mangostana dilakukan pada human breast cancer (SKBR3) cell line. Ekstrak tersebut
memperlihatkan aktivitas antiproliferasi, antioksidasi yang poten dan induksi apoptosis. Di -
simpulkan bahwa ekstrak G. mangostana berpotensi untuk kemopreventif - k anker. Aktivitas
kanker.
antiproliferative terhadap SKBR3 human breast adenocarcinoma cell line yang menggunakan
uji MTT, menunjukkan bahwa G. mangostana memperlihatkan aktivitas yang paling poten.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 173


4. Penelitian terhadap 6 xanthone dari kulit G. mangostana, dilakukan untuk melihat efek inhibisi
terhadap pertumbuhan human leukemia cell line HL60. Semua xanthone memperlihatkan efek
penghambatan pertumbuhan terutama a-mangostins.
5. Penelitian menggunakan ekstrak 6 senyawa xanthone dari kulit buah G. mangostana, dilakukan
untuk menguji efek sitotoksiknya terhadap 14 human cancer cell lines termasuk 6 hepatoma
cell lines.
Hasil menunjukkan bahwa 1 derivat xanthone yaitu garcinone E mempunyai efek sitotoksik
yang poten terhadap semua HCC cell lines juga terhadap gastric and lung cancer cell lines.
Penelitian menunjukkan bahwa α-mangostin, xanthone dari kulit G. mangostana, menginduksi
caspase-3-dependent apoptosis pada HL60 cells. Studi tentang mekanisme apoptosis yang
diinduksi oleh α-mangostin pada HL60 cells, memperlihatkan aktivasi caspase-9 dan -3 tidak
-8, sehingga diasumsikan bahwa α-mangostin memediasi mitochondrial pathway dalam apop-
tosis. Parameter disfungsi mitokondria termasuk pembengkakan, hilangnya membran potential
(ΔYm), penurunan ATP intrasel, akumulasi ROS, dan pelepasan cytochrome c/AIF, diamati 1
atau 2 jam pasca intervensi. Pemberian a-mangostin tidak mempengaruhi ekspresi protein bcl-2
dan aktivasi MAP kinase. Penemuan ini menunjukkan bahwa α-mangostin mempengaruhi fase
awal di mitokondria menghasilkan apoptosis sel HL60. Juga diteliti hubungan struktur–aktivi -
tas antara derivat xanthone termasuk α-mangostin dan potensi ΔY m-loss pada sel HL60. Peng-
gantian gugus hydroxyl dengan methoxy menurunkan potensi secara jelas, juga diperlihat -
kan bahwa sitotoksisitas berkorelasi kuat dengan penurunan Δ Y m. Hasil menunjukkan bahwa
a-mangostin dan analognya potensial untuk terapi Ca.
6. In vitro ekstrak a-mangostin, mangostanol, dan garcinone D dari kulit batang dan akar G. man-
gostana menunjukkan efek sitotoksik terhadap CEM-SS cell line. dan potensi xanthone
garcinone E, dibandingkan dengan 6 obat kemoterapi terhadap 4 hepatoma cell lines. Gar -
cinone E sama atau lebih poten dibanding mitoxantrone terhadap hepatoma cell lines dan
mungkin lebih efektif dari methothrexate, vincristine, (5-FU), dan cisplatin.
a-mangostin menginduksi penghambatan pertumbuhan sel DLD-1 human colon cancer dengan

174 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


potensi yang sama dengan 5-FU. Mekanisme kerja xanthones dari G. mangostana dihubung -
kan dengan penghentian siklus sel dengan mempengaruhi ekspresi cyclin, cdc2, dan p27;
penghentian siklus sel G1 oleh a-mangostin dan b-mangostin, dan penghentian siklus S oleh
a-mangostin. a-mangostin juga menginduksi apoptosis yang dimediasi oleh intrinsic pathway
melalui mitokondria dan mengatur growth-related signal transduction pathways. Studi lain
mendapatkan inhibisi pertumbuhan human colon cancer DLD-1 cells dengan kombinasi terapi
a-mangostin dan 5-FU.
Sebuah studi meneliti efek anti-proliferative 4 prenylated xanthone dari kulit G. mangostana;
a-mangostin, b -mangostin, a -mangostin, dan methoxy-b-mangostin pada berbagai sel Ca hu-
man. Kecuali methoxy-b-mangostin, ke-3 xanthone menginhibisi pertumbuhan sel pada kadar
rendah dari 5 - 20 mM pada
µ sel human colon cancer DLD-1. Studi mengenai mekanisme kerja
a-mangostin-dalam menginduksi inhibisi pertumbuhan sel DLD-1 menunjukkan efek anti-pro-
liferatif yang dihubungkan dengan penghentian siklus sel dengan mempengaruhi ekspresi cyc -
lin, cdc2, and p27; penghentian fase G1 oleh a- mangostin dan b-mangostin, serta penghentian
fase S oleh α-mangostin. a-Mangostin menginduksi apoptosis melalui aktivasi jalur intrinsik
menyusul down-regulation of signaling cascades yang melibatkan MAP kinases dan serine/
threonine kinase Akt. Efek sinergistik terlihat dari terapi kombinasi a-mangostin dan obat 5-FU.
a-Mangostin mempunyai efek preventif terhadap mµkanker pada bioassay carcinogenesis pada
tikus dan α-mangostin serta a- mangostin, memperlihatkan peningkatan aktivitas sel NK pada
mencit.
7. Penelitian mengenai efek dari 6 xanthones dari kulit G. Mangostana terhadap penghambatan
pertumbuhan human leukemia cell line HL60. Semua xanthones menunjukkan efek inhibisi
pertumbuhan dan diantara ke 6 nya, a-mangostin menunjukkan inhibisi komplit pada 10
microM melalui induksi apoptosis.
8. Studi untuk menentukan sifat antiproliferatif, apoptotik and antioksidatif ekstrak metanol (CME)
dari kulit buah G. mangostana menggunakan human breast cancer (SKBR3) cell line sebagai
model. SKBR3 cells dikultur dengan CME pada berbagai konsentrasi (0-50 microg/ml) selama

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 175


48 jam dan persentase cell viability dievaluasi dengan uji 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-di
phenyl tetrazolium bromide (MTT). CME memperlihatkan inhibisi yang tergantung dosis ter -
hadap proliferasi sel dengan ED(50) 9.25+/-0.64 µg/ml. Efek antiproliferatif CME berhubun-
berhubu -
ngandengan
gan denganapoptosis
apoptosis breast cancer cell line dengan menentukan perubahan morfologi dan
fragmen oligonucleosomal DNA. CME pada berbagai konsentrasi dan waktu inkubasi juga
menghambat produksi ROS. Disimpulkan bahwa ekstrak metanol kulit buah G. mangostana
mempunyai sifat antiproliferasi yang kuat, antioksidan yang poten dan induksi apoptosis. G.
mangostana potential untuk Ca kemopreventif.
9. Sebuah studi meneliti efek α-mangostin yang dari kulit G. mangostana terhadap
ekskresi spontan prostaglandin E(2) (PGE(2)) genase dan inducible cyclooxy-2 (COX-2) gene
expression pada sel glioma C6 tikus. Perlakuan dengan α-mangostin selama 18 jam meng-
inhibisi pelepasan PGE(2) spontan yang dependen terhadap konsentrasi dengan IC(50) kira-
kira 2 µM, tanpa mengganggu viabilitas sel bahkan pada 30 µM. Dengan immunoblotting dan
reverse-transcription polymerase chain reaction, dilihat bahwa α-mangostin menginhibisi li-
popolysaccharide (LPS)-induced expression dari COX-2 protein dan mRNA nya, tetapi tidak
COX-1 cyclooxygenase. Karena LPS diketahui akan menstimulasi inhibitor kappaB (IkappaB)
kinase (IKK)-mediated phosphorylation dari IkappaB yang diikuti dengan degradasi nya, yang
kemudian akan menginduksi nuclear factor (NF)-kappaB nuclear translocation diikuti kemu -
dian oleh aktivasi transcripsi COX-2 gene, efek α-mangostin terhadap IKK/IkappaB cascade
yang mengendalikan aktivasi NF-kappaB diteliti. Pengujian in vitro IKK menggunakan IKK pro -
tein immunoprecipitated dari sel C6 . Ekstrak G. mangostana menginhibisi aktivitas IKK yang
tergantung kadar, dengan IC(50) kira-kira 10 µM. Secara konsisten α-mangostin juga diamati
menurunkan LPS-induced IkappaB fosforilasi dan degradasi yang tergantung konsentrasi diuji
dengan immunoblotting. Selanjutnya, α-mangostin mengurangi LPS-inducible activation NF-
kappaB-dan human COX-2 gene promoter region-dependent transcription. α-Mangostin juga
menginhibisi udem pada kaki tikus yang diinduksi oleh carrageenan. Hasil ini menunjukkan
bahwa α-mangostin menghambat secara langsung aktivitas IKK dan karenanya mencegah tran-

176 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


skripsi gen COX-2, suatu gen target NF-kappaB, mungkin produksi agen yang distimu-
lasi PGE(2) in vivo.
g. Indikasi
Paliatif kanker (Ca mammae, Ca gaster, Ca paru, Ca kolon, lekemia, hepatoma)
h. Kontraindikasi
Alergi, kehamilan, laktasi.
i. Peringatan
Manggis memiliki efek antioksidan yang dapat berinteraksi dengan obat kemoterapi tertentu
dan terapi radiasi. Untuk pasien diabetes diharapkan berhati-hati pada penggunaan jus mang-
gis karena mengandung gula.
j. Efek samping
Minum jus manggis setiap hari selama 12 bulan, dapat mengalami asidosis laktat berat, diduga
akibat alpha-mangostin menyebabkan disfungsi mitochondria.
k. Interaksi
Sinergis dengan antibiotik gentamisin, vankomisin, ampisilin, dan minosiklin untuk mengatasi
bakteri VRE (Vancomycin-Resistant Enterococci) dan MRSA (Multiresistant Staphylococcus au-
reus). Mungkin berinteraksi dengan obat kemoterapi anthracycline, platinum, dan pengalkilasi,
karena efek antioksidannya. Efek adiksi dengan antihistamin.
l. Posologi:
2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.

Daftar Pustaka
1. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid III. 1994. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. Hal. 69-70
2. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid V. 1989.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal. 221-225
3. Nadkarni, K.M., Nadkarni, A.K.: Indian Materia Medica - with Ayurvedic, Unani-Tibbi, Siddha,

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 177


Allopathic, Homeopathic, Naturopathic and Home remedies. Vol.1. 1999. Popular Prakashan
Private Ltd., Bombay, India. ISBN No. 81-7154-142-
4. Hutadilok-Towatana N, Reanmongkol W, Wattanapiromsakul C, dan Bunkrongcheap R. Acute
and subchronic toxicity evaluation of the hydroethanolic extract of mangosteen pericarp. J.
Med. Plants Res. 2010; 4(10): 969 – 974.
5. Priya J, et al. Toxicity Study of Garcinia Mangostana Linn. Pericarp Extract in Rats., Asian J.
Exp. Biol. Sci., 2010; 1(3): 633-637
6. Cassileth B.R , Yeung K.S, and Gubili. J. Herb-Drug Interactions in Oncology. People’s Medical
Publishing House. USA, 2010; Second Edition: 445.
7. Ahmad, I., F. Aqil, and M. Owais. Modern Phytomedicine: Turning Medicinal Plants into Drugs,
Wiley-VCH. Weinheim, German, 2006: 183.
8. Nadkarni, K.M., Nadkarni, A.K. Indian Materia Medica - with Ayurvedic, Unani-Tibbi, Siddha,
Allopathic, Homeopathic, Naturopathic and Home remedies, Popular Prakashan Private Ltd.,
Bombay, India, 1999.
9. Matsumoto K, Akao Y, Hong Y, et al. Preferential target is mitochondria in α-mangostin-induced apo-
ptosis in human leukemia HL60 cells. Bioorganic & Medicinal Chemistry , 2004; 12(22): 5799-5806
10. Akao Y, Nakagawa Y, Nozawa Y. Anti-Cancer Effects of Xanthones from Pericarps of Mango-
steen. Int. J. Mol. Sci. 2008; 9(3): 355-370;
11. Matsumoto K, Akao Y, Kobayashi E, et al. Induction of apoptosis by xanthones from mangosteen
in human leukemia cell lines. J Nat Prod, 2003; 66(8):1124-7.
12. Moongkarndi P, Kosem N, Kaslungka S, et al.Antiproliferation, antioxidation and induction of
apoptosis by Garcinia mangostana (mangosteen) on SKBR3 human breast cancer cell line. J
Ethnopharmacol. 2004; 90(1): 161-6.
13. Nakatani K, Yamakuni T, Kondo N, et al. Gamma-Mangostin inhibits inhibitor-kappaB kinase
activity and decreases lipopolysaccharide-induced cyclooxygenase-2 gene expression in C6
rat glioma cells. Mol Pharmacol. 2004; 66(3): 667-74.
14. Antiproliferation, antioxidation and induction of apoptosis by Garcinia mangostana on SKBR3

178 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


human breast cancer cell line. J Ethnopharmacol. 2004.
15. Induction of apoptosis by xanthones from mangosteen in human leukemiacell lines. J Nat
Prod. 2003
16. Ho, C. K.; Huang, Y. L.; Chen, C. C.Garcinone E, a xanthone derivative, has potent cytotoxic
effec against hepatocellular carcinoma cell lines. Planta Med 2002; 68: 975-979.

5.
5. SAMBILOTO
Sambiloto
Andro graphis paniculata (Burm .) F, Nees
Suku : Aca ntha ceae

a. Nama daerah
Papaitan, ki oray, ki peurat, takilo, bidara, sadilata, sambilata, takila, ampadu.
b. Bagian yang digunakan
Herba

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 179


c. Deskripsi tanaman/simplisia
Batang tidak berambut, tebal 2-6 mm, persegi empat, batang bagian atas seringkali dengan
sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk lanset
me -
sampai bentuk lidah tombak, rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung mer-
runcing, tepi
uncing, tepi daun rata. Permukaan alas berwarna hijau tua atau hijau kecokelatan, permukaan
bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek. Buah berbentuk jorong, pangkal dan ujung
tajam, kadang-kadang pecah secara membujur. Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua
hingga hijau kecokelatan, permukaan dalam berwarna putih atau putih kelabu. Biji agak keras,
permukaan luar berwarna cokelat muda dengan tonjolan.
d. Kandungan kimia
Kandungan utama adalah lakton diterpen termasuk andrografolid, deoksiandrografolid, neo-
andrografolid, andrografisid, deoksiandrografisid dan andropanosid (1, 3, 6, 7, 9,). Senyawa
diterpen termasuk andrografolid, isoandrografolid, 14-deoksiandrografolid (DA), 14-deok-
si-11,12-didehidroandrografolid (DDA), 14-deoksi-11-oksoandrografolid, neoandrografolid,
di-deoksiandrografolid (andro-grafisid), 14-deoksiandro-grafosid (andropanosid), andrograpa-
nin, deoksiandrografolid-19-D-glukosid, 14-deoksi-11,12-dihidroandrografisid, 6’-asetil-neo-
andrografolid, bis-andrografolid A,B,C,D. Dari akar sambiloto diisolasi satu senyawa flavones
glukosida, andrografidin A dan 5 flavon glukosida, andrografidin B,C,D,E,F bersama 5-hi-
droksi-7,8,2’,3’-tetrametoksiflavon, dan 7,8-dimetoksi-5-hidroflavon. Daun dan cabang : lakl-
tone, berupa deoksi-andrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11,
12 didehidroandrografolid, dan homoandrografolid.
Akar : flavonoid, berupa polimetoksiflavon, andrografin, panikolin, mono-o-metilwitin dan
apigenin-7,4-dimetil eter, alkan, keton, aldehid, kalium, kalsium, natrium, asam kersik. Andro-
grafolid 1 %, kalmegin (zat amorf), hablur kuning, pahit sampai sangat pahit.
e. Data keamanan
Ekstrak sambiloto dosis 75, 150 dan 225 mg/mencit/hari selama masa organogenesis memiliki aktifi-
tas abortifum. Andrografolid (zat aktif sambiloto) mempunyai efek antifertilitas pada mencit betina.

180 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Menyebabkan gangguan setelah pemberian bahan uji dosis 9 g/kg BB pada mencit galur
Swiss Webster
Uji toksisitas akut ekstrak etanol 50% sambiloto dosis 15 g/kg BB pada mencit tidak menimbulkan
efek toksik. Nilai LD50 ekstrak sambiloto yang diberikan peroral maupun subkutan > 15 g/kg BB dan
nilai LD50 yang diberikan secara intraperitoneal adalah 14,98 g/kg BB.
Ekstrak daun sambiloto yang diberikan secara subkutan pada kelinci dengan dosis 10 mL/kg BB
tidak memperlihatkan efek toksik. Pemberian per oral suspensi serbuk daun 2 g/kg BB; ekstrak etanol
2,4 g/kg BB maupun andrografolid 3 g/kg BB tidak memperlihatkan efek toksik pada mencit jantan
maupun betina. Pemberian suspensi serbuk daun sambiloto dosis 200 dan 400 mg/kg BB selama 4
minggu pada mencit tidak terlihat adanya efek toksik terhadap pertumbuhan, organ visceral mayor,
kesuburan ataupun teratogenik. Pemberian per oral serbuk daun dengan dosis 50; 100 dan 150
mg/kg BB selama 14 minggu pada tikus tidak memperlihatkan efek toksik tapi dosis 150 mg/kg BB
menghambat pertumbuhan tikus. LD50 peroral dengan dosis 27,54 g/kg BB praktis tidak toksik.
Ekstrak daun sambiloto pada hewan uji tidak menimbulkan efek toksik pada fungsi hati dan ginjal,
pada pemakaian subkronik. LD50 pada mencit dengan dosis 19,473 g/kg BB praktis tidak toksik. Uji
teratogenik pada mencit dengan dosis 5 kali dosis lazim tidak menunjukkan kelainan morfologi pada
janin. Merusak sel trofasit dan trofoblas
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Fraksi diklorometan menghambat perkembangbiakan sel HT-29 (kanker colon). Tiga senyawa
diterpen dari fraksi diklorometan yaitu andrografolid, 14-deoksiandrografolid (DA), 14-deok -
si-11,12-didehidroandrografolid (DDA), dilaporkan dapat menghambat perkembangbiakan sel
kanker in vitro dengan menghambat siklus sel fase G0/G1 melalui induksi penghambatan siklus
sel protein p27, dan mengurangi aktivitas cyclin-dependent kinase 4 (CDK4). Andrografolid
juga meningkatkan produksi TNF-a sehingga meningkatkan aktivitas sitotoksis limfosit terhadap
sel kanker yang secara tidak langsung berefek antikanker.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 181


g. Indikasi:
Paliatif kanker (lekemia, Ca kolon, Ca mamae, melano Ca), supportif kanker.
h. Kontraindikasi
Kehamilan, menyusui.
i. Peringatan
Air perasan dapat menimbulkan bengkak pada mata.
j. Efek Samping
alergi pada pasien yang peka terhadap famili Acanthaceae. Pernah ada laporan urtikaria setelah
minum rebusan sambiloto.
k. Interaksi
Hindari penggunaan jangka panjang bersamaan obat imunosupresan. Hati-hati pada pasien
kardiovaskular, bila dikonsumsi bersamaan obat antiplatelet atau antikoagulan karena sam-
biloto dapat menghambat agregasi platelet. Dengan daun salam dapat menurunkan kadar gula
darah lebih stabil.
l. Posologi
3 x 1 kapsul (300 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. Serial Data Ilmiah Terkini. Tumbuhan Obat. Sambiloto, Andrographis Paniculata (Burn F) Nees.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik
dan Produk Komplemen Direktorat Obat Asli Indonesia. 2006.
2. WHO. Herba andrographidis. Dalam: WHO monographs on selected, medicinal plants 2002; 2: 12-22.
3. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. 2000. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. Hal. 29-30
4. World Health Organization. Selected Medicinale Plant. Vol II.2002.New York : World Health
Organization. Page : 12-14
5. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesi., Jilid III. 1979.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal. 20-22

182 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


6. Williamson, E., Samuel D.,Karen B. Stockley’ Herbal Medicine Interaction.2009.London : Phar-
maceutical Press. Page :22-23
7. Nugrahaningsih WH., Nugrahaningsih WH. Efek pemberian ekstrak. Sambiloto (andrographis
paniculata) terhadap kematian sel adenokarsinoma mamma mencit C3H (in vitro). Masters
tesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro, 2003.
8. Nugrahaningsih WH, Tjahjono’, Edi Dharmana Apoptosis Sel Adenokarsinoma Mamma Mencit
C3H Setelah Pemberian Ekstrak Sambiloto (Andrographis Paniculata) penelitian In vitro. Jurnal
Kedokteran Media Medika Indonesiana FK Undip, 2003; 38(3): 3-7
9. Ji L, Liu T, Liu J, et al. Andrographolide inhibits human hepatoma-derived Hep3B cell growth
through the activation of c-Jun N-terminal kinase. Planta Med. 2007; 73(13): 1397-401.
10. Manikam SD, Stanslas J. Andrographolide inhibits growth of acute promyelocytic leukaemia
cells by inducing retinoic acid receptor-independent cell differentiation and apoptosis. J Pharm
Pharmacol. 2009; 61(1): 69-78.
11. Zhang MJ, Huang J. Recent research progress of anti-tumor mechnism matrine. China journal
of Chinese materia medica. 2004; 29(2): 115-8.
12. Qi CL, Wang LJ, Zhou XL. Advances in study on anti-tumor mechanism of andrographolide.
China journal of Chinese materia medica, 2007; 32(20): 20957.
13. Kumar RA, Sridevi K, Kumar NV, et al. Anticancer and immunostimulatory compounds from
Andrographis paniculata. J Ethnopharmacol. 2004; 92(2-3): 291-5.
14. Rajagopal S, Kumar RA, Deevi DS, et al. Andrographolide, a potential cancer therapeutic agent
isolated from Andrographis paniculata. J Exp Ther Oncol. 2003; 3(3): 147-58.
15. Chao HP, Kuo CD, Chiu JH, Fu SL. Andrographolide exhibits anti-invasive activity against colon
cancer cells via inhibition of MMP2 activity. Planta Med. 2010; 76(16): 1827-33.
16. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, eds. The Review of Natural Products 4 th ed. Facts &
Comparisons, St Louis, Missouri-USA, 2005: 885-88

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 183


6. SIRSAK
6. Sirsak
Annona muricata L
Suku : Annonaceae

a. Nama daerah
Deureuyan, tarutung olanda, durio olanda, durian belanda, nangka belanda, nangka buris,
nangka elan, nangka muka walanda, durian batawi, duian batawi, jambu landa, nangkawa -
landa, angka londa, nangka manila, nangka sabrang, mulwa londa, surikaya welonda, srikaya
welandi, nangka moris, lange lo walanda, sirikaya balanda, Srikaya jawa, Naka, Annona, Atis,
mangka walanda, anad walanda, tafena warata, anal wakano, naka loanda, naka lada.
b. Bagian yang digunakan
Daun dan buah
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Tanaman bentuk pohon, daun tunggal, warna kehijauan sampai hijau kecoklatan, helaian daun
seperti kulit, bentuk bundar panjang, lanset atau bundar telur terbalik. Panjang helaian daun

184 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


6-18 cm, lebar 2-6 cm. Ujung daun meruncing pendek, pangkal daun runcing, tepi rata, pan -
jang tangkai daun lebih kurang 0,7 cm. Permukaan licin agak mengkilat, tulang daun menyirip,
ibu tulang daun menonjol pada permukaan bawah. Daun berbau agak keras, rasa agak kelat.
d. Kandungan kimia
Minyak atsiri, sineol 50-65%, α-pinen, limonene dan dipenten. mengandung senyawa ase-
toginin, antara lain asimisin, bulatasin dan skuamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa ase -
togenin memiliki keistimewan sebagai antifeedent.
e. Deskripsi Tanaman/simplisia
Daun sirsak berbentuk bulat telur agak tebal dan permukaan pada bagian atas yang halus ber -
warna hijau tua sedangkan pada bagian bawahnya mempunyai warna yang lebih muda.
f. Data Keamanan
LD50 ekstrak air dari daun per oral: > 5 g/kg BB pada tikus.
g. Data Manfaat:
Uji Praklinik :
Daun sirsak mengandung annonaceous acetogenins 10.000 kali lebih kuat membunuh sel
kanker daripada zat adriamycin. Ekstrak A. muricata menunjukkan efek sitotoksik terhadap sel
hepatoma dan sel adenocarcinoma mamae human yang resisten terhadap doxorubicin dengan
menghambat penggunaan ATP dan menginhibisi aktivitas glycoprotein membran plasma. Bul -
latacin, acetogenin yang diisolasi dari buah Annona atemoya, menginduksi apoptosis, dimulai
Acetogeninannonaceae
dari kromatin marginasi dan kondensasi sel tumor. Acetogenin annonaceaelain
lain, , seperti
seperti
muricins A–G, muricatetrocin A dan B, longifolicin, corossolin, serta corossolone, in vitro juga
menunjukkan sitotoksisitas selektif bermakna terhadap sel tumor.
Fraksinasi biji A. muricata diisolasi 5 senyawa yaitu cis-annonacin (1), cis-annonacin-10-one
(2), cis-goniothalamicin (3), arianacin (4), and javoricin (5). Tiga senyawa pertama (1-3) meru -
pakan cincin cis mono-tetrahydrofuran acetogenin. Senyawa 1 menunjukkan efek sitotoksik
selektif terhadap sel adenocarcinoma colon (HT-29) dengan potensi 10,000 kali adriamycin.
Acetogenin mempunyai rantai karbon panjang ( C 35 – C 39 ) dengan 0-2 THF (dan hydroxyl)

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 185


dan akhiran lactone (OC=O). Lebih dari 450 acetogenin specifik di identifikasi. Yang paling ak-
tif adalah squamocin , asimicin , trilobacin, and bullatacin (rolliniastatin-2), semua isomers dari
C 37 H 66 O 7 . Acetogenin dapat membunuh sel maligna secara selektif Acetogenin berikatan
dengan mitokhondria complex I, menguras energi (ATP) tumor dan menginduksi apoptosis.
Ekstrak A. muricata memperlihatkan efek sitotoksik terhadap sel hepatoma dan sel adenocar-
cinoma mamae human yang resisten doxorubicin dengan menghambat penggunaan ATP dan
menginhibisi aktivitas glikoprotein membran plasma.
Efek sitotoksik acetogenin, bullatacin, diteliti pada sel adenocarcinoma mammae human (MCF-
7/Adr) yang multidrug-resistant (MDR) dibanding sel parental non-resistant wild type (MCF-7/
wt). Bullatacin menunjukkan sitotoksik efektif terhadap sel MCF-7/Adr dan lebih sitostatik pada
sel MCF-7/wt. Mekanisme kerja acetogenin yaitu dengan menguras ATP sehingga efektif untuk
kemoterapi tumor MDR yang tergantung ATP.
Empat belas (14) acetogenin yang berbeda dari Annonaceae, mewakili 3 kelompok utama bis-
adjacent, bis-nonadjacent, dan cincin tunggal-THF, diuji efek inhibisinya terhadap pertumbu-
han sel adenocarcinoma mamae human yang resisten terhadap adriamycin (MCF-7/Adr). Cell
line ini resisten terhadap terapi dengan adriamycin, vincristine, dan vinblastine /multidrug-re-
stereoche -
sistant (MDR). Diantara serial cincin acetogenins bis-adjacent THF, yang memiliki stereochem-
mistry threo
istry threo-trans-threo-trans-erythro (dari C-15 to C-24) paling poten yaitu 250 kali potensi
adriamycin.
Jarak 13 karbon antara hydroxyl cincin THF dan gamma-unsaturated lactone mempunyai ak-
tivitas optimum sedang jarak 11 dan 9 karbon kurang aktif secara bermakna. Beberapa senyawa
cincin tunggal-THF juga cukup poten, dengan gigantetrocin A merupakan senyawa paling
poten. Acetogenin mempunyai potensi kemoterapi , terutama terhadap tumor MDR. Penelitian
pada human cell-line memperlihatkan bahwa beberapa senyawa aktif acetogenin membunuh
sel maligna dari 12 jenis sel Ca yang berbeda termasuk Ca mamae , Ca ovarium, adenocarci-
noma colon, adenocarcinoma prostat, Ca hepar, Ca paru, Ca pankreas dan limfoma maligna,
dan adenocarcinoma mamae multi-drug resistant.

186 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Mekanisme kerja: acetogenin, merupakan inhibitor NADH: ubiquinone oxidoreductase yang
poten yang merupakan enzim esensial dalam complex I untuk fosforilasi oksidatif dalam mi-
tochondria. Acetogenin memperlihatkan aktivitas langsung terhadap ubiquinone-catalytic
site(s) pada complex I dan pada glucose dehydrogenase mikroba. Juga menginhibisi ubiqui-
none-linked NADH oxidase yang khas untuk membran plasma sel Ca.
h. Indikasi:
Paliatif kanker (Ca mamae, adeno Ca mamae yang resisten multi-drug, Ca ovarium, adeno Ca
kolon, adeno Ca prostat, Ca hepar, Ca paru, Ca pankreas, limfoma maligna).
i. Kontraindikasi:
hipotensi, kehamilan, laktasi.
j. Peringatan
Bila merasa sedasi atau somnolen, nausea atau vomitus, dosis perlu dikurangi. Bila digunakan
> 30 hari perlu diberikan probiotik atau enzim pencernaan karena in vitro menunjukkan efek
eliminasi bakteri GI.
k. Efek samping:
Gangguan pergerakan dan mieloneuropati dengan gejala serupa penyakit Parkinson.
l. Interaksi:
Dapat potensiasi efek obat antihipertensi, cardiac depressant, antidepresan dan penghambat
MAO.
m. Posologi
3 x 2 kapsul (500 mg ekstrak daun)/hari.

Daftar Pustaka
1. Anonna muricata. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan Pen-
gawas Obat dan Makanan RI, 2009; 5
2. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid V. 1989.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal. 41-45
3. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. 2001. Jakarta : Departemen Keseha-
tan RI. 29-30
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 187
4. Barrie Cassileth. Graviola (Annona muricata). Oncology, 2008; 22: 10 .
5. Rieser MJ, Gu ZM, Fang XP, et al. Five novel mono-tetrahydrofuran ring acetogenins from the
seeds of Annona muricata. J Nat Prod., 1996; 59(2): 100-8.
6. Mc Laughlin JL. Paw paw and cancer: annonaceous acetogenins from discovery to commercial
products. J Nat Prod. 2008; 71(7): 1311-21.
7. Coothankandaswamy V, Yang L, Shui-Chun M, et al. The Alternative Medicine Pawpaw and Its
Acetogenin Constituents Suppress Tumor Angiogenesis via the HIF-1/VEGF Pathway. J Nat Prod.
2010; 28; 73(5): 956–961.
8. Oberlies N H, CroyV L ,. Harrison M L, McLaughlin J L. The Annonaceous acetogenin bullata-
cin is cytotoxic against multidrug-resistant human mammary adenocarcinoma cells. Cancer
Letters, 1997; 115 :73-79.
9. Oberlies N H, Ching-jer C, McLaughlin J L. Structure-activity relationships of diverse Annona-
ceous acetogenins against multidrug-resistant human mammary adenocarcinoma (MCF-7/Adr)
cells. J. Med. Chem. 1997; 40: 2102-2106
10. Arthur FKN, Woode E, Terlabi EO, Larbie C. Evaluation of acute and subchronic toxicity of
Annona muricata Linn aqueous extract in animals. European journal of experimental biology,
2011; 1(4): 115-124.
11. Oberlies, N. H., et al. Structure-activity relationships of diverse Annonaceous acetogenins
against multidrug resistant human mammary adenocarcinoma (MCF-7/Adr) cells. J. Med. Chem.
1997; 40(13): 2102-6.
12. Liaw, C. C., et al. New cytotoxic monotetrahydrofuran Annonaceous acetogenins from Annona
muricata. J. Nat. Prod., 2002; 65(4): 470-75.

188 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


7.
7. TEMU KUNCI
Temu kunci
Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlechter,
Sinonim : Boesenbergia rotunda (L)
Kaempferia pandurata (Roxb.)
Suku : Zingiberacea

a. Nama daerah
Kunci, temu konci, konceh, temo kunceh, kunce
b. Bagian yang digunakan
Rimpang
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Herba rendah, merayap di tanah. Batang asli di dalam tanah sebagai rimpang, berwarna kuning
coklat, aromatik, menebal, 5-30 x 0,5-2 cm, batang di atas tanah berupa batang semu (pelepah
daun). Daun: umumnya berdaun sebanyak 2-7 helai, daun bawah berupa pelepah daun berwarna
merah tanpa helaian daun, tangkai daun beralur, tidak berambut, panjang 7-16 cm, lidah-lidah
berbentuk. Segitiga melebar, menyerupai selaput, panjang 1-1,5 cm, pelepah daun sering sama
panjang dengan tangkai daun; helai daun tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 189


runcing, permukaan halus tetapi bagian bawah agak berambut terutama sepanjang pertulangan,
warna helai daun hijau muda, lebar 5-11 cm. Bunga: susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun,
dilindungi oleh 2 spatha, panjang tangkai 411 cm, umumnya tangkai tersembunyi dalam 2 helai
daun terujung. Kelopak: 3 buah lepas, runcing. Mahkota: 3 buah daun mahkota, merah muda atau
kuning-putih, tabung 50-52 mm., bagian atas tajuk berbelah-belah, berbentuk lanset dengan lebar
4 mm dan panjang 18 mm. Benang sari: 1 fertil besar, kepala sari bentuk garis membuka secara
memanjang. Lainnya berupa bibir-bibiran (staminodia) bulat telur terbalik tumpul, merah muda
atau kuning lemon, gundul, 6 pertulangan, 25×7 cm. Putik: bakal buah 3 ruang, banyak biji dalam
setiap ruang. Morfologi rimpang tersusun seperti kunci yang digantung.
d. Kandungan kimia
Minyak atsiri, saponin dan polifenol
e. Data keamanan
LD50 oral pada mencit: > 21 g/kg BB. Tidak ada kematian pada pemberian pinocembrin dan pi -
nostrobin dosis tunggal 500 mg/kg BB per oral pada tikus. Uji toksisitas akut pada 36 tikus galur
Sprague Dawley yang diberi ekstrak temu kunci dosis 2 dan 5 g/kgBB per oral diamati selama 14
hari menunjukkan tidak adanya manifestasi toksisitas. Data hasil observasi klinik, biokimia da -
rah, hematologi dan histopatologi tidak menunjukkan perbedaan yang antara kelom-
pok perlakuan dengan kontrol.
f. Data manfaat:
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas anti kanker pinostrobin yang diisolasi dari
Kaempferia pandurata terhadap kultur sel myeloma. Sel myleoma di inkubasi dalam media
RPMI, Fetal Bovine Serum 10%. Konsentrasi pinostrobin 1, 10, 100, 500 dan 1000 ug/mL, yang
sebelumnya dilarutkan dalam DMSO, kemudian ditambahkan pada kultur sel myeloma dan
diinkubasi selama 24 jam, pada 37%C dalam inkubator CO2. Aktivitas antikanker
antikank ditentukan
menggunakan metode eksklusi tripan blue, yang parameternya adalah viabilitas sel myeloma.
Hasil menunjukkan bahwa pinostrobin mempunyai aktivitas antikanker terhadap kultur sel my-
eloma dengan LD50: 232,78 ug/mL, dan tidak mempunyai aktivitas fragmentasi DNA.
Efek pinocembrin, 5, yaitu dari rimpang B.pandurata terhadap

190 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


fase I dan II enzim metabolism xenobiotic pada hati tikus. Didapat bahwa aktivitas heme oxyge -
nase meningkat secara bermakna pada kelompok yang mendapat pinocembrin 10 dan 100 mg/
kg BB (p<0.05). Pinocembrin tidak mempengaruhi akivitas NADPH: cytochrome P450 reduc-
tase, NADPH: quinone reductase, UDP-glucuronosyltransferase dan glutathione-S-transferase.
Juga tidak mempengaruhi ekspresi dari fase I enzime metabolisme, termasuk CYP1A1, CYP2B1,
CYP2C11, CYP2E1, CYP3A2, dan NADPH: cytochrome P450 reductase.
Disimpulkan bahwa terapi jangka pendek pinocembrin pada tikus meningkatkan aktivitas heme
oxygenase tapi tidak aktivitas phase II xenobiotic-metabolizing enzymes yang lain atau ekspresi
enzime cytochrome P450.
g. Indikasi
Paliatif Ca (Ca paru, Ca mamae, Ca kolon, Ca cervix, Ca prostat, Ca hepar)
h. Kontraindikasi:
Belum diketahui
i. Peringatan:
Belum diketahui
j. Efek Samping :
Konsumsi harian tidak lebih dari 30 g. Konsumsi berlebih (> 50 g/hari selama seminggu bertu -
rut-turut), bisa memicu terjadinya kemandulan pada wanita.
k. Interaksi :
Belum diketahui
l. Posologi:
2 x 1 tetes (1 mL Tingtur).

Daftar pustaka
1. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. 2001. Jakarta : Departemen Keseha -
tan RI. Hal. 49-50
2. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid I. 1977.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal. 18-20

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 191


L. HERBAL UNTUK SUPPORTIF PENYAKIT
JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
L. HERBAL UNTUK SUPPORTIF PENYAKIT
JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
1.
1. BAWANG PUTIH
Bawang Putih
Allium sativum L
Suku : Liliaceae

a. Nama daerah
Bawang puteh, bawang basihong, lasun, lasuna, palasuna, dasun, bawang handak, bawang
pulak, ghabang pote, kesuna, lasuna mabida, lasuna mawuru, yantuna mopusi, pia moputi.
b. Bagian yang digunakan
Umbi
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Bentuk berupa umbi lapis, warna putih atau putih keunguan, bau khas, rasa agak pahit. Umbi
berlapis majemuk berbentuk hampir bundar, garis tengah 4-6 cm, terdiri dari 8-20 siung selu -
ruhnya diliputi 3-5 selaput tipis serupa kertas berwarna putih, tiap suing diselubungi 2 selaput
serupa kertas, selaput luar warna agak putih dan agak longgar.
192BauFkhas aromatik tajam, rasa agak pedas lama kelamaan
ormularium Obat Herbal Asli Indonesia
menimbulkan rasa agak tebal di bibir,
berlapis majemuk berbentuk hampir bundar, garis tengah 4-6 cm, terdiri dari 8-20 siung selu -
ruhnya diliputi 3-5 selaput tipis serupa kertas berwarna putih, tiap suing diselubungi 2 selaput
serupa kertas, selaput luar warna agak putih dan agak longgar.
Bau khas aromatik tajam, rasa agak pedas lama kelamaan menimbulkan rasa agak tebal di bibir,
warna kekuningan. Merupakan tanaman perennial tinggi 25-70 cm, memiliki batang yang lurus
kaku atau sedikit membengkok. Daun memiliki permukaan yang datar dan lebar dari 4-25 mm.
d. Kandungan kimia
Alliin (alkilsistein sulfoksida), allylalliin, profenil alliin, dan allisin (termasuk gama glutamil).
Umbi yang telah kering dan kemudian dilembabkan kembali dengan ragi akan menghasilkan
minyak yaitu ajoens (dialkil-trithiaalkana-monoksida) dan vinil dithiin fruktosa,
saponin allisin, dan selenium.
e. Data keamanan
LD50 3034 mg/kg BB pada kelinci, per oral.
Karsinogenitas, mutagenitas, teratogenitas, dan gangguan fertilitas. Allii Sativi bulbus tidak mu -
tagenik secara in-vitro. Tidak diketahui toksisitas oral dari umbi bawang putih. Pada tikus me -
nyebabkan perubahan pada hati, berat paru-paru, menurunnya jumlah sel darah merah, dan sel
darah putih. Juga dapat menyebabkan ulkus pada gaster.
f. Data manfaat
Uji klinik:
Uji klinik menunjukkan penghambatan penggumpalan trombosit, yang dilihat dengan pening -
katan waktu pendarahan dan pembekuan darah serta peningkatan aktivitas
Bawang putih menunjukkan penghambatan penggumpalan trombosit, yang dilihat dengan
peningkatan waktu pendarahan dan pembekuan darah serta peningkatan aktivitas
Peningkatan aktivitas serum pada pasien aterosklerosis dilihat setelah pemberian
ekstrak air, minyak atsiri, dan serbuk bawang putih. Uji klinik menunjukkan bawang
bawang putih
putihmeng
men -
aktifkan fibrinolisis endogen, dan efek terdeteksi beberapa jam setelah pemberian, dan efek
gaktifkan
meningkat bila digunakan secara regular selama beberapa bulan.
Pemberian sebuk bawang putih 800 mg/hari selama 4 minggu menurunkan persentase agregasi
platelet sirkulasi dan agregasi platelet spontan secara bermakna dibanding plasebo.
Studi pada pasien hiperkolesterolaemia yang diterapi dengan minyak maserasi bawang putih
selama 3 bulan, menunjukkan penurunan adhesi dan agregasi platelet secara bermakna.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 193


Mekanisme kerja: aktivitas antikolesterolemia dan antihiperlipidemia diduga karena kandungan
diallyl dan yang menghambat hepatic-hydroxy-methylglutaryl-CoA(HMG-
CoA) reductase dan juga peningkatan ekskresi garam empedu ke dalam feses dan mobilisasi
lemak jaringan ke dalam sirkulasi.
g. Indikasi
Antiplatelet (Grade C), menghambat pembekuan darah (Grade C)
h. Kontraindikasi
Alergi terhadap bawang putih.
i. Peringatan
Mengkonsumsi dalam jumlah yang besar akan meningkatkan resiko pendarahan pascaoperasi.
Hati-hati pada kehamilan dan menyusui.
j. Efek Samping
Gastritis. Orang yang belum pernah memakai obat ini mengalami sedikit alergi.
k. Interaksi
Pasien dalam terapi warfarin harus diperingatkan bahwa mengkonsumsi allii sativa Bulbus akan
meningkatkan waktu pendarahan. Waktu lamanya pendarahan telah dilaporkan meningkat 2x
untuk pasien
l. Posologi
1 x 1 kapsul lunak (500 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. Bulbus Allii Sativi. WHO monographs on selected medicinal plants; 1999: vol 1:16-32, WHO,
Geneva
2. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap -
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010: 178-179
3. Harenberg J, Giese C, Zimmermann R. Effect of dried garlic on blood coagulation. Fibrinolysis.
Platelet aggregation, and serum cholesterol level in patient with hyperlipoproteinaemia. Ath -
erosclerosis, 1988; 74: 247-249
194 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
4. Bradley PR, ed. British herbal compedium, vol 1. Bournemouth, British Herbal Medicine As -
sociation, 1992
5. Youngken HW. Textbook of pharmacognocy, 6th ed. Philadelphia, Blakiston, 1950: 182-183
6. Harenberg J, Giese C, Zimmermann R. Effect of dried garlic on blood coagulation. Fibrinolysis.
Platelet aggregation, and serum cholesterol level in patient with hyperlipoproteinaemia. Ath -
erosclerosis, 1988; 74: 247-249
7. Kiesewetter H et al. Effect of garlic on thrombocyte aggregation, microcirculation, and other risk
factors. International journal of clinical pharmacology, therapy and toxicology, 1991; 29: 151–155.

2.
2. KUNYIT
Kunyit
Curcuma domestica Val
Sinonim : C.longa Linn.
Suku : Zingiberaceae

a. Nama daerah
Rimpang kunyit, koneng, kunir, konyet, kunir bentis, temu koneng, temu kuning, guraci
b. Bagian yang digunakan
Rimpang
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 195
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Semak tinggi ±70 cm, batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, berwarna hijau
hijau kekun
keku -
ningan.Daun
ingan. Daun tunggal
tunggal membentuk lanset memanjang. Helai daun 3-8, ujung dan pangkal daun
runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12 cm. Pertulangan daun menyirip, daun ber -
warna hijau pucat. Bunga majemuk berambut bersisik. Panjang tangkai 16-40 cm. panjang
mahkota 3 cm, lebar 1 cm, berwarna kuning. Kelopak silindris,bercangap 3, tipis dan berwarna
ungu. Pangkal daun pelindung putih. Akar serabut berwarna coklat muda. Rimpang warna kun
ku -
ningjingga,
ing jingga, kuning
kuning jingga kemerahan sampai kuning jingga kecoklatan.
d. Kandungan kimia
Kurkuminoid yaitu campuran dari kurkumin (diferuloilmetan), monodeksmetoksikurkumin dan
bisdesmetoksikurkumin. Struktur fenolnya memungkinkan untuk menghilangkan radikal bebas.
Minyak atsiri 5,8% terdiri dari α-felandren 1%, sabinen 0,6%, sineol 1%, borneol 0,5%, zin -
giberen 25%, dan seskuiterpen 53%. Mono- dan seskuiterpen termasuk zingiberen, kurkumen,
α- dan β -turmeron.
e. Data Keamanan
LD50 ekstrak air pada mencit intraperitoneal: 18,72 (16,30-21,50 mg/10g BB). Monyet diberi
kurkumin 0,8 /hari dan tikus 1,8 mg/kg BB/hari selama 90 hari tidak menunjukan efek samping.
Invitro tidak bersifat mutagenik. Per oral pada tikus dan mencit tidak teratogenik. Mencit yang
diberi 1% and 5% selama 14 hari menunjukkan hepatotoksisitas. FDA sebagai
GRAS (Generally Recognized as Safe). Tidak ada efek samping pada pasien artritis rematoid
yang diberi 1200 mg/hari kurkumin selama 2 minggu. Tidak ada efek toksik setelah pemberian
oral 8,000 mg atau 2.2 g tumerik (setara 180 mg kurkumin)/hari selama 4 bulan.
f. Data manfaat
Uji klinik:
1. Penelitian efek suplementasi diet dengan ekstrak rimpang kurkuma terhadap faktor risiko atero -
genesis dan penyakit kardiovaskular terkait. Pada orang sehat, asupan ekstrak 200 mg menu -
runkan lipid peroksidase darah total juga HDL dan LDL-lipid peroksidase. Efek anti-aterogenik

196 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


diikuti oleh kurkuma antioxidant-induced normalisasi kadar plasma dan ratio apo B/
apo A, yang juga menurunkan risiko kardiovaskular.
2. Studi untuk mengevaluasi potensi kardioprotektif C. longa pada model ischemia-reperfusion
(I/R) dari infark miokard (MI). Tikus dibagi menjadi 3 kelompok, yang mendapat saline per
oral (sham/ kontrol I/R) dan C. longa 100 mg/kg (CL-100) selama 1 bulan. Pada hari ke 31,
kelompok kontrol I/R dan Cl mengalami oklusi arteri koroner LAD selama 45 menit dan di
reperfusi selama 1 jam. I/R mengalami nekrosis kardial bermakna, depresi fungsi ventrikel kiri,
penurunan status antioksidan dan peningkatan lipid peroxidase pada kontrol I/R dibanding
kontrol sham. Infark miokard setelah I/R berkurang secara bermakna pada kelompok Cl. Terapi
Cl menghasilkan restorasi status antioksidan miokard dan merubah parameter hemodinamik
dibanding kontrol I/R. I/R-induced lipid peroxidase dihambat secara bermakna oleh terapi
Cl. Efek kardioprotektif juga terlihat pada pemulihan fungsi jantung. Efek kardioprotektif Cl
mungkin sebagai hasil supresi stres oksidatif dan berkorelasi dengan perbaikan fungsi ventrikel.
Kurkumin, berperan protektif terhadap nekrosis miokard pada tikus.
Efek antioksidan mungkin karena gugus phenol dan methoxy dalam hubungan dengan 1,3-dik -
etone-conjugated diene system, untuk scavenging radikal oksigen. Kurkumin memperlihatkan
peningkatan aktivitas enzim seperti glutathione-S-transferase in vivo. Kurkumin
juga menghambat pembentukan radikal bebas pada iskemia miokard pada tikus.
g. Indikasi
Antiplatelet (Grade C)
h. Kontraindikasi
Obstruksi saluran empedu, kolesistitis. Untuk batu empedu konsul ke dokter. Hipersensitivitas,
Gagal ginjal akut, anak < 12 tahun
i. Peringatan
Penggunaan pada masa kehamilan: keamanan pemakaian rimpang kunyit selama kehamilan
belum dibuktikan. Sebagai perhatian sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan, kecuali ada
petunjuk medis. Penggunaan pada masa menyusui: ekskresi obat melalui air susu dan efeknya

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 197


terhadap bayi belum dibuktikan. Sampai data tersedia, rimpang kunyit sebaiknya tidak diguna-
kan kecuali atas petunjuk medis.
j. Efek Samping
Penggunaan pada kehamilan dan menyusui harus dengan pengawasan dokter. Mual pada dosis
tinggi.
k. Interaksi
Dapat meningkatkan aktivitas obat antikoagulan, antiplatelet, heparin, trombolitik sehingga
meningkatkan risiko perdarahan. Interaksi kurkumin dengan herbal yang lain: Orang sehat di-
beri 2 g curcumin dikombinasi dengan 20 mg piperine, bioavailabilitas kurkumin meningkat 20
kali. Teh hijau meningkatkan efek kurkumin.
l. Posologi
2 x 1 kapsul (200 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010; 75; 143-178.
2. Mohanty I, Singh Arya D, Dinda A, et al. Protective effects of Curcuma longa on ischemia-rep-
erfusion induced myocardial injuries and their mechanisms. Life Sci. 2004; 75(14): 1701-11.
3. Effect of Curcuma longa and Ocimum sanctum on myocardial apoptosis in experimentally in-
duced myocardial ischemic-reperfusion injury
4. Mohanty I, Arya DS, Gupta SK. Bmc Complementary And Alternative Medicine 2006; 6: 3

198 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


3.
3. MIANA
Miana
Coleus forskohlii (Willd)
b. Nama daerah
Belum diketahui

c. Bagian yang digunakan


Herba, akar
d. Diskripsi tanaman
Tanaman hias dengan daun dua warna. Coleus terkenal dengan keunikannya karena memiliki
kombinasi daun warna warni dalam gabungan warna merah, kuning, ungu dan merah jambu.
Ketinggian maksimum tiga meter. Bunga kombinasi warna hijau, kuning kemerahan dan keputi -
han.
e. Kandungan kimia
Forskolin, caffeic acid, rosmarinic acid

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 199


f. Data manfaat:
Praklinik:
Forskolin mengaktifkan adenilat siklase dan meningkatkan siklik adenosin monofosfat (cAMP)
yang mengatur dan mengaktifkan enzim penting yang dibutuhkan untuk energi sel. Forskolin
meningkatkan siklik adenosin monofosfat (cAMP) dan fungsi cAMP-mediated, melalui pengak -
tifan enzim adenilat siklase,
siklase ,yang
yangmeningkatkan
meningkatkanproduksi
produksisiklikadenosin
siklikadenosinmonofosfat
monofosfat (cAMP)
(cAMP)
dalam sel otot jantung.
Efek farmacologi dari coleonol, yaitu diterpene,yang diisolasi dari C. forskohlii diteliti. Efek
dominannya yaitu menurunkan tekanan darah pada tikus dan kucing yang dianestesi juga tikus
dengan hipertensi karena efek relaksasi otot polos pembuluh darah. Pada dosis kecil menunjuk -
kan efek inotropik positif pada jantung kelinci yang diisolasi juga pada jantung kucing in vivo.
Coleonol juga memperlihatkan aktivitas spasmolitik pada otot polos gastrointestinal
pada berbagai spesies tapi tidak pada otot bronkhus guinea pig. Dosis besar coleonol mempunyai-
efek depresan SSP. Efek forskolin berasal dari aktivasi adenylate cyclase, diikuti peningkatan
cAMP, aktivasi cAMP-dependent protein kinase, fosforilasi protein atau enzim, dan inhibisi ak -
tivitas sodium-potassium-ATPase. Kejadian ini dapat menuntun pertukaran sodium dan calcium
melalui membran sel bersama dengan peningkatan kadar calcium intrasel dan inotropik positif.
Gagal miokardium tahap akhir ditandai dengan force-frequency relationship (FFR) negatif,
mungkin sebagai hasil penurunan kapasitas ambilan SR Ca2+. Dilakukan penelitian terhadap
stimulator langsung adenylate cyclase, forskolin, terhadap tenaga kontraksi dan FFR miockar -
dium manusia yang diisolasi dari 7 nonfailing hearts (NF) dan end-stage failing hearts (NYHA
IV) karena iskhemik (ICM; n = 13) atau kardiomiopati dilatasi (DCM; n = 16).
Uji klinik:
Empat puluh sembilan (49) subyek usia 50-80 tahun dengan tekanan darah suboptimal diberi Co -
leus forskohlii tablet atau tablet kunyah. Hasil menunjukkan bahwa ke-2 sediaan C. forskohlii
meningkatkan tekanan darah. Hasil menunjukkan bahwa C. Forskohlii mendukung perbaikan
tekanan darah pada orang lebih tua.

200 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


g. Indikasi:
Kardiomiopati (Grade B)
h. Kontraindikasi:
Kehamilan, laktasi
i. Peringatan:
Hipotensi, ulkus peptikum
j. Efek samping:
Aritmia, flushing, hipotensi, sakit kepala.
k. Interaksi:
Secara teoritis (tidak ada laporannya) dapat berinteraksi dengan makanan dan minuman asam.
Hati-hati gunakan bersama obat yang yang tergantung pH dan aktivitas gaster untuk aktivasi
dan pemecahannya seperti cephalosporin baru, itrakonozol, ketokonazol. Pemberian bersama
antikoagulan, antiplatelet, termasuk NSAID, dapat meningkatkan risiko perdarahan (Coleus
merupakan anti agregasi platelet yang poten in vivo dan in vitro). Pemberian bersama obat an-
tihipertensi dan kardiovaskuler seperti penghambat beta, clonidine, hydralazine harus dengan
pengawasan dokter.
l. Posologi:
2 x 1 kapsul (50 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka:
1. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010; 75; 118
2. Jagtap M, Chandola HM, Ravishankar B. Clinical efficacy of Coleus forskohlii (Willd.) Briq.
(Makandi) in hypertension of geriatric population. Ayu. 2011; 32(1): 59-65.
3. Dubey MP, Srimal RC, Nityanand S, Dhawan BN.Pharmacological studies on coleonol, a hypo-
tensive diterpene from Coleus forskohlii. J Ethnopharmacol. 1981; 3(1): 1-13.
4. Bhat SV, Dohadwalla AN, Bajwa BS, et al. The antihypertensive and positive inotropic diterpene

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 201


forskolin: effects of structural on its activity. J Med Chem. 1983; 26(4): 486-92.
5. Khandelwal Y, Rajeshwari K, Rajagopalan R,on
forskolin: effects of structural et its
al. activity. J Med Chem.
Cardiovascular effects1983; 26(4):
of new 486-92.
water-soluble
5. derivatives
KhandelwalofY,forskolin.
Rajeshwari K, Rajagopalan
J Med Chem. 1988;R,31(10):
et al. Cardiovascular
1872-9. effects of new water-soluble
6. derivatives ofRM,
Wickersham forskolin. J Med
Scott JA, Chem.
Lenzini 1988;
SW, et al 31(10): 1872-9.
(eds). The review of Natural Products 4th ed. Facts
6. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds). The
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 447-450. review of Natural Products 4th ed. Facts
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 447-450.

4. Pegagan
4.Pegagan
4. PEGAGAN
Centella asiatica (L) Urban
Centella
Suku asiatica (L) Urban
: Umbelliferae
Suku : Umbelliferae

a. Nama daerah
a. Nama daerah
Pegagan, antanan gede, gagan-gagan, gangganan, kerok batok, pantegowang, panigowang,
Pegagan, antanan rambut
rending, calingan gede, gagan-gagan,
, pegaga, daungangganan, kerok batok,
kaki kuda, pegago, pantegowang,
bebele, panigowang,
sarowati, wisu-wisu, san -
rending,dogauke
danan, calingan rambut , pegaga, daun kaki kuda, pegago, bebele, sarowati, wisu-wisu, san -
danan, dogauke

202 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


b. Bagian yang digunakan
Herba
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Herba tahunan tanpa batang dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang melata, panjang
10-80 cm. Daun tunggal, tersusun dalam roset yang terdiri dari 2-10 daun, kadang agak be -
rambut. Tangkai daun panjang sampai 50 mm, helai daun berbentuk ginjal, lebar dan bundar
dengan garis tengah 1-7 cm, pinggir daun beringgit sampai bergerigi terutama kearah pangkal
daun.Bunga umumnya 3, yang di tengah duduk, yang di samping bergagang pendek. Buah
pipih, kurang lebih 7 mm dan tinggi kurang lebih 3 mm, berlekuk dua, jelas berusuk, berwarna
kuning kecoklatan, berdinding agak tebal.
d. Kandungan kimia
Triterpen: termasuk asam asiatik dan asam mandekasik (6-hidroksi asam asiatik), asam termi -
nolik, serta derivat ester triterpen glikosida: termasuk asiatikosida, asiatikosida A, asiatikosida B
dan madekassosida.
e. Data keamanan
Tidak toksik sampai dosis 350 mg/kg BB. Terdapat kemungkinan terjadi efek Karsinogenik pada
kulit tikus pada penggunaan berulang. Dilaporkan adanya kasus ikterus pada 3 orang yang
mengkonsumsi herba pegagan selama 20-60 hari, efek ierus hilang saat penggunaan dihentikan
dan diberikan asam ursodeoksikolat 10 mg/kg BB/hari.
Pemberian ekstrak pegagan hingga dosis 2000 mg/kg BB pada mencit per oral, menunjukkan
tidak ada hewan uji yang mati, terjadi 20% kematian pada dosis 10g/kg BB. Pada uji toksisitas
asiatikosida oral,tidak memperlihatkan efek toksik hingga dosis 1 g/kg BB, sedangkan dosis
toksis pemberian intramuscular pada mencit dan kelinci adalah 40 dan 50 g/kg BB
Uji teratogenik ekstrak pegagan pada kelinci menunjukkan tidak ada efek teratogenik.
f. Data manfaat
Uji Klinik:
40 pasien venous hypertensive angiopathy dengan hipertensi vena berat, pembengkakan perge
pergel -

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 203


langan kaki,
angan kaki, dan lipodermatosklerosis, dirandom untuk menerima TTFCA 2 x 60 mg/hari atau
plasebo selama 8 minggu. Hasil: pasien yang mendapat ekstrak mengalami penurunan bermak-
na dari skin flux dan rate pembengkakan pergelangan kaki dibanding nilai baseline (p<0.05).
Juga perbaikan klinis cepat yang terlihat sebagai pengurangan gejala (udem, nyeri, restless limbs,
pembengkakan, dan perubahan kondisi/warna kulit) dari skor 9,5 pada baseline menjadi 4,5.
Pada studi lain evaluasi dilakukan dengan Laser doppler. Subjek mendapat TTFCA 2 x 60 mg
selama 6 minggu memperlihatkan hasil penurunan resting flux 29% (p<0.05), peningkatan
respons venoarteriolar 52% (p<0.05), dan reduksi volume tungkai 66-mL, peningkatan pO2
sebesar 7,2% dan reduksi pCO2 sebesar 9,6-percent (p<0.05).
g. Indikasi
Insufisiensi vena kronik, venous hypertension
h. Kontraindikasi
Kehamilan, menyusui, anak – anak, alergi, gangguan hepar dan epilepsi
i. Peringatan
Efek abortif dan mengganggu siklus menstruasi, jangan digunakan lebih dari 6 minggu
j. Efek Samping
Infertilitas, alergi kulit pada pemakaian topikal, dan efek sedatif/menekan sistem saraf.
k. Interaksi
Berinteraksi dengan obat-obat penurun gula darah dan penurun kolesterol serta antidepresan.
l. Posologi
3 x 1 kapsul (30 mg ekstrak)/hari

Daftar Pustaka:
1. Heyne K, 1950, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II, Terjemahan Badan Litbang Departemen
Kehutanan, Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta.
2. Bown D. 1995, Encyclopedia of Herbs and Their Uses, Dorling Kindersley London
3. Materia Medika Indonesia I, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 1997

204 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


4. Gruenwald J, Brendler T, Jaenicke C (eds), 2004, PDR for Herbal Medicine, 3rd Ed., Medical
Economic Company, New Jersey.
5. Anonim, 1999, WHO Monograph on Selected Medicinal Plants, Vol I, World Healt Organiza-
tion, Geneva.
6. Sudarsono, Gunawan.D, Wahyuono S, Donatus IA, Purnomo, 2002, Tumbuhan Obat II, Hasil
Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan, Pusat Studi Obat Tradisional, Unuiversitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
7. Er Marderosin A, Beutler JA, (eds.), 2005, The Review of Natural Product, 4th Ed., Fact & Com-
parison, Misouri.
8. De Pandua LS, Bunyapraphatsara N And Lemmens RHMJ, (Eds), 1999, Plant Resources of
South-East Asia No 12 (1). Medicinal and poisonous Plants 1. Backhuys Publisher, Leiden, the
Netherlands.
9. Harahap U, 1990, Penilaian Tindakan Farmakologi Centella asiatica L. Urban: Ke Atas Sistem
Kardiovaskular, Tesis Doctor, Universiti Sains Malaysia, Pulau Penang.
10. Fleming T, 2000, PDR for Herbal Medicines, Ed 2, Medical Economic Company, New Jersey.
11. Puspitasari NE, 2005, Efek antiagregasi Platelet dan Antitrombosis Ekstrak Etanol Daun Pegagan
(Centella asiatica (L.) urb.) dan Daun dewa (Gynura pseudochina (L.) DC.) Pada Mencit Jantan
Swiss Webster, Skripsi S1 Departemen Farmasi ITB.
12. Anonim, 2008, Acuan Sediaan Herbal, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indone-
sia, Jakarta.
13. Duke JA, 2002, Handbook of Medicinal Herbs, 2nd Ed, CRC Press, USA.
14. Fetrow CW and Avila JR, 2000, The Complete guide to Herbal Medicines, Springhouse Corpora-
tion, USA.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 205


M. HERBAL UNTUK GATRITIS
M. HERBAL UNTUK GASTRITIS
M. HERBAL UNTUK GASTRITIS
1. Jahe
1. JAHE
1. Jahe
Zingiberis (Rosc)
Zingiberis (Rosc)
Suku : Zingiberaceae
Suku : Zingiberaceae

a. Nama Daerah
a. Nama Daerah
Halia, bahing, sipode, lahia, alia, jae, sipodeh, jahi, lai, jae, alia, lea , melito, leya, marman.
Halia, bahing, sipode, lahia, alia, jae, sipodeh, jahi, lai, jae, alia, lea , melito, leya, marman.
b. Bagian yang digunakan
b. Bagian yang digunakan
Rimpang
Rimpang
c. Deskripsi tanaman/simplisia
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Batang tegak. Daun kerap kali jelas 2 baris dengan pelepah yang memeluk batang dan lidah
Batang tegak. Daun kerap kali jelas 2 baris dengan pelepah yang memeluk batang dan lidah
diantara batas pelepah dan helaian daun. Bunga zygomorph berkelamin 2. Kelopak berbentuk
diantara batas pelepah dan helaian daun. Bunga zygomorph berkelamin 2. Kelopak berbentuk
tabung, dengan ujung bertaju, kerap kali terbelah serupa pelepah. Rimpang agak pipih, bagian
tabung, dengan ujung bertaju, kerap kali terbelah serupa pelepah. Rimpang agak pipih, bagian
ujung bercabang, cabang pendek pipih, bentuk bulat telur terbalik, pada setiap ujung cabang
ujung bercabang, cabang pendek pipih, bentuk bulat telur terbalik, pada setiap ujung cabang
terdapat parut melekuk ke dalam. Potongan bagian luar berwarna coklat kekuningan, beralur
terdapat parut melekuk ke dalam. Potongan bagian luar berwarna coklat kekuningan, beralur
memanjang, kadang ada serat bebas.
memanjang, kadang ada serat bebas.
206 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
d. Kandungan kimia
Minyak astiri (bisabolene, cineol, phellandrene, citral, borneol, citronellol, geranial, linalool,
limonene, zingiberol, zingiberene, camphene), oleoresin (gingerol, shogaol), fenol (gingerol,
zingeron), enzim proteolitik (zingibain), vit B6, vit C, Kalsium, magnesium, fosfor, kalium, asam
linoleat, gingerol (gol alkohol pada oleoresin), mengandung minyak astiri 1-3% diantaranya
bisabolen, zingiberen dan zingiberol.
e. Data keamanan
LD50 6-ginggerol dan 6-shogaol adalah 250-680 mg/kg BB. LD50 ekstrak air pada mencit ada -
lah 33,5 g/kg BB. Pemberian pada wanita hamil tidak menunjukkan efek teratogenik
f. Data manfaat:
Uji praklinik:
Ekstrak jahe invitro menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori. Penelitian terdahulu
terdahulu men
me -
nunjukkan bahwa
unjukkan bahwa ekstrak jahe terstandar menghambat pertumbuhan H. pylori invitro dengan
kadar hambat minimal 0,78-12,5 g/mL.µPada studi ini ekstrak jahe diuji pada model rodent
yang diinduksi infeksi H. pylori untuk menguji efek preventif dan eradikasi infeksi. Ekstrak di -
berikan dengan dosis 100 mg/kg BB/hari selama 3 minggu sebelum infeksi atau 6 minggu pasca
infeksi. Terapi dengan ekstrak jahe terstandar mereduksi jumlah H. pylori dibanding kontrol
dan secara bermakna (P<0,05) mengurangi mukosa dan submukosa baik yang akut
maupun kronik, cryptitis, juga degenerasi epitel dan erosi yang diinduksi oleh H. pylori.
Ekstrak tidak meningkatkan morbiditas atau mortalitas. Mekanisme menunjukkan bahwa eks -
trak jahe menghambat aktivitas cyclooxygenase-2, IC50: 8,5 g/mL µ
in vitro, menghambat re-
spon transkripsional nuclear factor-ab pada kBZ Jurkat cells (human T lymphocytes) dengan
IC50 : 24,6 g/mL,µdan menghambat secara bermakna pelepasan interleukin (IL)-1α, IL-6, IL-
8, dan TNF-a dari lipopolysaccharide-stimulated human peripheral blood mononuclear cells
dengan IC50 : 3,89; 7,7; 8,5 dan 8,37 g/mL. µHasil menunjukkan bahwa ekstrak jahe berguna
untuk mengurangi karena H. pylori dan sebagai kemopreventif untuk Ca gaster.
Jahe secara tradisional digunakan untuk terapi gangguan GI seperti mabuk perjalanan, dispep -
sia dan hiperemesis gravidarum, dan dilaporkan mempunyai efek kemopreventif pada model

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 207


binatang. Karena H. pylori merupakan penyebab primer yang berhubungan dengan dispepsia,
ulkus peptikum, dan perkembangan Ca gaster dan kolon, dilakukan uji efek jahe secara in vitro
terhadap H. pylori. Fraksi ekstrak metanol jahe mengandung 6-,8-,10-gingerol dan 6-shogaol,
yang diuji terhadap 19 strains H. pylori, termasuk strain 5 CagA+.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol menghambat pertumbuhan 19 strain
in vitro dengan MIC 6,25-50 µg/mL. Gingerol menghambat pertumbuhan 19 strain dengan
MIC 0,78 -12,5 µg/mL dengan aktivitas bermakna terhadap strain CagA+. Disimpulkan bahwa
ekstrak jahe yang mengandung gingerol menghambat pertumbuhan H. pylori strain CagA+ in
vitro dan dapat berefek kemopreventif.
g. Indikasi:
Gastritis/ulkus peptik karena infeksi H pylori (Grade C).
h. Posologi:
3 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)

Daftar pustaka:
1. Rhizoma Zingiberis. WHO monograph on selected medicinal plants 1999; 1 : 277-287
2. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010; 326-327
3. Al-Yahya MA, Rafatullah S, Mossa JS, et al. Gastroprotective activity of ginger in albino rats. Am
J Chinese Med 1989; 17(1-2): 51-56.
4. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds). The review of Natural Products 4th ed. Facts
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 484-489.
5. Gaus K, Huang Y, Israel DA, et al. Standardized ginger (Zingiber officinale) extract reduces bac-
terial load and suppresses acute and chronic inflammation in Mongolian gerbils infected with
cagA+Helicobacter pylori. Pharm Biol. 2009; 47(1): 92–98.
6. Mahady GB, Pendland SL, Yun GS, et al. Ginger (Zingiber officinale Roscoe) and the gingerols in-
hibit the growth of Cag A+ strains of Helicobacter pylori. Anticancer Res. 2003; 23(5A): 3699-702.

208 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


2.
2. KAPULAGA
Kapulaga
Elletteria cardamomum
Suku: Zingiberaceae

a. Nama daerah:
Kapulaga sebrang, kapol, palago, karkolaka
b. Bagian yang digunakan
Biji
c. Deskripsi tanaman/simplisia:
Tumbuhan membentuk rumpun seperti tumbuhan jahe, dapat mencapai 2-3 meter, berbatang
basah, berpelepah daun yang membalut batang, letak berseling-seling. Bunga tandan
tandan kel
ke--
luar dari rimpang. Buah berbentuk bulat telur, berbulu, dan berwarna kuning kelabu. Buah
uar dari
berkumpul dalam tandan kecil dan pendek. Bila masak, buah akan pecah dan membelah ber -
dasarkan ruang-ruangnya. Di dalamnya terdapat biji yang berbentuk bulat telur memanjang.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 209


Buah yang sudah kering menjadi keriput, bergaris-garis, berisi 4-7 butir biji kecil coklat keme -
rah-merahan. Rasanya agak pedas seperti jahe, dengan bau sedap.
d. Kandungan kimia:
Komponen utama minyak cardamom yaitu a-pinene, a-pinene, sabinene, myrcene,
α-phellandrene, limonene, 1,8-cineole, a-terpinene, p-cymene, terpinolene, linalool, linalyl
acetate, terpinen-4-oil, α-terpineol, α-terpineol acetate, citronellol, nerol, geraniol, methyl
eugenol and trans-nerolidol.
e. Data keamanan :
LD50 oral pada tikus: 5.000 mg/kg BB.
f. Data manfaat :
Uji praklinik:
Penelitian terhadap efek inhibisi E. cardamomum dan Amomum subulatum terhadap ulkus gaster
pada tikus, mendapatkan bahwa pemberian minyak atsiri E. cardamomum dan Amomum subu -
latum masing-masing 50 mg/kg BB dapat menghambat pembentukan ulkus gaster yang diinduksi
etanol secara bermakna yaitu sebesar 60,96% untuk Amomum subulatum (P < 0,001) dan 76,36%
untuk E. cardamomum (P < 0,001). Efek inhibisi terhadap ulkus gaster yang diinduksi aspirin juga
bermakna yaitu sebesar 45,45% untuk Amomum subulatum (P < 0,05) dan 100% untuk E. car -
damomum (P < 0,001). Disimpulkan bahwa efek inhibisi ini karena penurunan motilitas gaster
dan efek inhibisi 5-lipooxygenase oleh beberapa senyawa dari E. cardamomum dan Amomum
subulatum. Sebuah studi pada tikus menggunakan ekstrak metanol (TM), minyak esensial (EO),
fraksi ekstrak metanol yang larut dalam petroleum eter soluble (PS) dan fraksi yang tidak larut (PI)
dengan dosis masing-masing 100-500; 12,5-50; 12,5-150 dan 450 mg/kg BB, tentang kemam -
puan menghambat lesi gaster yang diinduksi aspirin, etanol dan ligasi pilorus, juga efek terhadap
produksi mukus dan asam lambung. Semua fraksi (TM, EO, PS, PI) menghambat lesi gaster secara
bermakna yang diinduksi oleh etanol dan aspirin tetapi tidak yang diinduksi oleh ligasi pilorus. TM
mengurangi lesi 70% pada ulkus yang diinduksi etanol pada 500 mg/kg BB. Fraksi PS mereduksi
lesi 50% pada 50 dan 100mg/kg BB dengan efek yang sama dengan fraksi PI pada 450 mg/kg BB.

210 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Pada ulkus gaster yang diinduksi aspirin, efek gastroprotektif terbaik ditemukan pada fraksi PS,
yang menghambat lesi hampir 100% pada 12,5 mg/kg BB. Pada eksperimen ini, ekstrak PS dosis >
12,5mg/kg BB dibuktikan lebih aktif daripada ranitidin 50 mg/kg BB.
Ekstrak metanol, fraksi minyak esensial, petroleum eter, dan etil asetat menghambat secara ber-
makna lesi gaster yang diinduksi etanol, tetapi tidak pada yang diinduksi aspirin dan ligasi pi-
lorus. Fraksi etil asetat meningkatkan produksi mukus pada ligasi pilorus. Hasil menunjukkan
efek proteksi langsung fraksi etil asetat pada mukosa gaster. Penurunan motilitas gaster oleh
minyak esensial dan fraksi petroleum eter menunjukkan efek gastroprotektif. Penelitian ini men-
dukung penggunaan Cardamomum pada gangguan gastrointestinal.
b. Indikasi
Gastritis
c. Kontraindikasi
Kehamilan, laktasi dan anak < 18 tahun
d. Peringatan:
Penggunaan maksimum: 10 hari kemudian istirahat 5 hari sebelum menggunakan obat ini lagi.
e. Efek samping:
Sangat sedikit. Alergi (dermatitis kontak), meningkatkan risiko perdarahan, hipotensi, dapat
memicu kolik pada pasien dengan gangguan empedu.
f. Interaksi:
Dengan obat depresan SSP, dapat menimbulkan kantuk atau sedasi. Meningkatkan efek obat
lain yang dimetabolisme oleh sitokrom P450. Dapat berefek aditif dengan obat antikoliner-
gik dan menimbulkan mulut kering, urinasi berkurang, atau penglihatan kabur. Meningkatkan
risiko perdarahan dengan obat seperti aspirin, antikoagulan seperti warfarin, heparin, antiplate-
let seperti clopidogrel, dan NSAID seperti ibuprofen atau naproxen, juga herbal seperti Ginkgo
biloba, A. sativum, dan Saw palmetto.
g. Posologi:
3 x 1 kapsul (500 mg serbuk)/hari.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 211


Daftar pustaka:
1. Jamal A, Javed K, Aslam M, Jafri MA.Gastroprotective effect of cardamom, Elettaria cardamo -
mum Maton. fruits in rats. J Ethnopharmacol. 2006; 103(2): 149-53.
2. Jafri MA, Farah, Javed K, Singh S.Evaluation of the gastric antiulcerogenic effect of large carda -
mom (fruits of Amomum subulatum Roxb). J Ethnopharmacol. 2001; 75(2-3): 89-94.
3. Balaji S and Chempakam B. Mutagenicity and Carcinogenicity Prediction of Compounds from
Cardamom (Elettaria cardamom Maton.) Ethnobotanical 2008; 12: 682-689.
4. Jamal A, Siddiqui A F, Aslam A, et al. Antiulcerogenic activity of Elettaria cardamom Maton and
Amomum subulatum Roxc. seeds. Indian J of Traditional Knowledge 2005; 4(3): 298-302.
5. Josephrajkumar A, Chakrabarty r, Thomas G. Occurrence of trypsin like protease in cardamo -
mum (Elettaria cardamom). Indian J of Biochemistry and Biophysics 2005; 42: 243-245

3. KUNYIT
3. Kunyit
Curcuma domestica (Vahl)/Curcuma longa (L)

212 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


a. Nama daerah
Rimpang kunyit, koneng, kunir, konyet, kunir bentis, temu koneng, temu kuning, guraci
b. Bagian yang digunakan
Rimpang
c. Data manfaat:
Uji praklinik:
Efek C. domestica terhadap ulkus peptikum dilakukan dengan menghambat reseptor H2 (H2R)
tikus (pylorus-ligated). Didapat hasil C. domestica melindungi mukosa gaster sama efektif
seperti ranitidine.
Penelitian lain mendapatkan bahwa ekstrak etanol per oral menghambat asam lambung, sekresi
gaster dan pembentukan ulkus yang setara dengan efek ranitidine. C. domestica juga menekan
produksi cAMP yang diinduksi histamin, dengan inhibisi langsung H2R.
Peneliti lain meneliti aktivitas antiulkus dari ekstrak etanol. Pemberian ekstrak etanol menurun -
kan indeks ulkus dan keasaman lambung. Pemberian ekstrak C. domestica mengurangi intensitas
ulkus yang diinduksi indomethacin atau reserpin. Pemberian ekstrak C. domestica mengurangi
keparahan lesi yang diinduksi oleh berbagai necrotizing agents. Pemberian ekstrak C. domestica
menurunkan gastric mucosal non-protein sulfhydryl yang diinduksi oleh etanol 80%.
Uji klinik:
1. Uji klinik fase II pada 25 pasien yang didiagnosis ulkus peptikum dengan endoskopi, diberi
serbuk C. domestica 5 x 600 mg/hari. Ulkus menyembuh pada 48% pasien setelah 4 minggu
dan 72% setelah 12 minggu. Tidak ada efek samping yang terjadi. Studi membandingkan efek
C. domestica dengan antasid mendapatkan pengurangan besar ulkus 51.9% pada kelompok C.
domestica dibanding 34,8% pada kelompok antasid.
2. Dua uji klinik lain menunjukkan bahwa pemberian serbuk C. domestica 4 x 500 mg/hari se -
lama 7 hari, menunjukkan respon bermakna, menyembuhkan ulkus dan menurunkan nyeri
abdomen, gas, atau dispepsia atonik.
3. Studi tanpa kontrol pada 25 pasien ulkus peptikum yang diberi C. domestica 5 x 600 mg/hari

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 213


selama 12 minggu, memberi hasil ulkus menghilang pada 19 pasien.
Studi RCT multisenter dilakukan pada 106 pasien dengan dispepsia (nyeri abdomen, nyeri epi-
gastrik, flatulens atau bersendawa), diterapi dengan 2 g C. domestica selama 7 hari (n=38).
4. Sebagai kontrol diberikan kombinasi herbal cascara, nux vomica dan jahe (n=30) atau plasebo
(n=38). Pada akhir studi 87% kelompok C. domestica, 83% kelompok campuran ekstrak herbal
dan 53% kelompok plasebo memperlihatkan perbaikan menonjol. Kelompok C. domestica
secara klinis berbeda bermakna dibanding plasebo (p=0.003).
d. Indikasi:
Gastritis, ulkus peptikum (Grade C)
e. Posologi:
3 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari

Daftar pustaka:
1. Prucksunand C, Indrasukhsri B, Leethochawalit M, et al. Phase II clinical trial on effect of the
long turmeric (Curcuma longa Linn) on healing of peptic ulcer. Southeast Asean J Trop. Med.
Public Health, 2001; 32: 208-215.
2. Sinha M et al. Study of the mechanism of action of curcumin: an antiulcer agent. Indian journal
of pharmacy, 1975; 7: 98–99.
3. Intanonta A et al. Treatment of abdominal pain with Curcuma longa L. (Report submitted to
Primary Health Care Office, Ministry of Public Health, Thailand, 1986).
4. Prasad DN et al. Studies on ulcerogenic activity of curcumin. Indian journal of physiology and
pharmacology, 1976; 20: 92–93.

214 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


4.
4. PEGAGAN
Pegagan
Centella asiatica (L) Urban
Suku : Umbelliferae

a. Nama daerah
Pegagan, antanan gede, gagan-gagan, gangganan, kerok batok, pantegowang, panigowang,
rending, calingan rambut , pegaga, daun kaki kuda, pegago, bebele, sarowati, wisu-wisu, san -
danan, dogauke
b. Bagian yang digunakan
Herba
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Herba tahunan tanpa batang dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang melata, panjang
10-80 cm. Daun tunggal, tersusun dalam roset yang terdiri dari 2-10 daun, kadang agak be -
rambut. Tangkai daun panjang sampai 50 mm, helai daun berbentuk ginjal, lebar dan bundar
dengan garis tengah 1-7 cm, pinggir daun beringgit sampai bergerigi terutama kearah pangkal
daun.Bunga umumnya 3, yang di tengah duduk, yang di samping bergagang pendek. Buah
pipih, kurang lebih 7 mm dan tinggi kurang lebih 3 mm, berlekuk dua, jelas berusuk, berwarna
kuning kecoklatan, berdinding agak tebal.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 215


d. Kandungan kimia
Triterpen: termasuk asam asiatik dan asam mandekasik (6-hidroksi asam asiatik), asam termi -
nolik, serta derivat ester triterpen glikosida: termasuk asiatikosida, asiatikosida A, asiatikosida B
dan madekassosida.
e. Data keamanan
Tidak toksik sampai dosis 350 mg/kg BB. Terdapat kemungkinan terjadi efek Karsinogenik pada
kulit tikus pada penggunaan berulang.
Dilaporkan adanya kasus ikterus pada 3 orang yang mengkonsumsi herba pegagan selama 20-60
hari, efek ierus hilang saat penggunaan dihentikan dan diberikan asam ursodeoksikolat 10 mg/
kg BB/hari.
Pemberian ekstrak pegagan hingga dosis 2000 mg/kg BB pada mencit per oral, menunjukkan
tidak ada hewan uji yang mati, terjadi 20% kematian pada dosis 10g/kg BB. Pada uji toksisitas
asiatikosida oral, tidak memperlihatkan efek toksik hingga dosis 1 g/kg BB, sedangkan dosis tok -
sis pemberian intramuscular pada mencit dan kelinci adalah 40 dan 50 g/kg BB. Uji teratogenik
ekstrak pegagan pada kelinci menunjukkan tidak ada efek teratogenik.
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Ekstrak herba efektif mengurangi ulkus lambung dan duodenum yang timbul karena stres. Mekan -
isme kerja dihubungkan dengan aktivitas depresan SSP sehingga meningkatkan kadar GABA di SSP.
Uji klinik :
1. Limabelas (15) pasien dengan ulkus peptikum dan duodenum diobati dengan ekstrak herba 60
mg/hari. Didapat 93% pasien memperlihatkan perbaikan jelas dari gejala subjektif dan pada 73%
pasien, pemeriksaan endoskopi dan radiologi menunjukkan ulkus sembuh.
2. Jus ekstrak Centella 2 x 200 mg dan 600 mg/kg BB/hari memperlihatkan efek proteksi terhadap
ulkus peptikum yang diinduksi oleh aspirin dan etanol dengan efek serupa dengan obat sukralfat.
C. asiatica menginduksi sekresi mucin gaster dan produksi glikoprotein sel mukosa, marker untuk
peningkatan faktor daya pertahanan mukosa gaster.
Ekstrak C. asiatica memperlihatkan efek proteksi mucosa gaster secara bermakna terhadap ul -
216 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
kus yang ditimbulkan etanol, yang tergantung dosis ditandai dengan pengurangan besar ulkus
dan pengurangan udem dan lekosit di submukosa. Proteksi paling jelas pada dosis
ekstrak 400 mg/kg BB.
Efek penyembuhan ekstrak air C. asiatica dan asiaticoside, dilakukan pada tikus yang diinduksi
ulkus peptikum. Hasil menunjukkan bahwa C. asiatica mengurangi ukuran ulkus pada hari ke-3
dan ke-7 secara tergantung dosis, dengan pengurangan aktivitas myeloperoxidase pada jaringan
ulkus. Terlihat peningkatan proliferasi sel epitel dan angiogenesis.
Ekspresi basic fibroblast growth factor, faktor angiogenik juga meningkat pada jaringan ulkus. Di -
simpulkan C. asiatica dan kandungan aktifnya potensial merupakan obat anti ulkus peptikum.
Studi efek protektif C. asiatica dilakukan pada tikus ulkus peptikum yang diinduksi etanol. Gastric
transmucosal potential difference (PD) berkurang dengan aplikasi etanol 50% pada gastric ex-vivo
chamber model dan C. asiatica mempercepat pemulihannya. Pemberian oral C. asiatica (0.05 g/kg
BB, 0.25 g/kg BB dan 0.50 g/kg BB) sebelum pemberian etanol, menghambat pembentukan ulkus
secara bermakna (58% - 82%) dan penurunan aktivitas myeloperoxidase mukosa (MPO) secara
tergantung dosis. Hasil menunjukkan bahwa C. asiatica mencegah pembentukan ulkus peptikum
yang diinduksi etanol dengan memperkuat pertahanan mukosa dan mengurangi efek kerusakan
karena radikal bebas.
Studi efek ekstrak air C. asiatica dan kandungan aktifnya, asiaticoside, terhadap ekspresi dan aktivi-
tas inducible nitric oxide synthase (iNOS) selama penyembuhan ulkus peptikum dilakukan dengan
berbagai konsentrasi C. asiatica (0,10 g/kg BB dan 0,25 g/kg BB) dan asiaticoside (5 mg/kg BB dan
10 mg/kg BB) yang diberikan per oral pada tikus yang diinduksi ulkus peptikum dengan asam ase -
tat. Dilihat pengurangan ukuran ulkus pada hari ke-1, 3 dan 7 secara tergantung dosis, diikuti pe -
nurunan aktivitas iNOS dan ekspresi protein pada jaringan ulkus. Kadar nitrit dan nitrat (NO(X)-),
produk akhir yang stabil dari nitric oxide, pada jaringan ulkus juga menurun. N-[3-(aminomethyl)
benzyl]acetamidine (1400W), inhibitor iNOS yang sangat selektif, menginhibisi aktivitas iNOS
yang lebih poten pada dosis 0,1 mg/kg BB. Hasil mengindikasikan bahwa C. asiatica dan asiatico-
side mempunyai efek melalui inhibisi sintesis nitric oxide sehingga menyembuhkan
ulkus. Studi efek ekstrak etanol C. asiatica pada ulkus mukosa gaster tikus (yang diinduksi etanol
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 217
absolut) dilakukan dengan pemberian larutan karboksi metil selulosa (CMC) sebagai kontrol,
Omeprazole 20 mg/kg BB, dan ekstrak daun C. asiatica 100, 200 and 400 mg/kg BB dalam larutan
CMC (1 jam sebelum induksi). Hasil menunjukkan pada kontrol timbul ulkus mukosa yang parah
dengan udem dan lekosit pada submukosa, sedang yang mendapat ekstrak C. asiatica
memperlihatkan proteksi mukosa gaster dan kurang atau hilangnya udem serta lekosit.
g. Indikasi
Ulkus peptikum dan duodenum
h. Kontraindikasi
Kehamilan, menyusui, anak-anak, alergi, gangguan hepar dan epilepsi
i. Peringatan
Efek abortif dan dapat mengganggu siklus menstruasi jika digunakan lebih dari 6 minggu.
j. Efek Samping
Infertilitas, dan efek sedatif/menekan sistem saraf.
k. Interaksi
Berinteraksi dengan obat-obat penurun gula darah dan penurun kolesterolserta antidepresan.
l. Posologi
3 x 1 kapsul (60 mg ekstrak)/hari

Daftar pustaka:
1. Herba Centellae. WHO monograph on selected medicinal plants. WHO Geneva, 1999; 1: 77-85.
2. British herbal pharmacopoeia, Part 2. London, British Herbal Medicine Association, 1979.
3. Company, New Jersey, 2004.
4. Sudarsono, Gunawan.D, Wahyuono S, Donatus IA, Purnomo. Tumbuhan Obat II, Hasil Pe -
nelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan, Pusat Studi Obat Tradisional, Unuiversitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, 2002. Centella asiatica. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Cit -
eureup. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008; 24
5. Centellae asiaticae herba. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2010; 27-32.
6. Bown D. Encyclopedia of Herbs and Their Uses, Dorling Kindersley London, 1995.
218 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
7. Gruenwald J, Brendler T, Jaenicke C (eds). PDR for Herbal Medicine, 3rd Ed., Medical Economic
8. De Pandua LS, Bunyapraphatsara N And Lemmens RHMJ, (Eds). Plant Resources of South-East
Asia No 12 (1). Medicinal and poisonous Plants 1. Backhuys Publisher, Leiden, the Nether-
lands, 1999 .
9. Barnes J, Anderson LA., Phillipson JD. Herbal Medicines 3rd Ed., 2007. Pharmaceutical Press
London.
10. Centellae asiaticae herba. Acuan Sediaan Herbal, Badan Pengawas Obat dan Makanan Repub-
lik Indonesia, 2008; 5: 62-66
11. Duke JA, 2002, Handbook of Medicinal Herbs, 2nd Ed, CRC Press, USA.
12. Fetrow CW and Avila JR, 2000, The Complete guide to Herbal Medicines, Springhouse Corpora-
tion, USA.
13. Alternative Medicine Review, 2007; 12(1): 69-72
14. Grimaldi R, De Ponti F, D’Angelo L, et al. Pharmacokinetics of the total triterpenic fraction of
Centella asiatica after single and multiple administrations to healthy volunteers. A new assay for
asiatic acid. J Ethnopharmacol. 1990; 28(2): 235-41.
15. Abdulla M. A., AL-Bayaty F. H., Younis L. T. , Abu Hassan M. I. Anti-ulcer activity of Centella
asiatica leaf extract against ethanol-induced gastric mucosal injury in rats. Journal of Medicinal
Plants Research, 2010; 4(13): 1253-1259.
16. Cheng CL, Koo MW. Effects of Centella asiatica on ethanol induced gastric mucosal lesions in
rats. Life Sci. 2000; 67(21): 2647-53.
17. Guo JS, Cheng CL, Koo MW. Inhibitory effects of Centella asiatica water extract and asiaticoside on
inducible nitric oxide synthase during gastric ulcer healing in rats. Planta Med. 2004; 70(12): 1150-4.
18. European pharmacopoeia, 3rd ed. Strasbourg, Council of Europe, 1997.
19. Rhee JC, Choi KW. Clinical effect of the titrated extract of Centella asiatica (madecassol) on
peptic ulcer. Korean journal of gastroenterology, 1981; 13: 35–40.
20. Shin HS et al. Clinical trials of madecassol (Centella asiatica) on gastrointestinal ulcer patients.
Korean journal of gastroenterology, 1982; 14: 49–56.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 219


21. Cheng CL, Koo MW. Effects of Centella asiatica on ethanol induced gastric mucosal lesions in
rats. Life Sci. 2000; 67(21): 2647-53.
22. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, et al (eds). The review of Natural Products 4th ed. Facts
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005: 484-489.

5.
5. TEMULAWAK
Temulawak
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Suku : Zingiberaceae
a. Nama daerah
Temulawak, koneng gede, temu labak.
b. Bagian yang digunakan
Rimpang

220 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


c. Deskripsi tanaman/simplisia
Perawakan terna berbatang semu, tinggi dapat mencapai 2 m, berwarna hijau atau coklat gelap,
rimpang berkembang sempurna, bercabang-cabang kuat, berwarna hijau gelap, bagian dalam
berwarna jingga, rasanya agak pahit. Setiap individu tanaman mempunyai 2-9 daun, berben -
tuk lonjong sampai lanset, berwarna hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang
31-84 cm, lebar 10-18 cm, panjang tangkai daun (termasuk helaian) 43-80 cm. Perbungaan
berupa bunga majemuk bulir, muncul di antara 2 ruas rimpang (lateralis), bertangkai ramping,
10-37 cm berambut, daun-daun pelindung menyerupai sisik berbentuk garus, berambut halus,
panjang 4-12 cm, lebar 2-3 cm. Bentuk bulir lonjong, panjang 9-23 cm, lebar 4-6 cm, berdaun
pelindung banyak, panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga, berbentuk bu -
lat telur sungsang (terbalik) sampai bulat memanjang, berwarna merah, ungu atau putih dengan
sebagian dari ujungnya berwarna ungu, bagian bawah berwarna hijau muda atau keputihan,
panjang 3-8 cm, lebar 1,5-3,5 cm.
d. Kandungan kimia
Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid (0,8-2%) terdiri dari kurkumin dan demetok -
sikurkumin, minyak atsiri (3-12%) dengan komponen a-kurkumen, xanthorizol, b-kurkumen,
germakren, furanodien, furanodienon, ar-turmeron, b -atlantanton, d-kamfor. Pati (30-40%)
e. Data keamanan
Dari lima penelitian pada manusia dengan dosis 1125-2500 mg kurkumin per hari tidak men -
unjukkan adanya toksisitas. Uji klinik fase I dengan 28 orang sehat menggunakan dosis sampai
8000 mg/hari selama 3 bulan tidak menunjukkan efek toksik akibat kurkumin.
f. Data Manfaat
Uji praklinik:
Serbuk rimpang meningkatkan aktivitas musin dalam cairan lambung. Disamping itu rebusan
rimpang dapat menurunkan kontraksi usus halus.
g. Indikasi
Dispepsia, gastritis

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 221


h. Kontraindikasi
Obstruksi saluran empedu, ikterus
i. Peringatan
Gastritis pada dosis besar. Hati-hati pada nefrolithiasis.
Efek yang tidak diinginkan:
Dosis besar atau pemakaian yang berkepanjangan dapat mengakibatkan iritasi membrane mu-
kosa lambung.
Tidak dapat digunakan pada penderita radang saluran empedu akut atau ikterus.
Hati-hati menggunakan temulawak bersama dengan obat pengencer darah
j. Efek Samping
Belum pernah dilaporkan
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
3 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.

Daftar Pustaka
1. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. 2000. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. Hal. 85-86
2. Bisset J. European syllabus. Commission E indication and dosages, 1994.
3. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesi., Jilid III. 1979.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
63-65
4. Williamson, E. Samuel D, Karen B. Stockley’ Herbal Medicine Interaction.2009.London : Phar-
maceutical Press. Page : 390-393
5. Wichtl, M. Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals A Handbook for Practice on Scientific
Basic. Third Edition.2003. London : CRC Press. Page: 179-172
6. Acuan Sedian Herbal, Badan POM, 2006

222 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


6.
6. TEMU MANGA
Temu manga
Curcuma amada (Roxb)
Curcuma alba, Curcuma mangga (Val. van Zip)

Suku : Zingiberaceae
a. Nama daerah
Temu mangga atau temu putih, Koneng lalab (Sunda), Temo pao (Madura).
b. Bagian yang digunakan
Rimpang
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Herba setahun, dapat lebih dari 2 m. Batang sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang
di bawah tanah, berwama coklat muda coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan,
memiliki umbi bulat dan aromatik. Daun tunggal, pelepah daun membentuk batang semu, ber -
warna hijau coklat tua, helaian 2-9 buah, bentuk memanjang lanset 2,5 kali lebar yang terlebar,
ujung runcing-meruncing, berambut tidak nyata, hijau atau hijau dengan bercak coklat ungu
di tulang daun pangkal, 43-80 cm atau lebih. Bunga majemuk susunan bulir, diketiak rimpang
primer, tangkai berambut. Daun pelindung berjumlah banyak, spatha dan brachtea; rata-rata
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 223
3-8 x l,5-3,5cm. Kelopak 3 daun, putih atau kekuningan, bagian tengah merah atau coklat
kemerahan, 3 -4 cm. Mahkota: 3 daun, putih kemerahan, tinggi rata-rata 4,5 cm. Bibir bibiran
membulat atau bulat telur terbalik, ujung 2 lobe, kuning atau putih, tengah kuning atau kun -
ing jeruk, 14-18 x 14-20 mm. Benang sari 1 buah, tidak sempuma, bulat telur terbalik, kuning
terang, 12-16 x 10-115 mm, tangkai 3 5 x 2-4 mm, kepala sari putih, 6 mm. Buah: berambut,
rata-rata 2 cm.
d. Kandungan kimia
Kurkumin, minyak atsiri, saponin dan polifenol Minyak atsiri, saponin, polifenol, labdan dit
di -
erpen glukosida,
terpen glukosida, kurkumanggosida, labda-8(17),12-diena-15,16-dial, kalkaratarin A, zerumin
B, skopoletin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, 1,7-bis(4-hidroksifenil)-1,4,6-hep -
tatrien-3-on, kurkumin, dan asam p-hidroksisinamat.
e. Data keamanan
LD50: per oral pada tikus: > 5000 mg/kg BB
f. Data manfaat
Uji Praklinik
Studi menggunakan serbuk rimpang C. mangga 200 mg/kg BB pada tikus mendapatkan hasil
pengurangan pH gaster, jumlah asam bebas, asam total dan indeks ulkus secara bermakna.
Hasil ini setara dengan obat standar omeperazol 30 mg/kg BB i.p. Disimpulkan bahwa rimpang
C. mangga efektif untuk proteksi terhadap hiperasiditas dan ulkus gaster.
g. Indikasi
Gastritis/ulkus peptikum
h. Kontraindikasi
Kehamilan, menyusui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek Samping
Belum diketahui

224 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
3 x 2 kapsul (250 mg ekstrak)/hari, ac.

Daftar pustaka
1. Budi,R Efek antidiare Jus Temu Mangga pada Tkus putih.2006. Jakarta : Puslitbang Bio Medis
dan Farmasi.
2. Hong CH, Noh MS, Lee WY, Lee SK. Inhibitory effects of natural sesquiterpenoids isolated from
the rhizomes of Curcuma zedoaria on prostaglandin E2 and nitric oxide production. Planta
Med. 2002; 68(6): 545-7.
3. Lee SK, Hong CH, Huh SK, et al. Suppressive effect of natural Abas F, NH. Lajis, K Shaari, DA
Israf, J Stanslas, UK Yusuf dan SM Raof. 2005. A Labdane Diterpene Glucoside from the Rhi-
zomes of Curcuma mangga. American Chemical Society and American Society of Pharmacog-
nosy Published on Web 06/28/2005
4. Gupta RPS, Ali M, Eranna D, RamachandraSetty S. Evaluation of anti ulcer of root of Curcuma
zedoaria in rat. Indian J of Traditional Knowledge, 2003; 2(1): 375-377.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 225


N. HERBAL UNTUK ARTRITIS
N. HERBAL UNTUK ARTRITIS
N. Cabe
1. HERBAL UNTUK ARTRITIS
1. Capsicum
1. CABE annuum Vahl
Cabe
Suku : Solanaceae
Capsicum annuum Vahl
Suku : Solanaceae

a. Nama Daerah
a. Cabe, lombok
Nama Daerahmerah, lombok sabrang, mengkreng, rica, malita, risa, tabia
b. Bagian yang digunakan
Cabe, lombok merah, lombok sabrang, mengkreng, rica, malita, risa, tabia
b. Buah
Bagian yang digunakan
c. Deskripsi
Buah tanaman/simplisia
c. Buah mengangguk
Deskripsi atau menggantung, panjang dan sempit, meruncing pada bagian ujungnya,
tanaman/simplisia
permukaan
Buah licin. Buah
mengangguk atau muda hijau danpanjang
menggantung, bila tuadan
menjadi merah,
sempit, berbentuk
meruncing padabulat telur
bagian sampai
ujungnya,
bulat, panjang
permukaan 10-15
licin. cm,
Buah lebarhijau
muda 1-2 cm.
dan bila tua menjadi merah, berbentuk bulat telur sampai
d. bulat,
Kandungan kimia
panjang 10-15 cm, lebar 1-2 cm.
d. Capsaicinoid
Kandungan kimia(amida vanillil amine dengan asam lemak pada C8-C13): komponen utama
capsaicin (32-38%),
Capsaicinoid dihidro-capsaicin
(amida vanillil (18-52%).
amine dengan Karoten
asam lemak pada(0,3-0,8%): sebagian dalam
C8-C13): komponen utama

226
capsaicin (32-38%), dihidro-capsaicin (18-52%). Karoten (0,3-0,8%): sebagian dalam
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
bentuk kapsanthin, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin. lutein
e. Data keamanan
Dosis toksik menimbulkan hipotermia karena mempengaruhi termoreseptor. Pemberian dosis
tinggi pada waktu lama dapat menimbulkan kerusakan lambung kronik, kerusakan hati, dan
efek neurotoksik.
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Zat aktif yang paling penting adalah capsaicin, yang menghasilkan efek hyperemic cutaneus
nociceptor atau saraf sensorik perifer cabang saraf sensorik primer yang diaktivasi oleh stimu -
lus noxious. Saraf perifer menghasilkan respon lokal seperti edema, kemerahan, dan vasodil -
atasi, sementara serabut aferen menyampaikan informasi noxiceptive ke SSP dan menghasilkan
sensasi nyeri dan terbakar. Desensitasi jangka panjang terjadi setelah penggunaan capsaicin
berulang dan menghasilkan hilangnya sensasi nyeri. Capsaicin terikat pada reseptor vanilloid
tipe-C (VR1) dan membuka saluran kation sehingga terjadi kalsium berlebih yang ke-
mudian terjadi pelepasan neuropeptida (substansi P) yang bertanggung jawab terhadap nyeri
kemogenik, regulasi suhu dan neurogenik. Penghambatan saluran kalsium akan mengakibatkan
penurunan substansi P dalam saraf sensoris dan hilangnya rasa nyeri.
Uji klinik:
Uji topikal dengan campuran mengandung 1-5% ekstrak buah Capsicum selama 48 jam,
menginduksi eritema samar pada 1 dari 10 sukarelawan. Uji topikal berulang dengan ekstrak
buah Capsicum 0,025% pada 103 subjek tidak menimbulkan iritasi atau dermatitis kontak
alergik , US FDA menyatakan bahwa capsaisin dan efek sebagai anagesik eksternal.
Aplikasi topikal krim capsaicin menimbulkan rasa terbakar pada kebanyakan orang beberapa
hari pertama, yang akan menghilang pada aplikasi berulang. Eritema sering menyertai rasa
menghilag pada
terbakar.
g. Indikasi
Membantu menghilangkan ketegangan otot, ramatik (Topikal)

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 227


h. Kontraindikasi
belum diketahui
i . Peringatan
Pengguna topikal pada bayi atau anak-anak harus berhai-hati karena dapat mengenai mukosa.
Reaksi alergi jarang terjadi dan sensitisasi spontan dapat terjadi
j . Efek Samping
Kontaminasi tidak sengaja, terutama pada mata,mulut atau regio perineal regions, dapat terjadi
karena tidak mencuci tangan setelah menggunakan krim, yang dapat dihilangkan dengan mencuci
dengan air bersih atau minyak dingin. Capsaicin dan capsaicinoid adalah iritan kuat untuk
selaput mukosa dan dapat menimbulkan dermatitis.
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
Linimen : 10-20% capsaicin selama 2 hari, dapat diulang kembali setelah 2 minggu.
Ointment : 1/8 bagian capsaicin.
Oleoresin : kekuatan maksimum 2,5%.
Krim : 4 x 0,025-0,075% capsaicin/hari, paling sedikit selama 2 minggu
Daftar Pustaka
1. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia., Jilid III . 1979.Jakarta: Departemen Kesehatan RI,
Hal. 32-34
2. Wichtl, M. Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals A Handbook for Practice on
Basic. Third Edition.2003. London : CRC Press.
3. Claus, EP.,VE.Tyler.,Lynn, RB., Pharmacognosy. Sixth Ed.1970.London : Le & Febiger Page.211-213
4. Hamalainen MM, Subieta A, Arpey C, Brennan TJ. “Differential Effect of Capsaicin Treatment on
Pain-Related Behaviors After Plantar Incision,” The Journal of Pain, 2009; 10(6): 637-645.
5. Fraenkel L; Bogardus ST, Concato J, Wittink DR. Treatment Options in Knee Osteoarthritis: The
Patient’s Perspective.. Arch Intern Med, 2009; 164: 1299–1304.
6. Tominaga M, Julius D. Capsaicin receptor in the pain pathway. Jpn J Pharmacol. 2000; 83(1): 20-4.

228 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


2.
2. JAHE
Jahe
Zingiber Rosc
Suku : Zingiberaceae

a. Nama daerah
Halia, bahing, sipode, lahia, alia, jae, sipodeh, Jahi, Lai, jae, alia, lea , melito, leya, marman.
b. Bagian yang digunakan
Rimpang
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Batang tegak. Daun kerap kali jelas 2 baris dengan pelepah yang memeluk batang dan lidah
diantara batas pelepah dan helaian daun. Bunga zygomorph berkelamin 2. Kelopak berbentuk
tabung, dengan ujung bertaju, kerap kali terbelah serupa pelepah. Rimpang agak pipih, bagian
ujung bercabang, cabang pendek pipih, bentuk bulat telur terbalik, pada setiap ujung cabang
terdapat parut melekuk ke dalam. Potongan bagian luar berwarna coklat kekuningan, beralur
memanjang, kadang ada serat bebas.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 229
d. Kandungan kimia
Minyak astiri (bisabolene, cineol, phellandrene, citral, borneol, citronellol, geranial, linalool,
limonene, zingiberol, zingiberene, camphene), oleoresin (gingerol, shogaol), fenol (gingerol,
zingeron), enzim proteolitik (zingibain), vit B6, vit C, Kalsium, magnesium, fosfor, kalium, asam
linoleat, gingerol (gol alkohol pada oleoresin), mengandung minyak astiri 1-3% diantaranya
bisabolen, zingiberen dan zingiberol.
e. Data keamanan
LD50 6-ginggerol dan 6-shogaol adalah 250-680 mg/BB. Pemberian pada wanita hamil tidak
menunjukkan efek teratogenik
f. Data manfaat
Uji klinik:
1. Sebuah studi pada 113 pasien nyeri rheumatik dan nyeri punggung bawah, diinjeksi dengan
5-10% ekstrak jahe pada titik nyeri, menghilangkan nyeri baik seluruhnya atau parsial, mengu -
rangi pembengkakan sendi dan perbaikan fungsi sendi. Pemberian serbuk jahe per oral pada
pasien rheumatism dan gangguan muskuloskeletal dilaporkan dapat mengurangi maupun
menghilangkan berbagai tingkat rasa nyeri dan pembengkakan.
Mekanisme kerja: menghambat biosintesis prostaglandin melalui inhibisi COX-1 dan COX-2. In
vitro juga menghambat proliferasi sel T, produksi IL-1a, aktivitas dan sintesis makrofag.
2. Lima puluh enam (56) pasien (28 rematoid artritis, 18 osteoartritis dan 10 gangguan muskular)
diberi serbuk jahe. Pada pasien artritis > 3/4, berkurang nyeri dan pembengkakannya. Semua
pasien gangguan muskular berkurang nyerinya. Tidak ada efek samping pada penggunaan 3
bulan- 2,5 tahun. Diperkirakan mekanismenya berhubungan dengan penghambatan biosintesis
prostaglandin dan leukotriene, yaitu dual inhibitor biosintesis eicosanoid.
3. RCT multisenter terhadap dan keamanan ekstrak terstandar 2 species jahe, Zingiber of-
dan Alpinia galanga (EV.EXT 77), dilakukan pada 261 pasien osteoarthritis (OA) genu
dengan nyeri moderate-berat. Setelah washout, pasien menerima ekstrak jahe atau plasebo 2
x/hari dengan acetaminophen sebagai rescue. Responder adalah yang pengurangan nyeri pada

230 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


VAS > 15 mm. Hasil dari 247 pasien yang dievaluasi, responder pada kelompok ekstrak jahe
yang mengalami pengurangan nyeri genu pada saat berdiri, superior dibanding kontrol (63%
vs 50%; P = 0.048). Nilai rerata pengurangan nyeri genu saat berdiri (24.5 mm vs 16.4 mm; P
= 0.005), pengurangan nyeri genu saat berjalan 50 feet (15.1 mm vs 8.7 mm; P = 0.016), pen -
gurangan indeks komposit osteoartritis (Western Ontario dan McMaster Universities) 12.9 mm
vs 9.0 mm; P = 0.087. Perubahan status global dan pengurangan intake obat rescue > pada ek -
strak jahe. Perubahan kualitas hidup sama pada ke-2 kelompok. Pasien yang mendapat ekstrak
mengalami efek samping gastrointestinal (GI) ringan > plasebo (59 vs 21 pasien). Disimpulkan
bahwa ekstrak jahe terstandar mengurangi gejala OA genu secara moderat dan bermakna.
4. RCT pada 43 OA (menurut kriteria Altman 1991 dan tingkat 1, 2, dan 3 menurut kriteria Kell -
gren-Lawrence), diberi ekstrak jahe atau acetaminophen 3 X/hari. Setelah terapi 7 hari, para -
meter nyeri dan tidak berbeda bermakna, kecuali perbaikan nyeri saat naik dan turun
tangga, acetaminophen superior (P 0,003). Setelah terapi 14 hari kelompok ekstrak jahe supe -
rior dalam memperbaiki parameter kaku sendi (11-3,018), range of motion (ROM) (P
0,002), diameter lutut (P 0,002) dan Lequesne index (160,006). Hanya 1 pasien pada kelom-
pok jahe yang merasa nausea. Tidak ada perbedaan hasil laboratorium antar ke-2 kelompok.
Disimpulkan bahwa ekstrak jahe superior untuk memperbaiki setelah terapi 14 hari.
Tidak ada perbedaan bermakna dalam mengurangi nyeri sendi antar ekstrak jahe dan kelompok
acetaminophen. Pada kelompok jahe ditemukan gangguan gastrointestinal ringan.
g. Indikasi
Osteoarthritis, rematoid artritis (Grade C)
h. Kontraindikasi
Meskipun pada penelitian klinik tidak ditemukan efek teratogenik pada bayi yang dilahir -
kan, namun sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan, laktasi dan anak < 6 tahun.
Batu empedu dan pasien berisiko perdarahan (karena dapat menghambat aktivitas tromboksan).
i. Peringatan
Dilaporkan 6 g serbuk jahe kering menunjukkan peningkatan eksfoliasi sel epithel permukaan

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 231


lambung yang dapat berakibat ulkus, sebab itu direkomendasikan penggunaan pada perut ko -
song tidak lebih dari 6 g.
j. Efek Samping
Sedikit nyeri abdomen. Rasa tidak enak di ulu hati atau heart burn dapat terjadi. Dermatitis
kontak.
k. Interaksi
Pemberian bersama obat antikoagulan, antiplatelet, heparin, trombolitik, secara teori dapat
meningkatkan risiko perdarahan. Hasil uji klinik menunjukkan dosis 10 g menunjukkan efek
bermakna. Pasien dengan obat antikoagulan dan gangguan perdarahan agar menghindar peng -
gunaan dalam dosis besar.
l. Posologi
2 x 1 kapsul (250mg ekstrak)/hari

Daftar pustaka :
1. Rhizoma Zingiberis. WHO monograph on selected medicinal plants 1999; 1 : 277-287
2. Steward JJ et al. Effect of ginger on motion sicknesssusceptibility and gastric function. Pharma -
cology, 1991; 42: 111-120
3. Bone ME et al. Ginger root , a new antiemetic. The effect of ginger root on postoperative nausea
and vomiting after major gynaecological surgery. Anaesthesia, 1990; 45: 669-671
4. Schmid R et al. Comparison of seven commonly used agents for prophylaxis of seasickness. J of
travel med, 1994; 1: 203-206.
5. Fischer-Rasmussen W et al. Ginger treatment of hyperemesis gravidarum. Eur J of obstet, gy -
naec and reprod boil, 1991; 38: 19-24.
6. Grontved A et al. Ginger root against seasickness. A controlled trial on the open sea. Acta oto -
laryngology, 1988; 105: 45-49
7. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap -
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010; 326-327

232 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


8. Al-Yahya MA, Rafatullah S, Mossa JS, et al. Gastroprotective activity of ginger in albino rats. Am
J Chinese Med 1989; 17(1-2): 51-56.
9. Arfeen Z, Owen H, Plummer JL, Ilsley AH, Sorby-Adams RA, Doecke CJ. A double-blind ran-
domized controlled trial of ginger for the prevention of postoperative nausea and vomiting.
Anaesth Intensive Care. 1995; 23(4): 449-452.
10. Ernst E, Pittler MH. Efficacy of ginger for nausea and vomiting: a systematic review of rand-
omized clinical trials. Br J Anaesth. 2000; 84(3) :367-71.
11. Bone ME, Wilkinson DJ, Young JR, et al. Ginger root--a new antiemetic. The effect of ginger root on post-
operative nausea and vomiting after major gynaecological surgery. Anaesthesia. 1990; 45(8): 669-71.
12. Carlisle JB, Stevenson CA. Drugs for preventing postoperative nausea and vomiting. Cochrane
Database Syst Rev. 2006; 3: CD004125.
13. Chaiyakunapruk N, Kitikannakorn N, Nathisuwan S, et al. The efficacy of ginger for the prevention
of postoperative nausea and vomiting: a meta-analysis. Am J Obstet Gynecol. 2006; 194(1): 95-9.
14. Sripramote M, Lekhyananda N. A randomized comparison of ginger and vitamin B6 in the treat-
ment of nausea and vomiting of pregnancy. J Med Assoc Thai. 2003; 86(9): 846-53.
15. Grontved A, Brask T, Kambskard J, Hentzer E. Ginger root against seasickness. A controlled trial
on the open sea. Acta Otolaryngol (Stockh). 1988; 105(1-2): 45-49.
16. Holtmann S, Clarke AH, Scherer H, Hohn M. The anti-motion sickness mechanism of ginger.
Acta Otolaryngol (Stockh) 1989; 108(3-4): 168-174.
17. Phillips S, Ruggier R, Hutchinson SE. zingiber officinale (ginger) 1: an antiemetic for day case
surgery. Anaesthesia. Anaesthesia 1993; 48(12): 1118
18. Bone ME, et al. Anaesthesia 1990; 45: 669-671
19. Phillips S, et al. herbal support: Anaesthesia 1993; 48: 715-717.)
20. Smith C, et al. A randomized controlled trial of ginger to treat nausea and vomiting in preg-
nancy. Obstets & Gynecol. 2004;103: 639-645.
21. Willets KE, Ekangaki A, Eden JA. Effect of ginger abstract on pregnancy-induced nausea: a ran-
domized controlled trial. Australian and New Zealand Obstetrics & Gyn. 2003; 43: 139-144.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 233


22.
22. Wickersham
Wickersham RM,
RM, Scott
Scott JA,
JA, Lenzini
Lenzini SW,
SW, et
et al
al (eds).
(eds). The
The review
review of
of Natural
Natural Products
Products 4th
4th ed.
ed. Facts
Facts
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005:484-489.
and Comparisons, St Louis, Missouri, USA, 2005:484-489.
23.
23. Committee
Committee on
on Herbal
Herbal Medicinal
Medicinal Products
Products (HMPC).
(HMPC). Assessment
Assessment report
report on
on Zingiber
Zingiber
Roscoe
Roscoe Rhizoma.
Rhizoma. European
European Medicines
Medicines Agency,
Agency, 2012.
2012. Hal.
Hal. 49
49

3. KAYUPutih
3. Kayu
3. Kayu PUTIH
Putih
Melaleuca
Melaleuca leucadendra
leucadendra L.
L.
Suku : Myrtaceae
Suku : Myrtaceae

a.
a. Nama
Nama daerah
daerah
Kapape,
Kapape, kapuka,
kapuka, aren,
aren, nggela
nggela sole,
sole, inggolom,
inggolom, gelam,
gelam, kayu
kayu gelang,
gelang, kayu
kayu putih,
putih, baru
baru galang,
galang,
waru gelang, ngglelak, iren, sakelan, irano, ai kelane, irono, ilano, elan.
waru gelang, ngglelak, iren, sakelan, irano, ai kelane, irono, ilano, elan.
b.
b. Bagian
Bagian yang
yang digunakan
digunakan
Daun
Daun dan kulit batang
dan kulit batang
c.
c. Deskripsi
Deskripsi tanaman/simplisia
tanaman/simplisia
Pohon
Pohon tinggi 10-25
tinggi 10-25 m.
m. batang
batang berkayu,
berkayu, kulit
kulit batang
batang mudah
mudah mengelupas,
mengelupas, batang
batang bercabang
bercabang

234 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


banyak, penampang bulat, warna batang putih abu-abu. Daun tunggal, berbentuk jorong atau
lanset,, ujung runcing dan pangkal runcing atau bulat, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang
10-22 cm, lebar 3-9 cm, panjang tangkai 3-4 cm, warna hijau keputih-putihan.
Daun dan kulit bila memar berbau kayu putih. Bunga majemuk, berbentuk mayang berambut
atau tidak berambut, tumbuh di ketiak daun atau di ujung. Buah bentuk lonceng, 2,5-7 mm,
lebar 3-4 mm. Biji kecil-kecil bulat berwarna coklat.
d. Kandungan kimia
Minyak atsiri, sineol 50%-65%, α-pinen, limonen dan dipenten. 1,8-sineol (54-95%), α-pinen
(2,6%), p-simen (2,7%), aromadendren, kulminaldehid, globulol dan pinokarveol.
e. Data keamanan
Tidak teratogenik bila diberi subkutan 135 mg/kg BB pada mencit hamil pg hari 6-15 kehamilan.
Eucaliptol subkutan 500 mg/kg BB dilaporkan penetrasi melalui plasenta dan mencapai kadar
dalam darah yg cukup untuk stimulasi aktivitas enzim metabolisme.
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Minyak esensial menghambat biosintesis prostaglandin in vitro pada konsentrasi 37 m
µmol/L.
Uji klinik:
uji klinik RCT disain bersilang dengan kontrol plasebo pada 32 pasien untuk melihat efektivitas
kombinasi minyak eucaliptus dan Aetheroleum Menthae Piperitae (minyak pepermint) untuk nyeri
kepala. Lima formulasi berbeda (semua dlm etanol 90%) digunakan yaitu 10 g minyak pepermint
& 5 g minyak eucaliptus; 10 g minyak pepermint & sangat sedikit minyak eucaliptus; sangat sedikit
minyak pepermint & 5 g minyak eucaliptus; sangat sedikit minyak pepermint & sangat sedikit minyak
eucaliptus; atau plasebo. Semua diberikan topikal pada pelipis dan dahi, dan parameter -
ologi, psikologi, dan algesimetrik eksperimental diukur. Semua formulasi memperbaiki kognitif, dan
menimbulkan relaksasi otot dan mental dibanding plasebo tetapi tidak terhadap nyeri kepala.
Mekanisme kerja: komponen utama sineol diamati menghambat produksi sitokin dan metabo -
lisme asam arakidonat

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 235


g. Indikasi
Analgesia, topikal (Grade C untuk sakit kepala)
h. Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan per oral pada anak, saluran cerna, gangguan kandung empedu,
gangguan hati, kehamilan, dan menyusui (dengan supervisi medik)
i. Peringatan
Tidak boleh diaplikasikan ke muka, terutama hidung bayi dan anak kecil. Jauhkan dari jang -
kauan anak. Tidak boleh digunakan sebagai nasal spray, karena menghambat gerak silia dan
dapat menimbulkan lipid pneumonia.
j. Efek Samping
Umumnya pemberian topikal tidak merangsang, tidak menimbulkan alergi, dan tidak fototok -
sik. Antara 1981-1992 efek keracunan diobservasi pada 59% dari 109 anak setelah tidak senga -
ja terminum minyak esensial 2-10 mL. Gejalanya adalah depresi tapi sadar (28%), mengantuk
(25%), tidak sadar (3%) dan gejala ini tergantung dosis. Gejala lain rasa terbakar di epigastrium,
nausea, vomitus, pusing, kelemahan otot, miosis, merasa sulit bernafas, sianosis, delirium, dan
konvulsi. Alergi pernah dilaporkan pada penggunaan lozenges mengandung minyak esensial.
Antara 1889-1992, dilaporkan 17 kematian karena keracunan karena meminum minyak esen -
sial. Dosis 3,5 mL fatal, namun data ini sudah tua dan kemurnian minyak juga tidak diketahui.
k. Interaksi
Studi pada hewan menunjukan kemungkinan induksi enzim metabolisme hati dan menurunkan
efek obat yang diberikan bersamaan.
l. Posologi
Ekstrak cair dalam formulasi berbasis alkohol 5-10%.

Daftar Pustaka
1. Aetheroleum Eucalypti . WHO monograph on selected medicinal plants, 2002; vol 2: 97-105.
WHO Geneve
2. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap -

236 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010: 75, 205
3. Malaleuca leucadendra. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman
obat kebun tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 53
4. Wagner H et al. In vitro inhibition of prostaglandin biosynthesis by essential oils and phenolic
compounds. Planta Medica, 1986; 3: 184-187.

4. Sereh
4. SEREH
Cymbopogon nardus (L) Rendle
Suku : Gramineae

a. Nama daerah
Sere mangat, seere, sang-sange, sarai, sorai, sere, serai, belangkak, salai, segumau, see, pa -
taha mpori, kendaung witu, nau sina, bumuke, tenian malai, rimanil, tonti, timbu ale, longio,
towobane, sare, tapisa-pisa, hisa-hisa, isalo, bias, bewuwu, gara mahusu.
b. Bagian yang digunakan
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
merupakan keluarga rumput yang rimbun dan berumpun besar, aroma kuat dan wangi, juga meru -

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 237


pakan tanaman tahunan yang hidup liar. Tinggi sampai 1,2 m. Akar merupakan akar serabut yang
berimpang pendek. Batang tanaman tumbuh tegak lurus, bergerombol, berumbi berwarna putih
kekuningan atau putih keunguan dan kemerahan, lunak, bersifat kaku dan mudah patah serta
berongga.
Isi batang berupa pelepah umbi untuk pucuk. Daun berwarna hijau, tepi tajam dan kasar, panjang
50-100 cm, lebar 2 cm, daging daun tipis, serta pada permukaan dan dalamnya berbulu halus,
tidak bertangkai, kesat, panjang, runcing, hamper menyerupai daun lalang, bentuk seperti pita
yang makin keujung makin runcing dan berbau citrus ketika diremas, tulang daun tersusun sejajar,
letaknya pada batang tersebar. Jarang sekali memiliki bunga bila ada tidak memiliki mahkota dan
mengandung bulir.
d. Kandungan kimia
mengandung 1% minyak atsiri dengan komponen sitronelal (32-45%), geraniol (12-25%), geranil
asetat (3-8%), sitronelil asetat (1-4%). Komponen lain adalah mirsen (12-25%, diterpen, metilhep -
tanon, sitronelol, linalool, farnesol, alkohol, aldehid, terpineol dan lebih 12 komponen lain.
e. Data keamanan
Di USA daun sereh termasuk Generally recognized as safe (GRAS). Infusa daun sereh per oral pada
tikus selama 2 bulan, dengan pemberian 2 kali sehari tidak menunjukkan efek toksik. Meskipun
demikian pernah dilaporkan 2 kasus toksik alveolitis pada penggunaan minyak atsiri secara in -
halasi.
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Pengujian ekstrak air panas dosis 15 mL/kg BB pada 20 tikus yang diinduksi edema oleh karagenan
menunjukkan inhibisi edema sebesar 18,6%. Pada pemberian dekokta 20% menggunakan pem -
banding indometasin menunjukkan efek inhibisi 58,6%.
Efek analgesik perifer dari myrcene diuji terhadap hiperalgesia yang diinduksi oleh prostaglandin
pada kaki tikus dan terhadap kejatan yang diinduksi oleh injeksi iloprost intraperitoneal pada men -
cit. Berbeda dengan efek sebagai analgesik sentral, myrcene tidak menimbulkan toleransi
pada pemberian berulang.

238 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Minyak atsiri berefek analgesik terhadap nyeri kepala, kejang otot, spasme, reumatik, myalgia dan
neuralgia.
g. Indikasi
Analgetik-antuunflamasi
h. Kontraindikasi
Alergi dan kehamilan.
i. Peringatan
Penggunaan secara topikal dapat menyebabkan alergi pada kulit
j. Efek yang tidak diinginkan :
Belum diketahui
k. Interaksi :
Belum diketahui
l. Posologi
Minyak atsiri

Daftar Pustaka
1. Cymbopogon nardus. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makana
2. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. 2000. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Hal. 27-28
3. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid V. 1989.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
177-180
4. Claus, EP.,VE.Tyler.,Lynn, RB., Pharmacognosy. Sixth Ed.1970.London : Le & Febiger Page 179
5. Lorenzetti B B, Souza G E P, Sart S J, et al. Myrcene mimics the peripheral analgesic activity of
lemongrass tea. Journal of Ethnopharmacology, 1991; 34 (1): 43-48.
6. Shah G, Shri R, Panchal V, et al. basis for the therapeutic use of Cymbopogon citratus,
stapf (Lemongrass). J Adv Pharm Technol Res. 2011; 2 (1): 3-8.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 239


O. HERBAL UNTUK KONSTIPASI
O. HERBAL UNTUK KONSTIPASI
O. HERBAL UNTUK KONSTIPASI
1. Daun Sendok
1.
1. DAUN SENDOK
Daun Sendok
Plantago major (L)/ P. psyllium (L)/ P. lanceolata (L)
Plantago major (L)/ P. psyllium (L)/ P. lanceolata (L)
Suku: Plantaginaceae
Suku: Plantaginaceae

a. Nama daerah
a. Nama daerah
Daun urat, otot-ototan, torongoat, ki urat, ekor angin, kuping menjangan, deuli, sangkabuwah,
Daun urat, otot-ototan, torongoat, ki urat, ekor angin, kuping menjangan, deuli, sangkabuwah,
sembung otot, suri panda
sembung otot, suri panda
b. Bagian yang digunakan
b. Bagian yang digunakan
Daun
Daun
c. Diskripsi tanaman/simplisia
c. Diskripsi tanaman/simplisia
Herba semusim tinggi 6-50 cm. Batang pendek, bulat berwarna coklat. Daun tunggal, berben -
Herba semusim tinggi 6-50 cm. Batang pendek, bulat berwarna coklat. Daun tunggal, berben -
tuk bulat telur sampai lanset, ujung tumpul, pangkal meruncing, tepi rata atau bergerigi tak
tuk bulat telur sampai lanset, ujung tumpul, pangkal meruncing, tepi rata atau bergerigi tak
beraturan, panjang 5-30 cm. lebar 3-10 cm, permukaan licin, tangkai 1-25 cm, pertulangan
beraturan, panjang 5-30 cm. lebar 3-10 cm, permukaan licin, tangkai 1-25 cm, pertulangan
melengkung, warna hijau muda sampai hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, panjang 40 cm,
melengkung, warna hijau muda sampai hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, panjang 40 cm,
berwarna putih. Buah panjang 2-4 mm, berisi 6-34 bji berwarna hijau. Biji kecil, ketika muda
berwarna putih. Buah panjang 2-4 mm, berisi 6-34 bji berwarna hijau. Biji kecil, ketika muda
coklat setelah tua hitam.
coklat setelah tua hitam.
240 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
d. Kandungan kimia
Glycoside aucubin, tanin, mucus, vitamin (vitamin C, provitamin A), ascorbic acid, uronic
acid. Dalam biji: steroidal saponins, 44% phlegm, 22% fatty oil, 0,16-0,17% planteozy carbo -
hydrate, 22% protein and 16% amino acids. Daun segar mengandung karbohidrat
manitol, potasium dan citric acid.
e. Data keamanan
LD50 per oral: > 4g kg BB pada tikus. LD50 per oral ekstrak air-etanol (1:1) daun: 11,9 g/kg BB
pada mencit.
f. Data manfaat
Uji klinik:
1. Studi pada 50 orang sehat yang diberi diet mengandung serat 8,8 g dari 15 g/hari kulit biji Plan -
tago selama 7 hari, menunjukkan peningkatan viskositas, kelembaban, dan berat feses secara
bermakna. Berbeda dengan serat lain yang difermentasi komplit di kolon, komponen ini tidak
difermentasi. Gel ini melubrikasi dan memfasilitasi propulsi isi kolon serta feses yang lebih
bervolume dan lembab dibanding serat lainnya.
2. Studi multisenter, random, tersamar ganda, disain paralel dilakukan pada 170 subyek kon -
stipasi kronik idiopatik terdiri dari fase baseline (plasebo) 2 minggu, diikuti fase terapi dengan
psyllium (2 x 5,1 g/hari) atau docusate sodium (2 x 100 mg/hari) selama 2 minggu. Psyllium
meningkatkan kandungan air dalam feses dibanding baseline vs. docusate (psyllium 2.33%
vs. docusate 0,01%, P = 0,007). Psyllium meningkatkan berat feses (psyllium 84,0 g/BM; do -
cusate 71,4 g/BM; P = 0,04), feses total (psyllium 359,9 g/minggu: docusate 271,9 g/minggu;
P = 0,005), skor konstipasi objektif (psyllium 475,1; docusate 403,9; P = 0,002). Frekuensi
peristalsis (BM) lebih besar secara bermakna pada psyllium (3,5 BM/minggu) vs. docusate (2,9
BM/minggu) (P = 0,02), dan tidak ada perbedaan bermakna antara ke-2 jenis terapi (P > 0,05)
(3,3 vs. 3,1 BM/minggu). Disimpulkan bahwa Psyllium superior dari docusate sodium untuk
melembutkan feses dengan meningkatkan kandungan air, dan merupakan laksan yang efektif
pada subjek dengan konstipasi kronik idiopatik.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 241


g. Indikasi
Konstipasi (Grade B)
h. Kontraindikasi
Kehamilan, laktasi, obstruksi usus, alergi.
i. Peringatan
Anak < 6 tahun (harus dengan supervisi dokter)
j. Posologi
3 x 1 sachet (2 g serbuk)/hari.

Daftar pustaka
1. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010; 184.
2. Plantagini mayor folium. Acuan sediaan herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008;
1: 32-34
3. Plantago major. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat ke-
bun tanaman obat Citeureup, 2008; 1: 73
4. Plantaginis majoris folium.. Badan Pengawas Obat dan makanan RI. Acuan sediaan herbal,
2010; 5: 22-26
5. European pharmacopoeia, 5th ed. Strasbourg, Council of Europe, 2005.
6. Caceres A et al. Plants used in Guatemala for the treatment gastrointestinal disorders.
7. Screening of 84 plants against enterobacteria. Journal of Ethnopharmacology, 1990; 30: 55–73.
8. Wickersham RM, Scott JA, Lenzini SW, eds. The Review of Natural Products 4 th ed. Facts &
Comparisons, St Louis, Missouri-USA, 2005: 894-898.

242 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


2. DAUN WUNGU
Graptophyllum pictum (L) Griff.
Suku : Acanthaceae

a. Nama daerah
Sumatra: pudin, dangora, daun putri, puding, puding peraha; Jawa: daun ungu, daun teman-
teman, handeuleum, demung, tulak, wungu, karotan, karotong; Bali: temen; Maluku: kabi-kabi,
dongo-dong, daun alifuru.
b. Bagian yang digunakan
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Semak tegak atau perdu, tidak berambut, tinggi dapat mencapai 3 m, cabang bersudut tumpul,
berbentuk galah dengan berbuku-buku nyata. Daun tunggal, letak daun bersilang dan berhada -
pan, helauan daun bulat memanjang atau lanset, panjang 8-20 cm, lebar 3-13 cm, pangkal ber -
bentuk segitiga berbalik (pasak), ujung meruncing, tepi daun bergelombang, warna daun ungu
kehijauan, ungu berbercak hijau, ungu berbecak putih, atau hijau, panjang tangkai daun 0,5-1
cm. Perbungaan berupa bunga majemuk, mahkota bunga merah tua. Buah berbentuk kapsul.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 243


d. Kandungan kimia
Alkaloid non toksik, glikosid steroid, saponin, lendir, tanin galat, antosianin, leukoantosianin,
asam protokatekuat, dan (berupa 4,5,7-trihidoksi 4,4-dihidroksi
3,4,7-trihidoksi dan luteolin-7-glukosida). Senyawa aktif lain berupa asam-asam fenolat,
yaitu asam protokatekuat, asam p-hidroksi benzoat, asam kafeat, asam p-kumarat, asam vanilat,
asam siringat, dan asam ferulat, juga mengandung senyawa serupa alkaloid
e. Data keamanan
LD50 daun handeleum = 117,3 (107,0-128,87) mg/10g BB mg/10g BB. mencit ip atau LD50>
15 g/kg BB tikus oral , dikategorikan aman digunakan . Serbuk daun ungu dapat menaikkan
kadar glukosa darah tikus secara sebesar 25%; 33,9%; dan 56,7% dan kenaikan BB.
f. Data manfaat
Uji Praklinik :
Infusa daun dosis 498 mg/100 g BB pada tikus dapat memperkecil rasio jarak usus yang dila -
lui zat penanda norit terhadap panjang usus seluruhnya. Juga dapat meningkatkan frekuensi,
menurunkan konsistensi dan massa feses. Jadi daun dapat dipakai sebagai obat sembelit.
g. Indikasi
Konstipasi
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan:
Belum diketahui
j. Efek Samping:
Belum diketahui
k. Interaksi:
Belum diketahui
l. Posologi:
2 x 1 sachet (5 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas

244 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Daftar pustaka :
1. Nuratmi, B., YA. Nugroho.,Wahjoedi, B., Penelitian pendahuluan Khasiat Daun Ungu Grap -
tophylum pictum Griff Sebagai Laksansia Pada Tikus Putih. Warta TOI. Vol.6. No. 3. Jakarta,
2000. Dalam Pudjiastuti, dkk., Hasil Penelitian Tanaman Obat. Pusat Penelitian dan Pengem -
bangan Biomedis dan Farmasi 1997-2002. Jakarta, 2006
2. Winarsi dkk. (1997),
3. Graptophyllum pictum. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman
obat kebun tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 44

3. Lidah buaya
Aloe vera (L) Burm,F
Suku : Liliaceae

a. Nama daerah
Ilat boyo; letah buaya; Jadam, lidah buaya

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 245


b. Bagian yang digunakan
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Tumbuhan berair, panjang daun 30-50 cm dan lebarnya sekitar 10 cm; berwarna hijau (pada
waktu muda terdapat bercak putih pada daunnya); bunga berbentuk pipa berwarna kuning
terang, tersusun rapat dan memanjang, 25-35 cm.
Ekstrak yang dikeringkan berasal dari sel-sel persikel yang berbatasan dengan parenkim daun,
dan secara spontan mengikuti potongan daun, disediakan dalam bentuk kering baik dengan
atau tanpa pemanasan. Gel Aloe vera berupa musilago tidak berwarna, yang dihasilkan dari
sel-sel parenkim daun Aloe vera (L.) Burm. F.
d. Kandungan kimia
Kandungan utama dari aloe berupa senyawa turunan hidroksiantron, sebagian besar jenis aloe-
emodin-antron C-glikosida. Kandungan utama dikenal sebagai barbaloin (aloin) (15-40%). Juga
mengandung hidroksiaolin (sekitar 3%). Babarloin merupakan campuran dari aloin A (10S) dan
B.
e. Data keamanan
LD50 gel Aloe vera per oral pada tikus: > 64,0 mL/kg BB. Ekstrak tidak menimbulkan efek
teratogenik pada tikus, sampai dosis oral 1000 mg/kg BB, dan aloin A sampai dosis 200 mg/
kg BB. NOEL Aloe polysaccharide, acemannan pada tikus 50,000 ppm atau 4,1-4,6 g/kg BB/
hari. Pada dosis efektif sebagai laksan pada tikus dan mencit memperlihatkan toksisitas akut
dan subkronik yang lemah. Tidak memperlihatkan tanda-tanda toksisitas sampai dosis 50 mg/kg
BB perhari untuk ekstrak selama 12 minggu dan 60 mg/kg BB perhari selama 20 minggu yang
diberikan pada mencit. Tidak menimbulkan efek teratogenik, fetotoksik sampai dosis 1000 mg/
kg BB untuk ekstrak dan 200 mg/kg BB untuk aloin A setelah pemberian oral pada tikus.
f. Data manfaat
Uji Praklinik :
Mekanisme kerja: glikosid antraquinon (aloin, aloe emodin, dan barbaloin) merupakan meru-

246 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


pakan laksan yang poten, mempengaruhi motilitas usus besar (penghambatan pompa Na+/K+
dan kanal Cl- pada membran kolon), mengakibatkan percepatan waktu transit pada kolon, dan
mempengaruhi proses sekresi mukus dan klorida yang mengakibatkan peningkatan volume
cairan. Komponen aloe-emodin-9-anthrone meningkatkan kadar air pada usus besar tikus.
Defekasi terjadi sekitar 6-12 jam karena diperlukan waktu transpor antraquinon ke kolon dan
dimetabolisme manjadi senyawa aktif.
Uji klinik:
Pemberian jus 0,04-0,17 g (setara 10-30 mg hidroksiantraquinon) bermanfaat pada pasien de
den--
ngan konstipasi.
gan konstipasi.
Efek laksan Aloe terutama karena kandungan 1, 8-dihydroxyanthracene glycosides, aloin A
dan B (barbaloin). Setelah pemberian oral, aloin A dan B, (yang tidak diabsorbsi di GI atas)
dihidrolisis di kolon oleh bakteri usus dan menjadi metabolit aktif (terutama aloe-emodin-9-an -
throne), yang bekerja sebagai stimulan dan iritan pada traktus GI. Efek laksan Aloe umumnya
tidak terlihat sebelum 6 jam pasca pemberian, kadang sampai 24 jam atau lebih.
g. Indikasi
Konstipasi (Grade B)
h. Kontraindikasi
Obstruksi usus, stenosis, atoni, diare, atau konstipasi kronis. pada saluran cerna, anak
< 10 tahun, kehamilan dan laktasi (dalam supervisi dokter). Kejang, hemoroid, nefritis, atau ge -
jala gastrointestinal yang belum dapat didiagnosis seperti nyeri, mual dan muntah.
i. Peringatan
Hanya digunakan bila dengan diet atau sediaan pembentuk massa tidak berefek. Bila setelah 24
jam terjadi perdarahan per rektal atau tidak terjadi efek laksan, menandakan kondisi serius.
Penggunaan kronik dapat menimbulkan ketergantungan dan kebutuhan untuk meningkatkan
dosis, gangguan keseimbangan air dan elektrolit (hipokalemia), dan atonia kolon dengan
gangguan fungsi. Penggunaan > 2 minggu memerlukan supervisi medik.
Semua laksan golongan anthroquinone (aloe, senna, cascara sagrada) dapat menimbulkan

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 247


melanosis coli, colon katartik, dan mungkin peningkatan risiko Ca colorectal. Melanosis coli
umumnya ditemukan setelah penggunaan minimum 9-12 bulan. Pigmentasi ini secara klinis
tidak berbahaya dan akan hilang 4-12 bulan setelah obat dihentikan.
j. Efek Samping
berlebih men
Spasme dan nyeri perut bisa terjadi pada pemberian dosis tunggal. Penggunaan berlebih me -
nimbulkan gejala mual
imbulkan gejala mual dan
dan diare hebat. Jumlah elektrolit khusus kalium harus dimonitor khu -
susnya pada anak dan orangtua. Penggunaan kronis dapat menimbulkan hepatitis, hipokalemia,
hipokalsemia, asidosis metabolik, malabsorbsi, penurunan berat badan, albuminuria, dan hae -
maturia, pigmentasi melanosik mukosa kolon (pseudomelanosis coli) biasanya bisa terjadi lagi
dalam 4-12 bulan setelah pemberian diberhentikan
k. Interaksi
Jangka panjang yang menyebabkan hipokalemia dapat meningkatkan potensi glikosida kardio -
tronik (digitalis, strofantus) dan obat antiaritmia seperti kuinidin.
l. Posologi
Dosis tunggal 1 kapsul (100 mg ekstrak), malam (mulai kerja 8 jam). Aloe digunakan untuk
periode singkat, maksimal 8-10 hari.

Daftar Pustaka
1. Aloe, Aloe Vera gel. WHO Monograph on Selected Medicinal Plants, WHO, 1999; vol.1: 33-49
, WHO Geneva.
2. Goodman and Gilman’s the pharmacological basis of therapeutics, 9th ed. New York, McGraw
Hill, 1996.
3. Muller-Lissner SA. Adverse effect of laxative: facts and Pharmacology, 1993; 47 (suppl
1): 138-145
4. Siegers CP. Anthranoid laxative and human cancer. Trends in pharmacological sciences, 1992;
13: 229-231

248 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


5. Ishii O, Tanizawa H, Takino Y. Studies of Aloe III. Mechanism of laxative effect. Chemical and
pharmaceutical bulletin, 1990; 38: 107-200
6. Reynolds JEF, ed. Martindale, the extra pharmacopoeia, 30th ed. London, Pharmaceutical Press,
1993: 903
7. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010: 320
8. Aloe vera. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI, 2008; 6
9. European Scientific Cooperative on Phytotherapy, ESCOP Monographs, The scientific founda-
tion for herbal medicine products, 2nded., Thieme, New York.
10. Grindlay D and T. Reynold T. 1986. The Aloe vera phenomenon: A review of the properties and
modern uses of the leaf parenchyma gel . JEthnopharm, 16 (2-3) : 117-15
11. Martínez MJA, and Benito PB. 2005. Biological activity of quinones. Studi Nat Prod Chem, 30:
12. Grindlay D and T. Reynold T. The Aloe vera phenomenon: A review of the properties and mod-
ern uses of the leaf parenchyma gel . J Ethnopharm, 1986; 16 (2-3) : 117-15
13. European pharmacopoeia, 3rd ed. Strasbourg, Council of Europe, 1997.
14. Ishii O, Tanizawa H, Takino Y. Studies of Aloe III. Mechanism of laxative effect. Chemical and
pharmaceutical bulletin, 1990; 38: 197–200.
15. Ishii Y, Takino Y, Toyo’oka T, Tanizawa H. Studies of aloe. VI. Cathartic effect of isobarbaloin.
Biol Pharm Bull. 1998; 21(11): 1226-7.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 249


P. HERBAL UNTUK BATUK
P. HERBAL UNTUK BATUK
P. HERBAL UNTUK BATUK
1. Adas Manis
1.
1. ADAS
Adas MANIS
Manis
Pimpinellaanisum (L) /Anisum (Moench)
Pimpinellaanisum (L) /Anisum
Suku : Apiaceae (Moench)
Suku : Apiaceae

a. Nama Daerah :
a. Adasa,
Nama Daerah :
jinten manis, adas pedas
Adasa, jinten manis,
b. Bagian yang digunakanadas pedas
b. Buah
Bagian yang digunakan
c. Buah
Deskripsi tanaman/simplisia
c. Tanaman
Deskripsitahunan,
tanaman/simplisia
tinggi hingga 60 cm batang halus, beralur dan berbulu, berbentuk silindris,
Tanaman tahunan, tinggi
banyak dibudidayakan di hingga 60 cm
Eropa dan batangDaun
Amerika. halus,tersusun
beralur dan
dua berbulu, berbentuk
baris, panjang silindris,
hingga 5 cm,
banyak dibudidayakan
pada posisi di tinggi
batang lebih Eropa terbagi
dan Amerika. Daun
menjadi tersusun
banyak anak dua baris,
daun. panjang
Bunga putihhingga 5 cm,
kekuningan,
pada posisi batang
bergerombol, lebih tinggi
membentuk sepertiterbagi menjadi
payung. banyaklonjong,
Buah bentuk anak daun. Bunga hijau
biji warna putihagak
kekuningan,
cokelat.
bergerombol, membentuk
Simplisia berbentuk seperti
bulat telur, payung.
ukuran 3-5Buah bentuk
mm, lebar lonjong,
1-2 biji warna
mm, berbau hijaukhas,
aromatis agakrasa
cokelat.
ma -
Simplisia berbentuk bulat telur, ukuran 3-5 mm, lebar 1-2 mm, berbau aromatis khas, rasa
nis, tangkai buah kecil panjang, warna hijau kecokelatan, permukaan kasar. Beberapa pustaka ma -
nis, tangkai buah kecil panjang, warna hijau kecokelatan, permukaan kasar. Beberapa pustaka
250 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
mensyaratkan kadar minyak atsiri tidak kurang dari 2% (v/b).
Minyak Adas merupakan cairan jernih, tidak berwarna atau kuning muda, berbau aromatis
khas, rasa manis, jika didinginkan akan menjadi padatan, praktis tidak larut dalam air, dapat
bercampur dengan alkohol, eter.
d. Kandungan kimia
Mengandung minyak atsiri 1,5-5,0%, dengan komponen antara lain trans-anetol (80-90%), lin -
alool, terpineol, estragole (metilkhavikol), isoanetol, trans-anetol, cis- anetol, limonena, anisal -
dehida.
e. Data keamanan
Minyak Anise berstatus GRAS. LD50 oral minyak pada tikus: 2,25 g/kg BB. LD50 ekstrak etanol
50% dari buah kering dalam NaCl 750 mg/kgBB mencit , dan dosis maksimum: 500 mg/
kg BB. LD50 minyak atsiri oral pada tikus: 2,7g/kg BB. LD50 trans-anetol: 1,82-5,0 g pada mencit;
2,1-3,2 g pada tikus dan 2,16 g pada marmot. LD50 anethol pada tikus per oral: 2090 mg/kg BB.
Pada uji toksisitas akut, tikus mati dalam 4-18 jam karena depresi SSP. LD50 oral pada guinea-
pig: 1,26 g/kg BB. LD50 anethole pada tikus: 2090 mg/kg BB, dan dosis berulang 695 mg/kg BB
menimbulkan gangguan hati ringan berupa perubahan warna, berbintik dan ujung lobus menjadi
tumpul. Insidens tumor hati pada diet trans-anethole 550,0 mg/kg BB/hari. Senyawa ini menunjuk -
kan aktivitas estrogenik, antiprogestasional, androgenik dan antiandrogenik. Aktivitas antifertilitas
dan antiimplantasi 100% diamati pada tikus dengan dosis 80 mg/kg BB.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Buah, 1,0 mmol/L, mempunyai efek relaksan bermakna (P < 0,05) pada cincin trakhea guinea-
pig yang berkontraksi dan bronkhodilator in vitro. Buah juga menginduksi shift paralel ke kanan
pada kurva respons methacholine, yang menunjukkan bahwa efek bronkhodilator mungkin
karena inhibisi pada reseptor muscarinik.
Anetol dapat menstimulasi dan merelaksasi saluran pernapasan, dan merangsang sekresi kelenjar
saluran napas.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 251


Uji Klinik:
62 pasien usia rata-rata 50 tahun dengan batuk iritasi karena common cold (n=29), bronkhitis
(n=20) atau gangguan saluran pernafasan dengan mukus kental (n=15). Rerata- asupan per hari
10 ml (7.5-15) sirup, and rerata lama terapi 12 hari (3-23 hari). Semua skor gejala menunjukkan
perbaikan dibandingkan dengan baseline.
g. Indikasi
Batuk produktif (ekspektoran)
h. Kontraindikasi
Alergi terhadap anetol, anak < 12 tahun, kehamilan dan laktasi.
i. Peringatan
Kandungan trans-anetol dilaporkan mempunyai aktivitas estrogenik, antiprogestasional, andro-
genik dan antiandrogenik.
j. Efek Samping
Kadang terjadi alergi pada mukosa saluran pernafasan yang dapat menimbulkan asma, mual.
Toksisitas anethole pernah dilaporkan dengan gejala hipertonia, pergerakan okular atipik,
twitching, sianosis, anoreksia dan vomitus.
k. Interaksi
Pemberian adas bersamaan dengan siprofloksasin dapat mempengaruhi absorpsi, distribusi,
eliminasi, serta mengurangi ketersediaan hayati siprofloksasin hampir satu setengah kalinya.
l. Posologi
2 x 1 tea bag (3 g serbuk)/hari, seduh dengan 1 cangkir air.

Daftar pustaka
1. Aetheroleum Anisi, Fructus Anisi. WHO Monograph on Selected Medicinal Plants, WHO,
2007; vol.3: 42-63. WHO, Geneva.
2. European Scientific Cooperative on Phytotherapy, ESCOP Monographs, The scientific founda-
tion for herbal medicine products, 2nded., Thieme, New York.

252 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


3. Perez C, and Anesini C, 1994. Antibacterial activity of alimentary plants against Staphylococ-
cus aureus growth, Am J. Chin Med, 22 , 169-74.
4. Dhar SK. Anti fertility activity and hormonal profile of trans-anethole in rats. Indian J of Physiol.
And Pharmacology, 1995; 39: 63-67
5. Maruzzella JC, and Freundlich M, 1959. Antimicrobial substances from seeds, J Am Pharm As-
soc, 48, 356-58.
6. Al-Bayati. 2008. Synergistic antibacterial activity between Thymus vulgaris and Pimpinella ani-
sum essential oils and methanol extracts. J Ethnopharmacol, 116: 403-406.
7. Mahady GB, et al, 2000. In vitro susceptibility of Helicobacter pylori to botanicals used tradi-
tionally for the treatment of gastrointestinal disorders, Phytomed, 7, 79.
8. Yasukawa K, et al, 1993. Inhibitory effect of edible psyzlant extracts on 12-O- tetradecanoyl-
phorbol-13-acetate-induced ear oedema in mice, Phytother Res, 7, 185-9.
9. Weiss RF, and Fintelmann V, 2000. Herbal Medicine 2nd, Thieme, Stuttgart, New York.
10. Schulz V, et al, 2000. Rational Phytotherapy, Springer- Verlag, Berlin, New York.
11. Boyd EM, Pearso GL, 1946. On the expectorant action of volatile oils, Am J Med Sci, 211, 602-
10.
12. Boyd EM, 1954. Expectorants and respiratory tract fluid, Pharmacol Rev., 6, 521-42.
13. Boskabady MH, Assari RM, 2001. Relaxant effect of Pimpinella anisum L. on isolated guinea
pig tracheal chains and its possible mechanism, J of Ethnopharm 74, 83-8.
14. Hammer KA, Carson CF, Riley TV, 1999. Antimicrobial activity of essential oils and other plant
extracts, J Applied Microbial, 86, 985-90
15. Shukka HS, Tripathi SC, 1987. Antifungal substance in the essential oil of anise (Pimpinella
anisum L.), Agric Biol Chem, 51, 1991-3.
16. Buechi S., Vogelin. R., von Eiff M.M. et al. Open Trial to Assess Aspect of Safety and Efficacy of
a Combined Herbal Cough Syrup with Ivy and Thyme. Forsch Komplementarmed Klass Nature-
heilkd, 2005. 12: 328-332.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 253


2. Timi
2. TIMI
Thymus vulgaris (L)/ Thymus zygis (L)
Suku: Lamiace

a. Nama daerah:
timo, teem
b. Bagian yang digunakan:
daun
c. Diskripsi tanaman/simplisia:
Tanaman tahunan yang sangat aromatik dapat mencapai ketinggian sekitar 40 cm. dengan daun
berbentuk tombak, sedikit abu-abu-hijau dan bunga mulai dari putih menjadi merah muda ke
ungu. Bentuk bunganya sepintas mirip bunga terompet dengan ukuran lebih mini.
d. Kandungan kimia:
Senyawa utama adalah thymol dan carvacrol (> 64%), linalool, p-cymol, cymene, thymene,

254 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


a-pinene, apigenin, luteolin, dan 6-hydroxyluteolin glycosides, juga di-, tri- dan tetramethoxy-
lated semua disubstitusi pada posisi 6 (mis.
dihydroxy- and its 8-methoxylated derivative 5,6,4’-trihydroxy-

e. Data keamanan:
LD50 ekstrak per oral pada mencit: 0,5-3,0 g/kg BB setara 4,3-26,0 g simplisia kering. LD50
minyak atsiri p.o: 2,84 g/kg BB pada tikus. Diet mengandung daun T. vulgaris 10% pada tikus
selama 6 minggu, tidak memperlihatkan efek toksik.
LD50 ekstrak etanol dalam 5% Tween 80 pada tikus >5g/kg BB
f. Data manfaat:
Uji praklinik:
Studi efek relaksan otot polos traktus respiratorius dilakukan pada cincin trakhea guinea-pigs
yang diberi ekstrak air Thymus vulgaris (0,25; 0,5; 0,75 dan 1.0 g %) dibanding kontrol saline
dan theophylline (0,25; 0,5; 0,75 dan 1,0 mm). Efek relaksan diuji pada trahea berkontraksi
diinduksi KCl 60 mm dan methacholine 10 µm pada 2 kondisi: non-incubated tissues dan incu-
bated tissues dengan 1 µm propranolol dan 1 µm chlorphenamine. Terdapat korelasi bermakna
antara efek relaksan dan kadar ekstrak serta theophylline pada semua kelompok eksperimen
(p < 0,01 - p < 0,001). Hasil memperlihatkan efek relaksan T. vulgaris yang poten sebanding
dengan theophylline.
Penelitian eksperimental menunjukkan minyak atsiri mempunyai aktivitas sekretomotorik, yang
dihubungkan dengan ekstrak saponinnya. Juga dilaporkan stimulasi pergerakan silia pada mu -
kosa faring kodok yang diberi solusio minyak timi, thymol atau carvacrol. Diamati juga pen -
ingkatan sekresi mukus bronkhus setelah pemberian ekstrak timi.
Studi In vitro menunjukkan bahwa dan ekstrak T. vulgaris menghambat respons agonis
reseptor seperti acetylcholine, histamine dan L-norepinephrine, juga pada agen yang
tidak memerlukan reseptor seperti barium chloride. Kandungan bekerja seba-
gai antagonis nonkompetitif dan dan memperlihatkan efek antagonis Ca2+ dan

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 255


muskulotropik yang bekerja langsung pada otot polos. Eksperimen menunjukkan bahwa efek
spasmolitik T. vulgaris disebabkan oleh kandungan polymethoxyflavone.
Bukti eksperimen lain menunjukkan bahwa minyak timi mempunyai aktivitas sekretomotorik
yang berhubungan dengan saponin yang diekstrak dari T. vulgaris. Dilaporkan stimulasi
stimulasi perger
perge--
akan silia
rakan mukosa faring
silia mukosa faring kodok
kodok yang diberi minyak timi, thymol atau carvacrol. Pemberian
ekstrak timi meningkatkan sekresi mukus dalam bronkhi.
Uji klinik:
Studi RCT pada 60 orang dengan batuk produktif karena infeksi traktus respiratorius atas tanpa
komplikasi diberi sirup timi (3 x 10 mL/hari, n=31) atau preparat bromhexine (n=29) selama 5
hari. Tidak ada perbedaan bermakna antara sirup timi dan bromhexine pada pelaporan gejala
pada terapi hari ke-2 dan ke-5.
Sebuah studi multisenter terbuka (Dentinox 1997, dalam ESCOP (2003), 154 anak usia 2 bulan
sampai 14 tahun (rerata 4,4 tahun) dengan bronkhial katar atau bronkhitis diterapi dengan 15-
30 mL sirup timi yang mengandung 97,6 mg ekstrak cair timi (2-2,5: 1) per mL, selama 7-14
hari (rerata 7,9 hari); 46 pasien tidak menerima co-medikasi. Dibanding kondisi awal didapat
perbaikan intensitas batuk pada 93,5 % pasien.
g. Indikasi:
Batuk (ekspektoran) (Grade C)
h. Kontraindikasi:
Kehamilan , laktasi.
i. Peringatan:
Alergi, sensitivitas silang dengan alergi terhadap seledri dan serbuk sari.
j. Efek samping:
Dermatitis kontak.
k. Interaksi:
Belum diketahui

256 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


l. Posologi:
Anak lebih besar atau sama dengan 1 tahun dan dewasa: 2 x 1 sendok makan (250 mg ekstrak
cair).

Daftar pustaka:
1. Herba Thymi. WHO Monograph on Selected Medicinal Plants, WHO, Geneva, 1999; 1: 259-
266.
2. Wuthrich B, Stager P, Johannson SGO. Rast-spesific IGE against spices in patients sensitized
against birch pollen, mugwort pollen and celery. Allergologie, 1992; 15: 380-383.
3. British herbal pharmacopoeia, part 2. London, British Herbal Medicine Association, 1979.
4. Materia medika Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1980.
5. Samejima K et al. Luteolin, a strong antimutagen against dietary carcinogen, Trp-P-2, in pep-
permint, sage and thyme. Journal of agriculture and food chemistry, 1995; 43: 410-414.
6. Boskabady M. H., Aslani M. R., Kiani S. Relaxant effect of Thymus vulgaris on guinea-pig tra-
cheal chains and its possible mechanism(s). Phytotherapy Research, 2006; 20(1): 28–33.
7. European pharmacopoeia, 2nd ed. Strasbourg, Council of Europe, 1995.
8. Materia medika Indonesia, Jilid. Jakarta, IV Departemen Kesehatan, Republik Indonesia, 1980.
9. Van Den Broucke CO. Chemical and pharmacological investigation on Thymi herba and its
liquid extracts. Planta medica, 1980; 39: 253–254.
10. Van Den Broucke CO, Lemli JA. Pharmacological and chemical investigation of thyme liquid
extracts. Planta medica, 1981; 41: 129–135.
11. European drug encyclopedia. Community herbal monograph: Thymus (Thymi herba), EMEA
2008: 1-22

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 257


Q. HERBAL UNTUK GASTROENTERITIS
Q. HERBAL UNTUK GASTROENTERITIS
Q. HERBAL UNTUK GASTROENTERITIS
1. Daun Jambu biji
1. DAUNJambu
Psidium
1. Daun JAMBUbiji BIJI
guajava L
Suku : Myrtaceae
Psidium guajava L
Suku : Myrtaceae

a. Nama daerah
a. Nama daerah galiman, masiambu, biawas, jambu biji, jambu partikel, jambu susu, Jambu
Glima breueh,
klutuk, bayawas,
Glima breueh, jambu krutuk,
galiman, petokal,
masiambu, jhmabhu
biawas, jambu bhender, jhambhu
biji, jambu bighi,
partikel, sotong,
jambu susu, guawa,
Jambu
gothawas, kuyabas,
klutuk, bayawas, koyabas,
jambu diabuto,
krutuk, kayawase,
petokal, kojawase.
jhmabhu bhender, jhambhu bighi, sotong, guawa,
b. Bagian yang
gothawas, digunakan
kuyabas, koyabas, diabuto, kayawase, kojawase.
b. Daun
Bagian yang digunakan
c. Daun
Deskripsi tanaman/simplisia
c. Pohon,
Deskripsi tanaman/simplisia
tinggi mencapai 10 meter, tumbuh pada ketinggian 1-1200 m di atas permukaan laut.
Batang bulat
Pohon, tinggiberkayu,
mencapaikulit
10 kayu
meter,licin, mengelupas,
tumbuh bercabang,
pada ketinggian warna
1-1200 coklat
m di atas kehijauan.
permukaanDaun
laut.
tunggal bertangkai
Batang bulat pendek,
berkayu, kulit berhadapan, elips, ujung bercabang,
kayu licin, mengelupas, tumpul, pangkal
warnamembulat, pan -
tepi rata,Daun
coklat kehijauan.
jang hingga
tunggal 14 cm,pendek,
bertangkai lebar hingga 6 cm, tulang
berhadapan, daun menyirip,
elips, ujung warna hijau
tumpul, pangkal kekuningan.
membulat, pan -
Bunga
tepi rata,
jang hingga 14 cm, lebar hingga 6 cm, tulang daun menyirip, warna hijau kekuningan. Bunga
258 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
di ketiak daun, mahkota warna putih kekuningan, berkumpul 1-3 bunga. Buah bentuk bundar
telur, warna putih kekuningan, kulit tipis, berdaging tebal, beraroma wangi, rasa manis asam.
d. Kandungan kimia
Senyawa : guaijavarin, kuersetin, kuersitrin, isokuersetin, guajavarin (kuersetin
3-O-α -L-arabinosida) dan asam guajavolat. Glukosida 3-O-a -L-liksopiranosida dan
morin-3-O-alfa-L-arabopiranosida, serta minyak atsiri, tanin, sitosterol.
e. Data keamanan:
LD50 mencit intraperitoneal: 13,12 (8,95-19,23 mg/10 g BB). LD50 ekstrak air per oral adalah
5 g/kg BB. LD50 ekstrak Petroleum eter 5 g/kg BB; ekstrak kloroform: 5 g/kg BB; ekstrak etil
asetat: 2 g/kg BB; ekstrak methanol: 2 g/kg BB; ekstrak air: 2 g/kg BB.
f. Data manfaat
Uji praklinik :
Kandungan kuersetin dalam daun menunjukkan efek menurunkan kontraksi ileum melalui efek
antagonis kalsium, serta menghambat sekresi asetilkolin dalam lambung.
Ekstrak air daun menunjukkan adanya efek antidiare dengan mengurangi efek peristaltik,
khasiat antiamuba dan antibakteri, antara lain Shigella flexnerri, Salmonella thyphi, Bacillus sp.,
Clostridium sp. Secara in vitro ekstrak heksana, metanol dan air menunjukkan aktivitas
spasmolitik, sedangkan ekstrak etanol juga mempunyai aktivitas terhadap enterobakteri. Flavo -
noid dari daun jambu biji seperti morin, kuersetin dan glikosidanya dapat menghambat mik -
roba patogen. Ekstrak metanol daun jambu biji pemberian secara oral dengan dosis 50-200 mg/
kg BB dapat menghambat diare pada tikus yang diinduksi dengan minyak jarak. Selain itu juga
dapat meningkatkan konsistensi feses. Efek antispasmodik dan antidiare ekstrak daun jambu
melalui penghambatan motilitas usus. Efek spasmolitik ini berhubungan dengan kandungan
pada daun jambu biji, yaitu turunan kuersetin. Ekstrak air daun jambu dosis 50-400
mg/kg BB per oral pada tikus dan mencit menunjukkan pengurangan motilitas usus dengan
mekanisme kerja seperti atropin dosis 1 mg/kg BB, menurunkan frekuensi dan keparahan diare
seperti loperamid 10 mg/kg BB.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 259


Ekstrak metanol pada dosis 200 mg/kg BB menunjukkan efek hepatoprotektor yang setara den-
gan silimarin 100 mg/kg BB.
Mekanisme antispasmodik disebabkan karena inhibisi terhadap sekresi Na+ dan K+ dan
berkurangnya transpor air melalui dinding membran.

g. Indikasi
Diare ringan
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Pada kulit yang sensitif, bulu-bulu halus pada helai daun berpotensi menimbulkan reaksi alergi.
Ekstrak daun berpotensi memperpanjang waktu pembekuan darah. Buah yang masih mentah
tidak dicerna oleh lambung dan mengakibatkan rasa mual. Jangan digunakan lebih dari dosis
dan lama pemberian yang direkomendasikan.
j. Efek Samping
Konstipasi, alergi.
k. Interaksi
Menghambat absorpsi zat besi.
l. Posologi
4 x 1 tablet (500 mg ekstrak)/hari, diminum saat makan

Daftar pustaka
1. Careres A, Cano O, Samayoa B, Aguilar L, 1990. Plants used in Guatemala for the treatment of gas-
trointestinal disoders, Screening of 84 plants against enterobacteria, J Ethopharmacol, 30, 1, 55-73.
2. Depkes RI, DirJen. Pengawasan Obat dan Makanan, 2000. Acuan Sediaan Herbal. Hal. 76-8.
3. D’Mello P, and Rana M, 2010. Hepatoprotective activity of Psidium guajava extract and its phos-
pholipid complex in paracetamol induced hepatic damage in rats, Internat J Phytomed, 2, 85-93.

260 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


4. Roy CK, Das AK. Comparative evaluation of different extracts of leaves of Psydium guajava
Linn. for hepatoprotective activity. J. Pharm. Sci. 2010 January;23(1):15-20
5. Tachakittirungrod et al. 2007, Antioksidan Active Principles Isolated from Psidium guajava
Grown in Thailand, Scientia Pharmaceutica, 75: 179 -193
6. Oh et al., 2005. Antidiabetic effects of extract from P. guajava, J. Ethnopharmacol, 96, 3, 411-415.
7. Lozoya et al. 1994. Quercetin glycosides in Psidium guajava L. leaves and determination of
spasmolytic principle, Arch Med Res, 25, 1, 11-15.
8. Lozoya et al. 1990. Model of intraluminal perfusion of the guinea pig ileum in vitro in the study of
the antidiarrheal properties of the guava (Psidium guajava ), Arch Invest Med (Mex) 21, 2, 155-162.
9. Psidium guajava. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 79
10. Lozoya et al, 2002. Intestinal anti-spasmodic effect of a phytodrug of Psidium guajava folia in
the treatment of acute diarrheic disease. J Ethnopharm, 83, 19-24.
11. Lutterodt GD, 1989. Inhibition of gastrointestinal release of acetylcholine by quercetin as a
possible mode of action of Psidium guajava leaf extracts in the treatment of acute diarrhoeal
disease, J Ethopharmacol, 25, 3, 235-247.
12. Lutterodt et al. 1999. Antimicrobial effect of Psidium guajava extract as one mechanism of its
antidiarrhoeal action, Malaysian J. Med. Sci, 6, 17-20.
13. Monografi ekstrak tumbuhan obat Indonesia, Badan POM RI Tahun ?
14. Morales MA, Tortoriello J, Meckes M, Paz D, Loxoya X, 1994. Calcium antagonist effect of
quercetin and its relation with the spasmolytic properties of Psidium guajava L, Arch Med Res,
25, 1, 17-21.
15. Olajideu et al. 1999. Pharmacological studies on the leaf of Psidium guajava. Fitoter 70, 25-31.
16. Rattanachaikunsopon P, and Phumkhachorn P, 2007. Bacteriostatic effect of flavonoids isolated
from leavesof Psidium guajava on fish pathogens. Fitoter, 78, 434-436.
17. Salgado et al. 2006. Evaluation of antidiarrhoeal effects of Psidium guajava L (Myrtaceae) aque-
ous leaf extract in mice, J. Basic Applied Pharmaceutic Scie, 27, 89-92.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 261


18. Won, et al., 2005. Antidiabetic effect of extracts from Psidium guajava, J. Ethnopharm., 96, 411-415.
19. Ojewole JAO, Awe EO, Chiwororo WDH. Antidiarrhoeal activity of Psidium guajava Linn. (Myrt -
aceae) leaf aqueous extract in rodents. Journal of Smooth Muscle Research.2008;44(6):195-207.

2. Sambiloto
2. SAMBILOTO
Andrographis paniculata (Burm.) F, Nees
Suku : Acanthaceae

a. Nama daerah
Papaitan, ki oray, ki peurat, takilo, bidara, sadilata, sambilata, takila, ampadu
b. Bagian yang digunakan
Herba

262 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


c. Deskripsi tanaman/simplisia
Batang tidak berambut, tebal 2-6 mm, persegi empat, batang bagian atas seringkali dengan
sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk lanset
sampai bentuk lidah tombak, rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung me
mer--
runcing, tepi
uncing, tepi daun
daun rata.
rata Permukaan alas berwarna hijau tua atau hijau kecokelatan, permukaan
bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek. Buah berbentuk jorong, pangkal dan ujung
tajam, kadang-kadang pecah secara membujur. Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua
hingga hijau kecokelatan, permukaan dalam berwarna putih atau putih kelabu. Biji agak keras,
permukaan luar berwarna cokelat muda dengan tonjolan.
d. Kandungan kimia
Kandungan utama adalah lakton diterpen termasuk andrografolid, deoksiandrografolid, neo-
andrografolid, andrografisid, deoksiandrografisid dan andropanosid (1, 3, 6, 7, 9,). Senyawa
diterpen termasuk andrografolid, isoandrografolid, 14-deoksiandrografolid (DA), 14-deok-
si-11,12-didehidroandrografolid (DDA), 14-deoksi-11-oksoandrografolid, neoandrografolid,
di-deoksiandrografolid (andro-grafisid), 14-deoksiandro-grafosid (andropanosid), andrograpa-
nin, deoksiandrografolid-19-D-glukosid, 14-deoksi-11,12-dihidroandrografisid, 6’-asetil-neo-
andrografolid, bis-andrografolid A,B,C,D. Dari akar sambiloto diisolasi satu senyawa flavones
glukosida, andrografidin A dan 5 flavon glukosida, andrografidin
B,C,D,E,F bersama 5-hidroksi-7,8,2’,3’-tetrametoksiflavon, dan 7,8-dimetoksi-5-hidroflavon.
Daun dan cabang: lakltone, berupa deoksi-andrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandro-
grafolid, 14-deoksi-11, 12 didehidroandrografolid, dan homoandrografolid.
Akar : flavonoid, berupa polimetoksiflavon, andrografin, panikolin, mono-o-metilwitin dan
apigenin-7,4-dimetil eter, alkan, keton, aldehid, kalium, kalsium, natrium, asam kersik. Andro-
grafolid 1 %, kalmegin (zat amorf), hablur kuning, pahit sampai sangat pahit.
e. Data keamanan
Ekstrak sambiloto dosis 75, 150 dan 225 mg/mencit/hari selama masa organogenesis memiliki
aktifitas abortifum. Andrografolid (zat aktif sambiloto) mempunyai efek antifertilitas pada men-
cit betina.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 263
Menyebabkan gangguan setelah pemberian bahan uji dosis 9 g/kg BB pada mencit galur
Swiss Webster
Uji toksisitas akut ekstrak etanol 50% sambiloto dosis 15 g/kg BB pada mencit tidak menimbul -
kan efek toksik. Nilai LD50 ekstrak sambiloto yang diberikan peroral maupun subkutan > 15 g/
kg BB dan nilai LD50 yang diberikan secara intraperitoneal adalah 14,98 g/kg BB.
Ekstrak daun sambiloto yang diberikan secara subkutan pada kelinci dengan dosis 10 mL/kg BB
tidak memperlihatkan efek toksik. Pemberian per oral suspensi serbuk daun 2 g/kg BB; ekstrak
etanol 2,4 g/kg BB maupun andrografolid 3 g/kg BB tidak memperlihatkan efek toksik pada
mencit jantan maupun betina. Pemberian suspensi serbuk daun sambiloto dosis 200 dan 400
mg/kg BB selama 4 minggu pada mencit tidak terlihat adanya efek toksik terhadap pertumbu -
han, organ visceral mayor, kesuburan ataupun teratogenik. Pemberian per oral serbuk daun
dengan dosis 50; 100 dan 150 mg/kg BB selama 14 minggu pada tikus tidak memperlihatkan
efek toksik tapi dosis 150 mg/kg BB menghambat pertumbuhan tikus.
LD50 peroral dengan dosis 27.54 g/kg BB praktis tidak toksik. Ekstrak daun sambiloto pada he -
wan uji tidak menimbulkan efek toksik pada fungsi hati dan ginjal, pada pemakaian subkronik.
LD50 pada mencit dengan dosis 19.473 g/kg BB praktis tidak toksik. Uji teratogenik pada men -
cit dengan dosis 5 kali dosis lazim tidak menunjukkan kelainan morfologi pada janin. Merusak
sel trofasit dan trofoblas
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Andrographolide 1 mg sama efektif dengan loperamide terhadap endotoksin E. coli yang labil
terhadap panas, dan sedikit kurang aktif dari loperamide untuk endotoksin yang stabil terhadap
panas.
Mekanisme kerja melalui stimulasi adenyl cyclase bagi endotoksin yang labil terhadap panas
dan melalui guanylate cyclase untuk yang stabil terhadap panas. Analisis Western blot mem -
perlihatkan bahwa andrographolide menghambat ekspresi isoform yang diinduksi oleh nitrit
oksida sintetase karena syok disebabkan endotoksin.

264 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Uji klinik:
1. Kombinasi antara andrographolide dan neoandrographolide dilaporkan lebih efektif dari fura-
zolidine atau chloramphenicol untuk disentri basiler.
2. Uji klinik RCT pada 200 pasien membandingkan serbuk herba dengan tetracycline 4 x 500 mg
selama 3 hari untuk diare akut dan disentri basiler. Serbuk herba menurunkan frekuensi dan
jumlah diare. Serbuk herba juga lebih efektif untuk diare karena shigellosis.
g. Indikasi:
Diare
h. Kontraindikasi:
Kehamilan dan laktasi.
i. Peringatan
Air perasan dapat menimbulkan bengkak pada mata.
j. Efek Samping
alergi pada pasien yang peka terhadap famili Acanthaceae. Pernah ada laporan urtikaria setelah
minum rebusan sambiloto.
k. Interaksi
Hindari penggunaan jangka panjang bersamaan obat imunosupresan. Hati-hati pada pasien
kardiovaskular, bila dikonsumsi bersamaan obat antiplatelet atau antikoagulan karena sam-
biloto dapat menghambat agregasi platelet. Dengan daun salam dapat menurunkan kadar gula
darah lebih stabil.
l. Posologi
4 x 2 tablet (500 mg ekstrak)/hari pc.

Daftar pustaka
1. Serial Data Ilmiah Terkini. Tumbuhan Obat. Sambiloto, Andrographis Paniculata (Burn F) Nees.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik
dan Produk Komplemen Direktorat Obat Asli Indonesia. 2006.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 265


2. WHO. Herba andrographidis. Dalam: WHO monographs on selected, medicinal plants 2002;
2: 12-22.
3. World Health Organization. Selected Medicinale Plant. Vol II.2002.New York : World Health
Organization. Page : 12-14
4. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesi., Jilid III. 1979.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
20-22
5. Williamson, E., Samuel D.,Karen B. Stockley’ Herbal Medicine Interaction.2009.London : Phar-
maceutical Press. Page :22-23
6. Gupta S et al. antidiarrheal activity of diterpenes of Andrographis paniculata against E Coli en-
terotoxin in vivo model. International Journal of Crude drug research, 1990; 28: 273-283.
7. Chiou W F, Lin J J, Chen C F. andrografolide suppresses the expression of inducible nitric oxide
syntetase in macrophags and restores the vasoconstriction in rat aorta treated with lipo polysac-
charide. British Journal of Pharmacology, 1998; 125: 327-334.
8. Chaichantipyuth C, Thanagkul B. Andrographis paniculata Nees sebagai obat antidiare dan
antidisentri di Thailand. Asian journal of Pharmacy, 1986; 6 (Suppl): 59-60

266 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


R. HERBAL UNTUK INSOMNIA
R. HERBAL UNTUK INSOMNIA
R.
1. HERBAL
Pala UNTUK INSOMNIA

1.
1. PALA
Myristica
Pala fragrans Hout
Suku : Myristicaceae
Myristica fragrans Hout
Suku : Myristicaceae

a. Nama daerah
Falo, kapala,
a. Nama daerahbubula, pal, pahalo, gosora
b. Falo,
Bagian yangbubula,
kapala, digunakan
pal, pahalo, gosora
Biji
b. Bagian yang digunakan
c. Biji
Deskripsi tanaman/simplisia
Pohon tinggi
c. Deskripsi 15 m, bertajuk rimbun. Batang tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial dan
tanaman/simplisia
berwarna putih
Pohon tinggi susu.
15 m, Daun rimbun.
bertajuk tunggal Batang
berbentuk lonjongujung
tegak, dan percabangan
berkayu, bulat, pangkal runcing, tepi rata,
simpodial dan
panjang 8-10 cm dan lebar 3-5 cm, pertulangan menyirip, hijau mengkilat. Bunga majemuk
berwarna putih susu. Daun tunggal berbentuk lonjongujung dan pangkal runcing, tepi rata,
berbentuk
panjang malai,
8-10 cm tumbuh
dan lebardi3-5
ketiak
cm,daun, bunga menyirip,
pertulangan jantan berbentuk periuk, bunga
hijau mengkilat. Bungabetina 1-2
majemuk
helai, daunmalai,
berbentuk pelindung built,
tumbuh di mahkota bertajuk
ketiak daun, dabn
bunga berwarna
jantan kuning.
berbentuk Buahbunga
periuk, licin, agak bulat,
betina 1-2
berwarna
helai, kuning
daun panjang
pelindung 3-6mahkota
built, cm dan bertajuk
lebar 3-5.5 cm.berwarna
dabn biji kecil,kuning.
bulat telur,
Buahkulit
licin,ariagak
berwarna
bulat,
berwarna kuning panjang 3-6 cm dan lebar 3-5.5 cm. biji kecil, bulat telur, kulit ari berwarna
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 267
putih kekuningan 26026kemudian berubah menjadi merah tua, mengkilat dan berbau wangi,
berwarna hitam kecoklatan. Akar tunggang warna putih susu.
d. Kandungan kimia
Minyak atsiri (kamfen, sinen, diterpen), minyak lemak
e. Data keamanan
LD50 tikus oral :> 15 g/kgBB, dikategorikan aman.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Efek sedatif seduhan biji pala dicoba pada mencit jantan, pada konsentrasi 60%. Efek sedatif pada
kelompok mencit yang diberi infus buah pala pada dosis 67,5 mg/10 g BB menyebabkan perpan -
jangan waktu tidur akibat pemberian fenobarbital, dibandingkan kelompok yang diberi akuades.
g. Indikasi
Insomnia
h. Kontraindikasi:
Kehamilan , laktasi, mono amine oxidase inhibitor (MAOI)
i. Peringatan
Dapat merangsang kontraksi uterus. Dosis besar menimbulkan abortus, perlemakan hati, nyeri
epigastrium, aritmia, nausea, vomitus, sakit kepala dan delirium.
j. Efek Samping:
Radang kulit pada yang peka, diare dan rasa panas di perut/lambung. Dosis berlebih dapat
menimbulkan delusi, halusinasi dan rasa tidak nyaman.
k. Interaksi:
Potensiasi waktu tidur phenobarbitone. Interaksi dengan etanol (karena pala mempunyai efek
halusinogenik dan penghambat MAO), benzodiazepine seperti lorazepam atau diazepam,
narkotik seperti kodein, beberapa antidepresan. Obat yang dimetabolisme melalui enzim cyto -
chrome P450.
l. Posologi
3 x 1 kapsul (300 mg serbuk)/hari
268 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
Daftar
Daftar pustaka
pustaka ::
1.
1. Myristica
Myristica fragrans.
fragrans. Badan
Badan Pengawas
Pengawas Obat
Obat dan
dan Makanan
Makanan RI.
RI. Taksonomi
Taksonomi koleksi
koleksi tanaman
tanaman obat
obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1:
kebun tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 6161
2.
2. Umi
Umi Saptarini,
Saptarini, Efek
Efek sedatif
sedatif biji
biji pala
pala (Myristica
(Myristica fragrans
fragrans Houtt)
Houtt) pada
pada mencit.
mencit. Skripsi
Skripsi Fakultas
Fakultas
Farmasi Universitas Gajah Mada, 1980.
Farmasi Universitas Gajah Mada, 1980.
3.
3. Pudjiastuti,
Pudjiastuti, Dian
Dian Sundari,
Sundari, Tri
Tri Wahyuni,
Wahyuni, Uji
Uji waktu
waktu tidur
tidur infus
infus buah
buah pala
pala (Myristica
(Myristica fragrans
fragrans
Houtt) pada mencit putih. Prosiding Simposium Nasional ke II Tumbuhan Obat dan Aromatik,
Houtt) pada mencit putih. Prosiding Simposium Nasional ke II Tumbuhan Obat dan Aromatik,
Bogor,
Bogor, 8-10
8-10 Agustus
Agustus 2
2

2. Valerian
2.
2. VALERIAN
Valerian
Valeriana
Valeriana (L)
(L)
Sinonim
Sinonim : Valeriana alternifolia
: Valeriana alternifolia (Ledeb),
(Ledeb), Valeriana
Valeriana excels
excels (Poir)
(Poir) ,, Valeriana
Valeriana sylvestris
sylvestris (Grosch)
(Grosch)
Suku
Suku : Valerianaceae
: Valerianaceae

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 269


a. Nama daerah
Ki Saat
b. Bagian yang digunakan
Akar dan daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Bagian herba yang di bawah tanah terdiri dari rimpang vertikal dengan banyak cabang dan
1 atau lebih stolon. Batang berlubang dapat mencapai tinggi 2 m, bercabang di bagian atas.
Bunga kecil, putih atau merah jambu
d. Kandungan kimia
Minyak atsiri (0,2-2,8%) dg kandungan utama bornil asetat dan bornil isovalerat, a
valeranon, varenal, asam asetoksivalerenat, asam valerenat, dan seskuiterpenoid dan monoter -
pen lain. Kandungan penting lain (0,05-0,67%) adalah non-glikosidat bisiklik iridoid monoter -
pen eoksi-ester yg dikenal dg valepotriat, yaitu valtrat dan isovaltrat. Dihidrovaltrat, isovaleroksi-
hidroksidihidrovaltrat, 1-asevaltrat. Valpotriat agak tidak stabil cepat hilang pada penyimpanan
dan pemrosesan, terutama bila tidak dikeringkan dengan baik. Produk degradasinya adalah
baldrinal, homobaldrinal dan valtroksal.
e. Data keamanan
LD50: 15.000 mg/kg BB (oral pada tikus Pemberian valpotriat menimbulkan efek sitotoksik in
vitro, namun tidak in vivo walau pada dosis 1350 mg/kg. Tidak terlihat efek teratogenik pada
pemberian per oral jangka lama.
f. Data manfaat
Uji Praklinik :
Sebagai sedatif ringan dan obat tidur. Sering digunakan sebagai substitusi dari sedatif sintetik
yang lebih kuat seperti benzodiazepin pada terapi neurosis dan ansietas yang menimbulkan ke -
sulitan tidur. In vitro, ekstrak air dari akar V. officinalis menghambat re-uptake dan menstimulasi
pelepasan GABA yang dilabel radioaktif pada sinaptosom yang diisolasi dari sediaan korteks
otak tikus. Aktivitas ini dapat meningkatkan kadar GABA ekstrasel pada celah sinaps sehingga
meningkatkan efek biokimia dan sifat GABA.
270 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
Uji Klinik:
Pada studi tersamar ganda, valerian (ekstrak air dari akar 450 mg atau 900 mg) secara bermakna
mengurangi masa laten tidur dibanding plasebo, sedangkan dosis yang lebih tinggi tidak men-
tinggi tidak me-
ningkatkanefek
ingkatkan efek lebih
lebih lanjut. Ekstrak akar secara bermakna juga meningkatkan kualitas tidur,
pada orang yang sulit tidur. Terlihat peningkatan gelombang lambat pada pasien dengan nilai
basal yang rendah, tanpa perubahan REM. Pemberian ekstrak akar memperlihatkan penekanan
pada aktivitas SSP, namun tapi tidak pada pemberian masing-masing kandungan bahan kimi-
anya. Flavonoid glikosida linarin, flavon 6-metilapigenin & flavanon glikosida 2S(-) hesperidin
yang diduga menimbulkan efek ansiolitik dan sedatif.
Sebuah studi menunjukkan valerian memperbaiki skor HAM-A dan STAI-trait setelah 4 minggu
penggunaan. Data menunjukkan valerian memperbaiki kualitas tidur dan latensi tidur untuk
4-6 minggu, dan efek lebih baik pada yang bermasalah tidur.
Uji klinik multisenter terbuka tanpa kontrol terhadap 11.000 penderita yang diberi ekstrak air
akar valerian (15-20%) dengan dosis 45 mg sehari sukses mengatasi insomnia. Dengan perin-
cian untuk kesulitan mulai tidur (72%), kesulitan untuk meneruskan tidur setelah terbangun
(76%) dan kurang istirahat serta tekanan pikiran (72%).
g. Indikasi
Antiansietas (Grade C) dan insomnia (Grade B)
h. Kontraindikasi:
Kehamilan, laktasi dan gangguan fungsi hati.
i. Peringatan:
Hanya digunakan untuk waktu singkat, bila tidak maka dapat menimbulkan sakit kepala,
spasme otot, palpitasi, dan depresi. Jangan mengemudi atau menjalankan mesin. Jangan dikon-
sumsi bersama dengan alkohol atau obat sedatif lain. Jangan diberikan pada anak <12 tahun
tanpa pengawasan dokter.
j. Efek samping:
Penggunaan kronik dapat menimbulkan efek samping ringan seperti sakit kepala, ketegangan,
rasa tidak nyaman dan insomnia.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 271
Dosis sangat besar dapat menimbulkan bradikardi dan aritmia serta penurunan motilitas saluran
cerna. Pertolongan pertama dengan pemberian bilas lambung, karbon aktif, sodium sulfat. Dosis
20 kali dosis terapi hanya menimbulkan efek samping ringan yang akan hilang dalam 24 jam.
k. Interaksi:
Valerian dapat meningkatkan durasi tidur dengan golongan barbiturat, obat anestesi dan depre-
san SSP lainnya.
l. Posologi:
Anxietas: 1 x 1 kapsul (100 mg ekstrak akar).
Insomnia: 1 x 1 kapsul (600 mg ekstrak akar), 30 menit sebelum tidur.

Daftar Pustaka
1. Radix Valerianae. WHO monograph on selected medicinal plants 1999: vol 1: 267-276.
WHO, Geneva
2. Catherine U, Erica S, eds. Natural standard herbal pharmacotherapy, an evidence based ap-
proach 1st ed, Mosby Elsevier, 2010: 24
3. Balderer G, Borbely A. The effect of valerian ekstract on human sleep . Pharmacopsychiatry,
1994; 27: 147-151
4. Leathwood PD, Chauffard F. Aqueous extract of valerian reduces latency to fall asleep in man.
Planta medica, 1985; 2: 144-148
5. Santos MS et al. Synaptosomal GABA release as influenced by valerian root extract, involve-
ment of the GABA carrier. Archives of international pharmacodynamics, 1994; 327: 220-231
6. Wagner H, Jurcic K, Schaette R. Comparative studies on the sedative action of valeriana extract,
valepotriates and their degradation products. Planta medica, 1980; 37: 358

272 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


R. HERBAL UNTUK PENYAKIT KULIT (PANU,
KADAS,UNTUK
S. HERBAL KURAP)
PENYAKIT KULIT (PANU,
S. KADAS,
HERBAL KURAP)
UNTUK PENYAKIT KULIT (PANU,
KADAS, KURAP)
1. Ketepeng Cina
1.
1. KETEPENG
Ketepeng Cina
Cassia alata CINA
(L)Roxb.
Cassia: Fabace
Suku alata (L)Roxb.
Suku : Fabace

a. Nama daerah
a. Nama daerah
Ketepeng kebo, ketepeng badak, acon-aconan, sajamera, kupang-kupang, tabankun, daun ku -
Ketepeng
pang, kebo,
daun ketepeng
kurap, acon-aconan, sajamera, kupang-kupang, tabankun, daun ku -
badak,uru’kap.
gelenggang,
b. pang,
Bagiandaun kurap,
yang gelenggang, uru’kap.
digunakan
b. Daun
Bagian yang digunakan
c. Daun
Deskripsi tanaman/simplisia
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Habitus: Perdu, tinggi ± 5 m.
Habitus:Berkayu,
Batang: Perdu, tinggi
bulat,± percabangan
5 m. simpodial, coklat kotor.
Batang: Berkayu, menyirip
Daun: Majemuk, bulat, percabangan
genap, anaksimpodial, coklatsampai
daun delapan kotor. dua puluh empat pasang, bentuk
Daun:panjang,
bulat Majemuk, menyirip
ujung tumpul,genap, anakpangkal
tepi rata, daun delapan sampai
membulat, dua puluh
panjang empat
3,5-15 pasang,
cm, lebar bentuk
2,5-9 cm,
bulat panjang,
pertulangan ujung tumpul,
menyirip, tangkaitepi rata, pangkal
pendek, hijau. membulat, panjang 3,5-15 cm, lebar 2,5-9 cm,
pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 273
daun peiind
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak berbagi lima, benang sari tiga, kuning, daun pelin -
dung pendek, jingga,
ung pendek, jingga, mahkota
mahkota bentuk kupu-kupu, kuning.
Buah: Polong, panjang, bersegi empat, panjang ± 18 cm, lebar ± 2,5 cm, masih muda hijau
setelah tua hitam kecoklatan. Biji: Segi tiga lancip, pipih, masih muda hijau setelah tua hitam.
Akar: Tunggang, bercabang, bulat, kehitaman.
d. Kandungan kimia
Rein aloe-emodina, rein aloe-emodina-diantron, rein, aloe emodina, asam krisofanat, (dihi -
droksimetilantrakuinon), tanin.
e. Data keamanan
LD50 per oral pada mencit: 18.50 g/kg BB. LD50 ekstrak alcohol per oral pada mencit: > 15 g/
kg BB. LD50 subkutan: > 15 g/kg BB. Pada uji toksisitas kronik tidak terlihat abnormalitas pada
organ-organ.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Ekstrak metanol, air, garam alkaloid dan basa alkaloid daun C. alata menunjukkan aktivitas
sangat kuat dan bermakna terhadap 2 mikroba (Dermatophylus congoensis, Actinomyces bo-
vis dan 5 jamur yaitu Microsporum canis, Blastomyces dermatitidis, Trichophyton mentagro-
phytes, Candida albicans, Aspergillus flavus. Aktivitas yang paling kuat diamati pada ekstrak
metanol. Hasil ini menunjang penggunaan ekstrak C. alata sebagai antijamur di kulit.
Uji Klinik:
Penelitian RCT pada 33 pasien di penjara (19 studi dan 14 kontrol) dengan infeksi kulit Tineasis
versicolor dan Tinea corporis (mikroskopis terlihat infeksi jamur Epidermophyton floccusum
dan Cryptococcus sp) diminta untuk mandi dan menggosokkan sabun (serbuk daun C. alata,
NaOH, dan minyak kelapa 1,5% w.w) pada kulit yang sakit 2 x sehari selama 1 bulan. Hasil
menunjukkan bahwa 16 pasien (94.1%) yang diberi sabun C. alata hilang infeksi kulitnya se -
cara bermakna, sedang kelompok kontrol tidak ada perubahan. Hasil peng-
gunaan C. alata sebagai terapi untuk dermatitis karena jamur.
Efek terapi ekstrak daun C. alata terhadap Pityriasis versicolor dilaporkan dari studi manusia se -
274 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
lama 10 tahun yang menunjukkan bahwa ekstrak daun efektif untuk terapi Pityriasis versicolor.
g. Indikasi:
Infeksi jamur di kulit
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Kebersihan perorangan perlu diutamakan.
j. Efek samping
Penelitian 10 tahun sebagai terapi dermatitis fungal di kulit di India melaporkan tidak ada efek
samping.
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
- Salep : 2 x 1/hari
- Sabun : 2 x 1/hari

Daftar Pustaka
1. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid I. 1977.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
53-55
2. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesi., Jilid V. 1989.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
124-128
3. Palanichamy, S. and S. Nagarajan, 1990. Antifungal activity of Cassia alata leaf extract. J. Eth -
nopharmacol., 29: 337-340.
4. Damodaran S, Venkataraman S. A study on the therapeutic of Cassia alata, Linn. leaf
extract against Pityriasis versicolor. J Ethnopharmacol. 1994; 42(1): 19-23.
5. Thai Herbal Pharmacopoeia Vol. I. Department of Medical Sciences. Prachachon Co., Ltd.,
Bangkok. , 1998; 17-23.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 275


2. PEGAGAN
2.
2. PAGAGAN
Pegagan
Centella asiatica (L) Urban
Suku: Umbelliferae

a. Nama daerah
Pegagan, antanan gede, gagan-gagan, gangganan, kerok batok, pantegowang, panigowang,
rending, calingan rambut , pegaga, daun kaki kuda, pegago, bebele, sarowati, wisu-wisu, san -
danan, dogauke
b. Bagian yang digunakan
Herba
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Herba tahunan tanpa batang dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang melata, panjang
10-80 cm. Daun tunggal, tersusun dalam roset yang terdiri dari 2-10 daun, kadang agak be -
rambut. Tangkai daun panjang sampai 50 mm, helai daun berbentuk ginjal, lebar dan bundar
dengan garis tengah 1-7 cm, pinggir daun beringgit sampai bergerigi terutama kearah pangkal

276 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


daun.Bunga umumnya 3, yang di tengah duduk, yang di samping bergagang pendek. Buah
pipih, kurang lebih 7 mm dan tinggi kurang lebih 3 mm, berlekuk dua, jelas berusuk, berwarna
kuning kecoklatan, berdinding agak tebal.
d. Kandungan kimia
Triterpen: termasuk asam asiatik dan asam mandekasik (6-hidroksi asam asiatik), asam termi -
nolik, serta derivat ester triterpen glikosida: termasuk asiatikosida, asiatikosida A, asiatikosida B
dan madekassosida.
e. Data keamanan
Tidak toksik sampai dosis 350 mg/kg BB Terdapat kemungkinan terjadi efek Karsinogenik pada
kulit tikus pada penggunaan berulang.
Dilaporkan adanya kasus ikterus pada 3 orang yang mengkonsumsi herba pegagan selama 20-
60 hari, efek ierus hilang saat penggunaan dihentikan dan diberikan asam ursodeoksikolat 10
mg/kg BB/hari.
Pemberian ekstrak pegagan hingga dosis 2000 mg/kg BB pada mencit per oral, menunjukkan
tidak ada hewan uji yang mati, terjadi 20% kematian pada dosis 10g/kg BB. Pada uji toksisitas
asiatikosida oral, tidak memperlihatkan efek toksik hingga dosis 1 g/kg BB, sedangkan dosis tok -
sis pemberian intramuscular pada mencit dan kelinci adalah 40 dan 50 g/kg BB. Uji teratogenik
ekstrak pegagan pada kelinci menunjukkan tidak ada efek teratogenik.
f. Data manfaat
Uji Klinik:
Ekstrak salep 1%, atau serbuk 2% mempercepat penyembuhan luka. Sebuah formulasi yg men -
gandung Asiaticoside menyembuhkan 64% luka kotor dan luka kronik yang resisten terhadap
terapi biasa. Pada open study, terapi 20 pasien dengan luka kotor dan kronik menggunakan
sediaan mengandung 89,5% C. asiatica menyembuhkan luka 64% dan perbaikan 16%.
Aplikasi topikal ekstrak pada luka bakar derajat 2 dan 3 mempercepat penyembuhan, mencegah
parut dan pembengkakan karena infeksi dan mencegah timbul jaringan parut hipertropik.
Pada sebuah uji klinik, ekstrak herba efektif menyembuhkan ulkus tungkai yang sulit diobati.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 277


Pada uji klinik yang lain, pemberian C. asiatica atau asiaticoside dan kapsul KCl pada pasien
lepra sama efektifnya dengan terapi dapsone. Pada 90 pasien lepra dengan ulkus tungkai perfo -
rata, pemberian salep C. asiatica secara bermakna lebih baik dari plasebo.
g. Indikasi
Luka bakar, keloid, mempercepat penyembuhan luka.
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek Samping
Alergi kulit pada pemakaian topical
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
Salep dan kirim (1%)

Daftar pustaka
1. Bown D. 1995, Encyclopedia of Herbs and Their Uses, Dorling Kindersley London
2. Materia Medika Indonesia I, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 1997
3. Gruenwald J, Brendler T, Jaenicke C (eds), 2004, PDR for Herbal Medicine, 3rd Ed., Medical
Economic Company, New Jersey.
4. Anonim, 1999, WHO Monograph on Selected Medicinal Plants, Vol I, World Healt Organization,
Geneva.
5. Sudarsono, Gunawan.D, Wahyuono S, Donatus IA, Purnomo, 2002, Tumbuhan Obat II, Hasil
Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan, Pusat Studi Obat Tradisional, Unuiversitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.

278 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


6. Der Marderosin A, Beutler JA, (eds.), 2005, The Review of Natural Product, 4th Ed., Fact & Com-
parison, Misouri.
7. De Pandua LS, Bunyapraphatsara N And Lemmens RHMJ, (Eds), 1999, Plant Resources of
South-East Asia No 12 (1). Medicinal and poisonous Plants 1. Backhuys Publisher, Leiden, the
Netherlands.
8. Barnes J, Anderson LA., Phillipson JD, 2007, Herbal Medicines 3rd Ed., Pharmaceutical Press
London.
9. Shukla A, Rasik AM, Jain GK, Shankar R, Kulshrestha DK and Dhawan BN, 1999, In Vitro and
In Vivo Wound Healing Activity of Asiaticoside Isolated from Centella asiatica, J. Ethnopharm.,
65(1): 1-11.
10. Yoshida M, Fuchigami,M, Nagao T, Okabe H, Matsunaga K, Takata J, Karube Y, Tsuchihashi R,
Kinjo J, Mihashi K and Fujioka T, 2005, Antiproliferative Constituents from Umbelliferae Plants
Vol.1 Active
11. Triterpenes and Rosmarinic Acid from Centella Asiatica, Biol. Pharm. Bull., 28(1): 173-175
12. Tenni R, Zanaboni G, de Agostini MP, Rossi A, Bendottim C and Cetta G, 1988, Effect on the
Triterpenoid Fraction of Centella asiatica on Macromolecules of the Connective Matrix in Hu-
man Skin Fibroblast Cultures, Ital. J. Biochem. 37(2): 67-77
13. Fleming T, 2000, PDR for Herbal Medicines, Ed 2, Medical Economic Company, New Jersey.
14. Anonim, 2008, Acuan Sediaan Herbal, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indone-
sia, Jakarta.
15. Duke JA, 2002, Handbook of Medicinal Herbs, 2nd Ed, CRC Press, USA.
16. Fetrow CW and Avila JR, 2000, The Complete guide to Herbal Medicines, Springhouse Corpora-
tion, USA.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 279


T. HERBAL UNTUK HEPATOPROTEKTOR
T. HERBAL UNTUK HEPATOPROTEKTOR
T. HERBAL UNTUK HEPATOPROTEKTOR
1. Kunyit
1.
1. KUNYITdomestica Val
Kunyit
Curcuma
Curcuma
Sinonim :domestica Val
C.longa Linn.
Sinonim
Suku C.longa Linn.
: :Zingiberaceae
Suku : Zingiberaceae

a. Nama daerah
a. Nama daerah
Rimpang kunyit, koneng, kunir, konyet, kunir bentis, temu koneng, temu kuning, guraci
Rimpang kunyit,
b. Bagian yang koneng, kunir, konyet, kunir bentis, temu koneng, temu kuning, guraci
digunakan
b. Bagian
Rimpangyang digunakan
c. Rimpang
Deskripsi tanaman/simplisia
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Semak tinggi ±70 cm, batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, berwarna hijau kekun-
Semak tinggi ±70 cm,membentuk
ingan. Daun tunggal batang semu, tegak,
lanset bulat, membentuk
memanjang. rimpang,
Helai daun berwarna
3-8, ujung hijau kekun-
dan pangkal daun
ingan. Daun
runcing, tepi tunggal membentuk
rata, panjang 20-40lanset memanjang.
cm, lebar 8-12 cm.Helai daun 3-8,daun
Pertulangan ujung dan pangkal
menyirip, daundaun
ber-
runcing,
warna tepi rata,
hijau pucat.panjang
Bunga 20-40 cm,berambut
majemuk lebar 8-12bersisik.
cm. Pertulangan daun menyirip,
Panjang tangkai 16-40 cm.daun ber-
panjang
warna hijau pucat. Bunga majemuk berambut bersisik. Panjang tangkai 16-40 cm. panjang
280 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
mahkota 3 cm, lebar 1 cm, berwarna kuning. Kelopak silindris,bercangap 3, tipis dan berwarna
ungu. Pangkal daun pelindung putih. Akar serabut berwarna coklat muda. Rimpang warna
warna kun
ku -
ning jingga,kuning
ing jingga, kuningjingga
jingga kemerahan
kemerahan sampai kuning jingga kecoklatan.
d. Kandungan kimia
Kurkuminoid yaitu campuran dari kurkumin (diferuloilmetan), monodeksmetoksikurkumin dan
bisdesmetoksikurkumin. Struktur fenolnya memungkinkan untuk menghilangkan radikal bebas.
Minyak atsiri 5.8% terdiri dari a-felandren 1%, sabinen 0.6%, sineol 1%, borneol 0.5%, zin -
giberen 25%, dan seskuiterpen 53%. Mono- dan seskuiterpen termasuk zingiberen, kurkumen,
a- dan a-turmeron.
e. Data Keamanan
Monyet diberi 0.8 mg/kg BB kurkumin/hari dan tikus 1.8 mg/kg BB/hari selama 90 hari tidak
menunjukan efek samping. Invitro tidak bersifat mutagenik. Per oral pada tikus dan mencit
tidak teratogenik Mencit yang diberi 1 dan 5% selama 14 hari menunjukkan hepatotoksisitas.
FDA sebagai GRAS (Generally Recognized as Safe). Tidak ada efek samping
pada pasien artritis rematoid yang diberi 1200 mg/hari kurkumin selama 2 minggu. Tidak ada
efek toksik setelah pemberian oral 8,000 mg atau 2,2 g tumerik (setara 180 mg kurkumin)/hari
selama 4 bulan.
f. Data manfaat
Farmakokinetik: Dosis sampai 5 g/ml kurkumin
µ yang ditambahkan ke suspensi mikrosom dan
hepatosit menghilang dalam 30 menit. Pada tikus, 40-75% kurkumin per oral diekskresi melalui
feces. Kadar dalam darah < 5 g/mL menandakan
µ absorbsi gastrointestinal yang buruk. Kurku-
min dimetabolisme secara cepat dan diekskresi di feses. Pada manusia estimasi bioavailabilitas
setelah pemberian oral adalah 65%. Kurkumin menghambat sitokrom P450 isoenzim 1A1 dan
dimetabolisme oleh glukuronidase.
Uji praklinik:
Kunyit menunjukan aktivitas hepatoprotektor in vitro maupun in vivo pada mencit, tikus dan
itik yang diinduksi hepatotoksik dengan karbon tetraklorida, B1, parasetamol, besi
dan cyclophosphamide. Pemberian 30 mg/kg BB kurkumin/hari selama 10 hari efektif sebagai

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 281


protektor. Pemberian kunyit 80% dan kurkumin pada konsentrasi 2 µg dapat menghambat
induksi mutagen yaitu aflatoksin B1 pada percobaan pembiakan Salmonella thyphimurium
Strain TA98 dan TA100. Pemberian kunyit 5% dan 10% merangsang enzim (arylhidrokarbon
hidroksilase, UDP glukuronil transferase, glutathion-S-transferase) yang memetabolisme xe-
nobiotik. Kurkumin merupakan penghambat sitokrom 450 IA yang kuat yaitu isoenzim yang
terlibat pada beberapa toksin, termasuk benzopyren.
Curcumin melindungi sel terhadap lipid peroxidation yang diinduksi parasetamol, mungkin ka-
rena efek antioxidatif gugus fenol pada curcumin. Curcumin menurunkan aktivitas aspartate
transaminase and serum fosfatase alkali, serta kadar asam lemak bebas, kolesterol and fosfolipid.
Ekstrak air C. domestica (10 mg/mL) menghambat produksi toxin 99% pada duckling yang
diinduksi oleh aflatoxin. Extrak alkohol menunjukkan penghambatan yang sama namun lebih
lemah. Terapi kunyit dan curcumin menunjukkan perbaikan hampir sempurna dari perlemakan
dan nekrosis yang diinduksi aflatoxin.
g. Indikasi
Hepatoprotektor
h. Kontraindikasi
Obstruksi saluran empedu, kolesistitis. Untuk batu empedu konsul ke dokter. Hipersensitivitas,
Gagal ginjal akut, anak < 12 tahun
i. Peringatan
kunyitselamam
Penggunaan pada masa kehamilan: keamanan pemakaian rimpang kunyit selama kehamilan
belum dibuktikan. Sebagai perhatian sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan, kecuali ada
petunjuk medis. Penggunaan pada masa menyusui: ekskresi obat melalui air susu dan efeknya
terhadap bayi belum dibuktikan. Sampai data tersedia, rimpang kunyit sebaiknya tidak diguna-
kan kecuali atas petunjuk medis.
j. Efek Samping
Penggunaan pada kehamilan dan menyusui harus dengan pengawasan dokter. Mual pada dosis tinggi.
k. Interaksi
Dapat meningkatkan aktivitas obat antikoagulan, antiplatelet, heparin, trombolitik sehingga
282 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
meningkatkan risiko perdarahan. Interaksi kurkumin dengan herbal yang lain: Orang sehat di -
beri 2 g curcumin dikombinasi dengan 20 mg piperine, bioavailabilitas kurkumin meningkat 20
kali. Teh hijau meningkatkan efek curcumin.
l. Posologi
3 x 1 tablet (500 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. EMEA (European Medicines Agency). Assessment Report on Curcuma longa L rhizome. Evalua -
tion of Medicines for Human Use. November 2009.
2. Song EK, Cho H, Kim JS, et al. Diarylheptanoids with free radical scavenging and hepatoprotec -
tive activity in vitro from Curcuma longa. Planta Med. 2001; 67(9): 876-7.
3. Somchit MN, Zuraini A, Bustamam AA, et al. Protective activity of Turmeric (C. longa) in Par -
acetamol-induced Hepatotoxicity in Rats. Int J of Pharm, 2005; 1(3): 252-256.

2. MENIRAN
2. Meniran
Phylanthus niruri (Val.)
Suku : Euphorbiaceae

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 283


a. Nama daerah
Gosau na dungi; Gosau madungi roriha; Daun gendong anak, Meniran, Memeniran
b. Bagian yang digunakan
Herba
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Semak, tanaman semusim. Terna tumbuh tegak, tinggi 0,5-1 m, bercabang berpencar, cabang
mempunyai daun tunggal yang berseling dan tumbuh mendatar dari batang pokok. Batang ber -
warna hijau pucat atau hijau kemerahan. Batang masif, bulat licin, tidak berambut, diameter 3
mm. Daun majemuk, berseling, anak daun 15-24, berwarna hijau. Bentuk daun bundar telur
sampai bundar memanjang, panjang daun 5 mm-10 mm, lebar 2,5-5 mm, permukaan daun
bagian bawah berbintik-bintik kelenjar, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat. Bunga ber -
warna putih, tunggal. Bunga keluar dari ketiak daun. Bunga jantan terletak di bawah ketiak
daun, berkumpul 2-4 bunga, gagang bunga 0,5-1 mm, helai mahkota bunga berbentuk bundar
telur terbalik, panjang 0,75-1 mm, berwarna merah pucat. Bunga betina di bagian atas ketiak
daun, gagang bunga 0,75-1 mm, helai mahkota bunga berbentuk bundar telur sampai bundar
memanjang, tepi berwarna hijau muda, panjang 1,25-2.5 mm. Buah kotak, bulat, diameter 2
mm, berwarna hijau keunguan, licin, panjang gagang buah 1,5-2. Biji kecil, keras, berwarna
coklat.
d. Kandungan kimia
Katekin, galokatekin, epikatekin, epikatekin-3-galat, epigalokatekin, 4-hidroksilintetralin,
4-hidroksisesamin, epigalokatekin- 3-O-galat, limonen, norserurinin, 4-metoksi-norserurinin,
2,3-dimetoksi-isolintetralin, 24-isopropil kolesterol, asam askorbat, astragalin, β - sitosterol,
korilagin, simen, demetilenedioksi nirantin, asam dotriakontanat, asam elagat, eriodiktiol-7-
O-α-L-ramnosid, estradiol, α-D-glukosid, asam galat, geranin, hinokinin, hidrok-
sinirantin, isolintetralin, isokuersitrin, kaemferol-4-O-α-L-ramnosid, linantin, asam
linoleat, asam linolenat, lintetralin, lupeol asetat, lupeol, nirantin, nirtetralin, nirurin,
nirurinetin, norsekurinin,

284 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


kuersetin, asam repandusinat, asam rikinoleat, rutin, metal ester asam salisilat, seko-4-hidroksi-
lintetralin, Filantin, damar, kalium, tanin. Filantina; ka-
lium; damar tannin
e. Data keamanan
LD50 :1.588 mg/kg BB mencit per oral
Toksisitas subkronik: Dosis s/d 4800 mg/kg BB tikus diberikan selama 3 bulan per oral tidak
menimbulkan kelainan pada organ vital.
Pada tikus hamil 7 hari dosis 96, 960, 4800 mg/kg BB setiap hari selama 16 hari tidak menim -
bulkan efek teratogenik
f. Data manfaat
Uji klinik:
P. niruri memperlihatkan aktivitas antihepatitis B virus surface antigen pada studi in vivo dan
in vitro. Studi pada 37 pasien dengan hepatitis B kronik diterapi dengan P. niruri 600 mg/hari
selama 30 hari, memberikan hasil 59% pasien HBsAg negatif 2 minggu pasca terapi. Pada
evaluasi 9 bulan, P. niruri dapat menghambat proliferasi virus dengan menghambat replikasi
replikasi
materi genetik.
g. Indikasi
Hepatoprotektor
h. Kontraindikasi
Kehamilan, penyakit jantung dan hipoglikemia.
i. Peringatan
Dapat menimbulkan aborsi. Pemakaian berlebih dapat menyebabkan impotensi.
j. Efek Samping
Pemakaian secara luas tidak dilaporkan mempunyai efek samping berbahaya. Hipotensi, hipog
hipo -
glikemia, gangguankeseimbangan
likemia, gangguan keseimbanganelektrolit.
elektrolit.
k. Interaksi
Meningkatkan efek insulin dan obat antidiabetes. Mengandung graniin yang dilaporkan mem -

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 285


punyai efek inotropik dan kronotropik negatif, hipotensi, karena itu dapat meningkatkan efek
obat anti hipertensi, ACE inhibitor , α-blocker dan obat jantung. Ekstrak etanol menghambat
enzim sitokrom P450 in vivo dan in vitro.
l. Posologi
2 x 1 kapsul (25 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. 2001 Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. Hal. 267-268
2. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesia, Jilid II . 1978. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal.
47-49
3. Phyllanthus niruri. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008; 1: 69
4. Phylantii Nirurii herba. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Acuan sediaan herbal, 2010;
5: 54-58.
5. Phylanthi herba. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Acuan sediaan herbal, 2007; 3: 125-
127.
6. Chatterjee M, Sil PC. Hepatoprotective effect of aqueous extract of Phyllanthus niruri on nime-
sulide-induced oxidative stress in vivo. Indian J Biochem Biophys. 2006; 43(5): 299-305.
7. Bhattacharjee R, Sil PC. Protein isolate from the herb, Phyllanthus niruri L. (Euphorbiaceae),
plays hepatoprotective role against carbon tetrachloride induced liver damage via its antioxi-
dant properties. Food Chem Toxicol. 2007; 45(5): 817-26.

286 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


3. PALIASA
3. Paliasa
Kleinhovia hospital Folium Linn.
Suku : Malvaceae

a. Nama daerah
Kalimaha, manger, tangkele, timaha, kadanga, kauwasa, ayupali, ngaru
b. Bagian yang digunakan
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Pohon tinggi 5-20 m. Daun bertangkai panjang, berbentuk jantung 4,5-27 cm, lebar 3,2-24 cm.
Pangkal daun bertulang dan menjari. Daun berwarna hijau, berbau khas, berasa kelat.
Habitus berupa pohon berbelukar, selalu hijau dengan mahkota membulat dan taburan bunga
yang tegak dan buah berwarna pink, pepagan melekah, keabu-abuan di luar, kekuningan di
dalam, daun tunggal berseling bentuk membulat sampai, membundar telur sampai menjantung,

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 287


gundul di
dokedua
kediuapermukaan.
permukaan.Perbungaan
Perbungaanmalai
malaiterminal,
terminal,renggang,
rnggang, bunga
bunga lebar
lebar sekitar
sekitar 55 mm,
mm,
daun bunga, nenita, melanset, daun mahkota berwarna kuning. Buah kapsul berselaput dan
membulat, merekah pada rongganya, masing-masing rangga berbiji 1-2. Biji bulat keputihan.
d. Kandungan kimia
Kuersetin, kaemferol, tanin, rutin, tirterpen, asam prusid, minyak atsiri, saponin, cardenolin &
bufadienol serta antrakinon.
e. Data keamanan
LD50: 18,5/ kg BB
f. Data manfaat
Uji praklinik :
Uji khasiat dan manfaat daun paliasa terhadap tikus penderita radang hati. Digunakan 63 ekor
tikus Ekstrak daun paliasa diberikan per oral. Sebelum penelitian dimulai semua tikus kecuali
kelompok kontrol diberi 0,55 mg/kg BB CCl4 untuk merusak organ hatinya. Penelitian dilaku -
kan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 7 perlakuan dan 9 ulangan. Masing-
masing perlakuan terdiri dari pemberian : Akuades sebagai (Kn) Kontrol negatif, CCl4 sebagai
(Kp) Kontrol positif, CCl4 + ekstrak daun paliasa dengan dosis 250 mg/kg BB (P1). CCl4 +
ekstrak daun paliasa 500 mg/kg BB (P2), CCl4 + ekstrak daun paliasa dengan dosis 750 mg/kg
BB (P3), CCl4 + ekstrak daun paliasa dengan dosis 1000 mg/kg BB (P4) serta CCl4 + ekstrak
daun paliasa dengan dosis 1250 mg/kg BB (P5). Pada ketujuh kelompok tikus tersebut dilaku -
kan pengukuran kadar SGPT, kandungan peroksida lipid hati dan derajat kerusakan sel hati.
Pada hari kedua atau jam ke 50 semua tikus dimatikan dan dilakukan pengambilan darah serta
pemeriksaan histopatologi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ketiga parameter tersebut
secara statistik tidak berbeda bermakna antar masing-masing perlakuan dengan ekstrak daun
paliasa, sebaliknya berbeda bermakna jika dibandingkan dengan kelompok positif CCl4 (Kp)
(P < 0,05). Maka kesimpulannya: ekstrak daun paliasa semua dosis perlakuan secara efektif da -
pat mengurangi kerusakan sel hati yang ditimbulkan oleh karbon tetraklorida (CCl4). Pening -
katan dosis ekstrak daun paliasa (1250 mg/kg BB) menimbulkan pengurangan efek perbaikan
sel hati dan dosis ini kurang efektif untuk pengobatan radang hati.
288 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
Ekstra daun paliasa ternyata berkhasiat untuk pengobatan radang hati pada dosis 250, 500, 750
dan 1000 mg/kg BB.
Uji Klinik:
Penelitian Randomized Clinical Trial (RCT), pada pasien hepatitis di beberapa RS Sampling
secara random dan terdiri dari:
Kel 1: 30 sample yang memperoleh terapi suportif dan ekstrak paliasa
Kel 2: 30 sample yang memperoleh terapi suportif.
Dengan menilai kadar SGPT dan SGOT pre dan post intervensi dengan kriteria inklusi penderita
Hepatitis Kronis dengan kadar enzim transaminase (SGPT) lebih besar 2 kali nilai normal dan
kriteria eksklusi sedang hamil dan menyusui serta penderita Hepatoma.
Hasil penelitian adalah ekstrak daun paliasa memiliki dalam menurunkan kadar
SGPT dan SGOT penderita hepatitis.
g. Indikasi
Hepatitis
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan:
Belum diketahui
j. Efek yang tidak diinginkan
Belum diketahui
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
3 x 1 kapsul (250 mg ekstrak)/hari minum selama 7 hari.

Daftar Pustaka
1. Razak Taha, et all, Uji daun paliasa menuju obat (Sentra P3T Sulsel, 2005)

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 289


2. Kleinhoviae hospitae folium. Acuan sediaan herbal, vol 1; 59-61 . Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI, 2006
3. Rika. Aktivitas hepatoprotektif fraksi etil asetat rebusan air daun katimaha pada tikus putih jan -
tan yang diinduksi karbon tetra klorida. Unpad, 2004; 4-6
4. Survavali ST. Pengaruh pemberian ekstrak daun kayu paliasa terhadap kerusakan hati hewan uji
mencit. Jurusan Farmasi Unhas, 1993.
5. Kleinhovia hospita. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 51

4.
4. TEMULAWAK
Temulawak
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Suku : Zingiberaceae

a. Nama daerah
Temulawak, koneng gede, temu labak.

290 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


b. Bagian yang digunakan
Rimpang
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Perawakan terna berbatang semu, tinggi dapat mencapai 2 m, berwarna hijau atau coklat gelap,
rimpang berkembang sempurna, bercabang-cabang kuat, berwarna hijau gelap, bagian dalam
berwarna jingga, rasanya agak pahit. Setiap individu tanaman mempunyai 2-9 daun, berben -
tuk lonjong sampai lanset, berwarna hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang
31-84 cm, lebar 10-18 cm, panjang tangkai daun (termasuk helaian) 43-80 cm. Perbungaan
berupa bunga majemuk bulir, muncul di antara 2 ruas rimpang (lateralis), bertangkai ramping,
10-37 cm berambut, daun-daun pelindung menyerupai sisik berbentuk garus, berambut halus,
panjang 4-12 cm, lebar 2-3 cm. Bentuk bulir lonjong, panjang 9-23 cm, lebar 4-6 cm, berdaun
pelindung banyak, panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga, berbentuk bu -
lat telur sungsang (terbalik) sampai bulat memanjang, berwarna merah, ungu atau putih dengan
sebagian dari ujungnya berwarna ungu, bagian bawah berwarna hijau muda atau keputihan,
panjang 3-8 cm, lebar 1,5-3,5 cm.
d. Kandungan kimia
Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid (0,8-2%) terdiri dari kurkumin dan demetok -
sikurkumin, minyak atsiri (3-12%) dengan komponen α-kurkumen, xanthorizol, a-kurkumen,
germakren, furanodien, furanodienon, ar-turmeron, a-atlantanton, d-kamfor. Pati (30-40%)
e. Data keamanan
Dari lima penelitian pada manusia dengan dosis 1125-2500 mg kurkumin per hari
hari tidak
tidakmen
me -
nunjukkanadanya
unjukkan adanyatoksisitas.
toksisitas.
f. Data manfaat
Uji praklinik:
Xanthorrhizol (200 mg/kg BB/hari, po) selama 4 hari ternyata mencegah hepatotoksisitas yang
diinduksi cisplatin (45 mg/kg BB, ip) secara bermakna. Juga menghilangkan cisplatin-induced
DNA-binding activity of nuclear factor-kappaB (NF-αB), sehingga mempengaruhi kadar ekspre-
si mRNA dari NF-a b-dependent genes, inducible nitric oxide synthase (iNOS), dan cyclooxyge-

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 291


nase-2 (COX-2), walaupun sebagian. Juga melemahkan supresi cisplatin terhadap DNA-binding
activity of activator protein 1 (AP-1). Terapi kombinasi xanthorrhizol dan cisplatin memberi
keuntungan dibanding terapi tunggal cisplatin pada terapi Ca.
g. Indikasi
Hepatoprotektor
h. Kontraindikasi
Obstruksi saluran empedu dan ikterus
i. Peringatan
Gastritis pada dosis besar. Hati-hati pada nefrolithiasis.
j. Efek Samping
Dosis besar atau pemakaian yang berkepanjangan dapat mengakibatkan iritasi membrane mu-
kosa lambung. Tidak dapat digunakan pada penderita radang saluran empedu akut atau ikterus.
Hati-hati menggunakan temulawak bersama dengan obat pengencer darah
k. Efek Samping :
Belum pernah dilaporkan
l. Interaksi :
Belum diketahui
m. Posologi :
3 x 1 kapsul (250 mg ekstrak)/hari selama 30 hari.

Daftar Pustaka
1. Kim SH, Hong KO, Chung W-Y, et al. Abrogation of cisplatin-induced hepatotoxicity in mice
by xanthorrhizol is related to its effect on the regulation of gene transcription. Toxicology and
Applied Pharmacology, 2004; 196(3): 346–355
2. Sidik, Moelyono, Muhtadi. Temulawak pengembangan dan pemanfaatan obat bahan alam,
1992; I: 68-87

292 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


U.U. HERBAL UNTUK DISFUNGSI EREKSI
HERBAL UNTUK DISFUNGSI EREKSI
U. HERBAL UNTUK DISFUNGSI EREKSI
U.
1. HERBAL
Cabe JawaUNTUK DISFUNGSI EREKSI
1. Cabe Jawa
1. Piper
1. JABE retrofractum
JAWA
Cabe Jawa Vahl
Piper retrofractum Vahl
Suku : Piperaceae
Piper :retrofractum
Suku Piperaceae Vahl
Suku : Piperaceae

a. Nama daerah
a. Nama daerah
a. Lada panjang;
Nama daerahcabai jawa, cabai panjang; cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, cabe sula;
Lada panjang; cabai jawa, cabai panjang; cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, cabe sula;
cabhi jhamo, cabi
Lada panjang; onggu,
cabai jawa, cabi
cabaisolah ; cabai.
panjang; cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, cabe sula;
cabhi jhamo, cabi onggu, cabi solah ; cabai.
b. Bagian
cabhi yang
jhamo, digunakan
b. Bagian yang cabi onggu, cabi solah ; cabai.
digunakan
b. Buah
Bagian yang digunakan
Buah
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Buah
c. Deskripsi tanaman/simplisia
c. Perawakan tanaman/simplisia
Deskripsi semak berkayu, dibagian pangkal batang, memanjat dengan akar pelekat pada
Perawakan semak berkayu, dibagian pangkal batang, memanjat dengan akar pelekat pada
batang pohon,
Perawakan membelit
semak berkayu,ataudibagian
merayap dipermukaan tanah, tinggi atau panjang
akar batang
pelekatdapat
batang pohon, membelit atau merayappangkal batang,
dipermukaan memanjat
tanah, dengan
tinggi atau panjang batang pada
dapat
mencapai
batang 10
pohon,m. Daun tunggal, letak daun tersebar, helaian daun berbentuk bulat telur sampai
mencapai 10 m.membelit atau merayap
Daun tunggal, dipermukaan
letak daun tanah, daun
tersebar, helaian tinggiberbentuk
atau panjang
bulatbatang dapat
telur sampai
lonjong,
mencapai pangkal daun
10 m. Daun berbentuk jantung atau membulat, ujung daun runcing, bintik-bintik
lonjong, pangkal daun tunggal,
berbentukletak daun atau
jantung tersebar, helaian ujung
membulat, daun berbentuk bulat telur
daun runcing, sampai
bintik-bintik
kelenjar tenggelam
lonjong, tenggelam di
pangkal daun permukaan bawah,
berbentuk bawah, panjang
jantungpanjang helai
atau membulat,daun 8,5-30
ujung cm,
daun lebar 3-13 cm, pan -
kelenjar di permukaan helai daun 8,5-30 cm,runcing, bintik-bintik
lebar 3-13 cm, pan -
jang tangkai
kelenjar
jang tangkai
daun 0,5-3
tenggelam
daun 0,5-3
cm. Perbungaan
di permukaan bawah,berupa
cm. Perbungaan panjang
berupa
bunga
helai mejemuk
bunga daun 8,5-30
mejemuk
untai tegak
untaicm,
atau
lebar
tegak
tegak
sedikit
3-13
atau
atau pan ---
men
cm,meng
sedikit
sedikit men
jang tangkai daun 0,5-3 cm. Perbungaan berupa bunga mejemuk untai tegak atau sedikit men -
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 293
h. Kontraindikasi
Alergi
i. Peringatan
Reaksi anafilaksis pada orang yang alergi
j. Efek samping
Dapat menimbulkan respiratory distress syndrome bila terinhalasi.
k. Interaksi
Dapat meningkatkan absorpsi dan kadar obat fenitoin, propranolol dan teofilin dalam darah
apabila obat tersebut digunakan bersama dengan herbal ini.
l. Posologi
1x1 kapsul (100 mg ekstrak)/hari

Daftar Pustaka
1. Sa’roni, Pudjiastuti, Adjirni. Penelitian efek androgenic dan anabolic buah cabe jawa (Piper
retrofractum Vahl) pada tikus putih. Cermin Dunia Kedokteran (1989); 59:22-24.
2. Piper retrofactum. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman obat
kebun tanaman obat Citeureup, 2009: vol 1: 72
3. Review Tanaman Obat Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kemente-
rian Kesehatan RI RI. 2006
4. The Essential Herb-Drug-Vitamin Interaction Guide by Geo. T. Grossberg,MD and Barry Fox,PhD
Copyright©2007 Barry Fox,PhD Pp.282-283
5. Encyclopedia of Herbs by Deni BrownCopyright © 1995, 2001 Dorling Kindersley Limited. pp. 319-321
6. Titin Yuniarti. Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. 2008
7. Review Tanaman Obat Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kemente-
rian Kesehatan RI RI. 2006

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 295


2.Pasak
2. PASAK BUMI
Bumi
Eurycoma longifolia (Jack)
Suku: Simarubaceae

a. Nama daerah
Babi kurus, kebel, mempoleh, tungke ali.
b. Bagian yang digunakan
Batang dan akar
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Pohon tinggi sampai 15 m, tidak bercabang, kalau bercabang hanya 1-2 cabang saja. Daun
majemuk, panjang dan rimbun pada ujung batang. Saat daun gugur akan meninggalkan bekas
luka yang cukup lebar pada batang. Daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tidak bertangkai
atau hampir tidak bertangkai dan berhadapan. Bunga terdapat pada tangkai yang bercabang,
kebanyakan besar dan keluar pada pangkal daun. Bunga dewasa umumnya memiliki rambut-

296 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


rambut halus dan pendek. Buah berbentuk elips atau bulat telur, panjang 10-20 mm dan lebar
5-12 mm, berwarna hijau sampai merah kehitaman saat matang.
d. Kandungan Kimia
Quassinoids, termasuk eurycomanol, eurycomanol-2-O-β-D-glycopyranoside, 13 β,
18-dihydroeurycomanol, 14,15p-dihydroxyklaineanone, dan 6 α-hydroxyeurycomalac -
tone. Derivat squalene, biphenylneolignans dan alkaloid.
e. Data keamanan
LD50 > 15.000 mg/kg BB oral pada tikus (praktis tidak toksik). Gejala toksisitas yaitu depresi,
respirasi dangkal, dan konvulsi.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Efek ekstrak E. longifolia per oral dengan dosis 2 x 200, 400 dan 800 mg/kg BB selama 10 hari
sebelum dan selama pengujian terhadap inisiasi kinerja seksual dan berat aksesori seksual pada
tikus yang dikastrasi. Sebagai kontrol testosterone 15 mg/kg BB/hari subkutan selama 32 hari.
Hasil menunjukkan bahwa E. longifolia meningkatkan kinerja seksual secara tergantung dosis
pada tikus yang diterapi E. longifolia, tetapi lebih rendah dari kelompok testosterone dalam hal
mounting, intromission dan ejakulasi. E. longifolia meningkatkan pertumbuhan prostat bagian
ventral dan vesikula seminalis dibanding kontrol, tetapi pertumbuhan aksesori seksual pada
fraksi butanol, metanol, air dan kloroform dari E. longifolia 800 mg/kg BB lebih kecil dari pada
kelompok testosterone. Studi ini memperlihatkan efek E. longifolia sebagai aphrodisiak.
Studi terhadap kualitas seksual tikus usia pertengahan dilakukan dengan pemberian E. longifolia
0,5 g/kg BB dengan kontrol mendapat 3 mL/kg BB saline, setiap hari selama 12 minggu. Hasil
menunjukkan bahwa longifolia meningkatkan kualitas seksual dengan menurunkan hesitation
time dibanding kontrol dengan berbagai fraksi E. longifolia yang menghasilkan 865-916 (91-96),
860-914 (92-98), 850-904 (93-99), 854-890 (95-99), 844-880 (94-98), 840-875 (94-98), 830-
870 (94-98), 825-860 (94-98), 820-850 (96-99), 800-840 (93-98), 750-795 (94-99) dan 650-754
detik (82-95%) kontras dengan kontrol yang menghasilkan 950 (100), 934 (100), 910 (100), 900

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 297


(100), 895 (100), 890 (100), 885 (100), 880 (100), 855 (100), 860 (100), 800 (100) dan 790 detik
(100%).
Juga ada peningkatan sementara dalam persentase tikus yang berespon pada pilihan yang benar
setelah pemberian kronik 0,5 g/kg BB E. longifolia, dengan skor > 50% pilihan benar setelah
terapi 2 minggu dan tidak ada peningkatan pada kontrol dan pilihan benar hanya 45-55%. Di -
simpulkan E. longifolia meningkatkan kualitas seksual tikus, dan efek aphrodisiak.
Uji Klinik:
Kombinasi ekstrak Eurycoma longifolia dan Polygonum minus (antioksidan) 300 mg digunakan
sebagai aprodisiaka pada 12 laki-laki berumur 40-65 tahun selama 12 minggu secara RCT, den -
gan kontrol plasebo (14). Hasil menunjukkan peningkatan skor bermakna terhadap fungsi ereksi
maksimal (P < 0.05 ).
Studi lain menggunakan 300 mg ekstrak air Eurycoma longifolia atau plasebo selama 12 minggu
terhadap 109 laki-laki usia 30-55 tahun. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas
hidup melalui kuisioner SF-36 dan Sexual Well-Being melalui International Index of Erectile
Function (IIEF) and Sexual Health Questionnaires (SHQ); Seminal Fluid Analysis (SFA), mas -
sa lemak dan keamanan. Kelompok perlakuan secara bermakna meningkatkan Physical
Functioning dari SF-36, dari baseline dibandingkan plasebo.
g. Indikasi
Disfungsi ereksi dan aprodisiak
h. Kontraindikasi
Kehamilan dan laktasi.
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek samping
Insomnia, gelisah, dan tidak sabar.
k. Posologi:
1 x 1 kapsul (400 mg ekstrak batang/akar)

298 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


Daftar pustaka
1. Eurycoma longifolia. Taksonomi koleksi tanaman obat kebun tanaman obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI, 2008; 41
2. Ang HH, Hitotsuyanagi Y, Fukaya H, Takeya K. Quassinoids from Eurycoma longifolia . Phyto-
chemistry . 2002; 59: 833-837
3. Satayavivad J, Soonthornehareonnon N, Somanabandhu A, Thebtaranonth Y.Toxicological and
antimalerial activity of eurycomalactone and Eurycoma longifolia Jack extracts in mice. Thai J
Phytopharmacy . 1998; 5: 14-27.
4. Choo CY, Chan KL. High performance liquid chromatography analysis of canthinone alkaloids
from Eurycoma longifolia . Planta Med . 2002; 68: 382-384.
5. Chan KL, Lee SP, Sam TW, Han BH. A quassinoid glycoside from the roots of Eurycoma longi-
folia . Phytochemistry . 1989; 28: 2857-2859.
6. Shuid AN, Siang LK, Chin TG, et al. Acute and Subacute Toxicity Studies of Eurycoma longifolia
in Male Rats. International Journal of Pharmacology, 2011; 7(5): 641-646.
7. Ang HH, Cheang HS. Effects of Eurycoma longifolia jack on laevator ani muscle in both uncas-
trated and testosterone-stimulated castrated intact male rats. Arch Pharm Res. 2001; 24(5): 437-40.
8. Ang HH, Cheang HS, Yusof AP. Effects of Eurycoma longifolia Jack (Tongkat Ali) on the initiation
of sexual performance of inexperienced castrated male rats. Exp Anim. 2000; 49(1): 35-8.
9. Ang HH, Ikeda S, Gan EK. Evaluation of the potency activity of aphrodisiac in Eurycoma longi-
folia Jack. Phytother Res. 2001; 15(5): 435-6.
10. Ang HH, Cheang HS. Studies on the anxiolytic activity of Eurycoma longifolia Jack roots in
mice. Jpn J Pharmacol . 1999; 79: 497-500.
11. Ang HH, Cheang HS, Yusof AP. Effects of Eurycoma longifolia Jack (Tongkat Ali) on the initiation
of sexual performance of inexperienced castrated male rats. Exp Anim . 2000; 49: 35-38.
12. Udani J K., George AA, Musthapa M, et al.Effects of a Proprietary Freeze-Dried Water Extract
of Eurycoma longifolia (Physta) and Polygonum minus on Sexual Performance and Well-Being
in Men: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Study. Evid Based Complement Al-
ternat Med. 2014; 2014: 179529.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 299
13. Shaiful Bahari Ismail1 Wan Mohd Zahiruddin Wan Mohammad, Annie George. Et al. Rand -
13. Shaiful Bahari Ismail1 Wan Mohd Zahiruddin Wan Mohammad, Annie George. Et al. Rand -
omized Clinical Trial on the Use of PHYSTA Freeze-Dried Water Extract of Eurycoma longifolia
omized Clinical Trial on the Use of PHYSTA Freeze-Dried Water Extract of Eurycoma longifolia
for the Improvement of Quality of Life and Sexual Well-Being in Men. Evidence-Based Comple -
for the Improvement of Quality of Life and Sexual Well-Being in Men. Evidence-Based Comple -
mentary and Alternative Medicine. 2012; (2012): 1-10
mentary and Alternative Medicine. 2012; (2012): 1-10

3. Purwoceng
3.
3. PURWOCENG
Purwoceng
Pimpinella pruatjan (Molkenb)
Pimpinella pruatjan (Molkenb)
Suku : Apiaceae
Suku : Apiaceae

a. Nama daerah
a. Nama daerah
Kiurai, purwoceng, antanan gunung, gebongan depok, rumput dempo, suripandak abang.
Kiurai, purwoceng, antanan gunung, gebongan depok, rumput dempo, suripandak abang.
b. Bagian yang digunakan
b. Bagian yang digunakan
Herba dan akar
Herba dan akar

300 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


c. Deskripsi tanaman/simplisia
Terna yang hampir menutupi tanah, tidak berbatang, hanya pokok akar dimana daun dan tunas
tumbuh. Daun majemuk, menyirip ganjil, tangkai silindri, masif, panjang daun 5-30 cm, ber -
warna hijau atau unguanak daun bentuk bulat atau bulat telur, tepi beringgit, panjang 1-4 cm,
lebar 1-3 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk bentuk payung, kelopak kecil, berwarna hijau
atau putih kehijauan, mahkota berbagi 5, kecil, berwarna putih. Buah berupa buah padi, ben -
tuk bulat telur, panjang 1-2 mm, permukaan beralur, berwarna coklat. Akar tunggang, sedikit
bercabang, berwarna putih kecoklatan.
d. Kandungan kimia
Purwoceng mengandung senyawa kumarin (bergapten dan Isobergapten serta xantotoksin, um -
beliferon dan marmesin), saponin dan sterol (stigmasterol dan y-sitosterol), furanokumarin (ber -
gapten, isobergapten, psoralen dan sfondin), saponin, sterol dan alkaloid).
e. Data keamanan
LD 50 = 66,36 (45,70-96,36 mg/10 g BB mencit ip)
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Penelitian pada tikus jantan usia 40 hari menunjukkan bahwa pemberian po ekstrak purwoceng
25 mg selama 53 hari meningkatkan spermatogenesis, meningkatkan jumlah dan motilitas sperma
dibanding control akuades (P < 0,01). Penelitian lainnya pada tikus jantan usia 90 hari men -
unjukkan bahwa pemberian 2 mL po ekstrak purwoceng 25 mg/mL (2,5% b/v) selama 7 hari
meningkatkan kadar testosteron dan LH yang diukur dengan metode RIA.
Uji Klinik:
Penelitian dilakukan terhadap 40 laki-laki berumur 40 tahun dibagi dalam 2 klompok. Kelom -
pok pertama diberikan kapsul plasebo dan Kelompok kedua kapsul ekstrak purwoceng 50 mg/
hari untuk 15 hari. Hasil menunjukkan ekstrak purwoceng meningkatkan kadar LH, indeks
androgen bebas dan indeks androgen.
g. Indikasi
Aprodisiak dan disfungsi ereksi
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 301
h. Kontraindikasi
Gagal ginjal, hipertensi, kelainan jantung
i. Peringatan
Konsumsi Purwoceng secara berlebihan mengakibatkan iritasi ginjal.
j. Efek samping: belum diketahui
k. Interaksi : belum diketahui
l. Posologi
1 x 2 kapsul (500 mg ekstrak akar), diminum 1 jam sebelum melakukan aktivitas

Daftar Pustaka
1. Adimoelja A. Phytochemicals and the breakthrough of traditional herbs in the management of
sexual dysfunctions. Int J Androl. 2000;23 Suppl 2:82-4
2. Ireng Darwati dan Ika Roostika. Status Penelitian Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) di Indo-
nesia. Buletin Plasma Nutfah 2006; Vol.12(1):9–15
3. Juniarto , AZ. Efek Pemberian Ekstrak Eurycoma longifolia dan Pimpinella alpina pada Sper-
matogenesis Tikus Spraque Dawley. Media Medika Indonesiana 2010; Vol. 44 (1):20-26.
4. Taufiqqurrachman. Pengaruh ekstrak Pimpinella alpina Molk. (purwoceng) dan akar Eurycoma
longifolia Jack. (pasak bumi) terhadap peningkatan kadar testosteron, LH, dan FSH serta per-
bedaan
5. peningkatannya pada tikus jantan Sprague Dawley. Tesis Pascasarjana Ilmu Biomedik Un-Dip
1999: 119 halaman

302 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


4.
4. SOM JAWA
Som Jawa
Talinum paniculatum Gaertn
Suku : Portulacaceae

a. Nama daerah
Som jawa, ginseng jawa, gelang porsle
b. Bagian yang digunakan
Akar
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Herba menahun tinggi bisa mencapai 75 cm. Batang bulat berkayu, berwarna ungu. Daun
tunggal, bentuk bulat telur memanjang, pangkal tumpul, tepi rata, permukaan mengkilat dan

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 303


berwarna hijau. Bunga majemuk dengan tipe malai. Mahkota berjumlah lima, berbentuk bulat
telur dan berwarna merah kecoklatan. Biji bulat kecil dan berwarna hitam kemerahan. Akarnya
berbentuk seperti akar ginseng, akar berdaging rasanya manis.
d. Kandungan kimia
saponin, dan tanin.
e. Data keamanan
LD50 pada tikus per oral > 15.000 mg/kg BB, menurut batasan Gleason dalam Weil, CS ter -
masuk kategori praktis tidak toksik.
f. Data manfaat
Uji Praklinik:
Pemberian infusa Som Jawa dosis 0,35; 3,5 dan 10,5 mg/10 g BB bahan diberikan selama 50
hari pada mencit (satu siklus spermatogenesis). Hasil, dosis 0,35; 3,5 dan 10,5 mg/10 g BB da -
pat meningkatkan motilitas spermatozoa mencit secara bermakna (P<0,05).
Infusa Som jawa dosis 0,7; 7 dan 70 mg/20 g BB dan heptamil dosis 0,78 mg/20 g BB diberikan
pada mencit untuk menguji ketahanan renang. Hasil, dosis 70 mg/20 g BB dapat meningkat -
kan lama berenang secara bermakna (P<0,05) dibanding heptamil.
Akar Som jawa berkhasiat sebagai obat disfungsi ereksi.
g. Indikasi
Disfungsi ereksi dan aprodisiak
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek samping
Belum diketahui
k. Interaksi
Belum diketahui

304 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


l. Posologi
1 x 1 tea bag (50 g serbuk akar/serbuk umbi)/kali, seduh dengan 2 cangkir air.

Daftar Pustaka
1. Sa’roni ; Yun Astuti N ; Adjirni. Pengaruh infus akar som jawa (Talinum paniculatum GAERTN)
terhadap jumlah dan motilitas spermatozoa pada mencit . Warta TOI 5(4), 1999 : 13-14.
2. Talinum paniculatum. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman
obat kebun tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 92
3. Wahjoedi B; Martono W.F.; Shelvia D. Efek androgenik sari akar ginseng jawa (Talinumpanicu-
latum GAERTN) pada anak ayam jantan. Warta TOI 5(4),1999:11-12
4. Rahayu L, Yun AN, Ritha WP. Pengaruh akar som jawa terhadap jumlah dan motilitas sperma-
tozoa tikus putih. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXI Surabaya 27-28
Maret 2002. Surabaya : FAK.Farmasi Univ. Surabaya,2002. Hal 379-385.
5. Widowati L ; Pudjiastuti ; Budi NuratmiEfek stimulan susunan syaraf pusat infus akar som jawa
(Talinum paniculatum Gaertn) pada mencit putih. Warta TOI 5(4),1999:20-22
6. Hariana, HA. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 3. Cetakan IV. Penebar Swadaya 2008.
Hal 92-93

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 305


V. HERBAL UNTUK ISPA
V. HERBAL UNTUK ISPA
V. HERBAL UNTUK ISPA
1. Sambiloto
1.
1. SAMBILOTO
Sambiloto
Andrographis paniculata (Burm.) F, Nees
Andrographis paniculata (Burm.) F, Nees
Suku : Acanthaceae
Suku : Acanthaceae

a. Nama daerah
a. Nama daerah
Papaitan, ki oray, ki peurat, takilo, bidara, sadilata, sambilata, takila, ampadu
Papaitan, ki oray, ki peurat, takilo, bidara, sadilata, sambilata, takila, ampadu
b. Bagian yang digunakan
b. Bagian yang digunakan
Herba
Herba
c. Deskripsi tanaman/simplisia
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Batang tidak berambut, tebal 2-6 mm, persegi empat, batang bagian atas seringkali dengan
Batang tidak berambut, tebal 2-6 mm, persegi empat, batang bagian atas seringkali dengan
sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk lan -
sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang, bentuk lan -
set sampai bentuk lidah tombak, rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung
set sampai bentuk lidah tombak, rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung
meruncing, tepi daun rata. Permukaan alas berwarna hijau tua atau hijau kecokelatan, permu -
meruncing, tepi daun rata. Permukaan alas berwarna hijau tua atau hijau kecokelatan, permu -
306 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
kaan bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek. Buah berbentuk jorong, pangkal dan
ujung tajam, kadang-kadang pecah secara membujur.
Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua hingga hijau kecokelatan, permukaan dalam
berwarna putih atau putih kelabu. Biji agak keras, permukaan luar berwarna cokelat muda
dengan tonjolan.
d. Kandungan kimia
Kandungan utama adalah lakton diterpen termasuk andrografolid, deoksiandrografolid, neo-
andrografolid, dan andropanosid (1, 3, 6, 7, 9,). Senyawa
diterpen termasuk andrografolid, isoandrografolid, 14-deoksiandrografolid (DA), 14-deok-
si-11,12-didehidroandrografolid (DDA), 14-deoksi-11-oksoandrografolid, neoandrografolid,
di-deoksiandrografolid 14-deoksiandro-grafosid (andropanosid), andrograpa-
nin, deoksiandrografolid-19-D-glukosid, 6’-asetil-neo-
andrografolid, bis-andrografolid A,B,C,D. Dari akar sambiloto diisolasi satu senyawa
glukosida, A dan 5 glukosida, B,C,D,E,F bersama 5-hidrok-
dan Daun dan cabang : lakltone,
berupa deoksi-andrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11, 12 di-
dehidroandrografolid, dan homoandrografolid.
Akar : berupa panikolin, mono-o-metilwitin dan
apigenin-7,4-dimetil eter, alkan, keton, aldehid, kalium, kalsium, natrium, asam kersik. Andro-
grafolid 1 %, kalmegin (zat amorf), hablur kuning, pahit sampai sangat pahit.
e. Data keamanan
Ekstrak sambiloto dosis 75, 150 dan 225 mg/mencit/hari selama masa organogenesis memiliki
abortifum. Andrografolid (zat aktif sambiloto) mempunyai efek antifertilitas pada men-
cit betina.
Menyebabkan gangguan setelah pemberian bahan uji dosis 9 g/kg BB pada mencit galur
Swiss Webster
Uji toksisitas akut ekstrak etanol 50% sambiloto dosis 15 g/kg BB pada mencit tidak menimbulkan

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 307


efek toksik. Nilai LD50 ekstrak sambiloto yang diberikan peroral maupun subkutan > 15 g/
kg BB dan nilai LD50 yang diberikan secara intraperitoneal adalah 14,98 g/kg BB.
Ekstrak daun sambiloto yang diberikan secara subkutan pada kelinci dengan dosis 10 mL/kg BB
tidak memperlihatkan efek toksik. Pemberian per oral suspensi serbuk daun 2 g/kg BB; ekstrak
etanol 2,4 g/kg BB maupun andrografolid 3 g/kg BB tidak memperlihatkan efek toksik pada
mencit jantan maupun betina. Pemberian suspensi serbuk daun sambiloto dosis 200 dan 400
mg/kg BB selama 4 minggu pada mencit tidak terlihat adanya efek toksik terhadap pertumbu -
han, organ visceral mayor, kesuburan ataupun teratogenik. Pemberian per oral serbuk daun
dengan dosis 50; 100 dan 150 mg/kg BB selama 14 minggu pada tikus tidak memperlihatkan
efek toksik tapi dosis 150 mg/kg BB menghambat pertumbuhan tikus.
LD50 peroral dengan dosis 27,54 g/kg BB praktis tidak toksik. Ekstrak daun sambiloto pada he -
wan uji tidak menimbulkan efek toksik pada fungsi hati dan ginjal, pada pemakaian subkronik.
LD50 pada mencit dengan dosis 19,473 g/kg BB praktis tidak toksik.
Uji teratogenik pada mencit dengan dosis 5 kali dosis lazim tidak menunjukkan kelainan mor -
fologi pada janin. Merusak sel trofasit dan trofoblas
f. Data manfaat
Uji klinik:
Studi RCT dilakukan untuk menguji ekstrak terstandar (mengandung 4% andrographolide)
untuk common cold dan sinusitis pada 50 pasien yang menerima ekstrak sambiloto 1020 mg/hari
atau plasebo selama 5 hari. Hasil menunjukkan hari sakit yang lebih singkat pada kelompok yang
diterapi dibanding plasebo (0,21 hari dibanding 0,96 hari), dan sembuh total 68% dibanding 36%
pada plasebo, serta 55% merasa perjalanan penyakit lebih ringan dibanding 19% pada plasebo.
Studi RCT untuk menguji ekstrak terstandar (mengandung 4% andrographolide) untuk
pencegahan common cold pada 107 anak sekolah yang diberi ekstrak 200 mg/hari atau plasebo
selama 3 bulan. Pada bulan ke-3 terlihat perbedaan bermakna (P<0.05) kejadian common cold
(30%) dibanding plasebo (62%)
Studi RCT pada 152 orang dewasa dengan faringotonsilitis untuk menguji pa -
simplisia A. pan-

308 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


niculata
iculata (6(6g/hari)
g/hari) dibanding
dibanding parasetamol (1 kapsul 325 mg) untuk mengatasi gejala. Setelah terapi
3 hari terlihat A. paniculata sama efektifnya dengan parasetamol dalam mengurangi nyeri teng -
gorok dan demam.
Tujuh uji klinik tersamar ganda dengan kontrol (n = 896), mendapatkan bahwa A. paniculata supe -
rior dibanding plasebo untuk menghilangkan gejala subjektif ISPA.
g. Indikasi
ISPA
h. Kontraindikasi
Kehamilan dan laktasi
i. Peringatan
Air perasan dapat menimbulkan bengkak pada mata.
j. Efek Samping
Alergi pada pasien yang peka terhadap famili Acanthaceae. Pernah ada laporan urtikaria sete -
lah minum rebusan sambiloto.
k. Interaksi
Hindari penggunaan jangka panjang bersamaan obat imunosupresan. Hati-hati pada pasien
kardiovaskular, bila dikonsumsi bersamaan obat antiplatelet atau antikoagulan karena sam -
biloto dapat menghambat agregasi platelet. Dengan daun salam mempunyai efek aditif.
l. Posologi
2 x 1 kapsul (400 mg ekstrak)/hari.

Daftar pustaka
1. Serial Data Ilmiah Terkini. Tumbuhan Obat. Sambiloto, Andrographis Paniculata (Burn F) Nees.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik
dan Produk Komplemen Direktorat Obat Asli Indonesia. 2006.
2. WHO. Herba andrographidis. Dalam: WHO monographs on selected, medicinal plants 2002;
2: 12-22.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 309


3. Balitbangkes. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I. 2000. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. Hal. 29-30
4. World Health Organization. Selected Medicinale Plant. Vol II.2002.New York : World Health
Organization. Page : 12-14
5. Ditjen.POM, Materia Medika Indonesi., Jilid III. 1979.Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Hal. 20-22
6. Williamson, E., Samuel D.,Karen B. Stockley’ Herbal Medicine Interaction.2009.London : Phar-
maceutical Press. Page :22-23
7. Coon JT, Ernst E. Andrographis paniculata in the treatment of upper respiratory tract infections:
a systematic review of safety and efficacy. Planta Med. 2004; 70(4): 293-8.
8. Thamlikitkul V, Dechatiwongse T, Theerapong S, et al. Efficacy of Andrographis paniculata, Nees
for pharyngotonsillitis in adults. J Med Assoc Thai.1991; 74(10): 437-42.
9. Caceres DD, Hancke JL, Burgos RA, et al. Use of visual analogue scale measurements (VAS) to
assess the effectiveness of standardized Andrographis
10. paniculata extract SHA-10 in reducing the symptoms of common cold. A randomized double
blind-placebo study. Phytomedicine 1999; 6(4): 217-223,.

310 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


W. HERBAL UNTUK HEMOROID
W. HERBAL UNTUK HEMOROID
W. HERBAL UNTUK HEMOROID
1. Daun Wungu
1.
1. DAUN WUNGU
Daun Wungu
Graptophyllum pictum (L) Griff.
Graptophyllum pictum (L) Griff.
Suku : Acanthaceae
Suku : Acanthaceae

a. Nama daerah
a. Nama daerah
Sumatra: pudin, dangora, daun putri, puding, puding peraha; Jawa: daun ungu, daun teman-
Sumatra: pudin, dangora, daun putri, puding, puding peraha; Jawa: daun ungu, daun teman-
teman, handeuleum, demung, tulak, wungu, karotan, karotong; Bali: temen; Maluku: kabi-
teman, handeuleum, demung, tulak, wungu, karotan, karotong; Bali: temen; Maluku: kabi-
kabi, dongo-dong, daun alifuru.
kabi, dongo-dong, daun alifuru.
b. Bagian yang digunakan
b. Bagian yang digunakan
Daun
Daun
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 311
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Semak tegak atau perdu, tidak berambut, tinggi dapat mencapai 3 m, cabang bersudut tumpul,
berbentuk galah dengan berbuku-buku nyata. Daun tunggal, letak daun bersilang dan berha -
dapan, helauan daun bulat memanjang atau lanset, panjang 8-20 cm, lebar 3-13 cm, pangkal
berbentuk segitiga berbalik (pasak), ujung meruncing, tepi daun bergelombang, warna daun
ungu kehijauan, ungu berbercak hijau, ungu berbecak putih, atau hijau, panjang tangkai daun
0,5-1 cm.
Perbungaan berupa bunga majemuk, mahkota bunga merah tua. Buah berbentuk kapsul.
d. Kandungan kimia
Alkaloid non toksik, glikosid steroid, saponin, lendir, tanin galat, antosianin, leukoantosianin,
asam protokatekuat, dan (berupa 4,5,7-trihidoksi 4,4-dihidroksi
3,4,7-trihidoksi dan luteolin-7-glukosida). Senyawa aktif lain berupa asam-asam feno-
lat, yaitu asam protokatekuat, asam p-hidroksi benzoat, asam kafeat, asam p-kumarat, asam
vanilat, asam siringat, dan asam ferulat, juga mengandung senyawa serupa alkaloid.
e. Data keamanan
LD50 daun handeleum = 117,3 (107,0-128,87) mg/10 g BB. mencit ip atau LD50> 15 g/kg BB
tikus oral, dikategorikan aman digunakan. Serbuk daun ungu dapat menaikkan kadar glukosa
darah tikus secara sebesar 25%, 33,9%, dan 56,7%, dan kenaikan BB.
f. Data Manfaat
Uji Pra klinik :
Infusa daun wungu dapat meningkatkan frekuensi, konsistensi dan massa feses. Sifat laksan
daun ungu ringan, hanya membuat feses menjadi lunak dan bukan diare. Daun wungu men
Daun wungu me --
ningkatkan kandungan
ingkatkan kandungan mukus 35%. Seratnya dapat mengatasi dan mencegah hemoroid dan
konstipasi.
g. Indikasi
Hemoroid

312 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek Samping
Belum diketahui
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
2 x 1 sachet (5 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas.

Daftar pustaka :
1. Nuratmi, B., YA. Nugroho.,Wahjoedi, B., Penelitian pendahuluan Khasiat Daun Ungu Grap-
tophylum pictum Griff Sebagai Laksansia Pada Tikus Putih. Warta TOI. Vol.6. No. 3. Jakarta,
2000. Dalam Pudjiastuti, dkk., Hasil Penelitian Tanaman Obat. Pusat Penelitian dan Pengem-
bangan Biomedis dan Farmasi 1997-2002. Jakarta, 2006
2. Winarsi dkk. (1997),
3. Graptophyllum pictum. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Taksonomi koleksi tanaman
obat kebun tanaman obat Citeureup, 2008: vol 1: 44

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 313


X. HERBAL UNTUK MENINGKATKAN
AIR SUSU
X. HERBAL IBU/ASI
UNTUK (LAKTOGOGUM)
MENINGKATKAN
AIR SUSU IBU/ASI (LAKTOGOGUM)

1.
1. KATUK
Katuk
Sauropus androgynus (L) Merr

a. Nama daerah
Memata, simani, kebing, katukan, kerakur.
b. Bagian yang digunakan
Daun
c. Deskripsi tanaman/simplisia:
Tanaman perdu, tinggi mencapai 2-3 m. Cabang agak lunak dan terbagi. Daun tersusun selang-
seling pada satu tangkai, berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 cm dan lebar

314 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


1,25-3 cm. Bunga tunggal atau berkelompok tiga berwarna merah gelap atau kuning dengan
bercak merah gelap. Buah bertangkai panjang 1,25 cm.
d. Kandungan kimia:
Ekstrak heksana menunjukkan senyawa alifatik. Pada ekstrak eter terdapat komponen utama
monometil suksinat, asam benzoat dan asam 2-fenilmalonat; serta komponen minor meliputi:
terbutol, 2-propagiloksan, 4H-piran-4-on, 2-metoksi-6-metil, 3-peten-2-on, 3-(2-furanil), dan
asam palmitat. Pada ekstrak etil asetat komponen utama: sis-2-metil-siklopentanol asetat, kom -
ponen minor meliputi protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, dan C. pirolidinon,
dan metil piroglutamat serta p-dodesilfenol.
e. Data keamanan:
LD50 : jus daun pada tikus: > 5000 mg/ kg BB. Infusa daun kadar 20 %, 40 %, dan 80 % pada
mencit selama periode organogenesis tidak teratogenik.
f. Data manfaat:
Uji praklinik:
Penelitian pada tikus membuktikan bahwa 631,6 mg ekstrak daun katuk memberikan efek se -
bagai laktagogum. Penelitian pengaruh pemberian daun katuk terhadap peningkatan produksi
susu domba mendapatkan hasil bahwa ekstrak daun katuk 20% yang diberikan secara in vitro
dapat meningkatkan produksi air susu > 20%. Komposisi susu tidak berubah, terjadi peningka -
tan metabolisme glukosa sebesar > 50%.
Uji klinik:
Penelitian pada manusia membuktikan efek laktagogum daun katuk pada dosis 900 mg/hari.
Suatu penelitian dilakukan mengetahui potensi daun katuk sebagai laktagogum. Subyek peneli -
tian yaitu ibu menyusui dibagi menjadi 2 yaitu kelompok yang diberi ekstrak daun katuk 3 x
300 mg/hari dan kelompok plasebo selama 15 hari. Hasil penelitian menemukan peningkatan
produksi ASI secara bermakna sebesar 50,7% pada kelompok ekstrak daun katuk dibandingkan
dengan plasebo.

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 315


g. Indikasi
Meningkatkan produksi ASI (Laktagogum)
h. Kontraindikasi
Belum diketahui
i. Peringatan
Belum diketahui
j. Efek samping
Sukar tidur, anoreksia dan bronkiolitis obliterans (dosis 150 mg setelah penggunaaan selama 7
bulan terutama yang dikonsumsi sebagai jus mentah).
k. Interaksi
Belum diketahui
l. Posologi
3 x 1 kapsul (300 mg ekstrak)/hari

Daftar Pustaka:
1. Sa’rony, 2004
2. Djuniati. Kustifah, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Airlangga
3. Agik Suprayogi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB
4. Damanik, Rizal; Arindhini. Effect of addition of katuk (Sauropus androgynus Merr) in feed on
mice reproduction and milk production. Annals of Nutrition & Metabolism, 2009; 55 (1): 1-758.
5. Marwah MP, Suranindyah YY, Murti TW. Produksi dan Komposisi Susu Kambing Peranakan Et-
tawa yang Diberi Suplemen Daun Katu (Sauropus androgynus (L.) Merr) pada Awal Masa Lak-
tasi. Buletin Peternakan, 2010; 34(2)
6. Izumi I Hashimoto, Kazuyoshi K Imaizumi, et al. Aqueous fraction of Sauropus androgynus
might be responsible for bronchiolitis obliterans. Respirology, 2013; 18(2): 340-7.
7. Santoso.S dkk. Produksi sediaan dari daun katuk (Sauropus androgynus L Mer ) sebagai obat
untuk meningkatkan produksi dan kwalitas Air Susu Ibu (ASI) . Balitro, Bogor.

316 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


8. Tinjauan penggunaan daun katuk (Sauropus androgynus) untuk peningkatan produksi Air Susu
Ibu (ASI) Suharmiati Warta Tumbuhan Obat Indonesia 3(3):1997

2. Torbangun
2. TORBANGUN
Coleus amboinicus (Lour.)
Suku : Lamiaceae
a. Nama daerah
Bangun-bangun, cumin, ajeran, daun jinten, daun iwak

b. Bagian yang digunakan


Daun

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 317


c. Deskripsi tanaman/simplisia:
Daun bangun-bangun bertulang lunak, beruas, melingkar, dengan diameter sekitar 15 mm,
bagian tengah dan ujungnya sekitar 10 mm ± 5 mm. Daun yang masih segar bentuknya tebal,
berwarna hijau tua, kedua permukaan daun licin.
d. Kandungan kimia:
Alkaloid, tanin
e. Data keamana n:
LD50: > 5000 mg/Kg BB pada tikus.
f. Data manfaat:
Uji praklinik:
Studi pada kambing memperlihatkan peningkatan jumlah sel kelenjar mamae diikuti pening -
katan aktivitas sekresi air susu pada periode laktasi dini. Studi lain pada sapi memperlihatkan
tanpa pen
meningkatan produksi air susu karena peningkatan aktivitas sekresi kelenjar mamae tanpa pe -
ningkatanjumlah
ingkatan jumlahsel
selkelenjar.
kelenjar.
Uji klinik:
Ibu usia 20-40 yang melahirkan normal dengan bayi minimal 2.5 kg, yang menyusui se -
cara eksklusif selama minimum 4 bulan, dialokasi secara random untuk mendapat sim -
plisia torbangun (Coleus amboinicus Lour) atau plasebo. Dimulai pada hari ke-2 pasca
persalinan, 25 subjek dialokasi untuk mendapat 150 g simplisia torbangun/hari sebagai
suplemen 6 hari seminggu; 3 x 1 kapsul Klabet/hari (n = 25); atau 3 x 1 tablet salut gula
Moloco+B12/hari (n = 25) selama 30 days. Duapuluh tiga subjek kelompok torbangun, 22
subjek kelompok Klabet dan 22 subjek kelompok Moloco+B12 menyelesaikan penelitian.
Tujuan utama adalah meneliti perubahan volume dan kualitas nutrisi ASI. Perbedaan BB
bayi sebelum dan sesudah terapi dalam gram digunakan untuk mengukur volume ASI,
yang kemudian dikonversi menjadi mL menggunakan faktor konversi 0.983 mL/g disesuai -
kan dengan densitas ASI. Tidak ada perbedaan nilai dari ke-3 kelompok pada nilai basal.
Pada hari ke- 28, rerata volume ASI kelompok torbangun adalah 479 mL (meningkat 65%),

318 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


kelompok Klabet 400 mL (meningkat 20%), dan Moloco+B12 adalah 385 mL (peningka-
tan 10%). Peningkatan kelompok torbangun bermakna (P < .05). Data pada hari ke- 42 dan
diban -
56 menunjukkan peningkatan volume ASI kelompok torbangun tetap lebih tinggi disband-
dingke-2
ing ke-2 kelompok lain. Disimpulkan bahwa simplisia torbangun meningkatkan produksi
-
ASI, dan efeknya menetap.
g. Indikasi:
Meningkatkan produksi ASI (Laktagogum) (Grade C)
h. Kontraindikasi:
Alergi
i. Peringatan:
Gangguan tiroid, pasien DM karena colenol dari coleus merangsang pelepasan insulin,
pasien dg riwayat perdarahan & gangguan hemostatik, hipotensi, gangguan jantung &
asma.
j. Efek samping:
Meningkatkan risiko perdarahan, hentikan paling sedikit 2 minggu sebelum operasi atau
cabut gigi.
k. Interaksi:
Dengan obat pengencer darah, obat antidepresan, antihistamin, antihipertensi, obat asma,
beta- bloker, obat inotropik, obat tiroid, cephalosporin, itraconazole, ketoconazole, war-
farin, Ginkgo biloba and garlic
l. Posologi:
3 x 1 sachet (50 g serbuk)/hari, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas

Daftar Pustaka:
1. Damanik R, et al. Lactagogue effects of Torbangun, a Bataknese traditional cuisine.
2. Zakaria, Farhani, Damanik, et al. Effect of Torbangun (Coleus amboinicus Lour) and Katuk
Leaf (Sauropus androgynus L.Merr) in Ration on Milk Yield and Milk Quality of Lactating
Peranakan Etawah Goats.IPB University, 2012.
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 319
3. Rout OP, Acharya R, Mishra SK, Sahoo R. Pathorchur (Coleus aromaticus): a review of the
medicinal evidence for Its phytochemistry and pharmacology properties . Int. J ofApplied
Biology & Pharmaceutical technology, 2012; 3(4): 348-350
4. Patel R. Hepatoprotective effects of Plectranthus amboinicus (Lour) Spreng against carbon
tetrachloride-induced hepatotoxicity. J Nat Pharm 2011;2: 28-35
5. Damanik,Rizal. Torbangun (Coleus amboinicus Lour): A Bataknese Traditional Cuisine
Perceived as Lactagogue by Bataknese Lactating Women in Simalungun, North Sumatera,
Indonesia. Journal of Human Lactation , 2009; 25 (1): 64
6. Oliveira FFM, Torres AF, Gonçalves TB, et al. Efficacy of Plectranthus amboinicus (Lour.)
Spreng in a Murine Model of Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus Skin Abscesses.
Evid Based Complement Alternat Med. 2013; 2013: 291592.
7. Yousif MH, Thulesius O. Forskolin reverses tachyphylaxis to the bronchodilator effects
of salbutamol: an in-vitro study on isolated guinea-pig trachea. J Pharm Pharmacol
1999;51(2):181-186.
8. Maeda H, Ozawa H, Saito T, et al. Potential antidepressant properties of forskolin and
a novel water- soluble forskolin (NKH477) in the forced swimming test. Life Sci 1997;
61(25): 2435-2442.

320 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


3. Klabet
3. KLABET
Trigonella foenum-graceum (L.)
Sinonim: Foenum-graecum officinale (Moench.)

Suku: Fabaceae
a. Nama daerah
Kelabet
b. Bagian yang digunakan
Biji
c. Deskripsi tanaman/simplisia:
Kelabet merupakan tanaman herba tahunan, tinggi dapat mencapai 60 cm. Daun trifoliate,
berbentuk lanset. Biji warna coklat, bentuk belah ketupat.
d. Kandungan kimia:
Proteins, lipid( terutama asam linoleic dan linolenic), galactomannans, 4-Hydroxyisoleu -
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 321
cine , pseudo alkaloid, trigonelline, fenol (coumarin, flavonoid), minyak atsiri (terutama
g-lactone, sotolone), steroid (sterol bebas terutama sitosterol), musilago, tannicacid, di -
osgenin, trigocoumarin, trigomethyl coumarin, steroidal saponin seperti gitogenin, trigo -
genin dan vitamin A.
e. Data keamanan:
LD 50: 7 g/kgBB per oral pada mencit. Ekstrak air etanol (1:1) 10 g/kg BB intragaster pada
mencit diamati tidak ada toksik. Oleh US FDA digolongkan GRAS (Generally Recognized
As Safe). Pemberian biji kelabet praktis tidak toksik. LD 50 Trigonelline oral pada tikus:
5 g/kgBB. Toksisitas subkronis 90 hari dengan dosis 0-10% hematologi, berat organ vital
dan strukutur histologi tidak mengalami perubahan. Pengujian pada tikus selama 90 hari
dengan dosis 5-20%. Pemberian biji kelabet tidak mempengaruhi asupan makanan, berat
badan rasio efesiensi makanan, juga parameter biokimia darah tidak ada perbedaan ber -
makna.
f. Data manfaat:
Uji klinik:
Sebuah penelitian yang bertujuan untuk meneliti efek Klabet terhadap produksi ASI di -
lakukan pada 10 ibu menyusui selama 2 minggu. Minggu I merupakan produksi ASI basal.
Selama minggu ke II ibu diberi 3 x 3 kapsul klabet/hari. Rerata volume ASI yang dipompa
pada minggu I dibandingkan dengan rerata volume ASI pada minggu ke II. Rerata volume
ASI minggu I yaitu 207 mL sedangkan volume ASI minggu ke II yaitu 464 mL, dan pening -
katan ini bermakna (P=0.004). Disimpulkan bahwa Klabet dapat meningkatkan produksi
ASI secara bermakna.
Sebuah studi RCT dilakukan pada 66 ibu yang mempunyai bayi aterm sehat yang memberi -
kan ASI eksklusif dan bersedia menggunakan pompa ASI pada hari ke-3 pasca persalinan.
Ibu dialokasikan untuk mendapat terapi 3 x 1 cangkir the mengandung 100 mg Klabet (n =
22), plasebo mendapat teh apel (n = 22), dan control mendapat nasihat rutin (n = 22).Ibu
dipompa selama 15 menit dengan pompa listrik untuk mengukur volume ASI. Hasil men -
unjukkan bahwa rerata volume ASI pada kelompok terapi Klabet adalah 73.2 mL, placebo
322 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia
38.8 mL, dan control 31.1 mL, (P < .05). Penurunan BB maksimum paling rendah pada
kelompok terapi (P < .05). Bayi pada kelompok terapi juga mencapai BB lahir lebih cepat
daripada ke-2 kelompok lain (P < .05). Disimpulkan bahwa teh herbal mengandung Klabet
dapat meningkatkan produksi ASI secara bermakna.
g. Indikasi:
Meningkatkan produksi ASI (Grade C)
Peningkatan ASI biasanya terlihat dalam 24 - 72 jam setelah dosis pertama.
h. Kontraindikasi:
Kehamilan, anak
kehamilan, anak< <1818tahun
tahun
i. Peringatan:
Penggunaan > 100 g/hari dapat menimbulkan kembung, diare dan nausea. Pada pasien
asma dapat memperberat penyakitnya. Diabetes atau hipoglikemia. Dosis > dosis yang di-
rekomendasikan menurunkan kadar gula darah, juga menurunkan kadar kolesterol. Alergi
terhadap kacang, chickpeas dan kacang-kacangan lain mungkin alergi juga pada Klabet
j. Efek samping:
Keringat, urin, ASI yang berbau sirup maple. Diare ringan. Alergi
k. Interaksi:
Dapat menurunkan absorpsi obat/herbal yang diberikan bersamaan karena kandungan
musilagonya. Diduga dapat berefek aditif dengan obat antidiabetik oral dan Insulin. Hepa-
rin, Warfarin dan antikoagulan lain, ticlopidine dan platelet inhibitor lain karena Klabet
mngandung coumarin. Walau pada berbagai studi tidak menunjukkan masalah, namun
potensial menimbulkan perdarahan bila diberikan bersamaan. MAOI, Klabet mengandung
amine dan potential meningkatkan efek obat ini.
l. Posologi:
3 x 3 kapsul (600 mg ekstrak)/hari
10 hari pertama 3 x 3 kapsul/hari. 10 hari kedua 2 x 3 kapsul/hari;
10 hari ketiga 1 x 3 kapsul/hari.
German Commission E merekomendasikan dosis harian 6 g
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 323
Daftar pustaka:
1. Swafford S, Berens B. Effect of fenugreek on breast milk production. ABM News and Views
2000;6(3): Annual meeting abstracts Sept 11-13, 2000
2. Turkyilmaz C, et al. The effect of galactagogue herbal tea on breast milk production and
short-term catch-up of birth weight in the first week of life.

324 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia


BAB V
PENUTUP

Formularium Obat Herbal Asli Indonesia 325


Formularium Herbal Asli Indonesia ini merupakan pedoman bagi tenaga kesehatan (dokter,
dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya) yang akan melakukan praktek herbal medik di fasilitas
pelayanan kesehatan terutama untuk pelayanan kesehatan primer di Puskesmas. Formularium
herbal ini akan menjadi acuan terapi sebagai komplementer dalam pengobatan konvensional,
atau bisa juga sebagai pengobatan alternatif, pada kasus-kasus tertentu atau pada pasien yang
tidak tahan dengan obat-obat kimia atau atas permintaan pasien sendiri setelah mendapatkan
penjelasan dari dokter. Formularium obat herbal ini diutamakan sebagai promotif dan
preventif untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan agar tetap sehat dan bugar
dengan mengkonsumsi obat herbal.

Dengan tersedianya buku Formularium Herbal Asli Indonesia ini diharapkan para dokter atau
tenaga kesehatan dapat memberikan terapi yang tepat dengan menggunakan
obat-obat herbal yang sudah terstandar

326 Formularium Obat Herbal Asli Indonesia

Anda mungkin juga menyukai