Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN

LALU LINTAS
PEMBATASAN VOLUME KENDARAAN DENGAN KEBIJAKAN
GANJIL GENAP DALAM MENANGGULANGI PENYEBARAN
COVID-19 DI JAKARTA

Oleh

GERALDY ENGKO (01.2019.1.90728)

Dosen Pembimbing Lapangan :


Nafilah El Hafihzah S.ST.,MT
NIP. 183142

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIL SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manajemen lalu lintas adalah upaya-upaya untuk pemanfaatan semaksimal mungkin
system jaringan jalan yang ada dan bias menampung lalu lintas sebanyak mungkin atau
menampung pergerakan orang sebanyak mungkin dan memperhatikan keterbatasan
lingkungan ( Kapasitas Lingkungan ). Memberikan prioritas untuk kelompok pengguna jalan
tertentu dan penyesuaian kebutuhan kelompok pemakai jalan lainnya serta menjaga
kecelakaan dan kemacetan pada lalu lintas sekecil mungkin.
Dimasa pandemic seperti ini banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mencegah kemungkinan penyebaran virus coved-19. Salah satu kebijakan yang harus di taati
oleh masyarakat dalam berkendara antara lain kebijakan ganjil genap.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakan yang dipaparkan diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah
diantaranya:
1. Dimana dan kapan kebijakan ganjil genap diterapkan?
2. Manfaat dari kebijakan ganjil genap
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang sudah dibuat, maka adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Mengetahui kapan dan dimana kebijakan ganjil genap diterapkan?
2. Mengetahui manfaat dari kebijakan ganjil genap

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebijakan Ganjil Genap

Kebijakan Ganjil Genap merupakan salah satu upaya pengendalian moda transportasi
yang sedang diterapkan pemerintah selama masa pandemi. Mengenai untuk siapa kebijakan
ini diberlakukan, hal itu sudah tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 80
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Pada Masa Transisi
Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif. 

Dalam Pergub tersebut telah diatur, jika angka terakhir nomor plat kendaraanmu ganjil,
maka kamu dilarang melintasi ruas-ruas jalan tertentu pada tanggal genap. Begitu pun
sebaliknya, bila angka terakhir nomor plat kendaraanmu genap, maka kamu tidak
diperbolehkan untuk melintasi beberapa ruas jalan tertentu pada tanggal ganjil. 

Adapun untuk penerapannya, Kebijakan Ganjil Genap berlaku setiap Senin-Jumat pada
waktu jam sibuk, yakni pukul 06:00-10:00 WIB dan 16:00 - 21:00 WIB. Pemprov juga telah
menetapkan 25 ruas jalan yang menjadi lokasi penerapan kebijakan ini, yaitu:

1. Jalan Medan Merdeka Barat

2. Jalan MH Thamrin

3. Jalan Jenderal Sudirman

3
4. Jalan Jenderal S Parman, mulai simpang Jalan Tomang Raya sampai Jalan Gatot
Subroto

5. Jalan Gatot Subroto

6. Jalan MT Haryono

7. Jalan HR Rasuna Said

8. Jalan DI Panjaitan

9. Jalan  Jenderal  Ahmad  Yani,  mulai  simpang  Jalan  Bekasi  Timur  Raya 
sampai  simpang  Jalan  Perintis  Kemerdekaan

10. Jalan Pintu Besar Selatan

11. Jalan Gajah Mada

12. Jalan Hayam Wuruk

13. Jalan Majapahit

14. Jalan Sisingamangaraja

15. Jalan Panglima Polim

16. Jalan Fatmawati, mulai simpang Jalan Ketimun 1 sampai simpang Jalan TB
Simatupang

17. Jalan Suryopranoto

4
18. Jalan Balikpapan

19. Jalan Kyai Caringin

20. Jalan Tomang Raya

21. Jalan Pramuka

22. Jalan Salemba Raya sisi barat dan Jalan Salemba Raya sisi timur, mulai simpang
Jalan Paseban Raya sampai simpang Jalan Diponegoro

23. Jalan Kramat Raya

24. Jalan Stasiun Senen

25. Jalan Gunung Sahari

2.2 Manfaat Kebijakan Ganjil Genap

Pada fase awal PSBB Transisi, kamu yang terbiasa membawa kendaraan ke
mana-mana barangkali sempat merasa bebas, karena tidak perlu memperhatikan apakah
nomor platmu ganjil atau genap sebelum melintasi jalan-jalan di Jakarta. Namun,
perasaan itu sebenarnya hanya bersifat semu, sebab pada akhirnya kamu justru terjebak
kemacetan. Nah, salah satu manfaat pemberlakuan kembali Kebijakan Ganjil Genap
adalah penguraian kemacetan, tapi ada keuntungan lain dari penerapat kebijakan Ganjil
Genap ini adalah:

 Mengurangi Volume kendaraan

Seperti sudah disebutkan di atas, salah satu alasan utama mengapa Kebijakan
Ganjil Genap kembali diberlakukan adalah untuk menghindari penumpukan atau
kemacetan di jalanan Jakarta. Kemacetan ini biasanya terjadi ketika volume jumlah

5
kendaraan bermotor sudah jauh melebihi kapasitas jalan pada normalnya. Waktu
pemberlakuan kebijakan ini juga sudah disesuaikan dengan pola kesibukan
masyarakat Ibu Kota, yakni pada jam-jam pagi untuk mengantisipasi arus berangkat
kerja/sekolah dan jam-jam sore hingga malam untuk penanganan arus pulang ke
rumah atau tempat tinggal.

 Sebagai ajakan untuk bersepeda

Pemberlakuan kembali Kebijakan Ganjil Genap juga diharapkan dapat menambah


motivasi kamu untuk meninggalkan kendaraan bermotor, lalu beralih ke sepeda yang
akan membawamu menjelajahi sudut-sudut Ibu Kota. Manfaatkan momentum dari
Pemprov DKI Jakarta yang saat ini sedang antusias memanjakan para pesepeda
dengan menyediakan fasilitas-fasilitas keren, dari jalur khusus pesepeda sampai
pelayanan bike sharing atau penyewaan sepeda yang bisa diakses melalui aplikasi
Gowes. Jadi, jika kamu seorang pekerja dan jarak kantor lumayan mudah dijangkau,
yuk budayakan bersepeda untuk pergi bekerja.

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Penerapan kebijakan Ganjil Genap sangat membantu dalam hal penanggulangan
penyebaran Virus covid-19, bukan hanya itu akan tetapi dapat membantu kita untuk
hidup sehat dengan berkurangnya volume kendaraan yang ada di jalan mendorong kita
untuk berolahraga dengan cara berperhian dengan bersepeda

6
DAFTAR PUSTAKA

https://jdih.jakarta.go.id/himpunan/produkhukum_detail/10390

https://www.republika.co.id/berita/qej255396/ini-tujuan-ganjil-genap-kata-kadishub

https://news.detik.com/berita/d-5769302/6-aturan-baru-ganjil-genap-jakarta-kini-cuma-di-hari-
kerja

Anda mungkin juga menyukai