Anda di halaman 1dari 2

Nuzulul Quran serta hikmah di dalamnya, perbanyak amalan membaca Al-Quran

sebagai muhasabah diri. Meneladani Peristiwa Turunnya Al-Quran

Hikmah pertama dari Nuzulul Quran adalah sebagai seorang hamba yang taat kita
harus bisa untuk mengambil hikmah positif dari peristiwa ini, peristiwa Nuzulul Quran
adalah sebuah momentum perubahan bagi Umat Muslim. Yang sebelumnya kita
hidup tanpa aturan dengan adanya Al-Quran setiap aspek dalam kehidupan kita
menjadi lebih bermakna.

Oleh karena itu salah satu amalan yang wajib dilakukan oleh Umat Islam adalah
membaca Al-Quran, karena di dalamnya dijelaskan secara jelas bagaimana kita
seharunsya dalam menjalani kehidupan

Nuzulul Quran adalah peristiwa sejarah yang terjadi di bulan suci Ramadhan.
Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad
SAW pada malam ke-17 di bulan Ramadhan.

Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran sebagai wahyu kepada Nabi
Muhammad SAW, saat di Gua Hira melalui perantara Malaikat Jibril.

wahyu pertama yang dimaksud, yakni Surat Al-Alaq ayat 1-5. Dalam surat tersebut,
berbunyi, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah,Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca. Namun, kondisi saat itu Nabi
Muhammad buta huruf. Tidak bisa membaca sama sekali. Lalu, tetap Malaikat Jibril
mengatakan, “Iqra’ Iqra’.” Hal ini menunjukkan bahwa membaca itu sangat penting.
Membaca tidak hanya bermakna membaca tulisan, namun juga membaca keadaan,
mengamati lingkungan sekitar, melihat apa yang terjadi, mempelajari alam semesta
yang dilihat.
Pada ayat-ayat selanjutnya, dijelaskan bahwa Allah telah mengajarkan manusia melalui
perantara kalam (ilmu pengetahuan). Mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahui. Bila boleh ditarik kesimpulan, perintah pertama Allah kepada manusia adalah
pendidikan. Memperkaya diri dengan ilmu, melalui kegiatan membaca dan mempelajari
alam semesta.

Menurut sebagian para ulama amalan utama adalah membaca Al-Quran,


memperbanyak membaca Al-Quran, sehingga mendapatkan pahala dan
kemuliaan yang berlimpah. Amalan berikutnya adalah Itikaf, yaitu berdiam diri di
masjid, sesuai ketentuan Itikaf seraya membaca Al-Quran, berdzikir, berdoa, dan
melaksanakan shalat malam, seperti shalat sunat Tahajut, shalat hajat, dll. 

Memperbanyak shalat malam adalah amalan baik yang diamalkan pada malam
Nuzulul Quran, selanjut memperbanyak do’a sesuai hajat adalah juga bagian
dari amalan pada malam Nuzulul Quran. 

Peristiwa malam nuzul  adalah sangat mahal, oleh sebab itu memanfaat
kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai