Ultrasonografi USG PDF
Ultrasonografi USG PDF
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan anugrah-Nya laporan yang berjudul “ Ultasonografi (USG) ” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan makalah ini untuk memenuhi tugas
matakuliah fisika radiasi.
Penulis menyadari begitu besar bantuan dari berbagai pihak dalam penyelesaian
makalah ini. Penulis menyadari karena keterbatasan kemampuan penulis di dalam
penulisan makalah maka masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna, oleh karena
itu bila ada kritik dan saran penulis akan terima sebagai kesempurnaan makalah.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu alat kedoteran tomografi adalah ultrasonografi atau yang lebih dikenal
dengan sebutan USG. USG (ultrasonografi) sangat populer digunakan untuk memantau
kondisi janin, perkembangan kehamilan, persiapan persalinan, dan masalah masalah lain.
Teknik ini juga digunakan untuk menentukan lokasi tumor, gangguan kardiovaskular, dan
defek mata. Saat dokter menatau gerakan dan fungsi jantung, memantau aliran darah
melalui arteri besar menggunakan pemindaian ultrasonik dengan prinsip efek Doppler
(Margiyani,dkk). Dengan kemajuan teknologi saat ini, aplikasi dan manfaat alat USG telah
demikian luasnya. USG adalah salah satu alat untuk memeriksa tubuh yang
dianggap cukup akurat dan efektif untuk mengetahui kelainan patologis pada organ yang
diperiksa. Karena kepraktisan dan keakuratannya maka USG banyak dipergunakan dokter
untuk membantu penegakkan diagnosa pasien (Integra,2016).
Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound
(gelombang suara) yang dipancarkan oleh transduser. USG menggunakan bunyi
ultrasonik yang memiliki frekuensi lebih dari 20 kHz. Teknik ini menfaatkan konsep
refleksi bunyi. Suara merupakan fenomena fisika untuk mentransfer energi dari satu titik
ke titik yang lainnya (Integra,2016). Saat bunyi ditembakkan ke organ , maka organ –
organ besar akan memantulkan bunyi. Ada yang memiliki koefisien refleksi besar dan ada
yang kecil. Hal ini yang kan menghasilakn citra atau gambar (Margiyani,dkk).
Dengan frekuensi yang tinggi ini, ultrasound dijadikan peralatan diagnostik karena dapat
memperlihatkan organ di dalam tubuh manusia baik yang diam atau bergerak
(Integra,2016).
Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan
menggunakan sina-X (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonic yang digunakan tidak
akan merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar-X dapat mengionisasi sel-sel
hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang mekanik, maka pemeriksaan
ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (non destructive testing). USG dapat
mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit melalui selang waktu
dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik (W Triksakti,dkk.2015).
Pencitraan diagnostik dengan menggunakan USG dinyatakan aman bahkan untuk
1
2
seorang ibu hamil sekalipun, karena ultrasound menggunakan gelombang suara frekuensi
tinggi yang tidak dapat didengar manusia (Integra,2016).
Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dan kegunaan USG sebagai alat
kedokteran tomografi.
BAB II
PEMBAHAHASAN
3
4
Pemeriksaan USG dilakukan oleh Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan untuk
kasus kandungan dan kebidanan, namun untuk kasus – kasus di luar kandungan,
pemeriksaan dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.
a. Dapat mendeteksi kelainan anatomis pada organ dengan cepat dan akurat
b. Dapat mendeteksi pembengkakan atau penyusutan organ secara detail
c. Dapat mendeteksi antara tumor ganas dan jinak
d. Dapat mendeteksi batu pada kantung empedu / ginjal dengan diameter 2mm
e. Dapat mendeteksi adanya abses (nanah) pada organ dalam tubuh
f. Dapat mendeteksi adanya cairan atau pendarahan dalam rongga tubuh
j. Menetapkan umur kehamilan, letak ari-ari dan jenis kelamin dari janin pada
kehamilan
k. Mendeteksi kelainan pada kandungan seperti pada kista indung telur, tumor, dan
lain-lain
l. USG dapat memantau gerakan janin
m. USG dapat memantau gerakan bernapas dan pada usia kehamilan 35 minggu,
janin sudah bisa merespon cahaya
n. USG memungkinkan dokter untuk merencanakan pemeriksaan lanjutan yang
lebih terarah, sehingga diagnosis dapat dilakukan lebih dini
o. Pemeriksaan USG tidak menimbulkan rasa sakit pasien
5
2. Kerugian USG
b. Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang
akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada
pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk
menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang
yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan)
sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut
menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat
diterjemahkan dalam bentuk gambar.
c. Pulse controls untuk mengatur banyaknya pulsa.
d. Keyboard adalah tombol-tombol yang berisi huruf dan symbol yang digunakan
untuk mengisi identitas pasien.
e. Disk storage sebagai tempat penyimpanan data hasil pemeriksaan USG
Monitor Receive
Prinsip kerja dari USG ini sendiri menggunakan gelombang suara ultra dimana
memiliki frekuensi lebih tinggi yang berkisar antara 1 – 15 MHz (1–15 juta Hz).
Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan oleh medan listrik dan kristal
piezo-electric. Generator pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang
listrik, kemudian oleh transducer diubah menjadi gelombang suara yang diteruskan ke
medium. Apabila gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik
impedansi, maka gelombang suara akan dipantulkan kembali sebagai echo. Di dalam
media (jaringan) akan terjadi atenuasi, gema (echo) yang lebih jauh maka intensitasnya
7
lebih lemah dibandingkan dari echo yg lebih superficial. Pantulan gema akan ditangkap
oleh transducer dan diteruskan ke amplifier untuk diperkuat. Gelombang ini kemudian
diteruskan ke tabung sinar katoda melalui receiver seterusnya ditampilkan sebagai
gambar di layar monitor.
Ultrasound pertama kali digunakan sesudah perang dunia I, dalam bentuk radar atau
teknik sonar (sound navigation and ranging) oleh Langevin tahun 1918 untuk
mengetahui adanya ranjau-ranjau atau adanya kapal selam. Menjelang perang dunia ke II
(1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pememeriksaan jaringan tubuh, tetapi
hasilnya belum memuaskan. Berkat kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang
dunia ke II, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss
pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ
misalnya pada hepar dan ginjal.
1. USG 2D
8
USG 2 Dimensi ini mampu menampilkan gambar dua bidang yakni memanjang dan
juga melintang. USG ini menghasilkan gambar “datar” yang tidak terlalu jelas karena
terlihat hanya dari satu sisi dan biasanya sulit dipahami oleh pasien. USG 2D ini dapat
digunakan untuk melihat organ-organ internal, melihat gerakan bayi, mengukur panjang
dan berat janin, bahkan bisa untuk mendeteksi kelainan sebesar 80–90%. Dengan USG 2
Dimensi ini kita dapat mengamati gerakan janin akan tetapi harus mengetahui terlebih
dahulu bagaimana bentuk anatomi normal baru kemudian dapat menggambarkannya
pada citra 2 dimensi. Namun, jika dokter menemukan kecurigaan kelainan pada bayi,
biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan USG dengan dimensi yang
lebih tinggi. Gambar hasil USG ini hanya bisa di-print. Biaya untuk USG ini paling
murah dibanding dengan USG 3D dan 4D.
3. USG 3D
Melalui USG 3 Dimensi ini ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal. USG ini menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail sehingga mudah
dipahami oleh pasien. Yang mana Anda dapat melihat gambar yang tampil mirip seperti
aslinya. Selain melihat wajah janin di dalam kandungan, juga dapat melihat permukaan
tubuh janin tentunya dengan keadaan janin dari posisi yang berbeda-beda. USG 3D
dapat digunakan untuk melihat anatomi tubuh janin dan mendeteksi kondisi kelainan
pada janin, seperti kelainan bibir sumbing atau bayi terlilit tali pusar. Gambar yang
9
dihasilkan dengan USG 3D dapat disimpan dalam CD format jpg dan dilihat di
komputer. Biaya USG ini lebih mahal dibanding dengan USG 2D. Bahkan pada
generasi terakhir, tampilan organ dalam seperti halnya jantung, otak dan lain sebagainya
sudah lebih mudah dikenali dengan potongan tomografi yaitu suatu konsep yang mirip
dengan CT Scan.
4. USG 4D
USG 4D ini biasa disebut juga sebagai SD live atau real time. USG ini paling
canggih karena dapat menghasilkan gambar tiga dimensi, lebih detail, akurat, dan
tampak seperti aslinya, sehingga seperti sebuah film. Pasien dapat melihat dengan jelas
bentuk anggota tubuh, gerakan janin, dan ekspresi wajahnya, seperti bentuk hidung bayi,
gerakan sedang mengisap jempol, atau menggerakan kaki . USG 4D ini dapat
mendeteksi kelainan pada janin dengan lebih jelas, seperti kelainan plasenta atau
kehamilan ektopik. Gambar yang dihasilkan dengan USG 4D dapat disimpan dalam
format jpg dan video serta dilihat di komputer. Biaya USG ini paling mahal dbanding
dengan USG 2D dan 3D.
5. USG Doppler
10
Doppler Ultrasonografi (USG Doppler) saat ini sudah menjadi alat/ sarana
penunjang diagnostik pilihan untuk mendiagnosa aliran darah pada pembuluh darah.
Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat dan efektif, maka diperlukan
keterampilan khusus dalam pemeriksaan USG Doppler, karena ketepatan hasil
diagnostik sangat menentukan tindakan dan terapi selanjutnya yang harus dilakukan.
USG Doppler memeliki kelebihan yaitu :
a. Mampu mendeteksi aliran darah dan kecepatan aliran darah dengan efek
Doppler.
b. Mampu memberikan ruang informasi tentang ukuran, bentuk dan tingkat atau
besarnya aliran darah atau gejala kelainan darah yang terjadi pada pembuluh
darah (penyempitan/ stenosis, thrombus).
c. Mampu membedakan sifat tumor ganas atau jinak berdasarkan neo
vaskularisasi.
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali
pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian
kesejahteraan janin meliput :
a. Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
b. Tonus (gerak janin).
11
1. Transduser Obstetrik
Transduser tipe linier/konveks yang dapat digunakan antara 3,5-5 MHz dengan
fokus 7-9cm.
2. USG Umum
Selain USG pelvis, meliputi abdomen bagian atas pada pasien dewasa dan
pelvis, maka transduser sektor/ konveks 3,5 Mhz, fokus 7-9 cm.
3. USG Pediatrik
A. Pengoperasian
1.
Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk ‘boot up’.
2.
Untuk memulai penamaan data, tekan tombol ‘Pasien’, gunakan track ball dan
keyboard untuk mengisi data pada sheet pasien.
12
3.
Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik, pastikan
knob tidak kendor.
4.
Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih ‘Probe Menu’
5.
Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi.
6.
Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam.
13
7.
Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan gunakan
probe yang telah dipilih.
8.
Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula dengan
9.
Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan menggunakan tombol
‘depth & zoom’.
10.
Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan atau
kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam) semakin ke
bawah, semakin dalam.
14
11.
Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat
menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar.
12.
Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil scan
dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri penamaan
dengan keyboard.
13.
Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan tombol
‘Measure’, gunakan Track Ball & tombol ‘Set’ untuk menentukan mark
14.
Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan
pengukuran seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu,
panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman).
15.
Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan OFF
tombol Power.
B. Pemeliharaan
1. Merawat probe/transducer :
a. Bersihkan probe dari sisa jelly ketika jadwal pemeriksaan telah berakhir.
b. Ketika probe tidak dipakai, selalu tempatkan probe di tempat gantungan probe
yang biasa.
c. Pastikan gantungan probe kering dan bersih dari sisa jelly
d. Hindari menyimpan probe di suhu yang panas atau terkena paparan sinar
matahari langsung.
e. Simpan probe di tempat yang terpisah dengan instrument yang lain.
f. Ketika menyimpan probe, gunakan klip kabel probe untuk mengamankan kabel
probe.
16
1. Bersihkan secara berkala alat USG untuk menghindari adanya debudebu yang
menempel
2. Simpan alat USG pada tempat yang kering dan sejuk
3. Tutup alat USG setelah digunakan untuk menghindari adanya debudebu yang
menempel.
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan diagnostic) untuk
pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran, anatomis, gerakan, serta
hubungan dengan jaringan sekitarnya. Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari
20.000Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonography (kedokteran) hanya gelombang
suara dengan frekuensi 1-10 MHz.
Prinsip kerja dari USG ini sendiri menggunakan gelombang suara ultra dimana memiliki
frekuensi lebih tinggi yang berkisar antara 1 – 15 MHz (1–15 juta Hz). Gelombang suara
frekuensi tinggi tersebut dihasilkan oleh medan listrik dan kristal piezo-electric. Generator
pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang listrik, kemudian oleh transducer
diubah menjadi gelombang suara yang diteruskan ke medium. Apabila gelombang suara
mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik impedansi, maka gelombang suara akan
dipantulkan kembali sebagai echo.
15
DAFTAR PUSTAKA