Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru sebagai tenaga professional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat

penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan

kompetitif. Oleh karena itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang

bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen.

Konsekuensi jabatan guru sebagai profesi, tidak cukup bila guru hanya melakukan

tugasnya mengajar, membimbing, dan mendidik para siswanya, melainkan harus selalu

mengembangkan profesinya tersebut. Pengembangan terhadap profesi guru tersebut

hendaklah dilaksanakan secara terprogram dan berkelanjutan, melalui kegiatan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang memang merupakan salah satu

kegiatan yang dirancang untuk mewujudkan terbentuknya guru yang professional. Salah satu

jenis kegiatan PKB adalah melakukan karya inovatif.

Melaksanakan karya inovatif tersebut dapat dilakukan melalui tiga jenis kegiatan, yaitu :

1). Menemukan Tekhnologi Tepat Guna, 2). Menemukan/Menciptakan karya seni, 3).

Membuat memodifikasi alat pembelajaran /peraga/praktikum. Kegiatan pembuatan karya

inovatif tersebut terbagi menjadi 2 golongan, yaitu kompleks dan sederhana.

Dimasa Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk menciptakan alat peraga

berbasis tekhnologi yang dapat dijangkau oleh siswa dalam proses pembelajaran. Mengingat

di masa covid-19 pembelajaran dilakukan secara daring. Hal ini yang mendorong guru untuk
membuat alat peraga pembelajaran untuk melakukan pembelajaran secara daring secara

sederhana yaitu dengan menggunakan pembuatan Video Review dengan Tablet.

B. Tujuan

Tujuan dari kegiatan pembuatan /modifikasi alat peraga sederhana ini adalah

meningkatkan kompetensi penulis sebagai guru , baik kompetensi pedagogik, kompetensi

professional, kompetensi menegerial, maupun kompetensi social yang penulis rasakan

masih kurang, maupun meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran terutama

dimasa pandemic Covid -19 ini.

C. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pengembangan diri ini adalah :

1. Bagi Siswa

Pembuatan Alat Peraga bermanfaat bagi siswa. Karena dengan pembuatan alat peraga

Siswa memperoleh jaminan kepastian mendapatkan pelayanan dan pengalaman belajar

yang efektif untuk meningkatkan potensi diri secara optimal melalui penguasaan Ilmu

pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan masyarat abad 21 serta memiliki

jati diri sebagai pribadi yang luhur sesuai nilai keluhuran bangsa.

2. Bagi Guru

Pembuatan Alat Peraga memberikan jaminan kepada guru menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi serta kepribadian yang kuat sesuai dengan profesinya yang bermartabat,

sehingga mampu menghadapi perubahan internal dan eksternal dalam kehidupan abad

21 selama karirnya.

3. Bagi Sekolah/Madrasah
Pembuatan Alat Peraga memberikan jaminan terwujudnya sekolah sebagai

organisasi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kompetensi, motivasi,

dedikasi, loyalitas, dan komitmen pengabdian guru dalam memberikan layanan

pendidikan yang berkualitas kepada siswa.

4. Bagi Orang Tua/Masyarakat

Pembuatan Alat Peraga memberikan jaminan bagi orang tua/masyarakat bahwa

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing‐masing anak mereka di sekolah

memperoleh bimbingan dari guru-guru yang mampu bekerja secara professional dan

penuh tanggung jawab dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran efektif, efisien, dan

berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan global.


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ALAT PERAGA

Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan
membantu guru agar poses pembelajaran lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 : 59). Alat
peraga merupakan salah satu komponen penentu efektifitas pembelajaran. Alat peraga
mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistic. Penyediaan perangkat alat
peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan dan sesuai dengan tipe siswa dalam
belajar.
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca
indra siswa untuk meningkatkan efektifitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat,
meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak sekedar
menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empiric yang konkrit dan
realistic serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk
menciptakan proses pembelajaran ditandai dengan adanya beberapa unsur antara laintujuan,
bahan, metode, alat, serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa
dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tekhnik untuk mengantarkan
berbagai bahan pelajaran agar sampai tujuan. Dalam pencapaian tersebut peranan alat bantu
atau alat peraga memegang peranan penting, karena adanya alat peraga ini pelajaran mudah
dipahami oleh siswa. Alat peraga sering disebut audio visual, yaitu dari pengertian alat yang
dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan
oleh guru mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses pembelajaran alat peraga diperlukan
dan dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses pembelajaran lebih efektif dan
efisien.

B. JENIS-JENIS ALAT PERAGA


Ada beragam alat peraga pada pembelajaran, mulai dari benda aslinya, tujuannya,
yang bersifat sederhana sampai dengan yang canggih. Diberikan dalam kelas atau diluar
kelas. Bisa juga berupa bidang dua dimensi (gambar), bidang tiga dimensi (ruang),
animasi/flash (gerak), dan video rekaman (simulasi). Tekhnologi telah merubah harimau
yang ganas dan tidak mungkin dibawa ke dalam kelas menjadi bisa tampak didalam kelas
dengan habitat kehidpan yang sesungguhnya. Alat peraga sederhana dapat dibuat dari bahan-
bahan yang sederhana seperti karton, kardus, Styrofoam, dan juga bisa memanfaatkan
software-software komputer yang dapat menciptakan alat peraga. Eksplorasilah kemampuan
pencarian informasi melalui internet, maka guru akan mendapatkan beragam alat peraga
pembelajaran berbasis TIK yang bisa digunakan secara cuma-cuma.
Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi adalah film yang merupakan
hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Dengan
bantuan computer dan grafika computer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan
cepat (Wikipedia,2009).
Flash adalah alat untuk membuat website yang interaktif dan website yang
dianimasikan (mohkaris,blogspot.com,2009). Animasi Flash adalah gambar bergerak yang
dibuat dengan menggunakan alat untuk membuat website yang interaktif dan website yang
dianimasikan.
Simulasi adalah suatu peniruan sesuatu yang nyata, keadaan sekeliling (state of
affairs) atau proses . Aksi melakukan simulasi sesuatu secara umum mewakilkan suatu
karakteristik kunci atau kelakuan dari system-sistem fisik atau abstrak (Wikipedia, 2009).
Jenis alat peraga dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Alat peraga dua dan tiga dimensi, bagan, grafik, poster, gambar mati, peta datar, peta
timbul, globe, papan tulis.
2. Alat peraga yang diproyeksikan seperti film, slide dan filmstrip.
Adapun beberapa contoh alat peraga yang dapat di gunakan dalam mengajar yaitu :
a. Gambar
Media gambar sangat penting digunakan dalam pembelajaran karena dengan
menggunakan media gambar dapat memperjelas suatu pengertian kepada peserta didik.
Dan dengan menggunakan media gambra secara otomatis siswa akan lebih memperhatikan
pelajaran dan siswa juga lebih termotivasi dalam belajar.
b. Video pembelajaran sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran terutama dimasa
pandemic covid-19 karena memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang perlu
adanya penjelasan lebih detail serta memudahkan peserta didik memahami materi
pembelajaran.
c. Virtual Tablet
Virtual Tablet adalah salah satu aplikasi yang dapat digunakan pada pembelajaran daring
yang terdapat pada laptop, tablet atau HP. Virtual Tablet dalam pemakaiannya dapat
digunakan untuk menggambar atau menjelaskan menggunakan tangan atau pen tablet
seperti menggambar atau menulis saat menjelaskan di papan tulis. Sehingga pada proses
pembelajaran guru dapat menjelaskan berbagai materi sesuai dengan urutan langkah-
langkahnya seperti pada pembelajaran tatap muka pada umumnya.

Dari penjelasan alat peraga diatas, alat peraga yang digunakan oleh penulis dalam laporan
ini adalah menggunakan Video Review dengan Virtual Tablet.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENGGUNKAAN ALAT PERAGA


Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1. Kelebihan Penggunaan Alat Peraga yaitu :
 Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik.
 Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya.
 Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak mudah bosan.
 Membuat lebih aktif melakukan kegiatan pembelajaran seperti : mengamati,
melakukan, dan mendemonstrasikan.
Pemakaian alat peraga merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang
mendalam dalam mengajar, panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak perlu
dirangsan, digunakan dan dilibatkan sehingga tidak hanya mengetahui, melainkan dapat
memakai dan melakukan apa yang dipelajari. Panca indra yang paling umum dipakai
dalam proses pembelajaran adalah indra pendengar dan indra penglihat. Melalui
pendengaran siswa mengikuti peristiwa-peristiwa dan ikut merasakan apa yang
disampaikan. Dengan indra penglihat siswa lebih mendapat kesan dari proses
pembelajaran yang didapatkan. Sehingga dengan demikian malalui “mendengar dan
melihat” akan memperoleh kesan yang jauh mendalam.
2. Kekurangan Penggunaan Alat Peraga yaitu :
 Mengajar menggunakan alat peraga lebih banyak menuntut guru untuk lebih aktif dan
kreatif.
 Banyak waktu yang dipergunakan untuk persiapan.
 Perlu kesediaan untuk berkorban secara materil.
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga itu, antara lain terlalu menekankan bahan- bahan alat
peraganya sendiri dengan tidak menghiraukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan
dengan desain, pengembangan, produksi, evaluasi dan pengolahan bahan- bahan itu.
Kelemahan lain adalah alat-alat peraga dipandang sebagai alat bantu semata-mata bagi
guru dalam melaksanakan kegiatan mengajarnya sehingga keterpaduan antara bahan
pelajaran dan alat peraga tersebut diabaikan. Disamping itu terlalu menekankan
pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi
audio visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar.
Alat peraga yang digunakan hendaknya memiliki karakteristik tertentu.
Ruseffendy (Dalam Darhim,19986:14) menyatakan bahwa alat peraga yang digunakan
harus memiliki sifat sebagai berikut :
1. Tahan Lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat).
2. Sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit).
3. Bentuk dan warnanya menarik.
4. Ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.
5. Sesuai dengan konsep pembelajaran dengan tidak mempersulit pemahaman.
6. Alat peraga bisa menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir yang abstrak bagi
siswa.

D. FUNGSI ALAT PERAGA


Fungsi alat peraga antara lain :
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
2. Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena merupakan bagian yang
integral dari pembelajaran.
3. Untuk mempercepat proses dalam menangkap isi materi pelajaran.
4. Untuk mempertinggi mutu pembelajaran.
Nilai – Nilai penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran anatara lain :
1. Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa.
2. Hasil belajar meningkat.
3. Memberikan pengalaman yang nyata.
4. Membantu tumbuhnya pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
5. Membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
E. PENERAPAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan setiap hari, merupakan kehidupan dari suatu
kelas, dimana guru dan peserta didik saling terkait dalam pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan oleh guru. Keberhasilan kegiatan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab guru, karena guru merupakan pengelola tunggal didalam kelas. Oleh karena itu bila
peserta didik kurang bisa menunjukkan keterampilan dalam suatu mata pelajaran, maka
tuduhan kekurangan keberhasilan itu juga tertuju kepada guru.
Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam
pembelajaran. Berdasarkan fungsinya, media dapat berbentuk alat peraga dan sarana.
Namun, dalam keseharian kita tidak terlalu membedakan antara alat peraga dan sarana.
Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung
atau membawa ciri- ciri konsep yang dipelajari. Contoh : papan tulis, buku tulis, dan daun
pintu yang berbentuk persegi panjang dapat berfungsi sebagai peraga pada saat guru
menerangkan bangun geometri persegi panjang.
Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar
siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari. Sedangkan sarana
merupakan media pembelajaran yang fungsi utamanya adalah sebagai alat bantu untuk
melakukan pembelajaran. Dengan menggunakan sarana tersebut diharapkan dapat
memperlancar pembelajaran.
Prinsip – prinsip penggunaan alat peraga ialah sebagai berikut :
1. Menentukan alat dengan tepat.
2. Menetapkan/ memperhitungkan subjek dengan tepat.
3. Menyajikan alat peraga dengan tepat.
4. Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga tepat waktu, tempat dan situasi yang
tepat.
Bila kita cermati, pembelajaran yang terjadi disekolah saat ini masih banyak yang
dikelola secara klasikal. Artinya, semua peserta didik diperlakukan sama oleh guru.
Pembelajarn klasikan merupakan pembelajaran yang paling disenangi oleh guru karena
cara ini mudah dilaksanakan. Pada pembelajaran klasikal umumnya komunikasi terjadi
searah, yaitu dari guru kepeserta didik dan hamper tidak terjadi sebaliknya. Oleh sebab itu
penggunaan alat peraganya didominasi oleh guru, hanya sebagian kecil peserta didik yang
dapat memanfaatkan alat peraga tersebut.
Dengan bantuan alat peraga diharapkan dapat memberikan pembelajaran menjadi
lebih menarik bagi anak yang sedang melakukan kegiatan pembelajaran. Karena
penemuan- penemuan yang diperoleh dari aktifitas anak biasanya bermula dari munculya
hal- hal yang merupakan tanda tanya, maka permasalahan yang diselidiki jawabannya
harus didasarkan pada objek yang menarik perhatian anak. Jadi bila memungkinkan hal itu
barulah dinyatakan dalam bentuk yang mengarah pada bahan diskusi dalam berbagai
cabang penyelidikan, misalnya dari buku, dari guru, atau bahkan dari anak sendiri. Hal itu
dapat ditentukan melalui peragaan dari guru dan diskusi yang melibatkan seluruh kelas atau
oleh kelompok kecil/ seorang anak yang bekerja dengan menggunakan suatu lembar kerja,
mereka dapat menggunakan bahan – bahan yang dirancang untuk mengarahkan dalam
menjawab pertanyaan yang akan membantu mereka menemukan suatu jawaban yang
dimaksud pada arti pertanyaannya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari definisi tersebut, ciri- ciri tekhnologi pembelajaran yang tampak bahwa
dalam memecahkan masalah bertujuan dan terkontrol, tekhnologi pembelajaran
menggunakan komponen sistem pembelajaran kegiatan instruksional yang direncanakan
dengan integral dan sistematis dalam suatu komponen pembelajaran yang merupakan
wujud dari pemecahan masalah belajar menurut tekhnologi pembelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkna bahwa alat peraga adalah merupakan suatu
komponen dalam sumber belajar, sekaligus merupakan salah satu bentuk pemecahan
masalah dalam belajar menurut tekhnologi pendidikan,dengan melalui suatu perancangan
yang sistematis. Hubungan anatar alat dan tekhnologi pendidikan ini ditegaskan lagi oleh
Yusuf Hadi Miarso,dkk, bahwa membicarakan media tentu saja tidak bisa terlepas dari
membicarakan alat peraga.
Alat peraga merupakan satu komponen penentu satu efektifitas belajar. Alat
peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi konkrit dan realistic. Penyediaan
perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai
dengan tipe belajar.
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh
panca indra siswa untuk meningkatkan efektifitas siswa belajar dengan cara mendengar,
melihat, meraba dan menggunakan pikiran secara logis dan realistis. Pelajaran tidak
sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai empirik yang konkrit,
realistic, serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.Tujuan
penggunaan alat peraga adalah untuk mendemonstrasikan konsep yang abstrak kedalam
bentuk visual. Dalam proses pembelajaran alat peraga berfungsi memecah rangkaian
pembelajaran ceramah yang monoton agar pembelajaran tidak membosankan.
Penggunaan alat peraga menunjang prinsip pembelajaran yang efektif terkait
pada upaya :
1. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar karena alat peraga dapat merangsang
tumbuhnya perhatian serta mengembangkan keterampilan.
2. Alat peraga dapat memfokuskan perhatian siswa, pendidik dapat menggunakan alat
peraga dengan melihat benda yang sesungguhnya di luat kelas atau dalam kelas.
3. Menyajikan pembelajaran dengan memanfaatkan kehidupan nyata dalam rangka
meningkatkan.
4. Alat peraga pembelajaran dapat merubah guru transmisi yang berfungsi sebagai
mesin sebagai penghantar menjadi fasilitator, alat peraga membuat siswa lebih aktif.
5. Membuat seluruh momen dalm kelas hidup dan beruah dari waktu ke waktu,
pendidikan dapat membangun pertanyaan dengan dukungan alat yang ada ditangan
dengan dukungan alat yang ada ditangan.
6. Alat peraga lebih meningkatkan interaksi dalam kelas sehingga tranformasi belajar
dapat berkembang dinamis.
7. Dengan bantuan alat peraga dapat meningkatkan daya monitor pendidik sehubungan
dengan aktifitas siswa lebih mudah diamati.

Penggunaan alat peraga memenuhi kebutuhan belajar sesuai gaya belajar siswa
dalam satu kelas. Salah satu sarana yang dapat mewadahi dan mendukung proses
pembelajaran menegaskan bahwa keberadaan alat peraga dalam pembelajaran sangatlah
penting. Guru akan lebih mudah dalam mendeskripsikan materi yang akan dijelaskan
olehnya, sehingga siswapun akan lebih mudah dan cepat dalam emmahami pelajaran dan
gaya belajar siswapun dapat diakomodasi sehingga proses pembelajaran berlangsung
dengan lebih efektif.
B. Saran
Mengingat pentingnya penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran dapat
mendorong semangat siswa untuk lebih memperhatikan materi yang disampaikan
sehingga memperoleh hasil yang lebih memuaskan membuat para pelaku pendidikan
dalam hal ii guru untuk lebih memaksimalkan proses pembelajaran dengan membuat alat
peraga sebagai penunjang hasil belajar.

Anda mungkin juga menyukai