Anda di halaman 1dari 10

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Alat Peraga

Menurut Estiningsih, alat peraga merupakan media pembelajaran yang

mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari

(Sukayati,2009).

Menurut Sudjana pengertian alat peraga adalah alat bantu yang

digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar agar proses belajar

mengajar siswa lebih efektif.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa alat

peraga adalah alat bantu sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan

konsep yang diberikan oleh guru.

Enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar mengajar

(Sudjana, 2008). Keenam fungsi tersebut adalah:

1. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan merupakan

fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu

untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

2. Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan

situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga merupakan salah satu unsur

yang harus dikembangkan guru.

Pengembangan Alat Peraga..., Dewi Luki Indriyani, FKIP, UMP, 2014


6

3. Alat peraga dalam pengajaran penggunaanya integral dengan tujuan dan isi

pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat peraga

harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.

4. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan,

dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih

menarik perhatian siswa.

5. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk

mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam

menangkap pengertian yang diberikan guru.

6. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi

mutu belajar mengajar. Dengan kata lain menggunakan alat peraga, hasil

belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran

mempunyai nilai tinggi.

Menurut E.T. Ruseffendi ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki

alat peraga agar fungsi dan manfaat dari alat peraga tersebut sesuai dengan

yang diharapkan dalam pembelajaran.

a. Sesuai dengan konsep matematika.

b. Dapat memperjelas konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambar

atau diagram dan bukan sebaliknya (mempersulit pemahaman konsep

matematika).

c. Tahan lama.

d. Bentuk dan warnanya menarik.

e. Dari bahan yang aman bagi kesehatan peserta didik.

Pengembangan Alat Peraga..., Dewi Luki Indriyani, FKIP, UMP, 2014


7

f. Sederhana dan mudah dikelola.

g. Ukuran sesuai atau seimbang dengan ukuran fisik dari peserta didik.

h. Peragaan diharapkan menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak

bagi peserta didik, karena alat peraga tersebut dapat dimanipulasi (dapat

dipegang, diraba, dipindahkan, dipasangkan, dan sebagainya) agar peserta

didik dapat belajar secara aktif baik secara individu maupun kelompok.

i. Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak.

(Sukayati, 2009)

B. Jobsheet

Jobsheet adalah lembar kerja yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang

harus dikerjakan oleh siswa pada waktu praktek (Eko. 2008). Jobsheet paling

tidak akan memuat: judul, kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu

penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas,

informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang

harus dikerjakan.

C. Peduli Lingkungan

Peduli lingkungan (Sulistyowati, 2012:31) adalah sikap atau tindakan

yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya

dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan lingkungan

yang telah terjadi.

Peduli lingkungan merupakan sikap merawat, menjaga, dan respon

terhadap lingkungan. Nilai ini dapat dikembangkan dengan membuang sampah

pada tempatnya, merawat tanaman dan binatang, membersihkan pekarangan dan

Pengembangan Alat Peraga..., Dewi Luki Indriyani, FKIP, UMP, 2014


8

kelas, memanfaatkan barang bekas yang ada dilingkungan sekitar sebagai alat

peraga pembelajaran/alat untuk bermain. Selain murah barang bekas juga mudah

didapatkan seperti koran bekas, botol bekas, kertas bekas, plastik bekas, dan

lain-lain. Dari keterangan diatas maka indikatornya adalah sebagai berikut :

1. Membuang sampah pada tempatnya

2. Menanam dan merawat tanaman.

3. Memanfaatkan barang bekas

D. Pembelajaran Kuantum

1. Pengertian Pembelajaran Kuantum

Kuantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya,

dengan demikian dapat diartikan sebagai pengubahan bermacam-macam

interaksi yang ada di dalam dan disekitar momen belajar. Interaksi ini

mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan

siswa. Interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi

cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.

Pembelajaran Kuantum menciptakan belajar menjadi meriah dan

menyenangkan. Pembelajaran Kuantum memiliki asas utama adalah

„Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia

Mereka‟. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengaitkan materi yang

diajarakan dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh

dari kehidupan sehari-hari.

Pengembangan Alat Peraga..., Dewi Luki Indriyani, FKIP, UMP, 2014


9

2. Rancangan Pembelajaran Kuantum

Dalam pembuatan jobsheet ini akan disusun berdasarkan kerangka

rancangan belajar yang dikenal dengan istilah TANDUR, menurut Bobbi

DePorter yaitu sebagai berikut:

a. T : Tumbuhkan

Jobsheet dapat menumbuhkan minat siswa dengan memuaskan

“Apakah Manfaatnya BagiKu”, dan manfaatkan kehidupan pelajar. Hal

ini dapat dilakukan dengan cara membuat siswa tertarik untuk

mempelajari materi Prisma dan Limas Tegak yaitu dengan cara

mencantumkan manfaat dari mempelajari materi dan mengaitkan materi

dengan kehidupan sehari-hari.

b. A : Alami

Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti

semua pelajar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara siswa melakukan

praktek dengan alat peraga yang ada sehingga siswa akan

mengalaminya sendiri dan lebih mudah untuk memahami materi.

Datangkan pengalaman dapat berbentuk permainan sehingga praktek

pengalaman belajar menjadi lebih meriah.

c. N : Namai

Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, atau strategi; sebuah

masukan. Dalam hal ini kita menyediakan masukan, agar apa yang telah

ditemukan dapat diberi nama dengan menggunakan kata kunci yang

mudah dimengerti siswa.

Pengembangan Alat Peraga..., Dewi Luki Indriyani, FKIP, UMP, 2014


10

d. D : Demonstrasi

Sediakan kesempatan bagi siswa untuk “menunjukan bahwa mereka

tahu”. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan peluang untuk

menunjukan dan menerapkan pengetahuan siswa dengan cara siswa

diminta untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan Prisma

dan Limas Tegak.

e. U : Ulangi

Pengulangan materi dalam suatu pelajaran akan sangat membantu siswa

untuk mengingat materi yang disampaikan guru dengan mudah. Hal ini

dapat dilakukan dengan cara siswa mencatat kesimpulan-kesimpulan

dari apa yang telah ditemukan oleh siswa.

f. R : Rayakan

Keberhasilan dan prestasi yang diraih siswa, sekecil apapun, harus

diberi apresiasi oleh guru. Bagi siswa perayaan akan mendorong

mereka memperkuat rasa tanggung jawab. Hal ini untuk menumbuhkan

rasa senang pada diri siswa yang pada gilirannya akan melahirkan

kepercayaan diri untuk berprestasi lebih baik lagi hal ini dapat

dilakukan dengan cara memberikan point sebagai penghargaan atas

usaha yang telah dilakukan dalam menyelesaikan soal-soal yang

berkaitan dengan Prisma dan Limas Tegak.

Pengembangan Alat Peraga..., Dewi Luki Indriyani, FKIP, UMP, 2014


11

E. Alat Peraga dan Jobsheet Berbasis Peduli Lingkungan dengan

Pembelajaran Kuantum

Dalam pembuatan alat peraga yang berbasis peduli lingkungan yaitu

dimana alat peraga yang akan dirancang terbuat dari barang-barang bekas yang

ada dilingkungan sekitar. Alat peraga dirancang untuk materi Prisma dan

Limas Tegak yang terbuat dari barang-barang bekas yang ada dilingkungan

sekitar. Sehingga dengan cara memanfaatkan barang-barang bekas yang ada

dilingkungan siswa, maka siswa akan dilatih untuk menjaga dan peduli

lingkungan. Jobsheet disini akan memuat gambar dan ilustrasi yang dapat

mengajak siswa untuk dapat membuang sampah pada tempatnya, menanam

dan merawat tanaman, dan memanfaatkan barang bekas. Jobsheet yang disusun

dengan rancangan Pembelajaran Kuantum, sehingga jobsheet yang disusun

berdasarkan rancangan tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan

rayakan (TANDUR). Jobsheet juga harus memenuhi beberapa kriteria yang

diantaranya susunan tampilan menyangkut urutan yang mudah, tampilan

menarik dengan ukuran huruf yang berbeda dan warna yang menarik, judul

yang singkat, memuat gambar-gambar dan permainan yang dapat

meningkatkan semangat siswa dalam belajar dan peduli terhadap lingkungan,

memuat indikator, alat dan bahan, langkah-langkah praktikum dan tugas.

Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh siswa dan komunikatif.

F. Model pengembangan 4-D

Model pengembangan 4-D adalah model pengembangan perangkat

pembelajaran yang disarankan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan

Pengembangan Alat Peraga..., Dewi Luki Indriyani, FKIP, UMP, 2014


12

Melvyn I. Semmel (dalam Trianto, 2009) atau diadapasikan menjadi model 4-P

yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Model ini

dapat digambarkan seperti diagram berikut :

Analisis Awal Akhir

PENDEFINISIAN
Analisis Siswa

Analisis Tugas Analisis Konsep

Spesifikasi Tujuan Pembelajaran

PERANCANGAN
Penyusunan Tes

Pemilihan Alat
peraga

Pemilihan Format

PENGEMBANGA
Rancangan Awal
N

Validasi Ahli

Uji Pengembangan

Uji Validasi
PENYEBARAN

pengemasan

Penyebaran dan Pengadopsian

Diagram 2.1 : Model Pengembangan (Thiagaranjan, Semmel, dan Semmel, 1974)

Pengembangan Alat Peraga..., Dewi Luki Indriyani, FKIP, UMP, 2014


13

Secara garis besar keempat tahap tersebut sebagai berikut (Trianto, 2009)

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Tujuan tahap ini yaitu untuk menetapkan dan mendefinisikan

syarat-syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-

syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi

yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini terdiri dari 5 langkah yaitu:

a. Analisis awal akhir

b. Analisis siswa

c. Analisis tugas

d. Analisis konsep

e. Perumusan tujuan pembelajaran

2. Tahap Design (perancangan)

Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe perangkat

pembelajaran. Tahap ini terdiri dari tiga langkah yaitu:

a. Penyusunan tes acuan patokan, tes ini disusun berdasarkan hasil

perumusan tujuan pembelajaran.

b. Pemilihan alat peraga yang sesuai tujuan, untuk menyampaikan materi

pelajaran.

c. Pemilihan format. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkaji format-

format perangkat yang sudah ada.

Pengembangan Alat Peraga..., Dewi Luki Indriyani, FKIP, UMP, 2014


14

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat

pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar

(para ahli) dan uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya.

4. Tahap Penyebaran (Disseminate)

Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah

dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya di kelas lain, di

sekolah lain, oleh guru lain. Tujuan tahap ini adalah untuk menguji

efektifitas penggunaan perangkat di dalam KBM.

G. Materi

Pada penelitian ini, akan mempelajari tentang Prisma dan Limas Tegak yang

meliputi :

1. Mengidentifikasi unsur-unsur Prisma dan Limas Tegak serta bagian-

bagiannya.

2. Membuat jaring-jaring prisma dan limas tegak

3. Menghitung luas permukaan dan volume prisma dan limas tegak

Pengembangan Alat Peraga..., Dewi Luki Indriyani, FKIP, UMP, 2014

Anda mungkin juga menyukai