( POLIPROPILENA )
O
L
E
H
KELOMPOK XI
Agustinawati (60500119001)
Resty (60500119051)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat
manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Polimer dan
juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami
sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Kimia Polimer oleh ibu Sitti
Tim Penyusun
(Kelompok XI)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Propilen………………………………………………………………………..
C. Sifat-sifat Propilena……………………………………………………………
E. Jenis-jenis Polipropilena………………………………………………………
H. Manfaat Polipropilena…………………………………………………………
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan Swedia, Berzelius pada tahun
Bahan plastik buatan pertama kali dikembangkan pada abad ke-19, dan saat
ini di awal abad ke-21 jenis bahan ini telah ada di sekeliling kita dalam bentuk dan
kegunaan yang sangat beragam. Cellulose nitrate merupakan salah satu jenis bahan
pertengahan abad ke-19 dan pertama kali dipamerkan pada suatu Pameran Akbar di
London tahun 1862 dalam bentuk sol sepatu dan bola-bola billiard. Pada tahun 1869
John Wesley Hyatt mengembangkan bahan Cellulose nitrate lebih lanjut dengan cara
nama Celluloid.
Penggunaan material ini sangat beragam dan hampir setiap kehidupan manusia,
pada alat- alat teknik. Plastik merupakan polimer yang tersusun dari berbagai jenis
polistirena, dan polikarbonat. Keenam jenis komoditas ini membentuk 98% dari
seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari- hari. Setiap
jenis plastik ini memiliki karakteristik dan penggunaan yang spesifik seperti
sifat degradasi dan ketahanan dari panas, cahaya dan zat kimia.
bahan baku plastik pun semakin meningkat. Pellet polipropilena merupakan salah
satu bahan baku yang cukup banyak digunakan pada industri plastik.
tertentu. Ukuran polimer, dinyatakan dalam massa (massa rata-rata ukuran molekul
susunan unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen.
Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan
merupakan polimer sintetis mulai dari kantong palstik untuk belanja, plastic
B. Rumusan Masalah
A. Propilen
Propilena meupakan bahan baku dalam pembuatan polipropilena jenis
homopolimer sedangkan untuk jenis random copolymer dan impact copolymer selain
hidrokarbon alfatik dengan satu rantainya mempunyai ikatan rangkap dua atau ikatan
tidak jenuh.
Petrochemical,Tbk (PP Plant) adalah proses fasa gas UNIPOL polypropylene dari
Union Carbide Corporation. Proses ini merupakan proses bersih karena limbah yang
dihasilkan sangat sedikit dan semua sisa bahan baku dapat diambil kembali.
c. Pemurnian produk
d. Penambahan aditif
e. Pembuatan pellet
etilena, nitrogen dan hidrogen yang disuplai, biasanya diperoleh dalam kondisi
tidak murni. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemurnian (refinery) terhadap
bahan baku tersebut sehingga dihasilkan bahan baku yang memenuhi syarat
kandungan light gas, sulfur, arsen, MAP (Metil Asetilena/Propadiena), air dan
oksigen. Hal ini dilakukan karena dengan adanya senyawa-senyawa ini dalam
Reaksi ini merupakan reaksi fasa gas dengan pengumpanan bahan baku dan
katalis. Secara kontinu kedalam reaktor. Reakor ini dilengkapi dengan cycle gas blower
dan cycle gas cooler. Cycle gas blower mensirkulasikan gas sisa reaksi dan memberikan
temperatur yang tetap, yaitu pada temperatur dew point gas. Temperatur yang
lebih tinggi dari temperatur dew point gas didalam reaktor dapat menyebabkan
dihentikan (shut down). Reaksi ini merupakan reaksi eksotermis sehingga perlu
berupa resin berfasa padat. Setelah resin mencapai ketinggian tertentu dalam
reaktor, resin dikeluarkan dengan Product discharge system (PDS) yang terdiri
dari product chamber dan product blow tank. Secara umum, reaksi polimerisasi
Dalam product chamber dan product blow tank tidak hanya mengandung
resin tetapi juga mengandung gas-gas sisa reaksi yang ikut keluar dari reaktor.
Oleh karena itu, resin yang disimpan tersebut kemudian dialirkan ke resin
degassing unit. Resin dipisahkan dengan menggunakan nitrogen dan kukus untuk
mendeaktivasi sisa katalis. Resin yang telah terpisahkan dari gas dialirkan ke
unit pelleting dan gas yang terpisahkan dikirim ke vent recovery system untuk
sesuai dengan sifat yang diinginkan. Dengan aditif yang berbeda maka akan
dihasilkan sifat plastik yang berbeda pula. Dalam pelleter, resin dilelehkan dan
dibentuk menjadi pellet. Resin yang telah menjadi pellet kemudian dikeringkan
dan didinginkan. Resin yang telah kering dialirkan menuju silo untuk disimpan
B. Polipropilena
merupakan bahan baku untuk pembuatan berbagai macam barang plastik. Polimer
ini termasuk jenis polimer termoplastik yang lunak jika dipanaskan, lelehannya
ketahanan yang baik terhadap asam dan basa namun tidak begitu baik pada pelarut
oksidator kuat seperti H2SO4 dan HNO3 pekat. Hal ini karena adanya atom
hidrogen tersier yang kurang stabil jika dibandingkan dengan atom hidrogen
dan kekuatan termal lebih besar dari pada polietilena, dan kekuatan renggangnya
C. Sifat-sifat Propilena
Propilena memiliki uap yang tidak berwarna dan bersifat anastetik pada
konsentrasi tinggi (>60% volume) di udara, tetapi gas propilena merupakan salah
satu gas yang tergolong tidak beracun. Senyawa ini mudah terbakar dan mudah
dilengkapi dengan ventilasi. Karena gas ini sangat reaktif maka pengunaannya
harus dihindarkan dari kontak dengan asam kuat, garam dari asam logam,
pengoksidasi. Propilena juga tidak baik untuk kondisi panas (temperatur di atas 70
°C), percikan api dan flame, tekanan diatas 400 psig, dan adanya kehadiran
katalis.
Sifat Fisik Propilena
Sifat Nilai
Temperatur kritik, °C 92
mL gas/100mL
kali dipelajari oleh Natta. Natta menyatakan bahwa struktur ruang yang mungkin
ada pada polipropilena ada tiga, yaitu isotaktik, sindiotaktik dan ataktik. Struktur
taksisitas. Perbedaan dari ketiganya dilihat dari letak gugus metil relatif terhadap
1. Polipropilena isotaktik
Pada struktur isotatik, semua gugus metil terletak pada salah satu sisi
rantai polimer. Bersifat kaku pada temperatur ruang, kekuatannya tinggi, dan
dapat mengkristal.
berlawanan arah secara teratur pada kedua sisi rantai polimer. Memiliki sifat
3. Polipropilena ataktik
Pada struktur ataktik, gugus metil terletak tak beraturan terhadap sisi
E. Jenis-jenis Polipropilena
pasaran terdiri dari tiga jenis yaitu homopolimer, kopolimer random dan
kopolimer impak.
1. Homopolimer (Homopolymer)
menggunakan satu reaktor. Sifat polimer ini antara lain memiliki berat jenis paling
ringan, daya tahan panas paling tinggi, permukaan kristal yang halus, dan
mempunyai daya tahan yang bagus terhadap tumbukan, kelembaban, abrasi dan
Kopolimer random dibuat dari propilena yang direaksikan dengan etilena dalam
mempunyai sifat pengkristalan yang lebih rendah dengan butiran sperulit yang
lebih kecil serta lebih jernih. Hal ini menghasilkan kekuatan dan transparansi
etilena rubbery pada reaktor kedua. Sifat polipropilena jenis ini adalah memiliki
kekakuan tinggi, ketahanan terhadap tumbukan yang cukup baik pada temperatur
rendah (- 20°C), sifat insulasi listrik yang baik, tidak tembus cahaya, dan
merupakan polimer kristalin yang memiliki titik leleh yang tinggi dengan dua atau
lebih fasa lelehan. Manfaat utama kopolimer impak adalah pada injection molding
bagian kendaraan dan grade tertentu juga digunakan pada extruded, sheet dan
thermoforming.
dibagi menjadi dua macam, yaitu bahan baku utama dan bahan baku penunjang.
lain katalis, kokatalis, H2, N2, CO, Selectivity Control Agent ( SCA ) dan aditif.
Katalis
Katalis yang digunakan adalah SHAC (Super High Activity Catalyst) 201
dan LYNX 1010. SHAC diperoleh dari Shell Company Corporation. SHAC
berbentuk bubuk padatan kuning muda yang dilarutkan dalam minyak mineral
putih (White Mineral Oil). Komposisi utama katalis SHAC adalah TiCl4 dan
MgCl2 yang terdapat dalam bentuk partikel padatan sebanyak 30 % berat. Minyak
melindungi katalis dan dari kontak udara lembab atau uap air, karena TiCl4 dan
MgCl2 sangat reaktif terhadap air, dan sebagai pembawa katalis, sehingga katalis
Ko-katalis
TEAl (Tri Etil Alumunium , (C2H5)3Al) yang terdiri dari tri etil alumunium 92 %
berat dan senyawa lain seperti tri propil alumunium, tri n-butil alumunium, tri
etilena, dan isobutilena, TEAl berfasa cair pada kondisi ruang, transparan dan
tidak berwarna.
Sifat Fisik TEAl
Sifat Fisik Nilai
Densitas ( 25 °C ), gr / mL 0,8324
Tekanan Uap (20 °C), mmHg 0,025
TEAl bersifat phyrophoric, yaitu sangat reaktif terhadap udara dan air,
berbahaya, karena dapat berupa oksida karbon , oksida alumunium, dan uap
mudah terbakar yang mengandung debu. Jika dihasilkan dekomposisi dan terhirup
inisiasi, propagasi, dan terminasi. Sebelum terjadi tahapan reaksi ini, katalis TiCl4
polimerisasi adisi, karena terjadi ikatan antara monomer propilena melalui ikatan
rangkapnya. Pertumbuhan yang terjadi pada polimerisasi ini disebabkan karena
adanya penambahan monomer yang berlangsug secara terus – menerus pada pusat
aktif radikal bebas. Polimerisasi adisi menghasilkan berat molekul yang sama
dengan berat semu unit menome yeng tergabung dalam rantai polimer.
menggunakan fluidized bed reactor fasa gas, reaksi ini terjadi di dalam unggun
bagian bawah product receiver dimasukkan gas nitrogen yang berasal dari
katalis dank okatalis (TEAL) serta menghilangkan sisa-sisa gas yang masih
➢ Hasil dari pelletizing system akan masuk ke dalam silo and bagging
dimana pellet yang dihasilkan akan dimasukkan ke dalam silo dan untuk
H. Manfaat Polipropilena
fleksibel tipis yang terbuat dari plastic yang menghubungkan dua bagian dari
palstik yang kaku), seperti yang ada di botol dengan tutup flip top, dibuat dari
bahan ini.
Lembar propilena yang sangat tipis dipakai sebagai dielektrik dalam pulsa
frekuensinya rendah. Kebanyakan barang dari palstik untuk keperluan medis atau
dalam autoklaf.
darinya takkan meleleh di dalam mesin cuci piring dan selama proses pengisian
panas industry berlangsung. Untuk alasan inilah sebagian besar tong plastic untuk
produk susu perahan terbuat dari polpropilena yang ditutupi dengan foil
tabung sering diberi tutu penyimpan makan dari polpropilena sering memiliki
tutup yang terbuat dari LDPE yang lebih fleksibel agar bisa tertutup rapat-rapat.
menyimpan produk konsumen berbentuk cairan atau tepung, meski HDPE dan
terbuat dari polipropilena atau HDPE, keduanya memliki penampilan, rasa, serta
tertenun. Sekitar 50% digunakan dalam berbagai produk sanitasi yang dipakai
untuk menyerap air (hidrofil), bukan yang secara alami menolak air (hidrofobik).
Penggunaan tak tertenun lainnya yang menarik adalah saringan udara, gas, dan
cair dimana serat bisa dibentuk menjadi lembaran atau jarring yang bisa dilipat
untuk membentuk kartrij atau lapisan yang menyaring dalam batas-batas 0.5
sampai 30 mikron. Aplikasi ini bisa ditemukan di dalam rumah sebagai saringan
air atau saringan tipe pengondisian udara. Wilayah permukaan tinggi serta
minyak yang ideal dengan perintang apung yang biasanya diletakkan di dekat
digunakan untuk membuat berbagai macam bahan seperti clear bag (tas yang
dan berfungsi sebagai bahan pengemasan untuk berbagai produk artistic eceran.
dingin seperti kaos lengan panjang atau celana dalam yang panjang. (Saat ini
Kaos dari polipropilena tidak mudah terbakar, tapi bisa meleleh yang berakibat
pada bekas terbakar pada bagian baju yang terkena apapun jenis ledakan atau api.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Polipropilena merupakan sebuah polimer hidrokarbon linier hasil reaksi
diantara lain katalis (TiCl4), kokatalis (TEAI), H2, N2, CO, Selectivity Control
Agent ( SCA ) dan aditif. Struktur polipropilena terdiri dari tiga macam yaitu
d. Product receiver
e. Purge bin
f. Pelletizing system
g. Hasil pelletizing masuk ke dalam silo
keperluan medis atau laboratorium, untuk menghubungkan dua bagian dari palstik
yang kaku), seperti yang ada di botol dengan tutup flip top, dibuat dari bahan ini,
untuk membuat botol semacam ember plastic, baterai mobil, container penyejuk,
piring dan kendi, banyak dipakai dalam pembuatan permadani dan tatakan untuk
mencemari lingkungan dan alangkah baiknya agar bisa di daur ulang kembali oleh