Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN CASE METHOD

MANAJEMEN PENDIDIKAN
“ANALISA PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SMA N 15 MEDAN DAN
SMA N 1 SUNGGAL”
Dosen Pengampu:
Dr. Restu, MS
Eni Yuniasuti, S.Pd.,M.Si

Disusun oleh:
KELOMPOK 6
TIKA FRIDAWATI
IRMA EGITA
RISMA SIMORANGKIR
YOSIA SIHOMBING

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan pada
kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan laporan case method ini dengan tepat waktu
sesuai kesepakatan antara mahasiswa dengan dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Pendidikan. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak dapat menyelesaikan laporan case method ini
dengan baik dan kami juga berterima kasih kepada dosen pengampu ibu Eni Yuniasuti,
S.Pd.,M.Si yang memberikan kami arahan serta bimbingan dalam membuat laporan case
method.

Laporan case method ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuaatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan case method ini.

Dan dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
case method ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan case method ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, Mei 2022


Penulis,

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii


DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 3
D. Manfaat ........................................................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................... 4
KAJIAN TEORI ...................................................................................................................... 4
A. Pengertian pengelolaan pendidikan ................................................................................ 4
B. Proses pengelolaan pendidikan ....................................................................................... 4
C. Kendala dalam proses pengelolaan pendidikan .............................................................. 5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 7
A. Jenis dan Metode Penelitian............................................................................................ 7
B. Jenis dan Sumber Data .................................................................................................... 7
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................................. 7
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................................. 8
E. Teknik Analisis Data....................................................................................................... 9
BAB IV .................................................................................................................................... 10
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 10
BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 18
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 18
B. SARAN ......................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada satuan pendidikan, standar pengelolaan menjadi sangat penting karena


turut mengambil bagian dalam perwujudan tujuan pendidikan, standar pengelolaan
akan menentukan bagaimana hasil dari proses pendidikan yang dilakukan.
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Standar pengelolaan kemudian
menjadi standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
kabupaten/ kota, provinsi atau nasional agar tercapai efesiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan dan pengelolaan satuan pendidikan menjadi
tanggungjawab kepala satuan pendidikan. Pengelolaan pendidikan membutuhkan
adanya pelaksanaan dari seluruh fungsi- fungsi manajemen dalam penyelenggaraan
pendidikan yaitu planning, organizing, actuating dan controlling (George Terry,
2010).

Komponen dalam standar pengelolaan pendidikan adalah Standar


Perencanaan Sekolah meliputi visi, misi, tujuan dan rencana kerja sekolah. Pada
Standar Pelaksanaan meliputi pedoman, struktur organisasi, pelaksanaan kegiatan,
bidang kesiswaan, bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran, bidang pendidik
dan tenaga kependidikan, bidang sarana dan prasarana, bidang keuangan dan
pembiayaan, budaya dan lingkungan serta peran serta masyarakat dan kemitraan
sekolah. Pada Standar Pengawasan dan Evaluasi meliputi program pengawasan,
evaluasi diri, evaluasi dan pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan serta akreditasi sekolah. Kemudian terdapat Standar
Kepemimpinan Sekolah, Sistem Informasi Manajemen dan Penilaian Khusus. Pada
dasarnya pengelolaan sekolah/ pendidikan dilakukan untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan seperti yang tercantum dalam Permendiknas
No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Pengelolaan pendidikan
juga membutuhkan adanya pelaksanaan dari seluruh fungsi- fungsi manajemen

1
dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi planning, organizing, actuating
dan controlling. Perencanaan yang baik adalah membuat keputusan yang disesuaikan
dengan kondisi yang diharapkan kedepannya, kemudian pada proses
pengorganisasian hendaknya disusun sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya
dan lingkungan yang melingkupinya.

Pada proses pelaksanaan kerja disekolah hendaknya dilakukan berdasarkan


rencana kerja yang telah disusun lalu kemudian dilakukan proses pengendalian atau
pengawasan yang hakikatnya adalah proses monitoring yang dilakukan untuk
memastikan bahwa semua kegiatan dalam organisasi berjalan sesuai dengan rencana
dan juga merupakan kegiatan untuk mengoreksi dan mengoreksi apabila ditemukan
adanya penyimpangan dan kekurangan dalam mencapai tujuan pengelolaan sekolah.
Standar yang ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun
2007 adalah tentang Standar Pengelolaan Pendidikan, namun ada beberapa
komponen penting yang masih belum terpenuhi oleh sekolah-sekolah saat ini, seperti
kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan fasilitas, peralatan dan alat bantu
serta alat peraga yang telah tersedia, guru belum mampu mengoperasikan komputer
dan internet serta belum adanya instruktur dan pelatihan teknis bagi guru dan peserta
didik serta kegiatan supervisi yang dilakukan secara tidak teratur yaitu hanya
dilakukan jika merasa perlu.

Dengan melihat masih banyaknya standar pengelolaan pendidikan yang belum


terpenuhi dengan baik, peneliti tertarik untuk melakukan evaluasi mengenai
pengelola sekolah di SMA N 1 dan SMA N 15 Sunggal.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pengelolaan pendidikan ?
2. Bagaimana proses pengelolaan pendidikan di SMA N 1 dan SMA 15 Sunggal ?
3. Apakah kendala yang terjadi dalam proses pengelolaan pendidikan di SMA N 1
dan SMA N 15 Sunggal?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengelolaan pendidikan
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan pendidikan di SMA N 1 dan
SMA N 15 Sunggal
3. Untuk mengetahui apa saja kendala yang terjadi dalam proses pengelolaan
pendidikan di SMA N 1 dan SMA N 15 Sunggal

D. Manfaat
Penelitian ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Pendidikan, disamping itu yang tidak kalah penting adalah untuk membekali
pembaca maupun penulis sendiri terkait apa itu pengelolaan pendidikan, proses
pengelolaan sampai kepada masalah apa yang dihadapi dalam proses pengelolan
pendidikan itu sendiri di masa yang akan datang.

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian pengelolaan pendidikan


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara .
Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang
dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam
mencapai tujan tertentu. pengelolaan pendidikan dapat pula diartikan sebagai
upaya untuk menerapkan kaidah- kaidah administrasi dalam bidang pendidikan.
Menurut Griffin (2004), pengertian pengelolaan merujuk pada pengaturan suatu
organisasi yang dilakukan secara baik dengan memaksimalkan tugas dan
tanggungjawab setiap anggota serta memanfaatkan secara maksimal sumber daya
yang dimiliki dalam organisasi agar tercapai tujuan dari organisasi tersebut
Fungsi pengelolaan atau manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan. Pengelolaan pendidikan merupakan serangkaian
kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan, dan
mengembangkan segala upaya didalam mengatur dan mendayagunakan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Minimal
tiga dimensi penting didalam konsep pengelolaan.

B. Proses pengelolaan pendidikan

Beberapa Pendekatan Dalam Pengelolaan Pendidikan


1) Pendekatan Organisasi Klasik Pendekatan organisasi klasik ini sering disebut
juga dengan gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick
Taylor. Gerakan ini mencari upaya untuk dapat menggunakan orang secara
efektif dalam organisasi industri. Konsep dari gerakan ini adalah orang dapat
juga bekerja layaknya sebagai mesin. Frederick Taylor dan teman-temannya

4
berkeyakinan bahwa para pekerja yang didorong motivasi ekonomi dan
keinginan psikologis yang terbatas yang memerlukan arahan-arahan tetap.
2) Pendekatan Hubungan Manusia Pendekatan hubungan manusia adalah gerakan
yang lahir dan berkembang sebagai reaksi terhadap pendekatan organisasi
klasik. Pendekatan hubungan manusia ini dipelopori oleh Mary Parker Follett
(1868-1933). Mary Follet percaya bahwa masalah yang mendasar dalam
semua organisasi adalah mengembangkan dan mempertahankan hubungan
dinamis dan harmonis. Walaupun terjadi konflik, menurut pemikiran Mary
Follet, konflik tersebut merupakan suatu proses yang normal bagi
pengembangan hal yang mengakibatkan terjadinya konflik itu.
3) Pendekatan Prilaku Pendekatan prilaku dalam administrasi adalah
menggabungkan antara hubungan sosial dengan struktur formal dan
menambahkannya dengan proposisi yang diambil dari psikologi, sosiologi,
ilmu politik dan ekonomi.

C. Kendala dalam proses pengelolaan pendidikan

Permasalahan dan pengembangan pengelolaan pendidikan berkaltan dengan hal


berikut.
1. Sistem Desentrallsasi dalam Pengelolaan Pendidikan Penerapan sistem
desentrallsasi dalam pengelolalaan pendidikan merupakan salah satu upaya
untuk memberikan kepercayaan kepada daerah dalam mengelola sistem
pendidikan yang berada dil daerah tersebut, dalam rangka untuk
pengembangan daya bervarlasi untuk kepentingan pembangunan pendidikan
dan pembangunan nasional secara menyeluruh.
2. Penerapan Otonomi dalam Pengelolaan Pendidikan Tinggi Pengelolaan
pendidikan tinggi memercayakan perguruan mengelola dan
mengembangkannya sendiri sesuai dengan kebutuhan dan potensi perguruan
tinggi tersebut dan daerah masing-masing tempat perguruan tinggi itu berada.
Setiap perguruan tinggi akan diberi kepercayaan dan kewenangan yang luas
untukmengelola proses pendidikan dengan segala aspek yang ada di dalamnya.
3. Profesionalisasi Jabatan Tenaga Kependidikan Profesionalisasi Jabatan
dibutuhkan agar tingkat efektivitas dan efisiensi hasil pendidikan nasional
dapat dioptimalkan untuk kepentingan masyarakat kepentingan bangsa dalam

5
mengejar berbagai ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa lain
sehingga bangsa Indonesia dapat bersaing secara sehat dengan bangsa lain di
dunia. Kendall Mutu Pendidikan Nasional
4. Mutu proses pengajaran sangat dipengaruhi oleh perilaku guru dalam hal:
a. menyusun desain instruksional;
b. menguasai berbagai macam metode mengajar dan mampu menerapkan
metode tersebut dengan kegiatan siswa di dalam kelas;
c. berinteraksi dengan siswa untuk menumbuhkan dan membangkitkan
motivasi belajar yang menyenangkan; d. menguasai bahan dan
menggunakan berbagai macam sumber belajar untuk membangkitkan
kegiatan belajar aktif; mengenal perbedaan individual setiap siswa

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian


Metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan
data dengan tujuan tertentu.(Lasa,2009:207). Kata ilmiah dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai makna bersifat keilmuan atau memenuhi
syarat (kaidah) ilmu pengetahuan sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif karena penelitian ini
mempunyai tujuan untuk memperoleh jawaban yang terkait dengan pendapat,
tanggapan atau persepsi seseorang sehingga pembahasannya harus secara
kualitatif atau menggunakan uraian kata-kata. “Penelitian deskriptif mencoba
mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses, dan
manusia”. (Sulistyo-Basuki, 2010:110).

B. Jenis dan Sumber Data

Data merupakan sumber informasi yang didapatkan oleh penulis melalui


penelitian yang dilakukan. Data yang diperoleh nantinya akan diolah sehingga
menjadi informasi baru yang dapat dimanfaatkan oleh pembacanya. Dalam
penelitian ini, data diperoleh melalui dua sumber yaitu data primer dan data
sekunder. Berikut adalah penjabaran sumber data yang digunakan penulis dalam
penelitian ini:

a) Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi

b) Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita
orang lain, misalnya: biografi.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode secara umum diartikan sebagai proses, cara, atau prosedur yang

7
digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data.


Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada
pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam
proses penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung
foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.”(Sugiyono,2005:83).
Studi pustaka merupakan Maka dapat dikatakan bahwa studi pustaka dapat
memengaruhi kredibilitas hasil penelitian yang dilakukan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Langkah yang selanjutnya dilakukan oleh penulis setelah menentukan


metode pengumpulan data adalah menentukan teknik pengumpulan data yang
akan dipakai. “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data.”(Sugiyono,2005:62). Teknik pengumpulan data sangat
diperlukan dalam suatu penelitian karena hal tersebut digunakan penulis untuk
mendapatkan data yang akan diolah sehingga bisa ditarik kesimpulan. Terdapat
bermacam teknik pengumpulan data yang biasa dipakai dalam melakukan
penelitian. Berikut adalah teknik pengumpuan data yang digunakan penulis dalam
penelitian ini:

Studi Pustaka Teknik Simak


Studi pustaka teknik simak dapat dibagi menjadi beberapa taknik, antara
lain teknik catat. Teknik catat merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
menggunakan buku-buku, literatur ataupun bahan pustaka, kemudian mencatat
atau mengutip pendapat para ahli yang ada di dalam buku tersebut untuk memperkuat
landasan teori dalam penelitian. Teknik simak catat ini menggunakan
buku-buku, literatur, dan bahan pustaka yang relevan dengan penelitian yang

8
dilakukan, biasanya dapat ditemukan di perpustakaan maupun di tempat penulis
melakukan penelitian.

E. Teknik Analisis Data


Penelitian yang akan dilakukan adalah kualitatif deskriptif, artinya penelitian ini
berupaya mendeskripsikan, mencatat dan menganalisis apa yang diteliti, melalui
wawancara dan dokumentasi (Mardalis, 2004:26). Berdasarkan sedikit banyaknya yang
telah disampaikan mengenai penjelasan dari materi yang kami bawa kami dapat dapat
menarik beberapa pernyataan maupun kesimpulan.

9
BAB IV
PEMBAHASAN
SMA Negeri 15 Medan

SMA Negeri 15 Medan ini berlokasi di Jl. Sekolah Pembangunan No. 7, Sunggal, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20128
Motto sekolah SMA Negeri 15 Medan ialah “PERKASA” Prestasi, Elegan, Religius,
Kreatif, Aman, Santun, Handal.

SMA Negeri 1 Sunggal

SMA Negeri 1 Sunggal berlokasi di Jl. Sei Mencirim, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang
Sumatera Utara 20351.

Motto sekolah SMA Negeri 1 Sunggal adalah “SMA, Maju Bersama, Hebat Semua”

Berdasarkan penelitian yang telah kelompok kami lakukan, bahwa banyak sistem
manajemen yang dilakukan pada sekolah bersangkutan. Terdapat banyak juga perbedaan
dalam menerapkan pola pengelolaannya yang dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi
yang terjadi pada setiap masing masing sekolah. Di dalam proses manajemen tersebut juga
terdapat berbagai kendala yang harus dihadapi oleh setiap sekolah agar kegiatan sekolah
secara keseluruhan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Berjalan menurut tujuan utama
sekolah. Pengelolaan Pendidikan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dimana keempat proses tersebut
mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Kegiatan dalam sistem pendidikan nasional secara umum meliputi dua jenis yaitu
pengelolaan pendidikan dan kegiatan pendidikan. Pengelolaan pendidikan meliputi kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengembangan. Dimensi
pertama, dalam pengelolaan terjadi kegiatan yang dilakukan oleh seseorang pengelola
(Pemimpin, kepala, komandan dsb). Dimensi ini menunjukkan betapa pentingnya
kemampuan dan keteramplan khusus yang perlu dimiliki oleh pengelola untuk melakukan
hubungan kemanusiaan dan untuk mempengaruhi orang lain baik melalui hubungan
perorangan maupun melalui hubungan kelompok. Dimensi kedua, menunjukkan bahwa
kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang lain itu mempunyai tujuan yang hendak
dicapai. Sedangkan dimensi ketiga, pengelolaan itu dilakukan dalam organisasi, sehingga

10
tujuan organisasi dicapai melalui kegiatan yang dilakukan bersam orang lain baik perorangan
maupun kelompok. Melalui makalah ini akan dipaparkan hasil penelitian terkait perbedaan
pengelolaan sekolah dari berbagai aspek.

A. Karakter Peserta Didik

Setelah melakukan pengamatan terhadap peserta didik di SMAN 15 Medan yang


dilakukan dengan metode pembelajaran daring dengan media Zoom Meeting, Google
Classroom, Google Meet, dan jenis media pembelajaran berbasis internet lainnya, dapat
disimpulkan bahwa karakter umum peserta didik di SMAN 15 Medan sudah dapat
dikatakan baik.

Dengan adanya aturan dan peraturan yang ditetapkan dari pihak sekolah dapat
membentuk karakter peserta didiknya. Terdapat MOTTO yang menarik disekolah ini
yaitu, “PERKASA : Prestasi-Elegan-Religius-Kreatif-Aman-Santun-Andal” dapat
membentuk karakter baik peserta didik. Tak lupa juga dengan aturan lain yaitu 5S:
Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Dan Santun.

Mengenal dan memahami karakteristik peserta didik oleh seorang guru adalah
sangatlah penting. Karena, hal tersebut seorang tenaga pendidik dapat mengetahui
potensi peserta didik dan kelemahan untuk kemudian di perbaiki serta untuk di jadikan
sebagai landasan perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Setelah melakukan
pengamatan terhadap peserta didik di SMA Negeri 1 Sunggal, dapat kami simpulkan
bahwa karakter umum peserta didik di SMA Negeri 1

Sunggal dapat dikategorikan “baik”. Hal tersebut disimpulkan karena peserta didik
di SMA Negeri 1 Sunggal dapat mengetahui dan mengenal minat dan bakat dirinya, rasa
simpati dan empati, mengendalikan emosinya, bersosialisasi dengan lingkungannya,
serta sopan dalam berbicara dan bertuturkata.

B. Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Sekolah


Struktur organisasi dan tata kerja disekolah SMAN 15 Medan sudah tersusun dengan
baik. Masing masing dipaparkan di dalam ruangan tata usaha dan ruangan kepala sekolah.
Organisasi disekolah ini juga berjalan dengan efektif. Semua guru dan staf tata usaha
menjalankan tugas dan peran sesuai pekerjaan mereka.
Begitu pula dengan kepala sekolah SMAN 15 Medan, sebagai seorang pemimpin
sekolah memiliki inovasi dan kreativitas untuk mengembangkan sekolah. Kepala sekolah

11
senantiasa bekerja sama dengan staff sekolah, siswa dan koordinasi dengan orang tua
siswa.
VISI
Berprestasi, Disiplin, Kompetitif Yang Dilandasi Iman, Taqwa Dan Berwawasan
Lingkungan
MISI
1. Meningkatkan Prestasi Akademik
2. Meningkatkan Prestasi Akademik Lulusan
3. Meningkatkan Kualitas Lulusan Yang Diterima Di Perguruan Tinggi Negeri
4. Meningkatkan Prestasi Di Bidang Ekstrakurikuler
5. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Asing
6. Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik
7. Membentuk Peserta Didik Yang Disiplin, Berakhlak Dan Berbudi Pekerti
8. Meningkatkan Sarana Dan Prasarana
9. Meningkatkan Kesejahteraan Guru
10. Menciptakan Lingkungan Bersih, Indah, Rapi Dan Sehat

Struktur organisasi dan tata kerja (STOK) SMA Negeri 1 Sunggal dapat dikategorikan
“sangat baik”. Pada beberapa titik lokasi terdapat struktur organisasi sekolah disertai
deskripsi tugas masingmasing dan terdapat visi misi sekolah SMA Negeri 1 Sunggal yang
di deskripsikan sebagai berikut.

VISI

Berprestasi, berdisiplin, berkarakter, berbudaya dan berwawasan lingkungan.

MISI

Memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang baik.


Menanamkan budaya berprestasi dalam setiap kegiatan.
Terciptanya berdisplin, berbudi pekerti luhur, berakhlak dan berbudaya mencintai
lingkungan.
Menjadikan semua warga sekolah yang memiliki iman, dan takwa yang baik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
Menjadikan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan asri.
Menanamkan rasa cinta kasih sayang bagi semua warga sekolah.

12
Mewujudkan warga sekolah yang peduli dan memahami manfaat sampah untuk
dijadikan komoditas ekonomi.

C. Peraturan Dan Tata Tertib

Peraturan dan tata tertib sekolah sudah dipaparkan dibeberapa tempat dilingkungan
sekolah. Hal tersebut dapat mendidik peserta didik agar lebih disiplin. Definisi yang
berhubungan dengan disiplin diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Rasdiyanah
(2005:28) yaitu "kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang
mengharuskan orang untuk tunduk pada suatu keputusan, perintah atau peraturan yang
berlaku".Dengan kata lain, disiplin adalah perilaku yang menunjukkan kepatuhan
mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Namun, yang kami dapatkan dilapangan tidak semua peserta didik dapat dikatakan
disiplin dan menaati peraturan dan tata tertib sekolah. Hal ini dikarenakan masih ada
beberapa peserta didik yang tidak disiplin dalam waktu. Ketika pembelajaran daring
dilakukan, masih terdapat siswa yang bersikap acuh tak acuh dan cuek dengan peraturan
yang ada, kurangnya rasa hormat kepada guru ketika pembelajaran daring berlangsung
seperti tidak menghidupkan kamera ketika pembelajaran, suasana pembelajaran
terkadang tidak produktif, dan lain sebagainya.

Setelah melakukan pengamatan terhadap peraturan dan tata tertib di SMA Negeri 1
Sunggal, kami dapat menyimpulkan bahwa peraturan dan tata tertib di SMA Negeri 1
Sunggal dikategorikan baik, baik tata tertib guru maupun siswa. Tata tertib tersebut juga
cukup efektif diterapkan dalam mengendalikan perilaku guru maupun siswa. Dalam
setiap kelas di sekolah tersebut, tertera tata tertib sekolah dan siswa. Peraturan dan tata
tertib tersebut tertera atau terdapat di beberapa tempat yang mudah untuk dilihat.
Peraturan dan Tata tertib SMA Negeri 1 Sunggal telah di beritahukan kepada guru dan
siswa-siswi baru yang masuk ke sekolah tersebut disertai pernyataan kesanggupan siswa
dan guru untuk mematuhinya. Di beberapa kesempatan, peraturan dan tata tertib yang
berlaku selalu diingatkan dan disampaikan kembali seperti pada saat upacara bendera,
apel pagi dan kegiatan lainnya.

D. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakulikuler

13
Sekolah SMAN 15 Medan, memiliki beberapa kegiatan ekstrakurikuler
diantaranya, Pasukan khas pengibar bendera 15, PMR, IMPALA, BINTALIS,
Pramuka, Basket, Futsal, Kelompok ilmiah remaja (KIR), KSK Immanuel, Paduan
suara (Claresta), Panahan, dan kegiatan seni tari.

Berdasarkan hasil pengamatan di sekolah SMA Negeri 1 Sunggal, tim pengamat


memperoleh informasi dari Ibu Dra. Marni Br Tarigan yang berwewenang dibagian
kesiswaan menyatakan bahwa terdapat 20 ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Sunggal.
Ekstrakurikuler tersebut meliputi; Rohani Islam (Rohis), Rohani Kristen (Rohkris),
Pramuka, Palang merah remaja (PMR), Paskibra, Lingkungan hidup, ENO, Futsal,
Teater, EMC, Olimpiade geografi, Karate, Olimpiade biologi, Olimpiade matematika,
Olimpiade fisika, Olimpiade kimia, Olimpiade ekonomi, Voli & Atletik, PIK-R, dan
Paduan suara. Dari banyaknya ekstrakurikuler yang ada di sekolah tersebut, pihak
sekolah menetapkan ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Ekstrakurikuler wajib terdiri
dari Pramuka dan Rohis/ Rohkris (disesuaikan dengan agama masing-masing siswa),
dan adapun pilihan wajib yaitu seluruh peserta didik harus memilih 2 ekstrakurikuler
lainnya selain dari ekstrakurikuler wajib.

Pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah SMA Negeri 1 Sunggal telah memiliki


jadwal tertentu setiap harinya mulai dari pukul 15.00-17.00 WIB dengan pembina oleh
beberapa guru di sekolah tersebut. Bahkan, pihak sekolah mengundang dan
menggunakan jasa orang luar sekolah sebagai pembina di beberapa ekstrakurikuler.
Akan tetapi, sejak berlakunya pembelajaran daring di sekolah semua jadwal kegiatan
ekstrakurikuler diberhentikan untuk sementara waktu untuk menghindari dan memutus
penyebaran wabah covid-19.

E. Prestasi Sekolah

SMA Negeri 15 Medan

BIDANG KARYA TULIS

 Nurzafira Eriza: Juara II LKTI Balitbang Kota Medan Tahun 2016


 Faisal Rais: Juara 3 LKTI AHMBS (Astra Honda Motor Best Student) Tahun
2016
 Faisal Rais-Jandwandri: Juara 1 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI)
Bidang IPS Kota Medan Tahun 2016

14
 Nurzafira Eriza-M. Rizqi: Juara 2 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI)
Bidang IPS Kota Medan Tahun 2016

BIDANG OLIMPIADE

 Juara 1, 2 dan 3 Olimpiade Geografi Unimed Tahun 2016


 Juara 6 dan 8 Sains Competition Sahabat Beasiswa Bidang Geografi Tahun 2016
 Juara 1 Olimpiade Biologi Unimed Tahun 2016

BIDANG SENI DAN BUDAYA

 Juara 1 film Pendek FLS2N Tingkat SMA Kota Medan Tahun 2016
 Juara Harapan 3 Film Dokumenter Sejarah Direktorat Budaya Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2016

BIDANG OLAHRAGA

 Juara 1 Bidang Tenis Meja O2SN Tingkat SMA Sumatera Utara Tahun 2016
 Juara 1 Sepak Bola Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Kota Medan Tahun 2016
 Juara 1 Sepak Bola Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Sumatera Utara Tahun 2016

SMA Negeri 1 Sunggal

Prestasi Sekolah yang Diraih Pada Tahun 2020

No. Uraian
1. Sekolah Adiwijaya Tingkat Nasional
2. Sekolah Adiwijaya Tingkat Provinsi
3. Sekolah Adiwijaya Tingkat Kabupaten
4. Pembuatan Paving Blok Dari Limbah Plastik Tingkat Nasional
5. Lomba Paskibraka “PADUKA” Tingkat Sumatera Utara, LKBB Tingkat
SMA Divisi Madya (Juara 2)
6. Lomba Paskibraka “PADUKA” Tingkat Sumatera Utara, Yel – Yel
Kreasi Divisi Madya (Juara 2)
7. Lomba Paskibraka “PADUKA” Tingkat Sumatera Utara, Instagram
Challange (Juara 2)
8. Lomba Paskibraka “PADUKA” Tingkat Sumatera Utara, Kostum Terbaik

15
(Juara 3)

9. Lomba Paskibraka “PADUKA” Tingkat Sumatera Utara, tingkat SMA,


tingkat SMA Madya (Juara Umum 2)
10. Lomba Olimpiade Ekonomi Tingkat Kabupaten, 1 Peserta (Medali Perak)
11. Lomba Olimpiade Ekonomi Tingkat Kabupaten, 1 Peserta (Medali
Perunggu)
12. Lomba Olimpiade Fisika Tingkat Kabupaten, 2 Peserta (Medali
Perunggu)
13. Lomba Olimpiade Geografi Tingkat Kabupaten, 1 Peserta (Medali
Perak)
15. Lomba Olimpiade Komputer Tingkat Kabupaten, 1 Peserta (Medali
Perunggu)
15. Lomba Olimpiade Matematika Tingkat Kabupaten, 1 Peserta (Medali
Perak)
16. Lomba Olimpiade Astronomi tingkat Kabupaten, 1 Peserta (Medali
Perunggu)
17. Lomba Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten, 1 Peserta (Medali
Perunggu)
18. Lomba Baca Puisi “Bulan Bung Karno” (Juara 2)
19. Lomba Baca Puisi “Bulan Bung Karno” (Juara 3)
20. Lomba Cerdas Cermat Pajak Bertutur Melalui Zoom Meeting (Juara 3)
21. Taekwondo, Piala BNN Sumatera Utara (Juara 2)

F. Evaluasi Perbandingan Kedua Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah kelompok kami dilakukan pada sekolah –
sekolah yang bersangkutan yaitu SMAN 15 Medan dan SMAN 1 Sunggal diketahui
bahwa kedua sekolah memiliki kualitas yang baik dengan Akreditasi A, Untuk kondisi
sarana dan prasarana SMAN 15 Medan memiliki Sarana dan Prasarana yang lebih
banyak dan mumpuni dalam pemenuhan kebutuhan sekolah. Pada peraturan kedua
sekolah memiliki peraturan yang baik dan sesuai dengan keadaan sekolah masing –
masing. Dibagian ekstrakulikuler SMAN 1 Sunggal lebih mengungguli dengan
menyajikan beragam kegiatan yang bermanfaat. Namun untuk pembiasaan Positif bagi

16
SMAN 15 Medan lebih menekankan pada budaya sopan santun sedangkan SMAN 1
Sunggal lebih fokus pada pengembangan kemampuan leadhership. Untuk karakter
siswa pada SMAN 15 Medan lebih beragam namun dari segi prestasi SMAN 1 Sunggal
Medan lebih banyak mendapatkan prestasi pada berbagai cabang perlombaan. Kedua
Sekolah punya potensinya masing – masing dan masih ada beberapa permasalahan
seperti sarana dan prasarana, jumlah guru dan prestasi yang masih harus lebih
dikembangkan.

17
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
setelah melakukan kegiatan pengamatan terhadap beberapa aspek diantaranya ialah
karakter umum peserta didik dapat disimpulkan bahwa karakter umum peserta didik
SMAN 15 Medan memiliki karakter yang baik dan disiplin. Sedangkan pengamatan
mengenai struktr organisasi dan tata kerja di sekolah SMAN 15 Medan sudah tersusun
dengan baik dan dijalankan dengan baik pula sesuai dengan hak dan kewajibannya.
Begitu pula dengan kepala sekolah SMAN 15 Medan yang memiliki inovasi dan
kreativitas untuk mengembangkan sekolah menjadi yang terdepan. Kepala sekolah
senantiasa bekerja sama dengan staff sekolah, siswa dan koordinasi dengan orang tua
siswa.
Kemudian di dalam pengamatan mengenai peraturan dan tata tertib sekolah sudah
dipaparkan di beberapa tempat di lingkungan sekolah dan dilaksanakan dengan baik
pula. Selanjutnya mengenai pelaksanaan kegiatan seremonial seperti upacara bendera
yang dilakukan setiap hari senin tidak dilakukan untuk sementara ini. Hal ini
dikarenakan situasi sekarang yaitu Pandemi Covid-19 yang mengharuskan kegiatan
pembelajaran dilakukan secara online atau daring.

Dari hasil pengamatan kami, sekolah SMAN 15 Medan memiliki banyak kegiatan
ekstrakulikuler yang sangat bermanfaat bagi peserta didik diantaranya ialah, Pasukan
khas pengibar bendera 15, PMR, IMPALA, BINTALIS, Pramuka, Basket, Futsal,
Kelompok ilmiah remaja (KIR), KSK Immanuel, Paduan suara (Claresta), Panahan,
dan kegiatan seni tari.

Mengenal dan memahami karakteristik peserta didik oleh seorang guru adalah
sangatlah penting. Karena, hal tersebut seorang tenaga pendidik dapat mengetahui
potensi peserta didik dan kelemahan untuk kemudian di perbaiki serta untuk di jadikan
sebagai landasan perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Setelah melakukan
pengamatan terhadap peserta didik di SMA Negeri 1 Sunggal, dapat kami simpulkan
bahwa karakter umum peserta didik di SMA Negeri 1

Sunggal dapat dikategorikan “baik”. Hal tersebut disimpulkan karena peserta didik
di SMA Negeri 1 Sunggal dapat mengetahui dan mengenal minat dan bakat dirinya, rasa

18
simpati dan empati, mengendalikan emosinya, bersosialisasi dengan lingkungannya,
serta sopan dalam berbicara dan bertuturkata.

peraturan dan tata tertib di SMA Negeri 1 Sunggal dikategorikan baik, baik tata
tertib guru maupun siswa. Tata tertib tersebut juga cukup efektif diterapkan dalam
mengendalikan perilaku guru maupun siswa. Dalam setiap kelas di sekolah tersebut,
tertera tata tertib sekolah dan siswa. Peraturan dan tata tertib tersebut tertera atau terdapat
di beberapa tempat yang mudah untuk dilihat. Peraturan dan Tata tertib SMA Negeri 1
Sunggal telah di beritahukan kepada guru dan siswa-siswi baru yang masuk ke sekolah
tersebut disertai pernyataan kesanggupan siswa dan guru untuk mematuhinya. Di
beberapa kesempatan, peraturan dan tata tertib yang berlaku selalu diingatkan dan
disampaikan kembali seperti pada saat upacara bendera, apel pagi dan kegiatan lainnya.

B. SARAN
Melakukan analisis terhadap sekolah merupakan suatu bagian dari manajemen
pendidikan untuk mendorong dan memajukan pemikiran kita terhadap duian pendidikan
yang belum kita ketahui.

Oleh karena itu, menganaliisis bebrapa lingkungan sekolah perlu dilakukan sebelum
masuk kedalam dunia pendidikan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Adpend. Engkoswara (1987) Dasar dasar administrasi Pendidikan. Depdikbud


Jakarta.
Chatlinas Said, (1988), Pengantar Administrasi Pendidikan, Jakarta :Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional (2000) Filosofi, Kebijaksanaan Dan Strategi
Pendidikan Nasional. Depdiknas
Donmoyer, Robert and associates (Eds), (1995), The knowledge Base in educational
administation, Albany : State University of New York Press.
Dudung A. Dasuqi dan Setyo Somantri, (1994), “Wawasan Dasar Pendidikan dan
Hoy, Wayne K dan Cecil G. Miskel, (1981), Educational Administration: Theory,
Research And Practice, Toronto : Random House, Inc.
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan”, dalam Pengelolaan Pendidikan, Bandung:
Jurusan

20

Anda mungkin juga menyukai