MANAJEMEN PENDIDIKAN
“ANALISA PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SMA N 15 MEDAN DAN
SMA N 1 SUNGGAL”
Dosen Pengampu:
Dr. Restu, MS
Eni Yuniasuti, S.Pd.,M.Si
Disusun oleh:
KELOMPOK 6
TIKA FRIDAWATI
IRMA EGITA
RISMA SIMORANGKIR
YOSIA SIHOMBING
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan pada
kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan laporan case method ini dengan tepat waktu
sesuai kesepakatan antara mahasiswa dengan dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Pendidikan. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak dapat menyelesaikan laporan case method ini
dengan baik dan kami juga berterima kasih kepada dosen pengampu ibu Eni Yuniasuti,
S.Pd.,M.Si yang memberikan kami arahan serta bimbingan dalam membuat laporan case
method.
Laporan case method ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuaatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan case method ini.
Dan dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
case method ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan case method ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi planning, organizing, actuating
dan controlling. Perencanaan yang baik adalah membuat keputusan yang disesuaikan
dengan kondisi yang diharapkan kedepannya, kemudian pada proses
pengorganisasian hendaknya disusun sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya
dan lingkungan yang melingkupinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pengelolaan pendidikan ?
2. Bagaimana proses pengelolaan pendidikan di SMA N 1 dan SMA 15 Sunggal ?
3. Apakah kendala yang terjadi dalam proses pengelolaan pendidikan di SMA N 1
dan SMA N 15 Sunggal?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengelolaan pendidikan
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan pendidikan di SMA N 1 dan
SMA N 15 Sunggal
3. Untuk mengetahui apa saja kendala yang terjadi dalam proses pengelolaan
pendidikan di SMA N 1 dan SMA N 15 Sunggal
D. Manfaat
Penelitian ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Pendidikan, disamping itu yang tidak kalah penting adalah untuk membekali
pembaca maupun penulis sendiri terkait apa itu pengelolaan pendidikan, proses
pengelolaan sampai kepada masalah apa yang dihadapi dalam proses pengelolan
pendidikan itu sendiri di masa yang akan datang.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
berkeyakinan bahwa para pekerja yang didorong motivasi ekonomi dan
keinginan psikologis yang terbatas yang memerlukan arahan-arahan tetap.
2) Pendekatan Hubungan Manusia Pendekatan hubungan manusia adalah gerakan
yang lahir dan berkembang sebagai reaksi terhadap pendekatan organisasi
klasik. Pendekatan hubungan manusia ini dipelopori oleh Mary Parker Follett
(1868-1933). Mary Follet percaya bahwa masalah yang mendasar dalam
semua organisasi adalah mengembangkan dan mempertahankan hubungan
dinamis dan harmonis. Walaupun terjadi konflik, menurut pemikiran Mary
Follet, konflik tersebut merupakan suatu proses yang normal bagi
pengembangan hal yang mengakibatkan terjadinya konflik itu.
3) Pendekatan Prilaku Pendekatan prilaku dalam administrasi adalah
menggabungkan antara hubungan sosial dengan struktur formal dan
menambahkannya dengan proposisi yang diambil dari psikologi, sosiologi,
ilmu politik dan ekonomi.
5
mengejar berbagai ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa lain
sehingga bangsa Indonesia dapat bersaing secara sehat dengan bangsa lain di
dunia. Kendall Mutu Pendidikan Nasional
4. Mutu proses pengajaran sangat dipengaruhi oleh perilaku guru dalam hal:
a. menyusun desain instruksional;
b. menguasai berbagai macam metode mengajar dan mampu menerapkan
metode tersebut dengan kegiatan siswa di dalam kelas;
c. berinteraksi dengan siswa untuk menumbuhkan dan membangkitkan
motivasi belajar yang menyenangkan; d. menguasai bahan dan
menggunakan berbagai macam sumber belajar untuk membangkitkan
kegiatan belajar aktif; mengenal perbedaan individual setiap siswa
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
a) Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi
b) Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita
orang lain, misalnya: biografi.
Metode secara umum diartikan sebagai proses, cara, atau prosedur yang
7
digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Studi Pustaka
8
dilakukan, biasanya dapat ditemukan di perpustakaan maupun di tempat penulis
melakukan penelitian.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
SMA Negeri 15 Medan
SMA Negeri 15 Medan ini berlokasi di Jl. Sekolah Pembangunan No. 7, Sunggal, Kec.
Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20128
Motto sekolah SMA Negeri 15 Medan ialah “PERKASA” Prestasi, Elegan, Religius,
Kreatif, Aman, Santun, Handal.
SMA Negeri 1 Sunggal berlokasi di Jl. Sei Mencirim, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang
Sumatera Utara 20351.
Motto sekolah SMA Negeri 1 Sunggal adalah “SMA, Maju Bersama, Hebat Semua”
Berdasarkan penelitian yang telah kelompok kami lakukan, bahwa banyak sistem
manajemen yang dilakukan pada sekolah bersangkutan. Terdapat banyak juga perbedaan
dalam menerapkan pola pengelolaannya yang dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi
yang terjadi pada setiap masing masing sekolah. Di dalam proses manajemen tersebut juga
terdapat berbagai kendala yang harus dihadapi oleh setiap sekolah agar kegiatan sekolah
secara keseluruhan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Berjalan menurut tujuan utama
sekolah. Pengelolaan Pendidikan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dimana keempat proses tersebut
mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Kegiatan dalam sistem pendidikan nasional secara umum meliputi dua jenis yaitu
pengelolaan pendidikan dan kegiatan pendidikan. Pengelolaan pendidikan meliputi kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengembangan. Dimensi
pertama, dalam pengelolaan terjadi kegiatan yang dilakukan oleh seseorang pengelola
(Pemimpin, kepala, komandan dsb). Dimensi ini menunjukkan betapa pentingnya
kemampuan dan keteramplan khusus yang perlu dimiliki oleh pengelola untuk melakukan
hubungan kemanusiaan dan untuk mempengaruhi orang lain baik melalui hubungan
perorangan maupun melalui hubungan kelompok. Dimensi kedua, menunjukkan bahwa
kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang lain itu mempunyai tujuan yang hendak
dicapai. Sedangkan dimensi ketiga, pengelolaan itu dilakukan dalam organisasi, sehingga
10
tujuan organisasi dicapai melalui kegiatan yang dilakukan bersam orang lain baik perorangan
maupun kelompok. Melalui makalah ini akan dipaparkan hasil penelitian terkait perbedaan
pengelolaan sekolah dari berbagai aspek.
Dengan adanya aturan dan peraturan yang ditetapkan dari pihak sekolah dapat
membentuk karakter peserta didiknya. Terdapat MOTTO yang menarik disekolah ini
yaitu, “PERKASA : Prestasi-Elegan-Religius-Kreatif-Aman-Santun-Andal” dapat
membentuk karakter baik peserta didik. Tak lupa juga dengan aturan lain yaitu 5S:
Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Dan Santun.
Mengenal dan memahami karakteristik peserta didik oleh seorang guru adalah
sangatlah penting. Karena, hal tersebut seorang tenaga pendidik dapat mengetahui
potensi peserta didik dan kelemahan untuk kemudian di perbaiki serta untuk di jadikan
sebagai landasan perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Setelah melakukan
pengamatan terhadap peserta didik di SMA Negeri 1 Sunggal, dapat kami simpulkan
bahwa karakter umum peserta didik di SMA Negeri 1
Sunggal dapat dikategorikan “baik”. Hal tersebut disimpulkan karena peserta didik
di SMA Negeri 1 Sunggal dapat mengetahui dan mengenal minat dan bakat dirinya, rasa
simpati dan empati, mengendalikan emosinya, bersosialisasi dengan lingkungannya,
serta sopan dalam berbicara dan bertuturkata.
11
senantiasa bekerja sama dengan staff sekolah, siswa dan koordinasi dengan orang tua
siswa.
VISI
Berprestasi, Disiplin, Kompetitif Yang Dilandasi Iman, Taqwa Dan Berwawasan
Lingkungan
MISI
1. Meningkatkan Prestasi Akademik
2. Meningkatkan Prestasi Akademik Lulusan
3. Meningkatkan Kualitas Lulusan Yang Diterima Di Perguruan Tinggi Negeri
4. Meningkatkan Prestasi Di Bidang Ekstrakurikuler
5. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Asing
6. Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik
7. Membentuk Peserta Didik Yang Disiplin, Berakhlak Dan Berbudi Pekerti
8. Meningkatkan Sarana Dan Prasarana
9. Meningkatkan Kesejahteraan Guru
10. Menciptakan Lingkungan Bersih, Indah, Rapi Dan Sehat
Struktur organisasi dan tata kerja (STOK) SMA Negeri 1 Sunggal dapat dikategorikan
“sangat baik”. Pada beberapa titik lokasi terdapat struktur organisasi sekolah disertai
deskripsi tugas masingmasing dan terdapat visi misi sekolah SMA Negeri 1 Sunggal yang
di deskripsikan sebagai berikut.
VISI
MISI
12
Mewujudkan warga sekolah yang peduli dan memahami manfaat sampah untuk
dijadikan komoditas ekonomi.
Peraturan dan tata tertib sekolah sudah dipaparkan dibeberapa tempat dilingkungan
sekolah. Hal tersebut dapat mendidik peserta didik agar lebih disiplin. Definisi yang
berhubungan dengan disiplin diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Rasdiyanah
(2005:28) yaitu "kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang
mengharuskan orang untuk tunduk pada suatu keputusan, perintah atau peraturan yang
berlaku".Dengan kata lain, disiplin adalah perilaku yang menunjukkan kepatuhan
mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Namun, yang kami dapatkan dilapangan tidak semua peserta didik dapat dikatakan
disiplin dan menaati peraturan dan tata tertib sekolah. Hal ini dikarenakan masih ada
beberapa peserta didik yang tidak disiplin dalam waktu. Ketika pembelajaran daring
dilakukan, masih terdapat siswa yang bersikap acuh tak acuh dan cuek dengan peraturan
yang ada, kurangnya rasa hormat kepada guru ketika pembelajaran daring berlangsung
seperti tidak menghidupkan kamera ketika pembelajaran, suasana pembelajaran
terkadang tidak produktif, dan lain sebagainya.
Setelah melakukan pengamatan terhadap peraturan dan tata tertib di SMA Negeri 1
Sunggal, kami dapat menyimpulkan bahwa peraturan dan tata tertib di SMA Negeri 1
Sunggal dikategorikan baik, baik tata tertib guru maupun siswa. Tata tertib tersebut juga
cukup efektif diterapkan dalam mengendalikan perilaku guru maupun siswa. Dalam
setiap kelas di sekolah tersebut, tertera tata tertib sekolah dan siswa. Peraturan dan tata
tertib tersebut tertera atau terdapat di beberapa tempat yang mudah untuk dilihat.
Peraturan dan Tata tertib SMA Negeri 1 Sunggal telah di beritahukan kepada guru dan
siswa-siswi baru yang masuk ke sekolah tersebut disertai pernyataan kesanggupan siswa
dan guru untuk mematuhinya. Di beberapa kesempatan, peraturan dan tata tertib yang
berlaku selalu diingatkan dan disampaikan kembali seperti pada saat upacara bendera,
apel pagi dan kegiatan lainnya.
13
Sekolah SMAN 15 Medan, memiliki beberapa kegiatan ekstrakurikuler
diantaranya, Pasukan khas pengibar bendera 15, PMR, IMPALA, BINTALIS,
Pramuka, Basket, Futsal, Kelompok ilmiah remaja (KIR), KSK Immanuel, Paduan
suara (Claresta), Panahan, dan kegiatan seni tari.
E. Prestasi Sekolah
14
Nurzafira Eriza-M. Rizqi: Juara 2 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI)
Bidang IPS Kota Medan Tahun 2016
BIDANG OLIMPIADE
Juara 1 film Pendek FLS2N Tingkat SMA Kota Medan Tahun 2016
Juara Harapan 3 Film Dokumenter Sejarah Direktorat Budaya Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2016
BIDANG OLAHRAGA
Juara 1 Bidang Tenis Meja O2SN Tingkat SMA Sumatera Utara Tahun 2016
Juara 1 Sepak Bola Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Kota Medan Tahun 2016
Juara 1 Sepak Bola Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Sumatera Utara Tahun 2016
No. Uraian
1. Sekolah Adiwijaya Tingkat Nasional
2. Sekolah Adiwijaya Tingkat Provinsi
3. Sekolah Adiwijaya Tingkat Kabupaten
4. Pembuatan Paving Blok Dari Limbah Plastik Tingkat Nasional
5. Lomba Paskibraka “PADUKA” Tingkat Sumatera Utara, LKBB Tingkat
SMA Divisi Madya (Juara 2)
6. Lomba Paskibraka “PADUKA” Tingkat Sumatera Utara, Yel – Yel
Kreasi Divisi Madya (Juara 2)
7. Lomba Paskibraka “PADUKA” Tingkat Sumatera Utara, Instagram
Challange (Juara 2)
8. Lomba Paskibraka “PADUKA” Tingkat Sumatera Utara, Kostum Terbaik
15
(Juara 3)
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah kelompok kami dilakukan pada sekolah –
sekolah yang bersangkutan yaitu SMAN 15 Medan dan SMAN 1 Sunggal diketahui
bahwa kedua sekolah memiliki kualitas yang baik dengan Akreditasi A, Untuk kondisi
sarana dan prasarana SMAN 15 Medan memiliki Sarana dan Prasarana yang lebih
banyak dan mumpuni dalam pemenuhan kebutuhan sekolah. Pada peraturan kedua
sekolah memiliki peraturan yang baik dan sesuai dengan keadaan sekolah masing –
masing. Dibagian ekstrakulikuler SMAN 1 Sunggal lebih mengungguli dengan
menyajikan beragam kegiatan yang bermanfaat. Namun untuk pembiasaan Positif bagi
16
SMAN 15 Medan lebih menekankan pada budaya sopan santun sedangkan SMAN 1
Sunggal lebih fokus pada pengembangan kemampuan leadhership. Untuk karakter
siswa pada SMAN 15 Medan lebih beragam namun dari segi prestasi SMAN 1 Sunggal
Medan lebih banyak mendapatkan prestasi pada berbagai cabang perlombaan. Kedua
Sekolah punya potensinya masing – masing dan masih ada beberapa permasalahan
seperti sarana dan prasarana, jumlah guru dan prestasi yang masih harus lebih
dikembangkan.
17
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
setelah melakukan kegiatan pengamatan terhadap beberapa aspek diantaranya ialah
karakter umum peserta didik dapat disimpulkan bahwa karakter umum peserta didik
SMAN 15 Medan memiliki karakter yang baik dan disiplin. Sedangkan pengamatan
mengenai struktr organisasi dan tata kerja di sekolah SMAN 15 Medan sudah tersusun
dengan baik dan dijalankan dengan baik pula sesuai dengan hak dan kewajibannya.
Begitu pula dengan kepala sekolah SMAN 15 Medan yang memiliki inovasi dan
kreativitas untuk mengembangkan sekolah menjadi yang terdepan. Kepala sekolah
senantiasa bekerja sama dengan staff sekolah, siswa dan koordinasi dengan orang tua
siswa.
Kemudian di dalam pengamatan mengenai peraturan dan tata tertib sekolah sudah
dipaparkan di beberapa tempat di lingkungan sekolah dan dilaksanakan dengan baik
pula. Selanjutnya mengenai pelaksanaan kegiatan seremonial seperti upacara bendera
yang dilakukan setiap hari senin tidak dilakukan untuk sementara ini. Hal ini
dikarenakan situasi sekarang yaitu Pandemi Covid-19 yang mengharuskan kegiatan
pembelajaran dilakukan secara online atau daring.
Dari hasil pengamatan kami, sekolah SMAN 15 Medan memiliki banyak kegiatan
ekstrakulikuler yang sangat bermanfaat bagi peserta didik diantaranya ialah, Pasukan
khas pengibar bendera 15, PMR, IMPALA, BINTALIS, Pramuka, Basket, Futsal,
Kelompok ilmiah remaja (KIR), KSK Immanuel, Paduan suara (Claresta), Panahan,
dan kegiatan seni tari.
Mengenal dan memahami karakteristik peserta didik oleh seorang guru adalah
sangatlah penting. Karena, hal tersebut seorang tenaga pendidik dapat mengetahui
potensi peserta didik dan kelemahan untuk kemudian di perbaiki serta untuk di jadikan
sebagai landasan perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Setelah melakukan
pengamatan terhadap peserta didik di SMA Negeri 1 Sunggal, dapat kami simpulkan
bahwa karakter umum peserta didik di SMA Negeri 1
Sunggal dapat dikategorikan “baik”. Hal tersebut disimpulkan karena peserta didik
di SMA Negeri 1 Sunggal dapat mengetahui dan mengenal minat dan bakat dirinya, rasa
18
simpati dan empati, mengendalikan emosinya, bersosialisasi dengan lingkungannya,
serta sopan dalam berbicara dan bertuturkata.
peraturan dan tata tertib di SMA Negeri 1 Sunggal dikategorikan baik, baik tata
tertib guru maupun siswa. Tata tertib tersebut juga cukup efektif diterapkan dalam
mengendalikan perilaku guru maupun siswa. Dalam setiap kelas di sekolah tersebut,
tertera tata tertib sekolah dan siswa. Peraturan dan tata tertib tersebut tertera atau terdapat
di beberapa tempat yang mudah untuk dilihat. Peraturan dan Tata tertib SMA Negeri 1
Sunggal telah di beritahukan kepada guru dan siswa-siswi baru yang masuk ke sekolah
tersebut disertai pernyataan kesanggupan siswa dan guru untuk mematuhinya. Di
beberapa kesempatan, peraturan dan tata tertib yang berlaku selalu diingatkan dan
disampaikan kembali seperti pada saat upacara bendera, apel pagi dan kegiatan lainnya.
B. SARAN
Melakukan analisis terhadap sekolah merupakan suatu bagian dari manajemen
pendidikan untuk mendorong dan memajukan pemikiran kita terhadap duian pendidikan
yang belum kita ketahui.
Oleh karena itu, menganaliisis bebrapa lingkungan sekolah perlu dilakukan sebelum
masuk kedalam dunia pendidikan.
19
DAFTAR PUSTAKA
20