FAKULITAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2021/2022
A. Dakwah pada masa Utsman Bin Affan (23H – 36H)
1. Biografi singkat Utsman Bin Affan Nama lengkapnya Utsman bin Afffan bin Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf. Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz dari bani Abdi Syams.Beliau dilahirkan di Thaif, enam tahun setelah tahun gajah.Beliau terkenal pemalu memiliki kecerdasan akal, sangat iffah (menjaga kehormatan diri), menjaga silaturrahmi, takwa, panjang shalat tahajjud-nya, menangis saat mengenang negeri akhirat, tawadu, mulia, dan dermawan. Utsman adalah pedagang dengan modal sangat besar sebelum Islam.Beliau adalah orang yang sangat dekat dengan rasulullah. Beliau digelar Dzun Nurain karena menikah dengan dua anak Rasulullah, Ruqqayah dan Ummu Kultsum. Beliau juga termasuk di antara sepuluh sahabat yang mendapat berita gembira akan masuk surga dan beliau akan mati syahhid. Beliau meriwayatkan hadis dari Rasulullah sebanyak 146 hadis.Beliau juga memperluas Masjidilharam Mekkah dan Masjid Nabawi Madinah.Pada masanya, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat mengalami peningkatan karena meningkatnya sumber pendapatan Negara da penghasilan rakyat. Sebagian masyarakat membangkang kepemimpinan beliau setelah dihasut oleh Ibnu Saba’.Kaum munafik berkumpul dan mengepung rumahh beliau.Setelah melakukan negosiasi, mereka memasuki rumah Khalifah dan membunuh Utsman yang saat itu telah berusia 80 tahun.Ketika dibunuh beliau sedang berpuasa dan embaca Al-Qur’an.Pembunuhan ini terjadi pada tahun 36 H dan menjadi mata rantai perselisihan panjang di tubuh kaum muslimin. 2. Utsman bin Affan Menjadi Khalifah Khalifah Utsman mengucapkan khutbah baiat setelah selesai pelantikannya. Di dalam khutbahnya itu, ia menegaskan sebagai berikut: “Sesungguhnya kita berada di sisa umur dunia.Olehkarena itu, bergegaslah mengerjakan kebaikan yang telah ditakdirkan atasmu.Kehadiranmu di dunia ini –baik pagi maupun petang– penuh dengan kepalsuan dan tipu daya. Oleh karena iu, jangan sampai kamu tertipu oleh kehidupan dunia, sehingga kamu melupakan Allah. Perhatikanlah sejarah orang masa lalu, kemudiann waspada dan jangan lupa karena sesungguhnya Allah tidak akan melupakanmu. Di manakah anak-anak manusia yang mengutamakan dunia dan bergelimang kesenangan?Bukankah mereka telah tidak ada lagi?Lemparkanlah dunia, seperti halnya Allah telah melemparkannya. Tuntutlah akhirat, karena Allah telah mengambil contoh: “Dan buatkanlah merrreka (manusia) perempumaan kehiupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumuhhan) iru menjadi kering yang diterbangkan oleh angin.DanAllah Mahakuasa atas segaa sesuatu.Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi (18): 45-46) Khalifah Umar mencalonkan enam orang, yaitu Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqash, dan Abdullah. Setelah melalui sidang, majelis syura akhirnya memberi mandat kekhalifahan kepada Utsman bin Affan. Masa pemerintahannya adalah yang terlama, yaitu 12 tahun.Meskipun demikian, tidak seluruh masa pemerintahannya baik dan sukses, terlebih lagi enam tahun terakhir yang merupakan masa terburuk. Pada masa-masa awal dari pemerintahannya, Utsman melanjutkan kesuksesan para pendahulunya, terutama dalam perluasan wilayah kekuasaan.Daerah-daerah strategis yang sudah dikuasai Islam, seperti Mesir dan Irak, terus dilindungi dengan melakukan serangkaian ekspedisi militer yang direncankan secara cermat. Di Mesir, pasukan muslim diinstruksikan untuk memasuki Afrika Utara. Salah satu pertempuran pening di sini adalah Dzat As-Sawari (Peperangan Tiang Kapal) yang terjadi di Laut Tengah, dekat kota Iskandariah. Pasukan Islam di bawah pimpinan Abdullah bin Abi Sarah mealwan pasukan Romawi di bawah pimpinan Kaisar Konstantin. Perang tersebuut dinamakan demikian karena banyaknya kapal perang yang digunakan.Konon semuanya berjumah 1000 kapal, 200 kapal milik pasukan Islam dan sisanya milik pasukan romawi.Pasukan Islam berhasil mengusir musuh. Mereka bergerak dari kota Bashrah unuk menaklukkan sisa wilayahh Kerajaan Sasan di Irak. Di sampng itu, dari kota Kufah, pasukan Islam menyerbu beberapa provinsi di sekitar Laut Kaspia. Karya monumental Utsman yan dipersembahkan kepada umat Islam adalah penyusunan Al-Qur’an.Penyusunan ini untuk mengakhiri perbedaan dalam membaca Al-Qur’an. Selamma pengiriman ekspedisi militer ke Armrenia dan Azerbaijan, terdapat perbedaan dalam membaca Al-Qur’an di alangan tentara muslim yang direkrut dari Syiria dan Irak. Upaya penyusunan Al-Qur’an diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Adapun hal pertama yang dilakukan dewan penyusunan adalah mengumpulkan tulisan-tulisan Al-Qur’an yang diantaranya disimpan oleh Hafshah, istri Nabi SAW.Selanjutnya, dewan membuat beberapa salinan naskah Al-Qur’an untuk dikirimkan ke berbagai wilayah sebagai pedoman yang benar untuk masa selanjutnya. Setelah melewai masa-masa yang gemilang, pda paruh terakhir masa kekuasaannya, Khalifah Utsman menghadapi berbagai pemberontakan di dalam negeri.Pemberontakan itu dilakukan oleh orang-orang yang kecewa terhadap kebijakannya.Akan tetapi, kekecewaan itu sebenarnya sudah ada sejak Utsman terpilih menjadi khalifah. Utsman terpilih karena ia adalah orang yang baik dan shaleh. Namun, dala beberapa hal, ia kurang menguntungkan. Utsman terlalu terikat degan kepentingan-kepentingan orang Mekah, khususnya kaum Quraisy dari kalangan Bani Umaiyah.Kemenagan Utsman adalah kemenangan sanak saudaranya dari keluarga besar Bani Umaiyah.Oleh karena itu, Utsman berada di bawah dominasi mereka dan kedudukan di pemerinahan diduduki sanak saudaranya.Ketidaktegasan dan nepotisme telah membawa Khalifah ke puncak kebencian rakyat yang beberapa waktu kemudian meletus menjadi pertikaian di kalangan umat Islam. Ketika Utssman mengangkat Marwan bin Hakam, sepupu Khalifah yang dituduh sebagai orang yang memntingkan diri sendiri dan suku intrik,menjadi sekretaris utamanya, segera saja timbul mosi tidak percaya diri dari rakyat. Begitu pula penempatan Mu’awiyah, Walid bin Uqbah, dan Abdullah bin Sa’ad sebagai gubernur Syiria, Irak, dan Mesir juga sangat tidak disukai oleh umum. Ditambah lagi tuduhan-tuduhan keras bahwa kerabat Khalifah memperoleh harta baitul mal.Disamping itu, Mu’awiyah mengambil alih tanah negara di Syiria, sementara Khalifah mengizinkan Abdullah untuk mengambil seperlima dari harta rampasan Perang Tripoli untuk kepentingan pribadi. Situasi politik di ahir masa pemerintahan Utsman semakin kacau.Bahkan, usaha-usaha yang bertujuan baik untuk kemaslahatan disalahpahami dan melahirkan perlawanan dari masyarakat. Sementara itu, lawan-lawan politik Utsman menuduh bahwa ia sama seklai tidak mempunyai otoritas untuk menerapkan edisi Al-Qur’an yang dibakukan. Dengan kata lain, mereka mendakwa Utsman tellah menyelewengkan kekuasaan yang diamanahkan kepadanya. Terhadap kecaman-kecaman tersebut, Khalifah berupaya untuk membela diri.Tentang pemborosan uang negara, misalnya, Utsman menepis keras tuduhan keji ini. Betul ia banyak membantu saudara-saudaranya dari Bani Umaiyah, tetapi itu diambil kekayaan pribadinya, bukan dari kas negara bahkan Khalifah tidak mengambil gaji yang menjadi haknya. Pada saat menjabat Khalifah, Utsman justru jatuh miskin.Selain karena harta yang dimiliki dipakai untuk membantu sanak keluarganya, juga karena seluruh waktunya dihabiskan untuk mengurusi persoalan kaum muslimin. Oleh sebab itu, ia tidak lagi memiliki kesempatan untuk mengumpulkan harta seperti pada masa sebelum menjadi khalifah. Utsman pun mengeluarkan pernytataan, “Pada saat pencapaianku menjadi Khalifah, au adalah pemilik kambing atau unta yang paling banyak di Arab.Namun, hari ini aku tidak memiliki kambing atau unta, kecuali yang digunakan dalam ibadah haji.Tentang penyokong mereka, aku memberri mereka dari milikku pribadi. Tentang harta kekayaan negara, aku menganggapnya tidak halal, baik bagi diriku sendiri maupun orang lain. Aku tidak mengambil apapun dari kekayaan negara.Apa yang aku makan adalah hasil nafkahku sendiri. Rasa tidak puas terhadap Khalifah Utsman semakin besar dan menyeluruh.Di Kufah dan Bashrah, rakyat menentang Gubernur Thalhah dan Zubair yang diangkat oleh Khalifah. Sementara itu, rakyat Mesir menyatakan ketidaksetiaan mereka terhadap Guberrnur Abdullah bin Sa’ad, saudara angkat Khalifah dan merupakkan pengganti Gubernur Amr bin Al-Ash, karena konflik mengenai pembagian ghanimah. Pemberontakan berhasil mengusir Gubernur, lalu mreka bearak-arakan menuju ke Madinah dan bergabung dengan pemberontak dari Bashrah dan Kufah untuk menuntut Khalifah. Klalifahpun menuruti kemauan mereka dengan mengangkat Muhammad bin Abi Bakar sebagai guernur Mesir. Setelah itu, para pemberontak menemukan surat yang dibawa oleh utusan khusus ang menerangkan bahwa para wakil itu harus dibunuh setelah sampa Mesir. Orang yang menulis surat itu menurut mereka adalah Marwan bin Hakam. Oleh karena itu mereka meminta iserahkannya Marwan.Tuntutan itu tidak dipenuhi oleh Khalifah. Sementara itu, Ali bin Abi Thalib ngin menyelesaikan persoalan tersebut dengan jalan damai. Akan tetapi, mereka tidak mau menerimannya.Mereka lalu mengepung rumah Khalifah dan membunuhnya. Ketika itu, ia sedang berpuasa dan membaca Al-Qur’an. Pembunuhan tersebut terjadi pada tahun 35 H (656 Masehi). 3. Metode Dakwah Utsman bin Affan Metode dakwah beliau dapat dilihat dari pidato beliau di hadapan publik setelah beliau dibaiat menjadi khalifah ketiga. Beliau berkata: “Sesugguhnya aku diberi tugas dan aku terma. Ketahuilah bahwa aku ini penerus dan bukan pembuat yang baru, dan ketahuilah bahwa aku berkewajiban terrhdap tiga hal setelah AlQur’an dan As-Sunah, yaitu mengikuti orang-orang sebelumku yang telah kalian sepakati dan kalian ikuti, mengikuti tradisi orang-orang baik yang diperoleh dari orang-orang baik, dan tidak menghukum kalian keculai jika terpaksa hukuman harus diberikan. Sesungguhnya dunia ini hijau dan menarik bagi manusia sehingga banyak di antara meraka yang condong kepadanya.Maka janganla kalian condong dan percaya kepada dunia, karena ia tidak dapat dipercaya, dan ketahuilah bahwa dunia ini tidak mau meninggalkan kecuali manusia sendiri yang meninggalkannya.” Pidato Utsman memberikan gambaran kepada kita metode dakwah beliau, di antaranya: – Berdakwah dengan melaksanakan tugas kekhalifahan yang diamanahkan secara maksimal – Meneruskan dakwah para pendahulunya, Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar – Berdakwah dalam bingkai Al-Qur’an dan As-Sunah – Mengikuti tadisi baik yang sudah ada – Tidak mendahulukan hhukuman dalam mendidik rakyat – Mengajak rakyat agar hidup zuhud – Pidato yan berisi program kerja tersebut beliau wujudkan dalam masa-masa pemerintahan beliau. 4. Futuhat pada Masa Utsman bin Affan Pada masa Utsman, pihak Romawi mencoba untuk melanggar perjanjian damai dengan Amr bin Ash di Iskandariyyah dan berusaha melakukan penyerangan ke wawasan ini. Amr bergerak kesana untuk menghentikan pengkhianatan. Pada masa Utsman peluasan wilayah meliputi kawasan: a. Barat Afrika Pasukan dipimpin oleh Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarh. b. Negeri-negeri di seberang sungai: -Pasukan Islam melewati sungai Jihun dan menguasai Balkh, Herat, Kabul, Afghanistan, dan Ghaznah, serta negeri-negeri Turkistan. - Futuhat juga berlanjut ke ‘Ammuriyyah, Adzerbaian, negeri terujung Armenia dan sebagai negara Thabaristan, selatan laut Qazwin. -Dakwah juga memasuki kawasan Nubah dan Sudan (Negeri-negeri di selatan Mesir). c. Cyprus Kaum muslimin dengan menggunkan armada lautnya mampu melakukan perlawanan di medan air. Karena kemampuan tersebut, kaum muslimin dapat menguasai kepulauan Cyprus tahunn 28 H di bawah komando Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Semula kepualauan Cyprus dan kepulauan sekitarrnya ditaklukan, lautan tersebut dikenal dengan lautan Islam. B. Dakwah pada masa Ali bin abi thalib 1. Biopgrafi singkat Ali bin abi thalib Nama lengkap Ali bin abi thalib adalah Ali bin abi thalib bin abdil muthalib bin hasyim bin abdi manaf bin qushay. Ali adalah sepupu dan menantu Nabi.Iatelah masuk islam ketika usianya masih sangat muda. Ketika Nabi menerima wahyu yang pertama, menurut hasan Ibrahim hasan, ali berumur 13 tahun, atau 9 tahun, menurut mahmudunnasir. Ia menemani nabi dalam perjuangan menegakkan islam, baik di mekkah maupun madinah. Ali menikah dengan Fatimah.Dari sisi inilah, keturunan Nabi berkelanjutan. Selepas wafatnya Rasulullah, ia sibuk mengurus jenazah beliau. Oleh sebab itu ia tidak berkesempatan membaiat Abu bakar sebagai khalifah dan baru membaiatnya setelah Fatimah wafat. Ali meninggal dunia di kuffah pada fajar tanggal 21 ramadhan tahun 40 hijriyah dalam usia 58 tahun. Ia dibunuh oleh Abdurrahman bin muljam al-kharji. 2. Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah diangkat menjadi khalifah yan keempat menggantikankhalifah Ustman bin Affan. Setelah dilantik Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah hendak mengembalikan umat kepada kehidupan seperti zaman Rasulullah, dimana orang bekerja dan berjihad smata-mata karena Allah SWT. Setelah Rasulullah wafat, dakwah menghadapi tantangan yang berat.Beberapa suku ada yang murtad.Disamping itu ada yang menolak membayar dan mengaku sebagai nabi. Beberapa hari setelah pembunuhan Ustman, stabilitas keamanan kota madinah menjadi rawan. Gafiqi bin Harb memegang keamanan ibu kota selama lima hari sampai terpilihnya khalifah yang baru.Tugas pertama Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah adalah menghidupkan cita-cita Abu Bakar dan umar, yaitu penarikan kembali semua tanah dan hibah yan telah dibaikan oleh Ustman kaum kerabatnya, dan masih banyak lagi. 3. Kebijakan dan srategi dakwah ali -Penggantian pejabat lama dengan yang baru Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya, ia menhadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikitpun dalam pemerintahannya yang dikatan stabil.bsetelah menduduki jabatan khalifah, Ali memecat gubernur yang diangkat oleh Ustman.Dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi dikarenakan mereka. -Penarikan kembali tanah hadiah Ali juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Ustman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada Negara, dan memakai kembali system dietribusi pajak tahunan di antara orang-orang islam sebagaiman pernah diterapkan oleh Umar bin Khatab. -Menghadapi para pemberontak Setelah kebijakan tersebut diterapkan, Ali menghadapi peberontakan Thalhah, Zubair, dan Aisyah.Alasan mereka, Ali tadak mau menghukum para pembunuh Ustman.Sebenarnya Ali ingin menghindari perang, dan lebih memilih berunding, namun ajakan tersebut ditolak.Akhirnya pertempuran terjadi.Perang ini disebut perang Jamal (perang unta).Karena Aisyah dalam pertempuran ini menunggangi unta. Dalam perang ini Zubair dan Thalhah terbunuh saat akan melarikan diri dan Aisyah dikirim kembali ke Madinah. C. Ciri-ciri umum dakwah pada masa khulafaur 1. Kader-kaader terbaik Rasulullah telah memimpin pemerintahan islam selama tiga puluh tahun. Kekuatan iman yang ada didalam dada mereka menciptakan motivasi yang kuat untuk melakukan aktifitas dakwah keluar jazirah arabia. Motif dakwah tersebut membuat kaum muslimin tidak pernah lelah melakukan perjalanan panjang membuka negeri demi negeri untuk menyiarkan islam. Aktifitas mereka tersebut di dalam sejarah islam dikenal dengan futuhat islamiyyah. 2. Sarana terbesar dakwah pada masa ini (kurang lebih 30 tahun) adalah pemerintahan dan kekuasaan. Lewat media pemerintahan para khalifah menentukan kebijakan dan strategi dakwah baik untuk masyarakat islam atau di luar masyarakat islam. 3. Futuhat islamiyyah yang dilakukan oleh para sahabat selalu diikuti oleh perluasan peikiran islam. mayoritas penduduk yang didatangi oleh kaum muslimin memelik islam karena pilihan mereka. Mereka memandang kaum muslimin bukan sebagai hantu yang menakutkan, tetapi iabarat kapal penyelamat yang siap membawa mereka ke pulau impian. 4. Kesibukan kaum muslimin membuka wilayah dakwah baru tidak membuat mereka lupa memelihara dan mngembangkan pemikiran islam. Diantara gerakan pemikiran yang paling menonjol pada masa khulafaur rasyidin adalah: a. Menjaga keutuhan Al-Quran al karim dan menggumpulkannya dalam benntuk mushaf pada Abu Bakar. b. Memberlakukan mushaf standar pada masa Utsman bin Affan. c. Keseriusan mereka untuk mencari dan mengajarkan ilmu dan memerangi kebodohan berislam para penduduk negeri. d. Ibrah/pelajaran yang dapat diambil dari sejarah perkembangan dakwah Ustman dan Ali adalah sebagai berikut: -Ustman bin Affan Ustman bin Affan adalah seseorang pemimpin yang berjuang meneruskan perjuangan para Khalifah pendahulunya. Beliau mampu melakukan perluasan wilayah yang patut dikenang.Bilau mampu membentuk angkatan laut Arab.Coran kepemimpinan beliau yang patut dicontoh dan diterapkan yaitu sifat keterbukaan dan demokratis. -Ali bin Abi Thalib Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemimpin yang ‘alim, gagah berani, dan tangkas. Seluruh potensinya dipergunakan untuk mengatasi perpecahan dan kekacuan dalam negeri. Beliau dilantik menjadi Khalifah dalam situasi yang kacau balau, akan tetapi ia mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Perjuangan beliau senantiasa untuk keutuhan umat.
DAFTAR PUSTAKA
Samsul Munir Amin,2014, Sejarah Dakwah, Jakarta: Amzah.
Wahyu Ilaihi dan Harjani Hefni,2007,pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. https://www.scribd.com