Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SEJARAH DAKWAH PADA MASA UTSMAN DAN ALI

Matakuliah: Sejarah Dakwah


Dosen pengampu:

Di susun oleh:
Asniardi: 12005085

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULITAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

A. Dakwah pada masa Utsman Bin Affan (23H – 36H)


1. Biografi singkat Utsman Bin Affan Nama lengkapnya Utsman bin
Afffan bin Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf. Ibunya bernama
Arwa binti Kuraiz dari bani Abdi Syams.Beliau dilahirkan di Thaif, enam tahun
setelah tahun gajah.Beliau terkenal pemalu memiliki kecerdasan akal, sangat
iffah (menjaga kehormatan diri), menjaga silaturrahmi, takwa, panjang shalat
tahajjud-nya, menangis saat mengenang negeri akhirat, tawadu, mulia, dan
dermawan.
Utsman adalah pedagang dengan modal sangat besar sebelum Islam.Beliau
adalah orang yang sangat dekat dengan rasulullah. Beliau digelar Dzun
Nurain karena menikah dengan dua anak Rasulullah, Ruqqayah dan Ummu
Kultsum.
Beliau juga termasuk di antara sepuluh sahabat yang mendapat berita
gembira akan masuk surga dan beliau akan mati syahhid. Beliau
meriwayatkan hadis dari Rasulullah sebanyak 146 hadis.Beliau juga
memperluas Masjidilharam Mekkah dan Masjid
Nabawi Madinah.Pada masanya, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat
mengalami peningkatan karena meningkatnya sumber pendapatan Negara
da penghasilan rakyat.
Sebagian masyarakat membangkang kepemimpinan beliau setelah dihasut
oleh Ibnu Saba’.Kaum munafik berkumpul dan mengepung rumahh
beliau.Setelah melakukan negosiasi, mereka memasuki rumah Khalifah dan
membunuh Utsman yang saat itu telah berusia 80 tahun.Ketika dibunuh
beliau sedang berpuasa dan embaca Al-Qur’an.Pembunuhan ini terjadi pada
tahun 36 H dan menjadi mata rantai perselisihan panjang di tubuh kaum
muslimin.
2. Utsman bin Affan Menjadi Khalifah
Khalifah Utsman mengucapkan khutbah baiat setelah selesai
pelantikannya. Di dalam khutbahnya itu, ia menegaskan sebagai berikut:
“Sesungguhnya kita berada di sisa umur dunia.Olehkarena itu, bergegaslah
mengerjakan kebaikan yang telah ditakdirkan atasmu.Kehadiranmu di dunia
ini –baik pagi maupun petang– penuh dengan kepalsuan dan tipu daya. Oleh
karena iu, jangan sampai kamu tertipu oleh kehidupan dunia, sehingga kamu
melupakan Allah.
Perhatikanlah sejarah orang masa lalu, kemudiann waspada dan jangan lupa
karena sesungguhnya Allah tidak akan melupakanmu. Di manakah
anak-anak manusia yang mengutamakan dunia dan bergelimang
kesenangan?Bukankah mereka telah tidak ada lagi?Lemparkanlah dunia,
seperti halnya Allah telah melemparkannya. Tuntutlah akhirat, karena Allah
telah mengambil contoh:
“Dan buatkanlah merrreka (manusia) perempumaan kehiupan dunia ini,
ibarat air (hujan) yang kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan
tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumuhhan) iru menjadi kering
yang diterbangkan oleh angin.DanAllah Mahakuasa atas
segaa sesuatu.Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia
tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi (18): 45-46)
Khalifah Umar mencalonkan enam orang, yaitu Utsman bin Affan, Ali bin Abi
Thalib, Thalhah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqash, dan Abdullah.
Setelah melalui sidang, majelis syura akhirnya memberi mandat kekhalifahan
kepada Utsman bin Affan. Masa pemerintahannya adalah yang terlama, yaitu
12 tahun.Meskipun demikian, tidak seluruh masa pemerintahannya baik dan
sukses, terlebih lagi enam tahun terakhir yang merupakan masa terburuk.
Pada masa-masa awal dari pemerintahannya, Utsman melanjutkan
kesuksesan para pendahulunya, terutama dalam perluasan wilayah
kekuasaan.Daerah-daerah strategis yang sudah dikuasai Islam, seperti
Mesir dan Irak, terus dilindungi dengan melakukan serangkaian ekspedisi
militer yang direncankan secara cermat. Di Mesir, pasukan muslim
diinstruksikan untuk memasuki Afrika Utara. Salah satu pertempuran pening
di sini adalah Dzat As-Sawari (Peperangan Tiang Kapal) yang terjadi di Laut
Tengah, dekat kota Iskandariah. Pasukan Islam di bawah pimpinan Abdullah
bin Abi Sarah mealwan pasukan Romawi di bawah pimpinan Kaisar
Konstantin. Perang tersebuut dinamakan demikian karena banyaknya kapal
perang yang digunakan.Konon semuanya berjumah 1000 kapal, 200 kapal
milik pasukan Islam dan sisanya milik pasukan romawi.Pasukan Islam berhasil
mengusir musuh. Mereka bergerak dari kota Bashrah unuk menaklukkan sisa
wilayahh Kerajaan Sasan di Irak. Di sampng itu, dari kota Kufah, pasukan
Islam menyerbu beberapa provinsi di sekitar Laut Kaspia.
Karya monumental Utsman yan dipersembahkan kepada umat Islam adalah
penyusunan Al-Qur’an.Penyusunan ini untuk mengakhiri perbedaan dalam
membaca Al-Qur’an. Selamma pengiriman ekspedisi militer ke Armrenia dan
Azerbaijan, terdapat perbedaan dalam membaca Al-Qur’an di alangan
tentara muslim yang direkrut dari Syiria dan Irak.
Upaya penyusunan Al-Qur’an diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Adapun hal
pertama yang dilakukan dewan penyusunan adalah mengumpulkan
tulisan-tulisan Al-Qur’an yang diantaranya disimpan oleh Hafshah, istri Nabi
SAW.Selanjutnya, dewan membuat beberapa salinan naskah Al-Qur’an untuk
dikirimkan ke berbagai wilayah sebagai pedoman yang benar untuk masa
selanjutnya.
Setelah melewai masa-masa yang gemilang, pda paruh terakhir masa
kekuasaannya, Khalifah Utsman menghadapi berbagai pemberontakan di
dalam negeri.Pemberontakan itu dilakukan oleh orang-orang yang kecewa
terhadap kebijakannya.Akan tetapi, kekecewaan itu sebenarnya sudah ada
sejak Utsman terpilih menjadi khalifah.
Utsman terpilih karena ia adalah orang yang baik dan shaleh. Namun, dala
beberapa hal, ia kurang menguntungkan. Utsman terlalu terikat degan
kepentingan-kepentingan orang Mekah, khususnya kaum Quraisy dari
kalangan Bani Umaiyah.Kemenagan Utsman adalah kemenangan sanak
saudaranya dari keluarga besar Bani Umaiyah.Oleh karena itu, Utsman
berada di bawah dominasi mereka dan kedudukan di pemerinahan diduduki
sanak saudaranya.Ketidaktegasan dan nepotisme telah membawa Khalifah
ke puncak kebencian rakyat yang beberapa waktu kemudian meletus
menjadi pertikaian di kalangan umat Islam.
Ketika Utssman mengangkat Marwan bin Hakam, sepupu Khalifah yang
dituduh sebagai orang yang memntingkan diri sendiri dan suku intrik,menjadi
sekretaris utamanya, segera saja timbul mosi tidak percaya diri dari rakyat.
Begitu pula penempatan Mu’awiyah, Walid bin Uqbah, dan Abdullah bin
Sa’ad sebagai gubernur Syiria, Irak, dan Mesir juga sangat tidak disukai oleh
umum. Ditambah lagi tuduhan-tuduhan keras bahwa kerabat Khalifah
memperoleh harta baitul mal.Disamping itu, Mu’awiyah mengambil alih tanah
negara di Syiria, sementara Khalifah mengizinkan Abdullah untuk mengambil
seperlima dari harta rampasan Perang Tripoli untuk kepentingan pribadi.
Situasi politik di ahir masa pemerintahan Utsman semakin kacau.Bahkan,
usaha-usaha yang bertujuan baik untuk kemaslahatan disalahpahami dan
melahirkan perlawanan dari masyarakat. Sementara itu, lawan-lawan politik
Utsman menuduh bahwa ia sama seklai tidak mempunyai otoritas untuk
menerapkan edisi Al-Qur’an yang dibakukan. Dengan kata lain, mereka
mendakwa Utsman tellah menyelewengkan kekuasaan yang diamanahkan
kepadanya.
Terhadap kecaman-kecaman tersebut, Khalifah berupaya untuk membela
diri.Tentang pemborosan uang negara, misalnya, Utsman menepis keras
tuduhan keji ini. Betul ia banyak membantu saudara-saudaranya dari Bani
Umaiyah, tetapi itu diambil kekayaan pribadinya, bukan dari kas negara
bahkan Khalifah tidak mengambil gaji yang menjadi haknya. Pada saat
menjabat Khalifah, Utsman justru jatuh miskin.Selain karena harta yang
dimiliki dipakai untuk membantu sanak keluarganya, juga karena seluruh
waktunya dihabiskan untuk mengurusi persoalan kaum muslimin. Oleh sebab
itu, ia tidak lagi memiliki kesempatan untuk mengumpulkan harta seperti
pada masa sebelum menjadi khalifah.
Utsman pun mengeluarkan pernytataan, “Pada saat pencapaianku menjadi
Khalifah, au adalah pemilik kambing atau unta yang paling banyak
di Arab.Namun, hari ini aku tidak memiliki kambing atau unta, kecuali yang
digunakan dalam ibadah haji.Tentang penyokong mereka, aku memberri
mereka dari milikku pribadi. Tentang harta kekayaan negara, aku
menganggapnya tidak halal, baik bagi diriku sendiri maupun orang lain. Aku
tidak mengambil apapun dari kekayaan negara.Apa yang aku makan adalah
hasil nafkahku sendiri.
Rasa tidak puas terhadap Khalifah Utsman semakin besar
dan menyeluruh.Di Kufah dan Bashrah, rakyat menentang Gubernur Thalhah
dan Zubair yang diangkat oleh Khalifah. Sementara itu, rakyat Mesir
menyatakan ketidaksetiaan mereka terhadap Guberrnur Abdullah bin Sa’ad,
saudara angkat Khalifah dan merupakkan pengganti Gubernur Amr bin
Al-Ash, karena konflik mengenai pembagian ghanimah. Pemberontakan
berhasil mengusir Gubernur, lalu mreka bearak-arakan menuju ke Madinah
dan bergabung dengan pemberontak dari Bashrah dan Kufah untuk
menuntut Khalifah. Klalifahpun menuruti kemauan mereka dengan
mengangkat Muhammad bin Abi Bakar sebagai guernur Mesir.
Setelah itu, para pemberontak menemukan surat yang dibawa oleh utusan
khusus ang menerangkan bahwa para wakil itu harus dibunuh setelah sampa
Mesir. Orang yang menulis surat itu menurut mereka adalah Marwan bin
Hakam. Oleh karena itu mereka meminta iserahkannya Marwan.Tuntutan itu
tidak dipenuhi oleh Khalifah. Sementara itu, Ali bin Abi Thalib ngin
menyelesaikan persoalan tersebut dengan jalan damai. Akan tetapi, mereka
tidak mau menerimannya.Mereka lalu mengepung rumah Khalifah dan
membunuhnya. Ketika itu, ia sedang berpuasa dan membaca Al-Qur’an.
Pembunuhan tersebut terjadi pada tahun 35 H (656 Masehi).
3. Metode Dakwah Utsman bin Affan
Metode dakwah beliau dapat dilihat dari pidato beliau di hadapan publik
setelah beliau dibaiat menjadi khalifah ketiga. Beliau berkata: “Sesugguhnya
aku diberi tugas dan aku terma. Ketahuilah bahwa aku ini penerus dan bukan
pembuat yang baru, dan ketahuilah bahwa aku berkewajiban terrhdap tiga
hal setelah AlQur’an dan As-Sunah, yaitu mengikuti orang-orang sebelumku
yang telah kalian sepakati dan kalian ikuti, mengikuti tradisi orang-orang
baik yang diperoleh dari orang-orang baik, dan tidak menghukum kalian
keculai jika terpaksa hukuman harus diberikan. Sesungguhnya dunia ini hijau
dan menarik bagi manusia sehingga banyak di antara meraka yang
condong kepadanya.Maka janganla kalian condong dan percaya kepada
dunia, karena ia tidak dapat dipercaya, dan ketahuilah bahwa dunia ini tidak
mau meninggalkan kecuali manusia sendiri yang meninggalkannya.”
Pidato Utsman memberikan gambaran kepada kita metode dakwah beliau, di
antaranya:
– Berdakwah dengan melaksanakan tugas kekhalifahan yang diamanahkan
secara maksimal
– Meneruskan dakwah para pendahulunya, Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar
– Berdakwah dalam bingkai Al-Qur’an dan As-Sunah
– Mengikuti tadisi baik yang sudah ada
– Tidak mendahulukan hhukuman dalam mendidik rakyat
– Mengajak rakyat agar hidup zuhud
– Pidato yan berisi program kerja tersebut beliau wujudkan dalam
masa-masa pemerintahan beliau.
4. Futuhat pada Masa Utsman bin Affan
Pada masa Utsman, pihak Romawi mencoba untuk melanggar perjanjian
damai dengan Amr bin Ash di Iskandariyyah dan berusaha melakukan
penyerangan ke wawasan ini. Amr bergerak kesana untuk menghentikan
pengkhianatan.
Pada masa Utsman peluasan wilayah meliputi kawasan:
a. Barat Afrika
Pasukan dipimpin oleh Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarh.
b. Negeri-negeri di seberang sungai:
-Pasukan Islam melewati sungai Jihun dan menguasai Balkh, Herat, Kabul,
Afghanistan, dan Ghaznah, serta negeri-negeri Turkistan.
- Futuhat juga berlanjut ke ‘Ammuriyyah, Adzerbaian, negeri terujung
Armenia dan sebagai negara Thabaristan, selatan laut Qazwin.
-Dakwah juga memasuki kawasan Nubah dan Sudan (Negeri-negeri di
selatan Mesir).
c. Cyprus
Kaum muslimin dengan menggunkan armada lautnya mampu melakukan
perlawanan di medan air. Karena kemampuan tersebut, kaum muslimin dapat
menguasai kepulauan Cyprus tahunn 28 H di bawah komando Mu’awiyah bin
Abi Sufyan. Semula kepualauan Cyprus dan kepulauan sekitarrnya ditaklukan,
lautan tersebut dikenal dengan lautan Islam.
B. Dakwah pada masa Ali bin abi thalib
1. Biopgrafi singkat Ali bin abi thalib
Nama lengkap Ali bin abi thalib adalah Ali bin abi thalib bin abdil muthalib
bin hasyim bin abdi manaf bin qushay. Ali adalah sepupu dan
menantu Nabi.Iatelah masuk islam ketika usianya masih sangat muda. Ketika
Nabi menerima wahyu yang pertama, menurut hasan Ibrahim hasan, ali
berumur 13 tahun, atau 9 tahun, menurut mahmudunnasir. Ia menemani nabi
dalam perjuangan menegakkan islam, baik di mekkah maupun madinah.
Ali menikah dengan Fatimah.Dari sisi inilah, keturunan Nabi berkelanjutan.
Selepas wafatnya Rasulullah, ia sibuk mengurus jenazah beliau. Oleh sebab
itu ia tidak berkesempatan membaiat Abu bakar sebagai khalifah dan baru
membaiatnya setelah Fatimah wafat. Ali meninggal dunia di kuffah pada
fajar tanggal 21 ramadhan tahun 40 hijriyah dalam usia 58 tahun. Ia dibunuh
oleh Abdurrahman bin muljam al-kharji.
2. Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah
Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah diangkat menjadi khalifah yan keempat
menggantikankhalifah Ustman bin Affan. Setelah dilantik Ali bin Abi Thalib
menjadi khalifah hendak mengembalikan umat kepada kehidupan seperti
zaman Rasulullah, dimana orang bekerja dan berjihad smata-mata karena
Allah SWT. Setelah Rasulullah wafat, dakwah menghadapi tantangan yang
berat.Beberapa suku ada yang murtad.Disamping itu ada yang menolak
membayar dan mengaku sebagai nabi.
Beberapa hari setelah pembunuhan Ustman, stabilitas keamanan kota
madinah menjadi rawan. Gafiqi bin Harb memegang keamanan ibu kota
selama lima hari sampai terpilihnya khalifah yang baru.Tugas pertama Ali bin
Abi Thalib menjadi khalifah adalah menghidupkan cita-cita Abu Bakar dan
umar, yaitu penarikan kembali semua tanah dan hibah yan telah dibaikan oleh
Ustman kaum kerabatnya, dan masih banyak lagi.
3. Kebijakan dan srategi dakwah ali
-Penggantian pejabat lama dengan yang baru
Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintah hanya enam tahun. Selama masa
pemerintahannya, ia menhadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa
sedikitpun dalam pemerintahannya yang dikatan stabil.bsetelah menduduki
jabatan khalifah, Ali memecat gubernur yang diangkat oleh Ustman.Dia yakin
bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi dikarenakan mereka.
-Penarikan kembali tanah hadiah
Ali juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Ustman kepada penduduk
dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada Negara, dan memakai
kembali system dietribusi pajak tahunan di antara orang-orang islam
sebagaiman pernah diterapkan oleh Umar bin Khatab.
-Menghadapi para pemberontak
Setelah kebijakan tersebut diterapkan, Ali menghadapi peberontakan
Thalhah, Zubair, dan Aisyah.Alasan mereka, Ali tadak mau menghukum para
pembunuh Ustman.Sebenarnya Ali ingin menghindari perang, dan lebih
memilih berunding, namun ajakan tersebut ditolak.Akhirnya pertempuran
terjadi.Perang ini disebut perang Jamal (perang unta).Karena Aisyah dalam
pertempuran ini menunggangi unta. Dalam perang ini Zubair dan Thalhah
terbunuh saat akan melarikan diri dan Aisyah dikirim kembali ke Madinah.
C. Ciri-ciri umum dakwah pada masa khulafaur
1. Kader-kaader terbaik Rasulullah telah memimpin pemerintahan islam
selama tiga puluh tahun. Kekuatan iman yang ada didalam dada mereka
menciptakan motivasi yang kuat untuk melakukan aktifitas dakwah keluar
jazirah arabia. Motif dakwah tersebut membuat kaum muslimin tidak pernah
lelah melakukan perjalanan panjang membuka negeri demi negeri untuk
menyiarkan islam. Aktifitas mereka tersebut di dalam sejarah islam dikenal
dengan futuhat islamiyyah.
2. Sarana terbesar dakwah pada masa ini (kurang lebih 30 tahun) adalah
pemerintahan dan kekuasaan. Lewat media pemerintahan para khalifah
menentukan kebijakan dan strategi dakwah baik untuk masyarakat islam
atau di luar masyarakat islam.
3. Futuhat islamiyyah yang dilakukan oleh para sahabat selalu diikuti oleh
perluasan peikiran islam. mayoritas penduduk yang didatangi oleh kaum
muslimin memelik islam karena pilihan mereka. Mereka memandang kaum
muslimin bukan sebagai hantu yang menakutkan, tetapi iabarat kapal
penyelamat yang siap membawa mereka ke pulau impian.
4. Kesibukan kaum muslimin membuka wilayah dakwah baru tidak membuat
mereka lupa memelihara dan mngembangkan pemikiran islam.
Diantara gerakan pemikiran yang paling menonjol pada masa khulafaur
rasyidin adalah:
a. Menjaga keutuhan Al-Quran al karim dan menggumpulkannya dalam
benntuk mushaf pada Abu Bakar.
b. Memberlakukan mushaf standar pada masa Utsman bin Affan.
c. Keseriusan mereka untuk mencari dan mengajarkan ilmu dan memerangi
kebodohan berislam para penduduk negeri.
d. Ibrah/pelajaran yang dapat diambil dari sejarah perkembangan dakwah
Ustman dan Ali adalah sebagai berikut:
-Ustman bin Affan
Ustman bin Affan adalah seseorang pemimpin yang berjuang meneruskan
perjuangan para Khalifah pendahulunya. Beliau mampu melakukan perluasan
wilayah yang patut dikenang.Bilau mampu membentuk angkatan
laut Arab.Coran kepemimpinan beliau yang patut dicontoh dan diterapkan
yaitu sifat keterbukaan dan demokratis.
-Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemimpin yang ‘alim, gagah berani, dan
tangkas. Seluruh potensinya dipergunakan untuk mengatasi perpecahan dan
kekacuan dalam negeri. Beliau dilantik menjadi Khalifah dalam situasi yang
kacau balau, akan tetapi ia mampu menjalankan roda pemerintahan dengan
baik. Perjuangan beliau senantiasa untuk keutuhan umat.

DAFTAR PUSTAKA

Samsul Munir Amin,2014, Sejarah Dakwah, Jakarta: Amzah.


Wahyu Ilaihi dan Harjani Hefni,2007,pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
https://www.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai