Kelompok 7 Laporan Modul 1 Ims
Kelompok 7 Laporan Modul 1 Ims
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan laporan
tutorial modul “Infeksi Menular Seksual (IMS)” dengan tepat waktu. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada setiap pihak
yang telah mampu dalam penyusunan laporan ini selama masa tutorial khususnya
dr. Rosdiana Sahabuddin, Sp.OG pembimbing kami dan juga dokter penguji
OSOCA, yang telah membantu selama proses PBL berlangsung dan kepada ketua
maupun teman-teman yang mambantu dalam bentuk materi, sehingga laporan
hasil tutorial modul dapat diselesaikan dengan baik.
Kelompok 7
SKENARIO 7
Nona M, usia 29 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan luka pada bibir
kemaluan dan anus sejak 2 bulan lalu, awalnya benjolan berwarna merah yang
tidak terasa nyeri lalu secara perlahan pecah dan menimbulkan beberapa luka
yang berwarna merah terang seperti daging dan mudah berdarah. Riwayat
melakukan hubungan seksual dengan tiga orang laki-laki dalam 2 bulan terakhir
dan melakukan hubungan seksual sebelum muncul benjolan pada kemaluan.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan ulkus dengan granulasi pada labium minus dan
perineum, berbentuk bulat, berwarna merah terang seperti daging (beefy red
appearance), mudah berdarah, tidak teratur, dasar kotor, keluar sekret amis
berwarna kecoklatan.
1. ASPEK SENTRAL
ANATOMI ORGAN GENITALIA WANITA
a. Vulva (Pukas)
Vulva merupakan organ yang tampak dari luar dan berbentuk lonjong
dengan ukuran panjang dari muka kebelakang.Vulva terdiri atas mons
pubis, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum, dan hymen.
b. Labia Minora
Merupakan bibir kecil yang berasal dari lipatan tipis dari kulit sebelah
dalam labia mayora. Kedua lipatan labia minora bertemu di atas klitoris
yang disebut preputium klitoridis dan bertemu di bawah klitoris disebut
frenulum klitoridis. Kebelakang labia minora bersatu membentuk fossa
navikulare (fourchette). Labia minora mengandung banyak glandula
sebacea dan ujung-ujung syaraf yang sensitif.
c. Perineum
Terletak diantara vulva dan anus. Panjangnya rata-rata 4 cm. Perineum
merupakan daerah yang biasanya dilakukan episiotomy pada saat
persalinan untuk melebarkan jalan lahir.
2. INFORMASI TAMBAHAN
ANAMNESIS
a. Nona M, usia 29 tahun
b. Terdapat luka pada bibir kemaluan dan anus sejak 2 bulan lalu
c. Riwayat melakukan hubungan seksual dengan 3 orang pria dalam 2
bulan terakhir
d. Melakukan hubungan seksual sebelum muncul benjolan pada
kemaluan
PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda vital dalam batas normal
b. Didapatkan ulkus dengan granulasi pada labium minus dan perineum,
berbentuk bulat, berwarna merah terang seperti daging (beefy red
appearance), mudah berdarah, tidak teratur, dasar kotor, keluar sekret
amis berwarna kecoklatan
7. DIAGNOSIS
a. Terapi
Farmakologi:
• Lini pertama: Azitromisin 1 gram per oral 1x/minggu atau 500
mg/hariselama 3 minggu.
• Lini kedua:
- Doksisiklin 2 x 100mg/hari minimal selama 3 minggu
- Ciprofloksasin 2 x 750mg/hari minimal selama 3 minggu
- Eritromisin 4 x 500mg/hari minimal selama 3 minggu
- Trimethoprim-sulfamethoxazole (160mg/800mg) tablet per
oral 2x/hari minimal selama 3 minggu
• Keadaan Khusus
- Granuloma inguinale dengan Kehamilan Doksisiklin tidak
boleh diberikan pada trimester kedua dan ketiga kehamilan
karena dapat menyebabkan diskolorasi gigi dan tulang.
Ciprofloksasin dilaporkan dapat merusak kartilago pada
animal studi. Oleh karena itu, perempuan yang hamil dan
menyusui dapat diberikan pengobatan golongan makrolide
(azitromisin atau eritromisin).
- Infeksi HIV Pasien dengan infeksi granuloma inguinale dan
HIV memperoleh pengobatan yang sama dengan pasien
granuloma inguinale tanpa HIV. Antibiotik tambahan dapat
diberikan jika tidak ada perbaikan dalam beberapa hari
setelah pengobatan. Antibiotik yang menjadi pilihan yaitu
aminoglikosida (gentamisin 1mg/kgBB intravena setiap 8
jam).
Non-Farmakologi
ASPEK AIK
Artinya:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
(Q.S An-Nur: 30)
Maka dari itu, syahwat yang dimiliki manusia akan mendorongnya untuk lebih
condong kepada lawan jenisnya. Dengan kecondongan syahwat ini, masing-
masing dari laki-laki dan perempuan diperintahkan untuk bersatu dalam ikatan
pernikahan. Dan juga sebaiknya perilaku berhubungan seksual agar ditujukan
pada pasangan halal masing-masing, tidak berzina apalagi berpasangan dengan
sesama jenis.
Allah berfirman, “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang
disembunyikan oleh hati.”(Al-Ghafir: 19)
Karena perilaku seks bebas yang keji ini berawal dari pandangan mata, Allah
mendahulukan perintah memalingkan pandangan mata daripada perintah menjaga
kemaluan. Banyak musibah besar yang berasal dari pandangan mata, ibarat
kobaran api yang besar yang berasal dari bunga api. Mulanya hanya pandangan,
kemudian khayalan, lalu langkah nyata, dan setelah itu, tindak kejahatan besar
berupa seks bebas atau zina. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda:
“Apabila seorang hamba berzina, keluarlah iman darinya, lalu iman itu seperti
naungan (di atas kepalanya). Apabila dia telah bertobat darinya, kembalilah iman
itu kepadanya.” (HR. Abu Dawuddan at-Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh al-
Albani dalam ash–Shahihah)
DAFTAR PUSTAKA