Anda di halaman 1dari 8

Tugas dr.

Nidya

1. Grade hiperemis gravidarum

 Tingkat 1, lemah,napsu makan↓, BB↓,nyeri epigastrium, nadi↑,turgor kulit


berkurang,TD sistolik↓, lidah kering, mata cekung.
 Tingkat 2, apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering dan kotor, mata sedikit
kterik, kadang suhu sedikit ↑, oliguria, aseton tercium dalam hawa pernafasan.
 Tingkat 3,KU lebih lemah lagi, muntah-muntah berhenti, kesadaran menurun
dari somnolen sampai koma, nadi lebih cepat, TD lebih turun. Komplikasi fatal
ensefalopati Wernicke : nystagmus, diplopia, perubahan mental.Ikterik

2. Servisistis

Servisitis adalah peradangan dari selaput lendir dari kanalis servikalis.


karena epitel selaput lendir kanalis servikalis hanya terdiri dari satu lapisan sel
silindris sehingga lebih mudah terinfeksi dibanding selaput lendir vagina.(
gynekologi .FK UNPAD, 1998 )
Servisitis disebabkan oleh kuman-kuman seperti : trikomonas vaginalis, kandida
dan mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina
seperti streptococcus,enterococus, e.coli, dan stapilococus
kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi pada epitel gepeng dan perubahan
inflamasi kromik dalam jaringan serviks yang mengalami trauma.

Penyebab lain dari peradangan, meliputi:


 Alergi terhadap bahan kimia yang ada di dalam spermisida, pembilas vagina,
atau kondom berbahan karet lateks.
 Iritasi atau cedera dari tampon, pessarium, atau dari alat kontrasepsi wanita
seperti diafragma.
 Ketidakseimbangan bakteri. Pada keadaan normal, bakteri sehat di vagina
dikalahkan oleh bakteri yang tidak sehat atau berbahaya. Ini juga disebut
vaginosis bakterial.
 Ketidakseimbangan hormon. Kadar estrogen yang relatif rendah atau
progesteron yang relatif tinggi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk
mempertahankan jaringan serviks yang sehat.
 Kanker atau pengobatan kanker. Pada keadaan jarang, penanganan dengan
radiasi atau pemberian obat antikanker dapat menyebabkan perubahan pada
serviks yang sesuai dengan servisitis.

Patofisiologi
a. Cerviks kelihatan normal, hanya pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan
infiltrasi endokopik dalam stroma endocerviks. Cervicitis ini tidak menimbulkan
gejala, kecuali pengeluaran sekret yang agak putih kekuningan.
b. Disini pada portio uteri sekitar ostium uteri eksternum tampak daerah
kemerah-merahan yang tidak terpisah secara jelas dan epitel portio
disekitarnya, sekret dikeluarkan terdiri atas mukus bercampur nanah.
c. Sobekan pada cerviks uteri disini lebih luas dan mucosa endocerviks lebih
kelihatan dari luar (eksotropion). Mukosa dalam keadaan demikian itu mudah
kena infeksi dari vagina, karena radang menahun, cerviks bisa menjadi
hipertropis dan mengeras : sekret bertambah banyak.

GEJALA KLINIS
Kebanyakan wanita yang mengalami servisitis tidak memperlihatkan gejala
apapun. Keadaan tersebut dapat dijumpai hanya setelah dilakukan pemeriksaan
atau uji berkala.
Tanda-tanda dan gejala-gejala, jika ada, meliputi:
 Luah (discharge) vagina berwarna kelabu atau kuning pucat.
 Perdarahan vagina abnormal, seperti perdarahan pascasanggama atau antar
haid.
 Nyeri sanggama (dispareunia).
 Berkemih yang sukar, nyeri, dan sering.
 Nyeri panggul atau perut atau demam, pada keadaan yang jarang.
KLASIFIKASI
1. Cervicitis Akut
Cervicities akut ialah infeksi yang diawali di endocerviks dan ditemukan pada
gonorrhoe, dan pada infeksi post-abortum atau post-partum yang disebabkan
oleh Streptoccocus, Stafilococcus, dan lain-lain. Dalam hal ini, serviks memerah
dan bengkak dengan mengeluarkan cairan mukopurulent. Servisitis akut
biasanya merupakan infeksi yang ditularkan secara seksual.
Pengobatan dilakukan dalam rangka pengobatan infeksi tersebut. Penyakitnya
dapat sembuh tanpa bekas atau menjadi servisitis kronis.
2. Cervicitis Kronis
Penyakit ini dijumpai pada wanita yang pernah melahirkan. Luka-luka kecil atau
besar pada serviks karena partus abortus memudahkan masuknya kuman-
kuman ke dalam endocerviks dan kelenjar-kelenjarnya, lalu menyebabkan
infeksi menahun.
Cervisitis kronis paling sering terlihat pada ostium eksternal dan canalis
endoserviks
Dd: kanker serviks, lesi tuberkulosis,hepes genitalia
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Khusus Dapat dilakukan dengan :
1. Pemeriksaan dengan speculum.
2. Sediaan hapus untuk biakan dan tes kepekaan.
3. Pap smear.
4. Biakan damedia.
5. Biopsy.
PENATALAKSANAAN
1. Servisitis Akut
Memberikan antibiotik dosis tepat misal doxycicline, azithromycin, erithromisin
dan menjaga kebersihan daerah kemaluan.
2. Servisitis Kronik
Pengobatan terhadap infeksi ini dimulai dengan pemeriksaan setelah 42 hari
persalinan atau sebelum hubungan seks dimulai.
Pada mulut rahim luka lokal disembuhkan dengan cairan albutil tingtura, cairan
nitrasargenti tingtura, dibakar dengan pisau listrik, termokaumeter,
mendinginkannya (kryosurgery).
Penyembuhan servisitis menahun sangat penting karena dapat menghindari
keganasan dan merupakan pintu masuk infeksi kealat kelamin bagian atas.
Namun servisitis kronika pengobatannya lebih baik dilakukan dengan jalan
kauterisasi radial dengan termokauter atau dengan krioterapi.
Sesudah kauterisasi terjadi nekrosis. Jaringan yang meradang terlepas dalam
kira-kira 2 minggu dan diganti lambat laun oleh jaringan yang sehat
Jika radang menahun mencapai endoserviks jauh kedalam kanalis crevikalis,
perlu dilakukan konisasi dengan mengangkat sebagian besar mukosa
endocerviks. Jika sobekan dan infeksi sangat luas, maka dilakukan amputasi
serviks.

3. Tinggi fundus uteri dibandingkan usia nifas + lokhea

Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
masa nifas. (Mochtar, 1998)
Menurut Rustam Mochtar (1998) pengeluaran lochia dapat dibagi
berdasarkan jumlah dan warna sebagai berikut :
1. Lokia rubra berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, verniks kaseosa. Lanugo dan mekoneum selama 2 hari pasca
persalinan.
2. Lokia sanguinolenta berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari
ke 3-7 pasca persalinan.
3. Lokia serosa berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-
14 pasca persalinan.
4. Lokia alba cairan putih, setelah 2 minggu
5. Lokia purulenta terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
6. Lokia astastis lokia tidak lancar keluarnya.

Lochea Waktu Warna Ciri-ciri


Rubra 1-3 hari Merah Terdiri dari darah segar,
(kruenta) kehitaman jaringan sisa-sisa plasenta,
dinding rahim, lemak bayi,
lanugo, sisa meconium
4-7 hari Merah Sisa darah bercampur
Sanginolenta kecoklatan lender
dan
berlendir
Serosa 7-14 hari Kuning Lebih sedikit darah dan
kecoklatan lebih banyak serum juga
terdiri dari leukosit dan
robekan/laserasi plasenta
Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit, sel
Berlangsung desidua dan sel epitel,
2-6 selaput lender serviks dan
postpartum selaput jaringan mati
Lochea Terjadi infeksi, keluar
purulenta cairan seperti nanah berbau
busuk.
Lochiastasis Lochea tidak lancar
keluarnya.

Skenario 18

Skenario 18. “Payudara keras karena menyusui.”


Rafi membawa istrinya Gita, periksa ke dokter dengan keluhan bengkak di payudara kanan sehingga
jika diraba terasa keras. Pasien juga mengeluh sangat kesakitan, demam dan lemas. Gita merupakan ibu
menyusui dengan bayi yang berusia 3 bulan.

ANAMNESIS
A. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Identitas : Nama, usia, alamat, pekerjaan
b. Keluhan : Bengkak payudara sebelah kanan
c. Onset : 3 bulan
d. Kronologis : Awal mulanya bagaimana?
e. Kualitas : Sampai menggangu aktivitas?
f. Kuantitas : Adakah Benjolan ( jumlah, ukuran, permukaan rata/berbenjol, bisa digerakkan,
konsistensi kenyal/keras, nyeri tekan)
g. Faktor memperberat : Bengkaknya bertambah saat apa? Saat menyusui bengkak tidak?
Saat haid apakah payudara juga bengkak?
h. Faktor memperingan : Sudah pernah diobati? Sembuh tidak? Bengkak menghilang saat
apa?
i. Keluhan lain :
a. Demam?
b. Pusing?
c. Mual? Muntah?
d. Lemas?
e. Berat badan menurun?
f. Nyeri : Sejak kapan? Terus-menerus/hilang-timbul?
B. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Apakah dulu pernah punya keluhan yang sama?
2. Riwayat kencing manis? darah tinggi? riwayat penggunaan obat? alergi? keganasan?
Riwayat operasi payudara? Riwayat penggunaan kontrasepsi?
3. Menstruasi : menarche? teratur? berapa lama setiap haid?

C. Riwayat Penyakit Keluarga


1. Apakah ada yang mempunyai keluhan yang sama di keluarga?
2. Riwayat kencing manis? darah tinggi? alergi? keganasan?
D. Riwayat Sosial Ekonomi
1. Apakah sering melakukan SADARI ( Pemeriksaan Payudara Sendiri)?
2. Riwayat menyusui : ASI yang keluar banyak/ sedikit? Sering memakai pompa ASI? Sering
menyusui tidak? Sebelum / setelah menyusui dibersihkan tidak payudaranya?
3. Merokok? Minum alkohol?
4. Sering konsumsi makanan berlemak/asin tidak?
5. Pembayaran biaya sendiri/BPJS?
PEMERIKSAAN FISIK
1. Informed consent
2. Cuci tangan
3. Keadaan umum : tampak lemas?
4. Kesadaran : compos mentis?
5. Tanda Vital ( TD, Nadi, RR, Suhu)
6. Status Generalis :
a. Kepala : mesosefal?
b. Mata : Mata cekung? Anemis? Ikterik? Reflek pupil?
c. Hidung : Sekret?
d. Telinga : Sekret?
e. Mulut : Sianosis? Bibir kering? Mukosa kering? Pembesaran tonsil?
f. Leher : Pembesaran KGB (lihat juga di aksilla dan inguinal)?Pembesaran tiroid?
g. Thoraks :
Inspeksi : Dada simetris? Luka/ benjolan? Payudara nampak bengkak? warna kemerahan?
Palpasi : Nyeri tekan? Stem fremitus?
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru? Batas jantung normal?
Auskultasi : Suara dasar paru vesikuler? suara tambahan paru (ronkhi,wheezing)? Suara
jantung I,II? Adakah suara tambahan jantug (murmur, gallop)?
h. Abdomen :
Inspeksi : Perut cekung? Cembung? Datar?
Auskultasi : Bising usus? Bruit?
Perkusi : timpani? Acites?
Palpasi : Nyeri tekan? Pembesaran organ?
i. Ekstremitas : akral dingin? CR< 2 detik?
7. Status Lokalis
a. Informed consent
b. Pemeriksaan bisa dilakukan sambil duduk/berbaring/berdiri
c. Pemeriksaan Payudara:

Inspeksi : Bentuk simetris? Ukuran benjolan? Warna hiperemis(+)? Tampak seperti kulit
jeruk? Retraksi payudara?
Palpasi ( secara vertical/horizontal/sirkuler) : Nyeri tekan(+)? Benjolan ( jumlah, ukuran,
permukaan rata/berbenjol, bisa digerakkan dari dasar, konsistensi kenyal/keras)? Papilla
mammae ( secret? bau?)
d. Pemeriksaan Aksila : Pembesaran KGB (jumlah, ukuran, permukaan rata/berbenjol, bisa
digerakkan dari dasar konsistensi kenyal/keras,nyeri tekan)?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah rutin
2. Usulkan mammografi
3. Usulkan USG
4. Biopsi

DIAGNOSA BANDING
1. Fibroadenoma
2. Fibrokistik
3. Tumor Phyolides

DIAGNOSA : Mastitis EDUKASI


1. Kompres air hangat sebelum menyusui dan kompres air dingin setelah menyusui
2. Jaga kebersihan daerah payudara
3. ASI tetap diberikan bila masih menyusui tetapi dibersihkan dulu sebelum diberikan
4. Jangan menggunakan bra ketat
5. Obatnya di minum secara teratur
R/ Amoxicilin 500 mg tab no XXI S 3 dd 1 tab p.o
R/ Paracetamol 500 mg tab no XXI
S 3 dd 1 tab prn Fibroadenoma Fibrokistik Tumor Phyolides
demam DD
Definisi Tumor jinak pada Perubahan jaringan Neoplasma jinak
payudara yang pada payudara yang yang berasal dari
mudah bergeser saat ditandai dengan jaringan penyokong
disentuh. Bentuknya tumor irregular dan non epitel
teratur, padat, lunak
konsistensi
kenyal/keras,
permukaan teraba
licin.
Usia 20-30 th Oleh karena Usia 20-50 th Kebanyakan pada usia
pengaruh hormonal sekitar 30 th
Gejala Benjolan Nyeri (-) Benjolan Nyeri Benjolan
Kecil, multiple menjelang haid pertumbuhan cepat
Tumbuh banyak (benjolan terasa dan ukuran besar
lebih besar) Setelah
haid berakhir nyeri
berkurang dan tumor
menghilang/
mengecil
PF Benjolan bulat Dapat Lunak Batas tegas Benjolan > 5 cm
digerakkan Nyeri (+) Konsistensi Perabaan sekitar
Konsistensi kenyal padat kenyal massa hangat
padat Gambaran leaf like
appearance

Anda mungkin juga menyukai