Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

CERVISISITS

Dosen Pembimbing:

Iin Octaviana Hutagaol SST., M.Keb

DISUSUN OLEH:

NI WAYAN YENSI

MULYANI BINALU

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA

PALU

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat

tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimak kasih kepada
dosen

pembimbing Mata kuliah kegawatdaruratan

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Serviks adalah penghalang penting bagi masuknya kuman-kuman ke dalam genetalia internal,
dalam hubungan ini seorang nulipara dalam keadaan normal kanalis servikalis bebas
kuman. Pada multipara dengan ostium uteri eksternum sehingga rentang terjadinya infeksi
oleh berbagai kuman-kuman yang masuk dari luar ataupun oleh kuman endogen itu
sendiri. Jika seviks sudah infeksi maka akan mempermudah pula terjadinya infeksi pada alat
genetalia yang lebih tinggi lagi seperti uterus, tuba atau bahkan sampai ke ovarium dan
karena itu fungsi genetalia sebagai alat reproduksi bisa terganggu/bahkan tidak dapat
difungsikan. Oleh karena itu diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mengetahui
bagian dari alat genetalia wanita, dan pada makalah ini penulis mengenai membahas
servisitis. 

B. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah dan
untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai peradangan dalam genetalia wanita
pada umumnya dan servisitis atau adnexsitis pada khususnya. 
BAB 11

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Servisitis adalah Infeksi yang dimulai di endoserviks dan ditemukan pada gonore dan infeksi
post abortus atau post partum yang disebabkan oleh streptokokus, stapilokokus dan lain-
lain. (normaawaddah.2011) Servisitis merupakan infeksi pada serviks uteri (Manuaba. 1988)
Servisitis adalah suatu proses peradangan yang melibatkan epitel serviks dan troma yang
memilikinya. (Duenhoelter.1988) Serviks adalah peradangan dari lendir dari kanalis
servikalis. Karena epited lendir kanalis servikalis hanya terdiri dari satu lapisan selindris,
sehingga lebih mudah dibandingkan dengan unggul lendir vagina. (FK UNPAD,
1998). Servisitis merupakan kelanjutan dari infeksi pada vagina yang disebabkan oleh
trichomonas, Chlamydia Trakhomatis, N Gonorhoe dan Virus Herpes Simplex. (Fahmi,2010)
Jadi, Kunci Layanan adalah infeksi dari kanalis servikalis dan juga infeksi non spesifik dari
serviks, erosi ringan (permukaan licin), erosi kapiler (permukaan kasar),

B. KLASIFIKASI

1 Servisitis Akuta

Infeksi yang dimulai di endoserviks dan ditemukan pada gonorroe. Infeksi pot abortus, nifas,
yang disebabkan oleh streptococcus, sthapilococus, dan lain-lain. Gejala infeksi ini
pembengkakan mulut rahim, mengeluarkan cairan mukopuralent, dan adanya rasa nyeriyang
dapat menjalar kesekitarnya. Akan tetapi gejala-gejala pada servik baiasanya tidak berapa
tampak. Penyakitnya dapat sembuh tanpa bekas atau dapat menjadi kronika

2. Servisitis Kronika

Penyakit ini ditemukan pada sebagian wanita yang melahirkan. Luka-luka kecil atau besar
pada servik karena partus atau abortus memudahkan masuknya kuman-kuman ke dalam
endoserviks serta kelenjar-kelenjar infeksi menahun. Beberapa gambaran patologis dapat
ditemukan :

1. Layanan tampak normal, hanya pada pemeriksaan mikrokopis ditemukan infiltrasi leukosit
dalam stroma endoserviks. Servisitis ini menimbulkan gejala, kecuali pengeluaran rahasia
yang agak putih-kuning.

2. Disini ada partio uteri disekitar ostium uteri eksterum, tampak daerah kemerah-merahan
yang tidak dipisahkan secara jelas dari epikel porsio di sekitarnya, rahasia yang dikeluarkan
terdiri atas lendir bercampur nanah.

3. Sobeknya pada serviks uteri disini lebih luas dan mokosa endoserviks lebih terlihat dari
luar (ekstropion). Kukosa dalam keadaan demikian mudah terkena infeksi dari vagina.
Karena menahun, servik bisa menjadi hipertopis dan mengeras, secret mukopurulen
bertambah banyak.
C. PATOFISIOLOGI

PATOFISIOLOGI

Menurut WOC Luka endoserviks Ibu Post Partum/Post Abortus


Bakteri(Trichomonas,chlamidia trachomatis, N gonorhoe dan virus herpes simpleks) Gejala
Klinis : Flour hebat, kental/perullent, berbau. Pelayanan merah dan bengkak Erosi
(erythroplaki) pada portio. Dipareuni saat melakukan hubungan seks. Akuta Infeksi menahun
Kronik Servisitis Pembuntuan di endoserviks Kista/folikel nabothi

D. ETIOLOGI

Servisitis di sebabkan oleh kuman-kuman seperti : trikomas vaginalis, kandrada dan


mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus,
entamoeba coli, dan stapilococus. Kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi pada epitel
gepeng dan perubahan inflamasi komik dalam jaringan serviks yang mengalami trauma.
Dapat juga disebabkan oleh robekan serviks terutama yang menyebabkan ektropion, alat-alat
atau alat kontrasepsi, tindakan intrauterin seperti diatas, dan lain-lain. Servisitis juga sering
disebabkan oleh infeksi melalui aktivitas seksual.

Infeksi Menular Seksual penyebab servisitis : Chlamydia Gonorrhea Virus Herpes (herpes
genital) Human Papiloma Virus (HPV) Trichomoniasis
E. PENANGANAN

1. Servisitis Akut

Memberikan antibiotik yang tepat seperti doksisiklin, azitromisin, eritromisin dan menjaga
kebersihan daerah tempat

2. Servisitis Kronik

pengobatan terhadap infeksi ini dimulai dengan pemeriksaan setelah 42 hari atau sebelum
hubungan seks dimulai. Pada mulut rahim luka lokal disembuhkan dengan cairan albutil
tingtura, cairan nitrasargenti tingtura, dibakar dengan pisau listrik, termokaumeter,
pendinginannya (kryosurgery). Penyembuhan servisitis sangat penting karena dapat
menghindari keganasan dan merupakan pintu masuk infeksi kealat kelamin bagian atas.
Namun servisitis kronis pengobatannya lebih baik dilakukan dengan jalan kauterisasi radial
dengan termokauter atau dengan krioterapi. Sesudah kauterisasi terjadi nekrosis. Jaringan
yang meradang terlepas dalam kira-kira 2 minggu dan diganti lambat oleh jaringan yang
sehat. Jika menahun mencapai endoserviks jauh ke dalam kanalis krevikalis, perlu dilakukan
konisasi dengan mengangkat sebagian besar mukosa endoserviks. Jika sobekan dan infeksi
sangat luas, maka dilakukan amputasi serviks.
F. CONTOH KASUS (MENGGUNAKAN SOAP)
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. N
DENGAN PENYAKIT SERVISITIS DIRSUD UNDATA
TANGGAL: 26 OKTOBER 2021

No Register : 378478
Tanggal MRS : 26 oktober 2021 Pukul : 11.20 WITA
Tanggal pengkajian : 26 oktober 2021 Pukul : 11.25 WITA
1. Identitas istri

Nama : Ny. N

Umur: 30 Tahun

Alamat : Jl. Kampung Ramai Gang Suka –Suka no. 008

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah tangga

2. Identitas suami

Nama : Tn. R

Umur : 32 Tahun

Alamat : Jl. Kampung Ramai Gang Suka –Suka no. 008

Penidikan : SMP

Pekerjaannya : Petani
A. DATA SUBYEKTIF
1. . Keluhan Utama

a. Ibu mengatakan keluar keputihan banyak, kental dan berbau

b. Ibu mengatakan setelah berhubungan terjadi pendarahan

c. Ibu mengatakan nyeri saat kencing

d. Ibu mengatakan sering sakit pinggang

2.  Pola kegiatan Sehari-hari

Nutrisi                         : ibu mengatakan nafsu makan berkurang akibat rasa sakit di


daerah  abdomen

Eliminasi                     : ibu mengatakan sakit saat berkemih

Personal Hygiene        : ibu mengatakan sering menggunakan pembersih kewanitaan.

Seksual                        : sering melakukan hubungan seksual, nyeri saat


bersenggama dan keluar darah.
3.  Riwayat Obstetri

Pasien mengaku mempuyai tiga anak. Anak pertama, kedua dan ketiga lahir spontan


di bidan dan sehat.

4.  Riwayat KB

Ibu mengatakan pernah menggunakan KB AKDR seperti IUD


B. DATA OBYEKTIF

1)    Pemeriksaan Umum

Kesadaran       : compos mentis

TD                   : 120/80 mmHg

S                      : 38,3 ⁰C

Nadi                : 88 x/menit

RR                   : 20 x/menit

2)    Pemeriksaan Fisik

Leher               : Terdapat pembesaran kelenjar limfe

Abdomen        : Nyeri suprasimfasis terasa lebih menonjol dari pada nyeri di kuadran
atas

  abdomen.

Genetalia         :

- Inspeksi      : tampak keputihan yg banyak berwarna putih kekuningan dan berbau

-Inspekulo : dapat dilihat keputihan yg kental keluar dari kanalis servikalis, berbau,
warna putih kekuning- kuningan, Pada portio tampak adanya erosi.

3)    Pemeriksaan Penunjang

- Dilakukan cek DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage) dan dilakukan GTC


C. ASSESMENT

I. Interpretasi Data Dasar

1. Diagnosa     : Ny. N dengan Servisitis

2. Masalah       : Gangguan Sistem Gastrointestinal

Gangguan Sistem Urogenital

Gangguan Rasa Nyaman

   3. Kebutuhan  : KIE tentang penyakit servisitis

                                      KIE tentang pola seksual dan personal hygine

                                      Dukungan dan support dari keluarga atau orang terdekat

D. IDENTFIKASI KEBUTUHAN SEGERA      

Tidak Ada

E. PLANNING

Pukul : 15.30 WITA- 18-30 WITA

1)      Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami mengenai keadaan


ibu saat ini, bahwa ibu mengalami radang mulut rahim.
R/ pasien memahami keadaan dirinya sehingga lebih kooperatif dalam pemberian
tidakan

2)      Melakukan inform consent untuk persetujuan tindakan medik yang akan


dilakuan. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk :

-  Menganjurkan ibu untuk pemeriksaan paps mear

- Pemberian antibiotika terutama kalau dapat ditemukan gonococcus dalam secret

-  Bila cervicitis tidak spesifik dapat diobati dengan rendaman dalam AgNO3 10 %
dan irigasi

-  Erosi dapat disembuhkan dengan obat keras seperti, AgNO3 10 % atau Albothyl
yang menyebabkan nekrose epitel silindris dengan harapan bahwa kemudian
diganti dengan epitel gepeng berlapis banyak.

3)      Memberikan motivasi kepada ibu bahwa ibu dapat menghadapi masalah ini.

R/ Agar ibu lebih tenang dan tidak terlalu khawatit atau cemas akan keadaan nya yag
sekarang

4)      Memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai personal hygiene.

R/ Agar ibu dapat menjaga kebersihan dan meminimalisir infeksi yang berlebihan

5)      Rujuk ibu ke pelayanan kesehatan yang lebih memadai untuk diadakan uji
laboratorium dan pengobatan yang komprehensif

R/ Tindakan yang tepat dan diperiksa secara dini di pelayanan yang memadai bisa
memperingan gejala yang dialami.
                                           

F. EVALUASI

Tanggal :      26 oktober 2021               Pukul : 18.30 WITA – 19.30 WITA

S          : Ibu mengatakan mengerti tentang hal-hal yang sudah dijelaskan.

O         : Ibu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dianjurkan dan dapat


mengulang sebagian materi yang disampaikan.

A         : Ny. N dengan servisitis

P          : Kunjungan ulang 3 hari lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.


BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan

Servisitis adalah infeksi dari memperbaiki lendir dari kanalis servikalis dan juga merupakan
non spesifik dari serviks, erosi ringan (permukaan licin), erosi kapiler (permukaan kasar),
erosi folikuler (kistik) dan biasanya terjadi ada bagian posterior, disebabkan oleh kuman-
kuman seperti : - Trikomonas vaginalis, kandida dan mikoplasma atau mikroorganisme. -
Aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus, enterococcus, e. Coli dan
stapilokokus. Kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi kromik dalam jaringan serviks
yang mengalami trauma dan dapat juga disebabkan oleh robekan serviks terutama yang
menyebabkan ektropion, alat-alat atau kontrasepsi, tindakan intrauterin seperti dilatasi, dan
lain-lain. Servisitis terbagi atas : - Servisitis akuta - Servisitis kronika

2. Saran

Wanita terutama yang berisiko tinggi terkena penyakit tersebut memahami dan memahami
mengenai penyakit sehingga dapat dilakukan penanganan labih awal dan menghindari
terjadinya kegawatan. Wanita yang tidak berisiko juga menghindari terjadinya terjangkitnya
penyakit ini. Keperawatan harus memberikan asuhan yang berkualitas untuk menghindari
angka kejadian
DAFTAR PUSTAKA

-Silakan unduh dokumen lengkap di www.docfoc.com Terima kasih

-Padjajaran, Universitas. 2003. Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta : EGC

Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo.

Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD, 1981. Ginekologi : Bandung

Prawiroharjo Sarwono, 1999. Ilmu Kandungan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka – Sarwono
Prawiroharjo.

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, Jakarta

Manuaba Ida Bagus Gde, Prof, Dr, SpOG, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk pendidikan Bidan, Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai