Anda di halaman 1dari 14

Open Coding

Open Coding

• Open Coding, seringkali disebut juga sebagai Initial


Coding, yang merupakan siklus pertama dari proses
coding.
• Initial coding menjadi titik awal untuk memberikan
petunjuk analitik kepada peneliti untuk melakukan
eksplorasi lebih lanjut.
• Open coding adalah proses memberi nama dan
melakukan kategorisasi fenomena melalui
pemeriksaan data secara mendalam.
Prosedur dalam Proses Coding

Dua prosedur anali-k yang menjadi dasar pada proses coding


yaitu :
1. Making comparison (membuat perbandingan tentang
kesamaan atau perbedaan antar peris-wa, atau kejadian)
2. Asking of ques-ons (mengajukan pertanyaan tentang data)

• Kedua prosedur ini membantu kita dalam melakukan


konseptualisasi dan kategorisasi saat melakukan open coding.
• Kedua prosedur ini akan terlihat dalam penjelasan di slide-
slide berikutnya.
Open Coding
1. Labeling Phenomena
• Langkah ini bertujuan untuk melakukan konseptualisasi data, dengan
cara mengurai suatu observasi, kalimat, paragraf, dan memberikan
nama pada kejadian atau ide yang bersifat diskret
• Nama yang diberikan harus suatu yang mewakili atau
menggambarkan fenomenon.
• Caranya: mengajukan pertanyaan (asking of questions) mengenai
tiap kejadian. Apakah ini? Apa yang diwakilinya?
• Contoh :
• Apabila kalian melihat sekumpulan orang sedang duduk bersama
dalam posisi yang melingkar, kemudian beberapa orang secara
bergiliran bertanya dan beberapa orang berusaha menjawab
pertanyaan yang diajukan, maka apakah label dari fenomena ini?
Open Coding
2. Discovering categories
• Categorizing adalah upaya mengelompokkan konsep yang
memiliki persamaan, agar mengurangi jumlah konsep yang
akan diolah.
• Fenomena yang direpresentasikan oleh sebuah category diberi
conceptual name, yang lebih abstrak dari konsep-konsep yang
termasuk dalam category tersebut.
• Categories mempunyai conceptual power karena mampu
merangkum sekelompok konsep menjadi satu kesatuan dalam
categories atau subcategories.
Open Coding

3. Naming Category
Nama kategori ditentukan oleh peneliti, dan penamaan
kategori sebaiknya :
–Secara logis berkaitan erat dengan data.
–Mudah untuk diingat.
–Lebih abstrak dari nama konsep yang termasuk
dalam kategori itu.
–Nama kategori dapat merupakan awal untuk
mengembangkan category itu secara analitis.
Open Coding
Sumber nama kategori :
1) Technical literature, yaitu kumpulan konsep yang bersumber dari
literatur seper6 laporan peneli6an, ar6kel atau tulisan dari disiplin
ilmu tertentu. Misal : stress, burnout, empa6, dsb
Keuntungan: nama telah mempunyai analy%c meaning dan sudah
memiliki ar6 standar atau ar6 khusus.
Kerugian: mengandung ar6 dan asosiasi yang sudah biasa, standar
yang belum tentu sesuai dengan ar6 yang dimaksudkan peneli6,
menimbulkan bias, juga menghambat proses inquiry dalam
peneli6an
Open Coding
Sumber nama kategori :
2) “in vivo codes” yaitu kata atau ungkapan yang digunakan
oleh subjek/partisipan, yang biasanya langsung menarik
perhatian peneliti dan dirasakan tepat dalam
mengungkapkan category yang dimaksud peneliti.
Open Coding

4. Developing categories in terms of their proper5es and


dimensions

• Setelah peneli+ mengembangkan category, maka akan


ditentukan proper*es (karateris+k atau atribut suatu category)
dan dimensions (lokasi proper*es dalam suatu kon+num).
• Proper*es dan dimensions merupakan dasar untuk
menentukan hubungan antara categories dan subcategories
dan antar major categories.
Open Coding
Beberapa istilah penting :
Properties:
• General properties: regardless situation.
• Specific properties: under given conditions.

Dimensions:
• Dimensional continuum/range
• Dimensional profile

ketika category memiliki properties, dan setiap property


bervariasi dalam dimensional continuum, maka setiap
category memiliki dimensional profile
Contoh
Lady in Red (Strauss & Corbin, p.72)

Category Properties Dimensional range


Watching frequency Often ----------------------- never
extent More ----------------------- less
intensity High ------------------------ low
duration Long ------------------------ short
Referensi

• Saldaña, J. (2013). The coding Manual for Qualita3ve Research.


SAGE Publica8on Ltd.
• Strauss, A & Corbin, J. (1990). Basic of Qualita8ve Research:
Grounded Theory Procedures and Techniques. SAGE
Publica8on Ltd.
• Williams, M & Moser, T. (2019). The Art of Coding and
Thema8c Explora8on in Qualita8ve Research. Interna3onal
Management Review, 15, 45-55.

Anda mungkin juga menyukai