Anda di halaman 1dari 21

PSIKOLOGI POSITIF

WELL-BEING
KELOMPOK 4 - KELAS C
anggota:
1 AZKA A. Sulvan 1930080

2 CAITLYN LIVIA 2030004

3 VANESSA reygina a. 2030030

3 tasya adela s. 2030056

3 billy elizaro l 2030086

3 gratia angelica s. 2030115

3 valentino g.m.m 2030137


Number 1
Jelaskan lebih lanjut
mengenai COMPLETE
MENTAL HEALTH
Emotional
Ryff and Keyes (1995; Keyes, 2009; Keyes & Lopez,
2002; Keyes & Magyar-Moe, 2003) menggabungkan
banyak prinsip kesenangan untuk mendefinisikan
kesehatan mental yang lengkap. Secara khusus, Ryff and
Keyes melihat fungsi optimal sebagai kombinasi dari
kesejahteraan emosional (seperti mengacu pada
kesejahteraan subjektif, kesejahteraan emosial
didefinisikan sebagai adanya pengaruh positif dan
kepuasan dengan hidup dan tidak adanya pengaruh
negatif)
social
Social well being adalah keadaan akhir (end state) di
mana kebutuhan dasar manusia terpenuhi dan manusia
tersebut mampu untuk hidup berdampingan secara
damai dalam sebuah komunitas dengan memiliki peluang
untuk kemajuan hidupnya. Keadaan akhir ini dicirikan oleh
individu yang memiliki akses ke penyampaian layanan
kebutuhan dasar (air, makanan, tempat tinggal, dan
pelayanan kesehatan), penyelenggaraan pendidikan
dasar dan menengah, pengembalian atau pemukiman
kembali (relokasi) mereka yang terlantar akibat konflik
kekerasan (misalnya perang), dan pemulihan tatanan
sosial dan kehidupan komunitas. (United States Institute
of Peace, 2007).
psychological well being
Ryff (1989) mendefinisikan psychological well-being
sebagai suatu kondisi seseorang yang bukan hanya bebas
dari tekanan atau masalah-masalah mental saja, tetapi
lebih kepada kondisi seseorang yang mempunyai
kemampuan menerima diri sendiri dan kehidupan masa
lalunya (self-acceptance), pengembangan diri (personal
growth), purpose in life, positive relationship with others,
environmental mastery, dan autonomy.
Number 2
Gambarkan dengan rinci
tentang 4 Exercise yang
dapat meningkatkan
Well-Being
WHAT-WENT-WELL EXERCISE

Orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk


memikirkan apa yang buruk dalam hidup hingga harus
menghadapi kecemasan dan depresi. Salah satu cara untuk
mencegah hal ini terjadi adalah dengan lebih banyak memikirkan
dan menikmati hal-hal baik yang terjadi dalam hidup.
WHAT-WENT-WELL EXERCISE

Berikut cara berlatih keterampilan berpikir tentang kejadian baik


dalam hidup. Setiap malam sisihkan sepuluh menit sebelum Anda
tidur, tuliskan tiga hal yang berjalan dengan baik hari ini dan
mengapa mereka berjalan dengan baik. Anda dapat menggunakan
jurnal atau computer, tapi akan lebih baik jika menuliskannya secara
manual dengan tulisan tangan. Tiga hal yang harus anda tulis itu bisa
berupa kejadian penting ataupun berupa kejadian yang tidak begitu
penting.
Pada awalnya mungkin terasa canggung untuk menulis hal seperti ini,
tapi jika sudah terbiasa melakukannya, kemungkinan besar kita tidak
akan terlalu tertekan dan lebih bahagia dalam hidup.
POSITIVE PSYCHOLOGY
INTERVENTIONS AND CASES

Case Story 1:
Klien adalah seorang wanita berusia 36 tahun yang sedang
menjalani konseling rawat jalan dan pengobatan untuk depresi.
Terapis menggunakan assigment terkait "Three happy
moments" (what-whent-well) untuk diarahkan pada "blessings"
dan dikaitkan dengan "happy moments every day". Hal ini
membantunya untuk melihat kehidupan sehari-hari lebih positif.
Pada akhirnya skor yang didapat jauh lebih positif
dibandingkan sebelumnya.
POSITIVE PSYCHOLOGY
INTERVENTIONS AND CASES

Case Story 2:
Klien adalah seorang wanita depresi, setengah baya, dan
mengalami obesitas.
Terapis menggunakan pendekatan tes AHI "Approaches to
Happiness" yang dijalani sekitar 3 bulan terapi.
Setelah 3 bulan, didapati hasil bahwa tiga area dalam hidupnya
cukup seimbang (ideas of flow, meaning, and pleasantries) dengan
skor 3.5 dari 5.
Langkah penting dalam intervensi ini adalah sistematis, dengan
melakukan tes VIA terlebih dulu pada pasien
POSITIVE PSYCHOLOGY
INTERVENTIONS AND CASES
Case Story 3:
Emma telah bekerja dengan terapis selama enam tahun dan gangguan satu
tahun.
Terapis menggunakan beberapa intervensi dari positif psikologi terhadap
Emma.
Dimulai dengan menggunakan VIA Signatur Strengths test, dengan tujuan
supaya klien mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya dan strength yang
dimiliki.
Beberapa waktu setelahnya, klien memandang bahwa setiap strength itu
sesuai dengan dirinya.
Tiga hari setelahnya, klien datang kembali dengan sudah menuliskan 7 items
dan langkah-langkah yang ingin diambilnya.
SIGNATURE STRENGTHS
EXERCISE

Peterson dan Seligman (2004) mendalilkan bagian penting dari fungsi manusia yang
berhubungan dengan kekuatan karakter. Mereka juga beranggapan bahwa setiap individu
memiliki, melakukan, dan melatih tiga sampai tujuh kekuatan inti dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan itu, signature strengths exercise ada untuk mendorong individu untuk
mengetahui dan memiliki kekuatan khasnya. Signature stregths dapat dicirikan sebagai
berikut :
1. Rasa memiliki dan otentisitas.
2. Perasaan senang saat menampilkan ciri khas.
3. Kurva belajar yang capat saat kekuatan pertama kali dipraktikan.
4. Rasa kerinduan untuk menemukan cara baru untuk menggunakannya.
5. Perasaan tak terhindarkan dalam menggunakan kekuatan.
6. Penyegaran daripada kelelahan saat menggunakan kekuatan.
7. Penciptaan dan pengejaran proyek pribadi yang berputar di sekitarnya
8. Kegembiraan, semangat, semangat, bahkan ekstasi saat menggunakannya
SIGNATURE STRENGTHS
EXERCISE

Untuk menemukenali signature strengths, setiap individu dapat


mengikuti survei mengenai strengths. Setelah mengisi, individu
dapat mengurutkan 5 strengths dari yang tertinggi. Selanjutnya
setiap individu dapat membuat schedule setiap minggunya
untuk melatih satu atau lebih signature strengths yang dimiliki
dan menciptakan peluang untuk mempraktikannya
positive psychoterapy
Dr. Tayyab Rashid menciptakan psikoterapi positif untuk
pasien depresi yang mencari pengobatan di Counselling and
Psychological Services di University of Pennsylvania.
Psikoterapi Positif -> seperangkat teknik yang paling efektif,
yang disampaikan dengan dasar terapi esensial seperti
kehangatan, empati yang akurat, kepercayaan, keaslian, dan
hubungan baik.
Pertama- tama, dilakukan penilaian cermat terhadap gejala
depresi klien dan skor well-being dari
www.authentichappiness.org, lalu akan dilakukan pembahasan.
Lalu dilanjutkan dengan sesi lainnya.
sesi psikoterapi positif
SESI 1 : Klien menulis 1 halaman (sekitar 300 kata) pengantar positif, di
mana klien menceritakan kisahnya dalam menunjukan kemampuan
terbaiknya, dan menggambarkan bagaimana dia menggunakan strength
tertinggi CS nya.
SESI 2 : Klien mengisi kuesioner VIA online untuk mengidentifikasi CS nya.
SESI 3: Klien menulis "blessings journal" setiap malam, klien menulis 3 hal
baik yang terjadi pada hari itu.
SESI 4 : Klien menulis tentang perasaan marah dan kepahitan, dan
bagaimana perasaan itu berpengaruh/ memberi makan depresinya.
SESI 5: Klien menulis surat pengampunan, menjelaskan kesalahan dan
pernyataan memaafkan (hanya ditulis saja, tidak dikirimkan).
sesi psikoterapi positif
SESI 6: Klien menulis surat terima kasih kepada seseorang yang
sebelumnya belum/ tidak pernah dia ucapkan.
SESI 7: Diulas mengenai pentingnya penumbuhan emosi positif melalui
blessing journal dan penggunaan CS.
SESI 8: Klien menyusun rencana kepuasan pribadi.
SESI 9: Klien memikirkan 3 pintu yan tertutup baginya, pintu apa yang
terbuka?
SESI 10: Klien dilatih untuk menanggapi secara aktif dan konstruktif peristiwa
positif yang dilaporkan orang lain, klien mengatur tanggal yang merayakan
CS nya dan CS orang penting baginya.
sesi psikoterapi positif

SESI 11: Klien meminta anggota keluarga mengisi kuesioner VIA online, dan
menggambar pohon yang mencakup CS semua anggota keluarga.
SESI 12: Klien merencanakan kegiatan menyenangkan, dan
melaksanakannya.
SESI 13: Klien melakukan sesuatu dan meluangkan waktunya melaksanakan
kegiatan yang membutuhkan dengan CS nya.
SESI 14: Didiskusikan/ dibahas mengenai kehidupan yang sepenuhnya
mengintegrasikan kebahagiaan, keterlibatan, dan makna.
Daftar pustaka
Muljono, P. (2021). Dinamika Komunikasi Pembangunan
di Tanah Air. Bogor: IPB Press.

Seligman, Martin. (2012). Flourish: A Visionary New


Understanding Of Happiness And Well Being. Sydney:
Random House Australia Pty Ltd .
Daftar rujukan
https://www.usip.org/sites/default/files/GP_170-
203_Social_Well-Being.pdf. Diakses pada 22 Maret
2022 pukul 03.03 WIB
Thank you

Anda mungkin juga menyukai