Anda di halaman 1dari 73

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat

(Disarikan Dari Kitab Hadits 9 Imam)

Copyright © 2022, Malik Ahmad Ash Shiddiq

“Hanya atas pertolongan Allah sehingga buku ini dapat


tersusun.”

Penata Letak: Malik Ahmad Ash Shiddiq


Desainer Sampul: Malik Ahmad Ash Shiddiq
Penyusun Ulang: Malik Ahmad Ash Shiddiq
Desain Sampul: Malik Ahmad Ash Shiddiq

Cetakan I, Februari 2022


Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 1
Disclaimer

Satu hal yang ingin saya tegaskan adalah: Saya tidak


melakukan bid’ah! Mengapa? “Kullu bid’atin
dholalah wa dholalatan fin naar,” setiap hal yang
mengada-ada dalam syariat yang sudah baku adalah
buruk (dzalim), sedangkan setiap kedzaliman
letaknya di neraka. Manakala dalil-dalil yang saya
jadikan landasan adalah “memang hadits dan
memang shahih.” Bahkan dasar-dasar hukum ini
hakikatnya bisa diakses secara online maupun
offline, jadi bukan jenis hadits yang langka. Andai
ada keraguan, bisa mencarinya secara mandiri.

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 2


Latar Belakang

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sesuatu hal yang membuat shalat terasa berat, adalah
karena ketidaktahuan bahwa pada dasarnya shalat itu
memiliki keringanan-keringanan, baik dengan udzur (ada
penyebab) maupun tanpa udzur. Jadi inilah yang menjadi
momok, mengapa ada sebagian dari kita yang merasa
letih untuk shalat. Sejauh ini pun keringanan-keringanan
ini jarang tersentuh.

Dalam buku ini, saya sebagai penyusun tidak akan


menjelaskan hal apa saja yang membuat shalat terasa
berat, melainkan langsung kepada kita-kiat praktis.
Tulisan dalam buku ini pun tidak bertele-tele, supaya
mereka yang malas membaca mau membaca.

Penyusun,

Februari 2022
Indonesia

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 3


Daftar Isi
1. Disclaimer: 2
2. Latar Belakang: 3
3. Daftar Isi: 4
4. Makan Dahulu, Shalat Kemudian: 7-8
5. Tidur Dahulu, Shalat Kemudian: 9
6. Ketiduran Bukan Masalah: 10-11
7. Buang Hajat Dahulu, Shalat Kemudian: 12
8. Kelebihan Rekaat: 13-14
9. Lupa Salah Satu Rukun Shalat: 15-16
10. Terlupa Satu Atau Beberapa Rekaat: 17-18
11. Was-Was Berhadats Dalam Shalat: 19-20
12. Shalat Di Atas Kendaraan: 21
13. Shalat Di Tengah Keramaian: 22-23
14. Shalat Di Tengah Keramaian II: 24-25
15. Mengasuh Anak Saat Shalat: 26-27
16. Qadha Alpa Shalat Menahun: 28-29
17. Sedang Shalat, Diajak Berbicara: 30-31

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 4


18. Meludah Saat Shalat 32-49
19. Jama Shalat Tanpa Udzur: 50-59
20. Penutup & Nasehat: 60-67
21. Daftar Pustaka 68

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 5


Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 6
Makan Dahulu, Shalat Kemudian

Tatkala berpuasa, kemudian tiba waktu maghrib,


berbuka terlebih dahulu atau shalat maghrib terlebih
dahulu? Atau dalam kondisi tidak berpuasa, sudah
iqamah sedangkan saat itu sedang makan atau hendak
makan. Maka apa yang tepat adalah berbuka atau makan
terlebih dahulu. Dasarnya sebagai berikut:

Hadits Riwayat Muslim 867

ٍ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ھَﺎرُونُ ﺑْﻦُ ﺳَﻌِﯿﺪٍ اﻟَْﺄﯾْﻠِﻲﱡ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ اﺑْﻦُ وَھْﺐٍ أَﺧْﺒَﺮَﻧِﻲ ﻋَﻤْﺮٌو ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﺷِﮭَﺎب‬
َ‫ﻗَﺎلَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨِﻲ أَﻧَﺲُ ﺑْﻦُ ﻣَﺎﻟِﻚٍ أَنﱠ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻗَﺎلَ إِذَا ﻗُﺮﱢب‬
‫اﻟْﻌَﺸَﺎءُ وَﺣَﻀَﺮَتْ اﻟﺼﱠﻠَﺎةُ ﻓَﺎﺑْﺪَءُوا ﺑِﮫِ ﻗَﺒْﻞَ أَنْ ﺗُﺼَﻠﱡﻮا ﺻَﻠَﺎةَ اﻟْﻤَﻐْﺮِبِ وَﻟَﺎﺗَﻌْﺠَﻠُﻮا‬
ْ‫ﻋَﻦْ ﻋَﺸَﺎﺋِﻜُﻢْ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﺑَﻜْﺮِ ﺑْﻦُ أَﺑِﻲ ﺷَﯿْﺒَﺔَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ اﺑْﻦُ ﻧُﻤَﯿْﺮٍ وَﺣَﻔْﺺٌ وَوَﻛِﯿﻊٌ ﻋَﻦ‬
ِ‫ﺸﺔَ ﻋَﻦْ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑِﻤِﺜْﻞِ ﺣَﺪِﯾﺚِ اﺑْﻦ‬
َ ِ‫ھِﺸَﺎمٍ ﻋَﻦْ أَﺑِﯿﮫِ ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋ‬
ٍ‫ﻋُﯿَﯿْﻨَﺔَ ﻋَﻦْ اﻟﺰﱡھْﺮِيﱢ ﻋَﻦْ أَﻧَﺲ‬

Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-


Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Amru dari Ibnu Syihab dia

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 7


berkata, telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik
"Bahwa Rasulullah n bersabda, “Apabila makan
malam sudah dihidangkan, sedangkan shalat sudah
diiqamatkan, maka dahulukanlah makan malam sebelum
kalian shalat maghrib, dan jangan tergesa-gesa dalam
makan malammu."
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair,
Hafsh dan Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari
Aisyah a dari Nabi n dengan semisal hadits Ibnu
Uyainah, dari az-Zuhri dari Anas.

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 8


Tidur Dahulu, Shalat Kemudian

Sudah masuk waktu shalat, akan tetapi mengantuk berat.


Maka seharusnya tidur saja terlebih dahulu. Dasarnya
sebagai berikut:

Hadits Riwayat Ahmad 11993

َ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ اﻟﺼﱠﻤَﺪِ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑِﻲ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﯾﱡﻮبُ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ﻗِﻠَﺎﺑَﺔَ ﻋَﻦْ أَﻧَﺲٍ ﻗَﺎلَ ﻗَﺎل‬
ْ‫رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ إِذَا ﻧَﻌَﺲَ أَﺣَﺪُﻛُﻢْ وَھُﻮَ ﯾُﺼَﻠﱢﻲ ﻓَﻠْﯿَﻨْﺼَﺮِف‬
ُ‫ﻓَﻠْﯿَﻨَﻢْ ﺣَﺘﱠﻰ ﯾَﻌْﻠَﻢَ ﻣَﺎ ﯾَﻘُﻮل‬

Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad


berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku
berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari
Abu Qilabah dari Anas ia berkata; Rasulullah n
bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengantuk
ketika sedang shalat, hendaklah ia pergi tidur sampai ia
bisa mengetahui apa yang ia baca."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 9


Ketiduran Bukan Masalah

Karena ketiduran atau tidur karena lelah, akhirnya molor.


Waktu shalat terlewat. Maka wajib tetap shalat meskipun
terlambat. Dasarnya sebagai berikut:

Hadits Riwayat Ibnu Majah 690

ْ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺣْﻤَﺪُ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪَةَ أَﻧْﺒَﺄَﻧَﺎ ﺣَﻤﱠﺎدُ ﺑْﻦُ زَﯾْﺪٍ ﻋَﻦْ ﺛَﺎﺑِﺖٍ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺑْﻦِ رَﺑَﺎحٍ ﻋَﻦ‬
َ‫أَﺑِﻲ ﻗَﺘَﺎدَةَ ﻗَﺎلَ ذَﻛَﺮُوا ﺗَﻔْﺮِﯾﻄَﮭُﻢْ ﻓِﻲ اﻟﻨﱠﻮْمِ ﻓَﻘَﺎلَ ﻧَﺎﻣُﻮا ﺣَﺘﱠﻰ ﻃَﻠَﻌَﺖْ اﻟﺸﱠﻤْﺲُ ﻓَﻘَﺎل‬
‫رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻟَﯿْﺲَ ﻓِﻲ اﻟﻨﱠﻮْمِ ﺗَﻔْﺮِﯾﻂٌ إِﻧﱠﻤَﺎ اﻟﺘﱠﻔْﺮِﯾﻂُ ﻓِﻲ‬
ْ‫اﻟْﯿَﻘَﻈَﺔِ ﻓَﺈِذَا ﻧَﺴِﻲَ أَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺻَﻠَﺎةً أَوْ ﻧَﺎمَ ﻋَﻨْﮭَﺎ ﻓَﻠْﯿُﺼَﻠﱢﮭَﺎ إِذَا ذَﻛَﺮَھَﺎ وَﻟِﻮَﻗْﺘِﮭَﺎ ﻣِﻦ‬
ِ‫اﻟْﻐَﺪِ ﻗَﺎلَ ﻋَﺒْﺪُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺑْﻦُ رَﺑَﺎحٍ ﻓَﺴَﻤِﻌَﻨِﻲ ﻋِﻤْﺮَانُ ﺑْﻦُ اﻟْﺤُﺼَﯿْﻦِ وَأَﻧَﺎ أُﺣَﺪﱢثُ ﺑِﺎﻟْﺤَﺪِﯾﺚ‬
ُ‫ﻓَﻘَﺎلَ ﯾَﺎ ﻓَﺘًﻰ اﻧْﻈُﺮْ ﻛَﯿْﻒَ ﺗُﺤَﺪﱢثُ ﻓَﺈِﻧﱢﻲ ﺷَﺎھِﺪٌ ﻟِﻠْﺤَﺪِﯾﺚِ ﻣَﻊَ رَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫ‬
‫ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻗَﺎلَ ﻓَﻤَﺎ أَﻧْﻜَﺮَ ﻣِﻦْ ﺣَﺪِﯾﺜِﮫِ ﺷَﯿْﺌًﺎ‬

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdah


berkata, telah memberitakan kepada kami Hammad bin
Zaid dari Tsabit dari Abdullah bin Rabah dari Abu
Qotadah ia berkata; “Para sahabat menyebut-nyebut
kelalaian mereka dalam masalah tidur, beliau bersabda:

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 10


"Tidurlah hingga matahari terbit." Lalu Rasulullah n
bersabda lagi: "Tidak ada kelalaian di dalam tidur,
kelalaian itu hanya ada ketika terbangun. Jika salah
seorang di antara kalian lupa shalat atau tertidur, maka
hendaklah ia shalat ketika mengingatnya meskipun pada
keesokan harinya."
Abdullah bin Rabah berkata; Ketika aku menceritakan
sebuah hadits, Imran bin Hushain mendengarku, lalu ia
berkata; "Hai anak muda, perhatikan bagaimana kamu
menceritakan hadits, sungguh aku menyaksikan hadits
Rasulullah n itu." Dia berkata; "Maka ia pun tidak
mengingkari sesuatu pun dari haditsnya."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 11


Buang Hajat Dahulu, Shalat Kemudian

Sudah masuk waktu shalat atau waktu shalat hampir


habis, sedangkan tengah menahan hajat ingin buang air
besar atau ingin buang air kecil. Solusinya adalah buang
hajat terlebih dahulu, baru setelahnya wudhu lalu
tunaikan shalat meski waktunya terlewat. Dasarnya
sebagai berikut:

Hadits Riwayat Darimi 1392

‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺑْﻦُ ﺳَﻌِﯿﺪٍ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﺧَﺎﻟِﺪٍ ﻋَﻦْ ھِﺸَﺎمٍ ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﺳِﯿﺮِﯾﻦَ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ‬
‫ھُﺮَﯾْﺮَةَ ﻗَﺎلَ ﻧَﮭَﻰ رَﺳُﻮلُ اﻟﱠﻠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ أَنْ ﯾُﺼَﻠﱢﻲَ اﻟﺮﱠﺟُﻞُ ﻣُﺨْﺘَﺼِﺮًا‬

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Sa'id


telah menceritakan kepada kami Abu Khalid dari
Hisyam dari Ibnu Sirin dan Abu Hurairah Ia berkata,
"Rasulullah n melarang seorang laki-laki shalat sambil
menahan keinginan untuk buang hajat."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 12


Kelebihan Rekaat

Selepas shalat, teringat bahwa kelebihan rekaat tanpa


kesengajaan. Maka sujud sahwi dua kali. Dasarnya
sebagai berikut:

Hadits Riwayat Muslim 892

ِ‫و ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎه ﻋَﻮْنُ ﺑْﻦُ ﺳَﻠﱠﺎمٍ اﻟْﻜُﻮﻓِﻲﱡ أَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ أَﺑُﻮ ﺑَﻜْﺮٍ اﻟﻨﱠﮭْﺸَﻠِﻲﱡ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ اﻟﺮﱠﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦ‬
َ‫اﻟْﺄَﺳْﻮَدِ ﻋَﻦْ أَﺑِﯿﮫِ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ اﻟﻠﱠﮫِ ﻗَﺎلَ ﺻَﻠﱠﻰ ﺑِﻨَﺎ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢ‬
‫ﺧَﻤْﺴًﺎ ﻓَﻘُﻠْﻨَﺎ ﯾَﺎ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ أَزِﯾﺪَ ﻓِﻲ اﻟﺼﱠﻠَﺎةِ ﻗَﺎلَ وَﻣَﺎ ذَاكَ ﻗَﺎﻟُﻮا ﺻَﻠﱠﯿْﺖَ ﺧَﻤْﺴًﺎ‬
ْ‫ﻗَﺎلَ إِﻧﱠﻤَﺎ أَﻧَﺎ ﺑَﺸَﺮٌ ﻣِﺜْﻠُﻜُﻢْ أَذْﻛُﺮُ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺬْﻛُﺮُونَ وَأَﻧْﺴَﻰ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﻨْﺴَﻮْنَ ﺛُﻢﱠ ﺳَﺠَﺪَ ﺳَﺠْﺪَﺗَﻲ‬
ِ‫اﻟﺴﱠﮭْﻮ‬

Dan telah menceritakannya kepada kami 'Aun bin


Sallam al-Kufi telah mengabarkan kepada kami Abu
Bakar an-Nahsyali dari Abdurrahman bin al-Aswad
dari Bapaknya dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah
n shalat mengimami kami lima rakaat. Lalu kami
berkata, “Wahai Rasulullah apakah rakaat di dalam
shalat ditambahkan?” Beliau menjawab, “Tidak

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 13


demikian.” Mereka berkata, “Kamu telah shalat lima
rakaat.” Beliau bersabda, “Aku hanyalah manusia biasa
seperti kalian, bisa ingat sebagaimana kalian ingat, dan
juga bisa lupa sebagaimana kalian lupa.” Kemudian
beliau bersujud sahwi dua kali."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 14


Lupa Salah Satu Rukun Shalat

Selepas shalat, atau di tengah-tengah shalat, terlupa salah


satu rukun dalam shalat. Misal: terlupa untuk ruku’ di
salah satu rekaat tanpa kesengajaan. Maka teruskan saja
shalat, selepas shalat kerjakan sujud sahwi dua kali.
Dasarnya sebagai berikut:

Hadits Riwayat Bukhari 1154

ِ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻗُﺘَﯿْﺒَﺔُ ﺑْﻦُ ﺳَﻌِﯿﺪٍ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻟَﯿْﺚٌ ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﺷِﮭَﺎبٍ ﻋَﻦْ اﻟْﺄَﻋْﺮَجِ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ اﻟﻠﱠﮫِ اﺑْﻦ‬
َ‫ﺑُﺤَﯿْﻨَﺔَ اﻟْﺄَﺳْﺪِيﱢ ﺣَﻠِﯿﻒِ ﺑَﻨِﻲ ﻋَﺒْﺪِ اﻟْﻤُﻄﱠﻠِﺐِ أَنﱠ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢ‬
‫ﻗَﺎمَ ﻓِﻲ ﺻَﻠَﺎةِ اﻟﻈﱡﮭْﺮِ وَﻋَﻠَﯿْﮫِ ﺟُﻠُﻮسٌ ﻓَﻠَﻤﱠﺎ أَﺗَﻢﱠ ﺻَﻠَﺎﺗَﮫُ ﺳَﺠَﺪَ ﺳَﺠْﺪَﺗَﯿْﻦِ ﻓَﻜَﺒﱠﺮَ ﻓِﻲ ﻛُﻞﱢ‬
ْ‫ﺳَﺠْﺪَةٍ وَھُﻮَ ﺟَﺎﻟِﺲٌ ﻗَﺒْﻞَ أَنْ ﯾُﺴَﻠﱢﻢَ وَﺳَﺠَﺪَھُﻤَﺎ اﻟﻨﱠﺎسُ ﻣَﻌَﮫُ ﻣَﻜَﺎنَ ﻣَﺎ ﻧَﺴِﻲَ ﻣِﻦ‬
ِ‫اﻟْﺠُﻠُﻮسِ ﺗَﺎﺑَﻌَﮫُ اﺑْﻦُ ﺟُﺮَﯾْﺞٍ ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﺷِﮭَﺎبٍ ﻓِﻲ اﻟﺘﱠﻜْﺒِﯿﺮ‬

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id


telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab
dari Al A'raj dari 'Abdullah Ibnu Buhainah Al Asadiy
sekutunya suku 'Abdul Muthalib bahwa Rasulullah n
mendirikan shalat zhuhur namun tidak melakukan duduk

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 15


(tasyahud awal). Setelah Beliau menyempurnakan
shalatnya, Beliau sujud dua kali, dan Beliau bertakbir
pada setiap akan sujud dalam posisi duduk sebelum
memberi salam. Maka orang-orang mengikuti sujud
bersama Beliau sebagai ganti yang terlupa dari duduk
(tasyahud awal). Hadits ini diperkuat oleh Ibnu Juraij
dari Ibnu Syihab dalam masalah "takbir (dalam sujud
sahwi)".

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 16


‫‪Terlupa Satu Atau Beberapa Rekaat‬‬

‫‪Selepas shalat, atau di tengah-tengah shalat, terlupa satu‬‬


‫‪rekaat tanpa kesengajaan. Maka teruskan saja shalat,‬‬
‫‪selepas shalat kerjakan rekaat yang tertinggal, setelahnya‬‬
‫‪sujud sahwi dua kali. Dasarnya sebagai berikut:‬‬

‫‪Hadits Riwayat Bukhari 1152‬‬

‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺑْﻦُ ﯾُﻮﺳُﻒَ أَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻣَﺎﻟِﻚُ ﺑْﻦُ أَﻧَﺲٍ ﻋَﻦْ أَﯾﱡﻮبَ ﺑْﻦِ أَﺑِﻲ ﺗَﻤِﯿﻤَﺔَ‬
‫اﻟﺴﱠﺨْﺘِﯿَﺎﻧِﻲﱢ ﻋَﻦْ ﻣُﺤَﻤﱠﺪِ ﺑْﻦِ ﺳِﯿﺮِﯾﻦَ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ھُﺮَﯾْﺮَةَ رَﺿِﻲَ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻨْﮫُ أَنﱠ رَﺳُﻮلَ‬
‫ﺳﻠﱠﻢَ اﻧْﺼَﺮَفَ ﻣِﻦْ اﺛْﻨَﺘَﯿْﻦِ ﻓَﻘَﺎلَ ﻟَﮫُ ذُو اﻟْﯿَﺪَﯾْﻦِ أَﻗَﺼُﺮَتْ‬
‫اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَ َ‬
‫اﻟﺼﱠﻠَﺎةُ أَمْ ﻧَﺴِﯿﺖَ ﯾَﺎ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﻓَﻘَﺎلَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَ ْﯿﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ أَﺻَﺪَقَ‬
‫ذُو اﻟْﯿَﺪَﯾْﻦِ ﻓَﻘَﺎلَ اﻟﻨﱠﺎسُ ﻧَﻌَﻢْ ﻓَﻘَﺎمَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻓَﺼَﻠﱠﻰ اﺛْﻨَﺘَﯿْﻦِ‬
‫أُﺧْﺮَﯾَﯿْﻦِ ﺛُﻢﱠ ﺳَﻠﱠﻢَ ﺛُﻢﱠ ﻛَﺒﱠﺮَ ﻓَﺴَﺠَﺪَ ﻣِﺜْﻞَ ﺳُﺠُﻮدِهِ أَوْ أَﻃْﻮَلَ ﺛُﻢﱠ رَﻓَﻊَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺳُﻠَﯿْﻤَﺎنُ ﺑْﻦُ‬
‫ﺣَﺮْبٍ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺣَﻤﱠﺎدٌ ﻋَﻦْ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﺑْﻦِ ﻋَﻠْﻘَﻤَﺔَ ﻗَﺎلَ ﻗُﻠْﺖُ ﻟِﻤُﺤَﻤﱠﺪٍ ﻓِﻲ ﺳَﺠْﺪَﺗَﻲْ اﻟﺴﱠﮭْﻮِ‬
‫ﺗَﺸَﮭﱡﺪٌ ﻗَﺎلَ ﻟَﯿْﺲَ ﻓِﻲ ﺣَﺪِﯾﺚِ أَﺑِﻲ ھُﺮَﯾْﺮَةَ‬

‫‪Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf‬‬


‫‪telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari‬‬
‫‪Ayyub bin Abu Tamimah As-Sakhtiyaniy dari‬‬

‫‪Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 17‬‬


Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah a, ketika
Rasulullah menyelesaikan shalatnya yang baru dua
raka'at, Dzul Yadain berkata kepada Beliau: "Apakah
shalat diqashar atau anda lupa, wahai Rasulullah?"
Maka Rasulullah n bersabda: "Apakah benar yang
dikatakan Dzul Yadain?"
Orang-orang menjawab: "Benar.”
Maka Rasulullah n bediri dan mengerjakan shalat dua
raka'at yang kurang tadi kemudian memberi salam.
Kemudian Beliau bertakbir lalu sujud seperti sujudnya
(yang biasa) atau lebih lama lagi kemudian mengangkat
kepalanya.”
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb
telah menceritakan kepada kami Hammad dari Salamah
bin 'Alqamah berkata; "Aku bertanya kepada
Muhammad tentang dua sujud sahwi apakah ada
tasyahudnya? Dia menjawab: "Tidak ada menurut hadits
Abu Hurairah a.”

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 18


Was-Was Berhadats Dalam Shalat

Was-was kentut atau keluar angin dalam shalat. Maka


teruskan saja shalatnya, selama itu baru was-was saja
atau tidak ada bau buang angin maupun bunyi buang
angin. Dasarnya sebagai berikut:

Hadits Riwayat Ahmad 11052

‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﯾَﺰِﯾﺪُ ﺑْﻦُ ھَﺎرُونَ أَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ھِﺸَﺎمٌ ﻋَﻦْ ﯾَﺤْﯿَﻰ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻋِﯿَﺎضٌ أَﻧﱠﮫُ ﺳَﺄَلَ أَﺑَﺎ‬
ِ‫ﺳَﻌِﯿﺪٍ اﻟْﺨُﺪْرِيﱠ ﻓَﻘَﺎلَ إِنﱠ أَﺣَﺪَﻧَﺎ ﯾُﺼَﻠﱢﻲ ﻓَﻠَﺎ ﯾَﺪْرِي ﻛَﻢْ ﺻَﻠﱠﻰ ﻓَﻘَﺎلَ ﻗَﺎلَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫ‬
ِ‫ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ إِذَا ﺻَﻠﱠﻰ أَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻠَﻢْ ﯾَﺪْرِ ﻛَﻢْ ﺻَﻠﱠﻰ ﻓَﻠْﯿَﺴْﺠُﺪْ ﺳَﺠْﺪَﺗَﯿْﻦ‬
ْ‫وَھُﻮَ ﺟَﺎﻟِﺲٌ ﻓَﺈِذَا ﺟَﺎءَ أَﺣَﺪَﻛُﻢْ اﻟﺸﱠﯿْﻄَﺎنُ ﻓَﻘَﺎلَ إِﻧﱠﻚَ ﻗَﺪْ أَﺣْﺪَﺛْﺖَ ﻓِﻲ ﺻَﻠَﺎﺗِﻚَ ﻓَﻠْﯿَﻘُﻞ‬
ِ‫ﻛَﺬَﺑْﺖَ إِﻟﱠﺎ ﻣَﺎ وَﺟَﺪَ رِﯾﺤًﺎ ﺑِﺄَﻧْﻔِﮫِ أَوْ ﺳَﻤِﻊَ ﺻَﻮْﺗًﺎ ﺑِﺄُذُﻧِﮫ‬

Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun


berkata; telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari
Yahya berkata; telah menceritakan kepada kami Iyadh
bahwasanya ia bertanya kepada Abu Sa'id Al Khudri;
"Sesungguhnya salah seorang dari kami melakukan
shalat tetapi ia lupa berapa raka'at yang telah ia

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 19


kerjakan?" Maka Abu Sa'id menjawab; Rasulullah n
bersabda: "Jika salah seorang dari kalian shalat dan tidak
tahu berapa raka'at yang telah ia kerjakan maka
hendaklah ia sujud dua kali sedang ia dalam keadaan
duduk. Dan jika setan datang kepada salah seorang dari
kalian dan berkata; “Sesungguhnya engkau telah
berhadats dalam shalatmu,” maka katakanlah; “Dusta
kamu,” kecuali jika ia mendapatkan bau dengan
hidungnya atau suara dengan telinganya."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 20


Shalat Di Atas Kendaraan

Sedang dalam kondisi bepergian dan tidak


memungkinkan untuk berhenti untuk shalat. Maka shalat
saja dalam posisi berkendaraan. Dasarnya sebagai
berikut:

Hadits Riwayat Ahmad 4289

َ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ اﻟْﺄَﻋْﻠَﻰ ﻋَﻦْ ﻣَﻌْﻤَﺮٍ ﻋَﻦْ اﻟﺰﱡھْﺮِيﱢ ﻋَﻦْ ﺳَﺎﻟِﻢٍ ﻋَﻦِ اﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ أَنﱠ رَﺳُﻮل‬
ِ‫اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻛَﺎنَ ﯾُﺼَﻠﱢﻲ ﻋَﻠَﻰ رَاﺣِﻠَﺘِﮫِ ﺣَﯿْﺚُ ﺗَﻮَﺟﱠﮭَﺖْ ﺑِﮫ‬

Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari


Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar,
bahwa Rasulullah n pernah melakukan shalat di atas
kendaraannya ke mana pun kendaraannya menghadap."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 21


Shalat Di Tengah Keramaian

Hendak shalat tapi tidak menemukan tempat yang aman,


atau terjebak di keramaian di antara lalu lalang orang.
Maka shalat saja di tempat tersebut, dengan
menggunakan sutrah (pembatas). Dasarnya sebagai
berikut:

Hadits Riwayat Nasai 740

ِ‫أَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻋَﻠِﻲﱡ ﺑْﻦُ ﺣُﺠْﺮٍ وَإِﺳْﺤَﻖُ ﺑْﻦُ ﻣَﻨْﺼُﻮرٍ ﻗَﺎﻟَﺎ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺳُﻔْﯿَﺎنُ ﻋَﻦْ ﺻَﻔْﻮَانَ ﺑْﻦ‬
‫ﺳُﻠَﯿْﻢٍ ﻋَﻦْ ﻧَﺎﻓِﻊِ ﺑْﻦِ ﺟُﺒَﯿْﺮٍ ﻋَﻦْ ﺳَﮭْﻞِ ﺑْﻦِ أَﺑِﻲ ﺣَﺜْﻤَﺔَ ﻗَﺎلَ ﻗَﺎلَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ‬
ِ‫اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ إِذَا ﺻَﻠﱠﻰ أَﺣَﺪُﻛُﻢْ إِﻟَﻰ ﺳُﺘْﺮَةٍ ﻓَﻠْﯿَﺪْنُ ﻣِﻨْﮭَﺎ ﻟَﺎ ﯾَﻘْﻄَﻊَ اﻟﺸﱠﯿْﻄَﺎنُ ﻋَﻠَﯿْﮫ‬
ُ‫ﺻَﻠَﺎﺗَﮫ‬

Telah mengabarkan kepada kami 'Ali bin Hujr dan


Ishaq bin Manshur mereka berdua berkata; telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Shafwan bin
Sulaim dari Nafi' bin Jubair dari Sahl bin Abu
Hatsmah dia berkata; bahwa Rasulullah n bersabda:
"Jika salah seorang dari kalian shalat menghadap ke arah

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 22


Sutrah (pembatas) maka mendekatlah kepadanya, agar
setan tidak memutus shalatnya."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 23


Shalat Di Tengah Keramaian II

Merasa berat untuk melakukan shalat karena kondisi


alam sekitar yang terlalu ramai-bising, sedangkan perlu
keheningan agar khusyu. Solusinya adalah:
Mencari tempat yang kira-kira hening. Bila di tempat
yang sepi dari padatnya orang tapi suara keramaian
masih saja mengganggu, sedangkan cemas bacaan shalat
akan kacau, pakai saja kapas untuk disumbatkan ke
dalam telinga. Apakah ada dalilnya? Memang tidak ada
dalil yang mengatakan bahwa “boleh menyumbat telinga
agar hening.” Di sisi lain juga tidak ada dalil
pelarangannya. Hanya saja, hukum segala sesuatu itu
boleh, kecuali jelas-jelas ada dalil pelarangannya.
Sedangkan ketika seorang muslim itu dalam kondisi
darurat, apa yang sebenarnya tidak boleh untuk
dilakukan, boleh dilakukan selama kondisi memang
memaksa untuk melakukan hal tersebut. Dasarnya
sebagai berikut:

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 24


Hadits Riwayat Ibnu Majah 2034

َ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ھِﺸَﺎمُ ﺑْﻦُ ﻋَﻤﱠﺎرٍ ﺣَﺪﱠ َﺛﻨَﺎ ﺳُﻔْﯿَﺎنُ ﺑْﻦُ ﻋُﯿَﯿْﻨَﺔَ ﻋَﻦْ ﻣِﺴْﻌَﺮٍ ﻋَﻦْ ﻗَﺘَﺎدَةَ ﻋَﻦْ زُرَارَة‬
َ‫ﺑْﻦِ أَوْﻓَﻰ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ھُﺮَﯾْﺮَ َة ﻗَﺎلَ ﻗَﺎلَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ إِنﱠ اﻟﻠﱠﮫ‬
‫ﺗَﺠَﺎوَزَ ﻟِﺄُﻣﱠﺘِﻲ ﻋَﻤﱠﺎ ﺗُﻮَﺳْﻮِسُ ﺑِﮫِ ﺻُﺪُورُھَﺎ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﺗَﻌْﻤَﻞْ ﺑِﮫِ أَوْ ﺗَﺘَﻜَﻠﱠﻢْ ﺑِﮫِ وَﻣَﺎ‬
ِ‫اﺳْﺘُﻜْﺮِھُﻮا ﻋَﻠَﯿْﮫ‬

Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar


berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Mis'ar dari Qatadah dari Zurarah bin
Aufa dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah n
bersabda: "Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku
ini sesuatu yang terdetik dalam hati selama tidak
dilakukan, atau diucapkan. Dan apa-apa yang dipaksakan
kepadanya."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 25


Mengasuh Anak Saat Shalat

Tengah menggendong bayi, kemudian tiba waktu shalat,


sedangkan bayi itu tadi bisa terkena bahaya bila ditinggal
shalat. Maka solusinya adalah tetap shalat dengan
membawa bayi tersebut. Dasarnya sebagai berikut:

Hadits Riwayat Muslim 845

ِ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤﱠﺪُ ﺑْﻦُ أَﺑِﻲ ﻋُﻤَﺮَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺳُﻔْﯿَﺎنُ ﻋَﻦْ ﻋُﺜْﻤَﺎنَ ﺑْﻦِ أَﺑِﻲ ﺳُﻠَﯿْﻤَﺎنَ وَاﺑْﻦ‬
ٍ‫ﻋَﺠْﻠَﺎنَ ﺳَﻤِﻌَﺎ ﻋَﺎﻣِﺮَ ﺑْﻦَ ﻋَﺒْﺪِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺑْﻦِ اﻟﺰﱡﺑَﯿْﺮِ ﯾُﺤَﺪﱢثُ ﻋَﻦْ ﻋَﻤْﺮِو ﺑْﻦِ ﺳُﻠَﯿْﻢ‬
‫اﻟﺰﱡرَﻗِﻲﱢ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ﻗَﺘَﺎدَةَ اﻟَْﺄﻧْﺼَﺎرِيﱢ ﻗَﺎلَ رَأَﯾْﺖُ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱠ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﯾَﺆُمﱡ‬
ِ‫اﻟﻨﱠﺎسَ وَأُﻣَﺎﻣَﺔُ ﺑِﻨْﺖُ أَﺑِﻲ اﻟْﻌَﺎصِ وَھِﻲَ اﺑْﻨَﺔُ زَﯾْﻨَﺐَ ﺑِﻨْﺖِ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫ‬
‫وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﺎﺗِﻘِﮫِ ﻓَِﺈذَا رَﻛَﻊَ وَﺿَﻌَﮭَﺎ وَإِذَا رَﻓَﻊَ ﻣِﻦْ اﻟﺴﱡﺠُﻮدِ أَﻋَﺎدَھَﺎ‬

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi


Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Utsman bin Abi Sulaiman dan Ibnu 'Ajlan keduanya
mendengar Amir bin Abdullah bin az-Zubair bercerita
dari Amru bin Sulaim az-Zuraqi dari Abu Qatadah
al-Anshari dia berkata, "Saya melihat Nabi n

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 26


mengimami shalat orang-orang sambil menggendong
Umamah binti Abu al-'Ash, bayi Zainab binti
Muhammad n di atas pundak beliau. Apabila beliau
rukuk maka beliau meletakkan bayi itu, dan apabila
beliau berdiri dari sujud maka mengembalikannya
(maksudnya menggendongnya kembali)."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 27


Qadha Alpa Shalat Menahun

Mengenal syariat (hijrah) baru di usia tua. Atau dahulu


menyepelekan kewajiban shalat. Apakah harus
mengqadha seluruh shalat yang ditinggalkan? Tidak
perlu, cukup perbanyak saja yang sunnah. Kelak saat
hisab shalat, bila amalan shalat wajibnya tidak terpenuhi,
maka akan Allah perintahkan untuk “menambalnya”
dengan amalan-amalan dari shalat-shalat sunnah yang
pernah ia laksanakan semasa di bumi. Dasarnya sebagai
berikut:

Hadits Riwayat Darimi 1321

ْ‫أَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﺳُﻠَﯿْﻤَﺎنُ ﺑْﻦُ ﺣَﺮْبٍ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺣَﻤﱠﺎدُ ﺑْﻦُ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﻋَﻦْ دَاوُدَ ﺑْﻦِ أَﺑِﻲ ھِﻨْﺪٍ ﻋَﻦ‬
َ‫زُرَارَةَ ﺑْﻦِ أَوْﻓَﻰ ﻋَﻦْ ﺗَﻤِﯿ ٍﻢ اﻟﺪﱠارِيﱢ ﻗَﺎلَ ﻗَﺎلَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢ‬
ً‫إِنﱠ أَوﱠلَ ﻣَﺎ ﯾُﺤَﺎﺳَﺐُ ﺑِﮫِ اﻟْﻌَﺒْﺪُ اﻟﺼﱠﻠَﺎةُ ﻓَﺈِنْ وَﺟَﺪَ ﺻَﻠَﺎﺗَﮫُ ﻛَﺎﻣِﻠَﺔً ُﻛﺘِﺒَﺖْ ﻟَﮫُ ﻛَﺎﻣِﻠَﺔ‬
ٍ‫وَإِنْ ﻛَﺎنَ ﻓِﯿﮭَﺎ ﻧُﻘْﺼَﺎنٌ ﻗَﺎلَ اﻟﻠﱠﮫُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻟِﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺘِﮫِ اﻧْﻈُﺮُوا ھَﻞْ ﻟِﻌَ ْﺒﺪِي ﻣِﻦْ ﺗَﻄَﻮﱡع‬
َ‫ﻓَﺄَﻛْﻤِﻠُﻮا ﻟَﮫُ ﻣَﺎ ﻧَﻘَﺺَ ﻣِﻦْ َﻓﺮِﯾﻀَﺘِﮫِ ﺛُﻢﱠ اﻟﺰﱠﻛَﺎةُ ﺛُﻢﱠ اﻟْﺄَﻋْﻤَﺎلُ ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺴَﺐِ ذَﻟِﻚَ ﻗَﺎل‬
‫أَﺑُﻮ ﻣُﺤَﻤﱠﺪ ﻟَﺎ أَﻋْﻠَﻢُ أَﺣَﺪًا رَﻓَﻌَﮫُ ﻏَﯿْﺮَ ﺣَﻤﱠﺎدٍ ﻗِﯿﻞَ ﻟِﺄَﺑِﻲ ﻣُﺤَﻤﱠﺪٍ ﺻَﺢﱠ ھَﺬَا ﻗَﺎلَ إِي‬

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 28


Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Harb
telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah
dari Daud bin Abu Hindun dari Zurarah bin Aufa dari
Tamim Ad Dari ia berkata, "Rasulullah n bersabda:
"Sesungguhnya pertama kali yang akan dihisab dari
seorang hamba adalah shalat, jika shalatnya sempurna
maka akan ditulis sempurna untuknya. Apabila padanya
terdapat kekurangan, maka Allah Ta'ala berfirman
kepada para malaikat-Nya: “Lihatlah apakah hamba-Ku
memiliki amalan sunnah? Lalu sempurnakanlah apa
yang kurang sempurna dari ibadah wajibnya.” Kemudian
zakat, kemudian amalan-amalan lain juga seperti itu
(perhitungannya)."
Abu Muhammad berkata, "Aku tidak mengetahui
seseorang yang memarfu'kan hadits tersebut selain
Hammad." Abu Muhammad ditanya, "Apakah hadits ini
benar? Ia menjawab, "Ya."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 29


Sedang Shalat, Diajak Berbicara

Sewaktu shalat, tiba-tiba pintu terbuka, atau alarm


berbunyi. Maka boleh tutup pintu terlebih dahulu atau
matikan alarm terlebih dahulu, kemudian cepat-cepat
kembali melanjutkan shalat. Atau tiba-tiba ada orang
mendatangi kita dan mengajak bicara, jangan menjawab
dengan lisan, cukuplah memberi isyarat dan tetap shalat.
Dasarnya sebagai berikut:

Hadits Riwayat Abu Daud 791

َ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺑْﻦُ ﻣُﺤَﻤﱠﺪٍ اﻟﻨﱡﻔَﯿْﻠِﻲﱡ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ زُھَﯿْﺮٌ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ اﻟﺰﱡﺑَﯿْﺮِ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﺑِﺮٍ ﻗَﺎل‬
‫أَرْﺳَﻠَﻨِﻲ ﻧَﺒِﻲﱡ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ إِﻟَﻰ ﺑَﻨِﻰ اﻟْﻤُﺼْﻄَﻠَﻖِ ﻓَﺄَﺗَﯿْﺘُﮫُ وَھُﻮَ ﯾُﺼَﻠﱢﻲ‬
ُ‫ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻌِﯿﺮِهِ ﻓَﻜَﻠﱠﻤْﺘُﮫُ ﻓَﻘَﺎلَ ﻟِﻲ ﺑِﯿَﺪِهِ ھَﻜَﺬَا ﺛُﻢﱠ ﻛَﻠﱠﻤْﺘُﮫُ ﻓَﻘَﺎلَ ﻟِﻲ ﺑِﯿَﺪِهِ ھَﻜَﺬَا وَأَﻧَﺎ أَﺳْﻤَﻌُﮫ‬
‫ﯾَﻘْﺮَأُ وَﯾُﻮﻣِﺊُ ﺑِﺮَأْﺳِﮫِ ﻓَﻠَﻤﱠﺎ ﻓَﺮَغَ ﻗَﺎلَ ﻣَﺎ ﻓَﻌَﻠْﺖَ ﻓِﻲ اﻟﱠﺬِي أَرْﺳَﻠْﺘُﻚَ ﻓَﺈِﻧﱠﮫُ ﻟَﻢْ ﯾَﻤْﻨَﻌْﻨِﻲ‬
‫أَنْ أُﻛَﻠﱢﻤَﻚَ إِﻟﱠﺎ أَﻧﱢﻲ ﻛُﻨْﺖُ أُﺻَﻠﱢﻲ‬

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin


Muhammad An Nufaili telah menceritakan kepada
kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 30


Zubair dari Jabir dia berkata; Nabi Allah n pernah
mengutusku menuju (perkampungan) Bani Mushthaliq,
lalu aku menemui beliau, sedangkan beliau tengah
mengerjakan shalat di atas kendaraannya, aku pun
berbicara kepadanya, maka beliau memberi isyarat
dengan tangannya seperti ini, aku berbicara lagi, namun
beliau hanya memberi isyarat dengan tangannya seperti
ini, sedangkan aku mendengar bacaan shalat beliau, dan
beliau menganggukkan kepalanya. Seusai shalat, beliau
bersabda: "Bagaimana dengan tugas yang telah aku
tugaskan kepadamu? Sebenarnya tidak ada halangan
buatku untuk membalas perkataanmu itu, hanya saja
waktu itu aku sedang mengerjakan shalat."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 31


Meludah Saat Shalat

Kadangkala kita berkumur kurang bersih sehingga sisa-


sisa makanan masih menempel di sela-sela gini. Apabila
terasa, jangan ditahan, tidak mengapa diludahkan. Boleh
diludahkan ke baju sendiri maupun ke lantai (diludahkan
ke lantai atau ke tanah, seandainya shalat sendiri di
rumah. Apabila shalatnya di masjid atau di tempat
umum, cukup di pakaian sendiri saja). Dasarnya sebagai
berikut:

Hadits Riwayat Nasai 307

َ‫أَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤﱠﺪُ ﺑْﻦُ ﺑَﺸﱠﺎرٍ ﻋَﻦْ ﻣُﺤَﻤﱠﺪٍ ﻗَﺎلَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺷُﻌْﺒَﺔُ ﻗَﺎلَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ اﻟْﻘَﺎﺳِﻢَ ﺑْﻦ‬
َ‫ﻣِﮭْﺮَانَ ﯾُﺤَﺪﱢثُ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ رَاﻓِﻊٍ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ھُﺮَﯾْﺮَةَ ﻋَﻦْ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢ‬
ْ‫ﻗَﺎلَ إِذَا ﺻَﻠﱠﻰ أَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻠَﺎ ﯾَﺒْﺰُقْ ﺑَﯿْﻦَ ﯾَﺪَﯾْﮫِ وَﻟَﺎ ﻋَﻦْ ﯾَﻤِﯿﻨِﮫِ وَﻟَﻜِﻦْ ﻋَﻦْ ﯾَﺴَﺎرِهِ أَو‬
ُ‫ﺗَﺤْﺖَ ﻗَﺪَﻣِﮫِ وَإِﻟﱠﺎ ﻓَﺒَﺰَقَ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱡ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ھَﻜَﺬَا ﻓِﻲ ﺛَﻮْﺑِﮫِ وَدَﻟَﻜَﮫ‬

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin


Basyar dari Muhammad dia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Saya

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 32


‫‪mendengar Al Qasim bin Mihran berkata; dari Abu‬‬
‫‪Rafi' dari Abu Hurairah dari Nabi n beliau bersabda:‬‬
‫‪"Jika salah seorang dari kalian shalat, maka jangan‬‬
‫‪meludah di depan dan di samping kanannya, tetapi‬‬
‫‪meludahlah di sebelah kirinya atau di bawah telapak‬‬
‫‪kakinya. Jika tidak, maka Rasulullah n meludah seperti‬‬
‫‪ini di bajunya, lalu menggosoknya.‬‬

‫‪Hadits Riwayat Muslim 5328‬‬

‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ھَﺎرُونُ ﺑْﻦُ ﻣَﻌْﺮُوفٍ وَﻣُﺤَﻤﱠﺪُ ﺑْﻦُ ﻋَﺒﱠﺎدٍ وَﺗَﻘَﺎرَﺑَﺎ ﻓِﻲ ﻟَﻔْﻆِ ا ْﻟﺤَﺪِﯾﺚِ وَاﻟﺴﱢﯿَﺎقُ‬
‫ﻟِﮭَﺎرُونَ ﻗَﺎﻟَﺎ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺣَﺎﺗِﻢُ ﺑْﻦُ إِﺳْﻤَﻌِﯿﻞَ ﻋَﻦْ ﯾَﻌْﻘُﻮبَ ﺑْﻦِ ﻣُﺠَﺎھِﺪٍ أَﺑِﻲ ﺣَﺰْرَةَ ﻋَﻦْ‬
‫ﻋُﺒَﺎدَةَ ﺑْﻦِ اﻟْﻮَﻟِﯿﺪِ ﺑْﻦِ ﻋُﺒَﺎدَ َة ﺑْﻦِ اﻟﺼﱠﺎﻣِﺖِ ﻗَﺎلَ ﺧَﺮَﺟْﺖُ أَﻧَﺎ وَأَﺑِﻲ ﻧَﻄْﻠُﺐُ اﻟْﻌِﻠْﻢَ ﻓِﻲ‬
‫ھَﺬَا اﻟْﺤَﻲﱢ ﻣِﻦْ اﻟْﺄَﻧْﺼَﺎرِ ﻗَﺒْﻞَ أَنْ ﯾَﮭْﻠِﻜُﻮا ﻓَﻜَﺎنَ أَوﱠلُ ﻣَﻦْ ﻟَﻘِﯿﻨَﺎ أَﺑَﺎ اﻟْﯿَﺴَﺮِ ﺻَﺎﺣِﺐَ‬
‫رَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ وَﻣَﻌَﮫُ ﻏُﻠَﺎمٌ ﻟَﮫُ ﻣَﻌَﮫُ ﺿِﻤَﺎﻣَﺔٌ ﻣِﻦْ ﺻُﺤُﻒٍ‬
‫وَﻋَﻠَﻰ أَﺑِﻲ اﻟْﯿَﺴَﺮِ ﺑُﺮْدَةٌ وَﻣَﻌَﺎﻓِﺮِيﱠ وَﻋَﻠَﻰ ﻏُﻠَﺎﻣِﮫِ ﺑُﺮْدَةٌ وَﻣَﻌَﺎﻓِﺮِيﱠ ﻓَﻘَﺎلَ ﻟَﮫُ أَﺑِﻲ ﯾَﺎ‬
‫ﻋَﻢﱢ إِﻧﱢﻲ أَرَى ﻓِﻲ وَﺟْﮭِﻚَ ﺳَﻔْﻌَﺔً ﻣِﻦْ ﻏَﻀَﺐٍ ﻗَﺎلَ أَﺟَﻞْ ﻛَﺎنَ ﻟِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﻓُﻠَﺎنِ اﺑْﻦِ‬
‫ﻓُﻠَﺎنٍ اﻟْﺤَﺮَاﻣِﻲﱢ ﻣَﺎلٌ ﻓَﺄَﺗَﯿْﺖُ أَھْﻠَﮫُ ﻓَﺴَﻠﱠﻤْﺖُ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﺛَﻢﱠ ھُﻮَ ﻗَﺎﻟُﻮا ﻟَﺎ ﻓَﺨَﺮَجَ ﻋَﻠَﻲﱠ اﺑْﻦٌ ﻟَﮫُ‬
‫ﺟَﻔْﺮٌ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﻟَﮫُ أَﯾْﻦَ أَﺑُﻮكَ ﻗَﺎلَ ﺳَﻤِﻊَ ﺻَﻮْﺗَﻚَ ﻓَﺪَﺧَﻞَ أَرِﯾﻜَﺔَ أُﻣﱢﻲ ﻓَ ُﻘﻠْﺖُ اﺧْﺮُجْ إِﻟَﻲﱠ‬
‫ﻓَﻘَﺪْ ﻋَﻠِﻤْﺖُ أَﯾْﻦَ أَﻧْﺖَ ﻓَﺨَﺮَجَ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﻣَﺎ ﺣَﻤَﻠَﻚَ ﻋَﻠَﻰ أَنْ اﺧْﺘَﺒَﺄْتَ ﻣِﻨﱢﻲ ﻗَﺎلَ أَﻧَﺎ وَاﻟﻠﱠﮫِ‬
‫أُﺣَﺪﱢﺛُﻚَ ﺛُﻢﱠ ﻟَﺎ أَﻛْﺬِﺑُﻚَ ﺧَﺸِﯿﺖُ وَاﻟﻠﱠﮫِ أَنْ أُﺣَﺪﱢﺛَﻚَ ﻓَﺄَﻛْﺬِﺑَﻚَ وَأَنْ أَﻋِﺪَكَ ﻓَﺄُﺧْﻠِﻔَﻚَ وَﻛُﻨْﺖَ‬
‫ﺻَﺎﺣِﺐَ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ وَﻛُﻨْﺖُ وَاﻟﻠﱠﮫِ ﻣُﻌْﺴِﺮًا ﻗَﺎلَ ﻗُﻠْﺖُ آﻟﻠﱠﮫِ‬

‫‪Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 33‬‬


‫ﻗَﺎلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﻗُﻠْﺖُ آﻟﻠﱠﮫِ ﻗَﺎلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﻗُﻠْﺖُ آﻟﻠﱠﮫِ ﻗَﺎلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﻗَﺎلَ ﻓَﺄَﺗَﻰ ﺑِﺼَﺤِﯿﻔَﺘِﮫِ ﻓَﻤَﺤَﺎھَﺎ ﺑِﯿَﺪِهِ‬
‫ﻓَﻘَﺎلَ إِنْ وَﺟَﺪْتَ ﻗَﻀَﺎءً ﻓَﺎﻗْﻀِﻨِﻲ وَإِﻟﱠﺎ أَﻧْﺖَ ﻓِﻲ ﺣِﻞﱟ ﻓَﺄَﺷْﮭَﺪُ ﺑَﺼَﺮُ ﻋَﯿْﻨَﻲﱠ ھَﺎﺗَﯿْﻦِ‬
‫وَوَﺿَﻊَ إِﺻْﺒَﻌَﯿْﮫِ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﯿْﻨَﯿْﮫِ وَﺳَﻤْﻊُ أُذُﻧَﻲﱠ ھَﺎﺗَﯿْﻦِ وَوَﻋَﺎهُ ﻗَﻠْﺒِﻲ ھَﺬَا وَأَﺷَﺎرَ إِﻟَﻰ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ وَھُﻮَ ﯾَﻘُﻮلُ ﻣَﻦْ أَﻧْﻈَﺮَ ﻣُﻌْﺴِﺮًا أَوْ‬
‫ﻣَﻨَﺎطِ ﻗَﻠْﺒِﮫِ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ َ‬
‫وَﺿَﻊَ ﻋَﻨْﮫُ أَﻇَﻠﱠﮫُ اﻟﻠﱠﮫُ ﻓِﻲ ﻇِﻠﱢﮫِ ﻗَﺎلَ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﻟَﮫُ أَﻧَﺎ ﯾَﺎ ﻋَﻢﱢ ﻟَﻮْ أَﻧﱠﻚَ أَﺧَﺬْتَ ﺑُﺮْدَةَ‬
‫ﻏُﻠَﺎﻣِﻚَ وَأَﻋْﻄَﯿْﺘَﮫُ ﻣَﻌَﺎﻓِﺮِﯾﱠﻚَ وَأَﺧَﺬْتَ ﻣَﻌَﺎﻓِﺮِﯾﱠﮫُ وَأَﻋْﻄَﯿْﺘَﮫُ ﺑُﺮْدَﺗَﻚَ ﻓَﻜَﺎﻧَﺖْ ﻋَﻠَﯿْﻚَ‬
‫ﺣُﻠﱠﺔٌ وَﻋَﻠَﯿْﮫِ ﺣُﻠﱠﺔٌ ﻓَﻤَﺴَﺢَ رَأْﺳِﻲ وَﻗَﺎلَ اﻟﻠﱠﮭُﻢﱠ ﺑَﺎرِكْ ﻓِﯿﮫِ ﯾَﺎ اﺑْﻦَ أَﺧِﻲ ﺑَﺼَﺮُ ﻋَﯿْﻨَﻲﱠ‬
‫ھَﺎﺗَﯿْﻦِ وَﺳَﻤْﻊُ أُذُﻧَﻲﱠ ھَﺎﺗَﯿْﻦِ وَوَﻋَﺎهُ ﻗَﻠْﺒِﻲ ھَﺬَا وَأَﺷَﺎرَ إِﻟَﻰ ﻣَﻨَﺎطِ ﻗَﻠْﺒِﮫِ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ‬
‫ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ وَھُﻮَ ﯾَﻘُﻮلُ أَﻃْﻌِﻤُﻮھُﻢْ ﻣِﻤﱠﺎ ﺗَﺄْﻛُﻠُﻮنَ وَأَﻟْﺒِﺴُﻮھُﻢْ ﻣِﻤﱠﺎ ﺗَﻠْﺒَﺴُﻮنَ‬
‫وَﻛَﺎنَ أَنْ أَﻋْﻄَﯿْﺘُﮫُ ﻣِﻦْ ﻣَﺘَﺎعِ اﻟﺪﱡﻧْﯿَﺎ أَھْﻮَنَ ﻋَﻠَﻲﱠ ﻣِﻦْ أَنْ ﯾَﺄْﺧُﺬَ ﻣِﻦْ ﺣَﺴَﻨَﺎﺗِﻲ ﯾَﻮْمَ‬
‫اﻟْﻘِﯿَﺎﻣَﺔِ ﺛُﻢﱠ ﻣَﻀَﯿْﻨَﺎ ﺣَﺘﱠﻰ أَﺗَﯿْﻨَﺎ ﺟَﺎﺑِﺮَ ﺑْﻦَ ﻋَﺒْﺪِ اﻟﻠﱠﮫِ ﻓِﻲ ﻣَﺴْﺠِﺪِهِ وَھُﻮَ ﯾُﺼَﻠﱢﻲ ﻓِﻲ‬
‫ﺛَﻮْبٍ وَاﺣِﺪٍ ﻣُﺸْﺘَﻤِﻠًﺎ ﺑِﮫِ ﻓَﺘَﺨَﻄﱠﯿْﺖُ اﻟْﻘَﻮْمَ ﺣَﺘﱠﻰ ﺟَﻠَﺴْﺖُ ﺑَﯿْﻨَﮫُ وَﺑَﯿْﻦَ اﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ ﻓَﻘُﻠْﺖُ‬
‫ﯾَﺮْﺣَﻤُﻚَ اﻟﻠﱠﮫُ أَﺗُﺼَﻠﱢﻲ ﻓِﻲ ﺛَﻮْبٍ وَاﺣِﺪٍ وَرِدَاؤُكَ إِﻟَﻰ ﺟَﻨْﺒِﻚَ ﻗَﺎلَ ﻓَﻘَﺎلَ ﺑِﯿَﺪِهِ ﻓِﻲ‬
‫ﺻَﺪْرِي ھَﻜَﺬَا وَﻓَﺮﱠقَ ﺑَﯿْﻦَ َأﺻَﺎﺑِﻌِﮫِ وَﻗَﻮﱠﺳَﮭَﺎ أَرَدْتُ أَنْ ﯾَﺪْﺧُﻞَ ﻋَﻠَﻲﱠ اﻟْﺄَﺣْﻤَﻖُ ﻣِﺜْﻠُﻚَ‬
‫ﻓَﯿَﺮَاﻧِﻲ ﻛَﯿْﻒَ أَﺻْﻨَﻊُ ﻓَﯿَﺼْﻨَﻊُ ﻣِﺜْﻠَﮫُ أَﺗَﺎﻧَﺎ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻓِﻲ‬
‫ﻣَﺴْﺠِﺪِﻧَﺎ ھَﺬَا وَﻓِﻲ ﯾَﺪِهِ ﻋُﺮْﺟُﻮنُ اﺑْﻦِ ﻃَﺎبٍ ﻓَﺮَأَى ﻓِﻲ ﻗِﺒْﻠَﺔِ اﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻧُﺨَﺎﻣَﺔً ﻓَﺤَﻜﱠﮭَﺎ‬
‫ﺑِﺎﻟْﻌُﺮْﺟُﻮنِ ﺛُﻢﱠ أَﻗْﺒَﻞَ ﻋَﻠَﯿْﻨَﺎ ﻓَﻘَﺎلَ أَﯾﱡﻜُﻢْ ﯾُﺤِﺐﱡ أَنْ ﯾُﻌْﺮِضَ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻨْﮫُ ﻗَﺎلَ ﻓَﺨَﺸَﻌْﻨَﺎ ﺛُﻢﱠ‬
‫ض اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻨْﮫُ ﻗَﺎلَ ﻓَﺨَﺸَﻌْﻨَﺎ ﺛُﻢﱠ ﻗَﺎلَ أَﯾﱡﻜُﻢْ ﯾُﺤِﺐﱡ أَنْ ﯾُﻌْﺮِضَ‬
‫ﻗَﺎلَ أَﯾﱡﻜُﻢْ ﯾُﺤِﺐﱡ أَنْ ﯾُﻌْﺮِ َ‬
‫اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻨْﮫُ ﻗُﻠْﻨَﺎ ﻟَﺎ أَﯾﱡﻨَﺎ ﯾَﺎ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﻗَﺎلَ ﻓَﺈِنﱠ أَﺣَﺪَﻛُﻢْ إِذَا ﻗَﺎمَ ﯾُﺼَﻠﱢﻲ ﻓَﺈِنﱠ اﻟﻠﱠﮫَ‬
‫ﺗَﺒَﺎرَكَ وَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻗِﺒَﻞَ وَﺟْﮭِﮫِ ﻓَﻠَﺎ ﯾَﺒْﺼُﻘَﻦﱠ ﻗِﺒَﻞَ وَﺟْﮭِﮫِ وَﻟَﺎ ﻋَﻦْ ﯾَﻤِﯿﻨِﮫِ وَﻟْﯿَﺒْﺼُﻖْ ﻋَﻦْ‬
‫ﯾَﺴَﺎرِهِ ﺗَﺤْﺖَ رِﺟْﻠِﮫِ اﻟْﯿُﺴْﺮَى ﻓَﺈِنْ ﻋَﺠِﻠَﺖْ ﺑِﮫِ ﺑَﺎدِرَةٌ ﻓَﻠْﯿَﻘُﻞْ ﺑِﺜَﻮْﺑِﮫِ ھَﻜَﺬَا ﺛُﻢﱠ ﻃَﻮَى‬
‫ﺛَﻮْﺑَﮫُ ﺑَﻌْﻀَﮫُ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻌْﺾٍ َﻓﻘَﺎلَ أَرُوﻧِﻲ ﻋَﺒِﯿﺮًا ﻓَﻘَﺎمَ ﻓَﺘًﻰ ﻣِﻦْ اﻟْﺤَﻲﱢ ﯾَﺸْﺘَﺪﱡ إِﻟَﻰ أَھْﻠِﮫِ‬

‫‪Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 34‬‬


‫ﻓَﺠَﺎءَ ﺑِﺨَﻠُﻮقٍ ﻓِﻲ رَاﺣَﺘِﮫِ َﻓﺄَﺧَﺬَهُ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻓَﺠَﻌَﻠَﮫُ ﻋَﻠَﻰ‬
‫رَأْسِ اﻟْﻌُﺮْﺟُﻮنِ ﺛُﻢﱠ ﻟَﻄَﺦَ ﺑِﮫِ ﻋَﻠَﻰ أَﺛَﺮِ اﻟﻨﱡﺨَﺎﻣَﺔِ ﻓَﻘَﺎلَ ﺟَﺎﺑِﺮٌ ﻓَﻤِﻦْ ھُﻨَﺎكَ ﺟَﻌَﻠْﺘُﻢْ‬
‫اﻟْﺨَﻠُﻮقَ ﻓِﻲ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪِﻛُﻢْ ﺳِﺮْﻧَﺎ ﻣَﻊَ رَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻓِﻲ ﻏَﺰْوَةِ‬
‫ﺑَﻄْﻦِ ﺑُﻮَاطٍ وَھُﻮَ ﯾَﻄْﻠُﺐُ اﻟْﻤَﺠْﺪِيﱠ ﺑْﻦَ ﻋَﻤْﺮٍو اﻟْﺠُﮭَﻨِﻲﱠ وَﻛَﺎنَ اﻟﻨﱠﺎﺿِﺢُ ﯾَﻌْﻘُﺒُﮫُ ﻣِﻨﱠﺎ‬
‫اﻟْﺨَﻤْﺴَﺔُ وَاﻟﺴﱢﺘﱠﺔُ وَاﻟﺴﱠﺒْ َﻌﺔُ ﻓَﺪَارَتْ ﻋُﻘْﺒَﺔُ رَﺟُﻞٍ ﻣِﻦْ اﻟْﺄَﻧْﺼَﺎرِ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﺎﺿِﺢٍ ﻟَﮫُ‬
‫ﻓَﺄَﻧَﺎﺧَﮫُ ﻓَﺮَﻛِﺒَﮫُ ﺛُﻢﱠ ﺑَﻌَﺜَﮫُ ﻓَ َﺘﻠَﺪﱠنَ ﻋَﻠَﯿْﮫِ ﺑَﻌْﺾَ اﻟﺘﱠﻠَﺪﱡنِ ﻓَﻘَﺎلَ ﻟَﮫُ ﺷَﺄْ ﻟَﻌَﻨَﻚَ اﻟﻠﱠﮫُ ﻓَﻘَﺎلَ‬
‫رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻣَﻦْ ھَﺬَا اﻟﻠﱠﺎﻋِﻦُ ﺑَﻌِﯿﺮَهُ ﻗَﺎلَ أَﻧَﺎ ﯾَﺎ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ‬
‫ﺤﺒْﻨَﺎ ﺑِﻤَﻠْﻌُﻮنٍ ﻟَﺎ ﺗَﺪْﻋُﻮا ﻋَﻠَﻰ أَﻧْﻔُﺴِﻜُﻢْ وَﻟَﺎ ﺗَﺪْﻋُﻮا ﻋَﻠَﻰ‬
‫ﻗَﺎلَ اﻧْﺰِلْ ﻋَﻨْﮫُ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﺼْ َ‬
‫أَوْﻟَﺎدِﻛُﻢْ وَﻟَﺎ ﺗَﺪْﻋُﻮا ﻋَﻠَﻰ أَﻣْﻮَاﻟِﻜُﻢْ ﻟَﺎ ﺗُﻮَاﻓِﻘُﻮا ﻣِﻦْ اﻟﻠﱠﮫِ ﺳَﺎﻋَﺔً ﯾُﺴْﺄَلُ ﻓِﯿﮭَﺎ ﻋَﻄَﺎءٌ‬
‫ﻓَﯿَﺴْﺘَﺠِﯿﺐُ ﻟَﻜُﻢْ ﺳِﺮْﻧَﺎ ﻣَ َﻊ رَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺣَﺘﱠﻰ إِذَا ﻛَﺎﻧَﺖْ‬
‫ﻋُﺸَﯿْﺸِﯿَﺔٌ وَدَﻧَﻮْﻧَﺎ ﻣَﺎءً ﻣِﻦْ ﻣِﯿَﺎهِ اﻟْﻌَﺮَبِ ﻗَﺎلَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ‬
‫ﻣَﻦْ رَﺟُﻞٌ ﯾَﺘَﻘَﺪﱠﻣُﻨَﺎ ﻓَﯿَﻤْﺪُرُ اﻟْﺤَﻮْضَ ﻓَﯿَﺸْﺮَبُ وَﯾَﺴْﻘِﯿﻨَﺎ ﻗَﺎلَ ﺟَﺎﺑِﺮٌ ﻓَﻘُﻤْﺖُ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ھَﺬَا‬
‫ي رَﺟُﻞٍ ﻣَﻊَ ﺟَﺎﺑِﺮٍ‬
‫رَﺟُﻞٌ ﯾَﺎ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﻓَﻘَﺎلَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ أَ ﱡ‬
‫ﻓَﻘَﺎمَ ﺟَﺒﱠﺎرُ ﺑْﻦُ ﺻَﺨْﺮٍ ﻓَﺎﻧْﻄَﻠَﻘْﻨَﺎ إِﻟَﻰ اﻟْﺒِﺌْﺮِ ﻓَﻨَﺰَﻋْﻨَﺎ ﻓِﻲ اﻟْﺤَﻮْضِ ﺳَﺠْﻠًﺎ أَوْ ﺳَﺠْﻠَﯿْﻦِ‬
‫ﺛُﻢﱠ ﻣَﺪَرْﻧَﺎهُ ﺛُﻢﱠ ﻧَﺰَﻋْﻨَﺎ ﻓِﯿﮫِ ﺣَﺘﱠﻰ أَﻓْﮭَﻘْﻨَﺎهُ ﻓَﻜَﺎنَ أَوﱠلَ ﻃَﺎﻟِﻊٍ ﻋَﻠَﯿْﻨَﺎ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ‬
‫اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻓَﻘَﺎلَ أَﺗَﺄْذَﻧَﺎنِ ﻗُﻠْﻨَﺎ ﻧَﻌَﻢْ ﯾَﺎ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﻓَﺄَﺷْﺮَعَ ﻧَﺎﻗَﺘَﮫُ ﻓَﺸَﺮِﺑَﺖْ ﺷَﻨَﻖَ‬
‫ﻟَﮭَﺎ ﻓَﺸَﺠَﺖْ ﻓَﺒَﺎﻟَﺖْ ﺛُﻢﱠ ﻋَﺪَلَ ﺑِﮭَﺎ ﻓَﺄَﻧَﺎﺧَﮭَﺎ ﺛُﻢﱠ ﺟَﺎءَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ‬
‫وَﺳَﻠﱠﻢَ إِﻟَﻰ اﻟْﺤَﻮْضِ ﻓَﺘَﻮَﺿﱠﺄَ ﻣِﻨْﮫُ ﺛُﻢﱠ ﻗُﻤْﺖُ ﻓَﺘَﻮَﺿﱠﺄْتُ ﻣِﻦْ ﻣُﺘَﻮَﺿﱠﺈِ رَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ‬
‫ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻓَﺬَھَﺐَ ﺟَﺒﱠﺎرُ ﺑْﻦُ ﺻَﺨْﺮٍ ﯾَﻘْﻀِﻲ ﺣَﺎﺟَﺘَﮫُ ﻓَﻘَﺎمَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ‬
‫ﺼﻠﱢﻲَ وَﻛَﺎﻧَﺖْ ﻋَﻠَﻲﱠ ﺑُﺮْدَةٌ ذَھَﺒْﺖُ أَنْ أُﺧَﺎﻟِﻒَ ﺑَﯿْﻦَ ﻃَﺮَﻓَﯿْﮭَﺎ‬
‫ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻟِﯿُ َ‬
‫ﻓَﻠَﻢْ ﺗَﺒْﻠُﻎْ ﻟِﻲ وَﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﮭَﺎ َذﺑَﺎذِبُ ﻓَﻨَﻜﱠﺴْﺘُﮭَﺎ ﺛُﻢﱠ ﺧَﺎﻟَﻔْﺖُ ﺑَﯿْﻦَ ﻃَﺮَﻓَﯿْﮭَﺎ ﺛُﻢﱠ ﺗَﻮَاﻗَﺼْﺖُ‬
‫ﻋَﻠَﯿْﮭَﺎ ﺛُﻢﱠ ﺟِﺌْﺖُ ﺣَﺘﱠﻰ ﻗُﻤْﺖُ ﻋَﻦْ ﯾَﺴَﺎرِ رَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻓَﺄَﺧَﺬَ‬

‫‪Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 35‬‬


‫ﺑِﯿَﺪِي ﻓَﺄَدَارَﻧِﻲ ﺣَﺘﱠﻰ أَﻗَﺎﻣَﻨِﻲ ﻋَﻦْ ﯾَﻤِﯿﻨِﮫِ ﺛُﻢﱠ ﺟَﺎءَ ﺟَﺒﱠﺎرُ ﺑْﻦُ ﺻَﺨْﺮٍ ﻓَﺘَﻮَﺿﱠﺄَ ﺛُﻢﱠ ﺟَﺎءَ‬
‫ﻓَﻘَﺎمَ ﻋَﻦْ ﯾَﺴَﺎرِ رَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻓَﺄَﺧَﺬَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ‬
‫ل اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ‬
‫ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑِﯿَﺪَﯾْﻨَﺎ ﺟَﻤِﯿﻌًﺎ َﻓﺪَﻓَﻌَﻨَﺎ ﺣَﺘﱠﻰ أَﻗَﺎﻣَﻨَﺎ ﺧَﻠْﻔَﮫُ ﻓَﺠَﻌَﻞَ رَﺳُﻮ ُ‬
‫ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﯾَﺮْﻣُﻘُﻨِﻲ وَأَﻧَﺎ ﻟَﺎ أَﺷْﻌُﺮُ ﺛُﻢﱠ ﻓَﻄِﻨْﺖُ ﺑِﮫِ ﻓَﻘَﺎلَ ھَﻜَﺬَا ﺑِﯿَﺪِهِ ﯾَﻌْﻨِﻲ ﺷُﺪﱠوَﺳَﻄَﻚَ‬
‫ﻓَﻠَﻤﱠﺎ ﻓَﺮَغَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻗَﺎلَ ﯾَﺎ ﺟَﺎﺑِﺮُ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﺒﱠﯿْﻚَ ﯾَﺎ رَﺳُﻮلَ‬
‫اﻟﻠﱠﮫِ ﻗَﺎلَ إِذَا ﻛَﺎنَ وَاﺳِﻌًﺎ ﻓَﺨَﺎﻟِﻒْ ﺑَﯿْﻦَ ﻃَﺮَﻓَﯿْﮫِ وَإِذَا ﻛَﺎنَ ﺿَﯿﱢﻘًﺎ ﻓَﺎﺷْﺪُدْهُ ﻋَﻠَﻰ‬
‫ﺣَﻘْﻮِكَ ﺳِﺮْﻧَﺎ ﻣَﻊَ رَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ وَﻛَﺎنَ ﻗُﻮتُ ﻛُﻞﱢ رَﺟُﻞٍ ﻣِﻨﱠﺎ‬
‫ﻓِﻲ ﻛُﻞﱢ ﯾَﻮْمٍ ﺗَﻤْﺮَةً ﻓَﻜَﺎنَ ﯾَﻤَﺼﱡﮭَﺎ ﺛُﻢﱠ ﯾَﺼُﺮﱡھَﺎ ﻓِﻲ ﺛَﻮْﺑِﮫِ وَﻛُﻨﱠﺎ ﻧَﺨْﺘَﺒِﻂُ ﺑِﻘِﺴِﯿﱢﻨَﺎ وَﻧَﺄْﻛُﻞُ‬
‫ﺴﻢُ أُﺧْﻄِﺌَﮭَﺎ رَﺟُﻞٌ ﻣِﻨﱠﺎ ﯾَﻮْﻣًﺎ ﻓَﺎﻧْﻄَﻠَﻘْﻨَﺎ ﺑِﮫِ ﻧَﻨْﻌَﺸُﮫُ ﻓَﺸَﮭِﺪْﻧَﺎ‬
‫ﺣَﺘﱠﻰ ﻗَﺮِﺣَﺖْ أَﺷْﺪَاﻗُﻨَﺎ ﻓَﺄُﻗْ ِ‬
‫أَﻧﱠﮫُ ﻟَﻢْ ﯾُﻌْﻄَﮭَﺎ ﻓَﺄُﻋْﻄِﯿَﮭَﺎ ﻓَﻘَﺎ َم ﻓَﺄَﺧَﺬَھَﺎ ﺳِﺮْﻧَﺎ ﻣَﻊَ رَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ‬
‫ﺣَﺘﱠﻰ ﻧَﺰَﻟْﻨَﺎ وَادِﯾًﺎ أَﻓْﯿَﺢَ ﻓَﺬَ َھﺐَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﯾَﻘْﻀِﻲ ﺣَﺎﺟَﺘَﮫُ‬
‫ﻓَﺎﺗﱠﺒَﻌْﺘُﮫُ ﺑِﺈِدَاوَةٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎءٍ ﻓَﻨَﻈَﺮَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻓَﻠَﻢْ ﯾَﺮَ ﺷَﯿْﺌًﺎ‬
‫ﯾَﺴْﺘَﺘِﺮُ ﺑِﮫِ ﻓَﺈِذَا ﺷَﺠَﺮَﺗَﺎنِ ِﺑﺸَﺎﻃِﺊِ اﻟْﻮَادِي ﻓَﺎﻧْﻄَﻠَﻖَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ‬
‫وَﺳَﻠﱠﻢَ إِﻟَﻰ إِﺣْﺪَاھُﻤَﺎ ﻓَﺄَﺧَ َﺬ ﺑِﻐُﺼْﻦٍ ﻣِﻦْ أَﻏْﺼَﺎﻧِﮭَﺎ ﻓَﻘَﺎلَ اﻧْﻘَﺎدِي ﻋَﻠَﻲﱠ ﺑِﺈِذْنِ اﻟﻠﱠﮫِ‬
‫ﻓَﺎﻧْﻘَﺎدَتْ ﻣَﻌَﮫُ ﻛَﺎﻟْﺒَﻌِﯿﺮِ اﻟْﻤَﺨْﺸُﻮشِ اﻟﱠﺬِي ﯾُﺼَﺎﻧِﻊُ ﻗَﺎﺋِﺪَهُ ﺣَﺘﱠﻰ أَﺗَﻰ اﻟﺸﱠﺠَﺮَةَ‬
‫اﻟْﺄُﺧْﺮَى ﻓَﺄَﺧَﺬَ ﺑِﻐُﺼْﻦٍ ﻣِﻦْ أَﻏْﺼَﺎﻧِﮭَﺎ ﻓَﻘَﺎلَ اﻧْﻘَﺎدِي ﻋَﻠَﻲﱠ ﺑِﺈِذْنِ اﻟﻠﱠﮫِ ﻓَﺎﻧْﻘَﺎدَتْ ﻣَﻌَﮫُ‬
‫ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺣَﺘﱠﻰ إِذَا ﻛَﺎنَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻨْﺼَﻒِ ﻣِﻤﱠﺎ ﺑَﯿْﻨَﮭُﻤَﺎ ﻟَﺄَمَ ﺑَﯿْﻨَﮭُﻤَﺎ ﯾَﻌْﻨِﻲ ﺟَﻤَﻌَﮭُﻤَﺎ ﻓَﻘَﺎلَ اﻟْﺘَﺌِﻤَﺎ‬
‫ﻋَﻠَﻲﱠ ﺑِﺈِذْنِ اﻟﻠﱠﮫِ ﻓَﺎﻟْﺘَﺄَﻣَﺘَﺎ ﻗَﺎلَ ﺟَﺎﺑِﺮٌ ﻓَﺨَﺮَﺟْﺖُ أُﺣْﻀِﺮُ ﻣَﺨَﺎﻓَﺔَ أَنْ ﯾُﺤِﺲﱠ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ‬
‫ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ِﺑﻘُﺮْﺑِﻲ ﻓَﯿَﺒْﺘَﻌِﺪَ وَﻗَﺎلَ ﻣُﺤَﻤﱠﺪُ ﺑْﻦُ ﻋَﺒﱠﺎدٍ ﻓَﯿَﺘَﺒَﻌﱠﺪَ ﻓَﺠَﻠَﺴْﺖُ‬
‫أُﺣَﺪﱢثُ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻓَﺤَﺎﻧَﺖْ ﻣِﻨﱢﻲ ﻟَﻔْﺘَﺔٌ ﻓَﺈِذَا أَﻧَﺎ ﺑِﺮَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻣُﻘْﺒِﻠًﺎ‬
‫وَإِذَا اﻟﺸﱠﺠَﺮَﺗَﺎنِ ﻗَﺪْ اﻓْﺘَﺮَﻗَﺘَﺎ ﻓَﻘَﺎﻣَﺖْ ﻛُﻞﱡ وَاﺣِﺪَةٍ ﻣِﻨْﮭُﻤَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﺎقٍ ﻓَﺮَأَﯾْﺖُ رَﺳُﻮلَ‬

‫‪Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 36‬‬


َ‫اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ وَﻗَﻒَ وَﻗْﻔَﺔً ﻓَﻘَﺎلَ ﺑِﺮَأْﺳِﮫِ ھَﻜَﺬَا وَأَﺷَﺎرَ أَﺑُﻮ إِﺳْﻤَﻌِﯿﻞ‬
َ‫ﺑِ َﺮأْﺳِﮫِ ﯾَﻤِﯿﻨًﺎ وَﺷِﻤَﺎﻟًﺎ ﺛُﻢﱠ أَﻗْﺒَﻞَ ف‬

Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf


dan Muhammad bin Abbad, matan hadits keduanya
hampir sama dan pemaparan matan berikut milik Harun,
keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami
Hatim bin Isma'il dari Ya'qub bin Mujahid Abu
Hazrah dari Ubadah bin Al Walid bin Ubadah bin
Ash Shamit berkata:
“Aku dan ayahku pergi menuntut ilmu di perkampungan
Anshar ini sebelum mereka meninggal. Orang yang
pertama kali kami temui adalah Abu Al Yasar, sahabat
Rasulullah n, ia bersama seorang budak miliknya, ia
membawa sekumpulan lembaran, Abu Al Yasar
mengenakan selimut Ma'afiri dan budaknya juga
mengenakan selimut Ma'afiri.”
Ayahku berkata padanya: “Hai pamanku, sesungguhnya
aku melihat tanda bekas marah di wajahmu.”
Ia berkata: “Benar. Fulan bin fulan memiliki hutang
padaku, aku mendatangi keluarganya, aku mengucapkan
salam lalu aku mengucapkan kata-kata lalu ia mereka

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 37


berkata: “Tidak.” Kemudian seorang anak berperut
buncit keluar, aku bertanya: “Mana ayahmu?” Ia berkata:
“Ia mendengar suaramu. Selanjutnya ibuku, Arikah,
masuk lalu aku berkata: Keluarlah kemari, aku sudah
tahu dimana kamu berada.” Aku bertanya: “Kenapa kau
bersembunyi dariku?” Ia menjawab: “Aku, demi Allah,
akan menceritakan padamu, aku tidak bohong, demi
Allah, aku takut bercerita kepadamu lalu aku berdusta
dan aku berjanji padamu lalu aku pungkiri. Kau adalah
sahabat Rasulullah n dan aku, demi Allah, sedang
susah.” Aku mengucapkan: “Allah.” Ia menyahut:
“Allah.” Aku mengucapkan: “Allah.” Ia menyahut:
“Allah.” Aku mengucapkan: “Allah.” Ia menyahut:
“Allah.” Lalu ia mengambil lembaran kemudian dihapus
dengan tangannya, ia berkata: “Bila kau punya uang,
lunasilah dan bila tidak punya kau bebas.” Penglihatan
kedua mataku ini -ia meletakkan jari-jarinya ke kedua
matanya- pendengaran kedua telingaku ini dan difahami
oleh hatiku ini -ia menunjuk ke tempat hatinya-
menyaksikan Rasulullah n bersabda: "Barangsiapa
menangguhkan orang susah atau membebaskannya dari

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 38


(hutang)nya, Allah akan menaunginya dalam
naunganNya."
Ia berkata: “Lalu aku berkata padanya: “Wahai paman,
andai kau mengambil selimut budakmu, kau mengambil
budak ma'afirimu, kau mengambil selimut ma'firinya dan
kau berikan selimutmu padanya, tentu kau mengenakan
perhiasan dan ia juga mengenakan perhiasan.” Ia
mengusap kepalaku lalu berdoa: “Ya Allah, berkahilah
ia.” Wahai keponakanku, penglihatan kedua mataku ini -
ia meletakkan jari-jarinya ke kedua matanya-
pendengaran kedua telingaku ini dan difahami oleh
hatiku ini -ia menunjuk ke tempat hatinya- menyaksikan
Rasulullah n bersabda: "Berilah mereka makan dari
yang kalian makan dan berilah mereka pakaian dari yang
kalian kenakan," aku memberinya barang-barang dunia
itu lebih ringan bagiku dari pada ia mengambil kebaikan-
kebaikanku pada hari kiamat.”
Kami pun pergi hingga mendatangi Jabir bin Abdullah di
masjidnya, ia tengah shalat mengenakan satu baju yang
ia selimutkan. Aku melangkahi orang-orang hingga aku
duduk di antara Jabir dan kiblat. Aku berkata padanya:

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 39


“Semoga Allah merahmatimu, kenapa kau shalat dengan
satu baju dan selendangmu ke samping?”
Ia berisyarat dengan tangannya ke dadaku seperti ini -ia
membentangkan jari-jarinya dan melengkungkannya, ia
berkata: “Aku ingin orang bodoh sepertimu menemuiku
lalu melihat apa yang aku lakukan sehingga ia
mencontohnya.”
“Rasulullah n pernah mendatangi kami di masjid kami
ini sementara beliau membawa dahan milik Ibnu Thab,
beliau melihat di kiblat masjid ada dahak lalu beliau
mengeriknya dengan dahan tersebut, setelah itu beliau
menghadap ke arah kami lalu bertanya: "Siapa di antara
kalian yang mau Allah berpaling darinya?"
Ia berkata: Kami tertunduk.
Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang mau
Allah berpaling darinya?"
Kami menjawab: “Tidak, wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda: "Sesungguhnya salah seorang dari
kalian bila shalat, Allah Tabaraka wa Ta'ala ada di
hadapannya, karena itu jangan meludah ke arah
wajahNya atau ke kanannya, hendaklah meludah ke kiri,
di bawah kaki kirinya. Dan bila ia tidak bisa mengusai

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 40


diri hingga didahului oleh ludah atau ingus, hendaklah
melakukan dengan bajunya seperti ini; “beliau melipat
baju beliau satu sama lain lalu bersabda: "Perlihatkan
minyak za'faran padaku." Lalu seorang pemuda kabilah
bergegas ke keluarganya dengan cepat lalu datang
membawa campuran minyak di tangannya, lalu
Rasulullah n mengambilnya kemudian dioleskan di
ujung pelepah kemudian digosokkan di sisa dahak. Jabir
berkata: “Dari situlah kalian memberi masjid kalian
minyak wangi.”
Kami pernah berjalan bersama Rasulullah n dalam
peperangan Buwath, beliau mencari Al Majdi bin Amru
al Juhadi. Unta yang diberi minum dijaga oleh lima,
enam dan tujuh orang, kemudian salah seorang
penunggu unta dari Anshar mengelilingi unta miliknya,
setelah itu unta diderumkan kemudian ia naik. Ia
menggusah untanya tapi tetap saja diam, lalu ia berkata
pada untanya: “Hus, semoga Allah melaknatmu.”
Lalu Rasulullah n bertanya: "Siapa yang melaknat
untanya itu?"
Ia menjawab: “Saya, wahai Rasulullah.”

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 41


Rasulullah n bersabda: "Turunlah, jangan menyertai
sesuatu yang terlaknat. Janganlah kalian mendoakan
keburukan pada diri kalian, jangan mendoakan
keburukan pada anak-anak kalian, jangan mendoakan
keburukan pada harta-harta kalian, janganlah kalian
menepati saat dikabulkannya doa dari Allah lalu Ia akan
mengabulkan untuk kalian."
Kami berjalan bersama Rasulullah n hingga sore hari.
Kami mendekati salah satu perairan arab lalu Rasulullah
n bersabda: "Siapa yang mau mendahului kami lalu
memperbaiki sumur, setelah itu ia minum kemudian
memberi kami minum"
Jabir berkata: “Aku berdiri lalu berkata: “Saya wahai
Rasulullah.”
Rasulullah n bersabda: "Siapa lagi bersama Jabir?"
Jabbar bin Shakhr berdiri. Kami pergi ke sumur lalu
kami menarik satu atau dua timba dari sumur. Kami
turunkan lalu kami tarik hingga penuh air. Orang
pertama yang menemui kami adalah Rasulullah n,
beliau bertanya: "Apa kalian berdua mengizinkan?"
Kami menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau
menundukkan kepala unta beliau, unta beliau lalu

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 42


minum, beliau memegangi tali kekangnya lalu unta
beliau merenggangkan kaki kemudian kencing. Setelah
itu beliau mengalihkannya dan menderumkannya.
Kemudian Rasulullah n mendatangi sumur dan
berwudhu. Aku pun berdiri lalu wudhu memakai sisa air
wudhu Rasulullah n. Jabbar bin Shakhr kemudian pergi
membuang hajat lalu Rasulullah n berdiri untuk shalat.
Aku mengenakan selimut, aku hendak
membentangkannya tapi tidak sampai. Selimut itu
memiliki ujung lalu balik, setelah itu aku bentangkan di
antara kedua ujungnya lalu aku himpit dengan leherku.
Kemudian aku datang lalu berdiri di sebelah kiri
Rasulullah n. Beliau meraih tanganku lalu memutarku
hingga menempatkanku di sebelah kanan beliau.
Setelah itu Jabbar bin Shakhr tiba. Ia wudhu lalu datang
kemudian berdiri di sebelah kiri Rasulullah n, lalu
beliau meraih tangan kami lalu kami ditempatkan di
belakang beliau. Rasulullah n melihatku tapi aku tidak
merasa, setelah itu baru aku mengerti lalu beliau
berisyarat dengan tangan, maksud beliau ikatlah bagian
tengahmu. Seusai shalat, Rasulullah n bersabda: "Hai
Jabir!"

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 43


Aku menyahut: “Baik, wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda: "Bila (bajunya) lebar, bentangkan di
antara dua ujungnya dan bila sempit, ikatlah di atas
pinggangmu."
“Kami pernah berjalan bersama Rasulullah n dan
makanan masing-masing orang dari kami setiap harinya
adalah satu kurma. Beliau menghisap kemudian
meletakkan di baju beliau, dan kami menggerak-
gerakkan pohon agar dedaunannya berguguran lalu kami
memakannya hingga sudut mulut kami terluka. Aku
bersumpah, ada seseorang di antara kami yang hilang
pada suatu hari. Lalu kami pergi mencarinya kemudian
kami mengangkatnya. Kami bersaksi untuknya bahwa ia
belum diberi (jatah kurma) lalu ia diberi. Ia berdiri lalu
mengambilnya.”
“Kami pernah berjalan bersama Rasulullah n hingga
kami singgah di suatu lembah yang luas. Rasulullah n
pergi menuntaskan hajat, aku mengikuti beliau dari
belakang dengan membawa seember air. Rasulullah n
melihat-lihat, beliau tidak melihat apa pun untuk
dijadikan penutup. Ternyata ada dua pohon di tepi
lembah. Rasulullah n pergi mendekati salah satunya

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 44


kemudian meraih sebagian dahannya, beliau bersabda:
"Menunduklah untukku, dengan izin Allah." Dahan itu
merunduk bersama beliau laksana unta bercocok hidung
yang dibuat oleh pengendalinya, hingga beliau
mendatangi pohon lain lalu meraih salah satu dahannya,
beliau bersabda: "Menunduklah untukku, dengan izin
Allah." Dahan itu juga merunduk.
Setelah beliau berada di pertengahan di antara keduanya,
beliau menyatukan keduanya, beliau bersabda:
"Menyatulah untukku, dengan izin Allah." Keduanya
pun menyatu.
Jabir berkata: “Aku pergi berlari dengan cepat karena
khawatir Rasulullah n merasakan keberadaanku di
dekat beliau sehingga beliau akan menjauh.”

Muhammad bin Abbad berkata dalam riwayatnya:


“Beliau menjauh lalu aku duduk berbicara dengan diriku
sendiri. Aku melirik ke samping ternyata Rasulullah n
datang menghampiri dan ternyata kedua pohon itu telah
memancar. Masing-masingnya berdiri di atas
tonggaknya. Aku melihat Rasulullah n berdiri dan
beliau berisyarat dengan kepala seperti ini -Abu Isma'il

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 45


mengisyaratkan dengan kepalanya ke kanan dan ke kiri-
setelah itu beliau datang. Sesampai di hadapanku, beliau
bertanya: "Hai Jabir, apa kau melihat tempatku berdiri?"
Aku menjawab: “Ya, wahai Rasulullah."
Beliau bersabda: "Pergilah kekedua pohon itu lalu
potonglah dahan masing-masingnya lalu bawalah
kemari. Bila kau telah berada di tempatku berdiri,
lepaskan satu dahan dari sebelah kananmu dan dahan
lain dari sebelah kirimu."
Jabir berkata: “Aku berdiri lalu aku mengambil batu, aku
memecahnya lalu aku menajamkannya hingga tajam,
setelah aku aku mendatangi kedua pohon itu, aku potong
dahan masing-masing dari kedua pohon itu. Aku kembali
dengan menyeretnya hingga aku berdiri di tempat
Rasulullah n berdiri. Aku melepas satu dahan dari
sebelah kananku dan satu dahan lain dari sebelah kiriku,
setelah itu aku menemui Rasulullah n, aku berkata:
“Aku sudah melakukannya wahai Rasulullah, lalu untuk
apa itu?”
Beliau menjawab: "Aku melintasi dua kuburan yang
(penghuninya) tengah diadzab, dengan syafaatku, aku

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 46


ingin meringankan keduanya selama kedua dahan itu
masih basah."
Lalu kami mendatangi tentara kemudian Rasulullah n
bersabda: "Hai Jabir, serukan air wudhu!"
Aku berkata: "Air wudhu, air wudhu, air wudhu."
Aku berkata: “Wahai Rasulullah, aku tidak menemukan
setetes air pun di kafilah. Ada seorang Anshar
mendinginkan air untuk Rasulullah n dalam wadah
miliknya yang telah kering di atas kayu-kayu gantungan
wadah lalu beliau bersabda kepadaku: "Pergilah ke fulan
bin fulan Al Anshari lalu lihatlah apakah di wadahnya
ada sedikit (air)." Aku pergi menghampirinya lalu aku
melihat wadahnya, aku tidak menemukan apa pun selain
setetes air di ujung wadahnya, andai aku menuangnya
tentu akan mengering. Setelah itu aku mendatangi
Rasulullah n, aku berkata: “Wahai Rasulullah, tidak
menemukan kecuali hanya setetes air yang ada di ujung
wadah, andai aku menuangnya tentu akan mengering.”
Beliau bersabda: "Pergilah lalu bawalah kemari."
Aku membawanya lalu beliau mengambilnya dengan
tangan beliau. Beliau mengucapkan kata-kata yang tidak
aku ketahui apa itu lalu beliau meraba dengan kedua

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 47


tangan beliau, setelah itu beliau memberikannya padaku,
beliau bersabda: "Hai Jabir, serukan bejana besar."
Aku menyerukan: “Bejana besar, wahai kafilah.” Lalu
aku membawanya lalu aku letakkan di hadapan
Rasulullah n, beliau mengisyaratkan ke bejana dengan
tangan beliau seperti ini -Jabir membentangkan tangan
lalu merentangkan jari-jarinya lalu diletakkan di dasar
bejana.-
Beliau bersabda: "Ambillah, hai Jabir lalu tuangankan
padaku dan ucapkan: “Bismillaah."
Aku menuangkannya untuk beliau dan aku ucapkan:
“Bismillaah.” Aku melihat air memancar di antara jari-
jari Rasulullah n lalu bejana besar itu memancarkan air
dan memutar hingga penuh, setelah itu beliau bersabda:
"Hai Jabir, serukan siapa yang butuh air."
Jabir berkata: “Orang-orang datang lalu minum hingga
puas.” Lalu aku berkata: “Masih adakah yang
memerlukan air?” Lalu Rasulullah n mengangkat
tangan beliau dari bejana besar itu dalam keadaan penuh
air.”
Orang-orang mengeluh lapar kepada Rasulullah n lalu
beliau bersabda: "Semoga Allah memberi kalian makan."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 48


Lalu kami pergi ke tepi pantai, air laut pasang lalu
mementalkan seekor ikan lalu kami nyalakan api di
sebelahnya, kami memasaknya dan memanggangnya lalu
kami makan hingga kenyang.”
Jabir berkata: “Aku, fulan dan fulan -ia menghitung
hingga lima orang- memasuki tulang matanya, tidak
seorang pun melihat kami hingga kami keluar. Kami
mengambil salah satu alisnya kemudian kami
melengkungkannya, setelah itu kami memanggil orang
terbesar dalam kafilah, unta terbesar dalam kafilah dan
pembonceng terbesar dalam kafilah, ia masuk di
bawahnya tanpa menundukkan kepala.”

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 49


Jama Shalat Tanpa Udzur

Entah mengapa berat sekali untuk melaksanakan shalat.


Maka sebaiknya dijama’ saja. Dan sudah menjadi
pemahaman sebagian orang, bahwa kebolehan jama’ itu
hanya di kala bepergian. Itu pun diletakkan syarat-syarat
harus di kejauhan tertentu, baru kemudian boleh jama’.
Padahal sebenarnya tidak demikian, justru kebalikannya.
Dasarnya sebagai berikut:

Hadits Riwayat Muslim 1151

‫و ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﺑَﻜْﺮِ ﺑْﻦُ أَﺑِﻲ ﺷَﯿْﺒَﺔَ وَأَﺑُﻮ ﻛُﺮَﯾْﺐٍ ﻗَﺎﻟَﺎ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﻣُﻌَﺎوِﯾَﺔَ ح و ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ‬
ْ‫أَﺑُﻮ ﻛُﺮَﯾْﺐٍ وَأَﺑُﻮ ﺳَﻌِﯿﺪٍ اﻟْﺄَﺷَﺞﱡ وَاﻟﻠﱠﻔْﻆُ ﻟِﺄَﺑِﻲ ﻛُﺮَﯾْﺐٍ ﻗَﺎﻟَﺎ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ وَﻛِﯿﻊٌ ﻛِﻠَﺎھُﻤَﺎ ﻋَﻦ‬
َ‫اﻟْﺄَﻋْﻤَﺶِ ﻋَﻦْ ﺣَﺒِﯿﺐِ ﺑْﻦِ أَﺑِﻲ ﺛَﺎﺑِﺖٍ ﻋَﻦْ ﺳَﻌِﯿﺪِ ﺑْﻦِ ﺟُﺒَﯿْﺮٍ ﻋَﻦْ ا ْﺑﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻗَﺎل‬
ِ‫ﺟَﻤَﻊَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﱠﻠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﻈﱡﮭْﺮِ وَاﻟْﻌَﺼْﺮِ وَاﻟْﻤَﻐْﺮِﺑِﻮَاﻟْﻌِﺸَﺎء‬
َ‫ﺑِﺎﻟْﻤَﺪِﯾﻨَﺔِ ﻓِﻲ ﻏَﯿْﺮِ ﺧَﻮْفٍ وَﻟَﺎ ﻣَﻄَﺮٍ ﻓِﻲ ﺣَﺪِﯾﺚِ وَﻛِﯿﻊٍ ﻗَﺎلَ ﻗُﻠْﺖُ ﻟِﺎﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻟِﻢ‬
‫ﻓَﻌَﻞَ ذَﻟِﻚَ ﻗَﺎلَ ﻛَﻲْ ﻟَﺎ ﯾُﺤْﺮِجَ أُﻣﱠﺘَﮫُ وَﻓِﻲ ﺣَﺪِﯾﺚِ أَﺑِﻲ ﻣُﻌَﺎوِﯾَﺔَ ﻗِﯿﻞَ ﻟِﺎﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻣَﺎ‬
ُ‫أَرَادَ إِﻟَﻰ ذَﻟِﻚَ ﻗَﺎلَ أَرَادَ أَنْ ﻟَﺎ ﯾُﺤْﺮِجَ أُﻣﱠﺘَﮫ‬

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 50


Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Abu Muawiyah (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada
kami Abu Kuraib dan Abu Said Al Asyajj sedangkan
lafadznya milik Abu Kuraib, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Waki', keduanya dari Al
A'masy dari Habib bin Abu Tsabit dari Said bin
Jubair dari Ibnu Abbas katanya; "Rasulullah n
pernah menjamak antara zhuhur dan ashar, maghrib dan
isya` di Madinah, bukan karena ketakutan dan bukan
pula karena hujan." Dalam hadis Waki', katanya; aku
tanyakan kepada Ibnu Abbas; "Mengapa beliau lakukan
hal itu?" Dia menjawab; "Beliau ingin supaya tidak
memberatkan umatnya."

Hadits Riwayat Muslim 1146

ِ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﯾَﺤْﯿَﻰ ﺑْﻦُ ﯾَﺤْﯿَﻰ ﻗَﺎلَ ﻗَﺮَأْتُ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ اﻟﺰﱡﺑَﯿْﺮِ ﻋَﻦْ ﺳَﻌِﯿﺪِ ﺑْﻦ‬
َ‫ﺟُﺒَﯿْﺮٍ ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻗَﺎلَ ﺻَﻠﱠﻰ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ اﻟﻈﱡﮭْﺮ‬
ٍ‫وَاﻟْﻌَﺼْﺮَ ﺟَﻤِﯿﻌًﺎ وَاﻟْ َﻤﻐْﺮِبَ وَاﻟْﻌِﺸَﺎءَ ﺟَﻤِﯿﻌًﺎ ﻓِﻲ ﻏَﯿْﺮِ ﺧَﻮْفٍ وَﻟَﺎ ﺳَﻔَﺮ‬

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 51


Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
katanya; Aku pernah menyetorkan hapalan kepada
Malik dari Abu Zubair dari Said bin Jubair dari Ibnu
Abbas katanya; Rasulullah n pernah shalat zhuhur dan
ashar semuanya, dan antara Maghrib dan Isya' semuanya
bukan karena ketakutan dan tidak pula ketika safar."

Hadits Riwayat Abu Daud 1025

‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻋُﺜْﻤَﺎنُ ﺑْﻦُ أَﺑِﻲ ﺷَﯿْﺒَﺔَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﻣُﻌَﺎوِﯾَﺔَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ اﻟْﺄَﻋْﻤَﺶُ ﻋَﻦْ ﺣَﺒِﯿﺐِ ﺑْﻨِﺄَﺑِﻲ‬
ِ‫ﺛَﺎﺑِﺖٍ ﻋَﻦْ ﺳَﻌِﯿﺪِ ﺑْﻦِ ﺟُﺒَﯿْﺮٍ ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻗَﺎلَ ﺟَﻤَﻊَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫ‬
‫وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﻈﱡﮭْﺮِ وَاﻟْﻌَﺼْﺮِ وَاﻟْﻤَﻐْﺮِبِ وَاﻟْﻌِﺸَﺎءِ ﺑِﺎﻟْﻤَﺪِﯾﻨَﺔِ ﻣِﻦْ ﻏَﯿْﺮِ ﺧَﻮْفٍ وَﻟَﺎ‬
ُ‫ﻣَﻄَﺮٍ ﻓَﻘِﯿﻞَ ﻟِﺎﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻣَﺎ أَرَادَ إِﻟَﻰ ذَﻟِﻚَ ﻗَﺎلَ أَرَادَ أَنْ ﻟَﺎ ﯾُﺤْﺮِجَ أُﻣﱠﺘَﮫ‬

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu


Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy
dari Habib bin Abu Tsabit dari Sa'id bin Jubair dari
Ibnu Abbas dia berkata; "Rasulullah n pernah
menjama' shalat Dluhur dan Ashar, antara shalat
Maghrib dan Isya' di Madinah, tidak dalam kondisi
ketakutan, tidak pula hujan." Maka ditanyakan hal itu

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 52


kepada Ibnu Abbas; "Apa maksud beliau melakukan hal
itu?" Ibnu Abbas menjawab; "Supaya tidak
memberatkan umatnya."

Hadits Riwayat Tirmidzi 172

ِ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ھَﻨﱠﺎدٌ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﻣُﻌَﺎوِﯾَﺔَ ﻋَﻦْ اﻟْﺄَﻋْﻤَﺶِ ﻋَﻦْ ﺣَﺒِﯿﺐِ ﺑْﻦِ أَﺑِﻲ ﺛَﺎﺑِﺖٍ ﻋَﻦْ ﺳَﻌِﯿﺪ‬
َ‫ﺑْﻦِ ﺟُﺒَﯿْﺮٍ ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻗَﺎلَ ﺟَﻤَﻊَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑَﯿْﻦ‬
ٍ‫اﻟﻈﱡﮭْﺮِ وَاﻟْﻌَﺼْﺮِ وَﺑَﯿْﻦَ اﻟْﻤَﻐْﺮِبِ وَاﻟْﻌِﺸَﺎءِ ﺑِﺎﻟْﻤَﺪِﯾﻨَﺔِ ﻣِﻦْ ﻏَﯿْﺮِ ﺧَﻮْفٍ وَﻟَﺎ ﻣَﻄَﺮ‬
ْ‫ﻗَﺎلَ ﻓَﻘِﯿﻞَ ﻟِﺎﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻣَﺎ أَرَادَ ﺑِﺬَﻟِﻚَ ﻗَﺎلَ أَرَادَ أَنْ ﻟَﺎ ﯾُﺤْﺮِجَ أُﻣﱠﺘَﮫُ وَﻓِﻲ اﻟْﺒَﺎب ﻋَﻦ‬
ٍ‫أَﺑِﻲ ھُﺮَﯾْﺮَةَ ﻗَﺎلَ أَﺑُﻮ ﻋِﯿﺴَﻰ ﺣَﺪِﯾﺚُ اﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻗَﺪْ رُوِيَ ﻋَﻨْﮫُ ﻣِﻦْ ﻏَﯿْﺮِ وَﺟْﮫ‬
َ‫رَوَاهُ ﺟَﺎﺑِﺮُ ﺑْﻦُ زَﯾْﺪٍ وَﺳَﻌِﯿﺪُ ﺑْﻦُ ﺟُﺒَﯿْﺮٍ وَﻋَﺒْﺪُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺑْﻦُ ﺷَﻘِﯿﻖٍ اﻟْﻌُﻘَﯿْﻠِﻲﱡ وَﻗَﺪْ رُوِي‬
‫ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻋَﻦْ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻏَﯿْﺮُ ھَﺬَا‬

Telah menceritakan kepada kami Hannad berkata; telah


menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al
A'masy dari Habib bin Abu Tsabit dari Sa'id bin
Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata; "Di Madinah
Rasulullah n pernah menjamak antara shalat zhuhur
dan ashar, serta antara maghrib dan isya, bukan karena
takut atau hujan." Sa'id berkata; "Dikatakan kepada Ibnu
Abbas, "Apa yang beliau kehendaki dari hal itu?" ia

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 53


menjawab, "Beliau tidak ingin mempersulit rakyatnya."
Ia berkata; "Dalam bab ini juga terdapat hadits dari Abu
Hurairah." Abu Isa berkata; "Hadits Ibnu Abbas ini
diriwayatkan dari beberapa jalur. Yaitu Jabir bin Zaid
dan Sa'id bin Jubair dan Abdullah bin Syaqiq Al 'Uqaili.
Juga diriwayatkan selain dari jalur ini; dari Ibnu Abbas,
dari Nabi n."

Hadits Riwayat Nasai 597

َ‫ﻦ اﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻗَﺎل‬


ْ َ‫أَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻗُﺘَﯿْﺒَﺔُ ﻋَﻦْ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ اﻟﺰﱡﺑَﯿْﺮِ ﻋَﻦْ ﺳَﻌِﯿﺪِ ﺑْﻦِ ﺟُﺒَﯿْﺮٍ ﻋ‬
َ‫ﺻَﻠﱠﻰ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ اﻟﻈﱡﮭْﺮَ وَاﻟْﻌَﺼْﺮَ ﺟَﻤِﯿﻌًﺎ وَاﻟْﻤَﻐْﺮِب‬
ٍ‫وَاﻟْﻌِﺸَﺎءَ ﺟَﻤِﯿﻌًﺎ ﻣِﻦْ ﻏَﯿْﺮِ ﺧَﻮْفٍ وَﻟَﺎ ﺳَﻔَﺮ‬

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik


dari Abu Zubair dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
dia berkata; "Pernah Rasulullah n menjama' shalat
Zhuhur dan Ashar, serta menjama' shalat Maghrib dan
Isya' bukan karena alasan takut (peperangan) dan bukan
karena alasan perjalanan."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 54


Hadits Riwayat Nasai 598

ُ‫أَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤﱠﺪُ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ اﻟْﻌَﺰِﯾﺰِ ﺑْﻦِ أَﺑِﻲ رِزْﻣَﺔَ وَاﺳْﻤُﮫُ ﻏَﺰْوَانُ ﻗَﺎلَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ اﻟْﻔَﻀْﻞ‬
ِ‫ﺑْﻦُ ﻣُﻮﺳَﻰ ﻋَﻦْ اﻟْﺄَﻋْﻤَﺶِ ﻋَﻦْ ﺣَﺒِﯿﺐِ ﺑْﻦِ أَﺑِﻲ ﺛَﺎﺑِﺖٍ ﻋَﻦْ ﺳَﻌِﯿﺪِ ﺑْﻦِ ﺟُﺒَﯿْﺮٍ ﻋَﻦْ اﺑْﻦ‬
َ‫ﻋَﺒﱠﺎسٍ أَنﱠ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱠ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻛَﺎنَ ﯾُﺼَﻠﱢﻲ ﺑِﺎﻟْﻤَﺪِﯾﻨَﺔِ ﯾَﺠْﻤَﻊُ ﺑَﯿْﻦ‬
ٍ‫اﻟﺼﱠﻠَﺎﺗَﯿْﻦِ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﻈﱡﮭْﺮِ وَاﻟْﻌَﺼْﺮِ وَاﻟْﻤَﻐْﺮِبِ وَاﻟْﻌِﺸَﺎءِ ﻣِﻦْ ﻏَﯿْﺮِ ﺧَﻮْفٍ وَﻟَﺎ ﻣَﻄَﺮ‬
ٌ‫ﻗِﯿﻞَ ﻟَﮫُ ﻟِﻢَ ﻗَﺎلَ ﻟِﺌَﻠﱠﺎ ﯾَﻜُﻮنَ ﻋَﻠَﻰ أُﻣﱠﺘِﮫِ ﺣَﺮَج‬

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin


Abdul 'Aziz bin Abu Rizmah Ghazwan dia berkata;
Telah menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Musa
dari Al A'masy dari Habib bin Abu Tsabit dari Sa'id
bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah n
pernah shalat di Madinah dengan menjama' Zhuhur dan
Ashar, serta Maghrib dan Isya' bukan karena rasa takut
(peperangan) dan bukan karena hujan.” Ibnu Abbas
ditanya, "Kenapa demikian?" maka dia menjawab, "Agar
tidak memberatkan umatnya."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 55


Hadits Riwayat Nasai 599

‫أَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤﱠﺪُ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ اﻟْﺄَﻋْﻠَﻰ ﻗَﺎلَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺧَﺎﻟِﺪٌ ﻗَﺎلَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ اﺑْﻦُ ﺟُﺮَﯾْﺞٍ ﻋَﻦْ ﻋَﻤْﺮِو‬
‫ﺑْﻦِ دِﯾﻨَﺎرٍ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ اﻟﺸﱠﻌْﺜَﺎءِ ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻗَﺎلَ ﺻَﻠﱠﯿْﺖُ وَرَاءَ رَﺳُﻮلِ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ‬
‫اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺛَﻤَﺎﻧِﯿًﺎ ﺟَﻤِﯿﻌًﺎ وَﺳَﺒْﻌًﺎ ﺟَﻤِﯿﻌًﺎ‬

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin


Abdul A'la dia berkata; Telah menceritakan kepada
kami Khalid dia berkata; Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Juraij dari Amr bin Dinar dari Abu Asy-
Sya'tsa dari Ibnu Abbas dia berkata; "Aku shalat di
belakang Rasulullah n delapan rakaat secara jama' dan
tujuh rakaat secara jama'."

Hadits Riwayat Ahmad 1852

ٍ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﯾَﺤْﯿَﻰ ﻋَﻦْ ﺷُﻌْﺒَﺔَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻗَﺘَﺎدَةُ ﻗَﺎلَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺟَﺎﺑِﺮَ ﺑْﻦَ زَﯾْﺪٍ ﻋَﻦِ اﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎس‬
ِ‫ﻗَﺎلَ ﺟَﻤَﻊَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﻈﱡﮭْﺮِ وَاﻟْﻌَﺼْﺮِ وَاﻟْﻤَﻐْﺮِب‬
َ‫وَاﻟْﻌِﺸَﺎءِ ﺑِﺎﻟْﻤَﺪِﯾﻨَﺔِ ﻓِﻲ ﻏَﯿْ ِﺮ ﺧَﻮْفٍ وَﻟَﺎ ﻣَﻄَﺮٍ ﻗِﯿﻞَ ﻟِﺎﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ وَﻣَﺎ أَرَادَ إِﻟَﻰ ذَﻟِﻚ‬
ُ‫ﻗَﺎلَ أَرَادَ أَنْ ﻟَﺎ ﯾُﺤْﺮِجَ أُﻣﱠﺘَﮫ‬

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 56


Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu'bah
telah menceritakan kepada kami Qatadah berkata; saya
mendengar Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas berkata;
"Rasulullah n menjamak shalat zhuhur dengan ashar
dan maghrib dengan isya' ketika berada di Madinah
bukan karena ketakutan dan bukan karena hujan." Maka
ditanyakanlah kepada Ibnu Abbas; "Apakah yang beliau
inginkan dengan hal itu?" dia menjawab; "Beliau tidak
ingin memberatkan umatnya."

Hadits Riwayat Ahmad 2426

ِ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ اﻟﺮﱠزﱠاقِ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺳُﻔْﯿَﺎنُ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ اﻟﺰﱡﺑَﯿْﺮِ ﻋَﻦْ ﺳَﻌِﯿﺪِ ﺑْﻦِ ﺟُﺒَﯿْﺮٍ ﻋَﻦِ اﺑْﻦ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﻈﱡﮭْﺮِ وَاﻟْﻌَﺼْﺮِ ﺑِﺎﻟْﻤَﺪِﯾﻨَﺔِ ﻓِﻲ‬
َ ‫ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻗَﺎلَ ﺟَﻤَﻊَ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱡ‬
‫ﻏَﯿْﺮِ ﺳَﻔَﺮٍ وَﻟَﺎ ﺧَﻮْفٍ ﻗَﺎلَ ﻗُﻠْﺖُ ﯾَﺎ أَﺑَﺎ اﻟْﻌَﺒﱠﺎسِ وَﻟِﻢَ ﻓَﻌَﻞَ ذَﻟِﻚَ ﻗَﺎلَ أَرَادَ أَنْ ﻟَﺎ‬
ِ‫ﯾُﺤْﺮِجَ أَﺣَﺪًا ﻣِﻦْ أُﻣﱠﺘِﮫ‬

Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah


menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Zubair dari
Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata; "Nabi n
menjama' antara zhuhur dan Ashar di Madinah ketika
tidak sedang bepergian dan tidak pula dalam kondisi

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 57


takut (khawatir)." Sa'id bin Jubair berkata; "Wahai Ibnu
Abbas, mengapa beliau melakukan yang demikian?" dia
menjawab; "Beliau ingin agar tidak memberatkan
seorang pun dari umatnya."

Hadits Riwayat Ahmad 3065

ِ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﯾَﺤْﯿَﻰ ﻋَﻦْ دَاوُدَ ﺑْﻦِ ﻗَﯿْﺲٍ ﻗَﺎلَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨِﻲ ﺻَﺎﻟِﺢٌ ﻣَﻮْﻟَﻰ اﻟﺘﱠﻮْأَﻣَﺔِ ﻋَﻦِ اﺑْﻦ‬
ِ‫ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻗَﺎلَ ﺟَﻤَﻊَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﻈﱡﮭْﺮِ وَاﻟْﻌَﺼْﺮ‬
َ‫وَاﻟْﻤَﻐْﺮِبِ وَاﻟْﻌِﺸَﺎءِ ﻓِﻲ ﻏَﯿْﺮِ ﻣَﻄَﺮٍ وَﻟَﺎ ﺳَﻔَﺮٍ ﻗَﺎﻟُﻮا ﯾَﺎ أَﺑَﺎ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻣَﺎ أَرَادَ ﺑِﺬَﻟِﻚ‬
ِ‫ﻗَﺎلَ اﻟﺘﱠﻮَﺳﱡﻊَ ﻋَﻠَﻰ أُﻣﱠﺘِﮫ‬

Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Dawud


bin Qais ia berkata; telah menceritakan kepadaku Shalih
budak At Tau`amah dari Ibnu Abbas ia berkata;
“Rasulullah n menjama' antara shalat Zhuhur dan
'Ashr, Maghrib dan Isya` tanpa disebabkan hujan atau
bepergian.” Mereka bertanya; “Wahai Abu Abbas, apa
yang dikehendakinya?” Ia menjawab; “Untuk memberi
kemudahan bagi umatnya.”

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 58


Hadits Riwayat Ahmad 3152

ِ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ وَﻛِﯿﻊٌ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ اﻟْﺄَﻋْﻤَﺶُ ﻋَﻦْ ﺣَﺒِﯿﺐِ ﺑْﻦِ أَﺑِﻲ ﺛَﺎﺑِﺖٍ ﻋَﻦْ ﺳَﻌِﯿﺪِ ﺑْﻦِ ﺟُﺒَﯿْﺮٍ ﻋَﻦ‬
ِ‫اﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻗَﺎلَ ﺟَﻤَﻊَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﻈﱡﮭْﺮِ وَاﻟْﻌَﺼْﺮ‬
َ‫وَاﻟْﻤَﻐْﺮِبِ وَاﻟْﻌِﺸَﺎءِ ﻓِﻲ اﻟْﻤَﺪِﯾﻨَﺔِ ﻣِﻦْ ﻏَﯿْﺮِ ﺧَﻮْفٍ وَﻟَﺎ ﻣَﻄَﺮٍ ﻗُﻠْﺖُ ﻟِﺎﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻟِﻢ‬
ُ‫ﻓَﻌَﻞَ ذَﻟِﻚَ ﻗَﺎلَ ﻛَﻲْ ﻟَﺎ ﯾُﺤْﺮِجَ أُﻣﱠﺘَﮫ‬

Telah menceritakan kepada kami Waki' telah


menceritakan kepada kami Al A'masy dari Habib bin
Abu Tsabit dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia
berkata; “Rasulullah n menjamak antara shalat Zhuhur
dan Ashar, Maghrib dan Isya` di Madinah bukan karena
takut dan tidak pula hujan.” Aku bertanya kepada Ibnu
Abbas; “Mengapa beliau lakukan itu?” ia berkata; “Agar
tidak memberatkan umatnya.”

Bila anda jeli, mungkin anda akan bertanya-tanya


mengapa khusus bagian ini disertakan beberapa hadits
yang kurang lebih sama dari perawi-perawi yang
berbeda. Ini saya lakukan agar anda yakin bahwa hal ini
memang halal untuk dilakukan (terkait bolehnya
menjama’ shalat tanpa bepergian).

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 59


Penutup & Nasehat

Banyak di antara kita kaum muslimin, (begitu pula bagi


keumuman umat beragama, entah apapun agamanya)
rata-rata beragama karena turunan. Orang tuanya
beragama apa, anaknya mengikuti agama orang tuanya.
Sehingga kebanyakan dari kita kurang mengerti sunnah
lebih-lebih apabila biasa karena terbiasa, karena kultural
maka tidak dipertanyakan. Kecuali bila memang ditempa
secara islami, atau melakukan pencarian kebenaran, akan
berbeda dari yang kebanyakan itu.

Di sisi lain lagi, kebanyakan dari kita kaum muslimin itu


derajat keislamannya baru sampai di tahap ritus ibadah
semata. Baru mencapai tahap seremonial, tidak mencapai
derajat substansial. Melakukan sesuatu karena melihat
orang lain melaksanakan, maka diikutilah apa yang
dilihatnya tanpa mendalami ilmunya. Sehingga karena
ke-awam-an, apa yang sebenarnya sunnah malah
dianggap sebagai bid’ah. Bahkan bukan tidak mungkin
keringanan-keringanan dalam shalat ini justru dibenci,

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 60


‫‪dalihnya berupa dalil yang substansinya berbunyi:‬‬
‫‪"Barangsiapa menjamak antara dua shalat tanpa udzur,‬‬
‫‪maka ia telah mendatangi salah satu pintu dari pintu‬‬
‫‪pintu dosa besar." Perlu kita ketahui bahwa hadits ini‬‬
‫‪hukumnya adalah dhaif. Baik, inilah detail daripada‬‬
‫‪hadits yang dijadikan banding, sebagai berikut:‬‬

‫‪Hadits Riwayat Tirmidzi 173‬‬

‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﯾَﺤْﯿَﻰ ﺑْﻦُ ﺧَﻠَﻒٍ اﻟْﺒَﺼْﺮِيﱡ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ اﻟْﻤُﻌْﺘَﻤِﺮُ ﺑْﻦُ ﺳُﻠَﯿْﻤَﺎنَ ﻋَﻦْ أَﺑِﯿﮫِ‬
‫ﻋَﻦْ ﺣَﻨَﺶٍ ﻋَﻦْ ﻋِﻜْﺮِﻣَﺔَ ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﻋَﺒﱠﺎسٍ ﻋَﻦْ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻗَﺎلَ‬
‫ﻣَﻦْ ﺟَﻤَﻊَ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﺼﱠﻠَﺎﺗَﯿْﻦِ ﻣِﻦْ ﻏَﯿْﺮِ ﻋُﺬْرٍ ﻓَﻘَﺪْ أَﺗَﻰ ﺑَﺎﺑًﺎ ﻣِﻦْ أَﺑْﻮَابِ اﻟْﻜَﺒَﺎﺋِﺮِ ﻗَﺎلَ أَﺑُﻮ‬
‫ﻋِﯿﺴَﻰ وَﺣَﻨَﺶٌ ھَﺬَا ھُﻮَ أَﺑُﻮ ﻋَﻠِﻲﱟ اﻟﺮﱠﺣَﺒِﻲﱡ وَھُﻮَ ﺣُﺴَﯿْﻦُ ﺑْﻦُ ﻗَﯿْﺲٍ وَھُﻮَ ﺿَﻌِﯿﻒٌ‬
‫ﻋِﻨْﺪَ أَھْﻞِ اﻟْﺤَﺪِﯾﺚِ ﺿَﻌﱠﻔَﮫُ أَﺣْﻤَﺪُ وَﻏَﯿْﺮُهُ وَاﻟْﻌَﻤَﻞُ ﻋَﻠَﻰ ھَﺬَا ﻋِﻨْﺪَ أَھْﻞِ اﻟْﻌِﻠْﻢِ أَنْ ﻟَﺎ‬
‫ﯾَﺠْﻤَﻊَ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﺼﱠﻠَﺎﺗَﯿْﻦِ إِﻟﱠﺎ ﻓِﻲ اﻟﺴﱠﻔَﺮِ أَوْ ﺑِﻌَﺮَﻓَﺔَ وَرَﺧﱠﺺَ ﺑَﻌْﺾُ أَھْﻞِ اﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻣِﻦْ‬
‫اﻟﺘﱠﺎﺑِﻌِﯿﻦَ ﻓِﻲ اﻟْﺠَﻤْﻊِ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﺼﱠﻠَﺎﺗَﯿْﻦِ ﻟِﻠْﻤَﺮِﯾﺾِ وَﺑِﮫِ ﯾَﻘُﻮلُ أَﺣْﻤَﺪُ وَإِﺳْﺤَﻖُ و ﻗَﺎلَ‬
‫ﺑَﻌْﺾُ أَھْﻞِ اﻟْﻌِﻠْﻢِ ﯾَﺠْﻤَﻊُ َﺑﯿْﻦَ اﻟﺼﱠﻠَﺎﺗَﯿْﻦِ ﻓِﻲ اﻟْﻤَﻄَﺮِ وَﺑِﮫِ ﯾَﻘُﻮلُ اﻟﺸﱠﺎﻓِﻌِﻲﱡ وَأَﺣْﻤَﺪُ‬
‫وَإِﺳْﺤَﻖُ وَﻟَﻢْ ﯾَﺮَ اﻟﺸﱠﺎﻓِﻌِﻲﱡ ﻟِﻠْﻤَﺮِﯾﺾِ أَنْ ﯾَﺠْﻤَﻊَ ﺑَﯿْﻦَ اﻟﺼﱠﻠَﺎﺗَﯿْﻦِ‬

‫‪Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Yahya‬‬


‫‪bin Khalaf Al Bashri berkata; telah menceritakan‬‬
‫‪kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman dari ayahnya‬‬

‫‪Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 61‬‬


dari Hanasy dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dari Nabi
n, beliau bersabda: "Barangsiapa menjamak antara dua
shalat tanpa udzur, maka ia telah mendatangi salah satu
pintu dari pintu pintu dosa besar." Abu Isa berkata;
"Hanasy adalah Abu Ali Ar Rahabi, yaitu Husain bin
Qais. Menurut para ahli hadits ia adalah seorang yang
lemah. Imam Ahmad dan yang lainnya juga telah
melemahkannya." Hadits ini diamalkan oleh para ahli
ilmu, bahwa tidak boleh menjamak dua shalat kecuali
pada saat safar atau pada waktu di Arafah. Dan sebagian
ahli ilmu dari kalangan tabi'in memberikan keringan
untuk menjamak dua shalat bagi orang yang sakit. Ini
adalah pendapat yang diambil oleh Ahmad dan Ishaq.
Sedangkan sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa
menjamak dua shalat itu hanya pada waktu turun hujan.
Ini adalah pendapat yang diambil oleh Syafi'i, Ahmad
dan Ishaq. Sedangkan Imam Syafi'i tidak berpendapat
bahwa orang sakit boleh menjamak dua shalat."

Kedhaifan HR. Tirmidzi 173 ini jatuh pada rawi Al


Husain bin Qais. (Kalangan: Tabi'in - tidak jumpa
Shahabat, Kuniyah: Abu 'Ali, Negeri semasa hidup:

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 62


Hait). Para ulama mengatakan: Yahya bin Ma'in
berkomentar: dla'if, Abu Zur'ah berkomentar: dla'if, Abu
Hatim berkomentar: dla'iful hadits, Ahmad bin Hambal
berkomentar: dla'iful hadits, Ahmad bin Hambal
berkomentar: matrukul hadits, Abu Hatim berkomentar:
mungkarul hadits, An Nasa'i berkomentar: matrukul
hadits, Ad Daruquthni berkomentar: matruk, Al Bazzar
berkomentar: layyinul hadits, Muslim berkomentar:
mungkarul hadits, Ibnu Hajar al 'Asqalani berkomentar:
matruk.

Ada perintah “sholatlah kalian sebagaimana kalian


melihatku sholat.” Jadi manakala ada orang yang
mendahulukan perkataannya, padahal keringanan-
keringanan dalam shalat ini memang sunnah, artinya ia
justru telah masuk ke dalam bid’ah dan menyelisihi
sunnah. Dasarnya di bawah ini:

Hadits Riwayat Bukhari 5549

ِ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻣُﺴَﺪﱠدٌ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ إِﺳْﻤَﺎﻋِﯿﻞُ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﯾﱡﻮبُ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ﻗِﻠَﺎﺑَﺔَ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ﺳُﻠَﯿْﻤَﺎنَ ﻣَﺎﻟِﻚ‬
َ‫ﺑْﻦِ اﻟْﺤُﻮَﯾْﺮِثِ ﻗَﺎلَ أَﺗَﯿْﻨَﺎ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱠ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ وَﻧَﺤْﻦُ ﺷَﺒَﺒَﺔٌ ﻣُﺘَﻘَﺎرِﺑُﻮن‬

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 63


‫ﻓَﺄَﻗَﻤْﻨَﺎ ﻋِﻨْﺪَهُ ﻋِﺸْﺮِﯾﻦَ ﻟَﯿْﻠَ ًﺔ ﻓَﻈَﻦﱠ أَﻧﱠﺎ اﺷْﺘَﻘْﻨَﺎ أَھْﻠَﻨَﺎ وَﺳَﺄَﻟَﻨَﺎ ﻋَﻤﱠﻦْ ﺗَﺮَﻛْﻨَﺎ ﻓِﻲ أَھْﻠِﻨَﺎ‬
ْ‫ﻓَﺄَﺧْﺒَﺮْﻧَﺎهُ وَﻛَﺎنَ رَﻓِﯿﻘًﺎ َرﺣِﯿﻤًﺎ ﻓَﻘَﺎلَ ارْﺟِﻌُﻮا إِﻟَﻰ أَھْﻠِﯿﻜُﻢْ ﻓَﻌَﻠﱢﻤُﻮھُﻢْ وَﻣُﺮُوھُﻢ‬
‫وَﺻَﻠﱡﻮا ﻛَﻤَﺎ رَأَﯾْﺘُﻤُﻮﻧِﻲ أُﺻَﻠﱢﻲ وَإِذَا ﺣَﻀَﺮَتْ اﻟﺼﱠﻠَﺎةُ ﻓَﻠْﯿُﺆَذﱢنْ ﻟَﻜُﻢْ أَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺛُﻢﱠ‬
ْ‫ﻟِﯿَﺆُﻣﱠﻜُﻢْ أَﻛْﺒَﺮُﻛُﻢ‬

Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah


menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan
kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu
Sulaiman Malik bin Al Huwairits dia berkata; "Kami
datang kepada Nabi n sedangkan waktu itu kami adalah
pemuda yang sebaya. Kami tinggal bersama beliau
selama dua puluh malam. Beliau mengira kalau kami
merindukan keluarga kami, maka beliau bertanya
tentang keluarga kami yang kami tinggalkan. Kami pun
memberitahukannya, beliau adalah seorang yang sangat
penyayang dan sangat lembut. Beliau bersabda:
"Pulanglah ke keluarga kalian. Tinggallah bersama
mereka dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan
shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.
Jika telah datang waktu shalat, maka hendaklah salah
seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan yang
paling tua dari kalian hendaknya menjadi imam kalian'."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 64


Dan andaikata ada seseorang yang membenci sunnah
Rasulullah n, maka ancamannya tidak terbayangkan
amat berat. Dasarnya di bawah ini:

Hadits Riwayat Ahmad 13230

َ‫ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺳْﻮَدُ ﺑْﻦُ ﻋَﺎﻣِﺮٍ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺣَﻤﱠﺎدٌ ﻋَﻦْ ﺛَﺎﺑِﺖٍ ﻋَﻦْ أَﻧَﺲٍ أَنﱠ ﻧَﺎﺳًﺎ ﺳَﺄَﻟُﻮا أَزْوَاج‬
ِ‫اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎدَﺗِﮫِ ﻓِﻲ اﻟﺴﱢﺮﱢ ﻗَﺎلَ ﻓَﺤَﻤِﺪَ اﻟﻠﱠﮫَ وَأَﺛْﻨَﻰ ﻋَﻠَﯿْﮫ‬
ُ‫ﺛُﻢﱠ ﻗَﺎلَ ﻣَﺎ ﺑَﺎلُ أَﻗْﻮَامٍ ﯾَﺴْﺄَﻟُﻮنَ ﻋَﻤﱠﺎ أَﺻْﻨَﻊُ أَﻣﱠﺎ أَﻧَﺎ ﻓَﺄُﺻَﻠﱢﻲ وَأَﻧَﺎمُ وَأَﺻُﻮمُ وَأُﻓْﻄِﺮ‬
‫وَأَﺗَﺰَوﱠجُ اﻟﻨﱢﺴَﺎءَ ﻓَﻤَﻦْ رَﻏِﺐَ ﻋَﻦْ ﺳُﻨﱠﺘِﻲ ﻓَﻠَﯿْﺲَ ﻣِﻨﱢﻲ‬

Telah menceritakan kepada kami Aswad bin 'Amir


telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit
dari Anas, beberapa orang pernah bertanya kepada istri-
istri Nabi n tentang ibadah Rasulullah n yang
dilakukan secara sembunyi sembunyi. (Anas bin Malik
a) berkata; lalu (Rasulullah n) memuji Allah dan
bersabda: "Mengapakah orang-orang itu menanyakan
apa yang saya kerjakan. Sungguh saya shalat dan tidur,
berpuasa dan terkadang tidak, dan saya menikahi wanita.
Barangsiapa membenci sunnahku maka dia bukanlah
dari (golongan)-ku."

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 65


Hadits Riwayat Muslim 2487

ٍ‫و ﺣَﺪﱠﺛَﻨِﻲ أَﺑُﻮ ﺑَﻜْﺮِ ﺑْﻦُ ﻧَﺎﻓِﻊٍ اﻟْﻌَﺒْﺪِيﱡ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺑَﮭْﺰٌ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﺣَﻤﱠﺎدُ ﺑْﻦُ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﻋَﻦْ ﺛَﺎﺑِﺖ‬
‫ﻋَﻦْ أَﻧَﺲٍ أَنﱠ ﻧَﻔَﺮًا ﻣِﻦْ أَﺻْﺤَﺎبِ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺳَﺄَﻟُﻮا أَزْوَاجَ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ‬
َ‫ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻋَﻦْ ﻋَﻤَﻠِﮫِ ﻓِﻲ اﻟﺴﱢﺮﱢ ﻓَﻘَﺎلَ ﺑَﻌْﻀُﮭُﻢْ ﻟَﺎ أَﺗَﺰَوﱠجُ اﻟﻨﱢﺴَﺎءَ وَﻗَﺎل‬
ِ‫ﺑَﻌْﻀُﮭُﻢْ ﻟَﺎ آﻛُﻞُ اﻟﻠﱠﺤْﻢَ وَﻗَﺎلَ ﺑَﻌْﻀُﮭُﻢْ ﻟَﺎ أَﻧَﺎمُ ﻋَﻠَﻰ ﻓِﺮَاشٍ ﻓَﺤَﻤِﺪَ اﻟﻠﱠﮫَ وَأَﺛْﻨَﻰ ﻋَﻠَﯿْﮫ‬
ُ‫ﻓَﻘَﺎلَ ﻣَﺎ ﺑَﺎلُ أَﻗْﻮَامٍ ﻗَﺎﻟُﻮا َﻛﺬَا وَﻛَﺬَا ﻟَﻜِﻨﱢﻲ أُﺻَﻠﱢﻲ وَأَﻧَﺎمُ وَأَﺻُﻮمُ وَأُﻓْﻄِﺮُ وَأَﺗَﺰَوﱠج‬
‫اﻟﻨﱢﺴَﺎءَ ﻓَﻤَﻦْ رَﻏِﺐَ ﻋَﻦْ ﺳُﻨﱠﺘِﻲ ﻓَﻠَﯿْﺲَ ﻣِﻨﱢﻲ‬

Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi'


Al Abdi telah menceritakan kepada kami Bahz telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari
Tsabit dari Anas bahwa sekelompok orang dari
kalangan sahabat Nabi n bertanya kepada isteri-isteri
Nabi n mengenai amalan beliau yang tersembunyi.
Maka sebagian dari mereka pun berkata, "Saya tidak
akan menikah." Kemudian sebagian lagi berkata, "Aku
tidak akan makan daging." Dan sebagian lain lagi
berkata, "Aku tidak akan tidur di atas kasurku."
Mendengar ucapan-ucapan itu, Nabi n memuji Allah
dan menyanjung-Nya, kemudian beliau bersabda: "Ada
apa dengan mereka? Mereka berkata begini dan begitu,

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 66


padahal aku sendiri shalat dan juga tidur, berpuasa dan
juga berbuka, dan aku juga menikahi wanita. Maka siapa
yang saja yang membenci sunnahku, berarti bukan dari
golonganku."

Demikianlah uraian dalam buku ini, saya sebagai


penyusun bukan mengajari umat ini agar malas
melaksanakan shalat, bukan mengajarkan bid’ah, hanya
saja ingin menyampaikan bahwa shalat itu sebenarnya
penuh dengan keringanan-keringanan.

Buku ini saya susun, bukanlah berarti shalat saya baik


sekali. Malahan sebagai nasehat bagi diri sendiri, karena
betapa pun saya memahami apa-apa yang saya tuangkan
dalam buku ini, saya tetaplah manusia. Kadang ada rasa
berat dan kadang terlupa sesuatu dalam syariat. Juga
tentu saja nasehat bagi barang siapa yang memiliki buku
ini. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 67


Daftar Pustaka

Lidwa Pusaka, Kitab Hadits Sembilan Imam

Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 68


Keringanan-Keringanan Dalam Shalat | 69

Anda mungkin juga menyukai