A. Pengkajian
Pengkajian diambil pada tanggal 16 April 2021 di Ruangan Anak RSUD BEKASI
dengan diagnosa medik Nefrotic Syndrome. Anak masuk rumah sakit tanggal 16
April 2021 dengan nomor register 10153559.
1) Identitas Pasien
Nama : An.L
Umur : 5 Tahun
Agama : Islam
Nama : Ny. T
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
a. Keluhan utama.
Klien Mengeluh muka dan badan bengkak, perut tambah besar, kencing jarang dan
sedikit.
Tanggal 16 April 2021 pagi, pasien tidak mau makan karena sakit perut, tegang,
muka tangan dan kaki mulai bengkak. Sesak, klien dibawa ke dokter dan kemudian
dirujuk ke RSUD Bekasi.
Pada bulan Agustus 2020, klien mengalami bengkak pada muka, kaki dan perut
tambah besar. Oleh keluarga diperiksakan ke dokter dan dapat pil hijau 3 X ½ selama
satu minggu. Setelah bengkak turun, pasien tidak kontrol lagi.
Antenatal : saat hamil ibu pernah sakit jantung/paru-paru. Dan minum obat dari
dokter di rumah sakit, Kontrol kehamilan di bidan satu bulan sekali secara teratur.
Natal : klien lahir dibantu dukun (bidan tidak ada). Berat 3 kg, usia kehamilan 9
bulan, lahir spontan, langsung menangis.
Neonatal : warna kulit merah, pucat, kejang dan lumpuh tidak ada, menangis kuat.
e. Imunisasi
BCG 1 kali, DPT 3 kali, polio 3 kali, campak 1 kali dan TT satu kali.
Berat badan 16 kg, panjang badan 102 cm, perkembangan fisik dan mental meliputi
dapat menghitung jari 1 10, menyebut warna merah, hijau, kuning dan biru, menurut
ibu klien kalau sehat anak bermain dengan teman seusianya.
g. Status nutrisi
a. Sistem pernapasan.
b. Sistem kardiovaskuler.
Nadi 148 x/menit, reguler, Tekanan darah 90/60 mmHg, berbaring, tangan kanan,
suara jantung S1S2 tunggal di midklafikula 5 sinestra.
c. Sistem persarafan
d. Sistem Perkemihan
Menurut ibunya sejak pagi klien jarang kencing walaupun minumnya tetap, kalau
kencing klien ngompol, blass kosong.
e. Sistem pencernaan.
Abdomen tegang, kembung, bising usus normal suara lemah. Klien tidak mau makan
karena sakit, nyeri abdomen, saat diraba dan diperkusi klien menangis dan menjerit.
Vena abdomen menonjol, ascites, BAB positif, mencret sedikitsedikit, berlendir,
minum air putih + 300 cc.
f. Sistem muskuloskeletal.
g. Sistem integumen.
Edem ekstremitas atas dan bawah, akral hangat, suhu/aksila 38° C, muka sembab,
nampak pucat.
h. Sistem reproduksi
i. Sistem endokrin
4. Respon keluarga.
Keluarga atau ibu cemas akan keadaan anaknya karena biaya sudah banyak yang
dikeluarkan tetapi klien tidak sembuh. Terlebih saat ini biaya menipis dan keluarga
sudah mengurus BPJS. Keluarga berharap klien cepat sembuh agar cepat pulang.
5. Pemeriksaan penunjang.
Tanggal 16-4-2021
Radiologi : foto thoraks : cor besar dan bentuk normal, pulmo tidak
6. Pengobatan/therapi.
Lasiks 3 X 18 mg
Diit TKTPRL
TTV :
HR : 148x/mnt
RR : 40x/mnt
S : 38° C
TD : 90/60
3. BB saat ini : 16 kg
5. Kepala
Kulit kepala : Jejas, lesi (-), kulit kepala bersih, nyeri tekan (-)
Mata : reflek pupil (+/+), isokor, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis
Mulut dan gigi : simetris, lesi,luka (-), gigi lengkap, mukosa bibir kering
7. Dada/ thoraks
Paru-paru
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronki (+) dan whezeeng (-)
Jantung
Perkusi : reguler
8. Abdomen : Abdomen tegang, kembung, bising usus normal suara lemah, nyeri
abdomen, saat diraba. Vena abdomen menonjol, ascites.
E. ANALISA DATA
Do :
- edema ekstremitas atas
dan bawah, muka
sembab,ascites,vena
abdomen menonjol,
albumin 0,87 g/dl, protein
urine 75 mg/dl (positif)
dan roncii
pada paru kiri dan kanan
Ds :
- Ibu Klien mengatakan 2 Factor psikologis (keengganan
Defisit nutrisi
hari SMRS klien tidak untuk makan)
mau makan, mual dan
mengeluh perut sakit
Do :
- status gizi 88,9% (gizi
kurang), edema, ascites,
albumin 0,87 g/dl, klien
hanya mau makan satu
sendok makan
DS :
Ibu klien mengatakan
perut klien bertambah
besar, tidak mau makan
karena perut sakit, tegang. Agen pencendera fisiologis Nyeri akut
Do :
- klien terlihat kembung,
tegang, meteorismus,
bising usus, normal lemah,
ascites, vena abdomen
menonjol
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Taggal / jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
17-09-2022 Resiko ketidakseimbangan 1. Memonitor status hidrasi
cairan berhubungan dengan
Pukul 10:00 2. Memonitor berat badan harian
Kelainan kelainan
Glomelurus Penyakit ginjal. 3. Memonitor berat badan
sebelum dan sesudah dialysis
4. Memonitor hasil pemeriksaan
laboratorium
5. Memonitor status
hemodidamik
6. Mencatat in take dan ouput dan
hitung keseimbangan cairan 24
jam
7. Memberikan asupan cairan
sesuai kebutuhan
8. Memberikan cairan itravena
jika perlu
9. Berkolaborasi pemberian
diuretic
I. EVALUASI