Anda di halaman 1dari 66

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan Ibu

KURIKULUM PELATIHAN
HYPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PENYUSUN:


DINAS KESEHATAN MHD. RUSYDI,SPD,SKP,M. HKES
BALAI PELATIHAN KESEHATAN (UPELKES) ADE ANA ASMARA, ST.MPH
SETIA KAHADIWAN, ST, MM
BANDUNG
YUGI MUGI RAHAYU., AMK., S.PSI
2019 YAN BANI LUZA P.W, DR, MKM,CHT
SUGANI YURDANI, CH, CHT, SS

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan Ibu


KURIKULUM PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

ISBN:
Kontributor:
MHD. Rusydi,SPd,SKp,M. Hkes
Ade Ana Asmara, SST, MPH
Yugi Mugi Rahayu, AMK, S.Psi
Setia Kahadiwan, ST, MM
Yan Bani Luza P.W, dr, MKM, CH, CHt, CHI, NNLP.
Sugani Yurdani, CH, CHT, SS

Penyunting Ahli:
Sugani Yurdani, CH, CHT, SS
Penanggung Jawab:
I Wayan Agus Suradi, MPH

Desain dan Tata Letak: Tim Penyusun


Penerbit:
Balai Kesehatan (Upelkes)
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Redaksi:
Balai Pelatihan Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Jl. Pasteur No. 31 Bandung
Telp. 022-4238422
Fax. 022-4238422
e-mail: Upelkes_bandung@yahoo.com, Upelkesbandungjabar@gmail.com

Cetakan Pertama Juni 2016


Cetakan Kedua Oktober 2019

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya kurikulum


Pelatihan Hipnoterapi dalam Pelayanan Kesehatan Tradisional
khususnya untuk Kesehatan Ibu, bagi fasilitator kesehatan sebagai
acuan penyelenggara pelatihan dan sumber informasi bagi petugas
kesehatan yang mengelola kesehatan tradisional dipuskesmas.
Kurikulum ini ditujukan untuk peningkatan kemampuan petugas
kesehatan dalam pembinaan masyarakat dalam memberdayakan
masyarakat untuk memanfaatkan pengobatan tradisional dengan
menggunakan hipnoterapi dan kemitraan.
Kurikulum ini memuat tentang batasan kemampuan yang akan
dicapai oleh petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
dasar dalam pelayanan kesehatan kesehatan tradisional yang
meliputi tatalaksana gangguan kesehatan ringan untuk kesehatan
Ibu dengan hipnoterapi dan tatalaksana kasus pelayanan kesehatan
hipnoterapi.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi, kami
sampaikan kepada kontributor dan seluruh anggota tim penyusun,
dari lintas program dan lintas sektor tingkat pusat serta semua pihak
yang telah memberikan kontribusi terhadap penyusunan pedoman
ini.

Bandung, September 2019


Kepala Balai Kesehatan (UPELKES)
Dinas Kesehatan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat

I. Wayan Agus Suradi, M.Kes.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................iv
KURIKULUM PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU … 1
I. Pendahuluan............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................2
B. Filosofi Pelatihan.................................................................4
II. Peran, Fungsi dan Kompetensi.................................................6
A. Peran...................................................................................6
B. Fungsi..................................................................................6
C. Kompetensi.........................................................................6
III. Tujuan Pelatihan......................................................................7
A. Tujuan Umum.....................................................................7
B. Tujuan Khusus.....................................................................7
IV. Peserta, Pelatih dan Penyelenggara.........................................7
A. Peserta................................................................................7
B. Pelatih dan Nara Sumber....................................................7
C. Penyelenggara......................Error! Bookmark not defined.
V. Struktur Program.....................................................................8
VI. Garis-garis Besar Program Pembelajaran.................................9
VII. Diagram Proses Pelatihan........................................................1
A. Proses Pembelajaran...........................................................2
B. Metode...............................................................................6
VIII.Penyelenggara dan Tempat Penyelenggaraan.........................9
A. Penyelenggara....................................................................9
B. Tempat Penyelenggara.......................................................9
IX. Evaluasi....................................................................................9
A. Evaluasi terhadap Peserta.....Error! Bookmark not defined.
B. Evaluasi terhadap Pelatih/Fasilitator .. Error! Bookmark
not defined.
C. Evaluasi terhadap Penyelenggara Pelatihan................Error!
Bookmark not defined.
X. Sertifikasi................................................................................10
REFERENSI........................................................................................12
Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan
KURIKULUM
PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

I. PENDAHULUAN
Undang-undang No.17 thn 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional tahun 2005 – 2025 menyatakan bahwa
pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatnya kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dapat terwujud. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, maka
pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun masyarakat.
Dalam undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 pada pasal 59
bahwa pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi pelayanan
kesehatan tradisional yang menggunakan keterampilan dan yang
menggunakan ramuan, dibina dan diawasi oleh pemerintah agar
dapat di pertanggung jawabkan manfaat dan keamanannya, serta
tidak bertentangan dengan norma agama. Di sisi lain pasal 61
dinyatakan bahwa masyarakat diberi kesempatan yang seluas-
luasnya untuk mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan
pelayanan kesehatan tradisional yang dapat dipertanggung
jawabkan manfaat dan keamanannya.
Undang undang Republik Indonesia No.32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan daerah menyatakan bahwa bidang kesehatan
merupakan urusan bersama / konkuren antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah. Pembangunan kesehatan dilaksanakan
melalui peningkatan upaya kesehatan termasuk di antaranya
pelayanan kesehatan tradisional.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Dalam Keputusan menteri Kesehatan No.374/MENKES/
SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa
pengobatan tradsional merupakan bagian dari subsistem Upaya
kesehatan. Upaya kesehatan diselenggarakan di Puskesmas terdiri
dari upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan
(pengembangan) dimana pelayanan kesehatan tradisional
merupakan upaya kesehatan pilihan (pengembangan). Dan dalam
Permenkes No. 37 tahun 2017 tentang pelayanan kesehatan
tradisional integrasi disebutkan bahwa Pelayanan Kesehatan
Tradisional Integrasi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan
pelayanan kesehatan tradisional komplementer, baik bersifat
sebagai pelengkap maupun pengganti dalam keadaan tertentu.
Sedangkan dalam Permenkes 61 tahun 2016 tentang pelayanan
kesehatan tradisional empiris dinyatakan bahwa Pelayanan
Kesehatan Tradisional Empiris adalah penerapan kesehatan
tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris.
Sejalan dengan visi pembangunan jangka menengah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018-2023, yaitu : “Terwujudnya Jawa Barat Juara
Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi” dengan misinya yang ke
2 berupa : “Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas,
Bahagia dan Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang
Inovatif.” Maka melalui pelatihan hypnotherapy untuk kesehatan
ibu merupakan suatu inovasi dalam pelayanan kesehatan tradisional
yang dilakukan oleh Upelkes Dinas Kesehatan Jawa Barat dalam
rangka merespon visi dan misi pemerintan provinsi Jawa Barat.

A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan anak di Indonesia dan Provinsi Jawa
Barat AKI Indonesia 359 per 100.000 kelahiran hidup AKB Indonesia
32 per 1000 kelahiran hidup. AKB Prov Jawa Barat 30 per 1000
Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan
kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu Prov Jabar 692 .Jumlah ini
menyumbang 50% kematian ibu di Indonesia. Penyebab kematian
ibu hamil di jawa barat berdasarkan data Profil Dinkes provinsi jabar
tahun 2014 yaitu oleh 31% akibat hypertensi dalam kehamilan,
perdarahan 30 %, partus lama 1 %, infeksi 4 %, lain-lain 34 %.
Pelayanan Kesehatan tradisional merupakan warisan budaya
bangsa yang selama ini tumbuh dan berkembang serta terpelihara
secara turun temurun di kalangan masyarakat, digunakan sejak
dahulu sampai kini dengan kecendrungan yang terus meningkat.
Dan dalam peraturan daerah (PERDA) No. 11 tahun 2010 tentang
penyelenggaraan kesehatan disebutkan bahwa: Pelayanan
Kesehatan Tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan
dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggung jawabkan dan diterapkan, sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat.
Komitmen ASEAN dalam “Declaration of the 7 th Sean Health
Ministers” 22 April 2014 di Penang Malaysia, menghendaki integrasi
pelayanan kesehatan tradisional ke dalam system pelayanan
kesehatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dasar. Salah
satu pelayanan kesehatan tradisional jenis olah pikir adalah
Hipnoterapi.
Hipnoterapi merupakan salah satu upaya terapi alternative
komplementer dalam mengurangi rasa nyeri dalam persalinan tanpa
menggunakan obat-obatan. Dengan menggunakan hipnoterapi
melalui pengelolaan fikiran dan perasaan (mind setting) diharapkan
dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil,
sehingga persalinan dalam berjalan normal tanpa komplikasi. Secara
tidak langsung hal ini dapat memberikan kontribusi dalam
penurunan Angka kematian Ibu dan Bayi.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Dalam rangka mewujudkan pelayanan hipnoterapi yang dapat
dipertanggung jawabkan manfaat dan keamanaannya, tidak
bertentangan dengan norma yang berlaku serta memberikan
perlindungan kepada masyarakat penerima pelayanan, maka dalam
penyelenggaraannya perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan.
Pembinaan terhadap pelayanan hipnoterapi dilakukan secara
berjenjang oleh Kementerian Kesehatan c.q direktorat kesehatan
tradisional dan komplementer, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota, Puskesmas dengan melibatkan Lintas
sektor terkait dan Assosiasi pengobat tradisional hipnoterapi, sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Sehubungan dengan kondisi tersebut diatas, maka Upelkes Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan visi dan misinya ingin
memberikan kontribusi untuk berupaya menurunkan AKI dan AKB
tidak hanya dengan tindakan medis tetapi dengan pengobatan
komplementer (Hypnoterapi).
Maka untuk mendapatkan suatu pelatihan yang bermutu maka
disusunlah kurikulum dan modul pelatihan Hypnoterapi untuk
kesehatan ibu yang terakreditasi, sehingga dengan hasil pelatihan
tersebut dapat menciptakan tenaga-tenaga kesehatan yang terampil
dan berkompeten dalam melakukan pelayanan kesehatan
hypnoterapi untuk kesehatan ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama dengan baik.

B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan ibu ini diselenggarakan
dengan memperhatikan:

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


1. Prinsip Andragogy,
yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk :
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya.
b. Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di
dalam konteks pelatihan.
c. Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan.

2. Berorientasi kepada peserta,


Dimana peserta berhak untuk :
a. Mendapatkan 1 paket bahan belajar Hipnoterapi untuk
Kesehatan ibu.
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi
dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan
menguasai materi Hipnoterapi untuk Kesehatan ibu.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara
visual, auditorial maupun kinestetik (gerak).
d. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-
masing tentang Hipnoterapi untuk Kesehatan ibu.
e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara
terbuka.
f. Melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitator)
dan dievaluasi tingkat pemahaman dan kemampuannya
tentang Hipnoterapi untuk Kesehatan ibu.

3. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:


a. Berkesempatan melakukan percobaan berbagai kasus
(gangguan kesehatan) dengan menggunakan metode
pembelajaran antara lain demonstrasi/peragaan, studi kasus
dan praktik baik secara individu maupun kelompok.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa
perlu.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


4. Berbasis Keterampilan, yang memungkinkan peserta untuk :
a. Mengembangkan keterampilan peserta secara bertahap
dalam memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam
Hipnoterapi untuk Kesehatan ibu.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan mencapai
kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan dengan
nilai 1 (satu ) angka kredit.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


II. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Peran
Peserta berperan sebagai petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan ibu dengan menggunakan
hypnoterapi sebagai penunjang tupoksi di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama.

B. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya, peserta berfungsi untuk
memberikan pelayanan kesehatan pada tatalaksana gangguan
kesehatan ringan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas dengan
menggunakan hypnotherapi.

C. Kompetensi
Untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut, peserta memiliki
kompetensi dalam:
1. Menjelaskan Konsep pelayanan kesehatan ibu.
2. Menjelaskan komunikasi persuasif.
3. Menjelaskan konsep dasar hipnoterapi.
4. Melakukan Teknik-teknik hipnotis dasar.
5. Melakukan Hipnoterapi gangguan kesehatan ringan pada ibu
hamil, ibu bersalin dan ibu nifas.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


III. TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta sebagai petugas
kesehatan, mampu melakukan hypnotherapy gangguan kesehatan
ringan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas sebagai terapi
alternatif komplementer penunjang tupoksinya di puskesmas.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu:

1. Menjelaskan Konsep pelayanan kesehatan ibu.


2. Menjelaskan komunikasi persuasif.
3. Menjelaskan konsep dasar hipnoterapi.
4. Melakukan Teknik-teknik hipnotis dasar.
5. Hipnoterapi gangguan kesehatan ringan pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


IV. STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan pelatihan dan kompetensi yang telah
ditetapkan tersebut, maka disusun materi pelatihan dengan struktur
program sebanyak 50 JP dengan perincian sebagai berikut:
Alokasi Waktu
NO Materi Pelatihan
T P PL Total
A. Materi Dasar
1. Kebijakan Kemenkes RI tentang Pelayanan 2 0 0 2
Kesehatan Tradisional dan komplementer.
2. Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
dalam kesehatan tradisional dan 2 0 0 2
komplementar pada pelayanan Kesehatan Ibu.
Jumlah “A” : 4 0 0 4
B. Materi Inti
1. Konsep pelayanan kesehatan ibu 2 4 0 6
2. Komunikasi persuasif 2 2 0 4
3. Konsep dasar hipnoterapi 1 3 0 4
4. Teknik-teknik hipnotis dasar 2 6 0 8
5. Hipnoterapi gangguan kesehatan ringan pada
2 8 6 16
ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas.
Jumlah “B” : 9 23 6 38
C. Materi Penunjang
1. BLC 0 2 0 2
2. Rencana Tindak Lanjut 1 1 0 2
3. Budaya Anti korupsi 2 0 0 2
4. Upelkes Bandung sebagai sentra pelatihan 2 0 0 2
Kesehatan tradisional dan komplementer
Jumlah “C” : 5 3 0 8
TOTAL “A + B + C” : 18 26 6 50
Keterangan : T = Teori P = Penugasan, PL = Praktik Lapangan, 1 JP@45 mnt.
Materi inti 4 dan 5 disampaikan secara team teaching (2-3 orang)

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


V. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

Nomor : MD.1
Judul Materi : Kebijakan Kemenkes RI tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional dan komplementer.
Waktu : 2 JP (T = 2 JP, P = 0 JP, PL = 0 JP)
Tujuan Pembelajaran Umum(TPU) : Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu memahami
Kebijakan Kemenkes RI tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional dan komplementer.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini peserta mampu
menjelaskan:

1. Kebijakan Kemenkes RI 1. Kebijakan Kemenkes RI  Ceramah-  ATK 1. UU No.36 tahun 2009


tentang pelayanan tentang Pelayanan Tanya jawab  LCD tentang kesehatan
kesehatan tradisional kesehatan tradisional  Curah  Laptop 2. UU No.36 tahun 2014
dan komplementer a) UU No.36 tahun 2014 pendapat tentang tenaga
 Flip Chart
b) PP No. 103 tahun kesehatan
 Bahan
2104 tayang
c) Renstra 2015 – 2019 3. PP No.103 tahun 2014
 Buku

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


d) Permenkes No. 15 peraturan tentang pelayanan
tahun 2018 kesehatan tradisional
4. Permenkes RI No. 15
tahun 2018 tentang
penyelenggaraan
pelayanan kesehatan
tradisional komplementer
5. Kepmenkes No.KH.03.01
/60/I/2010 tentang Ren
stra KemenKes tahun
2010- 2014
6. Kepmenkes No.128/
Menkes/SK/II/ 2004
tentang Kebijakan dasar
puskesmas panduan
model yankes tradisional
di jaringan yankesdas,
pedoman pembinaan
pengobatan tradisional
akupresur bagi petugas
kesehatan

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Nomor : MD.2
Judul Materi : Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam
kesehatan tradisional dan komplementar pada pelayanan
Kesehatan Ibu.
Waktu : 2 JP (T = 2 JP, P = 0 JP, PL = 0 JP)
Tujuan Pembelajaran Umum(TP) : Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu memahami
Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam
kesehatan tradisional dan komplementer pada pelayanan
Kesehatan Ibu.
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini peserta mampu
menjelaskan :
1. Kebijakan dinas 1. Kebijakan dinas kesehatan  Ceramah-  ATK 1. UU No.36 tahun 2009
kesehatan provinsi provinsi Jawa Barat dalam Tanya jawab  LCD tentang kesehatan
Jawa Barat dalam kesehatan tradisional dan  Curah  Laptop 2. UU No.36 tahun 2014
Kesehatan tradisional pengobatan pendapat  Flip Chart tentang tenaga kesehatan
dan pengobatan komplementer dalam  Bahan 3. PP No.103 tahun 2014
komplementer dalam pelayanan kesehatan ibu : tayang tentang pelayanan
pelayanan kesehatan a. Regulasi  Modul kesehatan tradisional
ibu b. Situasi dan kondisi 4. Permenkes No.61
pengobatan /Menkes/2016 tentang

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


tradisional dan pelayanan kesehatan
komplementer di tradisional empiris
provinsi Jawa Barat 5. PMK No. 75 /Menkes /
2014 tentang puskesmas
6. Perda No. 11 tahun 2010
tentang penyeleng garaan
kesehatan

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Nomor : MI.1
Judul Materi : Konsep pelayanan kesehatan ibu.
Waktu : 6 JP (T = 2 JP, P = 6 JP, PL = 0 JP)
Tujuan Pembelajaran Umum(TPU) : Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan
Konsep pelayanan kesehatan ibu.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan Alat


Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan
Metode
Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi 1. Mirayani.2009.Asuhan
ini peserta mampu Keperawatan Maternitas,
menjelaskan : Jakarta: Salemba Medika
2. Mandriwati.2008.Asuhan
1. Konsep dasar 1. Konsep dasar KIA : kebidanan Ibu Hamil.,
 Ceramah-  ATK Jakarta.EGC
kesehatan ibu dan a. Definsi Tanya jawab  LCD 3. Mubarok, Wahit Iqbal. 2009.
anak (KIA) b. Ruang Lingkup  Curah  Laptop Ilmu Keperawatan Komunitas,
pendapat  Flip Chart Jakarta: Salemba Medika
2. Pelayanan kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan  Diskusi 4. Maulana, Heri 2009. Promosi
 Bahan
pada ibu hamil, pada ibu hamil, bersalin Kesehatan Jakarta.EGC
 Pemutaran tayang
bersalin dan nifas. dan nifas: 5. Monika2009Pengaruh
Cuplikan film  Panduan
a. Antenatal, natal dan Pengetahuan Terha dap
postnatal diskusi
Perilaku.
b. Rujukan pada ibu  Cuplikan http://www.infowikipedia.co
hamil, bersalin dan film m. Diakses pada tanggal 15
nifas  Modul JUni 2010

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


c. Surveilans pada KIA 6. Sulistyani, Ari 2009 Asuhan
d. Audit Maternal Kebidanan Pada Masa
Perinatal Kehamilan Jakarta. Salemba
Medika
e. Pelayanan PONED
7. Saminem.2009.Kehamilan
dan PONEK
Normal. Jakarta.EGC
f. Bahaya Penyakit HIV 8. Salmah.2006, Asuhan
/ AIDS pada Kebidanan Antenatal.,
Kesehatan Ibu Jakarta: EGC
9. Vaerney, Heen. 2007. Buku
3. Fisiologis dan 3. Fisiologis dan psikologis : Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4
psikologis ibu a. Ibu hamil. Volume 1.Jakarta: EGC
b. Ibu bersalin 10. Wawan, dkk. 2010. Teori dan
hamil, ibu bersalin
c. Ibu nifas. Pengukur an Pengetahuan
dan ibu nifas Sikap dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta. NuhaMedika.
11. Boyle.M.2005.Kedaruratan
Dalam persalinan, Jakarta:
EGC
12. Dariyo, Agoes, 2007.
Psikologi Perkembangan Tiga
Tahun Pertama. Ban dung:
PT Rafika Aditama
13. Jayalangkara, 2005,
Gangguan Jiwa Pada
Kehamilan. J Med Nus
Vol.26. No 4 Oktober-

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Desember Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa
14. Moechtar R.1998:
Perdarahan Antepartum,
Dalam : Synopsis Obstetri,
Obstetri fisiologi dan
Obstetri Patologis, Edisi II,
Jakarta: EGC, 1998:195
15. Saifuddin. Abdul Bari, 2002,
Buku Acuan Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta: YBPSP

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Nomor : MI.2
Judul Materi : Komunikasi Persuasif
Waktu : 4 JP (T = 2 JP, P = 2 JP, PL = 0 JP)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan
komunikasi Persuasif.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan Alat


Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi
ini peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep 1. Konsep Komunikasi  Ceramah-  ATK 1. Effendi Onong Uchjana.
Komunikasi Persuasif persuasif : Tanya jawab  LCD Komunikasi, Teori dan Praktek,
a. Pengertian dan fungsi  Curah  Laptop Bandung: PT.Remaja Rosda
b. Tujuan Komunikasi pendapat  Flip Chart karya, 1990.
Persuatif  Bermain  Bahan tayang 2. Suranto AW. Komunikasi
c. Unsur-unsur peran  Flipchart / Interpersonal, Yogjakarta:
Komunikasi Persuatif papan tulis/ Graha Ilmu, 1999.
d. Prinsip-prinsip  Spidol 3. Rakhmat, J, Psikologi Komuni
Komunikasi Persuatif  Skenario kasi, Bandung: Remadja Karya,
2. Melakukan 2. Komunikasi Persuatif bermain peran 1986.
Komunikasi Persuatif a. Tenik Komunikasi  Modul 4. S. Djuarsa Senjaya, Teori Ko
Persuatif munikasi, Jakarta : Universitas
Terbuka, 1994.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


b. Hambatan 5. Deddy Mulyana, Ilmu
Komunikasi Persuatif Komunikasi Suatu Pengantar,
Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2008.
6. B.Aubrey Fisher Teori-teori
Komunikasi, Bandung :
Penerbit Remaja Karya CV
Bandung, 198
7. Stephen W Littlejohn dan
Karena A Foss: Jakarta:
Salemba Humanika. 2011
8. Abdul Muhith dan Sandu
Siyoto, Aplikasi Komunikasi
Terapeutik Nursing & Health,
2018

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Nomor : MI.3
Judul Materi : Konsep dasar hipnoterapi
Waktu : 4 JP (T = 1 JP, P = 3 JP, PL = 0 JP)
Tujuan Pembelajaran Umum(TPU) : Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan
konsep dasar hipnoterapi
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini peserta mampu
menjelaskan: 1. Adiyanto, 2007, Hypno sis
1. Konsep dasar 1. Konsep dasar hipnoterapi:  Ceramah-  ATK Penurunan Rasa Nyeri
hipnoterapi a. Definisi hipnoterapi Tanya jawab  LCD Pengamatan Efek Hypno sis
b. Sejarahperkemba ngan  Curah  Laptop Pada Otak Melalui Brain
hipnoterapi pendapat Imaging, diunduh dari
 Flip Chart
c. Hipnoterapi modern  Diskusi www.ibh.com.
 Bahan
d. Hipnoterapi bagian dari 2. Ariyanto, SKM, 2011,
 Pemutaran tayang
terapi komple menter & Kontroversi Terapi
Cuplikan film  Panduan
aternatif
diskusi Komplementer, For kom
e. Manfaat hipnoterapi
 Cuplikan Alumni Muda Poltekkes Prodi
film Kepera watan Semarang.
2. Pikiran manusia 2. Pikiran manusia
 Modul 3. Chamber, Bradford, 2005,
How to hypnosis, Stravon
Publisher: New York.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Nomor : MI.4
Judul Materi : Teknik-teknik hipnotis dasar.
Waktu : 8 JP (T = 2 JP, P = 6 JP, PL = 0 JP)
Tujuan Pembelajaran Umum(TPU) : Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan
Teknik-teknik hipnotis dasar.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu melakukan :
1. Proses Hipnosis 1. Proses hypnosis:  Ceramah-  ATK 1. Adiyanto, 2007, Hypnosis
a. Tiga bagian pikiran Tanya jawab  LCD Penurunan Rasa Nyeri
manusia  Curah  Laptop Pengamatan Efek Hypnosis
b. Empat wilayah aktivitas pendapat  Flip Chart Pada Otak Melalui Brain
pikiran manusia  Demonstrasi  Bahan Imaging, diunduh dari
 Praktik tayang www.ibh.com.
2. Kontraindikasi 2. Kontraindikasi hipnoterapi:  Pedoman 2. Ariyanto, SKM, 2011,
hipnoterapi a. Jenis kontraindikasi demonstrasi Kontroversi Terapi
hipnoterapi  Panduan Komplementer, Forkom
b. Efek samping hipno- praktik Alumni Muda Poltekkes
terapi  Modul Prodi Kepe rawatan
c. Fakta hipnoterapi Semarang.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


3. Teknik-teknik 3. Teknik-teknik hipnotis 3. Chamber, Bradford, 2005,
hipnotis dasar. dasar: How to Hypnosis, Stravon
a. Tahapan hypnosis Publisher: New York.
b. Teknik test sugestivitas
c. Teknik induksi
d. Teknik Deepening
e. Depth Level Test
f. Teknik Sugesti
g. Teknik terminasi
h. Evaluasi

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Nomor : MI.5
Judul Materi : Hipnoterapi gangguan kesehatan ringan pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas.
Waktu : 16 JP (T = 2 JP, P = 8 JP, PL = 6 JP)
Tujuan Pembelajaran Umum(TPU) : Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan
Hipnoterapi gangguan kesehatan ringan pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan Alat


Metode Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu melakukan :
1. Tatalaksana assessment 1. Tatalaksana assessment  Ceramah-Tanya  ATK 1. Adiyanto, 2007, Hypnosis
psikologis klinis jawab Penurunan Rasa Nyeri
psikologis klinis:  LCD
Pengamatan Efek
a. Dasar  Curah pendapat  Laptop Hypnosis Pada Otak
assessment  Diskusi  Flip Chart Melalui Brain Imaging,
psikologis klinis  Simulasi  Bahan diunduh dari
b. Wawancara dalam  Praktik lapangan tayang www.ibh.com.
praktek klinis  Panduan 2. Ariyanto, SKM, 2011,
c. Pencatatan hasil diskusi Kontroversi Terapi
assesmen dan  Panduan Komplementer, Forkom
rencana tindakan Alumni Muda Poltekkes
simulasi
Prodi Keperawatan
 Modul Semarang.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


2. Hypnobirthing 2. Hypnobirthing:  Kerangka 3. Chamber, Bradford, 2005,
a. Pengertian acuan How to Hypnosis, Stravon
hypnobirthing praktik Publisher: New York.
4. Arif, A (2012), The
b. Proses lapangan
Handbook
hypnobirthing
Hypnotherapy Scriptc &
c. Manfaat Strategies, Jakarta:Elex
d. Persepsi yang benar Media Kompetindo
tentang 5. Arif, A (n.d), Aku pasti
hypnobirthing bias, rahasia kekuatan
e. Hipnosis untuk hipnoterapi dan NLP,
proses persalinan Jakarta : Kreatif
Publishing.
3. Hipnoterapi gangguan 3. Hipnoterapi gangguan 6. Fakhrurrozi, M (n.d):
Assesment dalam
pada masa nifas dan pada masa nifas dan
psikologi Klinis
menyusui. menyusui. 7. Karyadi (2002), Sembuh
dengan hipnoterapi
(Aplikasi hipnoterapi
untuk daya ingat dan
kesembuhan
psikologis/psikis), Jakarta:
Kompas Gramedia.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Nomor : MP.1
Judul Materi : Membangun Komitmen Belajar (BLC)
Waktu : 2 (T = 0 JP; P = 2 JP; PL = 0 JP)
TPU : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar dalam
rangka menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif selama proses pelatihan
berlangsung
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
1. Mengenal sesama warga 1. Perkenalan  CTJ  Bahan tayang  Buku Panduan
pembelajar pada proses  Curah (slide ppt) Dinamika
pelatihan pendapat  Flipchart/ Kelompok (LAN
2. Menyiapkan diri untuk 2. Pencairan (ice  Permainan papan tulis 2010 dan
belajar bersama secara breaking)  Spidol Pusdiklat
aktif dalam suasana yang  Meta plan Aparatur)
kondusif  Jadwal dan alur  Depkes
3. Merumuskan harapan- 3. Harapan-harapan  CTJ Pelatihan RI,Pusdiklat
harapan yang ingin dicapai dalam proses  Curah  Norma/tata Kesehatan, 2004,
bersama baik dalam proses pembelajaran dan pendapat tertib standar Kumpulan Games
pembelajaran maupun hasil yang ingin  Diskusi pelatihan dan Energizer,
hasil yang ingin dicapai di dicapai kelompok Jakarta.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


akhir pelatihan.  Panduan  Munir, Baderal
4. Merumuskan kesepakatan 4. Norma kelas dalam  CTJ permainan 2001,Dinamika
norma kelas yang harus pembelajaran  Curah Kelompok,
dianut oleh seluruh warga pendapat Penerapannya
pembelajar selama  Diskusi Dalam
pelatihan berlangsung kelompok Laboratorium
5. Merumuskan kesepakatan 5. Kontrol kolektif dalam  CTJ Ilmu Perilaku,
bersama tentang kontrol pelaksanaan norma  Curah Jakarta
kolektif dalam pelaksanaan kelas pendapat
norma kelas  Diskusi
kelompok
6. Membentuk organisasi 6. Organisasi kelas  Diskusi
kelas kelompok

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Nomor : MP.2
Judul Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 JP (T = 1 JP; P = 1 JP; PL = 0 JP)
TPU : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencana tindak
lanjut pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dengan menggunakan
hypnoterapi sebagai penunjang tupoksi di tempat kerjanya masing-masing.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Alat Referensi
(TPK) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
 Rencana Tindak
1. Menjelaskan pengertian 1. RTL:  Ceramah  Flipchart Lanjut, Modul
dan ruang lingkup RTL. a. Pengertian RTL Tanya Jawab  Spidol Pelatihan Desa
b. Ruang lingkup RTL  Meta plan Siaga, Pusdiklat,
 Kain tempel Jakarta, 2006.
2. Menjelaskan langkah- 2. Langkah-langkah  Ceramah  LCD  Modul Pelatihan
langkah penyusunan RTL penyusunan RTL. Tanya Jawab  Presentasi TPPK, Pusdiklat,
 Lembar/Format Jakarta, 2005.
3. Menyusun RTL untuk 3. Penyusunan RTL untuk  Latihan RTL
kegiatan yang akan kegiatan yang akan  Diskusi
dilakukan dilakukan kelompok

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Nomor : MP.3
Materi : Budaya Anti Korupsi
Waktu : 2 JP (T = 2 ; P = 0 ; PL= 0)
TPU : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami budaya
Anti Korupsi

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Alat Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta  Undang-undang
mampu: 1. Konsep Korupsi  Ceramah  Bahan tayang Nomor 20
1. Menjelaskan a. Definisi Korupsi tanya jawab  Papan dan kertas Tahun 2001
Konsep Korupsi b.Ciri-ciri Korupsi flipchart tentang
c. Bentuk/Jenis Korupsi  LCD projector Perubahan Atas
d.Tingkatan Korupsi  Laptop Undang-undang
e.Penyebab Korupsi  White board Nomor 31Tahun
f. Dasar Hukum tentang  Spidol 1999 tentang
Korupsi  Film dokumenter/ Pem berantasan
2. Menjelaskan Anti 2. Anti Korupsi kartun animasi Tindak Pidana
Korupsi a. Konsep Anti Korupsi Korupsi
b. Nilai-nilai Anti Korupsi  Instruksi Presi
c.Prinsip-prinsip Anti Korupsi den Nomor 1

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


3. Menjelaskan Upaya 3. Upaya Pencegah an Korupsi  Ceramah Tahun 2013
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi: tanya jawab  Keputusan
Korupsi dan a. Upaya Pencegahan  Pemutaran Menteri
Pemberantasan Korupsi film Kesehatan
Korupsi b. Upaya Pemberantasan Nomor
Korupsi 232/MENKES/
c. Strategi Komunikasi SK/VI/2013
Anti Korupsi tentang Strategi
4. Menjelaskan Tata 4. Tata Cara Pelaporan Komunikasi
Cara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pekerjaan dan
Dugaan Pidana Korupsi Budaya Anti
Pelanggaran Tindak a. Laporan Korupsi
Pidana Korupsi b. Pengaduan
c. Tata Cara Penyampaian
Pengaduan
5. Menjelaskan 5. Gratifikasi
Gratifikasi a. Pengertian Gratifikasi
b. Aspek Hukum
c. Gratifikasi merupakan
Tindak Pidana Korupsi
d. Contoh Gratifikasi
e. Sanksi Gratifikasi

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Nomor : MP.4
Materi : Upelkes Bandung sebagai sentra pelatihan Kesehatan tradisional
dan komplementer
Waktu : 2 JP (T = 2 JP ; P = 0 JP ; PL= 0 JP)
TPU : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami Upelkes Bandung
sebagai sentra pelatihan Kesehatan tradisional dan komplementer.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Alat Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi  Pergub No. 107 tahun 2015
ini peserta mampu tentang Sentra pelatihan
menjelaskan: keehatan tradisional dan
1. visi dan misi Upelkes 1. Visi dan misi komplementer.
 Ceramah  Flipchart
 Pergub No. 69 tahun 2017
Bandung Upelkes Bandung Tanya  Spidol tentang Pembentukan dan
Jawab  Meta plan susunan organisasi cabang
 Kain tempel dinas dan UPTD di
2. Upelkes Bandung 2. Upelkes Bandung  Ceramah  LCD lingkungan pemda Jabar.
sebagai sentra sebagai sentra Tanya  Presentasi  Pergub No. 70 tahun 2017
pelatihan kesehatan pelatihan Jawab  Lembar/Format tentang Tugas pokok, fungsi,
tradisional dan kesehatan RTL rincian tugas unit dan tata
komplementer tradisional dan kerja cabang dinas dan UPTD
komplementer di lingkungan pemda Jabar.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


VI. DIAGRAM PROSES PELATIHAN
Proses pembelajaran digambarkan dengan diagram sbb:

Proses pembelajaran dalam pelatihan tersebut dapat dijelaskan


sebagai berikut:

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


A. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai
berikut:
1. Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta membangun
komitmen belajar diantara peserta.
2. Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang
mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku untuk
menciptakan iklim yang kondusif dalam melaksanakan tugas.
3. Penjajagan awal peserta dengan memberikan pretest.
4. Pembahasan materi kelas.
5. Praktik kelas dalam bentuk penugasan-penugasan.
6. Praktik lapangan (termasuk seminar hasil praktik lapangan).
7. Penjajagan akhir peserta dengan memberikan posttes.

Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara


aktif baik dalam teori maupun penugasan, dimana:
1. Pelatih mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti proses
pembelajaran.
2. Pelatih menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada setiap materi.
3. Pelatih dapat mengawali proses pembelajaran dengan:
a. Penggalian pengalaman peserta.
b. Penjelasan singkat tentang seluruh materi.
c. Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok.
d. Praktik.
4. Setelah semua materi disampaikan, pelatih dan atau peserta
dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi
yang diberikan.
5. Sebelum pemberian materi berakhir, pelatih dan peserta dapat
membuat rangkuman dan atau pembulatan.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


Rincian rangkaian diagram alir proses pelatihan diruntutkan
menjadi sebagai berikut:

1. Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan
secara resmi. Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa
kegiatan berikut:
a. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
b. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
c. Pengarahan sekaligus pembukaan.
d. Penyematan tanda peserta.
e. Pembacaan doa.
f. Penjelasan tata tertib

2. Membangun Kesepakatan Belajar, Building Learning


Commitment (BLC)
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam
mengikuti proses pelatihan. Kegiatannya antara lain:
a. Penjelasan oleh pelatih atau fasilitator tentang tujuan
pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam materi
BLC.
b. Perkenalan antara peserta dengan para pelatih atau fasilitator
dan dengan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga
perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan
dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat
secara aktif.
c. Mengemukakan harapan, kekhawatiran, komitmen
pembelajaran dari masing-masing peserta selama pelatihan
d. Komitmen antara para pelatih atau fasilitator, penyelenggara
pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanan
kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.

3. Perluasan Wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi
dasar sebagai pengetahuan dan perluasan wawasan yang sebaiknya
diketahui peserta dalam pelatihan ini.
Materi tersebut yaitu:
a. Kebijakan Kemenkes RI tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional dan komplementer.
b. Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam
kesehatan tradisional dan komplementar pada pelayanan
Kesehatan Ibu.

Pembekalan Pengetahuan dan Keterampilan


Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses
pelatihan mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh
peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan
berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan
serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut,
Pengetahuan dan keterampilan yang dilatihkan meliputi materi:
1. Konsep pelayanan kesehatan ibu dan anak
2. Komunikasi Persuasif.
3. Konsep dasar hipnoterapi
4. Teknik-teknik hipnotis dasar.
5. Hipnoterapi gangguan kesehatan ringan pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas.
Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai pelatih atau
fasilitator melakukan kegiatan refleksi dimana pada kegiatan ini
pelatih atau fasilitator bertugas untuk menyamakan persepsi

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


tentang materi sebelumnya diterima sebagai bahan evaluasi proses
pembelajaran berikutnya.

4. Evaluasi Peserta
a. Pre tes
Sebelum acara pembukaan, dilakukan pre tes terhadap peserta. Pre
tes bertujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang
pengetahuan dan kemampuan peserta dalam hipnoterapi untuk
kesehatan ibu.

b. Post tes
Setelah keseluruhan materi baik teori maupun praktik aplikasi
dilaksanakan, dilakukan post tes. Post tes bertujuan untuk melihat
peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah
mengikuti pelatihan.

5. Evaluasi Fasilitator
a. Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses
pembelajaran tiap hari (refleksi) dan terhadap pelatih atau
fasilitator.
b. Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara mereview
kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai
umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran
selanjutnya.
c. Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat
pelatih/fasilitator telah mengakhiri materi yang
disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan form
evaluasi terhadap pelatih atau fasilitator.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


6. Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan
masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut
dan akan digunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan
pelatihan berikutnya.

7. Rencana Tindak Lanjut


Penyusunan rencana tindak lanjut pelaksanaan pelayanan
hipnoterapi kesehatan ibu dan anak di tempat kerjanya masing-
masing, dilaksanakan setelah seluruh materi telah disampaikan .

8. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian
kegiatan, dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang dengan
susunan acara sebagai berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan
b. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta
c. Pembagian sertifikat
d. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta
e. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang
f. Pembacaan doa.

B. Metode
Metode yang digunakan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta
untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi berbasis
pengetahuan kontekstual, yaitu diskusi kelompok, latihan dan
simulasi, pemutaran film, dan praktek lapangan.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


VII. PESERTA, PELATIH/ FASILITATOR DAN PENGENDALI
PELATIHAN
A. Peserta
1. Kriteria:
a. Dokter,
b. Perawat
c. Bidan.
d. Petugas promosi kesehatan.
e. Bersedia mengikuti proses pelatihan dari awal sampai
akhir.
f. Mendapatkan surat tugas dari pimpinan instansi
peserta.
Khusus untuk Perawat, Bidan dan petugas promosi
kesehatan dengan kriteria diutamakan minimal pendidikan
D3

2. Jumlah peserta
Jumlah peserta dalam 1 kelas paling banyak 30 orang.

B. Pelatih / fasilitator
Kriteria pelatih / fasilitator:
1. Memiliki kompetensi terkait substansi dan
2. Memiliki kemampuan kediklatan dan
3. Diutamakan yang memiliki sertifikat TOT hipnoterapi
4. Pendidikan minimal setara dengan peserta latih.
5. Profesional yang sehari-hari berkaitan dengan pelayanan
hipnoterapi.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


C. Pengendali pelatihan
Kriteria :
1. Memiliki kesanggupan untuk mendampingi proses
pembelajaran mulai dari awal pembukaan sampai dengan
akhir penutupan.
2. Memiliki kompetensi sebagai pengendali pelatihan.
3. Pernah bertugas sebagai pengendali pelatihan sebelumnya.
4. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan MOT.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


VIII. PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara
Penyelenggara pelatihan ini adalah UPTD Pelatihan
Kesehatan (UPELKES) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
atau Institusi Pelatihan Kesehatan yang terakreditasi oleh
Kementerian Kesehatan RI .

B. Tempat Penyelenggara
Tempat penyelenggaraan pelatihan ini di UPTD Pelatihan
Kesehatan (UPELKES) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
atau Institusi Pelatihan Kesehatan yang terakreditasi oleh
Kementerian Kesehatan RI, atau tempat lainnya yang
memenuhi syarat sebagai tempat penyelenggaraan
pelatihan.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


IX. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:

A. Evaluasi terhadap peserta


Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari
peserta.
Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:
 Pemahaman awal melalui Pre test dan
 Pemahaman pembelajaran terhadap materi yang telah
diterima melalui post test.
 Penugasan-penugasan selama proses pelatihan

B. Evaluasi terhadap pelatih/instruktur


Evaluasi terhadap pelatih/instruktur ini dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan
tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan
pelatih/instruktur dalam menyampaikan pengetahuan dan atau
ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan
diserap peserta, meliputi :
1. Penguasaan materi,
2. Ketepatan waktu,
3. Sistematika penyajian,
4. Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan,
5. Empati,
6. Gaya dan sikap kepada peserta,
7. Pencapaian tujuan pembelajaran umum (TPU),
8. Kesempatan tanya jawab,
9. Kemampuan menyajikan,
10. Kerapihan pakaian, dan
11. Kerjasama antar tim pengajar.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


C. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan.
Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis
yang meliputi:
1. Tujuan pelatihan
2. Relevansi program pelatihan dengan tugas
3. Manfaat setiap mata sajian bagi pelaksanaan tugas
4. Manfaat pelatihan bagi peserta / instansi
5. Hubungan peserta dengan pelaksanaan pelatihan
6. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
7. Pelayanan akomodasi
8. Pelayanan konsumsi
9. Pelayanan perpustakaan

X. SERTIFIKASI
Peserta wajib hadir dan mengikuti rangkaian kegiatan Pelatihan
Hipnoterapi untuk Kesehatan Ibu ini sekurang-kurangnya 95% dari
alokasi waktu pelatihan yang tersedia. Jika dinyatakan berhasil lulus
setelah mengikuti Evaluasi Belajar oleh panitia pelatihan, maka
peserta berhak memperoleh sertifikat dengan nilai : 1 (satu) angka
kredit.

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


XI. REFERENSI
1. Arif, A. (2012). The Handbook Hypnotherapy Scriptc &
Strategies. Jakarta: Elex Media Kompetindo.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2017 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2016 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer
5. Departemen Kesehatan RI; Pedoman Penyusunan Kurikulum
Modul Pelatihan Berorientasi Pembelajaran; Pusdiklatkes-BPP-
SDM ; Jakarta ; Tahun 2004
6. Fakhrurrozi, M. (n.d.). Asesment dalam Psikologi Klinis.
7. Karyadi. (2002). Sembuh dengan Hipnoterapi (Aplikasi
Hipnoterapi untuk Daya Ingat dan Kesembuhan Psikologis /
Psikis). Jakarta: Kompas Gramedia.
8. Kementerian Kesehatan Pedoman Pembinaan Battra tahun 2008
9. Kementerian Kesehatan Pedoman Pengelolaan dan
Pemanfaatan Tahun 2011.
10. Kementerian Kesehatan Pedoman Penyelenggaraan Yankestrad
Ramuan Tahun 2011
11. Kementerian Kesehatan RI; Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1144/2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kemkes RI ;
Sekjen Depkes RI; Jakarta; 2010
12. Kepmenkes No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat; Tahun 2004.
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI NO HK.03.01/60/I/2010
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-
2014; Tahun 2010.
14. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Kurikulum Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan


PANDUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN
IBU PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2019

PENDAHULUAN

Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan Ibu merupakan pelatihan yang


berbasis kompetensi. Pendekatan ini memfokuskan pada pengetahuan,
perilaku dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan suatu
tindakan

Praktik kerja lapangan (PKL) hipnoterapi untuk kesehatan ibu untuk


memaksimal ilmu yang telah didapat secara teoritis, sehingga melalui
kegiatan ini peserta diberikan kesempatan menerapkan atau
mempraktekkan peran dan fungsinya sebagai petugas yang sudah
memiliki kompetensi untuk mengimplementasikan ilmu dan
keterampilannya sesuai dengan materi yang telah didapatkan di kelas.

II TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik lapangan, peserta diharapkan mampu
melakukan tatalaksana gangguan kesehatan ringan pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas dengan menggunakan hipnoterapi.

B. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik lapangan, peserta dapat melahuhan
1. Dasar assesment psikologis hlinis
2. Wawancara dalam praktek klinis
3. Pencatatan hasil assessment dan rencana tindak lanjut.
III. KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

1. Menentukan sasaran praktik


2. Melakukan praktek langsung di Puskesmas
3. Melakukan dasar assessment psikologis klinis
4. Melakukan wawancara dalam praktek klinis
5. Melakukan pencatatan hasil assessment
6. Melakukan rencana tindak lanjut hasil assessment psikologis klinis
dengan menggunakan hipnoterapi
7. Membuat laporan hasil pelaksanaan PKL
8. Pendamping oleh tim pelatih/fasilitator saat PKL

IV. PENGORGANISASIAN PRAKTEK LAPANGAN

1. Setiap peserta dibagi menjadi 5 kelompok (satu kelopik 6-7 orang)


pada 5 ruang. Masing-masing ruang terdiri dari 1 kelompok.
2. Setiap kelompok di bimbing oleh 1 (satu) orang Pembimbing
3. Setiap kelompok menunjuk Ketua, Sekretaris dan Penyaji
4. Setiap kelompok melakukan kegiatan praktek lapangan
5. Setiap anggota kelompok membagi tugas

V. STRATEGI

1. Menentukan lokasi PKL Puskesmas


2. Peserta menuju lokasi PKL
3. Melakukan praktek langsung di Puskesmas dengan menggunakan
penuntun belajar :
a. Melakukan dasar assessment psikologis klinis
b. Melakukan wawancara dalam praktek
klinis c Melakukan pencatatan hasil
assessment
d. Melakukan rencana tindak lanjut hasil assessment psikologis klinis
dengan menggunakan hipnoterapi
e Membuat laporan hasil pelaksanaan PKL
VI. METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam kegiatan praktek lapangan adalah


A. Observasi
B. Wawancara
C. Tanya Jawab
D Melakukan hipnotepi

VII. WAKTU PELAKSANAAN

NO PUKUL KEGIATAN PENANGGUNG


JAWAB
1. 08,00 - 09,00 Penjelasan Tentang Tujuan Praktek Pelatih/Fasilitator
Kerja Lapangan
Menuju Lokasi PKL : Puskesmas
2 09.00 - 12.00 Masing-masing kelompok Pembimbing
melakukan praktek
a. Melakukan dasar assessment
psikologis klinis
b. Melakukan wawancara dalam
praktek klinis
c. Melakul‹an pencatatan hasil
assessment
d. Melakukan rencana tindak lanjut
hasil asssssmen/ psikologis
klinis dengan menggunakan
hipnoterapi
e Membuat laporan hasil
pelaksanaan PKL
3. 12.00 - 13.00 ISHOMA
4 13.00 - 15.00 Lanjutan kegiatan kelompok

15 00 1 3 Kembali ke Upelkes
5. 15.30 - 16.30 Penyusunan Laporan Ketua Tim
masing-masing
kelompok
6 | 16.30-17.30 Seminar Hasil PKL --> panel

Bandung, 20 Agustus 2019


Ketua Ph” iag enyelenggara

M. YUDI K ARUDIN, ST, M,


AP NIP. 196 015
1994031 006
KERANGKA ACUAN
PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2019

I. LATAR BELAKANG

Undang-undang No.17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Nasional tahun 2005 — 2025 menyatakan bahwa pembangunan
kesehatan diarahkan untuk meningkatnya kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Dalam upaya mencapai
tujuan tersebut, maka pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis
dan berkesinambungan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
masyarakat.
Dalam undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 pada pasal 59 bahwa
pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi pelayanan kesehatan
tradisional yang menggunakan keterampilan dan yang menggunakan ramuan,
dibina dan diawasi oleh pemerintah agar dapat di pertanggung jawabkan
manfaat dan keamanannya, serta tidak bertentangan dengan norma agama.
Dalam Keputusan menteri Kesehatan No.374/MENKES/ SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa pengobatan tradsional
merupakan bagian dari subsistem Upaya kesehatan. Upaya kesehatan
diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pilihan (pengembangan) dimana pelayanan kesehatan tradisional
merupakan upaya kesehatan pilihan (pengembangan). Dan dalam Permenkes
No. 37 tahun 2017 tentang pelayanan kesehatan tradisional integrasi disebutkan
bahwa Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi adalah suatu bentuk
pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan kesehatan
konvensional dengan pelayanan kesehatan tradisional komplementer, baik
bersifat sebagai pelengkap maupun pengganti dalam keadaan tertentu.
Sejalan dengan visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018-2023, yaitu : “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan
Inovasi dan Kolaborasi” dengan misinya yang ke 2 berupa : “Melahirkan
Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif Melalui
Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif.”
Maka melalui pelatihan hypnotherapy untuk kesehatan ibu merupakan suatu
inovasi dalam pelayanan kesehatan tradisional yang dilakukan oleh Upelkes
Dinas Kesehatan Jawa Barat dalam rangka merespon visi dan misi pemerintan
provinsi Jawa Barat.
Angka Kematian Ibu Melahir sebagai salah satu dari indicator derajat
kesehatan. Persiapan penyediaan pelayanan kesehatan diperlukan dalam
pencapaian indicator tersebut. Angka Kematian Ibu di Jawa Barat berdasarkan
data SDKI tahun 2012 sebesar 359 per 10Q.000 kelahiran hidup. Angka
Kematian Ibu Berdasarkan laporan rutin Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun
2016 tercatat jumlah kematian ibu maternal yang terlaporkan sebanyak 799
orang (84,78/100.000 KH), dengan proporsi kematian pada lbu Hamil 227 orang
(20,09/100.000), pada Ibu Bersalin 202 orang (21,43/100.000 KH), dan pada Ibu
Nifas, 38Q orang (40,32/100.000 KH). Masih tingginya AKI di Jawa Barat,
diperlukan upaya pelayanan tradisional dan hoplementer difasilitas pelayanan
kesehatan primer yang baik secara tidak langsung berdampak terhadap
penurunan kasus kematian ibu hamil.
Berdasarkan hal tersebut, tenaga kesehatan yang memberi pelayanan
kesehatan kepada ibu hamil perlu ditambah kemampuannya dalam memberikan
pelayanan hipnoterapi

II. TUJUAN PELATIHAN


A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta sebagai petugas kesehatan,
mampu melakukan hypnotherapy gangguan kesehatan ringan pada ibu hamil,
ibu bersalin dan ibu nifas sebagai terapi alternatif komplementer penunjang
tupoksinya di puskesmas

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu
1. Menjelaskan Konsep pelayanan kesehatan ibu
2. Menjelaskan komunikasi persuasif.
3. Menjelaskan konsep dasar hipnoterapi.
4. Melakukan Teknik-teknik hipnotis dasar.
5. Hipnoterapi gangguan kesehatan ringan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu
nifas.
III. WAKTU DAN LOKASI PELAKSANAAN
Pelatihan Hipnoterapi untuk Kesehatan lbu pelaksanaan sebanyak 2
(dua) angkatan. Angkatan 1 (pertama) tanggal 23-28 September 2019 (6 hari)
dan Angkatan ke 2 (kedua) tanggal 30 September-5 October 2019 (6 hari).
Tempat Pelaksanaan di UPTO Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat JI. Pasteur No. 31 Bandung

IV. PESERTA
A. Kriteria
1. Dokter,
2. Perawat
3. Bidan.
4. Petugas promosi kesehatan.
5. Bersedia mengikuti proses pelatihan dari awal sampai akhir.
6. Mendapatkan surat tugas dari pimpinan instansi peserta.
Khusus untuk Perawat, Bidan dan petugas promosi
kesehatan dengan kriteria diutamakan minimal pendidikan
D3

B. Jumlah peserta 30 orang dalam 1 kelas

V. PELATIH/FASILITATOR
Kriteria pelatih / fasilitator:
1. Memiliki kompetensi terkait substansi dan
2. Memiliki kemampuan kediklatan dan
3. Diutamakan yang memiliki sertifikat TOT hipnoterapi
4. Pendidikan minimal setara dengan peserta latih
5. Profesional yang sehari-hari berkaitan dengan pelayanan hipnoterapi

Kriteria Narasumber:
1. Mempunyai kemampuan untuk melatih dan memfasilitasi suatu pelatihan
2. Pejabat struktural/mantan pejabat yang terkait dengan pelayanan
kesehatan
3. Menguasai materi yang diajarkan.
4. Pendidikan minimal setara dengan peserta latih
5. Narasumber lain yang memiliki kompetensi yanhg sesuai materi yang
diampunya.

Pe!atih / fasilitator dan Narasumber dapat berasal dari :


1. Kemenhes RI
2. Dinkes PrO\/insi dan atau kabupaten / kota
3. Upelkes Bandung
4. Organisasi profesi.
3. Praktisi Hipnoterapi
VI. STRUKTRUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan pelatihan dan kompetensi yang telah
ditetapkan tersebut, maka disusun materi pelatihan dengan struktur program
sebanyak 50 JP dengan perincian sebagai berikut.

AloLasi Waktu
NO Materi Pelatihan T P PL Tot

A. Materi Oasar
1. Kebijakan Kemenkes RI tentang 2 0 0 2
Pelayanan Kesehatan Tradisional
dan komplementer.
2. Kebijakan Dinas Kesehatan
Provinsi 2 0 0 2
Jawa Barat dalam kesehatan
tradisional dan komplementar pada
pelayanan Kesehatan Ibu.
Jumlah “A” : 4 0 0 4
B. Materi Inti
1. Konsep pelayanan kesehatan ibu 2 4 0 6
2. Komunikasi persuasif 2 2 0 4
3. Konsep dasar hipnoterapi 1 3 0 4
4. Teknik-teknik hipnotis dasar 2 6 0 8
5. Hipnoterapi gangguan kesehatan
ringan pada ibu hamil, ibu bersalin 2 8 6 16
dan ibu nifas.
Jumlah “B” : 9 23 6 38
c. Materi Penunjang
1 BLC 1 1 0 2
2. Rencana Tindak Lanjut 1 1 0 2
3. Budaya Anti korupsi 2 0 0 2
4. Upelkes Bandung sebagai sentra 2 0 0 2
pelatihan Kesehatan tradisional dan
komplementer
Jumlah “C” : 6 2 0 8
TOTAL "A + B + C" : 20 24 6 50
Keteranqan : T = Teori P = Penugasan, PL = Praktik Lapangan, 1 JP@45 menit. Materi
inti 4 dan 5 disampaikan secara team teaching (2-3 orang)
VII. SUMBER BIAYA
Dana penyelenggaraan pelatihan ini, bersumber dari Anggaran DPA UPTD
Pelatihan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2019

Bandung, 20 Agustus
2019 Ketua Paniti
enyelenggara

M. YUDI KO RUDIN, ST, M, AP


NIP. 19691015 1994031 006
EVALUASI PENILAIAN FASILITATOR OLEH PESERTA PELATIHAN
UPTD PELATIHAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Nama Pelatihan :

Nama Fasilitator
Materi Pelatihan
Hari / Tanggal
Master of Training
Jumlah Peserta Laki-laki : …………
Perempuan : ………
Total : ………..

Berikan penilaian Saudara dengan cara memberikan angka dari 50 sampai dengan 100 pada
kolom dibawah ini. Pernyataan dan hal-hal yang Saudara berikan akan dievaluasi:

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI


1 Penguasaan Materi
2 Sistematika Pembelajaran
3 Kesepakatan Waktu
4 Pengunaan Metode dan Alat Bantu
5 Gaya Sikap dan Perilaku Terhadap Peserta Latih
6 Pengunaan Bahasa
7 Pemberian Motivasi Kepada Peserta Latih
8 Encapaian Tujuan Pembelajaran
9 Kerapihan Berpakaian
10 Cara Menjawab Pertanyaan dari Peserta

Saran - Saran
EVALUASI PENILAIAN PENGENDALI DIKLAT (MOT) OLEH PESERTA
PELATIHAN UPTD PELATIHAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI
JAWA BARAT

NAMA PELATIHAN :
NAMA MOT :
TANGGAL PELATIHAN :
JUMLAH PESERTA :

Berikan penilaian Saudara dengan cara memberikan angka dari 50 sampai dengan 100 pada
kolom sebelah kanan pernyataan dan hal-hal yang diberikan oleh Saudara akan dievaluasi dengan
ketentuan sebagai berikut:

Sangat Kurang : Apabila penilaian Saudara antara 40 sampai dengan


59 Kurang : Apabila penilaian Saudara antara 60 sampai dengan
69
Cukup : Apabila penilaian Saudara antara 70 sampai dengan 79
Baik : Apabila penilaian Saudara antara 80 sampai dengan
89 Sangat Baik : Apabila penilaian Saudara antara 90 sampai dengan
100

NO ASPEK YANG SANGAT KURANG CUKUP BAIK SANGAT


DINILAI KURANG BAIK
1 Peran MOT dalam
membantu
memahami yang
diberikan oleh
pengajar dan
fasilitator
2. Peran MOT dalam
membantu
terciptanya
hubungan antar
peserta dengan
fasulitator atau
narasumber
3. Peran MOT dalam
membantu
terciptanya
hubungan antar
peserta dengan
panitia
4. Peran MOT dalam
membantu
memotivasi peserta
terhadap proses
pembelajaran
diskusi,
penugasakan dan
lain-laian
5. Peran MOT dalam
menciptakan
keakraban antara
peserta dengan
peserta, peserta
dengan panitia,
peserta dengan
nara sumber
6 Peran MOT dalam
mengendalikan
waktu proses
pembelajaran
7 Peran MOT sebagai
konsulen dalam
menyelesaikan
masalah baik
pribadi, kelompok
serta kelas.
8 Peran MOT
dalam
mengamati
kesesuaian
penyampaian
materi dengan
pokok bahasan
9 Peran MOT dalam
membantu refleksi
dan review
10 Peran MOT dalam
memfasilitasi
kegiatan PKL atau
out door

Saran - Saran :

….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
EVALUASI PENYELENGGARAAN

Nama Pelatihan :

Waktu Pelatihan
Tempat Pelatihan

Berikan penilaian Saudara dengan cara memberikan angka dari 50 sampai dengan 100 pada
kolom dibawah ini. Pernyataan dan hal-hal yang Saudara berikan akan dievaluasi:

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI


A. PELAKSANAAN PELATIHAN
1. Tujuan Pelatihan;
2. Revelansi program pelatihan dengan tugas;
3. Manfaat pelatihan bagi peserta atau instansi;
4. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
atau panitia;
5. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
atau panitia;
6. Pelayanan sekretariat terhadap peserta.
B. ASRAMA
1. Kebersihan kamar;
2. Kebersihan kamar mandi;
3. Kenyamanan asrama;
4. Pelayanan petugas dalam melayani
kebutuhan peserta di asrama.
C MAKANAN DAN MINUMAN
1. Rasa makanan dan minuman
2. Variasi snack
3. Variasi menu makanan dan minuman
4. Kebersihan makanan dan minuman
5. Pelayanan petugas dalam melayani makanan
dan minuman
6. Kebersihan ruang makan
D RUANG KELAS
1. Kualitas LCD/Komputer/Laptop
2. Kualitas sound sistem
3. Kualitas wireless
4. Kerapihan kelas
5. Tata letak kelas
6. Kebersihan kelas
E. LAIN-LAIN
1. Kebersihan ruang mushola
2. Kebersihan kamar mandi umum
3. Pelayanan perpustakaan.

SARAN-SARAN
TEST PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

Petun|uk Soal :

Pilihlah hanya satu jawaban yang menurut anda paling benar dengan
memberikan
tanda (X) pada huruf di dalam kolom dari lembar jawaban yang tersedia.

1. Ada 3 jenis pola komunikasi dalam komunikasi persuasif kecuali, yaitu:


a. Komunikasi Asertif
b. Komunikasi Pasif
c. Komunikasi Agresif
d. Komunikasi Atraktif.

2. Tujuan Komunikasi Persuatif adalah

a. Perubahan sikap.
b. Perubahan pendapat.
c. Perubahan fikiran.
d. Perubahan keinginan.

3. Faktor yang dapat menghambat berjalannya komunikasi persuasif kecuali yaitu:


a. Motivasi
b. Prasangka
c. Sematik/bahasa
d. Bahasa

4. Berikut ini merupakan ruang lingkup masalah yang bisa ditangani dengan
hipnoterapi, kecuali....
a. Masalah Pikiran
b. Masalah Perasaan
c. Kerusakan Otak
d. Masalah kebiasaan

1
TEST PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

9. Teknik terapi yang digunakan untuk mengatasi bagian-bagian kepribadian yang


saling berkonflik disebut?

a. Parts Therapy
b. Gestalt Therapy
c. Forgiveness Therapy
d. Chair Therapy

10. Berikut ini merupakan rambu-rambu untuk hypnotherapist ketika melakukan


parts therapy, kecuali....
a. Jangan memihak suatu bagian
b. Jangan menyentuh klien
c. Jangan membuat bagian baru
d. Jangan mengambil kendali

11. Dari empat tahapan induksi Dave Elman, bagian manakah yang dibuat khusus
untuk menciptakan relaksasi mental?
a. Eye closure
b. Fraksinasi
c. Hand Drop
d. Number Block

12. Proses pemunculan fenomena hipnosis tanpa melibatkan proses penutupan


mata disebut?
a. Formal Hypnosis
b. Informal Hypnosis
c. Stage Hypnosis
d. Waking Hypnosis
TEST PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

5. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan gangguan psikologis. Berikut ini yang
merupakan penyebab gangguan psikologis adalah:
a. Pengalaman Traumatis
b. Menghukum Diri Sendiri
c. Konflik internal
d. Semua jawaban benar.

6. Jika salah satu bagian dari diri kita ingin melakukan sesuatu, sementara bagian
yang Iain menolak atau menghambat untuk melakukannya, maka yang kita
alami adalah:
a. Pelampiasan
b. Konflik Internal
c. Persepsi Yang Keliru
d. Identifikasi.

7. Hubungan komunikasi yang akrab dan saling percaya antara hypnotherapist


dan klien disebut:
a. Sugesti
b. Verbal
c. Nonverbal
d. Rapport

8. Seseorang yang lebih mengutamakan pendengaran ketika berkomunikasi dan


belajar menandakan orang ini memiliki tipe representasi apa?
a. Visual
b. Audiori
c. Kinestetik
d. Submodalitas.

2
TEST PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

13. Teknik untuk menemukan dan mengoreksi sumber masalah klien dimasa IaIu
adalah?
a. Forgiveness
b. Gestalt Therapy
c. Hypnoanalysis
d. Out Of Body

14. Teknik terapi yang menggunakan dua buah kursi sebagai alatnya untuk
memberi klien pemahaman yang lebih bijaksana disebut*
a. Forgiveness
b. Direct drive
c. Stry Telling
d. Gestalt Therapy

15. Dibawah ini yang bukan merupakan larangan bagi hypnotherapsit saat klien
mengalami abreaksi spontan adalah?
a. Menyentuh klien
b. Meninggalkan klien
c. Mencari tahu penyebab abreaksi
d. Semua salah

16. Teknik terapi yang bisa kita gunakan untuk mengganti kebiasan buruk dengan
kebiasaan baru yang positif adalah
a. Gestalt Therapy
b. Forgiveness Therapy
c. Pain Control
d. Swish Pattern
TEST PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

17. Manakah yang bukan merupakan ciri kondisi coma state*


a. Katalepsi
b. Anestesi Total
c. Tidak peduli sekitar
d. Hypersugestible.

18. Orang yang pertama kali menemukan dan menggunakan kondisi como state
untuk
pral‹tik medis adalah?
a. Franz Anton Mezmer
b. James Braid
c. James Esdaile
d. Sigmund Freud

19. Tugas hypnotherapist saat melakukan parts therapy adalah 2


a. Sebagai mediator netral
b. Sebagai provokator
c. Sebagai pesert dialog internal
d. Menghukum bagian yang negatif

20. Dalam hal submodalitas, yang bukan merupakan struktur pengalaman kuat
adalah
a. Gambar Kecil
b. Suara Stereo
c. Gambar Berwarna
d. Gambar Bergerak

5
TEST PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

21.Faktor yang menghambat seseorang mencapai trance hipnosis adalah?


a. Gangguan komunikasi
b. Rasa takut
c. Miskonsepsi hipnosis
d. A, B dan C benar.

22. Setelah emerging dan klien membuka mata, sebenarnya klien....


a. Masih berada pada kondisi hipersugestibel
b. Bisa mengalami trance hipnosis yang lebih dalam dengan hanya
menutup
mata kembali
c. Siap menjalankan sugesti post hypnosis
d. Semua jawaban benar.

23.Struktur pengalaman internal seseorang dalam meng-kode-kan (menyimpan)


sebuah pengalaman disebut:
a. Modalitas
b. Submodalitas
c. Representasi
d. Visual

24. Hipnotis telah diakui sebagai salah satu dari metode terapi yang sah oleh berbagai
lcmbnga negnra. diantaranya:
a. British Medical Association pada tahun 1955,
b. American Medical Association pada tahun 1 9J8,
c. American Psychological Association pada tahun 1960.
d. Semua jawaban benar.
TEST PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

25. Jika prediksi klinisi berbahaya dan ternyata pasien menunjukkan perilaku
berbahaya disebut sebagai:
a. True yaosifivr
b. True negati›'e

d. Fal.se po.sifive
TEST PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

JAWABAN TES PELATIHAN HIPNOTERAPI UNTUK KESEHATAN IBU

1. D
2. 4
3. D
4. C
5. D
6. B
7. D
8. B
9. A
10. B
11. A
12.D
13.C
14.D
IS. D
16. 0
17. C

19.A
2O. A
21.D
22. C
23.C
24.D
lS.A

Anda mungkin juga menyukai