Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL BUSINESS PLAN

KOREAN STREET FOOD


(Jajanan)
“Jjajangmyeon”

Disusun Oleh:
AL FITRA
PRIBADI

Dosen Pengampu :
Ir. AMARULLAH
MT.

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM MALANG


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengenalan antar bangsa dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam
aspek budaya, aspek kehidupan sosial, kerjasama dengan negara lain, dan sebagainya. Salah
satunya adalah Korea. Korea merupakan sebuah negara yang berkembang pesat belakangan
ini, baik dalam bidang ekonomi, teknologi maupun penyebaran seni budayanya di luar
negeri. Indonesia merupakan salah satu dari banyak negara yang ikut merasakan dampak
kemajuan tersebut. Korean wave atau demam Korea tidak hanya melanda dunia fashion dan
entertainment namun juga dunia kuliner yang membuat Korea juga mulai dikenal di
Indonesia. Tidak hanya dikenal, tapi segala hal dan segala bentuk tentang Korea kini begitu
trend. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya gaya korea yang merebak dikalangan
muda Indonesia.
Setelah booming dengan drama Korea yang mengharu biru dan bintang K-pop yang
sedang digandrungi remaja, ditambah dengan tarian Gangnam style yang telah mendunia
membuat semua orang melirik ke Negeri Gingseng itu, bahkan tak jarang menjadikannya
sebagai kiblat dunia fashiondan music. Selain itu, masyarakat dunia pun mulai tertarik pada
kuliner khas Korea yang sering mereka lihat di drama Korea.
Oleh karena itu, dengan melihat peluang tersebut maka saya membuka usaha berupa
jajanan kaki lima yang berasal dari Korea dengan nama “Jjajangmyeon”. Banyaknya
permintaan yang berkaitan dengan Korea, mulai dari musik dan drama telah menjadi peluang
bisnis bagi sebagian pengusaha. Mungkin juga dapat dengan mudah kita temui restoran-
restoran yang bertemakan makanan Korea, untuk memenuhi rasa ingin tahu masyarakat akan
kuliner Negara Ginseng ini. Restoran-restoran yang ada di Indonesia saat ini telah memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk memuaskan rasa ingin tahu akan cita rasa yang khas dari
masakan Korea. Hanya saja, rata-rata restoran Korea memiliki harga yang mahal. Oleh
karena itu, bisnis ini dibuat untuk kalangan menengah kebawah. Bahkan kalangan menengah
ke atas juga dapat menikmatinya.
B. Tujuan
Tujuan dari “Jjajangmyeon” sebagai usaha street food (jajanan) ini mengusung
tema Korean Food with Fresh Made Home yang bermakna bahwa “Jjajangmyeon” memiliki
cita rasa khas Korea dengan menggunakan bumbu asli Korea juga bumbu buatan sendiri yang
menyerupai sehingga menghasilkan rasa yang unik dan tetap bersahabat di lidah masyarakat
Indonesia dengan harga yang bersahabat pula.C. Ruang Lingkup Bisnis
Jjajangmyeon merupakan usaha yang menyajikan makanan berupa street food(jajanan)
yang terlihat sangat menarik dan berkualitas dalam hal rasa. Jjajangmyeon ini menjual
makanan jajanan khas Korea. Makanan ini disajikan dengan tata cara penyajian yang
sederhana namun berkualitas dan bersih. Tata cara penyajian mulai dari gerai yang dibuat
sedemikian rupa dengan nuansa Korea dan menarik.
Hal ini semuanya berguna untuk mendukung penyajian Jjajangmyeon agar pengunjung
atau pelanggan dapat merasa nyaman dan tertarik lagi untuk kembali membeli. Namun, disisi
lain juga tidak melupakan rasa dan kualitas makanan yang disediakan. Bahan–bahan yang
digunakan dalam pembuatan Jjajangmyeon ini menggunakan bahan–bahan alami dan dijamin
halal 100%.
BAB II
BUSINESS PLAN

A. Ringkasan Usaha
Sektor Industri usaha Korean Street Food “Jjajangmyeon“ yang memiliki arti “Mie Saus
Goreng” adalah bisnis jajanan dengan jumlah pegawai 1 orang saja (pemilik). Perkembangan
bisnis makanan sangat beraneka ragam Bidang usaha makanan khas Korea khususnya di
Malang, merupakan salah satu jenis usaha yang belum ada pesaingnya. Hal ini dikarenakan
bisnis ini merupakan bisnis baru. Usaha lain yang serupa dengan bidang ini yaitu bidang
usaha makanan tradisional Korea.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu
(Ali Sadiqin, 2010):
1. Munculnya kompetitor baru di bidang usaha yang sama karena usaha ini merupakan
usaha baru dan relatif mudah untuk ditiru
2. Lokasi merupakan faktor yang bisa menyebabkan bisnis ini berkembang atau tidak
3. Inovasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi karena inovasi bisa membantu
memciptakan perbedaan atau kekhasan yang dapat menjadi kekuatan
4. Promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat bisnis ini merupakan
bisnis baru di bidangnya
5. Variasi menu makanan karena dengan bahan utama sayur dan buah diperlukan
menu makanan yang variatif untuk menarik konsumen
6. Tata cara penyajian menu makanan, hal ini dapat mendukung variasi menu makanan
7. Pelayanan yang ramah, hal ini dapat meningkatkan keloyalan konsumen dan sebagai
media promosi karena promosi yang paling baik adalah melalui mulut ke mulut, jika
pelanggan puas dengan produk yang ditawarkan ditambah dengan pelayanan yang
memuaskan maka cenderung untuk mengajak relasi lainnya.

B. Visi dan
Misi Visi :
1. Menjadikan “Jjajangmyeon” sebagai leader untuk usaha jajanan khas Korea pertama di
Indonesia
2. Untuk memberikan inovasi baru pada produk Jjajangmyeon yang telah ada serta
memuaskan keinginan konsumen.
Misi :
1. Mengedepankan pelayanan, kualitas dan kebersihan produk
2. Berfikir untuk menemukan ide-ide kreatif dan inovatif demi kelangsungan usaha
3. Menambah pengetahuan atau wawasan mengenai cara berwirausaha khusunya mengenai
usaha jajanan Korea
4. Memperhatikan perilaku konsumen terhadap produk yang disajikan
C. Identifikasi Usaha
Usaha yang dijalankan ini diusulkan oleh:
Nama : AL FITRA PRIBADI
Nama Usaha : Jjajangmyeon
Alamat Usaha :
No. telp. Usaha : 0853 3186 xxxx
Email Usaha : alfitra972@gmail.com

D. Jenis Usaha
Jenis usaha kuliner khas Korea yang menjual makanan berupa jajanan yang lezat,
diantaranya yaitu :
1. jjajangmyeon

E. Prospek Pengembangan Usaha


Dengan keyakinan dan pertimbangan terhadap pangsa pasar dan berdasarkan lokasi
pemasaran yang telah ditargetkan, didukung dengan persaingan terhadap usaha sejenis yang
belum ada, serta rasa yang ditawarkan dengan harga terjangkau namun tetap menjamin mutu
dan kualitas. Peluang kemajuan usaha ini cukup besar dan memiliki prospek yang cukup
menjanjikan.

BAB III
RENCANA PRODUKSI
A. Bahan Baku dan Penggunaannya
Bahan-bahan untuk membuat jjajangmyeon :
Bahan Baku :
1) Mie basah / udon / mie kering
2) Minyak goreng
3) Pasta kedelai hitam
4) Daging sapi
5) Lobak putih
6) Buah zuchini
7) Tepung kentang/meizena
8) Buah kentang
9) Bawang bombay
10) Minyak wijen
B. Proses Produksi
 Langkah pertama dapat memanaskan minyak, tumis untuk Daging sapi sampai
berubah warna dan matang.
 Selanjutnya masukkan berbagai sayuran seperti zuchini, kentang, lobak dan juga
bawang bombay, masak sayuran hingga layu.
 Lalu masukkan pasta kedelai hitam, campurkan merata dan tambahkan dengan sedikit
air
 Masukkan dengan larutan tepung kentang dan diaduk merata sampai mengental.
Masak hingga kurang kebih 10 menit sampai kuah dapat menyusut dan menjadi
meletup-letup. Lalu matikan api.
 Rebus mie, dan tempatkan di atas mangkuk atau piring saji. Tuangkan saus kedelai
hitam di atas mienya, taburkan dengan pelengkap yakni potongan mentimun.
 Jjajangmyeon telah jadi dan siap untuk dinikmakti.

BAB IV
PENENTU STRATEGI PEMASARAN
A. Analisis Permintaan
Melihat pada kebutuhan akan makanan, khususnya makanan berupa jajanan Korea
dikalangan masyarakat dengan batasan umur 12 sampai 55 tahun, maka diperkirakan
kebutuhan akan jenis makanan tersebut akan meningkat. Minat terhadap jenis makanan
tersebut sekitar 40 % dari seluruh jenis makanan. Sedangkan 60 % lagi minat terhadap jenis
makanan lain seperti fastfood, traditional food, dan lainnya ( Hans P, 2011)
B. Analisis Pesaing
Karena di Kota Malang khususnya jajanan tradisional Korea ini belum ramai di jadikakn
sebagai usaha, maka usaha ini belum memiliki banyak pesaing. Namun, di beberapa kota,
seperti Surabaya, Bandung, dan Jakarta, restauran gaya Korea yang menyajikan jajanan ini
sudah ada.
C. Analisis Pasar
Segmentasi dan pengelompokkan pasar :
1. Geografi
Target pangsa pasar usaha ini adalah konsumen yang berdomisili di kota Malang.
2. Demografi
Target pangsa pasar Jjajangmyeon adalah:
 Pelajar Sekolah Menengah Pertama dan mahasiswa, serta karyawan kantoran dengan
rentang usia dari 12 tahun sampai 27 tahun
 Laki-laki dan perempuan dari semua agama
 Dari semua kalangan masyarakat
D. Analisis Persaingan
1. Strenght (Kekuatan)
Sebagai usaha jajanan khas Korea, usaha Jjajangmyeon memiliki potensi yang kuat di mata
pangsa pasar karena belum ada banyak yang membuka usaha jenis ini, sehingga usaha ini
berpeluang untuk cukup sukses.. Selain itu juga bahan usaha ini terjamin bersih dan
berkualitas dengan cita rasa khas Korea yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan bisnis ini adalah karena usaha jenis ini baru dibangun jadi belum terlalu dikenal
oleh masyarakat juga selera masyarakat yang cenderung rendah terhadap makanan khas
Korea karena tidak cocok di lidah.

3. Opportunities (Peluang)
Lokasi usaha yang strategis akan menjadi salah satu peluang untuk mengundang banyak
pengunjung untuk datang dan membeli produk ini. Selain itu, faktor lokasi yang dekat dengan
pusat aktivitas masyarakat seperti kedekatan dengan sekolah, kampus, perkantoran, mall.
4. Threats (Ancaman)
Hambatan untuk usaha jenis makanan korea adalah adanya kemungkinan munculnya
pesaing baru dalam industri ini karena industri berada dalam tahap growth yang berarti
pertumbuhan untuk memasuki industri ini masih terbuka. Selain itu terdapat beberapa
restoran dengan menu masakan asia lainnya khususnya Jepang yang sudah berdiri terlebih
dahulu.
E. Marketing Mix
1. Produk
Terdapat menu yang ditawarkan oleh Jjajangmyeon. menu ini adalah jajanan khas Korea
yaitu Jjajangmyeon. Bumbu racikan yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia tetapi
tanpa menghilangkan ciri khas Koreanya.
2. Price
Untuk menu diatas, Jjajangmyeon mematok mulai dari harga Rp. 35.000 saja per porsi
dengan sasaran anak muda dan mahasiswa.
3. Promosi
Promosi yang dilakukan usaha ini adalah dengan cara :
a) Personal Selling : Pemasaran untuk awal produk ini hanya melalui mulut ke mulut
(kepada kerabat, teman, kenalan) yang kemudian terus berkembang.
b) Media Online (Jejaring Sosial) : Menawarkan atau memasarkan produk melalui social
media seperti facebook, twitter, bbm, dan instagram.
4. Place
Lokasi yang dipilih yaitu di

BAB V
ANALISIS FINANSIAL

A. Harga Jual Per Porsi


1. Jjajangmyeon dengan gochujang original Rp 35.000
Target penjualan minimal per hari adalah :
1. Jjangmyeon sebanyak 20 porsi

B. Modal Awal
Peralatan
Peralatan Harga (Rp)
Etalase 2.192.200
Kompor dan gas 318.600
Mesin cetak mie 1.228.500
Panci 365.400
Wajan 214.000
Meja 1.523.000
Kursi 1.082.400
Pisau 65.200
Wadah 63.400
Nampan dan serber 51.900
Piring 96.200
Sendok 64.800
Garpu 71.400
Gelas 65.800
Peralatan tambahan lainnya 22.100
Jumlah 7.424.900

Biaya operasional perbulan


Biaya tetap Nilai (Rp)
Penyusutan etalase 1/62 x Rp. 2.192.000 35.000
Penyusutan kompor dan gas 1/62 x Rp. 318.600 5.000
Penyusutan mesin cetak mie 1/62 x Rp. 1.228.500 20.000
Penyusutan panci 1/62 x Rp. 365.400 6.000
Penyusutan wajan 1/62 x Rp. 214.000 3.000
Penyusutan meja 1/62 x Rp.1.523.000 25.000
Penyusutan kursi 1/62 x Rp.1.082.400 17.000
Penyusutan pisau 1/44 X Rp. 65.200 1.500
Penyusutan wadah 1/44 X Rp. 63.400 1.500
Penyusutan nampan dan serbet 1/44 X Rp. 51.900 1.000
Penyusutan piring 1/44 X Rp. 96.200 2.000
Penyusutan sendok 1/44 X Rp. 64.800 1.500
Penyusutan garpu 1/44 X Rp. 71.400 1.500
Penyusutan gelas 1/44 X Rp. 65.800 1.000
Penyusutan peralatan tambahan 1/44 X Rp. 22.100 500
Gaji karyawan 650.000
Total biaya tetap 771.500

Biaya variable
Mie basah Rp. 75.000 x 30 = 2.250.000
Pasta kedelai hitam Rp. 54.000 x 30 = 1.620.000
Minyak goreng Rp. 28.000 x 30 = 840.000
Daging sapi Rp. 120.000 x 30 = 3.600.000
Lobak putih Rp. 15.000 x 30 = 450.000
zuchini Rp. 26.500 x 30 = 795.000
Tepung kentang Rp. 20.000 x 30 = 600.000
Kentang Rp. 52.000 x 30 = 1.560.000
Bawang bombay Rp. 18.000 x 30 = 540.000
Minyak wijen Rp. 17.000 x 30 = 510.000
Mentimun Rp. 8.000 x 30 = 240.000
Cabai Rp. 22.000 x 30 = 660.000
Pengemas Rp. 12.500 x 30 = 375.000
Gas LPG Rp. 17.500 x 30 = 525.000
Sewa tempat Rp. 70.000 x 30 = 2.100.000
Air dan listrik Rp. 13.500 x 30 = 405.000
Total biaya variable Rp. 17.070.000
Total biaya operasional
Biaya tetap + biaya variable =
17.070.000 + 771.500 = Rp. 17.841.500

D. Analisis Keuntungan
Waktu berjualan yaitu hari Senin s/d Minggu. Berikut rinciannya :
1. Pendapatan harian masing-masing produk :
- Rp 35.000 x 20 porsi = Rp 700.000
Total Pendapatan/hari Rp 700.000

2. Pendapatan bulanan = Rp 500.000 x 30 hari = Rp 21.000.000


Jika diasumsikan penjualan 1 tahun konstan, maka:
- Pendapatan yang akan dicapai = Rp. 21.000.000 x 12 = Rp 252.000.000
- Dan dengan biaya produksi = Rp 17.070.000 x 12 = Rp 204.840.000
Maka laba kotor yang akan dicapai dalam 1 tahun
Rp 252.000.000 – Rp 204.840.000 = Rp 47.160.000

E. Pengembalian Modal
Total modal awal : keuntungan per bulan = 7.424.900 : Rp 21.000.000 = 1,2 (1 bulan 2 hari)

BAB VI
PENUTUP
Demikianlah penyajian proposal Business Plan yang telah saya susun ini, mohon maaf
apabila banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam penyusunan proposal
ini. Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca dan penulis untuk
menumbuhkan motivasi dalam membuka usaha.
Kegagalan usaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain, namun berasal dari diri
kita sendiri, dengan demikian ketekunan dan keuletan dalam menjalankannya adalah suatu
keharusan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan usaha di masa yang akan datang,
terima kasih.

MALANG, 20 MARET 2012

AL FITRA PRIBADI

Anda mungkin juga menyukai