Anda di halaman 1dari 8

Video Membaca Nyaring Kisah Rasulullah

Video membaca nyaring kisah Rasulullah yang berjudul “Perang Uhud, Saksi Bisu
Mahalnya Sebuah Kedisiplinan” ini adalah sebuah video audio visual yang menceritakan
tentang kisah perang Uhud.
Video tersebut digunakan sebagai media pembelajaran membaca nyaring untuk
menguatkan karakter disiplin mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Negeri Surabaya.
Dipilih siroh atau kisah sejarah Islam dilandasi pemikiran bahwa sejarah adalah
sebaik-baik pelajaran bagi generasi yang datang berikutnya terlebih sejarah agama. Setiap
kisah mengandung pesan kehidupan yang sangat baik untuk diambil pelajaran berharganya
agar manusia dapat hidup selamat dunia sampai akhirat kelak.
Video audio visual ini, selain ditujukan untuk penguatan karakter mahasiswa juga
ditujukan sebagai media pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan berbahasa
mahasiswa. Melalui video audio visual ini, mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan
menyimaknya (saat menyimak video pembacaan nyaring cerita). Selanjutnya, dengan
meminta mahasiswa menanggapi isi cerita atau menceritakan kembali isi cerita dengan
bahasa sendiri secara lisan, akan menguatkan keterampilan berbicara mahasiswa. Jika
meminta mahasiswa menceritakan kembali isi cerita secara terulis, dapat mengembangkan
keterampilan menulis mahasiswa. Terakhir, tulisan mahasiswa dapat dijadikan bahan untuk
mahasiswa melakukan aktivitas membacakan nyaring isi cerita yang telah ditulisnya.
Video audio visual ini, dengan kisah sejarah Islam Perang Uhud dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yang dapat menguatkan karakter mahasiswa. Karakter utama
yang dapat dikuatkan adalah berdisiplin. Selanjutnya, karakter pandai bersyukut, sabar, dan
peduli juga dapat dikuatkan melalui pesan moral yang terdapat dalam cerita.

Video ini berdurasi 13 menit 28 detik.


Susunan pembagian peran tim pencipta adalah sebagai berikut:
Narator : Maryam Isnaini Damayanti, S.Pd.,M.Pd.
Penulis Naskah : Drs. Masengut Sukidi, M.Pd.
Maryam Isnaini Damayanti, S.Pd.,M.Pd.
Kreatif : Drs. Suprayitno, M.Si.
Videografer : Dr. Heru Subrata, M.Si.
Maryam Isnaini Damayanti, S.Pd.,M.Pd.
Aristiya Nuraini
Ilustrasi : Muhammad Teladanku oleh Eka Wardhana dan Tym Sygma
diterbitkan oleh Sygma Publishing
Link Video : https://youtu.be/p2OjDJtQJfI

Berikut adalah rincian durasi rekaman video.


No. Tahapan Waktu
1. Pengantar Menit 0.00 sampai 1.01
2. Inti (pembacaan nyaring cerita) Menit 1.03 sampai 11.20
3. Perenungan cerita (persuasi) Menit 11.22 sampai 12.51
4. Penutup Menit 12.52 sampai 13.11
5. Dapur Produksi Menit 13.12 sampai 13.38
Berikut materi dan screenshoot rekaman video:

No Tahapan dan Narasi Slide


1 Pengantar
Judul Cerita

Narasi:
Perang Uhud adalah peristiwa Slide 1 Judul cerita
bersejarah dalam perjalanan dakwah
dienul Islam. Perang ini meninggalkan
cerita kelabu dalam kenangan seluruh
kaum Muslimin di sepanjang masa.
Terdapat pelajaran hidup berharga
bagi generasi penerus tentang hikmah
kedisiplinan mematuhi perintah.
Seperti halnya yang kita alami
bersama saat ini, betapa hidup dengan
disiplin mematuhi aturan adalah
keselamatan. Seperti apa kisah ini, Slide 2 Pengenalan cerita
mari simak bersama dengan saksama
karena setelah kegiatan ini, terdapat
Lembar Kerja Mahasiswa yang harus
kalian isi. Baiklah anak-anakku
sekalian, selamat menyimak.
2 Inti
Narasi:
Perang uhud, saksi bisu mahalnya
sebuah kedisiplinan. Hari itu,
Rasulullah Muhammad SAW segera
mengatur barisan para sahabat. Beliau
menempatkan 50 orang pasukan
pemanah di lereng gunung. Kepada
mereka, Rasulullah Muhammad SAW
memberi perintah, Slide 3 Rasulullah mengatur pasukan para
sahabat

“Lindungi kami dari belakang.


Bertahanlah kalian! Jangan sekali-kali
meninggalkan tempat ini! Jika kalian
melihat kami dapat menghancurkan
mereka sehingga kami dapat
memasuki pertahanan mereka,kalian
tetap jangan meninggalkan tempat
kalian. Jika kalian melihat kami yang
diserang, janga pula kami dibantu,
juga jangan kami dipertahankan.
Tugas kalian adalah menghujani
pasukan berkuda mereka dengan
panah. Dengan serangan mata panah
itu, pasukan berkuda mereka tidak
dapat maju.

Selain memberi perintah kepada


pasukan pemanah, Rasulullah juga Slide 4 Perintah untuk pasukan pemanah
memerintahkan kepada pasukan yang
lain untuk tidak menyerang siapa pun
sebelum beliau memberi perintah
untuk menyerang. Akhirnya, kedua
belah pihak sudah siap bertempur.
Masing-masing telah menghadapkan
seluruh kekuatan terbaiknya kepada
lawan.

Yang selalu diingat oleh kaum


Quroish adalah peristiwa perang Badar
dan korban-korbannya. Sementara itu,
yang selalu terlintas dalam benak
kaum Muslimin adalah Allah SWT Slide 5 Perintah untuk pasukan selain
dan pertolonganNya. pemanah

Rasulullah SAW berpidato di hadapan


pasukan Kaum Muslimin dan memberi
semangat dalam menghadapi
pertempuran. Beliau berjanji bahwa
pasukannya akan mendapatkan
kemenangan apabila mereka tabah. Slide 6 Peristiwa perang badar
Sesaat kemudian,, beliau mencabut
sebilah pedang, mengacungkannya
dan bertanya, “Siapa yang sanggup
memegang pedang ini agar
diperlakukan sesuai dengan tugasnya.”
Beberapa orang tampil, tetapi pedang
itu tidak pula diberikan oleh
Rasulullah SAW. Duhai … siapa
kiranya pendekar muslim yang
mendapatkan kehormatan untuk
menggunakan pedang Rasulullah Slide 7 Rasulullah SAW berpidato di
SAW tersebut?? hadapan pasukan Kaum Muslimin dan
memberi semangat
Ternyata, dialah Abu Dujanah,
pemuda dari Bani Sa’idah. Ia yang
menyanggupi. Rasulullah pun
memberikan pedang itu kepada Abu
Dujanah si lelaki pemberani. Ia pun
mengeluarkan pita merah dan
mengikatkan di kepalanya. Semua
orang mengetahui jika Abu Dujanah
sudah mengeluarkan pitanya berarti ia
sudah siap bertempur

Pertempuran tak berimbang antara


tujuh ratus orang beriman melawan
tiga ribu orang musyrik. Pada
awalnya, kemenangan sudah berpihak
ke kaum muslimin. Kemenangan
berkat kepiawaian Rasulullah SAW Slide 8 Abu Dujanah
dalam menyusun strategi pertempuran.
Beliau menempatkan pasukan panah
di bukit hingga pasukan berkuda
musuh tertahan tidak bisa maju.
Namun, lebih tepat jika dikatakan
kemenangan pagi itu adalah buah dari
keimanan yang sungguh-sungguh.
Pasukan muslim begitu yakian bahwa
mereka berada di pihak yang benar
sehingga walaupun dengan
perlengkapan yang minim, mereka
dapat mendesak pasukan musuh yang Slide 9 Jumlah pasukan perang Uhud
jumlahnya hampir lima kali lipat lebih
kuat.

Pasukan Quraish sudah kelabakan dan


mulai ambil langkah mundur. Abu
Sufyan pemimpin pasukan Quraish
terpaksa mengumpulkan pasukannya
di bagian tengah. Syap kiri yang di
bawah komanda Ikrimah, sudah
berlarian mundur.Hanya Khalid bin Slide 10 Pasukan Quraisy kelabakan dan
Walid dan pasukannya di sayap kanan mulai ambil langkah mundur
yang masih bertahan. Pasukan Quraisy
tidak lagi memusingkan kenyataan
bahwa jika kalah, maka para wanita
mereka akan ditawan dan harta benda
mereka yang melimpah akan dirampas
musuh.
Semua dihantui rasa takut. Terlebih
kenangan pahit kekalahan dalam
perang Badar terlintas di benak
mereka. Mundur …. dan selamatkan
diri ke tempat yang aman …. hanya itu
yang dapat mereka lakukan. Namun
……. sayang sekali, justru pada saat
kondisi pasukan muslim sudah di atas
awan, pasukan muslim melakukan
kesalahan fatal. Kesalahan apakah
itu??? Slide 11 Pasukan Qurasy hampir mundur

Harta benda dan rampasan perang


yang berserakan di medan
pertempuran … dalam sekejab ….
Membuat silau mata pasukan muslim
…. Membuat mereka lupa akan
perintah Rasulullah Muhammad SAW
… bahwa mereka harus terus mengejar
musuh sampai kekuatan lawan benar-
benar tercerai berai sehingga tidak
mampu berkumpul lagi untuk Slide 12 Pasukan pemanah lalai akan
melakukan serangan balasan. perintah Rasulullah
Tindakan pasukan muslim yang
berlarian menuju tumpukan harta
rampasan perang, terlihat pula oleh
pasukan pemanah yang berjaga di
lereng gunung. Mereka pun tergiur,
tidak dapat lagi menahan keinginan
untuk berebut harta rampasan
tersebut. “Mengapa kita masih tinggal
di sini juga dengan tidak mendapatkan
apa-apa?” Tanya salah seorang
pasukan. Namun, pertanyaan itu
segera dibantah oleh pasukan yang
lain. “Bukankah Rasulullah sudah
berpesan kepada kita untuk tidak
sekalipun meninggalkan tempat kita
ini? ‘Sekalipun kita diserang,
janganlah dibantu!” Bukanlah
demikian kata beliau?”
Abdullah bin Jubair maju
untuk menengahi perdebatan itu. Ia
menegaskan agar pasukan tidak
melanggar perintah Rasulullah. Akan
tetapi, anak-anakku sekalian, apa yang
terjadi selanjutnya? Ya … sebagian
besar pasukan tidak mau patuh pada
perintah Rasulullah. Mereka berlarian
menuruni lereng gunung dan
bergabung dengan pasukan lain yang
telah lebih dulu berebutan harta
rampasan. Jadi, sebagian besar
pasukan pemanah kini sudah tidak
disiplin lagi. Mereka lupa …. bahwa
keimanan dan kedisplinanlah yang
membuat mereka mampu memukul
mundur pasukan musuh. Kini, mereka
tengah melupakan iman dan
memperebutkan harta dunia.

Kesempatan ini, tidak disia-siakan


oleh jenderal Quraisy yang terkenal
lihai dan gagah. Siapa dia??? Ya …
dialah Khalid bin Walid yang masih
tetap berjaga bersama pasukannya. Slide 13. Serangan balik pasukan Quraisy
Demi melihat kesempatan baik ini, Ia
memimpin pasukannhya untuk
bergerak. Mereka memutari Gunung
Uhud yang kini sudah tidak dijaga lagi
oleh pasukan pemanah. Dengan ganas,
pasukan kavaleri Khalid menyerang
pasukan muslim dari belakang.
Mendengar komando Khalid bin
Walid, pasukan Quraisy yang semula
telah berlarian mundur, menjadi
bersemangat lagi untuk melakukan
serangan balik kepada pasukan
muslim.

Kini, keadaan menjadi berbalik.


Giliran pasukan muslim yang
mendapat pukulan sangat hebat. Slide 14. Kemenangan pasukan Quraisy
Begitu mengetahui bahwa mereka
diserang dari depan dan belakang,
setiap pasukan segera melemparkan
harta yang tengah mereka kumpulkan
dan segera mencabut pedang. Namun
sayang sekali! Barisan pasukan
muslim telah centang perenang.
Pasukan muslim yang awalnya
berjuang untuk menyelamatkan
keimanan, kini berjuang tercerai berai
utnuk menyelamatkan diri.
Singkat cerita, pasukan
Quraish memutuskan untuk mundur
meski mereka telah meraih
kemenangan. Hal ini terjadi hanya atas
karunia Allah SWT utnuk kaum
muslim. Jika bukan karena rahmat
Allah, mungkin pasukan muslim telah
luluh lantak di medan Perang Uhud
ini.
Pasukan pemanah, yang tidak
berdisiplin, yang jelas-jelas telah
melanggar perintah Rasulullah
Muhammad SAW, hanya dapat
berderai air mata, menangis penuh
penyesalan. Memang, penyesalan
selalu datang di belakang.
3 Perenungan
Narasi:
Anak-anakku sekalian, telah
kalian simak bersama kisah bersejarah
ini. Betapa berharganya sikap disiplin,
mematuhi perintah Rasulullah di
medan perang ini. Betapa luar biasa
konsekuensi yang akan dirasakan jika
tidak berdisiplin, jika melanggar
perintah atau aturan. Nah, belajar dari
kisah ini, renungkan kembali, betapa Slide 15. Perenungan dan kesimpulan
kondisi kehidupan kita saat ini, dengan
adanya covid-19 ini, perilaku
BERDISIPLIN sangat perlu untuk kita
lakukan, demi keselamatan diri
sendiri, orang-orang yang kita sayangi,
dan orang-orang di sekitar kita. Jangan
terpedaya oleh urusan dunia sehingga
melalaikan kita dari sikap disiplin
mematuhi aturan jika kita ingin
menjalani hidup di masa pandemi ini
dengan aman dan selamat. Yakinlah
bahwa banyak kebaikan atau manfaat
yang mengiringi sikap berdisiplin ini.
Mari kita renungkan .....
a. Apa yang akan terjadi jika kita
tidak mematuhi aturan? Akan
banyak orang yang terpapar
virus ini.
b. Jika banyak orang yang
terpapar, bagaimana kehidupan
masyarakat ke depannnya?
c. Jika ketidakdisiplinan ini
membuat kita terpapar,
keluarga di rumah juga
terpapar, akan kah kita dapat
menjalani hidup tanpa rasa
bersalah/berdosa?
d. Siapkah kita jika karena
ketidakdisiplinan kita akhirnya
kita harus menderita
sakit/terpapar?
e. Sudah merasa punya banyak
bekal amal solehkah kita
sehingga kita berani
menantang maut dengan tidak
mematuhi aturan yang
ditetapkan selama masa
pandemi ini?
Cukup banyak ya akibat
ketidakdisiplinan di era pandemi ini
yang patut kita renungkan yang dapat
membuat kita sanggup menahan diri
untuk tidak menurutkan hawa nafsu
demi keselamatan diri, orang-orang
yang kita sayangi juga orang-orang di
sekitar kita. Untuk itu, lakukan dengan
sepenuh hati hingga ia menjadi salah
satu karakter baik kita dalam
kehidupan sehari-hari, baik sebagai
seorang hamba kepada Rabb kita
maupun sebagai manusia kepada
sesama kita.
4 Penutup
Narasi:
Terima kasih telah menyimak
pembacaan nyaring cerita sejarah
Perang Uhud ini. Sampai berjumpa di
video berikutnya yang akan bercerita
tentang persaudaraan antara Kaum
Muslim Anshar dan Kaum Muslim
Muhajirin.
5 Dapur Produksi

Slide 16. Dapur Produksi

Anda mungkin juga menyukai