Anda di halaman 1dari 8

BAB V.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang : 1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah


merupakan Bagian Satuan Kerja Kepolisian Daerah Provinsi Maluku
2. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini
adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2. Maksud dan 1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Tujuan Pengawas/Manajemen Konstruksi yang memuat masukan, azas,
kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas.
2) Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawasan dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.

3. Sasaran Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengawasan Pembangunan Fisik


Bangunan Gedung Satpas Prototype Polres Seram Bagian Timur.
Di dalamnya terdapat pekerjaan sebagai berikut:
1) Pembangunan Fisik Bangunan Gedung Satpas Prototype, yang
terdiri dari:
a) Zona Lobby dan Informasi
b) Zona Registrasi
c) Zona Identifikasi
d) Zona Pencerahan
e) Zona Uji Teori
f) Ruang Pengaduan
g) Ruang Bermain Anak
h) Toilet
i) Ruang Laktasi
j) Ruang Server
k) Pantry
l) Mushallah
m) Ruang Arsip
n) Ruang rapat
o) Gudang

2) Pekerjaan Penataan Ruang Luar, yang terdiri dari:


a) Fasilitas parkir
b) Tanaman dan Perkerasan
c) Saluran Keliling Bangunan
d) Jaringan Air Bersih dan Air Kotor
e) Tempat Sampah
f) Tempat Cuci Tangan
g) Gedung Panel dan Genset
h) Pos Jaga
i) Ruang Tunggu Pemohon
j) Lapangan Uji kendaraan

4. Lokasi Pekerjaan berada di Kab. Seram Bagian Timur

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN tahun 2022
Pendanaan
6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Andre Sukendar, S.I.K Satuan Kerja:
Organisasi Kepolisian Daerah Provinsi Maluku
Pejabat
Pembuat
Komitmen

Data Penunjang2
7. Data Dasar

8. Standar Teknis

9. Studi-Studi
Terdahulu

1. Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
2. Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
10. Referensi Standar standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku,
Hukum antara lain :
1. Undang-undang No 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi
2. Pepres 12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
4. Permen 14 Tahun 2020 Tentang standard an Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi melalui penyedia.
5. Kepmen 897/KPPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal
Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa
Konsultansi Konstruksi.
6. Surat Edaran Menteri PUPR 21 Tahun 2019 Tentang standar susunan
tenaga ahli untuk pengawasan pekerjaan konstruksi melalui penyedia
jasa
Ruang Lingkup
11. Lingkup Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawasan
Pekerjaan adalah melakukan pengawasan terhadap paket pekerjaan Pembangunan
Gedung Satpas Prototype Polres Seram Bagian Timur
12. Keluaran3 Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawasan berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat
perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan terhadap pekerjaan
PEMBANGUNAN GEDUNG SATPAS PROTOTYPE SERAM BAGIAN TIMUR
yang dilaksanakan oleh konsultan perencanaan, konsultan Pengawasan
dan kontraktor yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan waktu
serta kelengkapan dan kelancaran administrasi ketepatan pekerjaan
yang efisien, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapanya
yang sesuai dengan dokumen pelaksanaan, serta dapat diterima dengan
baik oleh pemberi tugas.
Dokumen yang dihasilkan selama proses Pengawasan adalah:
1) Laporan Pendahuluan
2) Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan Manajemen
Konstruksi.
3) Laporan harian yang memuat semua kejadian, perintah atau
petunjuk penting dari konsultan Pengawasan, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan, pekerjaan, konsekuensi keuangan,
kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
4) Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume kemajuan
pekerjaan, tenaga, dan hari Kerja.
5) Berita Acara kemajuan pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
6) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaaan
Pekerjaan Tambah/Kurang, bilamana terdapat perubahan
pekerjaan.
7) Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan
8) Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
9) Berita Acara Penyerahan II Pekerjaan
10) Memeriksa gambar kerja secara terperinci, yang meliputi:
• For construction drawing
• Shop drawing
• As built drawing
11) Laporan/notulensi dan Berita acara rapat di lapangan (site
meeting).
12) Memeriksa progress pelaksanaan proyek secara terperinci:
dokumentasi pekerjaan, bar chart dan S curve serta network
planning yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksanaan.

b. Konsultan pengawasan diminta menghasilkan keluaran yang lengkap


sesuai dengan kebutuhan kegiatan satuan kerja. Kelancaran
pelaksanaan kegiatan satuan kerja yang berhubungan dengan
pekerjaan konsultan Manajemen Konstruksi sepenuhnya menjadi
tanggung jawab konsultan pengawasan.
13. Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

15. Lingkup
Kewenangan
Penyedia
Jasa

16. Jangka  Jangka waktu pelaksanaan Manajemen Konstruksi diperkirakan selama


Waktu 6 (Enam) bulan atau 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender,
Penyelesaian terhitung sejak terbit SPMK.
Pekerjaan  Melaksanakan Pengawasan dalam masa Pemeliharaan Konstruksi
selama 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
/ mengikuti masa pemeliharaan Pemborong sampai dengan Serah
0
Terima Kedua.

17. Personel*) Kualifikasi


Posisi Tingkat Status
Jurusan Keahlian Pengalaman
Pendidikan Tenaga Ahli

Tenaga Ahli:
SKA Ahli
Supervision Sipil/ Manajemen
S1 5 Tahun
Engineer Arsitektur Konstruksi -
Madya
SKA Ahli
Inspection Teknik 3 tahun
Engineer S1 Sipil
Bangunan
Gedung Muda
SKA Ahli K3
HSE Sipil/
Engineer S1 Konstruksi- 3 Tahun
Arsitektur
Muda
Tenaga Pendukung :
SKT
Inspector (3 Sipil/Arsi Pelaksana
S1/D3 Bangunan 3 Tahun
Orang) tektur
Gedung
S1/D3 Ekonomi/
Administator /SMK/SMA Manajemen - 3 Tahun

A. Tugas dan kewajiban Supervision Engineer mencakup hal-hal sebagai


berikut:
1. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk
setiap pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan
Pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat
dilakukan dengan cepat keputusan- keputusan yang diperlukan, termasuk
untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului
pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya;
2. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara
teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana
pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan
tertulis kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
3. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar,
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-
gambar, dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang
tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan
pekerjaan;
4. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak
pekerjaan dan material;
5. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang
dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule)
yang telah disetujui;
6. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila
kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku
Spesikasi Umum dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision
Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya
untuk mengejar keterlambatan tersebut.
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Quantity Engineer;
8. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan
pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan
tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
9. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti
pembayaran bulanan Pelaksana;
10. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang
benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi pekerjaan;
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan agar semua
gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama
Pekerjaan (PHO);
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar- gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh
Pelaksana sebelum pelaksanaan;
13. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua
lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan kepada PPK terhadap
hasil inspeksi lapangan.
14. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan keluaran
hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait dengan
usulan pembayaran yang diajukan Pelaksana;
15. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan
fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan
menyerahkan kepada PPK serta instansi lain yang terkait tepat pada
waktunya; dan
16. Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian,
laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran,
gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan
tingkat layanan jalan dan lainnya.
B. Tugas dan kewajiban Inspection Engineer (IE) mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di
lapangan;
2. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang
keamanan dan keselamatan kerja;
3. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan
Pelaksana;
4. Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai tidak
benar atau membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus
dicatat dalam buku harian (log book) serta segera memberi tahu kepada
Supervision Engineer;
5. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpangan
dari perencanaan (pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan
6. Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Pelaksana

18. Jadwal BULAN


Tahapan NO POSISI
1 2 3 4 5 6
Pelaksanaan Tenaga Ahli
Pekerjaan
Supervision
Engineer

Inspection
Engineer

HSE
Engineer
Tenaga Pendukung

Inspector

Administator
Laporan**)
19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat : Uraian Program Kerja,
Pendahuluan Pengumpulan data dan sumber data, spesifikasi, dan metode
pelaksanaan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari


kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

20. Laporan Laporan Bulanan memuat: kegiatan yang dilakukan pada bulan
Bulanan bersangkutan, permasalah dan tindak lanjut, rencana kerja bulanan
beserta foto dokumentasi.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 1 (satu) bulan sejak


SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan setiap bulannya.

21. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat: bagian pokok yang memuat hasil pekerjaan,
spesifikasi yang telah dilaksanakan, kesimpulan dan saran

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 240 (dua ratus empat


puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan dan media penyimpan data (compact disc/flashdisk/dll)
Hal-Hal Lain
22. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

23. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerja sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini, maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:

24. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan berikut:
Data Lapangan

25. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
berikut:
*) Dalam hal Jasa Konsultansi yang diseleksi merupakan:
1. Jasa Konsultansi pengawasan, komposisi personel Tenaga Ahli yang disyaratkan
memenuhi ketentuan:
a. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi besar/tinggi terdiri
dari:
1) Ahli Utama K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Madya K3 Konstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun.
b. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi sedang/menengah
terdiri dari:
1) Ahli Madya K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Muda K3 Konstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun.
c. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi kecil terdiri dari
Ahli Muda K3 Konstruksi.
2. Jasa konsultansi Pengkajian/Perencanaan dan Perancangan, komposisi personel
Tenaga Ahli mensyaratkan Tenaga Ahli K3 Konstruksi.

**) Untuk kontrak lumsum, maka jenis laporan disesuiakan dengan keluaran.

Anda mungkin juga menyukai