Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

"PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK"

DOSEN PENGAMPU : AISYAH MU'MIN S.Ag, M.Pd,

Oleh :

RODIMAN/2021010101096

NURLIAN APRIANI RIDWAN/2021010101100

MUHAMMAD IKHSAN/2021010101116

YUSRIL/2021010101134

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI

2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allat SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya kepada kita sehingga sampai pada saat ini kita masih diberi kesempatan dan
keselamatan. Dengan ridha Allah SWT kami akhirnya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Psikologi
Pendidikan dengan judul “Perkembangan Kepribadian Peserta Didik” dengan baik.

Adapun tujuan kami menyusun tugas ini adalah bertujuan sebagai pelengkap dan penunjang proses
belajar mengajar untuk mata kuliah “Psikologi Pendidikan”. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh
dari kata sempurna, mengingat keterbatasan kami dalam hal pengetahuan, pengalaman dan
kemampuan.

Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk kesempurnaan tugas ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan Masalah.......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Perkembangan Peserta Didik........................................................ 2

B. Proses Perkembangan Peserta Didik........................................................ 2

C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik...... 3

D. Tugas Perkembangan Fase Peserta Didik................................................. 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................... 9

B. Saran............................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah anak seringkali terjadi karena ketidakpahaman kita terhadap kondisi fisik maupun
psikologisnya. Kita sering dikejutkan dengan perubahan anak secara tiba-tiba, misalnya anak yang
semula penurut menjadi pemberontak, anak yang semula periang menjadi pendiam. Masih banyak hal
yang perlu kita ketahui dari perkembangan-perkembangan anak yang sering membuat kita heran.
Dengan memahami perkembangan anak sebagai peserta didik akan mempermudah orang tua
khususnya pendidik untuk agar kita mampu mendampingi anak dan menghadapi setiap tingkah laku
anak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi perkembangan peserta didik ?

2. Bagaimana proses perkembangan peserta didik ?

3. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik ?

4. Bagaimana tugas perkembangan fase peserta didik ?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk Mengetahui definisi perkembangan peserta didik.

2. Untuk Mengetahui proses perkembangan peserta didik.

3. Untuk Menjabarkan faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik.

4. Untuk Mengetahui tugas perkembangan fase peserta didik.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Perkembangan Peserta Didik

Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan continue (berkesinambungan)
dalam diri induvidu dari mulai lahir sampai mati”( The progressive and continous change in the organism
from to death). Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu
atau organisme menuju tingkat kedewasaanya atau kematangannya ( maturation ) yang berlangsung
secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah)”.

Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan itu adalah sebagai berikut.

1. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling
mempengaruhi antara bagian-bagian organisme ( fisik dan psikis ) dan merupakan kesatuan yang
harmonis.

2. Progresif , berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam ( meluas ) baik
secara kuantitatif ( fisik ) maupun kualitatif ( psikis ).

3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara
beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat.

B. Proses Perkembangan Peserta Didik

Secara umum, proses dapat diartikan sebagai runtutan perubahan yang terjadi dalam perkembangan
sesuatu. Adapun maksud kata proses dalam perkembangan siswa ialah tahapan-tahapan perubahan
yang dialami seorang siswa, baik yang bersifat jasmaniah maupun yang bersifat rohaniah. Proses dalam
hal ini juga berarti tahapan perubahan tingkah laku siswa, baik yang terbuka maupun yang tertutup.

Proses bisa juga berarti cara terjadinya perubahan dalam diri siswa atau respons/reaksi yang
ditimbulkan oleh siswa tersebut. Proses perkembangan dengan pengertian seperti ini menurut
(Hurlock), tak pernah statis atau berhenti, karena perubahan-perubahan yang berhubungan dengan
perkembangan (developmental changes). Manusia, menurut Elizabeth B. Hurlock, tak pernah statis ,
karena perubahan-perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya dalam berbagai kapasitas (kemampuan)
baik yang bersifat biologis maupun yang bersifat psikologis.

Secara global, seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi “person” (dirinya sendiri)
berlangsung dalam tiga tahapan.

1. Tahapan proses konsepsi (pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah).

2. Tahapan proses kelahiran (saat keluarnya bayi dari Rahim ibu kea lam dunia bebas).
3. Tahapan proses perkembangan individu bayi tersebut menjadi seorang pribadi yang khas
(developmental of selfhood).

C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik

Faktor yang mempengaruhi perkembangan dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam berupa

a). Bakat atau pembawaan ( nativisme )

Anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat tertentu. Bakat ini dapat diumpamakan sebagai bibit
yang terkandung dalam diri anak. Setiap individu tentunya memiliki bakat yang berbeda-beda, misalnya
anak yang mempunyai bakat musik akan lebih mudah mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan musik
dan mempraktekkannya.

b). Sifat-sifat keturunan

Sifat-sifat keturunan ini didapat dari orang tua atau nenek moyangnya berupa fisik dan mental. Misalnya
secara fisik yaitu bentuk hidung, bentuk badan atau suatu penyakit. Sedangkan secara mental misalnya
sifat penakut, pendiam dan sebagainya.

c). Dorongan dan instink

Dorongan adalah suatu keinginan yang mendorong untuk melakukan sesuatu atau bertindak pada
saatnya. Sedangkan instink atau naluri yaitu suatu sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang
menyampaikan pada tujuan tanpa didahului oleh latihan. Jenis-jenis tingkah laku manusia yang
termasuk instink misalnya melarikan diri karena perasaan takut dan menolak karena merasa jijik.

2. Faktor yang berasal dari luar individu diantaranya adalah sebagai berikut :

a). Makanan

Makanan mempengaruhi perkembangan individu, hal ini terutama pada tahun-tahun kehidupan anak.
Oleh sebab itu dalam perkembangan anak tentunya harus memperhatikan asupan makanan.
b). Iklim

Sifat-sifat iklim, alam dan udara mempengaruhi sifat-sifat individu dan jiwa bangsa yang berada pada
iklim tersebut. Misalnya seseorang yang hidup dalam iklim tropis yang kaya raya akan terlihat jiwanya
yang lebih tenang, dibandingkan dengan orang yang hidup di iklim dingin, karena iklim tropis tidak
“sekeras” di iklim dingin sehingga perjuangan hidupnya lebih santai.

c). Kebudayaan atau lingkungan ( Empirisisme )

Latar belakang budaya desa, keadaan jiwanya masih murni, masih yakin akan kebesaran dan kekuasaan
Tuhan, akan terlihat lebih tenang karena jiwanya masih berada dalam lingkungan kultur kebudayaan
sendiri yang mengandung filsafat hidup sebagai pandangan hidup keagamaan. Sedangkan orang yang
hidup dikota sudah terpengaruh dengan kebudayaan asing.

d). Ekonomi

Orang tua yang ekonominya lemah sering kurang memperhatikan kebutuhan anak-anaknya dengan baik,
sehingga menghambat pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa anak. Bahkan terkadang tekanan
ekonomi menimbulkan tekanan jiwa karena sering adanya konflik masalah ekonomi.

e). Kedudukan anak dalam keluarga

Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanya perhatian orangtua seluruhnya tercurah pada anak itu
sehingga anak tersebut mempunyai sifat manja, menarik perhatian dengan cara kekanak-kanakan dan
sebagainya. Sedangkan anak yang mempunyai banyak saudara , orang tua akan sibuk membagi
perhatian ke anak-anaknya sehingga anak tersebut akan lebih mandiri.

D. Tugas Perkembangan Fase Peserta Didik

1. Tugas-tugas perkembangan fase bayi dan kanak-kanak

Beberapa tugas perkembangan yang muncul dan harus dikuasai oleh anak pada fase ini adalah :

a). Belajar berjalan. Pada usia sekitar satu tahun, tulang dan otot-otot bayi telah cukup kuat untuk
melakukan gerakan berjalan. Berjalan merupakan puncak perkembangan gerak pada masa bayi.

b). Belajar mengambil makanan, Makanan merupakan kebutuhan biologis utama pada manusia.
Dengan diawali oleh kemampuan mengambil dan memakan sendiri makanan yang dibutuhkannya, bayi
telah memulai usaha memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya.
c). Belajar berbicara. Melalui tugas ini anak mempelajari bunyi-bunyi yang mengandung arti dan
berusaha mengkomunikasikannya dengan orang-orang di sekitarnya.

d). Belajar mengontrol cara-cara buang air. Pengontrolan cara buang air bukan hanya berfungsi
menjaga kebersihan, tetapi juga menjadi indicator utama kemampuan berdiri sendiri, pengendalian diri
dan sopan santun.

e). Belajar mengetahui jenis kelamin. Pengenalan tentang jenis kelamin sangat penting bagi
pembentukan peranan dirinya serta penentuan bentuk perlakuan dan interaksi baik dengan jenis
kelamin yang sama maupun yang berbeda dengan dirinya.

f). Menguasai stabilitas jasmaniah. Pada masa bayi kondisi fisiknya sangat labil dan peka, mudah sekali
berubah dan kena pengaruh dari luar. Pada akhir masa kanak-kanak ia harus memiliki jasmani yang
stabil, kuat, sehat, seimbang agar mampu melakukan tuntutan-tuntutan perkembangan selanjutnya.

g). Belajar hubungan social yang baik dengan orang tua, saudara serta orang-orang dekat lainnya.
Karena anak selalu berhubungan dengan orang lain.

h). Belajar membedakan mana yang baik dan tidak baik serta pengembangan hati nurani. Sesuai
dengan kemampuannya anak dituntut telah mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana yang
tidka baik, lebih jauh ia dituntut untuk melakukan perbuatan yang baik dan menghindarkan perbuatan
yang tidak baik.

2. Tugas-tugas perkembangan masa anak

a). Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. Ketrampilan fisik seperti
menangkap,melempar,menendang bola, berenang,mengendarai sepeda dll.

b). Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang
berkembang, seperti dapat memelihara kesehatan dan keselamatan dirinya.

c). Belajar berkawan dengan teman sebaya.

d). Belajar melakukan peranan social sebagai laki-laki atau wanita.

e). Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar, yaitu membaca, menulis, dan
berhitung.

f). Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. Anak dituntut telah mampu menghargai perbuatan-
perbuatan yang sesuai dengan moral, dapat melakukan control terhadap perilakunya sesuai dengan
moral.
g). Memiliki kemerdekaan pribadi. Anak mampu memilih, merencanakan, dan melakukan pekerjaan
atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tuanya atau orang dewasa lainnya.

h). Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok social. Anak diharapkan telah memiliki sikap
yang tepat terhadap lembaga-lembaga dan unit atau kelompok-kelompok social yang ada dalam
masyarakat.

3. Tugas-tugas perkembangan masa remaja

a). Mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengan sebaya dan jenis kelamin lain.

b). Mampu melakukan peran-peran social sebagai laki-laki dan wanita.

c). Menerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya secara efektif.

d). Memiliki keberdirisendirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

e). Memiliki perasaan mampu berdiri sendiri dalam bidang ekonomi.

f). Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk sesuatu pekerjaan.

g). Belajar mempersiapkan diri untuk perkawinan dan hidup berkeluarga.

h). Mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat.

i). Memiliki perilaku social seperti yang diharapkan masyarakat.

j). Memiliki seperangkat nilai yang menjadi pedoman bagi perbuatannya.

4. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa muda

a). Memilih pasangan hidup.

b). Belajar hidup bersama pasangan hidup.

c). Memulai hidup berkeluarga.

d). Memelihara dan mendidik anak.

e). Mengelola rumah tangga.

f). Memulai kegiatan pekerjaan.


g). Bertanggung jawab sebagai warga masyarakat, warga Negara.

h). Menemukan persahabatan dalam kelompok social.

5. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa

a). Memiliki tanggung jawab social dan kenegaraan sebagai orang dewasa.

b). Mengembangkan dan memelihara standar kehidupan ekonomi.

c). Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
berbahagia.

d). Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu senggang sebagai orang dewasa, hubungan dengan
pasangan-pasangan keluarga lain sebagai pribadi.

e). Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sebagai orang setengah
baya.

f). Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua.

6. Tugas-tugas perkembangan pada masa usia lanjut, adalah :

a). Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin menurun.

b). Menyesuaikan diri dengan situasi pension dan penghasilan yang emakin berkurang.

c). Menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup.

d). Membina hubungan dengan sesame usia lanjut.

e). Memenuhi kewajiban-kewajiban social dan kenegaraan.

f). Memelihara kondisi dan kesehatan.

g). Kesiapan menghadapi kematian.


8

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organism menuju tingkat
kedewasaanya atau kematangannya ( maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan, baik menyangkut fisik ( jasmaniah ) maupun psikis ( rohani )”.

2. Secara global, seluruh proses perkembangan individu berlangsung dalam tiga tahapan, yaitu Tahapan
proses konsepsi, Tahapan proses kelahiran, Tahapan proses perkembangan individu bayi tersebut
menjadi seorang pribadi yang khas.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan terdiri dari faktor dalam dan faktor luar.

4. Tugas-tugas fase perkembangan dibagi menjadi Perkembangan fase bayi dan kanak-kanak,
perkembangan masa anak, perkembangan masa remaja, perkembangan masa dewasa muda,
perkembangan masa dewasa, perkembangan masa usia lanjut.

B. Saran

1. Bagi Tenaga pendidik agar digunakan sebagai acuan dalam mendidik dan menambah referensi-
referensi dalam mendidik.

2. Bagi Orang tua agar mengerti pentingnya materi ini dalam mendidik anak-anaknya, supaya anak-
anaknya berkembang dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

https://santoson111.blogspot.com/2018/12/makalah-perkembangan-peserta-didik.html?m=1
10

Anda mungkin juga menyukai