Anda di halaman 1dari 26

KISI – KISI TEST

“Belajar Dan Aspek Potensi Dan Perbedaan Karakteristik


Inteligensi, Bakat, Minat, Kepribadian, Gaya Belajar, Keterampilan Belajar,
Kebutuhan Khusus”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Kependidikan
Dosen Pengampuh :Prof.Dr., Sri Milfayetty. MS.Kons.

DisusunOleh :

NANDI FEBRI SAPUTRA (5211151004)


ANNISA RIZKI AGUSTI (5213151002)
DEVI DAMANIK (5211151005)
FRILIA ARIANI (5213151005)
MUHAMMAD AYUB (5211151014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
MATERI INDIKATOR DESKRIPTOR SOAL TKT SOAL TKT SOAL TKT
KOGNITIF 5 KOGNITIF 6 KOGNITIF 7
BLOOM : BLOOM : BLOOM :
ANALISIS EVALUASI MENCIPTA
Belajar dan 1.Mahasiswa 1.Mahasiswa 1.Pada anak 1.Mengapa 1.Penelitian
aspek mampu mencari tahu yang seorang studi kasus
potensi dan mengitentifikasi dan memiliki pendidik ini
perbedaan dan membuat mempelajari keterbatasan harus dilaksanakan
karakteristi suasana belajar karakteritik seperti memahami di SMAN 8
k dalam peserta didik peserta didik latar Malang.
memahami dalam aspek yang berada belakang Subjek
1.Inteligens materi tersebut psikologinya. pada sekolah peserta
penelitian
i, bakat, dengan baik. luar biasa didiknya?
minat, 2.Mahasiswa yang
(SLB),apakah
kepribadian 2.Mampu mencari meraka a.Agar dieksplorasi
, gaya menjelaskan reerensi mampu untuk pendidik terdiri dari
belajar, kembali setiap dengan sumber menangkap dapat seperti empat siswa
keterampila materi dan yang terbaru setiap apa gaya kelas XI
n belajar. tujuan dan terpercaya. pembelajaran belajar yang MIPA,
pembelajaran yang cocok untuk pemilihan
2.Kebutuha materi dan sub – 3.Mahasiswa diterapkan si peserta partisipan ini
n khusus. subnya. dapat mengkaji pada SLB didik disesuaikan
materi beserta tersebut,dan b.Agar dengan
3.dapat subnya dalam bagaimanaka pendidik tujuan
meentukan kehidupan h cara peserta dapat penelitian
contoh dalam sehari-hari. didik yang menentukan secara
kehidupan memiliki jadwal purposive.
sehari-hari. keterbatasan pembelajaran
Keempat
tersebut yang cocok
4.Dapat partisipan
menyerap c.Agar
menerapkan pendidik (CAF, AS, YR,
pembelajaran
bahan materi pada SLB mengenal DP) dipilih
yang sudah tersebut? orang tua berdasarkan
dipelajara peserta didik instrumen
beserta sub – 2.Seorang d.Agar self-rating
subnya dalam peserta didik pendidik scale of self-
kehidupan selalu tidak capek directed
sehari-hari. bertingkah saat mengajar learning of
aneh, seperti e.Agar physics
selalu diam pendidik learning
saat dikelas, mendapat (SRSSDLPL)
sering tidak gaji yang yang
mengumpulk besar dilanjutkan
an tugas, dan dengan
juga 2.Apa yang
observasi
terkadang ia harus
sampai cabut dilakukan dan
dari jam pendidik wawancara
belajar, ketika peserta singkat.
apakah yang didik sering Keempat
terjadi pada bolos sekolah partisipan
pesrta didik atau bolos diobservasi
tersebut saat jam selama
sehingga ia pelajaran?
mengikuti
berprilaku
a.Pendidik kegiatan
seperti itu?
menelpon pembelajara
3.Seorang orang tua n di kelas
anak sangat peserta didik dan di
suka bermain b.Pendidik lakukan
gitar tetapi menghukum wawancara
orang tuanya keras peserta lanjutan.
tidak didik Dokumentasi
memperboleh c.Pendidik yang
kan anaknya tidak dilakukan
untuk melakukan selama
bermain apa-apa penelitian
gitar, d.Pendidik melalui
melainkan bertanya pada catatan
orang tua teman peserta
lapangan,
tersebut ingin didik
perekaman
anaknya e.Pendidik
untuk pan dai memberikan suara dan
menari arahan, dokumentasi
karena nasehat foto. Proses
anaknya kepada pengumpula
adalah peserta didik n data
seorang dan juga tersebut
perempuan. pendidik menghasilka
Hal ini sangat harus lebih n
tidak disukai mengenal dokumentasi
oleh anak peserta didik gambar dan
tersebut yang seperti transkrip
sehingga ia itu baik aktivitas
sering dalam partisipan
melawan lingkungan selama
kepada orang bermainnya
belajar di
tuanya dan dan juga
kelas dan
juga ia latar
bertindak belakang saat
tidak baik dalam wawancara.
saat keluarganya, Hasil
Penelitian :
disekolah, sehingga Hasil
seperti pendidik penelitian
melawan dapat menunjukka
pada guru, memrikan n terdapat
tidak tindakan empat
mengerjakan yang dapat karakter
tugas, dan merubah yang
lain-lain. peserta didik
mewakili
Apakah yang menjadi
masing-
terjadi lebih baik
kepada anak masing
perempuan 3.Ada tingkat
tersebut seorang keterampilan
sehingga peserta didik SDL.
membuat dia yang selalu Perbedaan
berprilaku diam saat karakteristik
seperti itu? pembelajarn pada masing-
berlangsung masing
4.Hampir pada salah tingkat
semua satu mata keterampilan
peserta didik pelajaran, SDL ditinjau
dalam satu tetapi dia berdasarkan
kelas tidak aktif saat lima aspek.
memahami berada pada
Aspek
materi pembelajaran
tersebut
pembeajaran dimata
yang pelajaran adalah
diampuh oleh yang lainnya. kesadaran,
seorang Apakah yang strategi
pendidik. harus belajar,
Apakah yang diberbuat kegiatan
salah dari pendidik belajar,
kasus yang evaluasi,
tersebut, mengampuh dan,
sehingga mata kemampuan
hamper pelajaran interpersonal
semua yang peserta . Siswa
peserta didik didik tersebut tingkat
tidak paham selalu diam, empat
bahan ajaran disaat memiliki
yang pendidik
kesadaran
diampuh oleh sedang
belajar yang
pendidik mengajar?
tersebut? tinggi namun
a.Pendidik kurang
5.Apa yang hanya diam dalam hal
harus dan tidak strategi dan
dilakuakan perduli evaluasi
pendidik b.Pendidik belajar.
ketika peserta memberikan Siswa tingkat
didik selalu hukuman tiga cakap
mengeluh pada peserta secara
ataupun didik interpersonal
malas atau c.Pendidik dan rendah
pasif saat menanyai
untuk
pembelajaran kepada
strategi
berlangsung peserta didik
dan apa mengapa ia belajar.
penyebab seperti itu Siswa tingkat
peserta didik dan member dua memiliki
berprilaku nasehat juga interpersonal
seperti itu? arahan, dan yang cukup
mencoba namun
mengganti memiliki
gata kesadaran
pembelajara belajar yang
yang rendah.
mungkin Sedangkan
dapat siswa tingkat
merubah satu adalah
peserta didik siswa yang
menjadi
kurang
lebih aktif
berminat
saat
pembelajara untuk belajar
n sehingga
berlangsung kelima aspek
d.Pendidik belajar
berhenti rendah.
mengajar 2. Contoh
e.Pendidik kasus yang
melapor berhubungan
kepada atasan dengan
sekolah kedua hal itu
(Fluid dan
4.Dalam Crystallized
proses Intellegence)
pembelajara adalah ketika
n, agar masuk
proses semester 2
pembelajara ini. Ketika
n dapat semester 1,
berjalan saya tidak
dengan sering atau
efektif maka jarang
guru sebagai membaca
pendidik buku untuk
perlu materi
mempunyai esoknya.
sikap sebagai Terkhusus
berikut, mata kuliah
kecuali : Psikologi
a.Mendorong Umum 1,
siswa untuk karena
membuat bukunya
keputusan sangat tebal
sendiri. dan
b.Memberi berbahasa
balikan dan Inggris. Jadi,
pengayaan saya hanya
sebagaimana mendengark
diperlukan. an dari
c.Mengusaha penjelasan
kan suasana dosen dan
belajar yang presentasi
menyenangk dari
an. kelompok.
d.Memasukk Dan hasil
an unsur dari proses
yang tidak belajar yang
diperkirakan tidak baik ini
sebelumnya. menjalar
e.Menyusun hampir ke
prosedur seluruh
yang tidak mata kuliah
tepat untuk dan saya
mengerjakan menjadi
tugas. terbiasa
5.Dalam dengan cara
kaitannya belajar yang
dengan seperti itu.
upaya untuk Ketika
memotivasi memasuki
belajar siswa semester 2,
dan agar semuanya
proses pun
pembelajara berubah.
n Semua mata
berlangsung kuliah
efektif, maka menuntut
seorang mahasiswa
pendidik termasuk
perlu saya untuk
mengacu membaca
pada : buku
a.Metode sebelum
pembelajara masuk
n kuliah.
b.Pendeketa Terkhusus
n mata kuliah
pembelajara Psikologi
n Umum 2,
c.Strategi yang
pembelajara meminta
n. bukti bahwa
d.Gaya kita telah
pembelajara membaca
n. sebelumnya,
e.Kemampua yaitu
n belajar. resume.
Awalnya
saya sangat
malas
mengerjakan
nya. tetapi,
karena ini
merupakan
kewajiban
dan juga
merupak
nilai tugas,
maka saya
selalu
mengerjakan
nya.
Sehingga,
kebiasaan
membaca
buku
sebelum
masuk,
menjalar
untuk semua
mata kuliah
lain.
Hasil
Penelitian :
Yang
menjadi
Fluid
Intelligence
adalah saya
mengikuti
cara baru
dalam cara
belajar saya
yaitu
membaca
terlebih
dahulu dan
membuat
resume dari
yang saya
baca. Dan
yan menjadi
Crystallized
intelligence
adalah saya
menerapkan
cara belajar
saya yang
baru
( membaca
lalu membuat
resume) ke
mata kuliah
yang lainnya.
3. Seorang
anak laki-laki
berumur lima
tahun dari
keluarga
sederhana,
ibu
berpendidika
n SD dan
ayah tamat
SMA. Rifa’i
adalah anak
bungsu dari
tiga
bersaudara,
semuanya
laki-laki.
Pada umur 2-
3 tahun Fai
menjadi buah
bibir
masyarakat
Indonesia
karena sering
ditampilkan
di media
massa, surat
kabar,
majalah,
televisi. Ia
disebut –
sebut
sebagai’’ana
k genius’’
karena pada
umur 2-3
tahun sudah
hafal nama-
nama menteri
cabinet
Indonesia,
kepala
negara dan
bendahara
dari barbagai
negara,
berbagai ayat
suci Al
Qur’an, dan
dapat dengan
lancar
mengucapka
n teks
proklamasi.
Keluarga Fai
tinggal di
rumah
kontrakan
kecil yang
terletak di
gang yang
penduduknya
sangat padat.
Luas
rumahnya
kurang dari
50m², terdiri
dari ruang
tamu yang
juga dipakai
untuk
menggantung
kan pakaian
dan cucian,
dan sekaligus
merupakan
ruang
belajar.
Ruang
keluarga
dengan satu
televisi
berwarna,
juga tampak
padat. Satu
kamar tidur
digunakan
oleh orang
tua dan tiga
anak.
Fasilitas
belajar yang
tersedia
sangat
terbatas.
Hasil
Penelitian :
Dilihat dari
kasus Rifai.
Fai memiliki
taraf
kecerdasan
yang
tergolong
cukup tinggi.
Kemampuan
menggunaka
n koordinasi
psikomotorik
berkembang
lebih baik
daripada
penalaran
herbalnya.
Fai cukup
menguasai
dasar-dasar
skolastik
pada umur 4
tahun yang
diperlukanny
a sebagai
persiapan
masuk kelas
1 SD.
Faktor yang
mempengaru
h
perkembanga
n bakat Rifai:
1.
Lingkungan
anak
Pada kasus
Rifai kondisi
sosial
ekonomi
yang kurang
menunjang
keluarga ini
sehngga
orang tuanya
tidak dapat
mengikutsert
akan Fai
pada
berbagai
kegiatan
yang
ditawarkan
disekolah
karena tidak
mampu
membiayainy
a yang
mengakibatk
an Rifai
krmmpusnny
s dalam
berfikir
kreatif
kurang
menonjol.
4. SD
Muhammadi
yah
Karangbendo
Yogyakarta
merupakan
sekolah yang
dapat

dikategorika
n sekolah
yang cukup
bagus,
dimana
sekolah
tersebut
memiliki
sarana dan

prasarana
yang cukup
memadai
untuk
digunakan
dalam
melancarkan
proses
pembelajaran
.

Kemudian
guru-gurunya
sangat
terampil
dalam
mengembang
kan materi
pembelajaran
.

Adapun yang
menarik
perhatian
peneliti
untuk
melakukan
penelitian di
sekolah ini

adalah siswa-
siswinya
yang terlihat
aktif,
semangat dan
banyak
bergerak
ketika berada
didalam
kelas
maupun di
luar kelas
ketika jam
istirahat,
banyak
terlihat anak-
anak
perempuan

bermain
lompat tali,
lari-larian
dan anak
laki-laki
bermain bola
dan ada juga
yang saling
kejar dan
beberapa
anak sedang
memainkan
permainan
bermain
peran.
Kemudian
ada juga

yang sedang
melakukan
sholat Dhuha
karena sholat
Dhuha
merupakan
kegiatan
sekolah

yang tidak
diwajibkan
akan tetapi
menjadi
pembiasaan
untuk semua
siswa. Maka

berdasarkan
hal tersebut,
peneliti ingin
melakukan
penelitian di
sekolah ini
untuk

mengetahui
perkembanga
n fisik
motorik
siswa dan
proses
pembelajaran
yang
berlangsung

di dalam
kelas
sehingga
dapat
melahirkan
siswa-siswi
yang aktif,
rajin dan
semangat.

Permasalaha
n tersebut
menjadi
fokus peneliti
untuk
memecahkan
permasalaha
n terkait

dengan
perkembanga
n fisik
motorik anak
usia sekolah
dasar.
Adapun
penjabaran

permasalaha
n yang
peneliti dapat
selesaikan
adalah (1)
bagaimana
perkembanga
n fisik pada

anak usia
sekolah dasar
?, (2)
bagaimana
perkembanga
n motorik
pada anak
usia sekolah

dasar ?, dan
(3)
bagaimana
perkembanga
n fisik
motorik pada
anak usia
sekolah
dasar?.
Hasil
Penelitian :
Perkembanga
n fisik adalah
pertumbuhan
dan
perubahan
yang terjadi
pada tubuh

seseorang.
Perubahan
yang paling
jelas terlihat
adalah
perubahan
pada bentuk
dan ukuran
tubuh.
Sedangkan
Perkembanga
n motorik
merupakan
perkembanga
n dari segala
bentuk
perubahan
yang terjadi
secara
progresif
pada
kemampuan
anak untuk
dapat
melakukan
berbagai
gerakan yang
diperoleh
melalui
interaksi
antara faktor
kematangan
(maturation)
dan latihan
atau
pengalaman
(experiences)
selama
kehidupan
yang dapat
dilihat
melalui
perubahan/pe
rgerakan
yang
dilakukan.
Peneliti dapat
menemukan
banyak
aktivitas
siswa
diantaranya
dalam proses
pembelajaran
terlihat
bahwa
aktivitas
siswa sangat
beragam.
Mulai dari
bagaimana
cara mereka
bergerak,
bergaul,
bertindak dan
berinteraksi
dengan
teman
disekitarnya.
Kemudian
dari
keterampilan
guru dalam
mengembang
kan
kreativitas
anak
sehingga
dapat
menghasilka
n anak yang
memiliki
perkembanga
n fisik
motorik yang
mampu
beradaptasi
dalam
lingkungan
kelas,
sekolah, dan
di luar
sekolah.
Segala
kegiatan itu
bersifat
positif
sehingga
akan mampu
membentuk
dan
melahirkan
siswa yang
memiliki
kepribadian
yang hebat,
cerdas,
terampil,
cakap,
kreatif, dan
berakhlak
mulia.
5.
Perkembanga
n emosioanl
merupakan
kemampuan
dan
kompetensi
serta hasil
belajar anak
yang ingin
dicapai
dalam
kemampuan
mengenal
lingkungan
sosial,
peranan
masyarakat,
mengenal
alam,mengen
al lingkungan
sekitar dan
menghargai
keberagamaa
n sosial dan
yang ada
disekitar
anak
sehingga
anak
memiliki
konsep diri,
sikap positif
terhadap
belajar,
memiliki
kontrol diri
yang baik
dan memiliki
rasa empati
pada orang
lain.Anak-
anak usia 4-6
tahun
merupakan
anak-anak
yang berada
pada masa
pra sekolah
dimana pada
masa ini
anak
memiliki
emosi yang
sangat kuat
sehingga
dibutuhkan
pengajaran
dan
bimbingan
dari orang
tua atau guru
agar emosi
anak berjalan
dengan baik.
Berkaitan
denga itu,
maka
diperlukan
pembahasan
mengenai
perkembanga
n emosinal
pada anak.
Tujuan
penelitian
untuk
mendeskripsi
kan
gambaran
perkembanga
n emosi anak
yang
mengikuti
PAUDdan
anak yang
tidak
mengikuti
PAUD, serta
perbedaan
perkembanga
n emosi
diantara anak
yang
mengikuti
PAUDdan
anak yang
tidak
mengikuti
PAUD di TK
Permata
Bunda.
Penelitian ini
menggunaka
n rancangan
penelitian
kualitatif
dengan
menggunaka
n pendekatan
studi kasus.
Data
penelitian
yang
digunakan
berupa
paparan data
yang
dilakukan
dengan
menggunaka
n teknik
wawancara,
obseravasi,
dan
dokumentasi.
Instrumen
yang
digunakan
untuk
mengumpulk
an data
berupa
insturmen
manusia,
yaitu peneliti
sendiri.
Untuk
menjaga
keabsahan
data,
dilakukan
kegiatan
trianggulasi
data.
Kegiatan
analisis data
dimulai dari
tahap
penelahaan
data, tahap
identifikasi
dan
klasifikasi
data, dan
tahap
evaluasi data.
Hasil
Penelitian :
Hasil
penelitian ini
menunjukkan
. Pertama,
bahwaanak
yang
mengikuti
PAUD
memiliki
sikap
kemandirian
dalam setiap
kegiatan
yang ada
disekolah
dan
dilingkungan
rumah, anak
juga
memiliki
interaksi
yang baik
terhadap
orang lain
sehingga
anak menjadi
sosok yang
mudah
berteman dan
bermain
dengan siapa
saja. Selain
itu anak juga
dapat belajar
mengontrol
perasaannya
jika tidak
sesuai
dengan
kehendak,
anak juga
belajar untuk
menghargai
dan
menghormati
orang yang
lebih tua.
Ketika
berada di
lingkungan
luar anak
dapat
memahami
apa saja yang
boleh dia
lakukan dan
apa saja yang
tidak boleh
dia lakukan
sehingga
anak lebih
terbiasa
untuk
menjaga
kebersihan
diri dengan
menjaga
dirinnya
sendiri
terhadap
lingkungan.
Kedua,
emosional
anak yang
berasal dari
Non-Paud
menunjukkan
bahwa anak
memiliki
tingkat
kemandirian
yang kurang
dalam setiap
aktifitas yang
dilakukan
disekolah,
anak juga
kurang bisa
beriteraksi
dengan baik
terhadap
teman
sehinga anak
tidak
memiliki
teman dalam
bermain.
Anak
cenderung
menampakan
sikap
agresifnya
ketika ingin
berteman
seperti
mendorong,
mencubit,
memukul
sehingga
membuat
anak-anak
yang lain
menjauh.
Dalam
kegiatan
bermain anak
kurang bisa
memahami
aturan yang
ada dan tata
cara bermain
yang baik,
sehingga
anak
cendrung
bermain
tanpa aturan
yang baik
dan benar.
Begitu juga
dalam
menghargai
orang lain
anak kurang
bisa
mendengarka
n jika guru
atau orang
lain
berbicara.
Dalam
menjaga
dirinya
sendirinya
anak juga
kurang bisa
memahami
apa yang
boleh
dilakukan
dan apa yang
tidak boleh
dilakukan
sehingga
membuat
anak kurang
mampu
dalam
menjaga
kebersihan
dan kerapian
diri.
Ketiga,
terdapat
perbedaan
perkembanga
n emosional
anak yang
berasal dari
Paud dan
Non-Paud.
Anak yang
berasal dari
PAUD
memiliki
tingkat
kemandirian
yang baik,
dapat
mengendalik
an
perasaannya
ketika
berinteraksi
dengan
teman, selain
itu anak juga
bisa
menghargai
orang lain
dan dirinya
sendiri.
Sedangkan
anak yang
tidak berasal
dari PAUD
memiliki
tingkat
kemandirian
yang kurang
baik, kurang
bisa
mengendalik
an
perasaannya
ketika
berinteraksi
dengan
teman, dan
belum bisa
menghargai
orang lain
ataupun
dirinya
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai