DisusunOleh :
dikategorika
n sekolah
yang cukup
bagus,
dimana
sekolah
tersebut
memiliki
sarana dan
prasarana
yang cukup
memadai
untuk
digunakan
dalam
melancarkan
proses
pembelajaran
.
Kemudian
guru-gurunya
sangat
terampil
dalam
mengembang
kan materi
pembelajaran
.
Adapun yang
menarik
perhatian
peneliti
untuk
melakukan
penelitian di
sekolah ini
adalah siswa-
siswinya
yang terlihat
aktif,
semangat dan
banyak
bergerak
ketika berada
didalam
kelas
maupun di
luar kelas
ketika jam
istirahat,
banyak
terlihat anak-
anak
perempuan
bermain
lompat tali,
lari-larian
dan anak
laki-laki
bermain bola
dan ada juga
yang saling
kejar dan
beberapa
anak sedang
memainkan
permainan
bermain
peran.
Kemudian
ada juga
yang sedang
melakukan
sholat Dhuha
karena sholat
Dhuha
merupakan
kegiatan
sekolah
yang tidak
diwajibkan
akan tetapi
menjadi
pembiasaan
untuk semua
siswa. Maka
berdasarkan
hal tersebut,
peneliti ingin
melakukan
penelitian di
sekolah ini
untuk
mengetahui
perkembanga
n fisik
motorik
siswa dan
proses
pembelajaran
yang
berlangsung
di dalam
kelas
sehingga
dapat
melahirkan
siswa-siswi
yang aktif,
rajin dan
semangat.
Permasalaha
n tersebut
menjadi
fokus peneliti
untuk
memecahkan
permasalaha
n terkait
dengan
perkembanga
n fisik
motorik anak
usia sekolah
dasar.
Adapun
penjabaran
permasalaha
n yang
peneliti dapat
selesaikan
adalah (1)
bagaimana
perkembanga
n fisik pada
anak usia
sekolah dasar
?, (2)
bagaimana
perkembanga
n motorik
pada anak
usia sekolah
dasar ?, dan
(3)
bagaimana
perkembanga
n fisik
motorik pada
anak usia
sekolah
dasar?.
Hasil
Penelitian :
Perkembanga
n fisik adalah
pertumbuhan
dan
perubahan
yang terjadi
pada tubuh
seseorang.
Perubahan
yang paling
jelas terlihat
adalah
perubahan
pada bentuk
dan ukuran
tubuh.
Sedangkan
Perkembanga
n motorik
merupakan
perkembanga
n dari segala
bentuk
perubahan
yang terjadi
secara
progresif
pada
kemampuan
anak untuk
dapat
melakukan
berbagai
gerakan yang
diperoleh
melalui
interaksi
antara faktor
kematangan
(maturation)
dan latihan
atau
pengalaman
(experiences)
selama
kehidupan
yang dapat
dilihat
melalui
perubahan/pe
rgerakan
yang
dilakukan.
Peneliti dapat
menemukan
banyak
aktivitas
siswa
diantaranya
dalam proses
pembelajaran
terlihat
bahwa
aktivitas
siswa sangat
beragam.
Mulai dari
bagaimana
cara mereka
bergerak,
bergaul,
bertindak dan
berinteraksi
dengan
teman
disekitarnya.
Kemudian
dari
keterampilan
guru dalam
mengembang
kan
kreativitas
anak
sehingga
dapat
menghasilka
n anak yang
memiliki
perkembanga
n fisik
motorik yang
mampu
beradaptasi
dalam
lingkungan
kelas,
sekolah, dan
di luar
sekolah.
Segala
kegiatan itu
bersifat
positif
sehingga
akan mampu
membentuk
dan
melahirkan
siswa yang
memiliki
kepribadian
yang hebat,
cerdas,
terampil,
cakap,
kreatif, dan
berakhlak
mulia.
5.
Perkembanga
n emosioanl
merupakan
kemampuan
dan
kompetensi
serta hasil
belajar anak
yang ingin
dicapai
dalam
kemampuan
mengenal
lingkungan
sosial,
peranan
masyarakat,
mengenal
alam,mengen
al lingkungan
sekitar dan
menghargai
keberagamaa
n sosial dan
yang ada
disekitar
anak
sehingga
anak
memiliki
konsep diri,
sikap positif
terhadap
belajar,
memiliki
kontrol diri
yang baik
dan memiliki
rasa empati
pada orang
lain.Anak-
anak usia 4-6
tahun
merupakan
anak-anak
yang berada
pada masa
pra sekolah
dimana pada
masa ini
anak
memiliki
emosi yang
sangat kuat
sehingga
dibutuhkan
pengajaran
dan
bimbingan
dari orang
tua atau guru
agar emosi
anak berjalan
dengan baik.
Berkaitan
denga itu,
maka
diperlukan
pembahasan
mengenai
perkembanga
n emosinal
pada anak.
Tujuan
penelitian
untuk
mendeskripsi
kan
gambaran
perkembanga
n emosi anak
yang
mengikuti
PAUDdan
anak yang
tidak
mengikuti
PAUD, serta
perbedaan
perkembanga
n emosi
diantara anak
yang
mengikuti
PAUDdan
anak yang
tidak
mengikuti
PAUD di TK
Permata
Bunda.
Penelitian ini
menggunaka
n rancangan
penelitian
kualitatif
dengan
menggunaka
n pendekatan
studi kasus.
Data
penelitian
yang
digunakan
berupa
paparan data
yang
dilakukan
dengan
menggunaka
n teknik
wawancara,
obseravasi,
dan
dokumentasi.
Instrumen
yang
digunakan
untuk
mengumpulk
an data
berupa
insturmen
manusia,
yaitu peneliti
sendiri.
Untuk
menjaga
keabsahan
data,
dilakukan
kegiatan
trianggulasi
data.
Kegiatan
analisis data
dimulai dari
tahap
penelahaan
data, tahap
identifikasi
dan
klasifikasi
data, dan
tahap
evaluasi data.
Hasil
Penelitian :
Hasil
penelitian ini
menunjukkan
. Pertama,
bahwaanak
yang
mengikuti
PAUD
memiliki
sikap
kemandirian
dalam setiap
kegiatan
yang ada
disekolah
dan
dilingkungan
rumah, anak
juga
memiliki
interaksi
yang baik
terhadap
orang lain
sehingga
anak menjadi
sosok yang
mudah
berteman dan
bermain
dengan siapa
saja. Selain
itu anak juga
dapat belajar
mengontrol
perasaannya
jika tidak
sesuai
dengan
kehendak,
anak juga
belajar untuk
menghargai
dan
menghormati
orang yang
lebih tua.
Ketika
berada di
lingkungan
luar anak
dapat
memahami
apa saja yang
boleh dia
lakukan dan
apa saja yang
tidak boleh
dia lakukan
sehingga
anak lebih
terbiasa
untuk
menjaga
kebersihan
diri dengan
menjaga
dirinnya
sendiri
terhadap
lingkungan.
Kedua,
emosional
anak yang
berasal dari
Non-Paud
menunjukkan
bahwa anak
memiliki
tingkat
kemandirian
yang kurang
dalam setiap
aktifitas yang
dilakukan
disekolah,
anak juga
kurang bisa
beriteraksi
dengan baik
terhadap
teman
sehinga anak
tidak
memiliki
teman dalam
bermain.
Anak
cenderung
menampakan
sikap
agresifnya
ketika ingin
berteman
seperti
mendorong,
mencubit,
memukul
sehingga
membuat
anak-anak
yang lain
menjauh.
Dalam
kegiatan
bermain anak
kurang bisa
memahami
aturan yang
ada dan tata
cara bermain
yang baik,
sehingga
anak
cendrung
bermain
tanpa aturan
yang baik
dan benar.
Begitu juga
dalam
menghargai
orang lain
anak kurang
bisa
mendengarka
n jika guru
atau orang
lain
berbicara.
Dalam
menjaga
dirinya
sendirinya
anak juga
kurang bisa
memahami
apa yang
boleh
dilakukan
dan apa yang
tidak boleh
dilakukan
sehingga
membuat
anak kurang
mampu
dalam
menjaga
kebersihan
dan kerapian
diri.
Ketiga,
terdapat
perbedaan
perkembanga
n emosional
anak yang
berasal dari
Paud dan
Non-Paud.
Anak yang
berasal dari
PAUD
memiliki
tingkat
kemandirian
yang baik,
dapat
mengendalik
an
perasaannya
ketika
berinteraksi
dengan
teman, selain
itu anak juga
bisa
menghargai
orang lain
dan dirinya
sendiri.
Sedangkan
anak yang
tidak berasal
dari PAUD
memiliki
tingkat
kemandirian
yang kurang
baik, kurang
bisa
mengendalik
an
perasaannya
ketika
berinteraksi
dengan
teman, dan
belum bisa
menghargai
orang lain
ataupun
dirinya
sendiri.