Anda di halaman 1dari 8

Nama : Gregory Stevanus Gultom

NPM : 2109020016
Semester II
UTS SPM
1. Beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan keluarga tidak berumur panjang, salah
satunya yang utama adalah kurang suksesnya generasi pertama mempersiapkan atau
melakukan transfer pengetahuan kepada generasi kedua dan berikutnya. Akibatnya,
pemimpin baru perusahaan keluarga ini menjadi kurang matang dan tidak mampu
beradaptasi dengan persaingan yang dihadapi, padahal menurut Kotter (1996) mengatakan
bahwa peran seorang pemimpin sangatlah penting sebagai penentu kesuksesan kinerja
perusahaan (dalam Soedibyo, 2012).
Penelitian dari Thomas dan Jill (2002) mengatakan bahwa kebanyakan dari perusahaan
keluarga akan dihadapkan pada konflik yang muncul dari adanya tumpang tindih dari
system manajemen dan system keluarga. Tetapi ketika ke 3 sistem perusahaan keluarga
dapat dijalankan sesuai dengan baik maka keberhasilan dari perusahaan keluarga akan
terjamin. Dan kesuksesan dari perencanaan suksesi yang secara langsung juga menjamin
keberlangsungan perusahaan keluarga juga terjamin.
Succession Plan atau perencanaan suksesi adalah salah satu kunci bagi bisnis keluarga
untuk tetap bias survive. Tanpa perencanaan suksesi perusahaan keluarga akan dihadapkan
kepada dampak dan resiko akan kelangsungan hidup bisnis keluarga. Penelitian di Institute
of Chartered Accountants In Ireland tahun 2006 menyatakan bahwa 1 dari 5 perusahaan
keluarga dengan pemilik perusahaan yang berada di usia 60 tahun keatas belum memiliki
perencanaan suksesi. Banyak juga dari perusahaan ± perusahaan tersebut ditemukan
bahwa, konflik justru banyak muncul dari calon suksesor yang justru berasal dari dalam
keluarga dari pada calon suksesor yang berasal dari luar keluarga. (Anonymous, 2006)
Sistem di dalam perusahaan keluarga wajib menjadi sistem yang kompeten. Sistem bisnis
yang terdiri dari misi dan strategi organisasi dan juga mencakup elemen rancangan yang
beragam yang mendukung strategi bisnis, seperti struktur organisasi, sistem dan teknologi,
yang bersama ± sama dengan proses ± proses kunci yang membantu organisasi mencapai
tujuannya. Sistem kepemilikan atau pengelolaan mencakup status badan hukum
perusahaan, distribusi kepemilikan dewan direksi atau mekanisme pengelolaan lainnya,
serta tujuan dan aspirasi pemilik dan pengelola bisnis perusahaan.Akhirnya, sistem
keluarga mencakup keluarga yang memiliki kaitan dengan bisnis.Tujuan aspirasi keluarga,
peran dan hubungan masing ± masing budaya yang ada merupakan bagian ± bagian dari
sistem keluarga (Susanto dkk, 2008). Hubungan ketiga sistem ini juga melihat pentingnya
perencanaan suksesi yang terdapat di dalam sistem perusahaan keluarga. Hasil Peneltian
Sebelumnya Mandl (2008) mengemukakan bahwa sistem perusahaan keluarga yang baik
dapat menjamin kelangsungan bisnis serta keberhasilan dalam hal finasial manajemen.
Tetapi kebanyakan perusahaan malah memiliki kebiasaan dengan tidak memperhatikan
detail ± detail kecil dalam sistem perusahaan keluarga sebagai contoh yang dikemukakan
oleh Gurd (2012), kebanyakan dari perusahaan keluarga tidak menaruh struktur yang baik
dengan membedakan family system dengan management system. Terdapat banyak relasi
dalam keluarga yang mempengaruhi posisi jabatan dalam menjalankan perusahaan tanpa
melihat kompetensi dari orang tersebut. Selain itu masih ada campur tangan pihak keluarga
yang secara tidak langsung menjalankan perusahaan. Hal ± hal seperti ini mempengaruhi
secara langsung keberhasilan bisnis keluarga dengan berdampak negative yaitu, muncul
nya konfik ± konflik yang tidak perlu. Seperti contohnya masalah ± masalah internal dalam
keluarga bercampur dengan implementasi kerja (Mandl, 2008).
2. Proses Pengendalian Manajemen Anthony dan Govindarajan (2005:5), proses
pengendalian manajemen adalah proses yang dilakukan oleh seorang manajer untuk
memastikan bahwa orang-orang yang ada di dalam organisasi mengimplementasikan
strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Aktivitas-aktivitas yang terdapat pada proses
pengendalian manajemen ini antara lain:
1. Perencanaan strategis
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:3),
perencanaan strategis merupakan suatu proses yang digunakan untuk memutuskan
berbagai macam program yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi serta alokasi
sumber daya pada setiap program tersebut untuk jangka waktu beberapa tahun ke
depan. Menurut David dan David (2015:39), istilah manajemen strategik sama dengan
perencanaan strategik, istilah manajemen strategik digunakan dalam dunia bisnis,
sedangkan perencanaan strategik digunakan dalam dunia akademis. Tahap-tahap yang
digunakan dalam proses manajemen strategis antara lain:
a) Perumusan strategi Menurut David dan David (2015:39), dalam perumusan
strategi, seorang manajer harus memilih alternatif yang paling menguntungkan
untuk perusahaannya. Strategi yang telah ditentukan tersebut nantinya akan
menentukan keunggulan bersaing perusahaan dalam jangka waktu ke depan.
Menurut Pride dkk. (2015:267-268), dalam menyusun suatu strategi harus
dilakukan analisis mengenai faktor internal dan eksternal yang ada di perusahaan.
Analisis tersebut bernama analisis SWOT yang meliputi strengths (kekuatan),
weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), threats (ancaman). Kekuatan dan
kelemahan merupakan suatu keadaan yang terjadi di dalam perusahaan yang
mempengaruhi kemampuan perusahaan tersebut. Kekuatan merupakan hal yang
bersifat menguntungkan perusahaan dan menciptakan adanya kompetensi inti yaitu
apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik maka akan menunjukkan kelebihan
daripada pesaingnya sehingga dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan
kepuasan yang lebih kepada pelanggan. Sedangkan kelemahan merupakan suatu
kesulitan atau halangan yang terjadi di dalam perusahaan dalam menerapkan suatu
rencana. Peluang dan ancaman merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan.
Peluang merupakan hal yang harus dicari oleh perusahaan agar mendapatkan
keuntungan, sedangkan ancaman merupakan penghalang bagi perusahaan untuk
mencapai tujuannya.
b) Implementasi strategi Menurut David dan David (2015:40), dalam implementasi
strategi perusahaan diharuskan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun
kebijakan perusahaan, dan melakukan alokasi sumber daya sehingga strategi yang
telah dirumuskan dapat dijalankan dengan baik. Tahapan dalam implementasi
strategi sering disebut sebagai tahap aksi dari manajemen strategis. Implementasi
strategi merupakan tahapan paling sulit dalam manajemen strategis karena dalam
pelaksanaannya membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan pribadi.
Keberhasilan implementasi strategi bergantung pada kemampuan seorang manajer
untuk memotivasi karyawan, hal ini merupakan seni daripada ilmu.
c) Evaluasi strategi Menurut David dan David (2015:40), evaluasi strategi adalah
tahap akhir dalam manajemen strategis. Seorang manajer diharuskan untuk
mengetahui apakah terdapat strategi yang tidak dilakukan dengan baik. Hal tersebut
dapat dilihat apabila seorang manajer melakukan evaluasi terhadap strategi yang
telah ditetapkan tersebut. Evaluasi strategi memiliki tiga aktivitas yaitu (1) melihat
faktor eksternal dan internal yang digunakan dalam strategi, (2) melakukan
pengukuran atas strategi yang telah ditetapkan, (3) melakukan tindakan korektif
apabila terjadi ketidaksesuaian.

2. Penyusunan Anggaran
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:73), anggaran merupakan suatu alat penting
yang berguna untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek dalam suatu
organisasi. Menurut Hansen dan Mowen (2009:422), perencanaan dan pengendalian
memiliki suatu hubungan. Perencanaan berpandangan ke depan untuk melihat tindakan
yang dilakukan agar tujuan dicapai sedangkan pengendalian berpandangan ke belakang
untuk melihat hal yang terjadi secara aktual dan membandingkan dengan rencana yang
telah dibuat sebelumnya. Anggaran merupakan komponen kunci dari suatu
perencanaan. Anggaran berisi rencana keuangan yang ada di dalam perusahaan untuk
masa depan.
Menurut Rudianto (2009:26-28), dalam menyusun suatu anggaran terdapat beberapa
fase-fase yang digunakan. Fase-fase tersebut antara lain:
a) Membuat ramalan penjualan berdasarkan data penjualan pada tahun sebelumnya,
serta melihat macam-macam faktor eksternal yang ada. Faktor-faktor tersebut antara
lain tingkat inflasi, daya beli masyarakat, perubahan selera konsumen, dan sebagainya.
b) Membuat anggaran penjualan yang berhubungan dengan aktivitas penjualan.
Aktivitas tersebut seperti jumlah penjualan yang menjadi target pencapaian perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
c) Membuat anggaran produksi untuk menentukan jumlah barang yang akan di
produksi para periode tertentu. Anggaran produksi yang dibuat harus memperhatikan
jumlah persediaan awal dan akhir yang ada.
d) Hasil dari anggaran produksi yang telah dibuat, digunakan untuk menentukan jumlah
bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. Jumlah bahan baku tersebut
menjadikan dasar sebuah perusahaan untuk menyusun anggaran pembelian bahan
baku. Anggaran produksi tersebut juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun
anggaran tenaga kerja dan anggaran biaya overhead pabrik.
e) Membuat anggaran biaya operasi yang terdiri dari biaya pemasaran berdasarkan
jumlah produk yang akan dijual. Biaya administrasi dan umum yang dianggarkan
memiliki hubungan dengan volume penjualan atau produksi.
f) Membuat anggaran laba berdasarkan anggaran-anggaran yang telah disusun
sebelumnya, seperti anggaran penjualan, produksi, biaya bahan baku, biaya overhead.
g) Membuat anggaran keuangan yang berisi target yang ingin dicapai beserta sumber-
sumber asalnya.

3. Analisis Laporan Kinerja Keuangan

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:129), setiap perusahaan pasti membuat


analisis mengenai perbedaan antara pendapatan dan beban aktual dengan pendapatan
dan beban yang dianggarkan. Perbedaan antara aktual dengan yang dianggarkan
disebut dengan varians. Varians dibagi menjadi dua yaitu varians pendapatan dan
varians beban.

Dalam system pengendalian manajemen UMKM di kalsel harus menerapkan 3 hal yang
sudah dijelaskan diatas sehingga sehingga tujuan perusahaan dapat cepat tercapai serta
menentukan tindakan korektif apabila terdapat ketidaksesuai strategi yang ditetapkan
dengan keadaan perusahaan

3. Faktor dari dalam (intern) perusaan dapat mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan.
Dapat berupa budaya perusahaan yang berkembang di perusahaan di Kalsel itu sendiri.
Jika perushaan mengingkinkan adanya kenaikan jumlah konsumen atau laba perushaan
maka harus didukung dengan kinerja pegawainya. Penilaian kinerja pegawai ini
meliputi tingkat keberhasilan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai standar
hasil pekerjaan yang ditetapkakan oleh perusahaan di Kalsel, Pekerjaan yang dihasikan
ditentukan dalam target atau lembar penetapan sasaran kerja yang penialaiannya
dilakukan setahun sekali. Ketelitian pegawai dari pekerjaan yang dihasilkannya,
ketetapan waktu pegawai dalam melaksanakan atau pekerjaan dan keefektifan
menggunakan waktu kerja, Ketaatan pada peraturan yang diterapkan serta kemauan
dan ketersediaan untuk bekerja sama dengan pegawai lain yang dinilai dalam lembar
penentuan sasaran kerja atau (LPSK). Budaya perusahaan juga akan mampu
mendorong kinerja pegawai, seiring dengan meningkatnya hubungan atau perilaku
antar unit kerja yang lebih harmonis dan terkoordinir. Budaya organisasi menciptakan
dan memelihara rasa kebersamaan dalam berorganisasi, khususnya peran individu yang
mencakup, antara karyawan, penyelia dalam menciptakan dan mempertahankan kinerja
mereka. Budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
perusahaan, maka untuk mencapai profesionalisme kerja manajemen SDM harus
menciptakan budaya organisasi yang berkualitas. Seorang pimpinan harus menciptakan
lingkungan yang nyaman dan memotivasi karyawan dengan tujuan agar kinerja
karyawannya dapat meningkat. Budaya organisasi di perusahaan merupakan faktor
penting seperti upaya manajer menciptakan lingkungan yang nyaman demi
meningkatkan kinerja karyawannya. Budaya organisasi sebagai, “penyempurnaan
berkesinambungan’’ yang melibatkan semua anggota baik manajemen maupun
pegawai. Kesadaran bahwa manajemen harus memuaskan pelanggan dan memenuhi
kebutuhan pelanggan, jika perusahaan ingin tetap eksis, memperoleh laba dan
berkembang. Dapat menyempurnakan mutu, proses, sistem biaya penjadwalan demi
kepuasan pelanggan, untuk mencapai upaya yang terkoodinasi dengan cara
menentukan tugas dan hubungan antara manajer dan karyawan agar termotivasi dan
berkomitmen untuk membawa perusahaan pada keberhasilan. Mengubah cara kerja
pegawai sehingga dapat bekerja lebih produktif, dan memperbaiki prosedur, serta
efektif dan efisien.
4. Jika dibandingkan dengan para pesaing Indonesia sendiri masih kalah jika
dibandingkan dengan negara lain. Artinya produk UMKM lokal masih kalah saing
padahal kualitas tak kalah bagus dan original. Kebanyakan kualitas produk negara lain
kualitas biasa saja namun harganya murah. Sebenarnya harga yang ditawarkan tidak
perlu terlalu murah, asalkan produk yang ditawarkan tepat. Berbicara soal kapasitas,
produksi UMKM lokal masih cukup rendah. Sedangkan permintaan negara lain cukup
besar, maka perlu adanya strategi untuk memenuhi permintaan pasar.
Berikut ini agar UMKM Kalsel bisa bersaing di pasar Internasional :
1. Tentukan pasar
Pertama pelaku usaha harus mengenal karakteristik target pasar ekspor. Jika produk
yang mahal dan bermerek dikuasai oleh barang-barang Eropa. Sedangkan untuk
produk menengah bawah UMKM lokal bersaing dengan China dan Vietnam. Untuk
mensiasati agar masuk dalam persaingan pasar tersebut UMKM Kalsel hanya perlu
mengambil strategi ditengah. Dengan kapasitas produksi yang tidak terlalu banyak
tapi bisa menaikkan nilai produk.
2. Inovatif dan Kreatif
Produk yang unik tentunya akan menarik minat para pembeli. Tak bisa dipungkiri
produk yang berbeda dengan produk lainnya pasti akan mempengaruhi psikologi
para pembeli. Maka mereka akan merasa perlu memiliki untuk menambah koleksi.
Nah keunggulan Indonesia adalah beragamnya jenis kebudayaan didalamnya.
Sehingga produk UMKM Kalsel sudah pasti kaya akan keunikan, baik dari jenis,
model maupun corak dan motif. Keunikan tersebut bisa diinovasikan dari adopsi
ciri khas budaya Kalsel dengan paduan kontemporer. Yakni perpaduan kreatitas
yang memiliki unsur tradisional yang bercampur dengan unsur modern. Perpaduan
tersebut akan menghasilkan karya yang luar biasa. Tetutama dimata dunia karena
suatu perbedaan yang mencolok apabila dibandingkan dengan produk pesaing jika
mengangkat tema kebudayaan.
3. Trend Global
Produk yang paling banyak disukai sudah pasti menarik minat para pembeli. Tentu
produk tersebut adalah produk yang sedang trend dan banyak penggemarnya.
Sebagai pelaku usaha sudah sepantasnya jika mampu melihat setiap trend yang
sedang berkembang. Maka wajib hukumnya memahami dan mengupdate trend
pasar global produk yang sedang diminati pada saat itu. Dengan begitu UMKM
Kalsel bisa menyesuaikan persaingan pasar global.
4. Komunikasi
Untuk bisa bersaing di pasar global paling utama adalah komunikasi. Pelaku
UMKM Kalsel dihimbau agar bisa berkomunikasi baik dengan dunia internasional.
Tentunya hal tersebut akan memudahkan dalam menjalin kerjasama dengan pelaku
usaha diluar. Sekaligus mempermudah dalam memperluas jaringan pemasaran. Jadi
sekali lagi komunikasi bisnis itu penting sekali terutama bagi para UMKM lokal
yang akan melebarkan sayapnya agar bisa go Internaisonal.
5. Limited Edition
Sudah sepatutnya produk UMKM lokal menjajal strategi yang dipakai oleh negara
maju seperti Eropa dan Amerika. Setiap mengeluarkan produk baru yang bermerk
mereka selalu sukses mendapat perhatian dunia. Mereka memiliki strategi dengan
memiliki produk ekslusif, yakni hanya memproduksi 2 sampai 3 barang untuk satu
produk. Strategi marketing dengan hanya memproduksi produk dalam edisi terbatas
membuat pasar penasaran. Bahkan banyak yang rela membeli meski harganya
mahal karena limited edition. Selain anggapan para pembeli produk tidak banyak
yang menyamai. Mereka merasa harus memiliki produk tersebut untuk menambah
koleksi. Cara tersebut telah diterapkan dibeberapa negara maju dan telah berhasil
membuat para calon pembeli penasaran. Jika dibandingkan dengan barang yang
diproduksi dalam jumlah banyak, pembeli lebih memilih barang edisi terbatas.
Strategi ini sangat ampuh karena mereka beranggapan harus segera membeli dan
tidak menundanya sebelum edisi terbatas habis dimiliki orang lain.

Anda mungkin juga menyukai