PT. ABC adalah sebuah perusahaan internasional berteknologi tinggi yang berkantor pusat di
Kanada bergerak dalam bidang produksi makanan ternak dengan bahan baku utama Jagung.
Salahsatu cabang utama PT. ABC adalah didaerah Lampung, yang dikepalai oleh Bpk. Alex
seorang Warga Negara Amerika sebagai direktur cabang. Pak Alex memiliki 3 orang
manajer, yang membawahi 500 orang karyawan. Sebagai perusahaan internasional tentu
standar-standar yang digunakan dalam operasional perusahaan cabang mengikuti standar
yang digunakan oleh kantor pusat, meliputi sistem kerja, manajemen, budaya organisasi dan
model kepemimpinan.
Sebagai perusahaan internasional yang memiliki perhatian terhadap perkembangan ekonomi
lokal PT ABC dinilai sudah sangat tepat mendirikan cabang di Lampung, karena Lampung
adalah penghasil utama komoditas Jagung di Indonesia. Kebijakan utama perusahaan dari
segi manajemen adalah :
1. Menggunakan sumber daya manusia 90% berasal dari tenaga lokal
2. Menerapkan target produksi yang ketat sebagai ukuran kinerja pegawai
3. Menerapkan sistem Shift siang dan Shift Malam untuk operasional perusahaan selama
24 jam
Seperti diketahui, Lampung adalah daerah dengan penduduk yang sangat beragam, baik suku,
ras maupun agama. Konsekuensinya dari hal tersebut menjadikan 500 karyawan PT. ABC
juga berasal dari berbagai suku, ras, gender dan agama. Bpk. Tagor adalah seorang Manajer
personalia PT. ABC meskipun lahir dan besar di Lampung, beliau bersuku Batak dan
beragama Nasrani. Bpk. Tagor memiliki tugas utama melakukan pembinaan kepada 500
karyawan, termasuk merancang sistem yang dapat memotivasi karyawan untuk selalu
berkinerja tinggi. Peran ini tentu sangat menantang mengingat tingkat heterogenitas
karyawan yang sangat tinggi.
1. Identifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja PT. ABC dan
kendala-kendala yang mungkin dihadapi dalam meningkatkan kinerja.
Jawaban:
Faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu budaya organisasi, sumber daya manusia,
kepemimpinan, movitasi kerja, kemampuan, dan kepribadian.
Budaya organisasi karena setiap individu memiliki perilaku yang berbeda
beda dan mereka dipertemukan dalam satu tempat yang lambat laun akan
menciptakannya pola atau struktur budaya dalam bekerja.
Sumber daya manusia karena mereka berasal dari berbagai suku, ras, dan
agama. Dengan pengetahuan dan budaya yang beragam membuat mereka
bersaing sesuai kemampuan masing masing dan meminimalisir adanya
konflik.
Kepemimpinan, Bapak Tagor bersuku Batak yang terkenal keras sehingga
para anggotanya menjadi disiplin dan menjalankan tugas dengan kinerja
tinggi.
Motivasi kerja, berperan penting dalam meningkatkan kinerja dengan adanya
penurunan motivasi akan berpengaruh terhadap kinerja dan hal ini
membuktikan bahwa adanya hubungan antara motivasi dengan kinerja.
Tingkat motivasi sangat berhubungan dengan kinerja. Oleh karena itu,
perusahaan harus memotivasi karyawan mereka dalam melakukan kinerja
terbaik guna mencapai tujuan organisasi tersebut.
Kemampuan kinerja karena keterampilan yang dimiliki oleh karyawan dalam
mengerjakan suatu pekerjaan. Semakin luas keterampilan yang dimiliki oleh
seorang karyawan, maka semakin mudah karyawan mencapai hasil kinerja
yang maksimal.
Kepribadian karena karyawan yang memiliki karakter ulet dan bertanggung
jawab akan melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh dan penuh
tanggung jawab sehingga hasil kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan
karyawan yang tidak memiliki karakter tanggung jawab.
Kendala yg mungkin dihadapi:
Adanya konflik yang disebabkan oleh SARA. Sebab keberagaman suku,
budaya, agama, yang menjadi ciri khas Indonesia dan perbedaan pendapat
yang dapat memicu timbulnya konflik, kebanyakan konflik tersebut terjadi
karena menyangkut fisik (body shaming), kepandaian, pengetahuan, adat
istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Pemimpin yang terlalu keras, karena keperibadian pak tagor yang keras
membuat banyak karyawan tidak menyukainya dan dapat membuat kinerja
karyawan menurun karena tuntutan kerja yang tinggi.
Motivasi kerja juga menjadi kendala, sebab adanya penurunan motivasi kerja
disebabkan karena perbedaan motivasi individu karyawan, dimana karyawan
yang bekerja atas bimbingan bapak tagor selalu di kerahkan berkinerja tinggi
sedangkan di lain sisi, karyawan tersebut memiliki motivasi tersendiri dalam
melakukan pekerjaan yang menurutnya nyaman dilakukan untuk mencapai
kinerja tinggi.