CARDIOTOCOGRAPHY
OLEH :
NIM : 200418005
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah Peralatan Diagnostik Dasar ini telah kami susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah peralatan diagnostik dasar ini.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Kardio denyut jantung
Toko kontraksi uterus
Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan
apakah bayi menerima cukup oksigen. Umumnya dilakukan pada usia kandungan
minimal 26-28 minggu, atau kapanpun sesuai dengan kondisi bayi.
Cardiotokografi merupakan pemeriksaan denyut jantung janin untuk menilai
kesejahteraanya (fetal-wellbeing).
Dalam Cardiotokografi terdapat 3 hal yang di catat :
2. Kontraksi Rahim
3. Gerakan janin.
Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (djj) dalam hubungannya
dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat
dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang
baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung
janin.
2.2 Indikasi
1. IBU
Pre-eklampsia-eklampsia
Ketuban pecah
Diabetes mellitus
Kehamilan > 40 minggu
Vitium cordis
Asthma bronkhiale
Inkompatibilitas Rhesus atau ABO
Infeksi TORCH
Bekas SC
Induksi atau akselerasi persalinan
Persalinan preterm.
Hipotensi.
Perdarahan antepartum.
Ibu perokok.
Ibu berusia lanjut.
Lain-lain : sickle cell, penyakit kolagen, anemia, penyakit ginjal, penyakit paru,
penyakit jantung, dan penyakit tiroid.
2. JANIN
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari 2 jam setelah sarapan dan tidak boleh
diberikan sedativa, prosedur pelaksanaan :
Pembacaan hasil :
Reaktif, bila :
Hasil pemeriksaan CTG disebut abnormal (baik reaktif ataupun non reaktif)
apabila ditemukan :
Bradikardi
Deselerasi 40 atau lebih di bawah (baseline), atau djj mencapai 90 dpm,
yang lamanya 60 detik atau lebih
Pada pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan terminasi kehamilan bila janin
sudah viable atau pemeriksaan ulang setiap 12-24 jam bila janin belum viable.
Hasil CTG yang reaktif biasanya diikuti oleh keadaan janin yang masih baik
sampai 1 minggu kemudian (dengan spesifitas sekitar 90%), sehingga
pemeriksaan ulang dianjurkan 1 minggu kemudian. Namun bila ada faktor resiko
seperti hipertensi/gestosis, DM, perdarahan atau oligohidramnion hasil CTG yang
reaktif tidak menjamin bahwa keadaan janin akan masih tetap baik sampai 1
minggu kemudian, sehingga pemeriksaan ulang harus lebih sering (1 minggu).
Hasil CTG non reaktif mempunyai nilai prediksi positif yang rendah <30%,
sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan CST atau pemeriksaan
yang mempunyai nilai prediksi positif yang lebih tinggi (Doppler-USG).
Sebaiknya CTG tidak dipakai sebagai parameter tunggal untuk menentukan
intervensi atau terminasi kehamilan oleh karena tingginya angka positif palsu
tersebut (dianjurkan untuk menilai profil biofisik janin yang lainnya).Saat
persalinan. Hasil tekanan positif menunjukkan penurunan fungsi plasenta janin,
hal ini mendorong untuk melakukan seksio sesarea.Gawat janin relatif cukup
banyak (14,7%) dan terutama pada persalinan, sehingga memerlukan pengawasan
dengan kardiotokografi
Hal– hal yang diperhatikan untuk indikasi Seksio sesarea ,dilakukan bila terdapat :
Setiap alat kesehatan khususnya alat diagnostik dasar pasti sering mengalami
atau sering terjadi kendala. Utamanya yang sering terjadi yaitu :
Masalah conector
Masalah pada Prube atau yang biasa disebut dengan Tranduser
Push buttom pada alat (DJJ)
Pada CTG versi lama, biasa terjadi kendala pada saat tinta print habis tidak
ada pemberitahuan pada display
Hasil print tidak sesuai dengan tampilan display
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan
apakah bayi menerima cukup oksigen. Umumnya dilakukan pada usia kandungan
minimal 26-28 minggu, atau kapanpun sesuai dengan kondisi bayi.
Cardiotocography merupakan pemeriksaan denyut jantung janin untuk menilai
kesejahteraannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://citraabadi2010.blogspot.com/2012/02/cardiotokografi.html