Anda di halaman 1dari 2

• Sejarah KFC

Kentucky Fried Chicken ini didirikan oleh Colonel Harland Sanders (lahir pada 9
September 1890) pada usia enam puluh lima. KFC merupakan salah satu bisnis terbesar
global industri pelayanan makanan dan secara luas dikenal di seluruh dunia sebagai wajah
Colonel Sanders.
Colonel Sanders meninggal karena leukemia pada 16 Desember 1980 pada usia sembilan
puluh tahun.

KFC Masuk Ke Indonesia

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia,


didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh
waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada
bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan telah memperoleh sukses. Kesuksesan
outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan
perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia, antara lain Bandung,
Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam
pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas
dan dominan di Indonesia.

PT. Fast Food Indonesia Tbk saat ini memiliki 330 restoran dilebih dari 50 kota besar
di Indonesia, mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan dengan total penjualan berkisar
triliunan rupiah setiap tahunnya. Perseroaan ini adalah perusahaan publik yang terdaftar
sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dengan kepemilikan saham mayoritas 60,4%
dipegang oleh PT. Glael Pratama, 17,6% dipegang oleh PT. Megah Eraraharja dan sisanya
sebesar 22% dipegang oleh publik. Hak tunggal waralaba KFC saat ini dipegang dimiliki oleh
PT. Glael. Berbekal keberhasilan perusahaan selama lebih dari 30 tahun, menjadikan KFC
sebagai brand makanan cepat saji yang paling dominan dan dikenal luas oleh masyarakat.

Namun di masa pandemic covid 19, perusahaan pengelola restoran waralaba yang
memegang merek dagang KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk, mencatatkan
kerugian bersih pada kuartal I-2021 sebesar Rp 61,47 miliar dari periode yang sama tahun
sebelumnya yang mencetak laba bersih Rp 5,41 miliar. Penurunan dari laba bersih
perusahaan ini salah satunya diakibatkan oleh berkurangnya pendapatan perusahaan menjadi
Rp 1,08 triliun, turun 28,66% dari pendapatan kuartal I-2020 sebesar Rp 1,52 triliun. Sesuai
dengan publikasi laporan keuangan, penjualan KFC terdiri atas penjualan makanan dan
minuman, komisi atas penjualan konsinyasi dan jasa layanan antar.
Dengan adanya dampak Covid-19 mempengaruhi operasional dan kegiatan usaha PT Fast
Food Indonesia Tbk. Di tengah kondisi yang sulit ini, KFC harus meningkatkan strategi
pemasarannya dengan melayani transaksi take away, ojek online, home delivery dan drive
thru dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan,
menjaga jarak. Maka dari itu sangat diperlukannya manajemen strategi yang merupakan
serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam
jangka panjang. Sehingga diperlukan suatu strategi yang tepat agar suatu bisnis dapat terus
bertahan di masa pandemi covid-19 seperti saat ini. Perusahaan perlu memahami apa saja
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberlangsungan perusahaan di masa pandemi
seperti saat ini, baik itu faktor eksternal maupun faktor internal perusahaan. Oleh sebab itu
diperlukan strategi terhadap lingkungan eksternal dengan mengetahui apa saja yang menjadi
ancaman bagi perusahaan dan lalu apa saja yang menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan. Setelah perusahaan mengetahui faktor lingkungan eksternal yang sedang
dihadapi, maka perusahaan perlu melakukan analisis lingkungan internal agar perusahaan
dapat mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan serta apa saja yang menjadi kelemahan
perusahaan. Dengan begitu perusahaan dapat beradaptasi dengan lingkungannya agar dapat
mencapai tujuan perusahaan yang telah direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai