Anda di halaman 1dari 32

LOGO

PENINGKATAN MUTU DAN


KESELAMATAN PASIEN
(PMKP)

dr Arjaty W Daud MARS FISQua CERG QRGP


PMKP 1 PMKP 8 - 9
Pengelolaan kegiatan Sistem pelaporan dan
PMKP pembelajaran
keselamatan pasien RS
(SP2KP-RS)
PMKP 2 – 3
Pemilihan dan
PMKP 1

pengumpulan data
PMKP 5
PMKP 4
PMKP 3
PMKP 2

indikator

PMKP
PMKP 10
Pengukuran dan
PMKP 4 – 5 evaluasi budaya
Analisis dan validasi data keselamatan
indikator
pasien
PMKP 11
PMKP 6 – 7 Penerapan manajemen
Pencapaian dan risiko
mempertahankan
perbaikan

arjaty daud / PMKP 2


RS mempunyai Komite / Tim penyelenggara Mutu

Elemen Penilaian PMKP 1

a. Direktur RS-- regulasi terkait PMKP dan MR

PMKP 1
PMKP 5

PMKP 3
PMKP 2

Direktur RS -- Komite / tim mutu dan uraian tugasnya.


PMKP 4

PMKP
b.

c. Komite Mutu menyusun Program PMKP RS (a-i),


ditetapkan Direktur RS disahkan
Representatve pemilik /Dewas
e. Program PMKP --> evaluasi (triwulan) (Rakor dgn
Komite2, Pimpinan RS dan Kepala unit)

arjaty daud / PMKP 3


Direktur
(menetapkan)

KOMITE / TIM a) Kepala unit : PJ PMKP


MUTU di tingkat unit;
b) Staf pengumpul data;
• Laporan

PMKP 1
PMKP 5

PMKP 3
PMKP 2
PMKP 4

PMKP
Program c) Staf yang akan
PMKP melakukan validasi
(triwulan) data (validator).
• Laporan
Program MR
(semester)

Pelatihan
Pengukuran data

arjaty daud / PMKP 4


Program PMKP RS
a) Pengukuran mutu indikator : INM, IMP RS dan IMP-Unit.
b) Meningkatkan perbaikan mutu dan mempertahankan perbaikan berkelanjutan.
c) Mengurangi varian  menerapkan PPK / Algoritme / Protokol dan melakukan pengukuran
dengan clinical pathway.

d) Mengukur dampak efisiensi dan efektivitas prioritas perbaikan terhadap keuangan dan
sumber daya mis. SDM.

PMKP 1
PMKP 4
PMKP 3
PMKP 2

e) Pelaporan dan Analisa Insiden Keselamatan pasien (IKP).


5
follow

PMKP
f) D
PMKP

Penerapan Sasaran keselamatan pasien (SKP).

g) Evaluasi kontrak klinis dan kontrak manajemen.


h) Pelatihan semua staf sesuai perannya dalam program PMKP.
i) Mengkomunikasikan hasil pengukuran mutu kepada staf.

Dukungan Pengukuran data


Hal2
Penting Direktur
Mencapai &
Mempertahankan
arjaty daud / PMKP
Upaya perubahan perbaikan
budaya keselamatan
5
Komite / Tim mutu mendukung proses pemilihan indikator dan
berkoordinasi serta integrasi pengukuran data indikator mutu dan
keselamatan pasien di RS.

Elemen Penilaian PMKP 2


Komite mutu :

PMKP 1
a) terlibat dalam pemilihan IMP-RS dan IMP-Unit.
PMKP 5

PMKP 3

PMKP 2

PMKP 3
PMKP 4

b) mengkoordinasikan dan integrasi kegiatan pengukuran


dan supervisi ke unit layanan.
c) Mengintegrasikan :

a) Laporan IKP, solusi


perbaikan
b) Pengukuran budaya keselamatan, terintegrasi
c) Capaian indicator

d) dll

arjaty daud / PMKP 6


Pengumpulan data indikator mutu oleh staf
pengumpul data yang sudah mendapatkan pelatihan
pengukuran data indikator mutu.

PMKP 1
Elemen Penilaian PMKP 3
PMKP 5
PMKP 4

PMKP 3
PMKP 2

PMKP
a. RS melakukan pengumpulan data mencakup
(a-c) dalam maksud dan tujuan.

a. IMP-RS dan IMP- Unit telah dibuat Profil indikator


mencakup (a-t) dalam maksud dan tujuan.

arjaty daud / PMKP 7


Pengukuran INM, IMPR-RS dan IMP- Unit

a) INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM) yaitu indikator mutu yang


wajib dilakukan pengukuran, sebagai informasi mutu secara
nasional.
b) INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT (IMP-RS)
mencakup:

PMKP 1
(1)Indikator SKP minimal 1 indikator setiap sasaran.
PMKP 5
PMKP 4

PMKP 3
PMKP 2

PMKP
(2)Indikator pelayanan klinis prioritas minimal 1 indikator.
(3)Indikator sesuai Tujuan strategis rumah sakit (KPI)
minimal 1 indikator.
(4)Indikator terkait Perbaikan sistem minimal 1 indikator.
(5)Indikator terkait Manajemen risiko minimal 1 indikator.
(6)Indikator terkait Penelitian klinis dan program pendidikan
kedokteran minimal 1 indikator. (apabila ada)
c) INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT (IMP-Unit) adalah
indikator prioritas yang khusus dipilih Kepala unit minimal 1
indikator.

arjaty daud / PMKP 8


Agregasi dan analisis data dilakukan untuk mendukung Program
PMKP serta mendukung partisipasi dalam pengumpulan database
eksternal.
Elemen Penilaian PMKP 4
a. Agregasi dan Analisa data dgn metode & teknik statistik
semua indikator mutu oleh staf yang kompeten
b. Hasil analisia  rekomendasi perbaikan & efisiensi sumber
daya

PMKP 1
PMKP 5

PMKP 3
PMKP 2
c. Bukti analisis data dilaporkan kepada Direktur dan Reprentasi

PMKP 4

PMKP
pemilik / Dewas sebagai bagian dari Program PMKP.
d. Bukti hasil INM & e-report IKP diwajibkan lapor ke KNKP &
Kemkes.
e. Proses pembelajaran dari database eksternal untuk :
 perbandingan internal dari waktu ke waktu, dengan RS
yang setara, dengan praktik terbaik (best practices), dan
dengan sumber ilmiah profesional yang objektik.
f. Keamanan & kerahasiaan tetap dijaga saat berkontribusi pada
database eksternal.
g. Telah menganalisa efisiensi berdasarkan biaya dan jenis
sumber daya yang digunakan terhadap satu proyek prioritas
perbaikan yang dipilih setiap tahun

arjaty daud / PMKP 9


Staf berpengalaman, pengetahuan, dan
keterampilan bertugas mengumpulkan dan
menganalisis data RS secara sistematis.

Elemen Penilaian PMKP 4.1

PMKP 4.1

PMKP 1
PMKP 5

PMKP 3
PMKP 2
Data dikumpulkan, dianalisis, dan diubah menjadi

PMKP
a.
informasi untuk mengidentifikasi peluang-peluang
untuk perbaikan.
b. Staf yang kompeten melakukan proses pengukuran
menggunakan alat dan teknik statistik.
c. Hasil analisis data dilaporkan kepada penanggung
jawab indikator mutu yang akan melakukan
perbaikan.

arjaty daud / PMKP 10


RS melakukan proses validasi data
terhadap indikator mutu yang diukur.

Elemen Penilaian PMKP 5

a. RS telah melakukan validasi yang berbasis

PMKP 1
PMKP 5
bukti meliputi a) – f) yang ada pada maksud

PMKP 4
PMKP 3
PMKP 2

PMKP
dan tujuan.
b. Pimpinan RS bertanggung jawab atas
validitas dan kualitas data serta hasil yang
dipublikasikan

arjaty daud / PMKP 11


Data yang harus divalidasi
a. Pengukuran Indikator mutu baru;

b. Bila data akan dipublikasi ke masyarakat baik melalui web site


RS atau media lain
c. Ada perubahan pada pengukuran yang selama ini sudah
dilakukan, mis. perubahan profil indikator, instrumen
pengumpulan data, proses agregasi data, atau perubahan staf

PMKP 1
PMKP 4
PMKP 3
PMKP 2
PMKP 5
pengumpul data atau validator .

PMKP
d. Bila terdapat perubahan hasil pengukuran tanpa diketahui
sebabnya
e. Bila terdapat perubahan sumber data, mis. terdapat perubahan
sistem pencatatan pasien dari manual ke elektronik;
f. Bila terdapat perubahan subyek data seperti perubahan umur
rata2 pasien, perubahan protokol riset, PPK baru diberlakukan,
serta adanya teknologi dan metodologi pengobatan baru.

Pimpinan RS bertanggung jawab untuk memastikan bahwa


data yang dilaporkan ke Direktur, Dewan Pengawas- data
harus valid

arjaty daud / PMKP 12


RS mencapai perbaikan mutu dan
dipertahankan

Elemen Penilaian PMKP 6


a. RS telah membuat rencana perbaikan dan melakukan
uji coba menggunakan metode yang teruji dan
PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7

menerapkannya
PMKP 9
PMKP 8

PMKP 6
b. Tersedia kesinambungan data mulai pengumpulan
data sampai perbaikan dan dapat dipertahankan.
c. Bukti perubahan regulasi dan perubahan proses yang
diperlukan untuk mempertahankan perbaikan.
d. Keberhasilan telah didokumentasikan dan dijadikan
laporan PMKP.

arjaty daud / PMKP 13


Dilakukan evaluasi proses pelaksanaan standar
pelayanan kedokteran di RS untuk menunjang
pengukuran mutu pelayanan klinis prioritas.

Elemen Penilaian PMKP 7


PMKP 10

RS melakukan evaluasi clinical pathway sesuai yang


PMKP 11

PMKP 7
a.
PMKP 9
PMKP 8

PMKP 6
tercantum dalam maksud dan tujuan.
b. Hasil evaluasi dapat menunjukkan adanya perbaikan
terhadap kepatuhan dan mengurangi variasi dalam
penerapan prioritas standar pelayanan kedokteran di RS.
c. RS telah melaksanakan audit klinis dan atau audit
medis pada penerapan prioritas standar pelayanan
kedokteran di RS

arjaty daud / PMKP 14


Pengukuran prioritas perbaikan
pelayanan klinis

• Penerapan standar pelayanan kedokteran berdasarkan PPK


dievaluasi dengan alur klinik / clinical pathway (CP).

• Pengukuran prioritas perbaikan pelayanan klinis ditetapkan

PMKP 7
PMKP 11
PMKP 10
PMKP 9
PMKP 8

PMKP 6
Direktur, pimpinan medis, Ketua Komite medik dan KSM paling
sedikit 5 evaluasi pelayanan prioritas standar pelayanan
kedokteran.

• Evaluasi pelayanan prioritas standard pelayanan kedokteran


dilakukan sampai terjadi pengurangan variasi dari data awal ke
target yang ditentukan ketentuan RS.

arjaty daud / PMKP 15


RS mengembangkan Sistem pelaporan dan
pembelajaran keselamatan pasien di RS (SP2KP)

Elemen Penilaian PMKP 8


a. Direktur menetapkan Sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan
pasien RS (SP2KP-RS) termasuk definisi, jenis IKP meliputi kejadian
sentinel (a – o) dalam bagian maksud dan tujuan), KTD, KNC, KTC dan
KPCS, mekanisme pelaporan dan analisanya serta pembelajarannya,
PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
PMKP 9

PMKP 6
PMKP 8
b. Komite mutu membentuk tim investigator sesegera mungkin untuk
melakukan investigasi komprehensif / (RCA) pada semua kejadian
sentinel dalam kurun waktu tidak melebihi 45 hari.
c. Pimpinan RS melakukan tindakan perbaikan korektif dan memantaunya
efektivitasnya untuk mencegah atau mengurangi berulangnya kejadian
sentinel tersebut.
d. Pimpinan RS menetapkan proses untuk menganalisa KTD, KNC, KTC,
KPCS dengan investigasi sederhana dengan waktu :
a. Grading biru tidak melebihi 7 hari,
b. grading hijau tidak melebihi 14 hari.
e. Pimpinan RS melakukan tindakan perbaikan korektif dan memantaunya
efektivitasnya untuk mencegah / mengurangi berulangnya KTD, KNC,
KTC, KPCS tersebut.
arjaty daud / PMKP

16
Sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien di RS
(SP2KP)

KERANGKA KERJA (FRAMEWORK) SP2KP RS


PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
PMKP 9

PMKP 6
• Pelaporan IKP

PMKP 8
• Regulasi SP2KPRS (int & eks)
• Sistim Pelaporan • Invetigasi & Analisis • Evaluasi efektivitas
IKP (manual / (Simpe RCA / Kompr Ukuran Outcome
elektronik) RCA) • Feed back
• Budaya KP • Masalah (Pembelajaran)
• Kepemimpinan • Penyebab
• Tipe Insiden
• Tipe Harm
• Faktor kontibutor
• Rencana Tindakan
koreksi (Strategi
reduksi risiko)
Kekuatan Aksi
(Stronger Action)
arjaty daud / PMKP
17
DEFINISI INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN (IKP)

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP) : kejadian


yang tidak disengaja ketika memberikan asuhan
kepada pasien (care management problem (CMP)
PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
PMKP 9

PMKP 8

PMKP 6
atau kondisi yang berhubungan dengan lingkungan
di RS termasuk infrastruktur, sarana prasarana
(service delivery problem (SDP), yang dapat
berpotensi atau telah menyebabkan bahaya bagi
pasien.

Tidak semua kesalahan menyebabkan kejadian sentinel,


tidak semua kejadian sentinel akibat suatu kesalahan.

arjaty daud / PMKP 18


JENIS INSIDEN
a. Kejadian Sentinel
b. Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah
insiden keselamatan pasien yang
menyebabkan cedera pada pasien.
Sentinel

c. Kejadian tidak cedera (KTC) adalah


PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
PMKP 8
insiden keselamatan pasien yang sudah
PMKP 9

PMKP 6
terpapar pada pasien namun tidak
KPCS KTD menyebabkan cedera.
d. Kejadian nyaris cedera (KNC) insiden
JENIS IKP keselamatan pasien yang belum terpapar
pada pasien.
e. Kondisi potensial cedera signifikan
(KPCS) adalah kondisi (selain dari
KNC KTC proses penyakit atau kondisi pasien itu
sendiri) yang berpotensi menyebabkan
terjadinya kejadian sentinel

arjaty daud / PMKP 19


KEJADIAN SENTINEL
Kejadian Sentinel suatu kejadian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit pasien atau penyakit yang mendasarinya yang terjadi pada pasien.

Kejadian sentinel, salah satu jenis IKP yang harus dilaporkan yang menyebabkan
terjadinya hal2 berikut ini:

a) Kematian.
PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
PMKP 8
PMKP 9

PMKP 6
b) Cedera permanen : dampak yang dialami pasien yang bersifat ireversibel akibat
insiden yang dialaminya mis. kecacadan, kelumpuhan, kebutaan, tuli

c) Cedera berat yang bersifat sementara / reversible :

• cedera yang bersifat kritis dan dapat mengancam nyawa yang


berlangsung dalam suatu kurun waktu tanpa terjadi cedera permanen /
gejala sisa, namun kondisi tersebut mengharuskan pemindahan pasien ke
tingkat perawatan yang lebih tinggi /pengawasan pasien untuk jangka
waktu yang lama, pemindahan pasien ke tingkat perawatan yang lebih
tinggi karena adanya kondisi yang mengancam nyawa, atau

• penambahan operasi besar, tindakan, atau tata laksana untuk


menanggulangi kondisi tersebut

arjaty daud / PMKP 20


Kejadian sentinel,
jika terjadi salah satu dari sbb :
a) Bunuh diri oleh pasien yang sedang dirawat, ditatalaksana, menerima
pelayanan di unit yang selalu memiliki staf sepanjang hari atau dalam
waktu 72 jam setelah pemulangan pasien, termasuk dari UGD RS;

b) Kematian atas bayi cukup bulan yang tidak diantisipasi;

c) Bayi dipulangkan kepada orang tua yang salah;

d) Penculikan pasien yang sedang menerima perawatan, tata laksana, dan


PMKP 11
PMKP 10

pelayanan;

PMKP 7
PMKP 9

PMKP 8

PMKP 6
e) Pasien kabur (atau, pulang tanpa izin) dari unit perawatan yang selalu
dijaga oleh staf sepanjang hari (termasuk UGD), yang menyebabkan
kematian, cedera permanen, atau cedera sementara derajat berat bagi
pasien tersebut;

f) Reaksi transfusi hemolitik yang melibatkan pemberian darah atau


produk darah dengan inkompatibilitas golongan darah mayor (ABO, Rh,
kelompok darah lainnya)*; reaksi transfusi hemolitik, atau transfusi yang
mengakibatkan cedera sementara / reversibel, cedera permanen, atau kematian. #
• *Jika keputusan klinis menjamin penggunaan darah Rh positif ke resipien Rh
negatif atau darah yang tidak di crossmath pada keadaan emergency atau
intervensi live saving, maka hal ini tidak dianggap sebagai peristiwa sentinel

• # Pemberian darah atau produk darah di mana keamanan, potensi, atau


kemurnian telah dikompromikan sementara produk darah yang bersangkutan
dalam kendali laboratorium..

arjaty daud / PMKP 21


Kejadian sentinel,
jika terjadi salah satu dari sbb :
g) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,
atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan pasien yang sedang
menerima perawatan, tata laksana, dan layanan ketika berada dalam lingkungan
RS
h) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,
atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan anggota staf, praktisi
mandiri berizin, pengunjung, atau vendor ketika berada dalam lingkungan RS
• Pelecehan /penganiayaan seksual (pemerkosaan) : kontak seksual yang
melibatkan pasien dan pasien lain staf, atau pelaku lainnya saat dirawat
PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
PMKP 9

PMKP 8

PMKP 6
atau saat berada di rumah sakit,. Satu atau lebih dari hal berikut ini
harus ada untuk menentukan bahwa itu adalah peristiwa sentinel:
• Setiap kontak seksual yg disaksikan oleh staf seperti dijelaskan di
atas
• Pengakuan oleh pelaku bahwa kontak seksual, seperti yang
dijelaskan di atas, terjadi .
• Bukti klinis yang cukup yang diperoleh RS untuk mendukung
dugaan kontak seksual tanpa persetujuan.

arjaty daud / PMKP 22


i. Tindakan invasif, termasuk operasi, yang dilakukan pada pasien
yang salah, di sisi yang salah, atau menggunakan prosedur
yang salah (secara tidak sengaja);
• Pembedahan yang dilakukan pada sisi yang salah, pada pasien yang salah,
atau prosedur yang salah tanpa melihat jenis prosedur atau hasilnya
(magnitude of the outcome)..
PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
PMKP 9

PMKP 8
• Tindakan invasif : prosedur di mana kulit atau selaput lendir dan / atau

PMKP 6
jaringan ikat di insisi atau ditusuk, instrumen dimasukkan melalui lubang
tubuh, atau insersi bahan asing ke dalam tubuh untuk tujuan diagnostik
atau berhubungan dengan pengobatan. Mis. Prosedur invasive central
line and chest tube insertions, biopsi dan eksisi, dan semua prosedur
perkutan (mis, jantung, elektrofisiologi, radiologi intervensi). Pengecualian
pungsi vena,
• Catatan: Pengecualian ini masih dianggap sebagai IKP dan harus ditinjau
oleh Komite mutu

arjaty daud / PMKP 23


j. Tertinggalnya benda asing dalam tubuh pasien secara tidak sengaja
setelah suatu tindakan invasif, termasuk operasi ;
• "Setelah operasi" : setiap saat setelah selesainya penutupan kulit
akhir, saat pasien masih berada di ruang tindakan atau di OK dan
masih teranastesi... Jika ada benda asing (mis, ujung jarum atau
sekrup) tertinggal di dalam tubuh pasien karena penentuan klinis
bahwa risiko relatif bagi pasien untuk mencari dan mengeluarkan
PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
PMKP 9

PMKP 6
objek melebihi manfaatnya maka hal ini tidak dianggap sebagai
kejadian sentinel yang dianalisa. Namun, dalam kasus tersebut,

PMKP 8
• RS harus
1) memberitahu (disclose) kepada pasien bahwa ada benda asing yg
tertinggal
2) mencatat benda yang tertinggal untuk mengidentifikasi tren dan
polanya :
• jenis prosedur / tindakan,
• jenis benda yang tertinggal,
• pabrikan (manufacturer),
• Operator
----.>> diidentifikasi peluang untuk perbaikan.

arjaty daud / PMKP 24


k. Hiperbilirubinemia neonatal berat (bilirubin > 30 mg/dL);

l. Fluoroskopi berkepanjangan dengan dosis kumulatif > 1.500 rad pada satu
medan tunggal atau pemberian radioterapi ke area tubuh yang salah atau
pemberian radioterapi > 25% melebihi dosis radioterapi yang direncanakan;

m. Kebakaran, lidah api, atau asap, uap panas, atau pijaran yang tidak
diantisipasi selama satu episode perawatan pasien;
PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
• Kebakaran didefinisikan sebagai proses oksidasi cepat, yang merupakan reaksi kimia yang
PMKP 9

PMKP 8

PMKP 6
menghasilkan evolusi cahaya dan panas dalam berbagai intensitas

n. Semua kematian ibu intrapartum (terkait dengan proses persalinan);

o. Morbiditas ibu derajat berat (Severe maternal morbidiy) (terutama tidak


berhubungan dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi lain
yang mendasari) terjadi pada pasien dan menyebabkan cedera permanen atau
cedera sementara derajat berat.

• Morbiditas ibu derajat berat didefinisikan, oleh ACOG, CDC, dan Society for Maternal-Fetal
Medicine, sebagai IKP yang terjadi mulai dari intrapartum hingga postpartum (24 jam) :
membutuhkan transfusi 4 /> PRC dan / atau harus di rawat di ICU (unit dengan
pengawasan medis 24 jam dan mampu memberikan pelayanan ventilasi mekanis atau
dukungan obat vasoaktif terus menerus).

arjaty daud / PMKP 25


Tipe Insiden
1. Administrasi Klinis
2. Proses / Prosedur klinis
3. Dokumentasi
4. Infeksi Nosokomial
5. Proses Medikasi / Cairan
PMKP 10
PMKP 11

Infus

PMKP 7
PMKP 9

PMKP 8

PMKP 6
6. Darah / produk darah
7. Gizi / Nutrisi
8. Oxigen / Gas medis
9. Alat Medis
10.Perilaku pasien
11. Pasien jatuh
12. Pasien Kecelakaan
13.Infrastruktur / Sarana /
Bangunan
14. Sumber daya / Manajemen
15. Laboratorium

arjaty daud / PMKP 26


Tipe Harm
(Dampak yang terjadi akibat Insiden)
ICD X 2010
1. Patofisiologi Chapter I - XVIII
Contoh : Pasien Rhinitis alergi, salah diberikan obat, yang diberikan obat DM,
sehingga pasien mengalami Koma Diabetik  ((E.10.0)– E.10 – E.14 :
DM.
– “0” : With coma : Diabetic, coma with or without ketoacidosis, hyperosmolar
coma, hypoglycaemic coma, Hyperglycaemic coma NOS.
– Di cari external cause morbidity dan mortality :
PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
Chapter XX: Cause : Y42.3
PMKP 9

PMKP 8

PMKP 6
2. Cedera : Injury, poisoning and certain other consequences of
external causes Chapter XIX
Contoh : Pasien dengan Hipertensi, jatuh di kamar mandi dan mengalami
Fraktur di tangan kiri. (ICD X: S.67.0) : Crushing injury of wrist and hand
– S67.0 Crushing injury of thumb and other finger(s)
– Di cari external cause morbidity dan mortality di Chapter XX : Cause
W18.2
– Sebutkan aktifitas saat cedera ; di Chapter XX : V01-Y34 :
– 4 : While resting, sleeping, eating or engaging in other vital activities Personal
hygiene
– 9 : During unspecified activity
3. Lain2 (Factors influencing health status and contact with
health service)
Chapter XXI - XXII .

arjaty daud / PMKP 27


Data laporan insiden keselamatan pasien selalu dianalisis setiap
tiga bulan untuk memantau ketika muncul tren atau variasi yang
tidak diinginkan

Elemen Penilaian PMKP 9


PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
a) Proses pengumpulan data sesuai (a-h) di maksud dan

PMKP 9
PMKP 8

PMKP 6
tujuan, analisis, dan pelaporan diterapkan untuk
memastikan akurasi data.
b) Analisis data mendalam dilakukan ketika terjadi tingkat,
pola atau tren yang tak diharapkan yang digunakan
untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
c) Data luaran (outcome) dilaporkan kepada Direktur dan
Representatif pemilik/ Dewas sebagai bagian dari program
PMKP.

arjaty daud / PMKP 28


Komite mutu menganalisa dan memantau IKP setiap triwulan untuk
mendeteksi pola, tren serta variasi berdasarkan frekuensi pelayanan
dan/atau risiko terhadap pasien.
Laporan insiden dan hasil Investigasi komprehensif (RCA) maupun
investigasi sederhana (simple RCA) harus dilakukan untuk setidaknya
hal2 berikut ini:
a) Semua reaksi transfusi yang sudah dikonfirmasi,
PMKP 11
PMKP 10

b) Semua kejadian serius akibat reaksi obat (adverse drug reaction) yang

PMKP 7
PMKP 9
PMKP 8

PMKP 6
serius sesuai yang ditetapkan oleh rumah sakit
c) Semua kesalahan pengobatan (medication error) yang signifikan sesuai
yang ditetapkan oleh rumah sakit
d) Semua perbedaan besar antara diagnosis pra- dan diagnosis
pascaoperasi; misalnya diagnosis praoperasi adalah obstruksi saluran
pencernaan dan diagnosis pascaoperasi adalah ruptur aneurisme aorta
abdominalis (AAA)
e) KTD atau pola kejadian tak diharapkan selama sedasi prosedural tanpa
memandang cara pemberian
f) KTD atau pola kejadian tak diharapkan selama anestesi tanpa
memandang cara pemberian
g) KTD yang berkaitan dengan identifikasi pasien
h) Kejadian2 lain; misalnya infeksi yang berkaitan dengan perawatan
kesehatan atau wabah penyakit menular

arjaty daud / PMKP 29


Rumah sakit melakukan pengukuran dan
evaluasi budaya keselamatan pasien

1. Rumah sakit telah melaksanakan


PMKP 11

PMKP 10

PMKP 7
pengukuran budaya keselamatan pasien

PMKP 9

PMKP 6
PMKP 8
secara regular setiap tahun menggunakan
metode yang telah terbukti

2. Hasil pengukuran budaya sebagai acuan


dalam menyusun Program peningkatan
budaya keselamatan di RS.

arjaty daud / PMKP 30


Komite mutu memandu penerapan
program manajemen risiko di RS

Elemen penilaian PMKP 11


a) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu memandu penerapan
program manajemen risiko yang di tetapkan oleh Direktur
b) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat daftar risiko
rumah sakit berdasarkan daftar risiko unit-unit di rumah sakit

PMKP 11
PMKP 10

PMKP 7
PMKP 9
PMKP 8
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat profil risiko

PMKP 6
c)
dan rencana penanganan
d) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat pemantauan
terhadap rencana penanganan dan melaporkan kepada direktur
dan representatif pemilik/dewan pengawas setiap 6 (enam)
bulan.
e) Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah menyusun Program
manajemen risiko tingkat rumah sakit untuk ditetapkan
Direktur
f) Komite / Tim Penyelenggara Mutu telah memandu pemilihan
minimal satu analisis secara proaktif proses berisiko tinggi
yang diprioritaskan untuk dilakukan analisis FMEA setiap
tahun.

arjaty daud / PMKP 31


LOGO

TERIMA KASIH

Arjaty Daud Channel arjaty_daud


Arjaty

Anda mungkin juga menyukai