(PADI) Review
(PADI) Review
dan
TRYOUT 0
EDISI 2015
dengan revisi
Terima kasih Anda telah membaca buku ini sebelum memulai bimbingan di PADI.
2 SEKILAS MATERI PADI DAN TRYOUT 0
© 2015 PADI
Jalan Matraman Raya Nomor 119
Jakarta
Disclaimer
Semua nama dan skenario kasus dalam buku ini adalah karangan belaka. Adanya kesamaan
tempat, nama, atau kasus adalah sebuah ketidaksengajaan.
Semua informasi di dalam buku ini hanya untuk tujuan pendidikan saja.
Informasi di dalam buku
b uku ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran tenaga medis.
DAFTAR ISI
Yakinlah, dengan membuka halaman pertama buku ini, Anda telah memulai langkah awal
Anda untuk lulus UKMPPD.
Susun jadwal belajar Anda.
Jangan lupa bahwa imbangi diri Anda dengan kegiatan sosial dan kegiatan
fun lainnya!
Buku sekilas materi ini merupakan satu buku referensi singkat. Isi di buku ini telah kami
seleksi sehingga hanya menampilkan informasi - informasi penting untuk menjawab soal-
soal UKMPPD.
Karena itu buku ini hanya berisi hal - hal penting dan kata kunci untuk menjawab soal,
superfisial namun esensial. Kami sangat berterima kasih jika Anda membaca dan
mempelajari buku ini sebelum bimbingan dimulai.
Tetapkan pada diri Anda bahwa Anda harus lulus UKMPPD. Selamat belajar!
KARDIOVASKULAR
ACS Kebutuhan oksigen miokardium > suplai oksigen oleh pembuluh koroner akibat adanya
(Acute sumbatan.
Coronary Klasifikasi Gejala tipikal EKG Enzim Jantung
Syndrome) Unstable Nyeri dada pertama kali, ST depresi, T inversi, Normal
angina memberat, jumlah atau EKG tidak
(UAP) serangan meningkat spesifik
= Sindroma
STEMI Nyeri dada substernal ST elevasi, LBBB Meningkat
Koroner Akut menjalar, keringat dingin, baru
muntah, durasi dan
severitas nyeri lebih lama
dan intens
NSTEMI Nyeri dada substernal ST depresi, T inversi Meningkat
menjalar, keringat dingin,
muntah
Angina stabil tidak termasuk dalam ACS. Angina stabil muncul saat beraktivitas, frekuensi
dan berat nyeri relatif tetap sama, membaik dengan istirahat / pemberian nitrat
sublingual. Umumnya EKG tidak menunjukkan kelainan yang bermakna.
Pemeriksaan penunjang
1. Foto toraks : kardiomegali, gambaran edema paru (bat-wing appearance, Kerley-B
lines)
2. Ekokardiogram : penurunan fraksi ejeksi (EF)
3. Laboratorium: Brain Natriuretik Peptide (BNP): meningkat
Tatalaksana medikamentosa :
ACE Inhibitor memperbaiki gejala dan NYHA II – IV
menurunkan mortalitas
Beta Bloker memperbaiki gejala dan NYHA II – III.
menurunkan mortalitas Diberikan setelah ACE inhibitor
dan diuretik ditolerir.
Diuretik tiazid: retensi ringan, NYHA II – IV dengan retensi
furosemid: retensi bermakna. cairan
Pemeriksaan penunjang : Foto toraks (kardiomegali, garis Kerley-B, gambaran bat wing
kranialisasi)
Tatalaksana akut :
Diuretik (furosemid), nitrat , oksigen, morfin, posisi (1/2 duduk, atau duduk tegak).
Henti Jantung Penurunan kesadaran, henti nafas, dan tidak adanya denyut karotis.
Pertolongan pertama : panggil bantuan, lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan
bantuan nafas 30 : 2.
Penyakit Semula pasien tidak sianosis . Perlahan-lahan akibat beban jantung berlebih dapat
Jantung timbul sianosis (disebut dengan sindrom eisenmenger). Kondisi ini terjadi pada:
Bawaan VSD murmur pansistolik di garis sternalis kiri bawah, tanpa penjalaran ke
aksila.
Asianotik (Left
ASD fixed-split S2
to Right shunt)
PDA machinary like murmur (murmur kontinyu) di infraklavikula
Penyakit jantung bawaan lain:
Koarktasio aorta tekanan darah ekstremitas atas > ekstremitas bawah.
Anti-hipertensi :
1. ACE inhibitor (cth: captopril) : pilihan utama pada DM untuk mencegah
mikroalbuminuria. Efek samping : batuk kering bisa diganti dengan ARB (cth:
valsartan). Kontraindikasi : ibu hamil, stenosis arteri renal.
2. Thiazide (HCT) Efek samping: hipokalemia, hiperurisemia. Kontraindikasi relatif
pada gout, dislipidemia, dan DM.
3. Beta bloker (propanolol) Efek samping : bronkospasme. Kontraindikasi pada asma
dan AV Blok. Beta bloker selektif jantung : bisoprolol, karvedilol, atenolol.
4. Metildopa obat hipertensi terpilih pada ibu hamil. Alternatif : nifedipin.
5. Calcium channel bloker golongan dihidropiridin (nifedipin) : Efek samping:
edema, flushing karena bersifat vaskuloselektif. Golongan nondihropiridin (verapamil,
diltiazem) : efek samping: bradikardi karena dapat bekerja langsung di jantung.
Syok
Syok hipovolemik Kehilangan cairan (misal: resusitasi kristaloid 20 cc /
muntah, diare, perdarahan). BB bolus cepat.
RESPIROLOGI
Kasus baru: sebelumnya tidak pernah berobat ATAU pernah Variasi Tipe Kasus
pengobatan namun minum obat <1 bulan.
Kambuh: sebelumnya sudah dinyatakan sembuh, tetapi BTA
kembali positif.
Drop out: pengobatan sudah >1 bulan, lalu tidak
mengambil obat selama >2 bulan.
Gagal (default ): BTA tetap positif pada bulan kelima ATAU
sebelumnya negatif, lalu pada bulan kelima menjadi positif.
Kronik : BTA tetap positif walaupun sudah berkali-kali
gambaran fibrosis.
Kategori 1 : 2RHZE/4R3H3. Tatalaksana
Kategori 2 : 2RHZES/RHZE/5R3H3E3.
anak
Streptomisin ototoksik dan nefrotoksik
Bila klinis (+) – ikterik, mual, muntah – stop OAT. Hepatitis imbas
Bila klinis (-) dan SGOT/SGPT >5x, stop OAT. Lainnya OAT obat (drug-induced
lanjutkan. Mulai kembali setelah klinis (-): mulai dari H, lalu R, Z hepatitis)
tidak boleh diberikan lagi.
MDR-TB (Multidrug Resistant TB): resisten pada setidaknya Kasus TB MDR dan
rifampisin + INH. TB XDR
XDR-TB (Extensive Drug Resistant TB): MDR-TB yang juga
resisten pada 3 dari 6 obat second-line.
Tuberkulosis Gejala klinis TB pada anak tidak khas dan bakteri sulit Diagnosis
pada Anak ditemukan pada pemeriksaan BTA sehingga digunakan sistem
skoring TB anak. Anak didiagnosis TB jika jumlah skor ≥6.
Perhatikan bahwa
pemeriksaan BTA
bukan pemeriksaan
pada anak, karena
gejala klinis batuk
bukan gejala klinis
utama pada anak,
dan pada umumnya
BTA negatif.
Mulai dengan OAT, lalu setelah 2-8 minggu (setelah toleransi) Koinfeksi
lanjutkan dengan ARV. Dengan demikian ARV diberikan Tuberkulosis + HIV
tidak bergantung pada jumlah hitung CD4.
Berdasarkan Pedoman Terapi ARV 2011 dan 2013
Pneumonia Anamnesis:
Anamnesis: Batuk berdahak mukoid/purulen, sesak, demam Diagnosis
tinggi, nyeri dada.
Pemeriksaan Fisik: Demam,
Fisik: Demam, takikardi, takipneu, sianosis, napas
cuping hidung, retraksi interkostalis, bagian dada yang sakit
tertinggal, palpasi fremitus meningkat, perkusi redup,
bronkovesikular/bronkial/ronki
bronkovesikular/bronkial/ronki basah halus/ronki basah kasar.
Pemeriksaan Penunjang:
Penunjang: Foto toraks terdapat
infiltrat/konsolidasi,
infiltrat/konsolidasi, leukositosis, sputum gram.
Bronkiolitis Anamnesis:
Anamnesis: Pikirkan pada anak <2 tahun dengan episode Diagnosis
mengi pertama kali, umumnya didahului dengan gejala ISPA
bagian atas (batuk, pilek, subfebris/tanpa
subfebris/tanpa demam), sesak.
Pemeriksaan Fisik : Demam, sesak, ekspirasi memanjang,
retraksi, wheezing/rhonki basah halus, perkusi hipersonor.
Pemeriksaan Penunjang:
Penunjang : Foto toraks normal/hiperinflasi paru
dengan diameter anteroposterior membesar pada foto
lateral/konsolidasi
lateral/konsolidasi tersebar.
Oksigen Terapi
Cairan dan kalori yang cukup
Antibiotik (ampisilin, kloramfenikol, sefotaksim) boleh
diberikan jika tanda infeksi sekunder cukup jelas.
Bronkodilator (salbutamol inhalasi)
PPOK Anamnesis:
Anamnesis: Batuk berdahak, sesak, eksaserbasi akut, riwayat Diagnosis
perokok >20 tahun.
Pemeriksaan Fisik : Wheezing, barrel chest, ekspirasi
memanjang.
Pemeriksaan Penunjang:
Penunjang: Spirometri FEV1 <80; foto polos
gambaran emfisema (lebih lusen, batas paru turun dan
mendatar), jantung pendulum.
Stop rokok. Terapi
Bronkodilator (salbutamol [beta agonis] dan
ipratropium [antagonis muskarinik]- ipratroprium
adalah first choice pada
choice pada kasus PPOK ).).
Steroid inhalasi.
Oksigen.
Antibiotik (amoksiklav/doksisiklin/sefalosporin - untuk
eksaserbasi akut dan tanda infeksi)
WSD (chest
WSD (chest tube) di sela iga ke-5 linea aksilaris anterior Terapi
Tension Keadaan gawat darurat yang memerlukan intervensi segera. Pengertian
Pneumotoraks Udara yang masuk ke rongga pleura terjebak. Mediastinum
terdorong ke kontralateral, vena besar tertekan, mengakibatkan
instabilitas hemodinamik.
Pemeriksaan Fisik: Sesak
Fisik: Sesak berat, takikardi, hipotensi, vena leher Diagnosis
distended , trakea deviasi, suara napas menghilang. Tanda vital
atau hemodinamik tidak stabil.
Torakosentesis (tusuk
Torakosentesis (tusuk dengan jarum besar) di sela iga ke-2 Terapi
garis midklavikula, lalu lanjutkan dengan pasang WSD.
Efusi Pleura Cairan di dalam rongga pleura, biasanya disebabkan TB, bisa Pengertian
juga karena infeksi lain/keganasan. Jika cairan berupa
nanah/pus disebut dengan empiema.
Anamnesis:
Anamnesis: Nyeri dada saat bernapas, khas pleuritik (saat Diagnosis
menarik napas misalnya).
Pemeriksaan Fisik:
Fisik: Pleural friction rub, fremitus melemah,
perkusi redup, auskultasi suara napas menurun.
Pemeriksaan Penunjang:
Penunjang: Foto polos – sudut kostofrenikus
tumpul. Mintakan foto lateral untuk efusi pleura yang lebih
minim.
GASTROINTESTINAL
GERD Refluks asam lambung karena sfingter esofagus bawah menutup tidak adekuat.
Gejala khas : rasa terbakar di dada, hipersalivasi, mulut terasa asam. GERD kronik dapat
mencetuskan LPR (Laringo Pharyngeal Reflux) : suara serak, rasa mengganjal di
tenggorokan.
Tatalaksana :
1. PPI (omeprazol)
2. Modifikasi faktor risiko : obesitas, pola makan
Komplikasi jangka panjang : Barret’s esofagus, karsinoma esofagus.
Klasifikasi:
1. Hernia inguinalis di atas lipatan abdominokruris
Indirek (lateral) : mencapai skrotum, defek di kanalis inguinalis
Direk (medial) : tidak mencapai skrotum, defek di dinding perut
2. Hernia femoralis di bawah lipatan abdominokruris
3. Hernia umbilikalis (faktor risiko: hipotiroid kongenital, sirosis hepatis dan keadaan
peningkatan tekanan vena porta)
4. Hernia diafragmatika
Gejala dan tanda khas : nyeri seluruh perut, Bloomberg sign (nyeri tekan dan nyeri lepas),
defans muskular pada otot perut.
1. Peritonitis primer : peritonitis TB, peritonitis bakterial spontan pada sirosis. Fenomena
“papan catur” khas pada peritonitis TB.
2. Peritonitis sekunder : peritonitis karena perforasi
Ulkus peptikum Nyeri ulu hati berulang, dipengaruhi makanan. Bisa disertai hematemesis dan melena
(gastritis erosif) hingga penurunan berat badan.
Etiologi tersering : pemakaian kronik NSAID dan infeksi kronis Helicobacter pylori
1. Ulkus duodenum : nyeri berkurang dengan makanan, sering terbangun di malam
hari
2. Ulkus gaster : nyeri bertambah dengan makanan
Tatalaksana : PPI (omeprazol) atau antagonis reseptor H2 (ranitidin).
Bila dicetuskan oleh infeksi H. pylori (urea breath test +), maka tatalaksana : triple
therapy dengan PAC (PPI + Amoksilin + Clarythromicin) atau bila alergi amoksilin : PMC
(PPI + Metronidazol + Clarythromicin).
Sirosis hepatis Tanda sirosis (stigmata) : asites, palmar eritem, spider nevi, kaput medusa.
Etiologi tersering : hepatitis kronik (B dan C), alkoholisme
Komplikasi :
1. Ruptur varises esofagus hematemesis melena. Diagnosis pasti : endoskopi.
Tatalaksana : stabilisasi hemodinamik: cairan, NGT, pemberian PPI, cairan vasopresor
(okreotid, somatostatin), ligasi.
2. Ensefalopati hepatikum akibat peningkatan amonia.
3. Peritonitis bakterial spontan
4. Hepatoma (hepatocellular carcinoma), tumor marker: AFP (alfa-fetoprotein)
Diare Akut : < 7 hari, melanjut ( prolonged ) : 7-14 hari, persisten : > 14 hari
Pembeda berdasarkan etiologinya:
Diare cair, kekuningan Rotavirus Rehidrasi + zink
Diare lendir darah (disentri), kram Shigella (disentri basiler) Kotrimoksazol
perut, demam
Diare lendir darah + bau busuk Entamoeba hystolitica Metronidazol
(disentri amoeba)
Diare berlemak mengkilap Giardia lamblia Metronidazol
(steatore)
Diare cucian beras Vibrio cholerae Doksisiklin
Diare terkait pemakaian antibiotik Bakteri anaerob Metronidazol
kronik Clostridium difficile
Diare akut
Tanpa dehidrasi Klinis baik Terapi A
Rehidrasi oral setiap diare/muntah
Dehidrasi ringan Anak rewel, haus, Terapi B
sedang mata cekung Rehidrasi oral 75 cc/BB/3 jam
Alternatif lain :
1. Anak umur < 12 bulan : rehidrasi
parenteral 70 cc/ BB / 5 jam
2. Anak umur > 12 bulan : rehidrasi
parenteral 70 cc/BB/ 2,5 jam
Dehidrasi berat Anak malas Terapi C
minum, turgor Rehidrasi parenteral
sangat lambat 1. Anak umur < 12 bulan : rehidrasi
parenteral 30 cc/ BB / 1 jam dilanjutkan
dengan 70 cc/ BB / 5 jam
Hepatitis Hepatitis A : akut, penularan fekal dan oral, serologi IgM anti HAV +
Hepatitis B : akut maupun kronik, penularan lewat darah maupun kontak seksual, Hbs Ag
+
Serologi hepatitis B :
HBsAg IgM anti IgG anti Anti HBs HBeAg
HBc HBc
Hepatitis B + + - - +/-
akut
Hepatitis B + - + - +
kronik infeksius
Hepatitis B + - + - -
kronik non-
infeksius
Pasca imunisasi - - - + -
Sembuh dari - - + + -
hepatitis B
Hepatitis C : cenderung kronik, penularan lewat darah dan kontak seksual, anti-HCV +
Koledoko
Kolelitiasis Kolesistitis Kolangitis
litiasis
Murphy’s sign - - + +
Ikterus - + - +
*Murphy Sign: nyeri tekan kuadran kanan atas abdomen, terlebih saat penderita menarik
napas.
Pankreatitis Nyeri tekan epigastrium, demam tinggi, muntah, hipotensi, amilase dan lipase
meningkat.
Faktor risiko : kolelitiasis, hipertrigliseridemia berat, alkoholisme berat.
Pasien harus dipuasakan, NGT, antibiotik
Hemoroid Hemoroid eksterna pelebaran pleksus v. Hemoroidalis inferior, nyeri, dilapisi epitel
skuamosa
Hemoroid interna pelebaran pleksus v. Hemoroidalis superior dan media, dilapisi
epitel silindris.
Derajat hemoroid interna:
1. Berdarah menetes tanpa nyeri
2. Benjolan masih dapat masuk sendiri
3. Dimasukkan dengan tangan
4. Tidak dapat dimasukkan
Tatalaksana :
1. Derajat 1 dan 2 medikamentosa
2. Derajat 3 dan 4 yang mengganggu operasi
Kelainan
kongenital Hirschprung Pasase mekonium terlambat, Biopsi : aganglionik pleksus
colok dubur menyemprot meissner dan Auerbach
Stenosis pilorus Muntah menyemprot berisi String sign
becak kopi, massa epigastrium
Atresia esofagus Hipersalivasi, tersedak pada usia Single bubble sign,
neonatus gambaran coiling NGT
Atresia duodenum Muntah hijau (bilier) Double bubble sign
Hernia Sesak, bising usus pada Gambaran udara usus di
diafragmatika auskultasi paru paru
Intususepsi Kolik perut, diare red currant Target sign, porsio like sign
jelly
Volvulus Distensi abdomen, kembung, Coffee bean appearance
muntah, bising usus meningkat
NEFRO-UROLOGI
Gagal Ginjal Gagal ginjal akut: perburukan fungsi ginjal yang cepat dan Pengertian
Akut dan Kronis tiba-tiba, ditandai dengan oliguria/anuria, peningkatan
kreatinin. Biasanya disebabkan oleh hipovolemik (karena
nekrosis tubular akut).
Gagal ginjal kronis: penurunan fungsi ginjal dan tanda
kerusakan dalam imaging yang bertahan selama 3 bulan.
Hitung Klirens Kreatinin dari Kreatinine Serum: Diagnosis
Grade V: <15
Infeksi Saluran ISK atas: demam tinggi, menggigil, mual, muntah, nyeri Diagnosis
Kemih pinggang dan ketok CVA, dipstik nitrit (+), dan leukosit esterase
(+).
>105.
Tatalaksana : HCG pada fase inisial, bedah paling baik usia 1-2 tahun. Jika >2 tahun,
risiko keganasan meningkat.
Fimosis Prepusium tidak dapat diretraksi, nyeri saat berkemih, perlu mengedan dan ujung penis
menggembung saat berkemih.
Tatalaksana : sirkumsisi
Parafimosis Preputium menjepit batang penis, saat teretraksi tidak dapat dikembalikan lagi
kegawatan. Tatalaksana : dorsumsisi.
Hipospadia Orifisium uretra eksternum terletak di sisi ventral (bawah) penis. Kontraindikasi untuk
sirkumsisi.
Epispadia Orifisium uretra eksternum terletak di sisi dorsal (atas) penis. Kontraindikasi untuk
sirkumsisi.
Adenokarsinoma Lelaki paruh baya dengan keluhan sulit kencing, bisa disertai kakeksia.
prostat Pemeriksaan fisik khas : rectal touche prostat bernodul (+), keras
Penunjang : PSA, biopsi
Tatalaksana : bedah
Metastasis paling sering ke tulang.
Infeksi saluran
kemih Pielonefritis demam menggigil, keluhan antibiotik Intravena
kencing tidak terlalu dominan,
urinalisis : nitrit +, leukosit
esterase +, nyeri ketok CVA +
Sistitis demam (-), keluhan kencing antibiotik oral
seperti disuria, frekuensi, dan (kotrimoksasol,
urgensi, nyeri tekan suprapubik +. siprofloksasin)
Uretritis demam (-), disuria, frekuensi, antibiotik oral
nyeri tekan suprapubik (-). (kotrimoksasol,
siprofloksasin)
Prostatitis Demam (+), discharge (+), nyeri Antibiotik oral
kencing, rectal touche: nyeri (kotrimoksasol,
tekan prostat abses (fluktuasi siprofloksasin)
+)
Klasifikasi :
Non-komplikata : sistitis pada wanita tidak hamil.
Komplikata: ISK lainnya (termasuk wanita hamil dan pria).
Wanita hamil dengan asimtomatik bakteriuria perlu diterapi.
Pilihan : amoksisilin, sefalosporin, eritromisin.
Penunjang : kultur urin pancar tengah ditemukan kuman bermakna (biasanya 10 5)
HEMATOLOGI
Anemia
Anemia MCV << 1. Anemia defisiensi besi
mikrositik Feritin <<, TIBC >>, serum besi <<,
gambaran sel pensil.
Tatalaksana : suplementasi besi
Transfusi PRC (indikasi)
2. Anemia penyakit kronik
Feritin N / >>, TIBC <<
3. Thalasemia
Ikterik, organomegali, facies cooley,
gambaran sel target, penunjang :
elektroforesis Hb.
Tatalaksana : transfusi PRC, obat pengikat
besi.
Anemia MCV normal 1. Anemia karena perdarahan
normositik Namun, bila perdarahan berlangsung lama
mikrositik
2. Anemia aplastik
Pansitopenia, organomegali (-), penunjang :
pungsi sumsum tulang (gambaran
hipoplastik)
Anemia MCV >> Anemia defisiensi B12
makrositik Anemia defisiensi folat
ITP Petekia, purpura, biasa didahului infeksi virus sebelumnya.
Organomegali (-), trombositopenia (+). Tatalaksana : steroid
Hemofilia Perdarahan sulit berhenti, perdarahan spontan di sendi (hemartrosis). Khas: delayed-
bleeding (perdarahan sempat berhenti, kemudian keluar darah lagi).
Hemofilia A : defisiensi faktor VIII
Hemofilia B : defisiensi faktor IX
Penunjang : PT normal, aPTT memanjang
Tatalaksana :
Hemofilia A : kriopresipitat, hemofilia B : FFP (fresh frozen plasma)
IMUNOLOGI
Koinfeksi HBV-HIV: berapapun CD4/stadium klinis, mulai terapi ARV. Paduan ARV
dengan tenofovir (TDF) dan lamivudin (3TC)/emtricitabin (FTC)
ODHA yang hamil: mulai ARV kapanpun pada semua ibu hamil. Hindari efavirenz (EFV)
selama trimester I.
HIV pada anak : interpretasi uji serologi sama jika usia >18 bulan. Jika <18 bulan: perlu
pemeriksaan virus HIV karena antibodi ibu dapat menembus sawar anak.
Pemantauan berupa klinis, imunologi (CD4 +), dan virologi (HIV RNA).
INFEKSI TROPIK
Tetanus Trismus, kaku leher, disfagia, kekakuan abdomen, opistotonus, fleksi Manifestasi Klinis
lengan, ekstensi tungkai, disfungsi otonom.
Kejang, baik akibat rangsangan maupun spontan.
Tetap sadar dan kesakitan. Demam jarang.
Tes spatula. Penunjang
Leptospirosis Riwayat paparan dengan urin binatang (mis. karena banjir), demam Manifestasi Klinis
tinggi, nyeri otot gastroknemius, mata merah.
Leptospirosis berat disebut sindrom Weil (ikterus diikuti kegagalan
organ, mis. oliguria pada gagal ginjal).
Derajat Penyakit
Derajat Kriteria
DBD Demam disertai gejala tidak khas, dan satu-satunya
derajat I manifestasi perdarahan ialah uji torniquet positif .
Malaria Ringan: Demam menggigil, keringat dingin, sakit kepala, anemia, Manifestasi Klinis
splenomegali, riwayat bepergian ke daerah endemis.
Pola demam dapat memperkirakan jenis Plasmodium: P. vivax/ovale
tiap 48 jam (tertiana), P. malariae tiap 72 jam (kuartana), dan P.
falciparum sepanjang hari/tidak teratur.
Berat (disebabkan P. falciparum): malaria serebral, anemia berat,
gangguan napas, gagal ginjal.
Gambaran
Materi Small Extra-
Jenis Parasit Colon
Parasit Intestine intestinal
Penyebab Helminth
Kelainan Nematoda
Gastrointest Trichuris trichiura √
inal Trematoda
Fasciolopsis buski √
Schistosoma japonicum √ √
Cestoda
Taenia saginata √
Echinococcus granulosus √
Protozoa
Entamoeba histolytica √ √
Cyclospora cayetanensis √
Trichuris Hospes definitif: manusia.
manusia. Hospes dan Nama
trichiura Nama penyakit: trikuriasis = cacing cambuk Penyakit
Cacing dewasa hidup di kolon asendens
asendens dan sekum,
sekum, dengan Morfologi dan
bagian anterior masuk ke dalam mukosa usus. Daur Hidup
Bentuk infektif: telur matang (berisi larva).
Cara infeksi: hospes menelan telur matang larva keluar melalui
dinding telur masuk ke dalam usus halus setelah dewasa,
turun ke usus bagian distal dan masuk ke kolon, terutama sekum.
Jadi, tidak mempunyai siklus paru.
Menemukan telur dalam feses, bisa juga menemukan cacing dewasa Diagnosis
dalam feses.
Utara, Amerika Latin, Rusia, dan di Indonesia terutama Bali dan Geografik
Jakarta.
Kista hidatid akan
hidatid akan menginduksi terjadinya reaksi granulomatosus Patologi dan
diikuti dengan pembentukan jaringan fibrosa dan lapisan Gejala Klinis
jaringan ikat.
(kista hepatikum)
Kista pada hati (kista hepatikum ) rasa nyeri di perut bagian
atas, hepatomegali, kolestasis, sirosis biliaris, hipertensi portal, dan
asites. Sementara itu, cyst fluid menimbulkan
menimbulkan reaksi alergi.
dan jaundice..
Ruptur pada kista syok anafilaktif, nyeri kolik, dan jaundice
Serodiagnosis: untuk melihat hydatid fluid antigen.
antigen.
Teknik imaging: USG, X-Ray.
Hampir semua amoeba memiliki dua bentuk, yakni trofozoit dan Morfologi dan
kista. Daur Hidup
o Trofozoid: bentuk yang aktif bergerak, makan, dan
bereproduksi, tetapi tidak mampu bertahan di luar tubuh hospes.
o Kista: bentuk yang dorman, tahan tanpa makan, bertanggung
jawab terhadap penularan penyakit.
Bentuk infektif: kista.
Kista tertelan kista tereksitasi dii ileum bagian bawah menjadi
trofozoit kembali trofozoit memperbanyak diri (membelah diri)
trofozoit mengalami enkistasi (mengubah diri menjadi bentuk
kista) kista akan dikeluarkan bersama tinja (trofozoit juga bisa
ditemukan pada tinja yang cair).
E. histolytica bersifat invasif trofozoit dapat menembus dinding
usus dan kemudian beredar di dalam sirkulasi darah (hematogen).
Pada pemeriksaan tinja, menemukan trofozoit (tinja cair) atau kista Diagnosis
(tinja padat).
Stool antigen detection spesifik untuk E. histolytica.
PCR menentukan spesies yang menyerang.
Ab detection untuk amebiasis ekstraintestinal.
Lain-lain Telur Ascaris lumbricoides (telur berdinding tiga lapis, yaitu Ascaris
albuminoid, hialin, vitelin). lumbricoides
Telur cacing tambang (hookworms – Ancylostoma duodenale dan Cacing Tambang
Necator americanus dengan karakteristik telur berdinding tipis). (Hookworms)
*) Pada pengobatan massal, jika menggunakan DEC diberikan dengan dosis 6 mg/kgBB/hari dan jika
menggunakan albendazol diberikan dengan dosis 400 mg dosis tunggal (anjuran WHO).
Indikasi insulin :
1) DM T1
2) Kegawatan hiperglikemia
3) Alergi obat oral
4) DM gestasional
5) Gangguan fungsi ginjal
6) Tidak terkontrol dengan obat oral
2. Hipoglikemia
Etiologi tersering: sulfonilurea, insulin, asupan makan kurang.
Hipoglikemia gula darah < 60 atau gula darah < 80 + gejala (berdebar,
keringat dingin, sakit kepala, penurunan kesadaran).
Tatalaksana :
1. Bila sadar air gula
2. Tidak sadar D40 bolus 50 mL tiap 15 menit hingga sadar dilanjutkan infus
D10 / 8 jam. Observasi gula darah tiap jam.
Tiroid
Hipertiroid Hipotiroid
Peningkatan hormon tiroksin Penurunan hormon tiroksin
Berat badan <<, palpitasi, Berat badan >>, edema
tremor, berkeringat
TSH <<, fT4 fT3 >> TSH >>, fT4 fT3 <<
Etiologi : Etiologi :
Grave (struma difus toksik) Tiroiditis hashimoto
Khas : eksoftamul, bruit pada Khas : muka sembab
auskultasi struma
Mekanisme : autoimun yang Mekanisme : autoimun yang
menstimulasi TSH reseptor memblok enzim TPO
Tatalaksana : Tatalaksana :
PTU, beta bloker Levotiroksin
Hipotiroid lain :
1. Hipotiroid kongenital (kretinisme) : perlu screening di usia 2 hari. Tatalaksana
dengan levotiroksin. Keterlambatan screening mengakibatkan kretinisme
(retardasi mental dan gangguan pertumbuhan).
2. Goiter nutrisional / endemik : tatalaksana dengan suplementasi yodium pada
garam dapur.
Malnutrisi pada
Anak Marasmus Kwashiorkor
Wajah seperti orang tua Rambut seperti jagung
Iga gambang Edema
Baggy pants Crazy pavement dermatosis
Tatalaksana :
1. Fase stabilisasi : F75, atasi hipotermi, hipoglikemi, dehidrasi
2. Fase transisi
3. Fase rehabilitasi
Atasi infeksi, berikan suplementasi mineral. Tunda pemberian besi sampai infeksi
teratasi (umumnya dalam waktu 1 minggu setelah mulai tera pi).
Sindrom Kriteria :
metabolik 1. Lingkar pinggang (>40 inchi pada pria, > 35 inchi pada wanita)
2. Gula darah puasa (> 110 mg/dL)
3. Tekanan darah (> 130 / 85 mmHg)
4. HDL (<40 pada pria, < 50 pada wanita)
5. Trigliserid (>150 mg/dL)
Bila memenuhi > 3 kriteria : perlu modifikasi gaya hidup untuk mencegah risiko PJK, DM,
dan kelainan metabolik lainnya di kemudian hari.
Dislipidemia Target penatalaksanaan umumnya menggunakan pengukuran LDL.
Untuk pasien dengan risiko tinggi, seperti DM dan infark miok ard, target LDL <100
mg/dL, bahkan lebih agresif lagi , yakni<70 mg/dL. Selain terapi farmakologi, terapi diet
dan gaya hidup perlu disampaikan kepada penderita.
NEUROLOGI
Nyeri Kepala Jenis nyeri kepala primer yang sering dijumpai adalah: Mengenal
(Headache) Tension Type Headache Variannya
Migrain
Cluster Heahache
Tension Type Nyeri bilateral, rasa seperti tertekan dan diikat, lokasi frontal dan Diagnosis
Headache oksipital.
Cluster Nyeri unilateral, terasa sangat berat seperti ditusuk, mata seperti Diagnosis
Heahache didorong keluar, lokasi di orbital dan temporal.
Lakrimasi, mata merah, rinorea, dan perspirasi di dahi ipsilateral.
TIA dan RIND Iskemia otak yang tidak menyebabkan infark. Etiologi
Transient ischemic attack (TIA): Defisit neurologis akut, Diagnosis
membaik/kembali menjadi normal dalam 24 jam.
Reversibel ischemic neurologic deficit (RIND): Gejala berlanjut
melewati 24 jam, tetapi membaik dalam 72 jam setelah onset.
Stroke Iskemik Trombus atau emboli yang menyebabkan infark serebri. Etiologi
Anamnesis: Defisit neurologis akut (biasanya hemiparesis), Diagnosis
berlangsung >72 jam, biasanya kesadaran tidak menurun.
Pemeriksaan Fisik: Tanda lesi UMN (hiperrefleksia, refleks
patologis).
Pemeriksaan Penunjang: CT-Scan – daerah hipodens di
serebrum.
Trombolitik (dengan rt-PA) untuk pasien yang datang dalam 3- Terapi
4,5 jam setelah onset dan tidak ada kontraindikasi.
Aspirin untuk pasien lain.
Antihipertensi tidak selalu dibutuhkan , kecuali pada TD>220
mmHg.
Hemoragik
Anamnesis: Defisit neurologis akut, ada penurunan kesadaran, Diagnosis
nyeri kepala, mual, muntah.
Pemeriksaan Fisik : Tanda lesi UMN, biasanya hipertensi.
Pemeriksaan Penunjang: CT-Scan – daerah hiperdens di
serebrum.
Dahi dan pipi tidak bisa digerakkan, kelopak mata tidak bisa Diagnosis
menutup (lagoftalmus), bibir tertarik ke sisi yang sehat.
Vertigo Sentral (Nonvestibular)
Rasanya seperti melayang/hilang keseimbangan, serangan
Penyakit Etiologi: Terlalu banyak cairan endolimfe di dalam kanalis Konsep Utama
Meniere semisirkularis.
Klinis: Vertigo disertai gangguan pendengaran dan tinitus .
Tatalaksana: Diazepam saat serangan, HCT dan steroid untuk
pencegahan.
mioklonik.
Tonik : Ekstensi/fleksi tonik mendadak pada kepala, badan, atau
ekstremitas.
Tonik klonik umum primer (grand mal): Berawal sebagai
(tiba-tiba jatuh).
Hernia Nukleus Diskus intervertebralis mengalami herniasi dan menekan radiks Etiologi
Pulposus saraf perifer.
Cedera Kepala Cedera kepala ringan: GCS 13-15 setelah observasi, Klasifikasi
dapat dipulangkan. berdasarkan GCS
Cedera kepala sedang: GCS 9-12 harus dirawat 2x24
jam, dilakukan CT-Scan.
Cedera kepala berat: GCS ≤8 koma, harus dilakukan
intubasi dan CT-Scan.
THT
Otitis Eksterna Infeksi telinga luar (kanalis auditorius/liang telinga) akibat bakteri, Definisi dan
jamur virus. Klasifikasi Kasus
Nyeri tekan tragus atau perikondrium, nyeri saat membuka Gejala klinis
mulut, penurunan pendengaran, dan sekret yang berbau
(terutama pada kasus OE difusa dan OE maligna). Paresis n.
fasialis mungkin ditemukan pada kasus OE maligna.
Otitis eksterna sirkumskripta: antibiotika (polimiksin B / Tatalaksana
basitrasin)
Otitis eksterna difusa: ear toilet, tampon antibiotik (kadang
antibiotik sistemik)
Otitis ekterna maligna: kultur dan pemberin antibiotika per
oral/parenteral (fluoronkuinolon), debridement radikal.
Otitis Media Biasanya kelanjutan dari OMA yang tidak mengalami resolusi Definisi
Supuratif secara sempurna. Misalnya: akibat infeksi berulang, atau akibat
Kronik (OMSK) penatalaksanaan kasus OMA yang tidak adekuat.
Keluar sekret > 6 minggu (hilang - timbul atau terus menerus), Gejala klinis
membran timpani perforasi, dengan penurunan pendengaran.
Tidak ada nyeri.
Vertigo Pusing berputar (pasien berputar atau lingkungan yang berputar). Definisi
Dapat disebabkan proses sentral maupun perifer.
Rinitis Alergi Dimediasi oleh IgE dan histamin. Alergen inhalan paling sering. Etiologi
Bersin berulang, rinorea, hidung gatal (dominan), kadang dapat Gejala Klinis dan
diikuti konjungtivitis, hiposmia, dan post-nasal drip. Gejala pagi Klasifikasi
hari dominan.
PF: allergic shiners (stasis vena di bawah mata), crease (garis di
hidung), dan salute (gerakan menggosok-gosok hidung).
DItemukan mukosa edema yang pucat/livide, sekret cair.
Menurut ARIA (Allergic Rhintis and Its Impact on Asthma), dibagi
menjadi:
Sifat berlangsungnya
1. Inetermiten (<4 hari/minggu atau <4 minggu)
2. Persisten (>=4 hari/minggu dan >=4 minggu)
Beratnya penyakit:
1. Ringan: tidak ada gangguan aktivitas, berolahraga,
maupun istirahat
2. Sedang-berat: ada gangguan aktivitas, berolahraga,
maupun istirahat
Penunjang: uji cukit kulit (skin-prick test) atau IgE RAST (in-vitro). Tatalaksana
Pemeriksaan tidak spesifik: eosinofil dan IgE total).
Medikamentosa: antihistamin, jika gejala berat tambahkan
steroid intranasal.
Skin prick test negatif , IgE RAST negatif , IgE dan eosinofil darah Penunjang
tidak meningkat.
Sinusitis Terdapat 4 pasang sinus paranasal: maksila, frontal, ethmoid, dan Etiologi
sphenoid.
Inflamasi sinus paranasal akibat infeksi terutama viral dan
bakterial dengan gangguan klirens mukosiliar. Penyebab tersering:
S. pneumoniae, H. influenzae, dan M. catarrhalis.
Faktor risiko: ISPA, polip hidung, kelainan anatomi, infeksi
tonsil/gigi, hipertrofi adenoid. Infeksi kronik terutama akibat
sinusitis akut yang tidak terobati dengan adekuat.
Nyeri pada muka, sekret hidung yang purulen, sering turun ke Gejala klinis
tenggorok (post-nasal drip), disertai demam.
Tonsilitis akut: sering didahului common cold, disertai dengan Gejala klinis
nyeri tenggorok. Pada infeksi bakterial, dapat timbul detritus
(kumpulan leukosit mati). Demam, nyeri menelan, otalgia dapat
ditemukan. Pembesaran KGB dapat pula ditemukan.
Tonsilitis akut menjadi kronis jika faktor predisposisi tidak
Tonsilitis Difteri Infeksi C. difficile, bakteri gram positif berbentuk basil. Umumnya Etiologi
infeksi pada anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi DPT.
Demam, nyeri tenggorok, disfagia, dapat disertai sesak napas. PF Gejala Klinis
ditemukan pseudomembran yang berwarna abu-abu, mudah
berdarah apabila pseudomembran diambil. Pembesaran KGB
dapat menyebabkan bull's neck appearance.
Abses Peritonsil Komplikasi dari tonsilitis yang tidak teratasi dengan baik. Etiologi
"Quincy"
Demam, nyeri tenggorok, disfagia, hot potato voice. Tampak Gejala klinis
uvula terdorong ke sisi kontralateral.
Gejala dibagi menjadi gejala nasofaring, telinga, mata, dan saraf. Gejala Klinis
Gejala utama timbul akibat tumbuhnya tumor di fossa
Rossenmuller.
Nasofaring: epistaksis ringan, sumbatan hidung.
Telinga: tinitus, rasa tidak nyaman di telinga, otalgia.
Mata: diplopia akibat paresis n. III, IV, VI
Saraf: neuralgia trigeminalis, destruksi tulang tengkorak.
Metastasis ke kelenjar getah bening leher adalah fase lanjutan.
Benda Asing Benda asing dapat masuk ke saluran cerna (mulut - faring - Definisi
Saluran Cerna esofagus - hingga melewati esofagus). Kejadian ini sering pada
anak-anak.
OFTALMOLOGI
Konjungtivitis Mata merah, visus tidak menurun, tampak pelebaran pembuluh Gambaran klinis
darah konjungtiva.
Bakterial Lesi dengan defek epitel disertai infiltrat dan Tipe dan
edema. Tx: antibaktrial topika, sikloplegia, Penatalaksanaan
kortikosteroid.
Herpes Lesi dendritik. Tx: antiviral topikal. sikloplegia,
simpleks kortikosteroid.
Herpes Dengan lesi herpes zoster di wajah unilateral. Tx:
zoster antiviral topikald an oral, sikloplegia,
kortikosteroid.
Fungal Riwayat trauma dengan tmbuhan. Lesi hipopion
dan satelit. Tx: antifungal topikal, kontraindikasi
kortikosteroid.
Amoeba Acanthamoeba sp., riwayat berenang dan
penggunaan lensa kontak. Tx: amoebisida dan
kortikosteroid topikal.
Ulkus Kornea Tampilan klinis mirip keratitis.
Tes fluorosein positif (tampak defek epitel)
Nodul di tepi (eksternum) atau di balik kelopak mata (internum), Gejala Klinis
terasa nyeri.
Kompres hangat. Tatalaksana
Antibiotik topikal.
Insisi dan drainase bila hordeolum besar/pengobatan
konservatif tidak berhasil.
Glaukoma Akut Peningkatan tekanan intraokular , biasanya akibat sudut bilik Definisi
mata depan tertutup (oklusi trabekula oleh iris).
Mata merah mendadak , visus turun, nyeri hebat (dapat Gejala Klinis
berdenyut), sering disertai mual-muntah.
PF: tekanan intraokular tinggi (>21 mmHg), injeksi konjungtiva,
edema kornea, pupil dilatasi non-reaktif.
Miopia Bayangan jatuh di depan retina. Bisa disebabkan bola mata Definisi
terlalu panjang (miopia aksial), lensa terlalu kuat ,atau kornea
yang terlalu cekung (miopia kurvatura).
Jika timbul pada anak usia sekolah, prestasi belajar yang Gejala Klinis
menurun, duduk di depan, memicingkan mata.
Mata yang sering lelah (karena akomodasi terus menerus). Gejala Klinis
Koreksi dengan lensa positif terkuat. Tatalaksana
Presbiopia Daya akomodasi lensa mata yang mulai melemah. Definisi
Koreksi dengan lensa positif , perkiraan kebutuhan lensa sesuai Tatalaksana
dengan usia.
40-45 thn 45-50 thn 50-55 thn 55-60 thn >60 thn
+1 D +1,5 D +2 D +2,5 D +3 D
Ambliopia "Mata malas", yakni kelainan akibat supresi sistem saraf pusat Definisi
terhadap salah satu mata yang misalnya disebabkan oleh
anisometeropia (perbedaan refraksi antara kedua mata jauh
berbeda) atau strabismus.
Visus turun pada salah satu mata, dan bagaimanapun upaya Gejala Klinis
koreksi tidak dapat mencapai visus normal (6/6 atau lebih
baik).
DERMATOLOGI
Infeksi Viral Varicella Virus varicella zoster. Ruam yang Acyclovir 5 x 800 mg per
Kulit multiform (dalam satu waktu ada oral.
vesikel, papul, dan lainnya) disertai Bedak salisil untuk
dengan gejala konstitusi seperti mengurangi kemungkinan
demam. Tes Tzanck (+) vesikel pecah.
Herpes Zoster Reaktivasi virus varicella zoster yang Acyclovir 5 x 800 mg per
dorman. oral selama 7 hari, bisa
Vesikel multipel dengan dasar mengurangi insidens
Psoriasis Plak eritematosa dengan skuama tebal putih keperakan, menyerang ekstensor (siku,
lutut). Penyakit yang kronik residif , sering dipicu oleh stres.
Tanda khas:
tetes lilin (lesi digores tapak seperti lilin)
auspitz (bintik perdarahan jika lesi digores)
koebner (kulit yang trauma dapat menjadi psoriasis)
Tatalaksana dengan kortikostesroid topikal, kalsipotrien (analog vitamin D), ter, maupun
terapi ultraviolet.
Miliaria Kristalina: sewarna dengan kulit, gatal dengan nyeri minimal (cenderung tanpa
nyeri). Obstruksi saluran kelenjar keringat yang paling superifisial.
Rubra: eritema, nyeri dominan, lebih profunda dan menginduksi inflamasi.
Profunda: dengan bentuk papul yang dominan, rasa gatal hampir tidak ada.
Tatalaksana dengan menjaga kulit tetap kering, lotio calamine, dapat diberikan
antihistamin untuk mengurangi gatal.
Pitiriasis rosea
Etiologi belum jelas. Gambaran makula eritematosa dengan skuama halus di sekitarnya,
dapat memiliki satu makula yang paling besar (Herald patch), dikelilingi makula lebih
kecil membentuk konfigurasi pohon cemara terbalik. Tatalaksana dengan antihistamin
(dan kortikosteroid potensi sedang).
Dermatoterapi Salep adalah obat topikal dengan penetrasi terkuat, diperlukan untuk kasus dermatosis
yang disertai penebalan kulit (misal: liken simpleks kronikus). Salep tidak untuk daerah
berambut.
VENEREOLOGI
Duh Tubuh Pria Gonorea (Neisseria gonorrhea), inkubasi 2-7 hari. Keluhan kencing bernanah, dengan
atau tanpa nyeri berkemih (uretritis).
Penunjang: gram (diplokokus gram negatif seperti biji kopi) dari sampel sekret uretra.
Tatalaksana:
Ceftriaxone 250 mg IM dosis tunggal atau Cefixime 400 mg PO dosis tunggal
untuk mengatasi infeksi Neisseria gonorrhea.
Harus dianggap pula menderita uretritis non-gonorea sehingga juga diberikan
azitromisin 1 gram PO dosis tunggal atau doksisiklin 2 x 100 mg PO selama 7
hari
Gonorea juga dapat menginfeksi wanita (sekret vagina), dan neonatus (konjungtivitis
gonorea dengan komplikasi sampai kebutaan).
Duh Tubuh Trichomoniasis: Trichomonas sp., dengan duh tubuh warna kehijauan berbau busuk,
Wanita tampak strawberry cervix . Tatalaksana dengan metronidazol 1 x 2 gram single dose.
Candidiasis vulvovaginal: Candida sp., dengan duh tubuh warna putih kental seperti
susu (atau keju), dengan gatal yang dominan sehingga tampak lesi garukan (ekskoriasi).
Tatalaksana dengan antifungal (nistatin, klotrimazol). Cari faktor risiko seperti DM.
Tatalaksana dengan mikonazol/klotrimazol 200 mg intravagina setiap hari selama 3 hari
ATAU flukonazol 150 mg PO dosis tunggal ATAU itrakonazol 200 mg PO dosis tunggal.
Bacterial vaginosis: Gardenella vaginalis dan bakteri lain. Cenderung kronis, sekret putih
keabu-abuan, berbau tidak enak. "Whiff test" dengan KOH menghasilkan bau "amis"
(fishy-like odor). Tatalaksana dengan metronidazol 1 x 2 gram single dose.
Ulkus Genital Sifilis (Treponema pallidum), ulkus soliter tidak nyeri dengan dasar relatif bersih.
Perjalanan klinis: primer (ulkus di genitalia eksterna, soliter tidak nyeri dengan perabaan
keras = ulkus durum), sekunder (ruam multipel pada kulit, mukosa, organ tubuh lain),
laten (umumnya tanpa gejala klinis), dan lanjut (gumma, neurosifilis, dan sifilis
kardiovaskuler).
Diagonsis dengan mikroksop lapangan gelap atau serologi (non-spesifik: VDRL/RPR,
dilanjutkan spesifik: TPHA/FTA-ABS).
Penatalaksanaan stadium dini (primer, sekunder, laten dini <2 tahun) dengan penisilin G
benzatin 2,4 juta unit satu kali suntik; stadium lanjut (>2 tahun) adalah penisilin G
benzatin 2,4 juta unit setiap minggu, selama 3 minggu berturut-turut.
Chancre (Hemophilus ducreyi), ulkus multipel nyeri dengan dasar kotor. Pemeriksaan
gram: basil kecil gram negatif berderet seperti rantai, pewarnaan lain: Wright, Unna-
Papanheim. Tatalaksana dengan siprofloksakin 2 500 mg PO 3 hari atau eritromisin 4 x
500 mg PO 7 hari atau injeksi seftriakson 250 mg IM dosis tunggal.
PSIKIATRI
Delirium Kondisi kebingungan akut. Hampir pasti selalu ada kondisi Definisi
yang mendasarinya, misalnya operasi besar, penyakit berat,
rawat inap, penggunaan zat.
Terapi: haloperidol jika gaduh gelisah, orientasi waktu dan
tempat kepada pasien.
F1 Penggunaan zat
Opioid, stimulan, depresan
Penggunaan zat Intoksikasi: akiabt dosis berlebih, efek yang muncul sesuai Beda intoksikasi
dengan farmakologis obat. Misalnya: obat golongan depresan dengan
(benzodiazepin) membuat menjadi rileks, tenang, nadi turun, withdrawal
nafas turun, tensi turun.
Withdrawal: akibat penghentian obat secara tiba-tiba, efek
yang muncul berlawanan dengan farmakologis obat. Misalnya:
withdrawal obat golongan depresan (benzodiazepin) membuat
menjadi gelisah, tidak bisa diam, takikardi, nafas cepat, dan
tensi meningkat
F2 Skizofrenia
Skizofrenia Gejala positif : Halusinasi, waham Diagnosis
Gejala negatif : Menarik diri, perawatan diri buruk
Durasi: lebih dari satu bulan
Psikotik akut Gejala psikotik yang terjadi dalam waktu kurang dari satu
bulan
Depresi Gangguan suasana perasaan berupa mood yang turun, Konsep utama
berlangsung minimal dua minggu
Gejala paling utama:
MLM
M-ood turun
L-elah terus
M-inat hilang
Bipolar 1: ada satu episode mania. Walaupun tidak ada Diagnosis
riwayat depresi sebelumnya, tetap bisa disebut sebagai bipolar
1.
Bipolar 2: ada satu episode hipomania dan satu episode
depresi mayor. TIDAK BOLEH ada riwayat episode mania
Mania: senang berlebih, tidak tidur, berdandan berlebihan dan Gambaran klinis
cerah, membagi-bagikan uang dan barang, mudah marah atau
tersinggung.
Depresi: sedih, mengurung diri di kamar
Gangguan cemas Rasa cemas yang menetap, lebih dari 6 bulan, tanpa pemicu Pengertian
menyeluruh yang jelas. Seolah pasiennya khawatir akan semua hal (mulai
dari pekerjaan, keluarga, kondisi negara, kondisi dunia, dll). Bisa
dibilang kalau pasien tidak pernah merasa tenang
Panik Adanya serangan yang singkat, sangat kuat, rasa berdebar, Pengertian
sesak, terasa seperti akan mati, disertai keringat dingin, tapi
kalau sedang tidak dalam serangan maka pasien merasa
tenang dan baik-baik saja.
PTSD (post Rasa cemas yang sering timbul setelah mengalami suatu Pengertian
traumatic stress kejadian (baik dirinya yang mengalami atau hal yang menimpa
disorder) orang lain misalnya anaknya), disertainya adalah flashback
(sering membayangkan kembali)
Somatisasi Pasien datang dengan banyak keluhan fisik, yang tidak bisa Pengertian
dibuktikan pada saat pemeriksaan.
Kata kuncinya: ‘pasien koleksi gejala’
“Dok, saya sakit kepala, sakit perut, mual, kesemutan”
Hipokondriasis Pasien yakin bahwa dirinya menderita suatu penyakit tertentu, Pengertian
walaupun sudah dibuktikan tidak ada penyakitnya.
Kata kuncinya: ‘pasien bawa diagnosis’
“Dok, saya pasti sakit ginjal nih
F7 Retardasi mental
Retardasi mental Penurunan kemampuan kognitif secara umum Definisi,
Ringan 50-74 pembagian
Sedang: 35-49 berdasar IQ
Berat: 20-34
Sangat berat: <20
REPRODUKSI
gestasi
Kehamilan Perdarahan Beta HCG > Laparotomi
ektopik pervaginam, nyeri perut USG
terganggu bawah, abdomen
tegang
Hipertensi
dalam Penyakit Definisi
kehamilan Hipertensi kronik Hipertensi yang terdiagnosa sebelum kehamilan
atau sebelum usia gestasi 20 minggu.
Hipertensi gestasional Hipertensi yang terdiagnosa setelah usia gestasi
20 minggu tanpa proteinuria.
Preeklamsia Hipertensi gestasional + proteinuria
Ringan :
- TD > 140/90, proteinuria +1
- Terapi : tirah baring, metildopa
Berat :
- TD > 160/ 110, proteinuria +3
- Oliguria, edema paru, gangguan
penglihatan, HELLP sindrom
- Terapi : nifedipin, MgSO4
Eklamsia Kejang pada pasien yang diketahui mengalami
preeklamsia
Terapi : MgSO4
Syarat pemberian :
- Refleks patela (+)
- Urin output > 0,5 cc/BB/ jam
- Depresi nafas (-)
- Antidotum Ca glukonas tersedia
Superimposed preeklamsia Hipertensi kronik + proteinuria
Perdarahan
postpartum Diagnosis (ingat 4T) Tanda Terapi
Tone (atonia uteri) Uterus lembek, syok Cairan, masase fundus,
rangsang puting, oksitosin.
Tear (robekan jalan lahir) Kontraksi baik, Hentikan sumber
plasenta lengkap perdarahan
Tissue (sisa jaringan) Plasenta tidak Keluarkan sisa jaringan
lengkap, terdapat
jaringan pada OUE
Trombosit (gangguan SINDROM HELLP Cairan, kompresi bimanual,
koagulasi) (Hemolisis, elevated transfusi trombosit.
liver enzymes, low
platelet)
Infeksi (endometritis) Demam, sekret vagina Cairan, Antibiotik,
berbau, nyeri uterotonika
suprapubik
MUSKULOSKELETAL
Osteoartritis Nyeri saat berjalan, onset perlahan, inflamasi (-), proses Manifestasi Klinis
degeneratif .
Jumlah sendi yang terkena banyak (poli), sendi kecil dan besar.
Predileksi: pinggang, lutut, vertebra, CMC 1, DIP, PIP. Temuan
khas: nodus Bouchard, nodus Heberden.
Reumatoid Nyeri saat bangun pagi yang membaik dengan aktivitas, onset Manifestasi Klinis
Artritis perlahan, inflamasi (+), proses autoimun.
Jumlah sendi yang terkena banyak (poli), sendi kecil. Predileksi:
MCP, PIP, pergelangan tangan, kaki, pergelangan kaki. Temuan
khas: deviasi ulnar, swan neck, boutonniere.
Dapat ditemukan nodul SC, pulmonal, kardiak, splenomegali.
Radiologi: Osteopenia, erosi. Pemeriksaan
Laboratorium: RF (+) (faktor reumatoid). Penunjang
Artritis Gout Nyeri mendadak, bengkak, onset akut, inflamasi (+), Manifestasi Klinis
penumpukan tofus.
Jumlah sendi yang terkena mono, sendi kecil dan besar.
Predileksi: MTP 1 (podagra), kaki, pergelangan kaki, lutut.
Temuan khas: kristal urat.
Dapat ditemukan tofus, bursitis olekranon, batu ginjal.
Le Fort II Fraktur piramid, dengan gigi sebagai dasar dan sutura Pengertian
nasofrontalis sebagai puncak.
Garis fraktur dimulai dari sutura nasofrontalis, berjalan ke
prosesus frontalis maksila, lalu ke tulang lakrimalis dan dasar
Fraktur Colles Fraktur radius distal dengan dislokasi pergelangan tangan Pengertian
ke arah posterior dorsal (“dinner fork deformity”).
Penyebab: jatuh dengan telapak tangan menahan badan.
Fraktur Smith Fraktur radius distal dengan dislokasi pergelangan tangan Pengertian
ke arah anterior (ventral/volar); reverse Colles’ fracture.
Penyebab: jatuh dengan punggung tangan menahan badan.
Fraktur Galeazzi Fraktur radius disertai dislokasi sendi radio-ulna distal. Pengertian
Penyebab: jatuh dengan lengan dalam posisi hiperpronasi.
NEONATOLOGI
Resusitasi
neonatus
Catatan : beberapa algoritma mulai menggunakan CPAP bila bayi tidak apnea, tetapi
terlihat dalam keadaan distress pernafasan.
Ikterik Ikterik menurut sumbernya :
Ikterus yang bertahan >14 hari: sepsis, hipotiroid, atresia bilier (tinja pucat/dempul).
Bilirubin indirek yang meningkat pesat risiko kerusakan otak (kernikterus).
Terapi sinar
dan transfusi
tukar
Trauma Lahir
Ekstrakranial Melintasi Meningkat Tatalaksana
Pembengkakan
garis kehilangan
ekstrakranial
sutura darah akut
Kaput Observasi
Lunak, lekukan Ya Tidak
suksadenum
Sefal Observasi
Padat, tegang Tidak Tidak
hematoma
Vitamin K,
Hematoma
Padat berair ya Ya resusitasi bila
subgaleal
syok
Distres
pernafasan Penyakit Bayi prematur <34 Rontgen : Stabilisasi
membran hialin minggu gambaran hemodinamik,
retikulogranuler Surfaktan
Kelainan
genetik Sindrom down Trisomi 21 Retardasi mental, mongoloid face,
simian palmar crease
Sindrom Turner 45 XO Perempuan, pendek, steril, webbed neck
Sindrom Cri du Delesi kromosom 5 Tangisan kucing
chat
Sindrom marfan Kelainan jaringan Ekstremitas panjang, aneurisma aorta
ikat
Sindrom 47 XXY Laki-laki, atrofi testis, ginekomastia
Klinefelter
Sindrom Jacobs 47 XYY Sering dihubungkan dengan perilaku
agresif
Fenilketonuria Ketiadaan enzim Retardasi mental, kencing dan keringat
yang mengubah berbau menyengat, albino
fenilalanin menjadi
tirosin (fenilalanin
hidroksilase)
Algor Mortis Penurunan suhu tubuh mayat akibat terhentinya produksi panas Pengertian
dan pengeluaran panas terus-menerus.
Livor Mortis / Bercak atau noda besar merah kebiruan/merah ungu (livide) pada Pengertian
Lebam Mayat lokasi terendah tubuh mayat akibat penumpukan eritrosit.
Mulai tampak 20-30 menit setelah meninggal, menetap setelah
8-12 jam.
Rigor Mortis / Kekakuan otot yang terjadi setelah periode pelemasan/ relaksasi Pengertian
Kaku Mayat primer.
Mulai tampak setelah 2 jam, dari luar ke tengah, lengkap setelah
12 jam, dipertahankan setelah 12 jam, kemudian menghilang
dalam urutan yang sama.
Cadaveric Kekakuan otot segera setelah kematian somatis tanpa relaksasi Pengertian
Spasme / primer. Disebabkan oleh deplesi ATP saat menjelang kematian.
Instantenous
Rigor Mortis
Decomposition Proses degradasi jaringan terutama protein akibat autolisis dan Pengertian
kerja bakteri pembusuk terutama Klostridium welchii.
Mulai tampak 24 jam setelah mati berupa warna kehijauan pada
perut kanan bawah. Larva lalat muncul 36-48 jam setelah
kematian, menetas 24 jam kemudian.
Mumifikasi Akibat penguapan jaringan dan dehidrasi jaringan yang cukup Pengertian
berat.
VeR Hidup Definitif: dibuat seketika. Korban tidak memerlukan perawatan Pengertian
dan pemeriksaan lanjutan sehingga tidak menghalangi
pekerjaan korban. Kualifikasi luka ditulis derajat I.
Sementara: dibuat sementara waktu. Korban memerlukan
perawatan dan pemeriksaan lanjutan sehingga menghalangi
pekerjaan korban. Kualifikasi luka tidak ditulis.
Lanjutan: dibuat saat luka korban telah sembuh/pindah rumah
sakit/pindah dokter/pulang paksa. Kualifikasi luka ditulis.
Derajat Luka Luka Ringan dasar hukum Pasal 352 KUHP Klasifikasi Luka
Luka Sedang dasar hukum Pasal 351 (1), 353 (1)
Luka Berat dasar hukum Pasal 90 KUHP
jabatan/pekerjaan pencarian.
Kehilangan salah satu pancaindera.
Beneficence Prinsip bioetik dimana seorang dokter melakukan suatu Konsep Utama
tindakan untuk kepentingan pasienny a. Biasanya dalam
kasus di mana dokter memiliki banyak pilihan , sehingga
dapat memutuskan mana yang paling baik untuk pasien
(bandingkan dengan non-maleficence: di mana dokter memiliki
pilihan yang terbatas karena keadaan yang mendesak,
misalnya).
Non- Prinsip gawat darurat, dokter tidak melakukan suatu Konsep Utama
Maleficence: perbuatan atau tindakan yang dapat memperburuk pasien
(first do no harm).
Autonomy Dokter wajib menghormati martabat dan hak manusia, Konsep Utama
terutama hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Pasien diberi
hak untuk berpikir secara logis dan membuat keputusan sesuai
dengan keinginannya sendiri.
Justice Tindakan yang memegang prinsip sama rata, tidak membeda- Konsep Utama
bedakan pasien atas dasar SARA, status sosial, dll. Termasuk
melindungi kelompok yang rentan.
Dalam soal UKMPPD, Anda harus cermat melihat aspek mana Catatan
yang ditekankan dalam soal. Dapat saja secara sekilas kasus
termasuk ke dalam satu aspek kaidah dasar bioetik tertentu,
namun jika melihat konteks soal, sesungguhnya kaidah dasar
tertentu yang lebih ditekankan.
Efektivitas Jalan Tetapkan nilai efektifitas untuk setiap alternatif jalan keluar Konsep Utama
Keluar dengan memberikan angka 1 (paling tidak efektif) sampai
dengan angka 5 (paling efektif).
Prioritas jalan keluar: nilai efektifitasnya paling tinggi.
Efisiensi Jalan Tetapkan nilai efisiensi untuk setiap alternatif jalan keluar. Konsep Utama
Keluar Biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk
melaksanakan jalan keluar: makin besar biaya yang diperlukan,
makin tidak efisien jalan keluar tersebut.
Berikan angka 1 (biaya paling sedikit) sampai dengan angka 5 Cara Penghitungan
(biaya paling besar).
Nilai prioritas (P) untuk setiap alternatif jalan keluar ditentukan
dengan membagi nilai hasil perkalian M x I x V dengan C.
P = (M x I x V )/ C
Nilai P tertinggi: prioritas jalan keluar yang terpilih.
KODE ETIK Kode Etik Kedokteran Indonesia, 2012 Rangkuman pasal
KEDOKTERAN Pasal 1: menjunjung tinggi dan menghayati sumpah
INDONESIA dokter.
Pasal 2: pengambilan keputusan secara profesional.
Pasal 3: tidak boleh dipengaruhi sesuatu yang
menghilangkan kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4: perbuatan yang memuji diri sebaiknya
dihindarkan.
Pasal 5: persetujuan pasien/keluarga untuk nasihat
yang melemahkan daya tahan fisik dan psikis.
Pasal 6: Berhati-hati dalam menerapkan
penemuan/pengobatan baru.
Pasal 7: Surat keterangan hanya jika diperiksa.
Pasal 8: pelaynaan kompeten, dengan kasih sayang.
Pasal 9: bersikap ujur.
Pasal 10: menghormati hak pasien, sejawat, tenaga
kesehatan lain.
Pasal 11: melindungi hidup makhluk insansi.
Pasal 12: aspek promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif, dan fisik-psiko-sosiio-kultural.
Pasal 13: kerjasama lintassektoral.
Pasal 14: tulus ikhlas untuk kepentingan pasien,
merujuk jika tidak mampu.
Pasal 15: memberikan kesempatan pasien berinteraksi
dengan keluarga/penasihat, beribdah.
Pasal 16: merahasiakan segala sesuatu tentang
pasiennya.
Pasal 17: pertolongan darurat wajib dilakukan.
Pasal 18: memperlakukan teman sejawat
sebagaimana ingin diperlakukan.
Pasal 19: tidak boleh mengambil alih pasien, kecuali
secara etis.
Pasal 20: wajib memelihara kesehatan diri sendiri.
Pasal 21: mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Desain Penelitian Secara garis besar, dibagi sebagai berikut: Konsep Utama
1. Observasional tidak ada perlakuan /intervensi;
kemudian dibagi menjadi:
a. Deskriptif tidak ada pembanding, terdiri atas:
Laporan kasus (case report ).
Seri kasus (case series).
Survei (cross-sectional).
b. Analitik ada pembanding, terdiri atas:
Kasus-kontrol (case-control).
Kohort (cohort ).
2. Eksperimental ada perlakuan /intervensi (dapat dibagi
menjadi deskriptif dan analitik juga, tetapi tidak dibahas
lebih lanjut).
Gambaran dari beberapa penderita dengan penyakit yang Seri Kasus (Case
sama. Series)
outcome.
Dapat melihat kausalitas.
Umum digunakan pada kasus langka.
Menghitung odds ratio (OR).
Subjek diikuti untuk periode tertentu ( follow-up). Kohort (Cohort )
Terdiri dari 2 kelompok: terpajan dan tidak terpajan.
Sangat baik menilai kausalitas.
Relatif lama dan mahal.
Menghitung relative risk (RR).
A C
= :
A+B C+D
Odds Ratio (OR)
Σ KASUS DENGAN RISIKO : Σ KASUS TANPA RISIKO
OR =
Σ KONTROL DENGAN RISIKO : Σ KONTROL TANPA RISIKO
A C
:
A+C A+C AxD
= =
B D
BxC
:
B+D B+D
Contoh:
populasi target penderita MH
populasi terjangkau = penderita MH yang berobat
ke RSU X selama Januari - Desember 2015
sampel: populasi terjangkau yang memenuhi kriteria
inklusi, tanpa kriteria eksklusi
Positive Predictive
=
+ Value (PPV)
Dari yang hasilnya positif, berapa yang benar -benar sakit.
Negative Predictive
=
+ Value (NPV)
Dari yang hasilnya negatif, berapa yang benar-benar tidak
sakit.
Sensitivity
=
+
Dari yang sakit, berapa yang hasilnya positif.
Spesificity
=
+
Dari yang tidak sakit, berapa yang hasilnya negatif.
Langkah:
No Lakukan.... Contoh
Contoh kasus di samping. Apa uji hipotesis untuk menentukan apakah terdapat
perbedaan antara kadar kolesterol (data dalam mg/dl)
penduduk di kota dengan di desa?
1 Pastikan yang Soal ini ingin menentukan apakah kadar kolesterol
diminta adalah uji penduduk di kota berbeda dengan di desa . Dengan
Variabel tergantung
jenis variabel tidak
Jumlah variabel bebas berpasangan
tergantung berpasangan
nominal x2 McNemar
Mann
2 kelompok ordinal Wilcoxon
Whitney
Variabel numerik T-unpair T-pair
bebas: 2
nominal x Cochran
kategorik Kruskal-
ordinal Friedman
>2 kelompok Wallis
Related-
numerik ANOVA
ANOVA
Uji Hipotesis 2 Kenali dulu kedua konsep perbedaan antara korelasi dan regresi di bawah ini:
Uji Korelasi Seberapa besar hubungan/korelasi antar-kelompok (contoh: seberapa
kuat Y berhubungan dengan X)
Uji Regresi Prediksi hasil dari variabel bebas (contoh: jika variabel X nilainya sekian,
berapa nilai variabel Y?)
Variabel
Jenis Uji Hipotesis
Tergantung
Ordinal Spearman
Korelasi
Numerik Pearson
Nominal Regresi logsitik
Numerik 1
Regresi linear
Regresi variabel
Numerik >1
Regresi multipel
variabel
Gejala muncul dan penyakit sudah terjadi, tetapi pasien belum Secondary Prevention
mengetahuinya DISEASE HAS OCCURED.
Yang termasuk: Early Diagnosis and Prompt Treatment .
Contoh: Mamografi untuk deteksi Ca mammae, pengobatan
hipertensi untuk mencegah komplikasi, imunisasi.
tidak nyaman.
Contoh:
Dokter bersuku Jawa (budaya berkata halus) merasa
Yang termasuk: semua makhluk hidup (bersel satu sampai Faktor Biologik
bersel banyak, mikroorganisme sampai hewan).
Wewenang dan tanggung jawab diserahkan kepada dokter lain Collateral Referral
khusus untuk satu masalah tertentu.
Rate
JUMLAH PENDERITA YANG SAKIT
DISEASE ATTACK RATE =
JUMLAH POPULASI BERISIKO
Perhatian:
Jumlah populasi hanya untuk pasien yang masih potensial terkena.
Kami senantiasa terbuka dengan masukan Anda terkait sekilas materi. Jika Anda memiliki kritik, saran,
dan masukan yang konstruktif bagi sekilas materi, silakan sampaikan kepada pengajar Anda atau
silakan hubungi kami melalui email padiukdi@gmail.com.
TRYOUT 0
Terima kasih karena Anda telah mengerjakan soal ini sebelum bimbingan dimulai.
Dengan mengerjakan soal ini terlebih dahulu, Anda memiliki banyak keuntungan, di
antaranya:
1. Saat pembahasan, Anda tidak terfokus membaca soal.
2. Anda memiliki lebih banyak waktu untuk berkonsentrasi pada diskusi.
3. Anda sudah tahu apa yang ingin Anda tanyakan kepada pengajar.
1 Tn. Sonar, 38 tahun, datang kepada Anda dengan keluhan sering merasa tidak enak di dada
sebelah kiri setiap kali habis naik-turun tangga. Keluhan sejak 3 bulan terakhir, berlangsung
selama 5 menit dan membaik dengan istirahat. Anda kemudian melakukan pemeriksaan EKG,
dan didapatkan bahwa hasil EKG normal. Diagnosis Tn. Sonar kemungkinan adalah...
A. Angina pektoris stabil
B. Unstable angina pektoris
C. STEMI
D. NSTEMI
E. Gagal jantung kongestif
2 Ny. Desi, 52 tahun, datang ke dokter karena sesak napas yang menggangu aktivitas. Jika naik
tangga ia merasa kehabisan napas. Beberapa bulan terakhir harus tidur dengan 2-3 bantal, dan
sering terbangun. Pasien punya riwayat darah tinggi yang tidak diobati. DM, penyakit jantung
sebelumnya disangkal. Berikut ini yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pasien,
kecuali...
A. diuretik
B. oksigen
C. morfin
D. posisi 1/2 duduk
E. levodopa
3 Tn. Bram, berusia 65 tahun, dibawa keluarganya karena tidak sadar secara mendadak. Dari
pemeriksaan tekanan darah didapatkan tekanan darah 220/160 mmHg, frekuensi nadi 100
kali/menit, frekuensi napas 22 kali/menit. Didapatkan pada CT scan perdarahan intraserebral.
Tatalaksana untuk hipertensi yang paling tepat untuk pasien ini adalah...
A. nikardipin intravena
B. klonidin intravena
C. propanolol per-oral
D. tiazid per-oral
E. simvastatin per-oral
4 An. Doni, 5 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan diare sejak 10 jam yang lalu. Diare 8x
bewarna kuning. Buang air kecil sekitar 5 jam yang lalu. Anak tampak mengantuk, tidak mau
minum, disertai pula mual dan muntah. Hasil pemeriksaan ditemukan kesadaran apatis, TD
70/60mmHg, frekuensi nadi 132x/menit, frekuensi napas 26x/menit. Tugor kulit sangat turun,
perut cembung, mukosa mulut kering, mata sangat cekung, akral dingin. CRT>3 detik. Apa
diagnosis pasien tersebut?
A. Syok kardiogenik
B. Syok hipovolemik
C. Syok anafilaktik
D. Syok hemoragik
E. Syok neurogenik
5 Tn. Brastyo, 58 tahun, ditemukan tidak sadar di tepi jalan. Paramedis kemudian datang meraba
nadi karotis, hasilnya tidak ada. Kemudian ia melakukan rekaman EKG dengan hasil sebagai
berikut:
6 Tn. Ridwan, usia 43 tahun, datang berobat dengan keluhan batuk lebih dari 3 minggu. Keluhan
disertai dengan penurunan berat badan. Pemeriksaan BTA sputum 2x menunjukkan hasil (+),
rontgen toraks didapatkan infiltrat pada apeks paru. Riwayat mendapatkan pengobatan TB
disangkal pasien. Regimen apa yang tepat diberikan kepada pasien?
A. 2RHZE/4(RH)3
B. 2RHZES/RHZE/5(RHE)3
C. 2RHZ/4RH
D. RHZE
E. 4RHZES
7 Anak Ahmad, 2 tahun, dibawa ke dokter dengan keluhan BB tidak kunjung naik dan tampak
kurus. Anak belum bisa berjalan, PB 73 cm, BB 8,5 kg. Ayah pasien BTA positif. Dokter
memutuskan untuk melakukan tes mantoux dan hasilnya positif. Berdasarkan skoring TB, di
antara pilihan berikut yang paling meningkatkan kemungkinan anak terdiagnosis TB paru
berdasarkan skor TB anak adalah...
A. gizi buruk
8 Tn. Panjul, usia 26 tahun, datang dengan keluhan sesak yang disertai bunyi ngik-ngik. Saat
serangan pasien masih dapat tidur terlentang dan pasien masih dapat berbicara kalimat.
Dalam 3 bulan terakhir, pasien mengalami serangan 3x dalam seminggu tapi masih dapat
diatasi dengan obat asma yang dibelinya dari warung. Apakah diagnosis pasien ini?
A. Asma persisten sedang dengan serangan sedang
B. Asma persisten sedang dengan serangan ringan
C. Status asmatikus
D. Asma persisten ringan dengan serangan ringan
E. Asma persisten ringan dengan serangan sedang
9 Ny. Sari, usia 34 tahun datang dengan tanda-tanda hipertiroid. Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan eksoftalmus, tiroid membesar dan kenyal, takikardi. Lab TSH menurun, T4
meningkat. Diagnosis yang paling mungkin:
A. Goiter non toksik
B. Penyakit Graves
C. Tiroiditis Hashimoto
D. Adenoma folikular tiroid
E. Kista tiroid
10 Tn. Julio, usia 45 tahun, tertusuk pisau di dada kanan. Napas cepat dan tampak sesak berat,
gerakan dada kanan tertinggal, trakea bergeser ke kiri, perkusi hemitoraks dekstra hipersonor,
suara paru kanan berkurang. Tanda vital tidak stabil. Tindakan apa yang harus segera
dilakukan?
A. Pemberian oksigen sungkup
B. Resusitasi jantung paru
C. Foto rontgen thorax
D. Head-tilt dan chin-lift
E. Needle decompression
11 Tn. Sule, usia 47 tahun, sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan mengeluh muntah dan
kembung. Pasien mengaku sering keluar benjolan pada lipat paha yang bisa masuk kembali
jika berbaring sejak 4 tahun yang lalu. Baru sejak tadi pagi benjolan tidak dapat kembali.
Apakah diagnosis kasus di atas?
A. Hernia inkarserata
B. Hernia inguinalis reponibilis
C. Hernia femoralis
D. Hernia direk ireponibilis
E. Hernia strangulata
12 Bayi Joanna, usia 5 bulan, mengalami diare sejak 4 hari yang lalu. Sejak kemarin BAB sampai 6x
sehari. Bayi ASI eksklusif, menurut ibu masih minum seperti biasa. Dari pemeriksaan ditemukan
ubun-ubun datar, turgor kembali cepat, perut kembung, dan anus kemerahan. Terapi yang
tepat adalah....
A. Terapi B+lanjutkan ASI+ tunda pemberian Zinc
B. Terapi B+lanjutkan ASI+pemberian Zinc 10 mg/hari slm 10-14 hari
C. Terapi A+ hentikan ASI sampai diare sembuh+ zinc 10 mg/ hari slm 10-14 hari
D. Terapi B+ hentikan ASI sampai diare sembuh+ zinc 10 mg/ hari slm 10 -14 hari
E. Terapi A+lanjutkan ASI+pemberian Zinc 10 mg/hari slm 10-14 hari
13 Tn. Hercules, 42 tahun, datang ke dokter dengan keluhan muntah darah sebanyak 2 kali. Darah
warna merah-kehitaman, jumlah sekitar 300 cc. Sejak 6 bulan yang lalu, pasien mengatakan
perut makin membesar dan badan terasa lemas terus. Riwayat sakit kuning sebelumnya
disangkal. Pasien gemar mengonsumsi alkohol. Pada PF ditemukan ascites, hepar sulit dinilai.
Tanda vital stabil. Diagnosis pasien ini adalah...
A. ruptur Mallory-Weiss
B. pecah varises esofagus e.c hipertensi porta
C. gastritis erosiva
D. adenokarsinoma kolon
E. ileus obstruksi
14 Ny. Henny, usia 35 tahun, mengeluh nyeri perut disertai mual muntah sejak 2 minggu yang
lalu. Pasien tidak nafsu makan, perut terasa begah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital dalam batas normal, sklera ikterik, dan hepatomegali. Pada pemeriksaan marker hepatitis
diperoleh HBsAg +, HBeAg +, dan IgM Anti HBc +. Makna pemeriksaan marker hepatitis
pasien ini adalah …
A. Hepatitis B kronis
B. Hepatitis B akut dan infeksius
C. Pasien menderita Hepatitis B dan Hepatitis E
D. Pasien dulu pernah Hepatitis B dan pernah imunisasi Hepatitis B
E. Hepatitis B carrier dan mendapatkan imunitas
15 Tn. Nanda, 48 tahun, mengeluhkan muncul benjolan dari anus. Benjolan sejak 3 bulan lalu,
namun kemarin benjolan keluar dan tidak dapat masuk dengan sendiri. Saat dokter coba
memasukkan, benjolan dapat masuk. Diagnosis pasien ini adalah...
A. prolaps ani
B. hemoroid grade I
C. hemoroid grade II
D. hemoroid grade III
E. hemoroid grade IV
16 Tn. Desta, 17 tahun, mengeluhkan nyeri di pinggang disertai kencing berwarna merah. Kencing
juga dirasakan berkurang. Mual dan muntah disangkal. Makanan yang mungkin dikonsumsi
17 An. Alfonsius, usia 8 tahun, datang dengan keluhan urin berwarna gelap, sebelumnya pasien
menderita demam dan sakit tenggorokan, dari pemeriksaan BP 136/94, muka sembab, edema
pretibial, urinalisis: eritrosit (+) penuh, leukosit (+). Diagnosis yang mungkin adalah:
A. Sindrom nefritik akut
B. Nefrolitiasis
C. Pielonefritis
D. Sindrom nefrotik
E. Hidronefrosis
18 Tn. Riko, 40 tahun datang dengan keluhan. Badan demam, menggigil serta nyeri pada
pinggang kiri hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan demam 38,9oC, disertai nyeri
ketok kostovertebra kiri. Pada pemeriksaan urin sedimen eritrosit negatif, leukosit esterase (+),
nitrit (+). Diagnosis pasien ini adalah?
A. Nefrolitiasis
B. Pielonefritis akut
C. Sistitis
D. Glomerulonefritis akut
E. Uretritis
19 An. Tison, berusia 6 tahun diantar oleh orang tuanya dengan benjolan pada ujung penis. Saat
diperiksa frenulum penis melingkar di bawah glans penis dan tidak dapat dikembalikan.
Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
A. Parafimosis
B. Hipospadia
C. Fimosis
D. Epispadia
E. Striktur uretra
20 Tn. Prasojo, usia 74 tahun, datang dengan keluhan tidak bisa BAK sejak 1 hari sebelumnya,
riwayat seperti ini sebelumnya disangkal, sebelumnya kencing normal dan tidak ada riwayat
trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak kesakitan. Didapatkan bulging dan
nyeri tekan suprapubik. Setelah dilakukan kateterisasi dan colok dubur didapatkan prostat
teraba membesar, konsistensi kenyal, permukaan rata. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Benign prostate hypertrophy
B. Adenokarsinoma prostat
C. Prostatitis
D. Abses prostat
E. Adenokarsinoma buli-buli
21 Tn. Abu, usia 55 tahun, datang ke IGD dengan nyeri pada punggung atasnya sejak 3 hari yang
lalu, nyeri dirasakan hilang timbul. BAK lancar namun sedikit berkurang dan tidak ditemukan
demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok kostovertebra (+), urin berwarna
kekuningan, ureum 50, kreatinin 1.4, kristal oksalat +3, endapan leukosit 2-4/LPB. Pada
pemeriksaan foto abdomen didapatkan gambaran radioopak seperti tanduk rusa di
paravertebra setinggi lumbal 2-3. Apakah diagnosis pasien di atas?
A. Nefrolitiasis
B. Ureterolitiasis
C. Sistitis
D. Pankreatitis
E. Uretrolitiasis
22 Tn. Miko, usia 40 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan badan lemas sejak 2 minggu
yang lalu. Ia sering merasakan nyeri pada ulu hati. Diketahui riwayat konsumsi jamu pegal linu
sejak 2tahun belakangan, dan 1 bulan terakhir sering BAB warna hitam. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva pucat, nyeri tekan epigastrium. Pemeriksaan laboratorium: Hb 6 g/dl,
leukosit 2100/mm3. Apa pemeriksaan selanjutnya yang perlu dilakukan untuk menentukan
jenis anemianya?
A. Biopsi sumsum tulang
B. MCV, MCH, MCHC
C. Elektroforesis hemoglobin
D. Pemeriksaan HbA1c
E. Pemeriksaan retikulosit
23 An. Soni, laki-laki, usia 3 bulan datang diantar oleh ibunya ke RS dengan keluhan perdarahan
pada bekas suntikan pasca imunisasi Hepatitis B. Perdarahan muncul setelah beberapa menit
suntikan diberikan setelah sebelumnya sempat berhenti. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
anak tampak rewel, pernapasan 40x/menit, nadi 130x/menit, dan suhu afebris. Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan trombosit 350.000/mm3, BT normal, CT meningkat, PT
normal, APTT meningkat, kadar aktivitas FVIII 2%, dan kadar aktivitas FIX normal. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien ini?
A. Von Willebrand Disease
B. Hemofilia A
C. Hemofilia B
D. Defisiensi Vitamin K
E. DIC
24 Tn. Ronaldinho, berusia 28 tahun, datang dengan keluhan demam dan diare kurang lebih 2
minggu. Pasien juga mengeluh berat badan berkurang drastis. Semula berat badan pasien 70
kg namun saat ini beratnya hanya 58 kg. Pasien mengatakan hal itu karena nafsu makannya
berkurang sejak 3 bulan terakhir. Pasien menjalani pola hidup bebas, tetapi penggunaan jarum
suntik disangkal. BTA sputum (-), Anti HIV (+) dalam tiga kali pemeriksaan. Stadium klinis HIV
manakah yang sesuai dengan kondisi pasien saat ini?
A. Stadium 1
B. Stadium 2
C. Stadium 3
D. Stadium 4
E. Stadium belum dapat diklasifikasikan
25 Tn. Somad, 38 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala. Perut dirasakan tidak enak dan
belum BAB sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan demam yang tidak terlalu tinggi, sejak 2
minggu yang lalu. Komplikasi yang paling dikhawatirkan pada pasien ini adalah...
A. syok anafilaktik
B. peritonitis umum akibat perforasi
C. kejang demam
D. perdarahan intrakranial
E. sirosis hepatis
26 An. Dimas, berusia 12 tahun, datang dibawa RS dengan keluhan mimisan 1 jam yang lalu.
Sebelumnya, pasien mengalami demam sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan Hb 17 g/dl, hematokit 49%, leukosit 4,500/μl, trombosit 46.000/μl, IgM an ti-
dengue (-), IgG anti-dengue (+), uji Widal titer O 1/80 dan titer H 1/80, AO (-), AH (-), BO (-),
BH (-). Apa kemungkinan penyakit yang diderita pasien?
A. Demam Berdarah Dengue
B. Leptospirosis
C. Malaria
D. Demam Tifoid
E. Demam Dengue
27 Ny. Andrea, 32 tahun, datang dengan keluhan BAB berdarah sejak 3 hari yang lalu. Diketahui
sebelumnya ia makan makanan yang tidak terlalu bersih. Pada analisa tinja ditemukan tinja
dengan darah (+). Tatalaksana terbaik pada pasien ini adalah...
A. amoksisilin PO
B. kotrimoksasol PO
C. ceftriakson intravena
D. eritromisin PO
E. vankomisin intravena
28 Nn. Nina, 22 tahun, datang dengan keluhan demam berselang 3 hari. Keluhan lainnya ia juga
mengalami nyeri kepala, berkeringat, dan satu minggu yang lalu pergi ke Papua selama 1
minggu. Ia telah diperiksa menggunakan rapid test dan didiagnosis mengalami malaria.
Kemungkinan penyebab malaria dalam kasus ini adalah Plasmodium jenis?
A. Malariae
B. Vivax
C. Ovale
D. Falciparum
E. Belum dapat ditentukan
29 An. Koko, 4 tahun, terlihat sering menggaruk bagian anus setiap kali tidur. Diagnosis pasien ini
adalah...
A. askariasis
B. taeniasis
C. enterobiasis
D. bilharziasis
E. amoebiasis
30 Tn. Samuel, usia 42 tahun, mengeluh sering mengantuk sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga
merasa berat badannya cenderung turun. Diakui pasien, akhir-akhir ini pasien merasa sering
lapar, sering haus, dan sering kencing. Pada pemeriksaan, pasien tampak gemuk. Ditemukan
hasil GDS 230. Diagnosis pasien ini adalah:
A. DM tipe 2
B. Gula darah puasa terganggu
C. Toleransi glukosa terganggu
D. Diagnosis belum tegak sebelum melakukan pemeriksaan GDS ulang
E. Diagnosis belum tegak sebelum melakukan pemeriksaan TTGO
31 Ny. Lita, 39 tahun, datang dengan keluhan rahang bawah kiri terasa nyeri saat makan maupun
dengan perabaan. Nyeri terasa seperti ditusuk. Keluhan ini sudah dirasakannya selama tiga
tahun. Pasien sudah diperiksa dokter gigi dan tidak ada kelainan. Riwayat sakit c acar disangkal.
Pada pemeriksaan MRI juga tidak ditemukan kelainan. Diagnosis yang paling tepat adalah?
A. Cluster headache
B. Migraine
C. Tension type headache
D. Trigeminal neuralgia
E. Post-herpetic syndrome
32 Ny. Nani, berusia 68 tahun, datang dengan dengan keluhan tiba-tiba terjatuh saat sedang
membersihkan rumah karena mengalami sakit kepala hebat. Dalam perjalanan ke rumah sakit,
pasien mengalami muntah menyemprot serta penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan fisis
didapatkan kesadaran pasien sopor dengan TD 220/120 mmHg. Kaku kuduk (-). Pada CT scan
didapatkan lesi hiperdens pada lobus frontal. Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Stroke Iskemik
B. Stroke Hemoragik
C. Transient Ischemic Attack (TIA)
D. Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)
E. Perdarahan subaraknoid
33 An. Shinta, 5 tahun, datang karena mengeluhkan telinga yang sakit. Sejak 1 minggu lalu ia
batuk-pilek yang tidak kunjung sembuh. Pada PF: tidak ditemukan sekret, ditemukan membran
timpani hiperemis. Tatalaksana terbaik untuk Shinta adalah...
A. pemberian dekongestan oral
B. pemberian antibiotik oral
C. timpanosentesis
D. pemasangan pipa Grommet
E. melakukan tes audometri
34 An. Jaya, usia 6 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan tidak mau makan. Sehari-
harinya pasien hanya tidur di kamar dan malas makan. Pada pemeriksaan fisis tampak anak
sangat kurus, atrofi otot dan lemak di kedua lengan dan tungkai, rambut mudah tercabut,
serta perut membuncit. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
A. Gizi kurang
B. Gizi baik
C. Gizi buruk kwashiorkor
D. Gizi buruk marasmus
E. Gizi buruk marasmik-kwashiorkor
35 Tn. Ali, 65 tahun, datang dengan keluhan pandangan kabur perlahan sejak 2 bulan yang lalu. Ia
merasa penglihatannya seperti berkabut. Pada pemeriksaan didapatkan visus OD 5/60 OS
2/60; lensa kedua mata keruh, shadow test negatif pada kedua mata. Riwayat hipertensi
maupun diabetes disangkal. Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah...
A. Katarak imatur
B. Katarak matur
C. Retinopati diabetik
D. Retinitis pigmentosa
E. Retinopati hipertensi
36 Ny. Sharini, 48 tahun, datang karena pandangan mata kiri mendadak kabur, disertai mata
merah dan nyeri di belakang mata yang berdenyut. Ini adalah keluhan pertama. Pada PF
ditemukan edema kornea dan pupil OS yang tidak bereaksi terhadap cahaya. Terdapat riwayat
darah tinggi pada pasien. Diagnosis pasien ini adalah...
A. cluster headache
B. edema otak
C. glaukoma akut
D. glaukoma kronik
E. retinopati hipertensi
37 Tn. Amir, 21 tahun, datang kepada Anda karena terdapat bercak gatal di selangkangan kiri.
Awalnya muncul sejak 3 minggu yang lalu, namun semakin lama semakin gatal. Pada PF
ditemukan plakat dengan tepi yang tampak lebih aktif. Pada pemeriksaan KOH, yang dapat
ditemukan adalah...
A. hifa sejati panjang bersekat
38 Ny. Neni, 50 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan terdapat bintik-bintik berisi cairan
di pinggang sebelah kiri disertai rasa nyeri di daerah tersebut. Saat masih anak-anak, pasien
pernah mengalami sakit cacar air. Pada pemeriksaan fisis ditemukan vesikel berkelompok
makulopapular eritema pada sisi lateral kiri setinggi thorakal X. Diagnosa kasus tersebut
adalah?
A. Acyclovir 3 x 200 mg selama 5-7 hari
B. Acyclovir 5 x 200 mg selama 5 - 7 hari
C. Acyclovir 5 x 400 mg selama 5 - 7 hari
D. Acyclovir 5 x 800 mg selama 5 - 7 hari
E. Acyclovir 5 x 1000 mg selama 5 - 7 hari
39 Tn. Donny, 28 tahun, mengeluhkan rasa panas saat BAK. 3 hari yang lalu sempat mengeluarkan
seperti nanah dari ujung penis. Riwayat berganti pasangan seksual (+). Penatalaksanaan yang
tepat untuk pasien adalah...
A. cefixime 400 mg PO dosis tunggal
B. azitromisin 1 gram PO dosis tunggal
C. cefixime 400 mg + azitromisin 1 gram PO dosis tunggal
D. ciprofloksasin 2 x 500 mg PO selama 14 hari
E. doksisiklin 2 x 100 mg PO selama 14 hari
40 Ny. Sulastri, berusia 56 tahun, dibawa keluarganya dalam keadaan mengamuk karena merasa
mendengar suara-suara yang menjelek-jelekkannya. Keluhan ini mulai dialami sejak 2 bulan
terakhir. Ia juga merasa orang lain selalu berusaha membuatnya gagal sejak dulu. Ia menjadi
selalu merasa ketakutan untuk keluar rumah karena takut orang berbuat jahat padanya. Ia juga
menjadi takut menyalakan televisi karena ia yakin di televisi telah dipasang kamera khusus
oleh kekuatan lain yang akan berbuat jahat padanya. Diagnosis yang tepat pada kasus ini
adalah?
A. Skizofrenia Katatonik
B. Skizofrenia Paranoid
C. Skizofrenia Hebefrenik
D. Psikotik Akut
E. Gangguan Panik
41 Nn. Kiara, berusia 27 tahun, datang dengan keluhan tiba-tiba mengalami ketakutan hebat 1
jam yang lalu. Keluhan lainnya ialah berdebar-debar dan berkeringat dingin. Keluhan dirasakan
saat pasien sedang beristirahat, tidak sedang dalam keadaan emosi. Kejadian ini telah terjadi
beberapa kali dan menghilang dengan sendirinya. Diagnosis yang tepat pada pasien ini
adalah?
A. Gangguan cemas menyeluruh
B. Serangan panik
C. Bipolar episode kini manik
D. Gangguan stress pasca trauma
E. Reaksi stress akut
42 Ny. Donita, 37 tahun, G1P0A0 dirujuk dari bidan kepada Anda karena tekanan darah tinggi.
Saat ini usia kehamilan 38 minggu. TD 180/110. Riwayat kejang disangkal. Proteinuria (+++).
Saat usia kehamilan 11 minggu tekanan darah pasien 150/100 mmHg. Diagnosis pasien ini
adalah...
A. preeklampsia ringan
B. preeklampsia berat
C. superimposed preeklampsia
D. hipertensi dalam kehamilan
E. hipertensi kronik
43 Ny. Sulastri, 38 tahun, baru saja melahirkan anak ketiga (P3A0), kemudian saat melahirkan
plasenta, keluar darah dari jalan lahir yang tidak berhenti. Uterus teraba lembek. Tidak terlihat
massa dari jalan lahir. Diganosis pasien ini yang paling mungkin adalah...
A. robekan porsio
B. ruptur perineum
C. atonia uteri
D. sisa jaringan plasenta
E. inversio uteri
44 Anda menolong persalinan bayi dengan usia gestasi 30 minggu. Ketika ketuban pecah tampak
air ketuban keruh. Saat lahir bayi tidak menangis. Setelah bayi diposisikan, dikeringkan, dan
dihangatkan, didapati frekuensi jantung bayi 84 kali per menit. Tindakan apa yang Anda
lakukan selanjutnya?
A. Lakukan kompresi dada
B. Berikan epinefrin intravena
C. Pasang kateter umbilikal
D. Berikan ventilasi tekanan positif
E. Berikan dekstrosa 10%
45 Bayi Tri, berusia 4 hari datang keluhan terlihat kuning sejak kemarin. Pada pemeriksaan
didapatkan sklera ikterik, ikterik sampai dada, tampak aktif masi mau menyusu walaupun
jumlah ASI masih sedikit, golongan darah ibu dan bayi keduanya O Rh (+). Bil total: 11,5. Apa
diagnosis yang paling mungkin pada bayi ini?
A. Breastmilk jaundice
B. Breastfeed jaundice
C. Atresia bilier
D. Hepatitis neonatal
E. Sepsis neonatorum
46 Polisi membawa jenazah pria dewasa muda tidak dikenal yang terlibat dalam tawuran. Pada
pemeriksaan, ditemukan lima luka tusuk di daerah toraks terutama di sela iga 3-5 dan pakaian
korban bersimbah darah. Apa kemungkinan mekanisme kematian pada kasus ini?
A. Pembunuhan
B. Perdarahan
C. Luka tusuk
D. Luka tembak
E. Tidak dapat dijelaskan
47 Pada Puskesmas kecamatan Kao Teluk terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) berupa kasus diare
meningkat hingga dua kali dari bulan sebelumnya. Ditemukan juga seorang bayi meninggal
karena diare. Kepala Puskesmas berencana melakukan penentuan diagnosis komunitas dalam
menghadapi KLB tersebut. Apakah langkah pertama kali yang dilakukan dalam pembuatan
diagnosis komunitas?
A. Mencari masalah yang ada di daerah tersebut
B. Menentukan perencanaan tindakan
C. Menentukan alternatif pemecahan masalah
D. Memilih alternatif pemecahan masalah
E. Melaksanakan intervensi
48 Dokter Soni akan melakukan penelitian faktor risiko tentang penyakit multipel sklerosis
dengan riwayat konsumsi makanan yang mengandung alkohol. Desain penelitian yang paling
tepat adalah...
A. case control
B. cohort
C. eksperimental
D. cross sectional
E. uji diagnostik
49 Anda ingin melakukan pengujian terhadap kuesioner depresi yang baru Anda kembangkan.
Baku emas untuk diagnosis adalah wawancara psikiatri oleh psikiater. 100 pasien terdiagnosis
depresi oleh psikiater dan kuesioner baru Anda menemukan 60 pasien depresi. Sementara dari
yang tidak terdiagnosis depresi oleh psikiater, kuesioner baru Anda menghasilkan 150 pasien
tidak depresi. Berapakah sensitivitas alat ukur Anda?
A. 40%
B. 62,5%
C. 60%
D. 75%
E. 90%
pengetahuan baik, sedang, dan buruk. Pada penelitian ini, uji hipotesis apakah yang tepat
digunakan?
A. Uji T Berpasangan
B. Uji Wilcoxon
C. Uji Spearman
D. Uji One Way Anova
E. Uji Chi Square