Salsabila Kariima Tugas HI
Salsabila Kariima Tugas HI
NIM : A1011211277
MODEL IRAC
IDENTIFICATION-RULES-ANALYSIS-CONCLUSION
ANALISIS KASUS
RULES/ Aturan: Penyelesaian intervensi rusia di ukraina, salah satunya pada pasal 33 PBB,
prioritasnya adalah penghentian gencatan senjata biasanya melalui perundingan diplomatik
(jalur politik maupun hukum) sedangkan Ukraina sudah submit ke ICC dalam jalur hukum.
menghentikan melalui jalur politik akan menjadi kurang efektif karena Rusia mempunyai hak
veto sehingga bisa memveto Rusia dalam kasus ini, yang artinya perlu adanya reformasi
dalam hal memvoting. Namun, pada Jalur Hukum, terjadi disagregasi kasus dimana hal
tersebut membuat banyak sekali kasus hukum yang mungkin kurang dipahami sebab atau
akibat oleh ICJ, dimana Ukraina menuduh Rusia mendanai terorisme dua wilayah Ukraina
dan pelanggaran diskriminasi rasial. Rusia tidak menyanggah yurisdiksi ICJ namun Rusia
menyanggah di yurisdiksi materinya, tetapi meskipun begitu perundingan mengenai
disagresi kasus-kasus yang ada antara Rusia dan Ukraina masih belum lanjut karena masih
ada pelanggaran hukum internasional pada Rusia dan Ukraina semenjak invasi. Sama seperti
pasal 33 PBB, secara politik respon Kementrian Luar Negeri Indonesia menganggap serangan
militer Rusia terhadap Ukraina tidak dapat diterima dan dapat membahayakan politik bebas
aktif. Hal ini menyebabkan tidak efektif pada PBB karena banyak terjadi pelanggaran.
Ukraina merupakan perbatasan luar rusia, sehingga rusia masih ingin mempertahankan
ukraina. Terdapat dua kubu di Ukraina yaitu Pro-Rusia dan Non Pro Rusia. Pro-rusia ada di
wilayah Ukraina termasuk Krimea. Diperangi oleh negaranya sendiri sebagai gerakan
separatis, negara eropa timur masih banyak berikatan erat dengan Rusia dibanding dengan
Eropa Barat, keinginan menjadi salah satu anggota NATO sehingga memicu ketegangan,
dianggap mencederai keloyalitasan semenjak perang dunia. Konflik bersenjata Internasional
terjadi di antara 2 negara yang merupakan ke 4 anggota dari Konvensi Geneva yang
mempunyai prinsip yang terkandung pada prinsip hukum perang. Pasal 1 ayat 2 dan Pasal 51
PBB kurang berlaku bagi mereka. Ukraina saat ini memberikan pengakuan pada ICCl,
meskipun mereka bukan negara ICC namun pasal 11, 12, dan 13 punya yurisidiksi terjadi
kejahatan perang dan ketika negara diluar anggota. Ukraina merasa ini waktu yang tepat
untuk pembuktian agar tidak terjadi genosida. Perundingan ini bertujuan untuk mengurangi
tindakan kejahatan internasional, sanksi ekonomi saja tidak efektif.
ANALISIS: Tindakan tak terduga Rusia yang menyerang Ukraina memberikan pelajaran
bahwa perlunya sikap waspada akan segala kemungkinan. Sikap waspada ini perlu kita miliki
dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Memiliki kewaspadaan bertujuan melatih diri untuk
bersiap dalam melakukan aktivitas. Kita perlu merencanakan suatu aktivitas dengan cermat.
Kita juga perlu memikirkan segala kemungkinan dari tindakan kita. Pikirkan kemungkinan
terburuk dari rencana kita. Hal ini bermanfaat untuk membuat kita melakukan segala hal
untuk menghindari konsekuensi paling buruk. Keputusan presiden Ukraina, Volodymyr
Zelensky untuk membawa Ukraina semakin dekat ke Uni Eropa dan bahkan menjadi anggota
NATO sangat disayangkan. Keputusan tersebut membuat Rusia geram dan akhirnya
memperburuk hubungan bilateral kedua negara. Dari konflik ini kita dapat melihat bahwa
perlu kehati-hatian dalam mengambil tindakan. Kita perlu memahami segala dampak baik
positif dan negatif akibat tindakan kita. Tindakan yang terencana dengan baik dapat
membawa kita kepada keberhasilan. Sebaliknya, tindakan tanpa rencana yang matang dapat
menyebabkan kegagalan.