Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERWATAN

INTOLERANSI AKTIVITAS
PASIEN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DENGAN PEMBERIAN TABLET ZAT
BESI (FE) DI PUSKESMAS SATELIT
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2022

PUTRI SALSABILA AZZAHRA


21350026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
BAB I
PENDAHULUAN

WHO TELAH MENETAPKAN BATAS KADAR HB NORMAL BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN, ANAK 6 BULAN
SAMPAI 6 TAHUN BATAS NILAI HB 11,0 GR, ANAK 6 TAHUN SAMPAI 14 TAHUN BATAS NILAI HB 12,0 GR, PRIA DEWASA BATAS
NILAI HB 13,0 GR, IBU HAMIL BATAS NILAI HB 11,0 GR, WANITA DEWASA BATAS NILAI HB 12,0 GR (WHO DALAM ARISMAN,
2010). MAKA DAPAT DIKATAKAN BAHWA HB IBU HAMIL YANG RENDAH ATAU KURANG DARI 11 GR MASUK DALAM
KATEGORI ANEMIA.

HASIL PENELITIAN MANUABA 2010 (DALAM NIXSON MANURUNG, 2020) KEKURANGAN DARAH ATAU DISEBUT JUGA
DENGAN ANEMIA PADA PROSES KEHAMILAN MERUPAKAN ANEMIA KARENA KEKURANGAN ZAT BESI.
MENURUT WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO), PREVALENSI ANEMIA PADA IBU HAMIL SEBESAR 14% DI NEGARA MAJU
DAN 51% DI NEGARA BERKEMBANG.

SEKITAR 95% KASUS ANEMIA SELAMA KEHAMILAN ADALAH KARENA KEKURANGAN ZAT BESI (FE). PENYEBABNYA BIASANYA
ASUPAN MAKANAN TIDAK MEMADAI, KEHAMILAN SEBELUMNYA, ATAU KEHILANGAN NORMAL SECARA
BERULANG ZAT BESI (FE) DLAM DARAH HAID (YANG MENDEKATI JUMLAH TERTENTU, BIASANYA BERLANGSUNG SETIAP
BULAN) (PROVERAWATI. A, 2019).
BEBERAPA PENELITIAN MELAPORKAN BAHWA PEMBERIAN TABLET ZAT BESI (FE) DAPAT MENINGKATKAN KADAR
HEMOGLOBIN SERTA MENGURANGI ANGKA PREVALENSI ANEMIA (MANUABA, 2010 DALAM RIZKI, F. DKK, 2018).

PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN INTOLERANSI AKTIVITAS PASIEN
ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN TABLET ZAT BESI (FE) DI PUSKESMAS SATELIT BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2022
BAB II
TINJAUAN TEORI
pengertian anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah kadar Hb (Hemoglobin), hematokrit, dan jumlah sel darah merah di
bawah nilai normal atau bisa disebut juga penurunan kuantitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi atau jumlah
kadar hemoglobin (Hb) dibawah batas normal (Ristica, 2013 dalam Putri & Hastina, 2020).

Anemia pada kehamilan dapat disebabkan oleh asupan makanan sumber zat besi yang tidak adekuat.Hal ini dapat
disebabkan oleh kondisi fisiologis ibu seperti keluhan mual dan muntah
serta interaksi zat gizi dari makanan yang di konsumsi ibu yang dapat menyebabkan gangguan penyerapan zat besi
seperti teh dan kopi (Putri & Hastina, 2020).

etiologi anemia
Kebanyakan anemia terjadi karena kekurangan gizi yang diperlukan untuk sintesis epritrosit, seperti zat besi,
vitamign B12, dan asam folat.Selain itu, disebabkan oleh perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronis, dan
keracunan obat. (Proverawati.A, 2019).

patofisiologi anemia
Adanya suatu anemia mencerminkan adanya suatu kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah
berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum (misalnya berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau penyebab lain yang belum diketahui. Sel darah merah dapat
hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi).

Hasil dari proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah
(hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5
mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).
pengaruh anemia tanda gejala anemia
pada ibu hamil pada ibu hamil
Anemia pada kehamilan dikaitkan
Menurut Putri & Hastina, 2020
dengan hasil kehamilan yang
merugikan meliputi : tanda anemia:

1. pembatasan pertumbuhan janin 1. pucat


2. persalinan prematur
2. mudah lelah, lesu
3. berat lahir rendah
4. gangguan laktasi 3. dipsnea, sesak nafas
5. interaksi yang buruk ibu atau bayi 4. takikardi
6. depresi post partum 5. mata berkunang-kunang
7. meningkatkan kematian janin dan
6. konjungtiva anemis
neonatal

(Desia, 2018 dalam Putri & Hastina,


2020).
Pemeriksaan Penunjang Penanganan Anemia
Anemia dalam Kehamilan dalam Kehamilan

Menurut Bakta (2017) Setelah


1. Jumlah darah lengkap (JDL) diagnosis ditegakkan maka dibuat
2. Jumlah eritrosit rencana pemberian terapi
3. Jumlah retikulosit
4. Pewarnaan SDM 1. Fero sulfat 3 x 3,25 mg secara
5. Jumlah trombosit
oral dalam keadaan perut
6. Hemoglobin elektroforesis
kosong
7. Analisa gaster
2. Fero Glukonat 3 x 200 mg
8. Aspirasi sumsum
secara oral sehabis makan
tulang/pemeriksaan biopsi
3. Iron Dextran mengandung Fe
50 mg/l, diberikan secara intra
muskular
ZAT BESI
Zat besi (Fe) adalah suatu mikro elemen esensial bagi tubuh yang
dibutuhkan untk pembentukan hemoglobin dan dapat diperoleh
dari berbagai sumber makanan seperti daging bewarna merah,
bayam, kangkung, kacang-kacangan dan sebagainya. Kebutuhan
Fe selama kehamilan kurang lebih 1000 mg, diantaranya 500 mg
dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah, 300 mg
untuk transportasi ke fetus dalam kehamilan 12 minggu dan 200 mg
lagi untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Kebutuhan
akan Fe selama trimester I relatif sedikit sekitar 0,8 mg sehari yang
kemudian meningkat tajam selama trimester II, dan III, yaitu 6,3 mg
sehari. Hal ini disebabkan karena saat kehamilan terjadi
peningkatan volume darah secara progresif mulai minggu ke-6
nsampai ke- 8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu
ke-32 sampai ke-34 dengan perubahan kecil setelah minggu
tersebut (Prawirohardjo, 2010 dalam Rizki.F, dkk, 2018).
KEHAMILAN TANDA
Kehamilan merupakan proses alami dan
KEHAMILAN
normal dalam periode reproduksi kehidupan Menurut (Irmawati& Rosdianah,
2020) tanda dan gejala
wanita. Ketidak nyamanan masa kehamilan
kehamilan yaitu :
adalah hal yang biasa. Selama 3 bulan
pertama atau trimester I kehamilan, wanita 1. Tanda – tanda Presumtif
hamil mengalami perubahan – perubahan fisik (dugaan) hamil
2. Ameneora ( tidak dapat haid)
maupun psikis untk mempersiapkan
3. Mual dan muntah (nausea
pertumbuhan janin, masa persalinan dan juga
dan emesis)
menyusui. Keadaan perubahan yang terjadi 4. Mengidam
dapat menimbulkan gangguan dan 5. Tidak tahan suatu bau
6. Pingsan
hambatan dalam kehamilan (Varney, 2007
7. Tidak ada selera makan
dalam Elba.F & Putri.V, 2019).
8. Lelah / letih
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Puskesmas Satelit Bandar Lampung, sasaran klien dengan
anemia pada ibu hamil lama waktu asuhan keperawatan 3-4 minggu sesuai dengan
intervensi jurnal keswara (2017).

Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Subyek penelitian yang digunakan dalam deskriptif analitik asuhan keperawatan adalah
dua kasus anemia pada ibu hamil yang akan diteliti secara rinci dan mendalam.

Kriteria inklusi :
1. Klien merupakan ibu hamil dengan anemia
2. Klien bersedia bekerjasama dan menyetujui untk dilakukan tindakan keperawatan
3. Klien dengan kesadaran composmentis dan kooperatif
Kriteria ekslusi :
1. Klien tidak kooperatif
2. Klien dengan komplikasi
3. Klien dengan kehamilan normal
Jenis Penelitian dan teknik pengumpulan sumber data
Rancangan Penelitian
data
Sumber data primer diperoleh melalui
Jenis penelitian ini menggunakan metode
deskriptif, yakni metode penelitian yang wawancara dan pengamatan langsung
dilakukan untuk memberi deskripsi tentang 1. wawancara di lapangan. Sumber data sekunder
suatu kondisi tertentu yang bersifat objektif
2. observasi diperoleh melalui dokumentasi danstudi
(Pinatih, 2019).
3. pemeriksaan fisik kepustakaan dengan bantuan media
Pada studi kasus dalam pengambilan
cetak dan media internet serta catatan
sampel untuk subjek penelitian dilakukan
dengan teknik sampling purposive yaitu lapangan.
menentukan sampling berdasarkan ciri dan
kriteria tertentu (Sugiyono, 2019).
(Notoatmodjo, 2018)
Teknik Analisa Teknik
Data Penyajian Data
Pada laporan ini penulis
Analisa data pada studi menyajikan data dalam bentuk
narasi, tabel, dan bagan yang
kasus ini, yaitu data
disusun sehingga menjadi
dikumpulkan sesuai kriteria kesatuan paragraf sehingga
inklusi dan eksklusi lalu informasi yang disampaikan
dikaitkan dengan konsep, mudah untuk dipahami. Penyajian
dalam bentuk tabel dan bagan
teori, dan prinsip yang
berupa data yang saling
relevan guna membuat keterkaitan, hal ini berguna agar
kesimpulan serta data yang ingin disampaiakan
penulis lebih mudah dipahami
menentukan masalah
oleh pembaca.
keperawatan.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
PEMBAHASAN JURNAL
KELEBIHAN JURNAL KEKURANGAN JURNAL
Pembahasan dalam review jurnal
PENELITIAN PENELITIAN
diatas adalah sebagai berikut :
1) Jurnal tersebut membahas Peneliti yang ditulis oleh Peneliti yang ditulis oleh
pemberian tablet zat besi (Fe)
Keswara (2017) dengan judul Keswara (2017) dengan judul
“Efektifitas Pemberian Tablet Fe “Efektifitas Pemberian Tablet
pada ibu hamil.
Terhadap Peningkatan Kadar Fe Terhadap Peningkatan
2) Jurnal tersebut memiliki tujuan
Hb Pada Ibu Hamil” dari hasil Kadar Hb Pada Ibu Hamil”
untuk mengetahui peningkatan
meriview jurnal tersebut dari hasil meriview jurnal
kadar hemoglobin (Hb) pada ibu menunjukkan bahwa tersebut menunjukkan bahwa
hamil. responden diberikan tablet Fe penelitian ini menggunakan
3) Jurnal tersebut berfokus 60 mg/hari dilakukan selama rancangan pendekatan quasi
kepada pemberian tablet zat besi 3-4 minggu dengan eksperimen dengan one
(Fe).
menggunakan teknik group pretest-posttest
purposive sampling. design.
PENGKAJIAN

KASUS I
Ny. SA usia 24 tahun yang
merupakan ibu rumah tangga
KASUS II
dengan paritas primigravida Ny. SR usia 21 tahun yang
G1P0A0 ibu hamil dengan usia Silahkanibu
merupakan isi text
rumahini dengan
tangga KASUS III
kandungan 37 minggu, Ny. SA penjelasan
paritas mengenai
primigravida topik
G1P0A0
yang ingin kamu bahas. Ny. SM usia 21 tahun yang
mengatakan mengalami ibu hamil dengan usia kandungan

merupakan ibu rumah tangga
kelemahan dan keletihan setiap 36 minggu, Ny. SR mengalami
Jangan lupa untuk mengajak dengan 2 anak
bangun tidur, Ny. SA mengeluhkan kelemahan dan keletihan setiap
audiens untuk aktif dalam paritas multigravida G4P2A1
kelelahan setelah aktivitas berat, bangun tidur, Ny. SR mengeluhkan
sesi presentasi. ibu hamil dengan usia kandungan
tekanan darah 105/80 mmHg lemas, lesu, mudah lelah serta mata 35 minggu, Ny. SM mengalami
setelah pengkajian didapatkan nilai berkunang-kunang, tekanan darah kelemahan dan keletihan setiap
hemoglobin 9,0 g/dl. 106/79 mmHg setelah pengkajian bangun tidur, Ny. SM mengeluhkan
didapatkan nilai hemoglobin 10,1 kelelahan setelah aktivitas berat
g/dl. serta mata berkunang-kunang,
tekanan darah 100/80 mmHg
setelah pengkajian didapatkan nilai
hemoglobin 10 g/dl.
analisa data
EVALUASI

KASUS I KASUS III


S: S:
1. Klien mengatakan sudah tidak lemas 1. Klien mengatakan sudah tidak lemas
lagi lagi
2. Klien mengatakan sudah mampu KASUS II 2. Klien mengatakan sudah mampu
melakukan aktivitas sehari-hari S: melakukan aktivitas sehari-hari
3. Konjungtiva mata berwarna merah pink 1. Klien mengatakan sudah tidak lemas 3. Konjungtiva mata berwarna merah pink
O: lagi O:
1. Klien tampak lebih segar dan rileks 2. Klien mengatakan sudah mampu 1. Klien tampak segar dan rileks
2. Klien mampu tidur selama 1-1,5 jam melakukan aktivitas sehari-hari 2. Klien mampu tidur selama 1-1,5 jam
pada siang hari dan 8 jam pada malam 3. Konjungtiva mata berwarna merah pink pada siang hari dan 7-8 jam pada
hari. O: malam hari.
3. Hemoglobin 11 gr/dl 1. Klien tampak segar dan rileks 3. Hemoglobin 11,1 g/dl
A: 2. Klien mampu tidur selama 1 jam pada A:
Masalah intoleransi aktivitas teratasi siang hari dan 7-8 jam pada malam Masalah intoleransi aktivitas teratasi
P: hari. P:
1. Menganjurkan pola istirahat dengan 3. Hemoglobin 11,3 g/dl 1. Menganjurkan pola istirahat dengan
menggunakan ADL (Activity Daily Living) A: menggunakan ADL (Activity Daily Living)
2. Menganjurkan diit tinggi zat besi (Fe) Masalah intoleransi aktivitas teratasi 2. Menganjurkan diit tinggi zat besi (Fe)
3. Menganjurkan teknik farmakologi P: 3. Menganjurkan teknik farmakologi berupa
berupa konsumsi tablet zat besi (Fe) 1. Menganjurkan pola istirahat dengan konsumsi tablet zat besi (Fe)
menggunakan ADL (Activity Daily Living)
2. Menganjurkan diit tinggi zat besi (Fe)
3. Menganjurkan teknik farmakologi
berupa konsumsi tablet zat besi (Fe)
BAB V
EVALUASI

Dapat dilihat evaluasi hari terakhir pemeriksaan Hb pada ke 3 klien, dan dari keseluruhan klien
mengalami kenaikan Hb yang signifikan, yaitu dengan skor kenaikan antara 0,9-2,0 gr/dl. Hal ini
menunjukkan jika pemberian tablet zat besi (Fe) selama 3 minggu berturu-turut dapat meningkatkan
Hb pada klien dengan masalah anemia.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Keswara (2017) dengan judul “Efektifitas Pemberian
Tablet Fe Terhadap Peningkatan Kadar Hb Pada Ibu Hamil” hasil uji statistik nilai P = <0.001 yang
artinya ada pengaruh pemberian tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil, maka
dapat disimpulkan bahwa pemberian tablet zat besi (Fe) efektif terhadap kadar hemoglobin pada
ibu hamil dengan anemia.
BAB VI
PENUTUP
KESIMPULAN SARAN
1. Diagnosa keperawatan pada Ny. SA, Bagi Klien / Responden
Ny. SR, Ny. SM adalah intoleransi Diharapkan bagi klien agar selalu
aktivitas berhubungan dengan proses mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) serta
metabolisme yang terganggu pada konsumsi makanan yang banyak
penderita anemia. mengandung zat besi dikarenakan akan
2. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan membantu proses peningkatan
berdasarkan pada rencana hemoglobin (Hb).
keperawatan dari hasil kesepakatan Bagi Puskesmas
yang disusun bersama klien. Pada Ny. Diharapkan bagi pusekesmas dan tenaga
kesehatan lainnya, agar rutin memberikan
SA, Ny. SR, Ny. SM di peroleh keluhan
penyuluhan kepada masyarakat, tentang
utama yang dirasakan saat
pentingnya mengkonsumsi makanan yang
pengkajian adalah keletihan dan
mengandung zat besi serta pentingnya
kelemahan pada saat bangun tidur.
tablet zat besi (Fe), yang dapat membantu
3. Intervensi dilakukan selama 3-4
penyerapan zat besi baik pada makanan
minggu (pretest – posttest) dengan
ataupun minuman.
pemberian tablet zat besi (Fe)
Bagi Peneliti Selanjutnya
4. Hasil evaluasi yang dilakukan selama
Hasil asuhan keperawatan ini di harapkan
3-4 minggu menunjukkan semua
dapat digunakan sebagai bahan referensi
masalah dapat teratasi
dalam melakukan penelitian selanjutnya.
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai