Anda di halaman 1dari 3

Pemerataan Pendidikan Melalui Peningkatan Mutu Pendidik

Selasa, 4 April 2017 | 21:30 WIB

Pengertian Pendidikan

Pendidikan memegang peranan yang penting dalam peradaban suatu bangsa. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan berasal dari satu kata kerja yang sangat agung yaitu “mendidik”,
yang berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran.

Secara harfiah, definisi tersebut menuju sebuah perubahan mendasar dan secara menyeluruh kepada
peserta didik menjadi semakin baik secara cerdas dan juga secara emosional. Bukan sekadar perubahan
dari tidak mengerti kemudian menjadi mengerti, tetapi lebih dari itu perubahan yang menjangkau
keseluruhan hidup manusia ke arah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri
yaitu untuk memanusiakan manusia.

Ketika semua tujuan pendidikan ini dapat dikerjakan dengan sangat baik maka tentu akan memberikan
sumbangsih secara signifikan dalam pembangunan sumber daya manusia. Apalagi dengan jumlah
masyarakat Indonesia yang saat ini sangat besar sekitar 254 juta orang, yang akan sangat berpotensi
dalam bersaing dengan penduduk lainnya di dunia.

Pendidikan diharapkan bisa menjangkau manusia secara utuh, yang biasa dikenal dengan pendidikan
holistis. Pendidikan holistis dapat mengajarkan peserta didik untuk dapat menemukan identitas diri
serta mengarahkan mereka kepada talenta yang dimiliki untuk dapat dikembangkan. Dengan adanya
pendidikan holistis yang diajarkan para pendidik kepada peserta didik akan menolong mereka mengerti
pentingnya pendidikan dalam upaya mengerti lingkungan, serta membantu mengidentifikasi
permasalahan yang ada di sekitar mereka. Harapannya adalah tujuan pendidikan dapat diterapkan
dalam kehidupan keseharian para peserta didik. Tetapi sayangnya, pendidikan di Indonesia belum
menghasilkan output secara maksimal seperti yang diharapkan dalam tujuan pendidikan tersebut.

Upaya pemerataan Pendidikan

Sebagai salah satu faktor terbesar dalam upaya mendukung pembangunan sumber daya manusia,
pemerintah diharapkan mampu menjalankan fungsinya secara maksimal. Fungsi yang dimaksud dengan
memfasilitasi pengetahuan secara baik kepada para peserta didik di semua daerah yang ada di Indonesa.
Tentu bukan hal yang mudah untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan secara merata di negeri
dengan daerah kepulauan terbesar di dunia ini. Sebagai negara dengan penduduk terbesar ketiga di
dunia, Indonesia seharusnya bisa menjadi negara maju jika didukung juga oleh kualitas sumber daya
manusianya.

Sayangnya potensi tersebut masih tertanam, yang mungkin disebabkan oleh masalah pemerataan serta
kualitas pendidikan, khususnya di daerah tertinggal. Padahal, potensi dari siswa-siswi di daerah
tertinggal juga tidak kalah dengan daerah perkotaan apabila mereka diberikan kesempatan untuk
belajar dan mereka mendapatkan pengajaran yang tepat. Salah satu contohnya adalah anak-anak SD
berasal dari Papua di bawah bimbingan Bapak Yohanes Surya yang menjadi pemenang olimpiade
matematika tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Asian Science and Mathematics Olympiad for
Primary School.

Pemerataan dimaksud di sini bukan sekadar kesamaan cakupan materi masing-masing daerah dengan
adanya ujian tertentu sebagai standar yang harus dicapai secara nasional, tetapi juga memaksimalkan
pengajaran sesuai dengan tujuan yang telah dirancang secara kontekstual oleh masing-masing institusi
pendidikan. Pendidikan secara meluas yang terbuka bagi masyarakat umum dan pendidikan tersebut
dapat menjadi wadah bagi pembangunan manusia berkualitas demi mendukung pembangunan bangsa.
Dalam mendukung upaya pemerataan pendidikan yang diseimbangkan dengan terjaminnya kualitas
pendidikan, perlu kerjasama dari berbagai pihak seperti meningkatkan berbagai fasilitas pendukung agar
proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan maksimal seperti diharapkan. Berbagai faktor yang
dapat mendukung upaya pemerataan pendidikan di Indonesia seperti kualitas tenaga pendidik, biaya
pendidikan, sarana dan prasarana pendukung, sister school serta kurikulum. Dalam pembahasan kali ini,
akan berfokus kepada mutu pendidik.

Pendidik menurut hemat saya adalah salah satu faktor terbesar dalam upaya meningkatkan pemerataan
pendidikan serta pemegang kualitas pendidikan para peserta didik di Indonesia khususnya di daerah
tertinggal. Pendidik di seluruh institusi pendidikan memegang tongkat yang sangat besar dalam upaya
mencapai keberhasilan dari tujuan pembelajaran. Pendidik diharapkan memiliki berbagai upaya secara
kreatif maupun inovatif dalam menyampaikan pengajaran dan mengemasnya secara menarik.

Teringat dengan sebuah kalimat mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada siswa yang bodoh. Sebuah
kalimat yang memiliki makna sangat dalam khususnya bagi para pendidik. Hal ini secara tidak langsung
mendukung pentingnya kualitas seorang pendidik dengan berbagai caranya untuk membantu siswa
dalam memahami dan mencapai tujuan pembelajaran secara tepat. Seperti perkataan Albert Einstein “if
you cannot explain it simply, you don’t understand it well enough”. Para pendidik memiliki tanggung
jawab besar dalam upaya mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran dan diharapkan secara
maksimal dalam menjalankan proses pembelajaran.

Pemerataan pendidikan secara kualitas

Kualitas pendidik di institusi pendidikan seharusnya menjadi fokus utama dari pemerintahan Indonesia
dalam menunjang keberhasilan para peserta didik di berbagai daerah. Dalam upaya meningkatkan
kualitas tersebut, pemerintah diharapkan secara rutin memberikan pelatihan dan pengembangan
profesionalitas kepada para pendidik. Sebagai pelaksana di lapangan, kualitas seorang pendidik harus
secara berkelanjutan ditingkatkan sehingga pengetahuan para pendidik dapat terus berkembang. Hal ini
akan berdampak kepada nilai-nilai serta pengetahuan yang diajarkan kepada para peserta didik. Ibarat
sebuah gelas berisi air dan setiap hari akan dituang tanpa ada yang diisi kembali, akan mengakibatkan
kekosongan pada gelas tersebut. Oleh karena itu para pendidik harus secara berkala dibekali dengan
pengembangan profesionalitas.
Selain pemberian professional development kepada para pendidik, perlu adanya pendampingan dan
evaluasi lapangan yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun nasional terhadap berlangsungnya
proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Hal ini akan meningkatkan pengembangan metode pengajaran
terhadap permasalahan yang dihadapi pada pelaksaanan di lapangan. Dengan keadaan ini, guru sebagai
pelaksana, memiliki partner untuk menemukan solusi yang tepat dan kontekstual terhadap berbagai
persoalan tersebut.

Hal lainnya yang dapat dilakukan untuk menjamin kualitas para pendidik adalah dengan mengisyaratkan
tenaga pendidik memiliki kualifikasi minimal sarjana. Masih banyak di berbagai daerah terpencil
ditemukan tenaga pendidik lulusan SMA dan dengan tidak memiliki sertifikat pendidik. Walupun untuk
menjamin kualitas lulusan para sarjana sebagai pendidik, pemerintah harus bekerjasama dengan
berbagai kampus di Indonesia dalam penjaminan mutu yang diberikan kepada calon pendidik. Dengan
mengetahui kualitas seorang pendidik, maka pemerintah juga memiliki keyakinan terhadap para
pendidik bahwa mereka akan bekerja dengan maksimal dan mampu menjalankan kurikulum nasional
dan kurikulum sekolah yang telah dirancang sedemikian rupa.

Sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, Finlandia bahkan mengharuskan
tenaga pendidik merupakan lulusan program master. Selain itu seleksi sangat kompetitif juga
diberlakukan bagi mereka yang ingin menjadi pendidik. Tetapi kualitas pendidik ini juga harus
diseimbangkan dengan upah yang diberikan kepada para pendidik tersebut, sehingga tenaga pendidik
diharapkan dapat dengan maksimal menjalankan tugas dan fungsinya di tempat di mana mereka
bertugas. Sejalan dengan peningkatan mutu para pendidik di institusi pendidikan, diharapkan
berbanding lurus dengan pemerataan pendidikan di Indonesia khususnya di daerah pedalaman. Cita-cita
bangsa dalam pengembangan sumber daya manusia berkualitas menuju Indonesia gemilang akan segera
terwujud.

Anda mungkin juga menyukai