Anda di halaman 1dari 5

Nama: Elsi Tri Amelia

Kelompok: Special Pleading

Jurusan: Administrasi Negara

Instansi: Universitas Negeri Surabaya

Learning Journal LKMM-TD HIMAJAP 2022 DAY 4

Kepemimpinan

Pemateri: Ahmad Nizar Ilmi, S.AP., MPA.

Kepemimpinan

Kepemimpinan yang ideal menurut Aristoteles:

• Asumsi dasar terdiri dari tujuan hidup adalah kebahgiaan (eudamonisme), jalan
kebahagiaan adalah kebajikan, dan menjadi orang baik itu kebaikan
• Konsep & kualifikasi, Cardinal virtues terdiri dari prudence (bijak), temperance
(selfcontrol), courage, dan justice (adil).
• Karakter, sofia (theoretical wisdom) dan phronesis (practical wisdom) sebagai kemampuan
untuk bertindak sesuai dengan waktu dan alasan yang tepat dengan pengetahuan, situasi
dan aksi menciptakan kebahagiaan

Lahirnya orang baik karena imitasi (meniru), internalisasi (mulai berpikir), aksi (tindakan), dan
habit (kebiasaan).

Phronesis (practical wisdom) – aristotle:

- Know the goal: Pemimpin harus tahu tujuan

- Chasing the truth: Dasar keputusan harus kebenaran, pemimpin harus kaya referensi tentang
kebenaran (logika), kebaikan (etika), dan keindahan (estetika).

- Undestrand the situation: masyarakat itu dinamis, plural, dan progresif, dan pemimpin harus mau
menerima perbedaan masyarakat

- Learn from experience: tidak jatuh pada kesalahan yang sama


- Play devil’s advocate: mampu menawarkan banyak alternatif untuk memantik debat dan
menguji argumen yang ada

- Undestand common-sense :

Principles of ideal leadership – quotes by Aristotle:

1) Mengetahui diri sendiri adalah awal dari kebijaksanaan

2) Diri kita adalah apa yang kita lakukan secara berulang-ulang. Kesempurnaan adalah bukan
suatu tindakan, elainkan kebiasaan

3) Kebahagiaan itu milik orang yang merasa cukup

4) Melalui kedisiplinan akan datang kebebasan

5) Harapan (cita-cita) adalah mimpi dalam kondisi terjaga

6) Siapa yang tidak bisa menjadi pengikut yang haik, tidak bisa menjadi pemimpin yang baik

7) Kesabaran itu pahit, tapi buahnya manis

8) Kalau dirimu menghindari kritik, tidak usah bicara apapun, tidak usah melakukan apapun,
dan tidak usah menjadi siapapun

9) Pembohong adalah tidak dipercaya sekalipun dia mengucapkan kebenaran

10) Keberuntungan memihak pada yang tegas

11) Ketidakmungkinan yang disukai selalu lebih diminati dibandingkan kemungkinan yang
tidak meyakinkan

12) Lari dari kesulitan adalah pengecut. Meskipun bunuh diri itu keberanian menghadapi
kesulitan, tapi itu adalah wujud pelarian dari kesakitan

13) Toleransi dan apati adalah kebajikan terakhir dari masyarakat yang runtuh

14) Ciri pikiran yang terdidik adalah mampu mengapresiasi, memetakan, dan menjelaskan,
suatu pemikiran meskipun tidak menerimanya

15) Kita melakukan perang agar menungkinkan suatu kehidupan yang damai.
Analisis feith tentang kepemimpinan

Dalam memotret pasang-surut demokrasi liberal di Indonesia, feith mengkategorikan ada dua tipe
kepemimpinan di Indonesia (saat itu): (1) kepemimpinan politik; (2) kepemimpinan teknokratik

Pada tipe kepemimpinan politik terdapat karakteristik solidarity makers (penggalang solidaritas)
dengan tokoh sentral Sukarno yang mempunyai penekanan pada visi, ide, dan semangat. Adapun
kelemahan dari tipe ini adalah abai terhadap hal detail dan konkrit, kelebihannya yaitu memobilisir
publik yang ‘kurang terdidik’ untuk memiliki semangat revolusioner.

Pada tipe kepemimpinan teknokratik terdapat karakteristik administrator (ahli tata-kelola) dengan
tokokh Hatta, pada tipe ini terdapat penekanan pada ilmiah, logis, dan metodologis. Mempunyai
kelebihan pada mengorganisisr ide-ide besar ke dalam lapangan praktis dan kelemahannya
textbook thinking

Tesis feith tentang kepemimpinan

Menurut feth, secara ideal dua tipe kepemimpinan itu (politik dan teknokraatik) tidak terpisahkan.
Menurut herbert feith, sebuah peemrintahan sepatutnya (idealnya) dipimpin oleh mereka yang
memiliki visi tentang masa depan bangsanya dan sekaligus sadar penyelesaian persoalan konkrit
yang sedang dihadapi. Perpecahan sukarno dan hatta tentang politik dan teknokratik konfilik yang
terjadi semakin meluas dan mendalam. Mengapa? Menyatukan dua tipe, setidaknya akan
menjatuhkan sebuah negara dari jebakaan demagogi belaka maupun kepentingan jangka pendek
semata.

Persidangan

Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya
menghasilkan keputusan

Istilah dalam persidangan

- Informasi: dapat mengingatkan jika terjadi informasi yang salah

- Pending : waktu yang mepet dengan waktu lain seperti waktu sholat
- Skorsing: menentukan keputusan/ titik temu antara pihak pertama dengan kedua

- Lobying:

- Voting: hasil dan keputusan dari pimipinan sidang (pemilihan tersembunyi)

- Quorum: keseluruhan peserta sidang yang memenuhi syarat sidang

- Interupsi:

- Konsideran:

Jenis – jenis sidang

- Sidang pleno : sidang ini dilakukan ketika membahas tentang tata tertib, peraturan –
peraturan yang dirasa perlu. Pada sidang ini juga ditetapkan pimpinan rapat.

- Sidang komisi : sidang kecil yang membahas tentang diskusi-diskusi. Silakuakn hanya oleh
anggota komisi itu sendiri

Mekanisme persidangan

Setiap organisasi, mempunyai aturan tersendiri dalam melaksanakan persidanganbaik dari segi
quorum, maupun dari segi teknis pelaksanaannya.

Sifat persidangan yaitu sifat tertutup dan sifat terbuka

Presidium sidang/pimpinan sidang

Presidium dipilih dari dan oleh peserta permusyawaratan melalui sidang pleno yang dipandu oleh
panitia pengarah (steering comitee). Dalam HIMAPBSINDO pimpinan sidang adalah pengurus
inti/badan pengurus harian yang periodenya akan digantikan sampai batas mereka melaporkan
hasil kinerja program masa keperiodeannya.

Anggota presidium sidang

- Presidium sidang 1

- Presidium sidang 2

- Presidium sidang 3
Aturan ketuk palu

- Satu kali ketukan : pengesahan sidang

- Dua kali ketukan : skorsing

- Tiga kali ketukan: membuka atau mengakhiri sidang dan memutuskan hasil sidang

- Lebih dari tiga kali ketukan : peringatan

Interupsi

- Interruption point of question

- Interruption point of order

- Interruption point of clarification

- Interruption point of Information

- Interruption of justification

Saknsi

Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan keawajiban yang ditentukan dalam tata tertib
persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangakan saran dan usulan peserta

Penutup

Dalam mempelajari teknik dan mekanisme persidangan, tidaklah cukup kita memahami sampai
dalam ruang ini saja, oleh karena itu dalam memahami bentuk dan mekanisme persidangan yang
dibutuhkan adalah ketekunan dan kemauan kita dalam mempelajari ini semua.

Anda mungkin juga menyukai