Anda di halaman 1dari 46

Komunitas Kebidanan

Nama : Anisa Yolanda

NPM : 2010070130008

ContohPOA
Contoh POA anemia di Dusun RasauKarya
Deskripsi Tujuan Rincian
intervensi Umum & Kegiata
ujuan Umum
& Khusus
Kepala Remaja Rumah Jumat,3 Bahan: Mahasiswa
dusun didusun mei Leaflet PKL
rasau rasau remaja 2019 anemia
karya karya remaja
didusun
@15- t
rasau
30meni
karya
sumber
zat besi
2.mengetahu
i dan
mampu
menyebutka
n
fungsi
makanan
yang
mengandung
zat
besi
3.Dapat
mengetahui
akibat dari
kekurangan
zat
PoaStanting
Rencana
Kegiatan
POAHIV
Sisialisasi Agar masyarakat tahu ada Koo HIV/AIDS dan
pelayanan PITC pelayanan konsultasi dan promkes
pemeriksaan HIV/AIDS di
puskesmas
Konseling Agar pasien yang Semua pasien Setiap hari TIM pelayanan ruang
HIV/AIDS mempunyai gejala diruangan selasa konseling HIV/AIDS
HIV/AIDS dapat mendapat konseling
informasi yang jelas HIV/AIDS
tentang HIV/AIDS dan
Rujukan kasus Semua pasien yang Semua pasien Setiap ada
HIV/AIDS ditemukan HIV/AIDS yang ditemukan HIV/AIDS yang
Jadwal Kunjunganneonatal
Kunjungan Neonatal ke-1 (KN Mempertahankan suhu tubuhbayi
1) dilakukan dalam kurun waktu Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya enam jam dan hanya setelah itu jika tidak
6-48 jam setelah bayi lahir. terjadi masalah medis dan jika suhunya 36.5 Bungkus bayi dengan kain yang kering
dan hangat, kepala bayi harustertutup
Pemeriksaan fisikbayi
Dilakukan pemeriksaanfisik
Gunakan tempat tidur yang hangat dan bersih untukpemeriksaan
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan lakukanpemeriksaan
Telinga : Periksa dalam hubungan letak dengan mata dankepala
Mata :. Tanda-tandainfeksi
Hidung dan mulut : Bibir dan langitanPeriksa adanya sumbing Refleks hisap,
dilihat pada saatmenyusu
Leher:Pembekakan,Gumpalan
Dada : Bentuk,Puting,Bunyi nafas,, Bunyijantung
Bahu lengan dan tangan :Gerakan Normal, JumlahJari
System syaraf : Adanya reflek moro
Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, Pendarahan tali
pusat ? tiga pembuluh, Lembek (pada saat tidak menangis),Tonjolan
Kelamin laki-laki : Testis berada dalam skrotum, Penis berlubang pada letak
ujunglubang
Kelamin perempuan :Vagina berlubang,Uretra berlubang, Labia minor dan
labiamayor
Tungkai dan kaki : Gerak normal, Tampak normal, Jumlahjari
Punggung dan Anus: Pembekakan atau cekungan, Ada anus ataulubang
Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan atau bercak hitam, Tanda-Tandalahir
Konseling : Jaga kehangatan, Pemberian ASI, Perawatan tali pusat, Agar ibu
mengawasi tanda-tandabahaya
Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibu : Pemberian ASI sulit, sulit
menghisap atau lemah hisapan, Kesulitan bernafas yaitu pernafasan cepat > 60
x/m atau menggunakan otot tambahan, Letargi –bayi terus menerus tidur tanpa
bangun untuk makan,Warna kulit abnormal – kulit biru (sianosis) atau kuning,
Suhu-terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermi), Tanda dan perilaku
abnormal atau tidak biasa, Ganggguan gastro internal misalnya tidak bertinja
selama 3 hari, muntah terus-menerus, perut membengkak, tinja hijau tua dan
darah berlendir, Mata bengkak atau mengeluarkancairan
Lakukan perawatan tali pusat Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka
agar terkena udara dan dengan kain bersih secara longgar, Lipatlah popok di
bawah tali pusat ,Jika tali pusat terkena kotoran tinja, cuci dengan sabun dan
air bersih dan keringkan dengan benar
Gunakan tempat yang hangat danbersih
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukanpemeriksaan
Kunjungan Neonatal ke-2 (KN Menjaga tali pusat dalam keadaaan bersih dankering
2) dilakukan pada kurun waktu Menjaga kebersihanbayi
hari ke-3 sampai dengan hari ke Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat
7 setelah bayi lahir. badan rendah dan Masalah pemberianASI
Memberikan ASI Bayi harus disusukan minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2
minggu pascapersalinan
Menjaga keamananbayi
Menjaga suhu tubuhbayi
Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI ekslutif pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir dirumah dengan
menggunakan BukuKIA
Kunjungan Neonatal ke-3 (KN- Pemeriksaanfisik
3) dilakukan pada kurun waktu Menjaga kebersihanbayi
hari ke-8 sampai dengan hari ke-
28 setelah lahir. Memberikan ASIBayi harus disusukan minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2
minggu pascapersalinan.
Menjaga keamananbayi
Menjaga suhu tubuhbayi
Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI ekslutif pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir dirumah dengan
menggunakan BukuKIA
Memberitahu ibu tentang ImunisasiBCG
Kapsul vit A untuk bayi,balita dan ibu nifas(warna,dosis,pemberian)

Vitamin A adalah salah satu vitamin yang berfungsi untuk perkembangan dan kinerja berbagai organ tubuh, seperti mata, kulit,
organ reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin A dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti hati sapi, susu, keju,
yoghurt, telur, buah mangga, sayur bayam dan wortel, serta minyak ikan

Untuk mencegah kekurangan vitamin A pada balita dan ibu baru melahirkan (masa nifas), Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia melakukan program pemberian vitamin A melalui posyandu. Vitamin A diberikan secara gratis pada bulan Febuari dan
Agustus setiap tahunnya. Terdapat 2 macam kapsul yang diberikan, yaitu kapsul biru untuk bayi usia 6-11 bulan, serta kapsul merah
untuk anak usia 1-5 tahun dan ibu yang baru melahirkan.

Padahal vitamin A berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Vitamin A tidak hanya berguna untuk
pembentukan dan produksi sel darah merah, tetapi juga untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Lebih lanjut lagi, vitamin A memiliki
sifat antioksidan yang membuatnya dapat menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.

Terdapat dua warna sediaan kapsul vitamin A,yakni:


Kapsul warna biru. Kapsul biru memiliki kandungan 100.000 IU vitamin A dan diberikan untuk bayi berumur 6-11bulan.
Kapsul warna merah. Kapsul merah memiliki kandungan 200.000 IU vitamin A. Vitamin A kapsul merah diberikan pada dua
kelompok: anak berumur 12-59 bulan, serta ibu yang sedang dalam masa nifas (berumur 0-42 hari setelahmelahirkan).

Frekuensi pemberian vitamin berbeda pada masing-masing kategori usia. Bayi berusia 6-11 bulan diberikan vitamin A dengan
dosis 100.000 IU sebanyak satu kali dalam satu tahun, pada bulan Februari atau Agustus. Sedangkan, anak balita berusia 12-59 bulan
diberikan vitamin A dengan dosis 200.000 IU sebanyak dua kali dalam satu tahun, pada bulan Februari danAgustus.

Dengan pemberian suplementasi vitamin A pada seluruh anak berusia 6-59 bulan, diharapkan dapat mengeliminasi angka anak yang
kekurangan vitamin A di Indonesia.

Dosis dan Aturan Pakai VitaminA

Suplemen vitamin A berfungsi untuk mencegah dan mengatasi beberapa kondisi kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan atau
defisiensi vitamin A atau berpotensi menyebabkan kekurangan vitamin A. Berikut adalah kondisi yang membutuhkan suplemen
vitamin A beserta pembagian dosisnya:

Dosis: 200.000-900.000 IU/minggu, diberikan selama 6-12 bulan.

Kondisi: Diare setelahpersalinan


Dosis: 23.000 IU/minggu, diberikan sebelum, saat, dan setelah kehamilan.

Kondisi: Mencegah rabun senja selamakehamilan

Dosis: 23.000 IU/minggu, diberikan sebelum, saat, dan setelah kehamilan.

Kondisi: Mengatasi retinitispigmentosa

Dosis: 15.000 IU/hari, terkadang dikombinasikan dengan 400 IU vitamin E.

Kondisi: Mengatasixerophthalmia

Dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun: 200.000 UI/hari selama 2 hari, diberikan kembali dalam dosis tunggal setelah 2 minggu.

Bayi usia 0-6 bulan: 50.000 UI/hari selama 2 hari, diberikan kembali dalam dosis tunggal setelah 2 minggu.
Kondisi: Campak padaanak

Usia 0-6 bulan: 50.000 UI/hari selama 2hari.

Usia 6-11 bulan: 100.000 UI/hari selama 2 hari.

Usia ≥12 bulan: 200.000 UI/hari selama 2 hari.


Waktu pemberian Kapsul Vitamin A merah (200.000 SI) diberikan pada masa nifas sebanyak 2 kali yaitu : 1 (satu) kapsul Vitamin A
diminum segera setelah saat persalinan 1 (satu) kapsul Vitamin A kedua diminum 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama.

Kapsul Vitamin A bisa didapatkan di Posyandu secara gratis. Selain di Posyandu, pemberian kapsul vitamin A juga bisa
didapatkan di sarana fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan praktikbidan.

Cara Mengonsumsi Vitamin A denganBenar


Pastikan Anda selalu mengonsumsi suplemen vitamin A sesuai keterangan pada kemasan
atau anjuran dokter.Telan secara utuh jika mengonsumsi vitamin A berbentuk tablet atau
kapsul. Untuk suplemen vitamin A dalam bentuk cair, sebaiknya gunakan sendok atau gelas
takar yang disertakan dalam kemasan. Jangan menggunakan sendok makan biasa karena
kemungkinan takarannya berbeda.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi suplemen vitamin A, disarankan segera melakukannya jika jeda
dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, jangan menggandakan
dosis.Simpan dalam suhu ruangan dan jauh dari hawa panas dan lembab, serta terhindar dari sinar
matahari secara langsung

Anda mungkin juga menyukai