Anda di halaman 1dari 8

PEMBANGUNAN DRAINASE SEBAGAI SOLUSI PENGALIRAN AIR YANG

MENGGENANG PADA SATU TITIK LOKASI


Erifa Neni Agustina (17505241027)
Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
Email: erifaneniagustina27@gmail.com

ABSTRAK
Drainase merupakan serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi
dan/atau membuang kelebihan air dari suatu Kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat
difungsikan secara optimal. Tujuan inti dari pembangunan drainase adalah untuk
mengalirkan air (baik air hujan maupun air limbah rumah tangga) yang menggenang pada
satu titik lokasi sehingga mengganngu aktivitas warga (terganggunya indra penciuman
karena timbul bau tidak sedap akibat limbah rumah tangga dan karena curah hujan yang
tinggi sehingga air hujan menggenang pada satu titik lokasi membuat tanah ambles).
Sasaran utama dari program ini adalah warga RT. 04 dan RT.05 yang terkena langsung
dampak permasalahan tersebut. Proses kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu:
survei lokasi, pengukuran, perencanaan berupa pembuatan gambar dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB), pelaksanaan pembangunan drainase. Estimasi waktu pengerjaan
drainase adalah 5 hari kerja, dengan personil berjumlah 5 orang . Program ini dapat
berjalan dengan lancar dan diharapkan setelah pembangunan drainase dapat mengalirkan
air hujan dan limbah rumah tangga dengan baik.

Kata kunci: Drainase; RT.04; RT.05; Menggenang; Air Hujan; Air Limbah Rumah
Tangga

A. Pendahuluan didefinisikan sebagai serangakain


1. Latar Belakang bangunan air yang berfungsi untuk
Drainase adalah sistem saluran air mengurangi dan/atau membuang
yang memiliki peran penting dalam kelebihan air (banjir) dari suatu
menunjang kelayakan hidup seperti: Kawasan atau lahan, sehingga lahan
mencegah banjir dengan dapat difungsikan secara optimal, jadi
mengendalikan kelebihan air pasca dapat disimpulkan sistem drainase
hujan, mengalirkan air ke badan air adalah rekayasa infrastruktur di suatu
terdekat, hingga mengeringkan kawasan untuk menanggulangi adanya
wilayah kota yang tergenang supaya genangan banjir.
prasarana dan sarana tetap terpelihara Banjir atau genangan di suatu
(PUPR Kab. Sopeng: 2019, 1). Sistem Kawasan terjadi apabila sistem yang
drainase menurut Suripin (2004) dapat berfungsi untuk menampung genangan
itu tidak mampu menampung debit Permasalahan yang timbul pada lokasi
yang mengalir, hal ini akibat dari tiga KKN dapat dirumuskan sebagai
kemunginan yaitu: kapasitas sistem berikut:
yang menurun, debit aliran air yang 1. Terdapat sumbatan sampah
mengikat, atau kombinasi antara organik dan tumpukan material
keduanya. Perancangan sistem tanah pada saluran drainase alami
drainase adalah untuk menampung sehingga setelah hujan, air
debit aliran yang normal, terutama saat menggenang pada satu titik
musim hujan sehingga Kawasan membuat tanah ambles .
tersebut tidak mengalami genangan 2. Saat hujan lebat atau curah hujan
dan banjir (Muttaqin, Adi Y: 2006, 2). tinggi terjadi banjir atau luapan
Pengelolaan drainase sepenuhnya pada lokasi sekitar drainase alami.
dilakukann oleh warga setempat. 3. Air limbah rumah tangga tidak
Namun terdapat permasalahan dalam mengalir lancar sehingga
pengelolaan drainase di satu kawasan. menimbulkan bau tidak sedap.
Drainase penuh dengan sedimen Berdasarkan latar belakang dan
berupa tanah dan beberapa lokasi permasalahan diatas dilakukan
drainase ditutup karena suatu “Pembangunan Drainase Sebagai
kepentingan sehingga terjadi Solusi Pengaliran Air yang
genangan, saluran mampet. Hal Menggenang di Satu Titik Lokasi”.
tersebut menyebabkan banjir Ketika 2. Rumusan Masalah
hujan lebat, genangan air dapat Berdasarkan latar belakang diatas,
membuat erosi atau taah ambles serta maka dapat ditarik rumusan masalah
genanagan air limbah ruamh tangga sebagai berikut:
menimbulkan bau yang tidak sedap. 1) Bagaimana Proses Pembangunan
Drainase di Satu Kawasan Rt. 04,
Rw. 03, Ngrampal, Sidolaju,
Widodaren, Ngawi, Jawa Timur
Sebagai Solusi Pengaliran Air yang
Menggenang di Satu Titik Lokasi”.

Gambar 1. Skema Drainase


3. Tujuan 2. Pengukuran
Tujuan dari rumusan masalah diatas Pengukruan dilakukan untuk
adalah: mendapatkan ukuran-ukuran seperti
1) Mengetahui Proses Pembangunan volume drainase. Hasil dari kegiatan
Drainase di Satu Kawasan Rt. 04, survei dan pengukuran adalah jenis
Rw. 03, Ngrampal, Sidolaju, drainase apa yang akan digunakan,
Widodaren, Ngawi, Jawa Timur bagaimana bentuk penampangnya, dll.
Sebagai Solusi Pengaliran Air yang 3. Perencanaan
Menggenang di Satu Titik Lokasi”. Setelah mengetahui jenis, bentuk
2) Batasan Masalah penampang, dll melalui pengukuran
1) Bagaimana Proses Pembangunan maka drainase dapat direncanakan
Drainase di Satu Kawasan Rt. 04, sebagai berikut:
Rw. 03, Ngrampal, Sidolaju, a. Pembuatan Gambar
Widodaren, Ngawi, Jawa Timur. b. Perhitungan RAB (Rencana
B. Metode Pelaksanaan Anggaran Biaya)
Pembangunan drainase salah satu 4. Pelaksanaan Pembangunan
Kawasan Rt. 04, Ngrampal, Sidolaju, Drainase
Widodaren, Ngawi melalui beberapa Pada pelaksanaan pembangunan
tahapan yaitu: drainase terdapat beebrapa pekerjaan
yaitu :
a. Pekerjaan Persiapan
Gambar 2. Tahapan Pelaksanaan b. Pekerjaan Tanah
1. Survei Lapangan c. Pekerjaan Pondasi
Tahapan pertama yang dilakukan d. Pekerjaan Beton (akses jalan)
adalah survei. Survei dilakukan untuk e. Uji Coba
mengetahui kondisi nyata di lapangan, C. Hasil dan Pembahasan
sehingga muncul solusi dan dapat 1. Survei Lokasi
ditindak lanjuti. Survei dilakukan Kondisi drainase di salah satu
dengan dua metode yaitu wawancara kawasan Rt. 04, Rw. 03, Ngrampal,
warga terdampak dan melalui Sidolaju, Widodaren, Ngawi terdapat
pengamatan langsung oleh mahasiswa. banyak endapan tanah dan sampah,
beberapa titik lokasi saluran drainase
di tutup sehingga aliran air tidak
lancar. Dengan kondisi seperti itu kelestrasian lingkungan
keluarga Saminah sebagai warga yang sehingga dipilih jenis drainase
sangat terdampak dengan adanya terbuka.
kondisi tersebut memiliki inisiatif 2) Bentuk Penampang Drainase
untuk membangun drainase. Bentuk saluran untuk drainase
2. Pengukuran umumnya sama dengan saluran irigasi.
Pengukruan dilakukan untuk Pada kesempatan ini dipilih bentuk
mendapatkan ukuran-ukuran seperti penampang drainase persegi yang
volume drainase. Pengukuran masih terbuat dari pasangan batu dan beton.
menggunakan alat-alat sederhana Kelebihan dari bentuk ini adalah tidak
berupa meteran. Hasil dari survei dan memerlukan banyak ruang dan area.
pengukuran maka didapatkan hasil Fungsi dari drainase bentuk
sebagai berikut: penampang persegi in adalah untuk
1) Jenis Drainase menampung dan menyalurkan
a. Berdasarkan Letak Saluran limpasan air hujan serta air limbah
Drainase yang dibuat rumah tangga dengan debit yang besar.
merupakan drainase permukaan
tanah karena terletak diatas
permukaan tanah dan dapat
dilihat secara langsung.
b. Berdasarkan Fungsi
Fungsi yang diinginkan pada Gambar 3. Bentuk Penampang Drainase
(Persegi)
pembuatan drainase ini adalah (Sumber: Muttaqin, Adie Y: 2006, 33)
drainase multifungsi karena Keterangan:

diharapkan dapat mengalirkan H: Tinggi Saluran

berbagai macam air buangan, B: Lebar Dasar Saluran

baik secaar giliran maupun W: Tinggi Jagaan

sekaligus. Y: Tinggi Muka Air

c. Berdasarkan Konstruksi 3. Perencanaan

Untuk mengalirkan air hujan Setelah mengetahui jenis, bentuk

pada wilayah yang luas dan penampang, dll melalui pengukuran

sebagai media mengalirkan air maka drainase dapat direncanakan

agar tidak membahayakan sebagai berikut:


a. Pembuatan Gambar b. Perhitungan RAB (Rencana
Gambar digunakan sebagai acuan Anggaran Biaya)
dalam perhitungan RAB dan Perhitungan RAB sangat diperlukan
pelaksanaan pembangunan drainase. agar biaya pekerjaan drainase tidak
Pembuatan gambar dilakukan dengan membengkak dan dapat dapat di
software sketchup. estimasikan di awal. Biaya yang
dianggarakan sebesar Rp 14.000.000,-
. Perhitungan RAB dapat dilihat pada
lampiran.
4. Pelaksanaan Pembangunan
Drainase
Pada pelaksanaan pembangunan
drainase terdapat beebrapa pekerjaan
Gambar 4. Render Gambar Perencanaan yaitu :
Drainase 1
a) Pekerjaan Persiapan
Pada pekerjaan persiapan kegiatan
yang dilakukan adalah pembersihan
lahan dan pemasangan bowplank.
b) Pekerjaan Tanah
Pada pekerjaan ini tukang menggali
tanah sedalam 1 m.
Gambar 5. Render Gambar Perencanaan
Drainase 2 c) Pekerjaan Pondasi
Tukang melakukan pemsangan
pondasi batu belah.
d) Pekerjaan Beton (akses jalan)
Membuat plat beton untuk akses jalan.
e) Uji Coba
Uji coba dilakukan dengan cara
menggelontorkan air limbah rumah
Gambar 6. Render Gambar Perencanaan
Drainase tangga dan air hujan.
D. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Pembangunan Drainase sebagai solusi
pengaliran air (air hujan dan air limbah
rumah tangga) yang menggenang di
satu lokasi dapat dilaksanakan dengan
baik dan hasil uji saat hujan turun dan
dialiri air limbah rumah tangga, air
Gambar 7. Pelaksanaan Pembangunan dapat mengalir lancar.
Drainase
2. Saran
1. Saran yang diberikan oleh mahasiswa
ditujukan terutama untuk pihak desa
atau pimpinan desa agar kedepannya
dana desa dapat dianggarkan untuk
pembangunan drainase dan
infrastruktur sehingga aktivitas warga
dapat berjalan dengan lancar.
2. Membersihkan saluran drainase dan
membersihkan sampah secara rutin
untuk mencegah genangan air.
3. Solusi
Gambar 8. Uji Coba Drainase
Solusi atas saran yang diberikan adalah
5. Manfaat Sistem Drainase terbuka
kolaborasi antara warga setempat dan
Manfaat yang diperoleh dari
pemerintah desa dalam anggaran untuk
pembangunan drainase yaitu:
pembangunan infrastruktur dan
1. Mengendalikan air hujan yang
drainase desa yaitu bisa dilakukan
berlebihan sehingga tidak terjadi
dengan cara iuran warga setiap satu
bencana banjir dan mengalirkan air
kepala keluarga dengan sistem
limbah rumah tangga dengan lancar.
seikhlasnya atau sistem nilai uang yang
2. Mengendalikan erosi tanah, kerusakan
sudah ditentukan melalui musyawarah.
jalan atau bangunan yang ada.
3. Menurunkan permukaan air tanah
pada tingkat yang ideal.
Daftar Pustaka

Muttaqin, Adi Y. (2006). Kinerja Sistem


Drainase Yang Berkelanjutan Berbasis
Partisipasi Masyarakat Studi Kasus di
Perumahan Josroyo Indah Jaten
Kabupaten Karanganyar. Semarang:
Universitas Diponegoro.

PUPR. (2019). Drainase Sangat Penting


Kegunaannya, Khususnya di
Perkotaan. Kabupaten Soppeng.

Surapin. (2004). Drainase Perkotaan yang


Berkelanjuran. Yogyakarta: Andi
Offset.

Anda mungkin juga menyukai