Bab I
Pendahuluan
mata oleh Sang Pencipta. Anugerah kehidupan adalah bukti nyata bahwa Sang
sendiri. Penghargaan terhadap kehidupan dilihat sebagai wujud dari rasa syukur
tanggung jawab mahluk hidup atas kehidupan yang diterimanya, karena Tuhan
Dengan demikian mahluk ciptaan Tuhan tidak akan punah melainkan terus hidup
kehidupan. Kehidupan manusia dimulai saat sel sperma membuahi sel telur dalam
kandungan atau rahim seorang wanita atau ibu. Peristiwa pembuahan ini disebut
sebagai kehamilan. Sejak persitiwa inilah hidup manusia mulai dilindungi dan
dihormati sebagai pribadi manusia dan hak-haknya mulai diakui lebih khusus
bahwa anak adalah harta istimewa dari Tuhan dan menjadi sumber kebahagiaan.
biak di bumi (lih. Kej 1:28). “Karena itu Allah sendirilah yang membentuk
manusia sejak dalam kandungan ibunya, seperti dalam teks Kitab “Tuhan telah
memanggil aku sejak dari kandungan dan telah menyebut namaku sejak dari perut
ibuku” (Yesaya 49:1) dan “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu,
Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku
telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
pengaruh positif bagi kehidupan keluarga. Kehadiran anak ini bukan atas dasar
kemauan manusia semata, tetapi atas rencana Tuhan sendiri. Karena itu Tuhanlah
yang membentuk manusia sejak dalam proses pembuahan di dalam rahim atau
Selain diberi anugerah kehidupan, manusia sendiri juga diciptakan oleh Tuhan
menurut gambar dan rupa-Nya. Tidak hanya itu, manusia juga diberi tugas oleh
Allah untuk menguasai kehidupan atas mahluk-mahluk lain yang ada di bumi (lih.
tentang semua peristiwa yang terjadi di bumi. Melihat posisi dan peranan manusia
yang begitu istimewa di mata Tuhan, maka sehendaknya manusia harus lebih
mengerti dan mendalami tentang kehidupan manusia itu sendiri. Bukti bahwa
manusia telah memahami konsep kehidupan yang diberikan Tuhan, yaitu dilihat
Tuhan tidak menuntut banyak atas segala yang Ia perbuat bagi manusia.
bagi manusia, karena anugerah hanya diberikan sekali oleh Tuhan. Karena itu,
Tuhan ingin agar manusia menggunakan kesempatan istimewa ini untuk berbuat
sesuatu yang berguna. Banyak orang sakit dan yang mengalami penditaan terus
semangat dari dalam diri mereka untuk mempertahankan kehidupan. Ini adalah
salah satu bentuk penghargaan manusia terhadap kehidupan itu sendiri, dan inilah
Dalam Ajaran Kristiani, Gereja dengan tegas mengajak semua umat Tuhan
untuk menghormati kehidupan manusia itu sendiri bahkan sejak pertama kali ia
dibentuk dalam kandungan seorang wanita atau ibu dan saat itulah sebuah
kehidupan baru dimulai. Kehidupan baru itu hendaknya dijaga, dihormati dan
dilindungi oleh kita semua karena ia mempunyai hak-hak pribadi diantaranya hak
kehidupan yang tidak dapat diganggu gugat (KGK art 2270). Tuhan telah
memberikan kepercayaan kepada manusia untuk melindungi dan melestarikan
Masih ada beberapa bahkan banyak manusia yang merusak dan menghilangkan
kehidupan itu. Salah satunya yaitu tindakan aborsi. Saat ini, kasus aborsi semakin
marak terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Kata aborsi berasal dari bahasa
Latin abortus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, aborsi diartikan sebagai
menghentikan kehamilan dengan cara mengeluarkan janin atau embrio dari dalam
menyebabkan kematian janin atau embrio tersebut. Pada saat janin atau embrio
umumnya dinilai sebagai tindakan pidana karena melanggar hak asasi manusia.
spontan dan aborsi buatan. Pertama, aborsi spontan yaitu aborsi yang terjadi
secara alami atau dengan sendirinya tanpa ada unsur kesengajaan atau tindakan
dari luar seperti tindakan medis. Aborsi ini biasa disebut keguguran dan aborsi
jenis ini tidak termasuk dalam tindakan pidana. Kedua, aborsi buatan yaitu
dengan maksud atau tujuan tertentu. Aborsi jenis ini termasuk dalam tindakan
kriminal atau kejahatan karena melanggar hukum dalam KHUP pasal 346-349 dan
UU No 36 tahun 2009, kecuali karena adanya alasan medis seperti penyakit
(ginjal, jantung dan hati), cacat bawaan janin yang serius, dll yang membahayakan
atau mengancam jiwa dari Ibu dan janin, serta kehamilan yang diakibatkan dari
korban (ibu). Sedangkan selain kedua alasan tersebut, aborsi adalah tindakan
kriminal sehingga para pelaku mendapat hukuman pidana sesuai dengan undang-
atau finansial), usia yang terlalu muda, kehamilan yang tidak diinginkan (akibat
atau bahkan tidak diterima di tengah keluarga (kehamilan dilihat sebagai aib
singkat untuk melakukan aborsi, tidak ingin memiliki anak, tekanan sosial baik
pernikahan. Sedangkan penyebab lainnya yakni: terlalu banyak anak, anak masih
kecil, hamil di umur yang terlalu tua, tidak siap menjadi ibu, masih sekolah,
memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan seorang wanita
yang hebat, pembiusan yang gagal, infeksi serius sekitar kandungan, rahim yang
sobek, kerusakan leher rahim, kanker payudara, kanker indung telur, kanker hati,
kanker leher rahim, kelainan placenta, kemandulan, infeksi panggul, infeksi
rongga dan infeksi pada lapisan rahim; Secara psikologis, wanita akan menderita
“Post Abortion Syndrome” yaitu berupa perasaan bersalah dalam waktu yang
Selain itu juga, aborsi mempunyai dampak atau resiko yang berat terutama
bila dilakukan bukan oleh tenaga medis untuk alasan yang tepat, dan dilakukan
dengan metode yang tidak aman, di tempat dengan fasilitas terbatas. Beberapa
resiko tersebut, antara lain: perdarahan berat, rusaknya kondisi rahim atau infeksi
akibat aborsi yang tidak tuntas, beberapa gangguan sistem reproduksi, seperti
kehamilan berikutnya, terutama jika terjadi infeksi akibat aborsi yang tidak
ditangani dengan tepat, kondisi serviks yang tidak optimal lantaran dilakukan
(Noya, 2018). Saat ini maraknya kasus aborsi bukan lagi menjadi peristiwa asing
kasus aborsi per tahun dengan rincian yakni perempuan berusia 10 s/d 59 tahun
yang pernah menikah, ditemukan 60.757 responden. Dari 60.757 ibu yang berusia
10 s/d 59 tahun yang menjadi sampel penelitian tersebut, sebagian besar berusia di
atas 35 tahun, yaitu 59,4%. Sementara itu, sepertiga berikutnya berusia antara 25
s/d 34 tahun. Sisanya kurang dari 26 tahun, bahkan yang termuda berusia 10 tahun
bahwa kasus aborsi tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat yang sudah
berkeluarga, tetapi juga sudah masuk dalam kalangan pelajar dan mahasiswa.
Saat ini tidak sedikit mahasiswa yang terjerumus dalam pergaulan bebas.
kehidupan masyarakat. Norma adalah kaidah atau aturan yang mengatur relasi
melanggar norma adalah seksual pranikah. Kini seks pranikah semakin marak
terjadi dalam kehidupan masyarakat. Hal itu tidak terlepas dari kehidupan
mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri. Pergaulan bebas
inilah yang menggiring mahasiswa masuk ke dalam praktik seks pranikah. Seks
seakan-akan menjadi lumrah dan bukan hal yang asing untuk dibicarakan. Praktik
seks nikah bukan menjadi hal yang tabu dalam kehidupan mahasiswa. Ada banyak
Indonesia Santu Paulus Ruteng. Kehamilan di luar nikah sebagai hasil praktik
terjadi di luar perkawinan yang sah (hamil di luar nikah) dilihat sebagai sebuah
aib. Bagi mereka itu merupakan sebuah masalah, sehingga seorang wanita yang
hamil di luar nikah seringkali tidak diterima dengan baik dalam kehidupan
masyarakat; dia dicibir, dikucil, dimarahi, dianggap sebagai aib dalam keluarga,
suatu kelompok masyarakat. Tekanan lain yang ia alami yaitu pasangan yang
tidak mau bertanggung jawab, hubungan terlarang, dll. Akibat tekanan-tekanan
tersebut, maka salah satu jalan keluar yang diambil adalah tindakan aborsi.
mahasiswi semester akhir UNIKA Santu Paulus Ruteng berhasil diamankan oleh
pengakuannya, bayi malang tersebut lahir pada hari Selasa 22 Oktober 2019
tengah malam. Setelah kelahiran, bayi tersebut dibekap dan disimpan di bawah
kolong tempat tidur. Keesokan harinya (Rabu, 23 Oktober 2019), bayi itu
2019 dia membuangnya ke tepi sungai dekat tempat tinggalnya. Hingga akhirnya
bayi tersebut ditemukan oleh seorang warga yang hendak mencari makanan babi”
(Nathael, 2019).
Kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan dan kaum intelektual diharapkan agar
mengerti dan menyadari nilai luhur dari kehidupan itu sendiri. Karena itu,
implikasi pastoral yang ingin dikaji oleh penulis dalam penelitian ini adalah
1. Manfaat Teoretis
dengan Aborsi dalam pandangan mahasiswa/i Unika Santu Paulus Ruteng dan
implikasi pastoralnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
c. Bagi Masyarakat
d. Bagi Pemerintah
Tulisan ini kiranya membantu pemerintah dan terdorong untuk
bekerja sama dengan Gereja untuk mengatasi masalah aborsi yang terjadi
di tengah masyarakat.
dokumen lainnya yang terkait dengan topik penelitian. Sedangkan untuk metode
Metode penulisan akan masuk bab 3. Di sini anda perlu buat sistimatika penulisan: bab
1 tentang latarblekang (dijelaskan sedikit), bab 2, Kajian teori (jelaskan tentang apa) bab