Anda di halaman 1dari 13

KELAS XI

ABORSI
MATERI

1. Sebab dan akibat terjadi aborsi


2. Macam-macam pandangan tentang Aborsi
3. Pandangan Gereja Katolik dan Negara tentang
Aborsi.
4. Tindakan Preventif terhadap Aborsi.
PENGERTIAN ABORSI

1. Aborsi adalah Pengguguran kandungan.


2. Aborsi ada dua macam yaitu:
- Aborsi alamiah: Keguguran kandungan yang
disebabkan oleh suatu peristiwa dan terjadi
tanpa ada unsur kesengajaan.
- Abortus Provocatus adalah: tindakan kriminal
karena adanya unsur kesengajaan (dibunuh
dengan sengaja)
ALASAN ORANG MELAKUKAN ABORSI.
Alasan dari Ibu atau wanita yang mau menggurkan kandungan:
1. Karena malu sebab mungkin buah kandungannya adalah hasil
penyelewengan pranikah dengan pacarnya.
2. Karena tekanan batin sebab buah kandungannya adalah akibat
dari tindakan kriminal misalnya pemerkosaan.
3. Karen tekanan ekonomi tidak sanggup membiayai hidup janin
selanjutnya.
Alasan dari orang yang membantu melaksanakan pengguguran:
4. Alasan utama mungkin karena uang.
5. Mungkin saja ia prihatin dengan keadaan si wanita atau ibu yang
kehamilannya tidak dikehendaki.
PANDANGAN KITAB SUCI TENTANG ABORSI

1. Sesungguhnya hanya Allah yang berhak


memberi atau mencabut kehidupan(Ulangan
32:39)
2. Allah berkata kepada Yeremia: “ Sebelum Aku
membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku
telah mengenal engkau dan sebelum engkau
keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan
engkau. Aku telah menetapkan engkau menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa (Yeremia 1:4-5)
PANDANGAN GEREJA KATOLIK TERHADAP ABORSI.

Pandangan Gereja Katolik: Konsili Vatikan II menyebut bahwa


pengguguran adalah suatu “tindakan kejahatan yang durhaka”, sama
dengan pembunuhan anak. ‘Sebab Allah, Tuhan kehidupan, telah
mempercayakan pelayanan mulia melestarikan hidup kepada manusia
untuk dijalankan dengan cara yang layak baginya. Maka kehidupan sejak
saat pembuahan harus dilindungi dengan sangat cermat (GS art. 51)
Manusia dalam kandungan memiliki martabat yang sama seperti manusia
yang sudah lahir. Karena martabat itu, manusia mempunyai hak-hak
asasi dan mempunyai segala hak sipil dan gerejawi, sebab dengan
kelahirannya hidup manusia sendiri tidak berubah, hanya lingkungan
hidupnya menjadi lain.
Gereja menghukum pelanggaran melawan kehidupan manusia ini dengan
hukum Gereja, yakni hukuman Ekskomunikasi (KHK kanon 1398)
PANDANGAN NEGARA TENTANG ABORSI
Pemerintah dan negara memiliki bentuk kepedulian sebagai perlindungan hak hidup
anak-anak bahkan perlindungan terhadap bayi dalam kandungan.
Ada beberapa pasal yang menjamin perlindungan hidup bayi:
1. Pasal 342: Seorang Ibu dengan sengaja akan menjalankan keputusan yang
diambilnya sebab takut ketahuan bahwa ia tidak lama lagi akan melahirkan
anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada ketika dilahirkan atau tidak lama
kemudian dari pada itu, dihukum karena pembunuhan anka yang direncanakan
dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun.
2. Pasal 346: Perempuan yang dengan sengaja memyebabkan gugur atau mati
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, dihukum penjara selama-
lamanya 4 tahun.
3. Pasal 347: Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungan seseorang perempuan tidak dengan izin perempuan itu dihukum
penjara selama-lamanya 12 tahun.
4. Pasal 348: Barangsiapa dengan sengaja
menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang
perempuan dengan izin perempuan itu dihukum
penjara selama-lamanya 5 tahun 6 bulan.
5. Pasal 349: Jika seorang tabib, dukun beranak, atau
tukang obat membantu dalam kejahatan yang
tersebut dalam pasal 346 atau bersalah atau
membantu dalam salah satu kejahatan yang
diterapkan dalam pasal 347 dan 348, maka
hukuman yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan 1/3nya dan dapat dipecat dari
jabatannya yang digunakan untuk melakukan
kejahatan itu.
RESIKO PENGUGURAN KANDUNGAN.

a. Penguguran adalah operasi besar yang dapat


mengakibatkan komplikasi yang sangat
berbahaya.
b. Wanita atau Ibu yang mengugurkan dapat
mengalami gangguan-gangguan emosional yang
berat.
BUNUH DIRI DAN EUTHANASIA
A. Bunuh Diri merupakan tindakan yang menghabiskan nyawa
pribadi dan tindakan tersebut dilarang, kecuali demi satu nilai
yang lebih luhur dan mulia untuk rencana dan kehendak Allah.
Ada banyak alasan sehingga orang melakukan tindakan bunuh
diri :
1. Orang mengalami depresi, tekanan batin
- Putus cinta, kurang perhatian dan dihargai dalam keluarga.
- Beban ekonomi yang tidak tertanggungkan, kehilangan
pekerjaan, dililit hutang
2. Orang mau mengungkapkan protes terhadap suatu masalah
atau ketidakadilan yang dialami.
B. EUTHANASIA.
Euthanasia berasal dari bahasa Yunani yang berarti Kematian yang baik (mudah)
Euthanasia sama dengan Aborsi/ pengguguran
Tidak diperbolehkan mempercepat kematian secara aktif dan terencana, juga jika secara medis
tidak dapat disembuhkan lagi dan jika euthanasia dilakukan atas permintaan pasien sendiri
(KUHP Pasal 344)
Jenis-Jenis Euthanasia:
a). Dilihat dari pelakunya
1. Compulsary euthanasia yakni bila orang lain memutuskan kapan hidup seseorang akan
berakhir.
2. Voluntary Euthanasia yakni orang itu sendiri yang meminta untuk mengakhiri hidupnya.
b) Dilihat dari caranya
1. Euthanasia aktif yakni mempercepat kematian seseorang secara aktif dan terencana juga jika
secara medis tidak dapat disembuhkan lagi dan jika euthanasia dilakukan atas permintaan
pasien sendiri.
2. Euthanasia Pasif yakni pengobatan yang sia-sia dihentikan atau sama sekali tidak dimulai
atau diberi obat penangkal sakit yang memperpendek hidupnya karena pengobatan apapun
tidak berguna lagi.
PENDAPAT GEREJA KATOLIK

Mengenai euthanasia aktif sangat jelas yakni tidak


seorangpun diperkenalkan meminta perbuatan
pembunuhan entah untuk dirinya sendiri entah
untuk orang lain yang dipercayakan kepadanya.
AJARAN MORAL KRISTIANI TENTANG BUNUH DIRI DAN
EUTHANASIA

1. Manusia hidup karena diciptakan dan dikasihi Allah.


2. Kitab Suci mengatakan bahwa nyawa manusia tidak boleh
diremehkan. “Tak ada sesuatu” yang dapat diberikan
sebagai ganti nyawanya (Markus 8:37).
3. Hidup manusia di dunia ini sangat berharga.
4. Penderitaan harus diringankan, bukan dengan pembunuhan
melainkan dengan pendampingan seorang teman.
5. Gereja Katolik melarang keras tindakan bunuh diri karena
tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, Sang Pencipta
Kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai