Anda di halaman 1dari 13

PANDANGAN

AGAMAKRISTEN PROTESTAN
TERHADAP ABORSI DAN
TRANSPLANTASI
PANDANGAN TENTANG ABORSI
• Istilah aborsi di dalam dunia medis bukanlah hal yang baru, karena istilah
aborsi merupakan istilah yang sudah tidak asing dan sudah menjadi istilah
yang biasa. Meskipun sudah tidak asing, terkadang dunia medis kerap
mengabaikan dilemma etis dalam mengambil tindakan aborsi. Maka
pertanyaan akan muncul bolehkah atau tidak bolehkah aborsi dilakukan
menurut kaidah dan hukum agama? Bagi masyarakat yang sekuler dan
tidak percaya kepada Tuhan, maka aborsi tidak dianggap masalah, tetapi
berbeda dengan masyarakat yang percaya kepada Tuhan. Sebab segala
tindakan yang berhubungan dengan manusia dan hidup harus diterangi
atau ditinjau dari sudut agama.
• Untuk menakar boleh atau tidak boleh tindakan aborsi, maka perlu melihat
konsep agama terhadap fetus (janin).
APA ITU EMBRIO
• Pandangan agama Kristen tentang janin sebagai mahkluk hidup. Menurut
Alkitab seperti dalam kitab Kejadian 25:21-22, “…sehingga Ribka istrinya
(Ishak) itu mengandung dan anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam
rahimnya…”, kemudian di dalam Kitab Injil Lukas 1:41-44,
dikatakan:”…melonjaklah anak yang di dalam rahimnya…”. Bayi yang
dalam kandungan perempuan tidak sekedar gumpalan darah, tetapi
mahkluk hidup. Manusia dipandang sebagai mahkluk hidup sudah dimulai
sejak dari pembuahan, karena dari sana terbentuk DNA untuk membangun
fisik individu.
• Tuhan membentuk manusia sejak dari kandungan. Dalam kitab Yeremia 1:5,
dikatakan: Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku
mengenal engkau dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah
telah menguduskan engkau…”. Dalam Injil Matius 1:20, kandungan itu
sungguh-sungguh manusia.
EMBRIO ADALAH PERMULAAN
HIDUP
• Dalam Kitab Mazmur 139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak
(embrio), dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan
dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya. Di sini dapat dikatakan
bahwa kehidupan manusia dimulai saat embrio dalam kandungan dan
sebelum dilahirkan. Kehidupan manusia yang dimulai dari kandungan tdak
dapat dipisahkan dari ibu yang mengandungnya. Artinya melalui
pertemuan sel telur dan sperma, maka disana terbentuk sidik dan jari dan
terbentuknya DNA manusia sebagai jati dirinya.
• Dalam Kitab Ayub 3:3, "Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku dan malam
yang mengatakan: Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan. Hal
ini menunjukkan bahwa awal kehidupan manusia yaitu sejak terjadi
pembuahan, dengan pengertian, ketika ovum atau sel telur wanita dibuahi
oleh sel sperma pria. Maka sejak saat itu terjadi perkembangan jaringan
kehidupan.
AWAL KEHIDUPAN MANUSIA
• Dari penjelasan dari teks Kitab Suci, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kehidupan manusia dimulai dari kandungan sang ibu, yaitu sejak terjadi
pembuahan.
• Sejak terjadi pembuahan, maka terbentuklah jati diri manusia, karakter
maupun jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
• Kehidupan manusia tidak diawali ketika dia dilahirkan, tetapi sewaktu dia
dalam kandungan ibunya.
• Tuhan membentuk manusia menjadi mahkluk hidup dengan cara yang
kreatif dan unik antara laki-laki dan perempuan.

SIKAP AGAMA KRISTEN PROTESTAN
• Hidup manusia adalah rencana dan kasih karunia yang Tuhan berikan untuk
mewujudkan rencanaNya di bumi.
• Melalui perkembangbiakan, Tuhan mempunyai rencana keselamatan bagi
umat-Nya.
• Manusia tidak berhak untuk mencabut hak hidup dari fetus atau embrio,
karena hanya Tuhan yang berhak mengambilnya. Sebab Tuhan yang
memberi Tuhan yang mengambilnya. Manusia hanya bagian dari ciptaan-
Nya dan diberi hidup, sehingga dia juga harus memelihara kehidupan.
PROBLEMATIKA ABORSI BOLEH
ATAU TIDAK?
• Jika Alkitab menjelaskan bahwa awal kehidupan manusia adalah sejak terjadi
pembuahan dan hidup manusia sudah terbentuk, maka tindakan aborsi sama
dengan pembunuhan mahkluk hidup.
• Dalam Kitab Ulangan 5:17,dikatakan jangan membunuh. Aborsi merupakan praktek
penghilangan nyawa dan mencabut serta
• menghentikan kehidupan. Maka Alkitab melarang membunuh embrio (“manusia
baru”).
• Aborsi dapat dibenarkan, jika janinnya sudah meninggal ketika di dalam rahim
ibunya, makanya mau tidak mau harus dikeluarkan.
• Aborsi dapat dibenarkan, jika membahayakan nyawa si ibu. Meskipun hal ini tidak
mudah dan perlu kajian yang komprehensip yang memerlukan pertimbangan etis
dalam konteks iman yang benar.
• Aborsi dilakukan oleh professional dengan pertimbangan etis teologis.
PERTANYAAN UNTUK DI
DISKUSIKAN
• Dalam kondisi seperti apa, maka aborsi diperbolehkan?
• Apa konsep medis teologis saudara tentang embrio?
• Apa pendapat saudara jika ada seorang ibu bermaksud mengaborsi
dengan alas an anaknya sudah banyak?
TRANSPLANTASI ORGAN/TUBUH
• Pengertian Transplantasi organ. Transplantasi organ adalah pemindahan
seluruh atau sebagian organ tubuh yang satu ke tubuh yang lain atau dari
satu tempat ke tempat yang lain dalam satu tubuh yang sama. Tujuan
transplantasi adalah mengganti bagian yang rusak atau tidak berfungsi.
Transplantasi memanfaatkan organ pendonor untuk menyelamatkan nyawa
yang lain.
• Ada banyak jenis transplantasi yang sudah digunakan oleh medis dengan
tujuan untuk menyelamatkan, baik berupa sel, jaringan maupun organ.
Seperti transplantasi autologous, pemindahan dari tempat yang satu ke
tempat yang lain dalam satu tubuh sendiri.
JENIS TRANSPLANTASI
• Transplantasi Alogenik, yaitu pemindahan dari satu tubuh ke tubuh yang lain
yang sama spesiesnya, bisa hubungan keluarga ataupun tidak sekeluarga.
• Autotranslantasi , pemindahan yang dilakukan satu tubuh ke tubuh yang
lain yang identic.
• Homotransplantasi Pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh
seseorang ke tubuh orang lain.
• Heterotransplantasi (xenograft), pemindahan dari satu tubuh ke tubuh yang
lain tapi tidak sama spesiesnya.
PANDANGAN KRISTEN TERHADAP
TRANSPLANTASI
• Pada umumnya gereja menyetujui transplansi organ tubuh, jika dilakukan
untuk menolong agar yang lain mendapat kehidupan. Transplantasi tidak
mengalami dilema etis, jika pendonor sudah mati, tetapi bagaimana jika
pendonor masih hidup? Tentu hal ini menimbulkan dilema etis yang tidak
mudah. Maka pertimbangan yang harus dilakukan adalah:
• Didasari oleh kasih dan kesadaran berbagi kehidupan kepada yang lain
(Yoh, 15:12-13). Tindakan mendonorkan tubuh kepada yang lain sebagai
wujud cinta kasih terhadap sesama yang sudah diteladankan oleh Yesus
sendiri yang menyerahkan hidupNya untuk hidup manusia.
• Dalam kitab Injil Matius 22:38-39, menyatakan untuk saling mengasihi
sesama. Karena itu dalam Resolusi Gereja-gereja tahun 1985, mendorong
umat terlibat dalam donor organ.
• Tidak menimbulkan efek domino yang serius.
TRANSPLANTASI DENGAN DONOR
HIDUP ATAU JENAZAH
• Pemindahan dari pendonor yang masih hidup. Jika pemindahan salah satu
organ tubuh kepada organ tubuh orang lain oleh seseorang yang sehat,
bisa mengancam kehidupan diri sendiri (pendonor) juga orang yang lain
atau bisa menimbulkan efek domino. Misalnya organ ginjal atau mata.
• Pemindahan organ yang mati (jenazah), tidak terlalu menimbulkan efek
domino, sebab yang didonorkan adalah jaringan yang tidak mampu
regenerasi, seperti jantung, ginjal, pancreas dan kornea.
• Tidak ada unsur paksaan dan terpaksa, tidak mengganggu kesehatan dan
tidak membahayakan nyawa pendonor.

Anda mungkin juga menyukai