Anda di halaman 1dari 22

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN BEKASI
ANGKATAN VII TAHUN 2022

“JUDUL”
“Bentuk Positif dari kalimat Rumusan Isu”
CONTOH:
Percepatan proses pemberian Nomor Registrasi STTPP
Teknis Substantif pada Bidang Pengembangan Kompetensi
Teknis Substantif Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Jawa Barat

Disusun oleh :
Nama :
NIP :
NDH :
Jabatan :
Instansi :

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KABUPATEN BEKASI BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN


(BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN
BEKASI ANGKATAN VII TAHUN 2022

“JUDUL”
“Bentuk Positif dari kalimat Rumusan Isu”
CONTOH:
Percepatan proses pemberian Nomor Registrasi STTPP Diklat Teknis pada Bidang
Pengembangan Kompetensi Teknis Substantif Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Jawa Barat

Nama :
NDH :
NIP :
Jabatan :
Instansi :

Cimahi, April 2022

Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

XXXXXX XXXXXX
NIP. ZZZZZZZZZZZ NIP. ZZZZZZZZZZ

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN


(BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN
BEKASI ANGKATAN VII TAHUN 2022

“JUDUL”
“Bentuk Positif dari kalimat Rumusan Isu”
CONTOH:
Percepatan proses pemberian Nomor Registrasi STTPP Diklat Teknis pada Bidang
Pengembangan Kompetensi Teknis Substantif Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Jawa Barat

Nama :
NDH :
NIP :
Jabatan :
Instansi :

Cimahi, April 2022

Coach Mentor

XXXXXX XXXXXX
NIP. ZZZZZZZZZZZ NIP. ZZZZZZZZZZ

Penguji,

XXXXXX
NIP. ZZZZZZZZZZ

i
KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Manfaat
C. Ruang Lingkup

BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA ...........................................................


A. Profil Instansi .........................................................................................
B. Profil Peserta .........................................................................................
C. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK .........................................................
D. Role Model

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................


A. Deskripsi Isu...........................................................................................
1) Isu Ke-1 : ..........................................................................................
2) Isu Ke-2 : ..........................................................................................
3) Isu Ke-3 ............................................................................................
B. Penetapan Core Isu ...............................................................................
C. Analisis Faktor Penyebab Core Isu ..............................................................
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu.................................................
E. Matrik Rancangan Aktualisasi ................................................................
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)...........
G. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

BAB IV. PENUTUP ......................................

REFERENSI ..............................................................................................................

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.

Menurut Undang Undang Nomor 05 Tahun 2014 pegawai ASN berfungsi


sebagai Pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu
bangsa. Pegawai ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembanguan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan menjadi ASN yang
profesional, para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dibekali dengan Pelatihan
Dasar CPNS yang diatur dalam Peraturan Kepala LAN No.01 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa


Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.Pelatihan Dasar ini dilaksanakan guna
mendapatkan sosok PNS yang profesional dalam rangka membentuk nilai-nilai
dasar ASN yang BerAKHLAK yang terdiri dari akronim Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

Menurut Permenkes No 14 Tahun 2019 menjelaskan bahwa Pusat


Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat

1
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.

Tanggung jawab Puskesmas sebagai UPT Dinas Kesehatan adalah


menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang diserahkan
oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. Untuk hasil yang optimal,
penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat
dikoordinasikan dengan berbagai sektor tekait yang ada di tingkat kecamatan.
Diharapkan bahwa penyelenggaraan pembangunan kesehatan selain mendapat
dukungan dari sektor terkait, juga akan memberikan dampak positif terhadap
upaya yang dilaksanakan sektor lain dan masyarakat, dalam upaya mewujudkan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Hasil pembangunan yang
diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan, juga diharapkan
berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari
membaiknya status kesehatan masyarakat dengan meningkatnya Indeks
Keluarga Sehat (IKS) mulai dari tingkat keluarga sampai di setiap jenjang
pemerintahan.

Prinsip teknologi tepat guna harus diterapkan oleh Puskesmas untuk


mempermudah pelayanan yang dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas
pelayanannya. Penerapan prinsip teknologi tepat guna tersebut antara lain
dengan memanfaatkan teknologi dalam pelayanan kesehatan.

Menurut Permenkes RI Nomor 23 Tahun 2014 bahwa dalam rangka


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan upaya perbaikan
gizi perseorangan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus kehidupan sejak
dalam kandungan sampai dengan lanjut usia dengan prioritas kepada kelompok
rawan gizi.

Pelayanan gizi adalah rangkaian kegitan untuk memenuhi kebutuhan gizi


perorangan dan masyarakat melalui upaya pencegahan, peningkatan,
penyembuhan dan pemulihan yang dilakukan di masyarakat dan fasilitas
pelayanan kesehatan. Untuk mencapai tujuan perbaikan gizi dilakukan melalui
perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang,
perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan, peningkatan akses
dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi dan
peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi.

Pelayanan gizi dilakukan untuk mewujudkan perbaikan gizi pada seluruh


2
siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan lanjut usia dengan
prioritas kepada kelompok rawan gizi. Pelayan gizi tersebut dapat dilakukan
salah satu nya dengan surveilans gizi.

Surveilans gizi adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus


menerus terhadap masalah gizi masyarakat dan indikator pembinaan gizi.
Penyelenggaraan Surveilans gizi dilaksanakan untuk memberikan gambaran
mengenai perubahan pencapaian indikator kinerja perbaikan gizi secara
nasional dan regional. Penyelenggaraan Surveilans gizi secara teknis
dilaksanakan dengan berbasis indikator masalah gizi dan kinerja program gizi.
Selain indikator pelaksanaan teknis Surveilans Gizi juga membutuhkan indikator
lain berupa Faktor Risiko yang mempengaruhi masalah gizi dan kinerja program
gizi. Pelaksanaan teknis Surveilans Gizi dilakukan dengan tahapan
pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, dan diseminasi. Tahapan
tersebut dilaksanakan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk
menghasilkan informasi yang digunakan sebagai pedoman dalam perumusan
kebijakan, pengambilan keputusan, perencanaan program, penentuan tindakan
dan pelaksanaan intervensi serta evaluasi terhadap pengelolaan program gizi.

Menurut permenkes Nomor 14 Tahun 2019 untuk mendukung pelaksanaan


teknis Surveilans Gizi, kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan mengembangkan sistem informasi
gizi berbasis teknologi informasi.

Pelaksanaan teknis surveilans gizi dapat menggunakan sistem informasi gizi


berbasis teknologi informasi yang disebut Sistem Informasi Gizi Terpadu atau
Sigizi Terpadu. Sigizi terpadu merupakan suatu sistem terintegrasi untuk
menghasilkan informasi status gizi dan kinerja progrm gizi yang digunakan untuk
mengidentifikasi masalah gizi, serta sebagai bahan pengambilan keputusan dan
kebijakan program gizi masyarakat.

Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM)


adalah modul yang digunakan untuk mencatat data individu sasaran yang
bersumber dari Posyandu secara elektronik. Variabel yang diinput atau
dimasukan ke dalam ePPGBM berupa data identitas, data penimbangan dan
pengukuran serta data kinerja program seperti IMD, ASI Eksklusif, Vitamin A,
Tablet Tambah Darah dan Konsumsi makanan tambahan.

Teknis Surveilans Gizi bersabasis elektronik ini ditujukan untuk dapat


3
menambah pemahaman dalam menyelnggarakan Surveilans Gizi terutama
menyediakan sumber data dan informasi secara cepat, akurat, teratur dan
berkelanjutan, sehingga permasalahan gizi yang ditemukan dapat segera
ditanggulangi oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota, dan
Dinas Kesehatn daerah Provinsi.

Di Puskesmas Gardujaya Tenaga Pelaksana Gizi telah menggunakan


ePPGBM sebagai alat pencatatan dan pelaporan, tetapi dalam pemanfataan
ePPGBM tersebut belum digunakan secara Optimal sehingga Surveilans gizi
belum berjalan dengan baik. ePPGBM hanya digunakan 2x dalam setahun yaitu
hanya pada Bulan Penimbangan Balita (BPB) saja, sehingga dalam
pelaksanaan surveilans gizi belum dilaksanaka secara sistematis dan berkala.

Maka dari itu, berdasarkan situasi tersebut penulis mengangkat judul


“Optimalisasi Penggunaan Aplikasi ePPGBM Sebagai alat Untuk Teknis
Pelaksanaan Surveilans Gizi yang Sistematis,Terus Menerus dan
Berkelanjutan”

B. Tujuan dan Manfaat


.Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, penyusun rancangan
aktualisasi memiliki tujuan:

1. Tujuan Umum

Penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai bentuk upaya


dalam mengoptimalisasikan aplikasi ePPGBM. Selain itu tujuannya adalah untuk
mengaktualisasikan dan bentuk habituasi dari sikap perilaku bela Negara, nilai-
nilai dasar PNS, dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI. Hal tersebut
merupakan upaya untuk mewujudkan ASN ynag professional dan berkarakter
dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Khusus

C. Ruang Lingkup
Berisi uraian yang memberikan gambaran umum tentang kegiatan apa saja yang
akan diulakukan, di mana kegiatan itu dilaksanakan dan siapa saja yang mungkin
terlibat dalam pelaksanaan aktualisasi.

4
5
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi
Berisi uraian tentang tugas pokok dan fungsi serta nilai-nilai organisasi Instansi
Peserta.

B. Profil Peserta
Berisi uraian tentang tugas pokok dan fungsi jabatan Peserta.

C. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK


Berisi uraian tentang nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK

D. Role Model
Berisi uraian yang menggambarkan sosok teladan yang menjadi model acuan
bagi peserta dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK. Sosok role
model sebaiknya relevan dengan bidang pekerjaan, serta tugas dan fungsi serta
benar-benar menjadi inspirasi bagi peserta.

6
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan upaya


perbaikan gizi perseorangan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus kehidupan sejak
dalam kandungan sampai dengan lanjut usia dengan prioritas pada kelompok rawan
gizi (Permenkes RI no.23 Tahun 2014). Dari hasil data kinerja gizi di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Gardujaya telah ditetapkan beberapa isu atau problematika, antara
lain :

1) Rendahnya cakupan balita yang ditimbang berat badannya di posyandu di


wilayah kerja UPTD Puskesmas Gardujaya

Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang


Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan
mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola
konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu
pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi
(Permenkes RI No.14 Tahun 2019).

Hasil dari laporan bulanan gizi di UPTD Puskesmas Gardujaya tahun 2021
menunjukan bahwa cakupan balita yang ditimbang ke posyandu (D/S) kurang dari
target yang seharusnya yaitu 100% sedangkan data di laporan gizi tahun 2021
hanya menunjukan angka ......% dan data di tahun 2022 triwulan 1 menunjukan data
D/S adalah ......... sehingga data yang di dapat kurang dari target capaian.

Balita yang ditimbang berat badannya menggambarkan tingkat


keberlangsungan pemantauan pertumbuhan sebagai bentuk partisipasi masyarakat
sekaligus menilai kinerja tenaga kesehatan dalam mengedukasi masyarakat untuk
melakukan pemantauan pertumbuhan (Permenkes RI No.14 Tahun 2019).

Faktor Penyebab rendahnya cakupan balita yang ditimbang berat badannya ke


Posyandu diantaranya adalah:

1) Pada tahun 2021 masih terjadi pandemi, yang mengakibatkan tidak adanya
pelayanan penimbangan balita di Posyandu selama 3 bulan.

2) Kurangnya kerjasama antara lintas sektor yang dalam hal ini adalah
kerjasama antara Puskesmas dengan desa/dusun sebagai pemegang
wilayah
7
3) Kurangnya kesadaran pada masyarakat tentang keluarga Sadar
Gizi(Kadarzi) yang salah satu Indikatornya adalah menimbang berat badan
setiap bulan.

Dampak jika tidak diselesaikan :

Dampak jika isu mengenai rendahnya cakupan balita yang ditimbang berat
badannya di Posyandu tidak diselesaikan adalah:

1) Tidak terdeteksi nya masalah kesehatan gizi pada balita


2) Rendahnya cakupan balita ditimbang yang naik berat badannya di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Gardujaya
Pemantauan pertumbuhan yang dilakukan setiap bulan dapat memberikan
gambaran tingkat keberhasilan program dalam kegiatan upaya perbaikan gizi
masyarakat di posyandu melalui informasi persentase balita yang naik berat
badannya.
Hasil dari laporan bulanan gizi UPTD Puskesmas gardujaya pada tahun 2021
menunjukan data balita ditimbang yang naik berat badannya adalah ........%
sedangkan target yang harus di capai adalah 100%.
Faktor rendahnya cakupan balita ditimbang yang naik berat badannya karena:
1) Anak sedang sakit pada saat penimbangan
2) Kurangnya pengetahuan ibu terkait pola pemberian makan pada balita yang
tidak tepat
3) Asupan kalori lebih sedikit daripada pengeluaran
Dampak yang di timbulkan apabila isu ini tidak diselesaikan :
1) Balita akan mengalami malnutrisi
2) Balita akan mengalami gangguan pertumbuhan

3) Pengisian data pada aplikasi e-PPGBM belum berjalan dengan baik

Pada laporan data baduta di aplikasi e-PPGBM belum semua indikator terisi
sehingga data yang didapatkan tindak lengkap, dan pengisian e-PPGBM hanya di
lakukan pada bulan Februari dan Agustus saja sehingga penemuan kasus masalah
gizi pada bulan bulan lainnya tida bisa cepat terdeteksi.

Faktor penyebabnya adalah sebagai berikut:

1) Kurangnya tenaga yang bisa meng entry e-PPGBM sehingga yang


mengerjakan pelaporan di e-PPGBM hanya oleh tenaga Pelaksana Gizi.

2) Data yang dikumpulkan tidak lengkap seperti yang diminta di lapran e-


PPGBM

3) Kurangny Komitmen oleh petugas dalam peng entry-an e-PPGBM


8
Dampak yang ditimbulkan apabila Isu ini ditdak diselesaikan:

1) Tidak terdeteksinya penemuan kasus baduta berisiko masalah gizi

2) Tidak tertanganinya baduta yang memiliki masalah gangguan kesehatan dan


masalah gizi

3) Tidak adanya peta besaran masalah

4) Surveilans gizi tidak terlaksana

B. Penetapan Core Isu

Dalam memilih dan menetapkan isu/masalah yang harus diselesaikan,


penulis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG
adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
Cara untuk menentukannya mengguanakan skala nilai 1-5 (Skala Likert). Isu yang
memiliki total skor tertinggi akan menjadi isu dengan prioritas utama untuk
diselesaikan. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel Analisis masalah dengan metode
USG di bawah ini:

Tabel Penetapan Core Isu dengan Analisis USG

Kriteria Jumlah Peringkat


No Isu
U S G Nilai Kualitas
1 Rendahnya Cakupan balita yang di
4 4 3 11 3
timbang berat badannya di Posyandu
2 Rendahnya cakupan balita ditimbang
4 4 4 12 2
yang naik berat badannya
3 Belum optimalnya peng entry-an
5 5 4 14 1
pada aplikasi e-PPGBM

Tabel Deskripsi Kriteria URGENCY

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Sangat Sangat memerlukan penanganan segera, penting untuk


5
Mendesak dicarikan solusi dalam waktu secepatnya
Memerlukan penanganan segera dan penting untuk
4 Mendesak
dicarikan solusi pemecahan
Memerlukan penanganan segera, namun dapat teratasi
3 Cukup Mendesak dengan berjalannya waktu dalam penyelesaiaan
masalah
Kurang Kurang memerlukan penanganan segera, waktu
2
Mendesak penyelesaiaan dapat ditunda
1 Tidak Mendesak Tidak memerlukan penanganan segera

9
Tabel Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Akibat yang ditimbulkan sangat serius, jika ditunda maka


5 Sangat Serius berakibat fatal tidak terdeteksinya masalah gizi pada
baduta
Akibat yang ditimbulkan serius karena tidak
4 Serius
terdeteksinya permasalahan gizi pada baduta
Akibat yang ditimbulkan cukup serius, namun dapat
3 Cukup Serius
dikendalikan dampak dan akibatnya
Akibat yang ditimbulkan kurang serius dan potensi
2 Kurang Serius
dampak dan akibat rendah
Akibat yang ditimbulkan tidak serius dan tidak
1 Tidak Serius
berpengaruh apapun

Tabel Deskripsi Kriteria GROWTH

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Sangat Cepat Masalah sangat berkembang dan dampak sangat


5
Memburuk sulit untuk di cegah
Masalah sedang berkembang dan dampak sulit
4 Cepat Memburuk
untuk dicegah
Masalah cukup berkembang dan potensi dampak
3 Cukup Cepat Memburuk
rendah dan dapat diminimalisir
Kurang Cepat Masalah kurang berkembang dan tidak
2
Memburuk menimbulkan dampak lain
Masalah tidak berkembang dan tidak
1 Tidak Cepat Memburuk
menimbulkan dampak lain

Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut :
“Peng entry-an data pada aplikasi e-PPGBM”, dengan rumusan isu : “Belum
optimalnya peng entry-an data pada aplikasi e-PPGBM.”

C. Analisis Faktor Penyebab Core Isu

Berdasarkan tabel matriks analisis USG diperoleh kesimpulan bahwa isu


“Belum optimalnya peng entry-an data pada aplikasi e-PPGBM” memiliki skor
tertinggi sehingga diprioritaskan untuk segera dicarikan solusi dan
menyelesaikan permasalahan isu tersebut. Adapun alur sebab akibat dari isu
tersebut dapat dilihat pada diagram Fishbone pada Gambar.....

1
0
Manajemen Manusia
Kurangnya komunikasi dan Kurangnya komitmen TPG
koordinasi antara lintas dalam pengisian e-PPGBM
program dengan kader

Kurang optimalnya
peng entryan data
pada aplikasi e-
PPGBM

Material Mekanisme

Signal internet yang kurang Terhambatnya data yang


memadai serta aplikasi dikumpulkan karena
yang suka tiba-tiba error pelaporan data yang
tidak bisa di akses terlambat masuk ke TPG

Melalui analisis alur sebab akibat menggunakan teknik fishbone, dapat diperoleh
informasi bahwa akar permasalahan isu yang dipilih adalah :
1. Kurangnya komitmen TPG dalam peng entry-an e-PPGBM
2. Terhambatnya entry karena laporan yang masuk ke TPG terlambat
3. Signal internet yang kurang memadai serta aplikasi yang tiba-tiba error dan aplikasi
tidak bisa di akses
4. Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara programer dengan lintas program dan
kader

D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu

Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu di atas, dengan merujuk pada


penyebabnya adalah “Kurangnya komitmen TPG dalam peng entry-an e-PPGBM”.
Sehingga diperlukan gagasan kreatif untuk menyelesaikan penyebab masalah
tersebut, gagasan kreatif untuk menyelesaikan isu tersebut adalah dengan
Optimalisasi peng entry-an aplikasi e-PPGBM oleh Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)
secara berkala untuk percepatan penemuan kasus permasalahn gizi.
Gagasan tersebut sesuai dengan cita-cita negara untuk melahirkan generasi
Smart ASN yang melek akan teknologi. Dengan pemanfaatan aplikasi e-PPGBM
akan memudahkan TPG dalam pemenuhan informasi status gizi berdasarkan
individu. Dengan aplikasi ini, kebutuhan dalam intervensi dan penguatan surveilans
gizi melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) dapat dilakukan by name by
adress.

1
1
Selanjutnya diusulkan beberapa kegiatan pemecahan masalah sebagai satu
rangkaian kegiatan. Kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan isu sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor terkait kegiatan yang akan
dilakukan.
a. Menghubungi mentor untuk menentukan waktu dan tempat konsultasi
b. Menyiapkan materi yang akan dikonsultasikan kepada mentor
c. Melaporkan kepada mentor terkait rencana kegiataan Aktualisasi
d. Mencatat setiap masukan atau saran dari mentor terkait rencana
pelaksanaan aktualisasi.
2. Membuat format isian/formulir yang akan diberikan kepada kader untuk di isi
dan dijadikan media pelaporan kepada petugas entry
a. Menyusun urutan poin format data yang akan digunakan
3. Memberikan format isian laporan kepada kader di akhir bulan
a. Petugas menginformasikan lewat WA group tentang cara pengisian
format isian tersebut
b. Kader mengisi format isian tersebut secara lengkap sebelum
pelaksanaan Posyandu
c. Kader mengisi data hasil pelaksanaan Posyandu
4. Menetapkan batas waktu maksimal penyerahan laporan hasil kegiatan
Posyandu ke petugas entry dalam hal ini adalah TPG
a. Maksimal pengumpulan laporan tanggal 25 setiap bulannya
b. Setiap tanggal 23 dan 24 lewat WA group TPG mengingatkan kader
untuk segara meyerahkan laporannya jangan sampai terlambat.
5. TPG meminta laporan hasil pelaksanaan Posyandu kepada kader, Bidan
Desa, dan Bidan Koordinator di Puskesmas di setiap tanggal 25 setiap
bualnnya
6. Pelaksanaan entry dilaksanakan setiap tanggal 26 setiap bulannya
7. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
a. Menyiapkan bahan evaluasi
b. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

1
2
D. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Nutrisionis Terampil pada UPTD Puskesmas Gardujaya

Identifikasi Isu : 1. Rendahnya cakupan balita yang di timbang berat badannya di Posyandu
2. Rendahnya cakupan balita ditimbang yang naik berat badannya
3. Belum optimalnya pengisian data pada aplikasi e-PPGBM

Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya pengisian data pada aplikasi e-PPGBM

Gagasan Pemecahan : Optimalisasi pengisian aplikasi e-PPGBM


Isu

Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Visi/Misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Melakukan konsultasi dan 1. Menghubungi 1. Catatan masukan Berorientasi pelayanan : menyiapkan Kegiatan persiapan
diskusi dengan mentor mentor untuk saran yang bahan konsultasi sebagai bentuk penyusunan rancangan
terkait kegiatan yang akan menentukan waktu disampaikan mentor berorientasi pelayanan karena aktualisasi diharapkan dapat
dilakuakn dan tempat 2. Foto kegiatan mengandung nilai memahami memberikan penguatan
konsultasi konsultasi dan kebutuhan tim perencanaan. terhadap nilai organisasi yang
2. Menyiapakan materi diskusi dengan terdapat di UPTD Puskesmas
yang akan mentor Akuntabel: bertanggung jawab akan gardujaya yaitu
dikonsultasikan kebenaran bahan dan isu yang akan di
kepada mentor angkat dan di konsultasikan
3. Melaporkan kepada
mentor terkait Adaptif: penyusunan bahan konsultasi
rencana kegiatan menunjukan karakteristik ASN yang
aktualisasi bertindak proaktif dan terus berinovasi
4. Mencatat setiap mengembangkan kreativitas
masukan atau saran menghadapi kondisi yang ada
dari mentor terkait
rencana aktualisasi Harmonis: menciptakan hubungan
kerja yang kondusif dengan senantiasa
4
melakukan konsultasi

Loyal: menjaga nama baik instansi


dan pimpinan dengan meminta saran
dan dukungan dari mentor ataupun
pimpinan

Kolaboratif: tercipta kerja sama antara


peserta latsar dengan pimpinan untuk
mewujudkan ide gagasan kreatif
pemecahan isu.
Membuat format isian / 1. Menyusun urutan 1. Formulir isian data Berorientasi pelayanan : menyiapkan Kegiatan menyiapkan formulir
formulir yang akan poin format data Baduta di Posyandu format isian untuk mendapatkan data diharapkan dapat memberikan
diberikan kepada kader yang akan yang kemudian nantinya akan menjadi penguatan terhadap nilai
untuk di isi dan dijadikan digunakan bahan entry karena mengandung nilai organisasi UPTD Puskesmas
media pelaporan kepada selalu melakukan perbaikan tiada gardujaya yaitu
petugas entry henti
Memberikan format isian 1. Petugas 1. Screenshot WA Kolaboratif: meminta bantuan kepada
laporan kepada kader di menginformasikan yang memberikan kader dalam menyiapkan data untuk
akhir bulan lewat WA group informasi kepada menjadi bahan yang nantinya akan di
tentang cara kader entruy mengandung nilai
pengisian format menggerakan pemanfaatan berbagai
isian tersebut sumberdaya untuk tujuan bersama
2. Kader mengisi
format isian tersebut
secara lengkap
sebelum
pelaksanaan
Posyandu
3. Kader mengisi data
hasil pelaksanaan
Posyandu
Menetapkan batas waktu 1. Laporan 1. Formulir isian yang 1. Akuntabel : melaporkan hasil tepat
maksimal penyerahan dikumpulkan telah lengkap di isi waktu mengandung nilai
laporan hasil kegiatan maksimal tanggal oleh kader melaksanakan tugas dengan jujur,
Posyandu ke petugas entry 25 setiap bulannya 2. Screenshoot WA bertanggungjawab, cermat, disiplin
2. Setiap tanggal 23 dalam dan berintegritas tinggi
dan 24 lewat WA mengingatkan kader
group TPG untuk memberikan
mengingatkan kader laporan Posyandu
untuk segera
menyerahkan
laporannya
TPG meminta laporan hasil 1. TPG meminta
pelaksanaan Posyandu laporan lewat WA
kepada kader, Bidan Desa dan secara langsung
4
dan Bidan Koordinator di
Puskesmas setiap tanggal 25
di setiap bulannya
Pelaksanaan entry dilakukan 1. Menyiapkan data 1. Hasil entry 100%
setiap tanggal 26 setiap yang akan di entry 2. Semua indikator
bulannya 2. Memastikan terisi
jaringan stabil
3. Memastiakn
laptop/komputer
yang akan
digunakan baik
Melakukan evaluasi 1. Menyiapkan bahan 1. Bahan evaluasi Akuntabel : melakukan evaluasi
terhadap kegiatan yang telah evaluasi untuk menjadi terhadap tugas aktualisasi sebagai
dilaksanakan 2. Menyusun laporan indikator evaluasi bentuk pertanggungjawaban yang
hasil aktualisasi pelaksanaan ide dilakukan dengan meng evaluasi
gagasan kreatif secara jujur dan berinterritas tinggi
2. Laporan Kegiatan
Aktualisasi Adaptif : melakukan evaluasi sebagai
tindakan proaktif dan peka terhadap
perkembangan implementasi gagasan
kreatif

Harmonis : evaluasi terhadap


pelaksanaan ide gagasan kreatif
bertujuan untuk menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif karena
evaluasi dilakukan untuk menuju ke
arah yang lebih baik

4
E. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi per
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
MP
1. Berorientasi Pelayanan 2 0 2 1 5
2. Akuntabel 1 0 2 1 4
3. Kompeten 3 3 4 2 12
4. Harmonis 2 2 3 1 8
5. Loyal 1 0 2 2 5
5. Adaptif 0 1 2 0 3
6. Kolaboratif 1 1 1 1 4
Jumlah Aktualisasi per 5 4 6 5
Kegiatan

F. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Tabel Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


MEI JUNI
No Kegiatan I II III IV I II
1. Kegiatan Ke-1……..
2. Kegiatan Ke-2……..
3. Kegiatan Ke-3……..
4. Kegiatan Ke-4……..

1
6
BAB IV
PENUTUP

Berisi pernyataan penutup atas rancangan aktualisasi yang telah diuraikan dari Bab I
s.d. Bab III. Dapat pula dicantumkan harapan untuk terlaksananya kegiatan yang telah
direncanakan dalam rancangan aktualisasi ini.

REFERENSI

1
7

Anda mungkin juga menyukai