Anda di halaman 1dari 28

Kalor dan

Termodinamika
(Yumnawati, S.Pd., M.Sc)
Apa itu kalor ?
Kalor adalah salah satu
bentuk energi yang dapat Sedangkan menurut (Resnick, dkk,
menimbulkan efek 2010). Kalor adalah energi yang
perubahan suhu benda ditransfer antara sistem dan
(Sahyar, 2015) lingkungannya dikarenakan perbedaan
suhu yang ada di antara sistem dan
lingkungan.
Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis
Kalor untuk menaikkan suhu zat sebanding dengan perubahan
suhu dan massanya

c = Kalor Jenis Zat = Kapasitas Kalor per satuan massa


Perubahan Fase Zat

GAS

M
en
l
ta

ge
M
lim
Me ris

en

mb
ub
gk

gu

un
ny
en

ap
M

Membeku
PADAT CAIR
Mencair
Hukum-Hukum Termodinamika
Hukum ke Nol
Hukum Pertama
Hukum Kedua
Hukum Ketiga
Hukum ke Nol Termodinamika
Dalam keadaan adiabatik, suatu gas ideal dalam
ruangan terisolasi/tertutup, pemuaian sangat lambat,
tidak ada kalor yang diterima maupun yang dilepas.
Tercapai kesetimbangan termal
suhu sama merata di setiap bagian
Hukum Pertama Termodinamika
Kalor netto yang ditambahkan pada suatu sistem sama dengan
perubahan energi internal sistem ditambah usaha yang dilakukan
sistem

Q = ΔU + W
U = energi dalam
Q = kalor
W = usaha oleh sistem
W ext
= usaha luar pada sistem = −W
Hukum II Termodinamika
Hukum II termodinamika membahas tentang dapat atau tidak dapat
terjadinya proses perubahan energi suatu sistem. Yang mana
merupakan pengembangan dari postulat entropi, menyatakan: Jika
suatu proses terjadi di dalam sebuah sistem tertutup, entropi dari
sebuah sistem meningkat untuk proses ireversibel dan terjaga konstan
untuk proses reversibel. Entropi tidak akan pernah menurun.
Hukum II Termodinamika Rumusan Rudolf Clausisus
(1822-1888)
kalor mengalir secara secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah dan tidak secara spontan kalau kembali ke keadaan semula.
Atau singkatnya W ≠ 0, bagi mesin pendingin.
• Hukum II Termodinamika Kelvin-Planck

tidak mungkin suatu mesin itu mengisap panas


dari reservoir dan mengubah seluruhnya
menjadi usaha. Atau singkatnya Q1 ≠ 0, yaitu η
< 1 bagi setiap mesin kalor.
Hukum Ketiga Termodinamika

Terkait dengan ENTROPI sistem

Ukuran penyimpangan/KETIDAKTERATURAN suatu sistem


Entropi
Penggambaran alam dalam mencapai kesetimbangan statistik/
keteraturan sistem

k = konstanta Boltzmann
P = probabilitas
Hubungan Entropi dengan Kalor

Contoh Soal:
Hitung perubahan entropi satu mole es untuk melebur pada 0oC
jika selama proses es menyerap 1435 kalori/mol

Jawab:
Proses-Proses dalam Termodinamika
Termodinamika membahas perubahan energi
kalor menjadi kerja atau usaha.
1. Proses Isobarik (Tekanan: P = konstan)

V2 >V1 W = (+) gas melakukan usaha terhadap lingkungannya.


V2 <V1 W = (-) gas menerima usaha dari Lingkungannya
Perubahan energi dalam pada proses isobarik dapat dihitung :

Perubahan kalor pada proses isobarik dapat dihitung :


2. Proses Isokhorik (Volume : V = konstan

Pada proses isokhorik, volume awal akan sama dengan volume


akhir gas atau V1 = V2. Bila V1 = V2 maka dV = 0.
3. Proses Isotermis (suhu mutlak: T = konstan)

Proses isotermik adalah proses di mana suhu tidak berubah.


Untuk gas ideal yang mengalami proses isotermik ΔU = 0.
Tetapi hal ini tidaklah berlaku untuk sistem-sistem lain
Usaha pada proses isotermal dapat
dihitung :

Perubahan energi dalam pada proses isotermal adalah 0 sehingga besar


perubahan kalor akan sama dengan usaha pada proses isotermal.
Perubahan entalpi pada proses isotermal :
4. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses di mana tidak ada kalor yang masuk atau
keluar dari sistem. Maka ΔQ = 0, hingga untuk proses demikian, hukum
pertama menjadi
0 = ΔU + ΔW
artinya Δ U = − Δ W

Apabila sistem melakukan kerja, energi dalamnya harus turun. Apabila


kerja dilakukan pada sistem, energi dalamnya akan naik. Apabila gas ideal
mengalami proses, di mana keadaannya (p1, V1, T1) berubah secara
adiabatik menjadi (p2, V2, T2), berlakulah:
p1 = p2 dan

dengan γ = cp/cv.
Karena tidak ada kalor yang dapat masuk dan keluar dari
sistem, maka tidak ada perubahan kalor atau dQ = 0
Usaha pada proses adiabatis reversibel dapat dihitung
sebagai berikut :

Karena proses berlangsung pada kondisi p.Vk = C ,


maka:
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai