I. Nama Sediaan
INJEKSI INIAMOXIN
V. Perhitungan Tonisitas/Osmolaritas
Amoksisilin 1 gram
Benzalkonium klorida 0,01%
Aquadest p.i ad 10 mL
Jawab :
Metode Ekivalensi
1,06 gram
Amoksisilin= ×100 mL
10 mL
¿ 10,6 %
Benzalkonium klorida=0,01 %
Penimbangan
X. Prosedur Pembuatan
Cara Aseptis
Zat aktif (Amoksisilin Natrium) dan zat tambahan (Benzalkonium Klorida)
ditimbang dengan kaca arloji
Sterilisasi awal dilakukan terhadap zat aktif yaitu Amoksisilin Natrium dengan
metode sterilisasi radiasi sinar gamma dan bahan tambahan yaitu Benzalkonium
Klorida dengan metode sterilisasi panas lembab. Proses pembuatan dan
pengemasan dilakukan dalam Laminar Air Flow.
Setelah semua zat dilakukan sterilisasi awal secara aseptik kemudian dilakukan
pencampuran untuk semua zat dengan metode pencampuran serbuk
Dilakukan rekonstitusi dengan aqua sampai volume sediaan yang akan dibuat.
Dilakukan evaluasi sediaan
b. Uji Kejernihan
Sediaan injeksi diamati kejernihannya dengan latar belakang hitam dan putih
menggunakan lampu
c. Volume Terpindahkan
Sediaan injeksi dituangkan ke dalam gelas ukur kering
Volume diukur
d. Uji Kebocoran
Sediaan injeksi dibalikkan dengan arah 900 dan diamati adanya kebocoran
pada sediaan injeksi
XI. Evaluasi Sediaan
- Penetapan pH
Alat : pH meter
Tujuan : Mengetahui pH sediaan sesuai dengan persyarata yang
telah ditentukan
Prinsip : Pengukuran pH cairan uji menggunakan pH meter
yang
telah di kalibrasi
Prosedur: Digunakan alat potensiometer (pH meter) yang terkalibrasi.
Pengukuran dilakukan pada suhu 25o + 2o, kecuali dinyatakan lain dalam
masing-masing monografi. Skala pH ditetapkan dengan persamaan sebagai
berikut:
pH = pHs + (E – Es)1
k
Penafsiran hasil: Harga pH dilihat dari yang tertera pada potensiometer
(Depkes RI, 1995 : 1039-1040)
- Volume Terpindahkan
Uji berikut dirancang sebagai jaminan bahwa larutan oral dan suspensi
yang dikemas dalam wadah dosis ganda, dengan volume yang tertera pada
etiket tidak lebih dari 250 mL, yang tersedia dalam bentuk sediaan cair yang
dikonstitusi dari bentuk padat dengan penambahan bahan pembawa tertentu
dengan volume yang ditentukkan, jika dipindahkan dari wadah asli, akan
memberikan volume sediaan seperti yang tertera pada etiket (Depkes RI, 1995
: 1089)
Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak kurang dari 30
wadah, dan selanjutnya ikuti prosedur berikut untuk sediaan tersebut (Depkes
RI, 1995 : 1089)
Larutan oral, Suspensi oral, dan Sirup dalam Wadah dosis ganda,
kocok isi 10 wadah satu persatu (Depkes RI, 1995 : 1089)
Serbuk dalam wadah dosis ganda yang mencantumkan penandaan volume
untuk Larutan oral atau Suspensi oral yang dihasilkan bila serbuk
dikonstitusi dengan sejumlah pembawa seperti tertera pada etiket, konstitusi
10 wadah dengan volume pembawa seperti tertera pada etiket diukur secara
saksama, dan campur (Depkes RI, 1995 : 1089)
Prinsip: Uji berikut dirancang sebagai jaminan bahwa sampel yang dikemas
dalam wadah dosis ganda dengan volume yang tertera pada etiket tidak lebih
dari 250 mL
Tujuan: Untuk menguji volume sampel
Prosedur Tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah ke dalam gelas ukur
kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak boleh lebih dari dua
setengah kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi, secara hati-hati untuk
menghindarkan pembentukkan gelembung udara pada waktu penuangan dan
diamkan selama tidak lebih dari 30 menit. Jika telah bebas dari gelembung
udara, ukur volume dari tiap campuran; volume rata-rata larutan, suspensi,
atau sirup yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100 %, dan tidak
satupun volume wadah yang kurang dari 95 % dari volume yang dinyatakan
pada etiket. Jika A adalah volume rata-rata kurang dari 100 % dari yang
tertera pada etiket akan tetapi tidak ada satu wadah pun volumenya kurang
dari 95 % dari volume yang tertera pada etiket, atau B tidak lebih dari dari
satu wadah volume kurang dari 95 %, tetapi tidak kurang dari 90 % dari
volume yang tertera pada etiket, lakukan pengujian terhadap 20 wadah
tambahan. Volume rata-rata larutan, suspensi, atau sirup yang diperoleh dari
30 wadah tidak kurang dari 100 % dari volume yang tertera pada etiket, dan
tidak lebih dari satu dari 30 wadah volume kurang dari 95 %, tetapi tidak
kurang dari 90 % seperti yang tertera pada etiket (Depkes RI, 1995 : 1089)
a.
XIV. Kesimpulan
- Injeksi Amoksisilin Natrium memenuhi persyaratan sediaan steril injeksi
yaitu memiliki pH 6, jernih, volume terpindahkan sesuai dengan volume
sediaan yang tertera pada etiket, dan injeksi tidak mengalami kebocoran.
XV. Daftar Pustaka
- Anief, Moh.(2006). Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
- Departemen Kesehatan RI. (1979). Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Dirjen
POM RI, Jakarta.
- Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi Keempat.
Dirjen POM RI, Jakarta.
- Ikatan Apoteker Indonesia. 2011. Informasi Spesialite Obat Volume 46.
Jakarta : PT ISFI
- Rowe, Raymond, et all. (2009). Handbook of Pharmaceutical Exipien Sixth
Edition. Pharmaceutical Press, London.
- Tjay T.K dan K.Rahardjo.2002. Obat-Obat Penting Khasiat Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya. Edisi kelima. Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia, Jakarta
XVI. Wadah dan Kemasan
Wadah : Vial
Kemasan : (Terlampir)