Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI AMBON TEKNIK SIPIL

Jl. Ir. M. Putuhena Kode Pos 97234 Tlp ( 0911 ) 322609 Wailela Rumahtiga - Ambon

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA BAJA

NAMA : Arsana Saleh

NIM : 1319154078

JURUSAN : TEKNIK SIPIL

PRODI/ KELAS : MPK/6C

POLITEKNIK NEGERI AMBON


2022

1
Daftar Asistensi

Laporan Praktikum

Nama : Arsana Saleh


NIM : 1319154078
Dosen Pembimbing : Bpk Rudi Serang, ST.,MT

No Tanggal Uraian Paraf

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan berkatNya, saya dapat menyelesaikan laporan praktek “KONSTRUKSI BAJA” dengan
baik. Penulisan laporan ini bertujuan untuk membantu pembelajaran mahasiswa pada
perguruan tinggi Politeknik Negeri Ambon khususnya pada mata kuliah konstruksi baja.
Dalam kesempatan penyusunan laporan, saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bpk Renny James Betaubun,SST.,MT selaku dosen pembimbing dalam penyusunan
laporan dan Bpk Marlos Peilow, Amd selaku dosen pembimbing dalam arahannya pada saat
praktek berlangsung, serta teman-teman semua yang telah ikut membantu selama proses
praktikum berjalan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa selama berlangsungnya penulisan laporan
ini, masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala masukan dalam bentuk kritik ataupun
saran yang membangun dari semua pihak yang membaca laporan ini sangat diharapkan guna
untuk kesempurnaan laporan ini. Harapannya semoga laporan ini dapat berguna dan
bermanfaat, khususnya bagi bagi para pembaca untuk menambahkan ilmu. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih semoga laporan ini dapat diterima dan pergunakan
sebagaimana mestinya dan kiranya Tuhan senantiasa melimpahkan anugerah-Nya bagi kita
semua.

Ambon, 16 Mei 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

Daftar Asistensi.........................................................................................................................I
KATA PENGANTAR.............................................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................................3
1.4 Metode Penulisan...........................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................4
2.1 Pengertian Baja..............................................................................................................4
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Baja...................................................................................4
2.3 Sambungan Las..............................................................................................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTEK.................................................................6
3.1 Job Sheet I Memotong dan Mengikir Plat Baja.............................................................6
3.2 Gambar Kerja.................................................................................................................7
3.3 Job Sheet II Membuat Rigi – Rigi Las..........................................................................7
3.4 Gambar Kerja.................................................................................................................8
3.5 Job Sheet III Mengelas Dua Plat Membentuk V...........................................................8
3.6 Gambar Kerja.................................................................................................................9
BAB IV PENUTUP................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................10
4.2 Saran............................................................................................................................11
DAFTAR DOKUMENTASI....................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................1

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Baja adalah logam campuran yang tediri dari besi (Fe) dan karbon (C). Jadi baja
berbeda dengan besi (Fe), alumunium (Al), seng (Zn), tembagga (Cu), dan titanium
(Ti) yang merupakan logam murni. Dalam senyawa antara besi dan karbon (unsur
nonlogam) tersebut besi menjadi unsur yang lebih dominan dibanding karbon.
Kandungan kabon berkisar antara 0,2 – 2,1% dari berat baja, tergantung tingkatannya.
Secara sederhana, fungsi karbon adalah meningkatkan kualitas baja, yaitu daya
tariknya (tensile strength) dan tingkat kekerasannya (hardness). Selain karbon, sering
juga ditambahkan unsur chrom (Cr), nikel (Ni), vanadium (V), molybdaen (Mo) untuk
mendapatkan sifat lain sesuai aplikasi dilapangan seperti antikorosi, tahan panas, dan
tahan temperatur tinggi.
Baja secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu baja karbon dan baja paduan,
baja karbon dapat diklasifikasikan menjadi : Baja karbon rendah (Low Carbon Steel),
Baja karbon sedang (Medium Carbon Steel), Baja karbon tinggi (High Carbon Steel).
Sedangkan baja paduan dapat didefinisikan sebagai suatu baja yang dicampur dengan
satu atau lebih campuran seperti nikel, kromium, molibden, vanadium, mangan dan
wolfram yang berguna untuk memperoleh sifat-sifat baja yang dikehendaki (keras,
kuat dan liat) tetapi unsur karbon tidak dianggap sebagai salah satu unsur campuran.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness)
dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas
(brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
Baja diperlukan dalam bentuk yang beraneka ragam dan ukuran yang berbeda
pula sehingga sangatlah mustahil baja itu dibuat dalam keadaan pasif, tentulah kita
harus membuat sambungan-sambungan untuk mendapatkan bentuk yang kita inginkan.
Pada jaman dahulu orang menyambung suatu baja dengan menggunakan cara
yang sangat sederhana. Tetapi makin lama peradaban manusia makin berkembang,
begitu juga dalam bidang teknologi. Manusia berusaha menganalisa dan menggali
serta memproduksi bahan-bahan yang diperlukannya untuk suatu tujuan tertentu.
Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk dapat melakukan penyambungan

1
yang kuat dengan menggunakan tenaga listrik. Untuk dapat menyambung baja tersebut
menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut disambung dengan cara dilas.
Las adalah melelehkan dengan panas. Sedangkan mengelas adalah suatu cara
menyambung dua buah plat/logam atau lebih dengan melelehkan logam dengan
menggunakan panas, baik menggunakan bahan tambah atau tanpa bahan tambah
sehingga menyatu.
Pengelasan pada umumnya memerlukan panas yang sangat tinggi temperaturnya
untuk mencairkan bagian-bagian bahan yang akan disambung atau dilapisi. Panas
untuk pengelasan dapat diperoleh antara lain dari :
a. Api yang dapat dihasilkan dari arang/pembakaran arang batu, seperti pada proses
las tempe.
b. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dengan permukaan benda kerja,
seperti las listrik.
c. Tahan listrik yang terjadi antara dua bagian yang akan disambung seperti pada
proses las titik, las tekan dan las roll.
d. Nyala api gas adalah panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dengan
zat asam, seperti pada proses asitelin.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari laporan ini adalah :


1. Tujuan umum yang dicapai dalam pelaksanaan praktek ini adalah memahami cara
dan langkah-langkah kerja dalam melakukan Pemotongan Baja/Plat menggunakan
Mesin Cut Off MAKITA 2414 NB, dan Pengelasan Plat.
2. Untuk menambah pengetahun penulis dan pembaca tentang cara yang baik
merencanakan suatu bangunan sesuai dengan standar keamanan.
3. Sebagai bekal bagi mahasiswa untuk mampu mempraktekan Pemotongan Baja
menggunakan Mesin Cut dan Pengelasan Baja di lingkungan pekerjaan atau
masyarakat kedepannya.
4. Agar kita mengetahui prinsip-prinsip pekerjaan baja dengan baik.
5. Agar kita mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam suatu pekerjaan
pengelasan.

2
1.3 Rumusan Masalah

Ada beberapa masalah yang ditemui dalam praktek di bengkel terkhususnya


dalam Kerja Plat. Adapun masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa belum banyak memahami cara penggunaan alat karena kurang adanya
pengalaman.
2. Kurangnya pemahaman dalam menggunakan Mesin Cut sehingga plat/baja yang
dipotong tidak putus.
3. Kurang adanya ketelitian dalam pengelasan sehingga plat/baja yang digunakan
tidak mengalami penyambungan antara yang satu dengan yang lain.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang dipakai dalan penulisan laporan ini adalah :


1. Metode Observasi / Survei Lapangan :
Mahasiswa langsung terlibat dalam kegiatan praktek, sehingga informasi atau
hal-hal yang terdapat dalam kegiatan itu dapat diketahui dan dapat diangkat
sebagai permasalahan yang perlu dibahas melalui sebuah penulisan.
2. Metode Kepustakaan :
Penulis membaca buku-buku di perpuskaan yang ada kaitannya dengan Baja
atau penulis menggunakan dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam
penulisan laporan.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Baja

Baja adalah paduan logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainn
ya termasuk karbon. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada sisi kristal atom besi.
Baja merupakan bahan bangunan berupa campuran dari biji besi, mangan dan
karbon. Semakin tinggi nilai karbon pada baja maka baja akan semakin keras, namun
mudah patah. Akan tetapi semakin rendah nilai karbon maka baja akan mudah
bengkok. Sebagai bahan bangunan yang berhubungan dengan kekuatan struktur
ataupun tidak, sangat banyak diperlukan dalam pekerjaan yang dilakukan dalam
bidang teknik sipil misalnya; kuda-kuda, tulangan beton, kerangka jembatan dan
masih banyak lagi. Baja atau besi yang dihasilkan dari dapur-dapur baja disebut baja at
au besi karbon, yaitu campuran antara besi dengan zat arang (karbon). Sedangkan unsu
r lainnya seperti fosfor, belerang, dan sebagainya juga ada didalamnya, namun dalam p
resentase yang kecil sekali sehingga dianggap tidak mempengaruhinya.

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Baja

1. Kelebihan Baja
Berikut ini kelebihan-kelebihan baja sebagai bahan bangunan, antara lain :
 Memiliki Kekuatan yang Besar Sekali
 Sangat Bagus Menangani Beban Tarik
 Mempunyai Sifat yang Seragam
 Daya Elastisitasnya Bisa Diketahui
 Daya Tahannya Sangat Lama
 Memiliki Daktilitas yang Bagus
 Bersifat Liat (Toughness)
 Bisa Digunakan untuk Struktur Tambahan
 Mudah Disambung atau Dirangkai Satu
 Dapat Dibentuk dengan Mudah
 Bisa Dimanfaatkan Berulang-ulang Kali

4
 Bagus untuk Proses Prefabrikasi
2. Kekurangan Baja
Sementara itu, kekurangan-kekurangan material baja ini antara lain :
 Lemah Terhadap Beban Tekan
 Membutuhkan Biaya yang Tinggi
 Memiliki Kerentanan Terhadap Tekuk
 Lemah Terhadap Beban Siklis
 Berisiko Mengalami Keruntuhan Geras

2.3 Sambungan Las

Pengelasan adalah menyambung dua benda kerja atau lebih, tanpa menggunakan
atau dengan menggunakan bahan tambah dengan cara memanasi benda kerja tersebut
sampai titik cair dan menyatu menjadi satu, sehingga membentuk suatu
sambungan/kampuh. Pada umumnya bahan pengisi dari material yang sama dan akan
meleleh bersama dengan material yang akan disambung. Panas yang diperlukan untuk
mencairkan bagian logam yang akan disambung dengan elektroda sebagai bahan
tambah atau filler (Suwahyo 2011). Elektroda yang berfungsi sebagai bahan pengisi
mencair bersama dengan benda kerja dan setelah dingin akan menjadi satu kesatuan
yang sukar dipisahkan dan membentuk paduan logam las atau weld metal . Pada saat
logam las masih berupa cairan selanjutnya pelan – pelan akan membeku selalu
dilindungi oleh terak atau slang yang berfungsi melindungi logam las dari oksidasi
udara luar agar kualitas logam las dapat terjaga

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTEK

3.1 Job Sheet I Memotong dan Mengikir Plat Baja

1. Alat

 Meteran
 Kapur
 Helm las
 Masker Las
 Mesin pemotong Baja (Mesin Cut Off MAKITA 2414 NB)
 Ember dan Air
 Mesin Gurinda (MAKITA GB306)
 Record No.6 Mechanics vice
 Kikir baja/Limar
 Siku-siku
 Sarung Tangan
 Tang Penjepit
 Magnet
 Sikat Besi
 Palu
 Mesin Las ( Miller DC 253 Strick)
 Meja Las

2. Bahan

 Baja plat strip ( 5 keping + 2 keping )


 Elektroda E 6013 RB-26
 Elektroda RD-260

3. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Setting plat yang akan dipotong dengan ukuran platnya 10 cm.

6
3. Buatlah garis dengan kapur/spidol pada tempat yang akan dipotong.
4. Hidupkan mesin gurinda lalu dipotong perlahan-lahan mengikuti garis yang a
kan dipotong.
5. Setelah itu ambil plat yang sudah dipotong letakkan pada alat record, lalu diki
kir bagian samping pada plat baja hingga rata pada siku.

3.2 Gambar Kerja

10

Gambar Kerja Job 1 Memotong dan Mengikir Plat Baja

3.3 Job Sheet II Membuat Rigi – Rigi Las

1. Alat

 Kapur
 Helm las
 Masker Las
 Ember dan Air
 Siku-siku
 Sarung Tangan
 Tang Penjepit
 Magnet
 Mesin Las (Miller DC 253 Strick)
 Meja Las

2. Bahan

 Baja plat strip ( 1 keping )

7
 Elektroda E 6013 RB-26
 Elektroda RD-260
3. Langkah Kerja
1. Ambil satu plat yang suda dipotong, kemudian dibuat dua garis lurus yang
sejajar pada satu sisi plat baja menggunakan kapur
2. Persiapkan peralatan las, baik keselamatan kerja alat bantu
3. Mempersiapkan bahan : Plat baja 10x5 cm, 2 keping
4. Nyalakan Mesin Las
5. Meletakkan plat baja di meja las, untuk pekerjaan ini gerakan pengelasan arah
kan ujung inti nyala 2-3mm
6. Ambil Elektroda RD – 260 kemudian jepitkan pada pemegang kawat Las
atau yang disebut holder
7. Langkah terakhir Las mengikuti garis yang sudah dibuat

3.4 Gambar Kerja

8. Pengelasan
Gambar Kerja Job 2 Membuat Rigi – Rigi Las

3.5 Job Sheet III Mengelas Dua Plat Membentuk V

1. Alat

 Kapur
 Helm las
 Masker Las
 Ember dan Air

8
 Siku-siku
 Sarung Tangan
 Tang Penjepit
 Magnet
 Mesin Las (Miller DC 253 Strick)
 Meja Las

2. Bahan

 Baja plat strip ( 2 keping )


 Elektroda E 6013 RB-26
 Elektroda RD-260

3. Langkah Kerja
1. Sambungkan 2 keping baja berbentuk huruf V,
2. Sambungan sudut (Corner Joint), sambungkan pada bagian sudut 2 keping
baja yang di susun berbentuk segitiga.
11 Kira-kira sebelum mencapai tepi ujung kiri, sudut pembakar atau gerakan bah
an pengisi lebih dipercepat. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemakanan
tepi.
12 Setelah selesai, celupkan plat yang sudah dilas kedalam ember air
13 Lalu angkat plat yang sudah di celup dan di letakan di atas lantai untuk di ber
sihkan menggunakan palu.
14 Bersihkan benda kerja yang sudah selesai dilas dengan peralatan dan prosedur
yang benar, kemudian serahkan kepada pembimbing.

3.6 Gambar Kerja


5

10
5

10

9
Gambar Kerja Job 3 Mengelas Dua Plat Membentuk V

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat simpulkan bahwa baja merupakan bahan bangunan
berupa campuran dari biji besi, mangan dan karbon. Semakin tinggi nilai karbon pada
baja maka baja akan semakin keras, namun mudah patah. Baja memiliki bermacam-
macam jenis dan kegunaan di dalam konstruksi bangunan. Baja secara umum
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu baja karbon dan baja paduan, baja karbon dapat
diklasifikasikan menjadi : Baja karbon rendah (Low Carbon Steel), Baja karbon
sedang (Medium Carbon Steel), Baja karbon tinggi (High Carbon Steel). Untuk dapat
menyambung baja tersebut menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut
disambung dengan cara dilas.
Las adalah melelehkan dengan panas. Sedangkan mengelas adalah suatu cara
menyambung dua buah plat/logam atau lebih dengan melelehkan logam dengan
menggunakan panas, baik menggunakan bahan tambah atau tanpa bahan tambah
sehingga menyatu.
Pengelasan pada umumnya memerlukan panas yang sangat tinggi temperaturnya
untuk mencairkan bagian-bagian bahan yang akan disambung atau dilapisi. Dalam
praktek kerja baja ini banyak manfaat yang dapat kita ambil. kerja baja merupakan
suatu kegiatan yang berhubungan dengan kontruksi baja, di mana merupakan salah
satu hal pokok dalam pembangunan gedung, jembatan, rumah dan lain-lain. Dalam
praktek kerja baja ini kami mahasiswa di tuntun agar dapat mengenal dan mengerti
hal-hal yang berkaitan dengan konstruksi baja.
Pada dasarnya praktek kerja baja tidak akan mengalami kendala bila dilakukan
dengan sabar dan teliti. Ketidaksabaran dalam melakukan pekerjaan ini akan
mengakibatkan kesalahan yang tergolong mendasar, sedangkan ketidaktelitian akan
mengakibatkan hasil kerja yang kurang memuaskan, bahkan dapat membahayakan
keselamatan diri kita, benda kerja, dan alat yang kita gunakan saat bekerja. Maka
dapat disimpulkan dari hasil praktikum ini, kerja baja merupakan pekerjaan yang

10
memerlukan tingkat kesabaran dan ketelitian yang cukup tinggi dalam
mengerjakannya.

4.2 Saran

Ada beberapa saran yang perlu penulis utarakan yang kerkaitan dengan kegiatan
praktek yang telah berjalan selama ini diantaranya yaitu :
1. Hendaknya para instruktur selalu mendampingi dan mengawasi setiap pekerjaan
yang dikerjakan oleh mahasiswa.
2. Diharapkan kepada para instruktur untuk lebih bersikap tegas kepada mahasiswa
yang tidak aktif selama kegiatan praktek berjalan.
3. Mengingat minimnya pengetahuan tentang job yang dikerjakan, maka instruktur
jangan selalu menekan mahasiswa yang berbuat salah saat mengerjakan pekerjaan
tersebut.

11
12
DAFTAR DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

www.Labteknologimekanik.com

http://kamisore.blogspot.com/2009/06/kerjalas.html

http://laslistrik.blogspot.com/2009/06/htm

http://materikuliah.blogspot.com/2009/06/html

http://arewelding/gaweldingblogspot.com/2009/06/html

https://www.coursehero.com/file/42690010/LAPORAN-BAJA-PRAKTIKUM-FINISHdocx/

http://kodokebonceng.blogspot.com/2011/06/laporan-praktek-kerja-bengkel-kerja.html

http://repository.untag-sby.ac.id/7984/4/BAB%202.pdf

http://eprints.undip.ac.id/48651/3/BAB_2.Tinjauan_Pustaka.pdf

Anda mungkin juga menyukai