Jl. Ir. M. Putuhena Kode Pos 97234 Tlp ( 0911 ) 322609 Wailela Rumahtiga - Ambon
LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA BAJA
NIM : 1319154078
1
Daftar Asistensi
Laporan Praktikum
I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan berkatNya, saya dapat menyelesaikan laporan praktek “KONSTRUKSI BAJA” dengan
baik. Penulisan laporan ini bertujuan untuk membantu pembelajaran mahasiswa pada
perguruan tinggi Politeknik Negeri Ambon khususnya pada mata kuliah konstruksi baja.
Dalam kesempatan penyusunan laporan, saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bpk Renny James Betaubun,SST.,MT selaku dosen pembimbing dalam penyusunan
laporan dan Bpk Marlos Peilow, Amd selaku dosen pembimbing dalam arahannya pada saat
praktek berlangsung, serta teman-teman semua yang telah ikut membantu selama proses
praktikum berjalan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa selama berlangsungnya penulisan laporan
ini, masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala masukan dalam bentuk kritik ataupun
saran yang membangun dari semua pihak yang membaca laporan ini sangat diharapkan guna
untuk kesempurnaan laporan ini. Harapannya semoga laporan ini dapat berguna dan
bermanfaat, khususnya bagi bagi para pembaca untuk menambahkan ilmu. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih semoga laporan ini dapat diterima dan pergunakan
sebagaimana mestinya dan kiranya Tuhan senantiasa melimpahkan anugerah-Nya bagi kita
semua.
Penulis
II
DAFTAR ISI
Daftar Asistensi.........................................................................................................................I
KATA PENGANTAR.............................................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................................3
1.4 Metode Penulisan...........................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................4
2.1 Pengertian Baja..............................................................................................................4
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Baja...................................................................................4
2.3 Sambungan Las..............................................................................................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTEK.................................................................6
3.1 Job Sheet I Memotong dan Mengikir Plat Baja.............................................................6
3.2 Gambar Kerja.................................................................................................................7
3.3 Job Sheet II Membuat Rigi – Rigi Las..........................................................................7
3.4 Gambar Kerja.................................................................................................................8
3.5 Job Sheet III Mengelas Dua Plat Membentuk V...........................................................8
3.6 Gambar Kerja.................................................................................................................9
BAB IV PENUTUP................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................10
4.2 Saran............................................................................................................................11
DAFTAR DOKUMENTASI....................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................1
III
BAB I
PENDAHULUAN
Baja adalah logam campuran yang tediri dari besi (Fe) dan karbon (C). Jadi baja
berbeda dengan besi (Fe), alumunium (Al), seng (Zn), tembagga (Cu), dan titanium
(Ti) yang merupakan logam murni. Dalam senyawa antara besi dan karbon (unsur
nonlogam) tersebut besi menjadi unsur yang lebih dominan dibanding karbon.
Kandungan kabon berkisar antara 0,2 – 2,1% dari berat baja, tergantung tingkatannya.
Secara sederhana, fungsi karbon adalah meningkatkan kualitas baja, yaitu daya
tariknya (tensile strength) dan tingkat kekerasannya (hardness). Selain karbon, sering
juga ditambahkan unsur chrom (Cr), nikel (Ni), vanadium (V), molybdaen (Mo) untuk
mendapatkan sifat lain sesuai aplikasi dilapangan seperti antikorosi, tahan panas, dan
tahan temperatur tinggi.
Baja secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu baja karbon dan baja paduan,
baja karbon dapat diklasifikasikan menjadi : Baja karbon rendah (Low Carbon Steel),
Baja karbon sedang (Medium Carbon Steel), Baja karbon tinggi (High Carbon Steel).
Sedangkan baja paduan dapat didefinisikan sebagai suatu baja yang dicampur dengan
satu atau lebih campuran seperti nikel, kromium, molibden, vanadium, mangan dan
wolfram yang berguna untuk memperoleh sifat-sifat baja yang dikehendaki (keras,
kuat dan liat) tetapi unsur karbon tidak dianggap sebagai salah satu unsur campuran.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness)
dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas
(brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
Baja diperlukan dalam bentuk yang beraneka ragam dan ukuran yang berbeda
pula sehingga sangatlah mustahil baja itu dibuat dalam keadaan pasif, tentulah kita
harus membuat sambungan-sambungan untuk mendapatkan bentuk yang kita inginkan.
Pada jaman dahulu orang menyambung suatu baja dengan menggunakan cara
yang sangat sederhana. Tetapi makin lama peradaban manusia makin berkembang,
begitu juga dalam bidang teknologi. Manusia berusaha menganalisa dan menggali
serta memproduksi bahan-bahan yang diperlukannya untuk suatu tujuan tertentu.
Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk dapat melakukan penyambungan
1
yang kuat dengan menggunakan tenaga listrik. Untuk dapat menyambung baja tersebut
menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut disambung dengan cara dilas.
Las adalah melelehkan dengan panas. Sedangkan mengelas adalah suatu cara
menyambung dua buah plat/logam atau lebih dengan melelehkan logam dengan
menggunakan panas, baik menggunakan bahan tambah atau tanpa bahan tambah
sehingga menyatu.
Pengelasan pada umumnya memerlukan panas yang sangat tinggi temperaturnya
untuk mencairkan bagian-bagian bahan yang akan disambung atau dilapisi. Panas
untuk pengelasan dapat diperoleh antara lain dari :
a. Api yang dapat dihasilkan dari arang/pembakaran arang batu, seperti pada proses
las tempe.
b. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dengan permukaan benda kerja,
seperti las listrik.
c. Tahan listrik yang terjadi antara dua bagian yang akan disambung seperti pada
proses las titik, las tekan dan las roll.
d. Nyala api gas adalah panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dengan
zat asam, seperti pada proses asitelin.
2
1.3 Rumusan Masalah
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Baja adalah paduan logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainn
ya termasuk karbon. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada sisi kristal atom besi.
Baja merupakan bahan bangunan berupa campuran dari biji besi, mangan dan
karbon. Semakin tinggi nilai karbon pada baja maka baja akan semakin keras, namun
mudah patah. Akan tetapi semakin rendah nilai karbon maka baja akan mudah
bengkok. Sebagai bahan bangunan yang berhubungan dengan kekuatan struktur
ataupun tidak, sangat banyak diperlukan dalam pekerjaan yang dilakukan dalam
bidang teknik sipil misalnya; kuda-kuda, tulangan beton, kerangka jembatan dan
masih banyak lagi. Baja atau besi yang dihasilkan dari dapur-dapur baja disebut baja at
au besi karbon, yaitu campuran antara besi dengan zat arang (karbon). Sedangkan unsu
r lainnya seperti fosfor, belerang, dan sebagainya juga ada didalamnya, namun dalam p
resentase yang kecil sekali sehingga dianggap tidak mempengaruhinya.
1. Kelebihan Baja
Berikut ini kelebihan-kelebihan baja sebagai bahan bangunan, antara lain :
Memiliki Kekuatan yang Besar Sekali
Sangat Bagus Menangani Beban Tarik
Mempunyai Sifat yang Seragam
Daya Elastisitasnya Bisa Diketahui
Daya Tahannya Sangat Lama
Memiliki Daktilitas yang Bagus
Bersifat Liat (Toughness)
Bisa Digunakan untuk Struktur Tambahan
Mudah Disambung atau Dirangkai Satu
Dapat Dibentuk dengan Mudah
Bisa Dimanfaatkan Berulang-ulang Kali
4
Bagus untuk Proses Prefabrikasi
2. Kekurangan Baja
Sementara itu, kekurangan-kekurangan material baja ini antara lain :
Lemah Terhadap Beban Tekan
Membutuhkan Biaya yang Tinggi
Memiliki Kerentanan Terhadap Tekuk
Lemah Terhadap Beban Siklis
Berisiko Mengalami Keruntuhan Geras
Pengelasan adalah menyambung dua benda kerja atau lebih, tanpa menggunakan
atau dengan menggunakan bahan tambah dengan cara memanasi benda kerja tersebut
sampai titik cair dan menyatu menjadi satu, sehingga membentuk suatu
sambungan/kampuh. Pada umumnya bahan pengisi dari material yang sama dan akan
meleleh bersama dengan material yang akan disambung. Panas yang diperlukan untuk
mencairkan bagian logam yang akan disambung dengan elektroda sebagai bahan
tambah atau filler (Suwahyo 2011). Elektroda yang berfungsi sebagai bahan pengisi
mencair bersama dengan benda kerja dan setelah dingin akan menjadi satu kesatuan
yang sukar dipisahkan dan membentuk paduan logam las atau weld metal . Pada saat
logam las masih berupa cairan selanjutnya pelan – pelan akan membeku selalu
dilindungi oleh terak atau slang yang berfungsi melindungi logam las dari oksidasi
udara luar agar kualitas logam las dapat terjaga
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTEK
1. Alat
Meteran
Kapur
Helm las
Masker Las
Mesin pemotong Baja (Mesin Cut Off MAKITA 2414 NB)
Ember dan Air
Mesin Gurinda (MAKITA GB306)
Record No.6 Mechanics vice
Kikir baja/Limar
Siku-siku
Sarung Tangan
Tang Penjepit
Magnet
Sikat Besi
Palu
Mesin Las ( Miller DC 253 Strick)
Meja Las
2. Bahan
3. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Setting plat yang akan dipotong dengan ukuran platnya 10 cm.
6
3. Buatlah garis dengan kapur/spidol pada tempat yang akan dipotong.
4. Hidupkan mesin gurinda lalu dipotong perlahan-lahan mengikuti garis yang a
kan dipotong.
5. Setelah itu ambil plat yang sudah dipotong letakkan pada alat record, lalu diki
kir bagian samping pada plat baja hingga rata pada siku.
10
1. Alat
Kapur
Helm las
Masker Las
Ember dan Air
Siku-siku
Sarung Tangan
Tang Penjepit
Magnet
Mesin Las (Miller DC 253 Strick)
Meja Las
2. Bahan
7
Elektroda E 6013 RB-26
Elektroda RD-260
3. Langkah Kerja
1. Ambil satu plat yang suda dipotong, kemudian dibuat dua garis lurus yang
sejajar pada satu sisi plat baja menggunakan kapur
2. Persiapkan peralatan las, baik keselamatan kerja alat bantu
3. Mempersiapkan bahan : Plat baja 10x5 cm, 2 keping
4. Nyalakan Mesin Las
5. Meletakkan plat baja di meja las, untuk pekerjaan ini gerakan pengelasan arah
kan ujung inti nyala 2-3mm
6. Ambil Elektroda RD – 260 kemudian jepitkan pada pemegang kawat Las
atau yang disebut holder
7. Langkah terakhir Las mengikuti garis yang sudah dibuat
8. Pengelasan
Gambar Kerja Job 2 Membuat Rigi – Rigi Las
1. Alat
Kapur
Helm las
Masker Las
Ember dan Air
8
Siku-siku
Sarung Tangan
Tang Penjepit
Magnet
Mesin Las (Miller DC 253 Strick)
Meja Las
2. Bahan
3. Langkah Kerja
1. Sambungkan 2 keping baja berbentuk huruf V,
2. Sambungan sudut (Corner Joint), sambungkan pada bagian sudut 2 keping
baja yang di susun berbentuk segitiga.
11 Kira-kira sebelum mencapai tepi ujung kiri, sudut pembakar atau gerakan bah
an pengisi lebih dipercepat. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemakanan
tepi.
12 Setelah selesai, celupkan plat yang sudah dilas kedalam ember air
13 Lalu angkat plat yang sudah di celup dan di letakan di atas lantai untuk di ber
sihkan menggunakan palu.
14 Bersihkan benda kerja yang sudah selesai dilas dengan peralatan dan prosedur
yang benar, kemudian serahkan kepada pembimbing.
10
5
10
9
Gambar Kerja Job 3 Mengelas Dua Plat Membentuk V
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat simpulkan bahwa baja merupakan bahan bangunan
berupa campuran dari biji besi, mangan dan karbon. Semakin tinggi nilai karbon pada
baja maka baja akan semakin keras, namun mudah patah. Baja memiliki bermacam-
macam jenis dan kegunaan di dalam konstruksi bangunan. Baja secara umum
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu baja karbon dan baja paduan, baja karbon dapat
diklasifikasikan menjadi : Baja karbon rendah (Low Carbon Steel), Baja karbon
sedang (Medium Carbon Steel), Baja karbon tinggi (High Carbon Steel). Untuk dapat
menyambung baja tersebut menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut
disambung dengan cara dilas.
Las adalah melelehkan dengan panas. Sedangkan mengelas adalah suatu cara
menyambung dua buah plat/logam atau lebih dengan melelehkan logam dengan
menggunakan panas, baik menggunakan bahan tambah atau tanpa bahan tambah
sehingga menyatu.
Pengelasan pada umumnya memerlukan panas yang sangat tinggi temperaturnya
untuk mencairkan bagian-bagian bahan yang akan disambung atau dilapisi. Dalam
praktek kerja baja ini banyak manfaat yang dapat kita ambil. kerja baja merupakan
suatu kegiatan yang berhubungan dengan kontruksi baja, di mana merupakan salah
satu hal pokok dalam pembangunan gedung, jembatan, rumah dan lain-lain. Dalam
praktek kerja baja ini kami mahasiswa di tuntun agar dapat mengenal dan mengerti
hal-hal yang berkaitan dengan konstruksi baja.
Pada dasarnya praktek kerja baja tidak akan mengalami kendala bila dilakukan
dengan sabar dan teliti. Ketidaksabaran dalam melakukan pekerjaan ini akan
mengakibatkan kesalahan yang tergolong mendasar, sedangkan ketidaktelitian akan
mengakibatkan hasil kerja yang kurang memuaskan, bahkan dapat membahayakan
keselamatan diri kita, benda kerja, dan alat yang kita gunakan saat bekerja. Maka
dapat disimpulkan dari hasil praktikum ini, kerja baja merupakan pekerjaan yang
10
memerlukan tingkat kesabaran dan ketelitian yang cukup tinggi dalam
mengerjakannya.
4.2 Saran
Ada beberapa saran yang perlu penulis utarakan yang kerkaitan dengan kegiatan
praktek yang telah berjalan selama ini diantaranya yaitu :
1. Hendaknya para instruktur selalu mendampingi dan mengawasi setiap pekerjaan
yang dikerjakan oleh mahasiswa.
2. Diharapkan kepada para instruktur untuk lebih bersikap tegas kepada mahasiswa
yang tidak aktif selama kegiatan praktek berjalan.
3. Mengingat minimnya pengetahuan tentang job yang dikerjakan, maka instruktur
jangan selalu menekan mahasiswa yang berbuat salah saat mengerjakan pekerjaan
tersebut.
11
12
DAFTAR DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
www.Labteknologimekanik.com
http://kamisore.blogspot.com/2009/06/kerjalas.html
http://laslistrik.blogspot.com/2009/06/htm
http://materikuliah.blogspot.com/2009/06/html
http://arewelding/gaweldingblogspot.com/2009/06/html
https://www.coursehero.com/file/42690010/LAPORAN-BAJA-PRAKTIKUM-FINISHdocx/
http://kodokebonceng.blogspot.com/2011/06/laporan-praktek-kerja-bengkel-kerja.html
http://repository.untag-sby.ac.id/7984/4/BAB%202.pdf
http://eprints.undip.ac.id/48651/3/BAB_2.Tinjauan_Pustaka.pdf