Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH HUKUM ADAT

MASYARAKAT TRADISIONAL

Dosen Pengajar:

Dr. Nam Rumkel., S.Ag.,MH.

Disusun oleh:

Galib Darbuan Rifan Abdul Rozak

Sandi Buamona Engely Pakpahan

Dafa Arutala Bramianto Hardian La Bangu

Dyan Andini Umalekhoa Risko Hardi

Mei Syara Salsabilah Irawati Fahri

Regina Valencia Toduho


UNIVERSITAS KHAIRUN

FAKULTAS HUKUM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Masyarakat Tradisisonal” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Hukum Adat. Selain itu, makalah ini juga bertujuan sebagai bahan pembelajaran bagi
kami sendiri agar dapat menambah wawasan dan khasanah keilmuan tentang masyarakat
tradisional sesuai judul makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah hukum adat
karena telah memberikan tugas ini yang membuat kami bisa menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Tak lupa pula terima kasih kepada
semua orang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna jadi kritik
dan saran sangat diperlukan dalam pengembangan belajar kami.

Ternate, 30 Mei 2022


DAFTAR ISI

Daftar Isi..………………...………………………………………………………………..…ii

BAB I PENDAHULUAN……….……………………………………………………………1

A. Latar Belakang……..…………..…………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………...1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………...…………………………………………...…2

A. Masyarakat Tradisional……….………………………………………………………...1-3
B. Ciri-ciri Masyarakat Tradisional………………………………………………………..3-4
C. Perbedaan Masyarakat Modern, Masyarakat Tradisional, Masyarakat Adat, dan
Masyarakat Hukum Adat…...…………………………………………………………..4-6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………7

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...7

DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini, memiliki beraneka ragam
suku bangsa dan budaya. Ratusan juta penduduk dari berbagai ras hidup berdampingan di
nusantara ini. Banyak adat istiadat serta budaya lahir dari berbagai macam lapisan masyarakat
yang ada di Indonesia.

Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang majemuk, yaitu terdiri dari berbagai
suku, adat, ras dan agama. Masyarakat yang sangat majemuk ini membuat banyak sekali
perbedaan yang terdapat di Indonesia. Masyarakatnya mempunyai adat dan budaya yang
berbeda di masing-masing daerahnya. Terlepas dari setiap perbedaan yang ada di Indonesia,
masyarakatnya disatukan dengan sebuah ideologi yaitu Pancasila.

Keberagaman yang ada di Indonesia ini harus dijaga dan dilestarikan dengan baik agar
tetap terjaga sampai generasi selanjutnya. Untuk melestarikan kebudayaan dan adat istiadat
yang ada di Indonesia, maka kita harusnya mengetahui terlebih dahulu tentang masyarkat
tradisionalnya.

B. Rumusan Masalah
Pada pembahasan kali ini akan ada beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu masyarakat tradisional?
2. Ciri-ciri masyarakat tradisional?
3. Perbedaan masyarakat modern, masyarakat tradisional, masyarakat adat, dan
masyarakat hukum adat?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang masyarakat
tradisional dan sebagai bahan pembelajaaran bagi kami dan para pembaca.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Masyarakat Tradisional
1. Pengertian Masyarakat

Secara umum masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti; sekolah,
keluarga,perkumpulan. Negara semua adalah masyarakat. Definisi lain dari Masyarakat juga
merupakan salah satu satuan sosial sistemsosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah
inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara
yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah
ilmiahnya berinteraksi.

Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat
paguyuban dan masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi
antara anggota-anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Kalau pada
masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.

Ada beberapa definisi masyarakat menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

1) Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan.

2) Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang


berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan
terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

3) Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup
dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan
dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

2
2. Pengertian Tradisional

Tradisional merupakan imbuhan dari kata tradisi. Kata tradisi telah digunakan sejak abad
ke-14 yang berasal dari bahasa Latin yakni traditio dan berkembang di Prancis Tengah dengan
kata tradicion.

Dalam Black Law Dictionary, kata tradisional diartikan sebagai adat istiadat dan
kebiasaan masa lampau yang mempengaruhi tindakan masa kini. Pada Oxford Dictionary, kata
tradisional didefinisikan sebagai tradisi yang berlangsung secara terus-menerus dan
dilaksanakan berdasarkan tradisi. Dalam Meriam Webster Dictionary, kata tradisional salah
satunya diartikan sebagai pewarisan informasi, kepercayaan, dan adat istiadat melalui kata atau
contoh dari satu generasi ke generasi lain.

Tradisional secara sosiologi berarti sesuatu yang diteruskan dari masa lalu ke masa
sekarang. Tradisional adalah sikap dan caraberpikirsertabertindak yang selaluberpegangteguh
pada norma dan adatkebiasaan yang adasecaraturun-temurun. Secara antropologi yang saya
ketahui tradisional adalah sebuah sikap dalam masyarakat yang dimana jika terjadi perubahan
dalam masyarkat itu, namun masyarakat tidak serta merta meninggalkan tradisinya.

3. Pengertian Masyarakat Tradisional

Definisi masyarakat tradisional terdapat dalam tulisan Manuela Corneiro dan Almeida
yang berjudul Indigenous People, Traditional People, and Concervation in The Amazon.
Baginya, masyarakat tradisional adalah masyarakat yang memelihara tradisinya secara
turuntemurun, tetapi sudah masuk dalam administratif modern.

Masyarakat Tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai


oleh adat istiadat lama. Adat istiadat adalah suatu aturan yang sudah mantap dan mencakup
segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam
kehidupan sosialnya. Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya
berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek
moyangnya.

Dari segi letak pemukiman, umumnya masyarakat tradisional menempati daerah


pedesaan. Akan tetapi, masyarakat tradisional dan masyarakat pedesaan itu berbeda. Bila

3
masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang terhindar dari pengaruh modernisasi,
sedangkan masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tinggal di suatu wilayah dan
memiliki kesatuan hukum serta menyelenggarakanpemerintahan sendiri. Jadi, umumnya
masyarakat tradisional berada di masyarakat pedesaan, tetapi tidak semua masyarakat
pedesaan merupakan masyarakat tradisional.

B. Ciri-ciri Masyarakat Tradisional

Tradisional berasal dari bahasa latin yaitu “Traditum” yang memiliki makna
Transmitted yaitu pewarisan sesuatu dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

Ciri-ciri masyarakat tradisional menurut Talcott Parson :


a. Afektifitas : hubungan antar anggota masyarakat didasarkan pada kasih orang.
b. Orientasi Kolektif :hubungan lebih mengutamakan kepentingan kelompok atau
kebersamaan.

c. partikularisme : segala sesuatu yang ada hubungannya dengan apa yang khusus berlaku
untuk suatu daerah tertentu saja, ada hubungannya dengan perasaan subyektif dan rasa
kebersamaan.

d. Askripsi :segala sesuatu yang dimiliki diperoleh dari pewarisan generasi sebelumnya.
e. Diffuseness (kekaburan) : dalam mengungkapkan sesuatu dengan tidak berterusterang.

Masyarakat yang terikat kuat dengan tradisi. Masyarakatnya homogeny (hampir dalam
segala aspek). Sifat pelapisan sosialnya “tertutup”. Mobilitas sulit terjadi. Perubuhan
terjadi secara lambat. Masyarakatnya cenderung tertutup terhadap perubahan.

C. Perbedaan masyarakat modern, masyarakat tradisional, masyaraka adat, dan


masyarakat hukum adat

Perbedaan antara masyarakat tradisional dan masyarakat modern.


1. Daerah tempat tinggal atau wilayah yang didiami
Masyarakat modern bertempat tinggal secara menetap disatu wilayah hunian dan berada
di kota. Sedangkan, masyarakat tradisional tempat tinggalnya biasa berpindahpindah
sesuai dengan persediaan makan atau hewan buruan. Dan berasa di pedesaan bahkan
di pedalaman. Menurut temuan ada kurang lebih 16.000 desa yang berada di
pedalaman.

4
2. Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan oleh masyarakat modern cenderung
bervariatif menggunakan bahasa Ibu, bahasa Resmi, dan Bahasa Internasional.
Sedangkan, masyarakat tradisional cenderung menggunakan satu bahasa yaitu bahasa
Ibu atau Bahasa suku.

3. Rumah tempat tinggal


Dilihat dari rumah tinggal untuk masyarakat modern cenderung berarsitektur bervariaf
tif sesuai dengan selera individu. Sedangkan, masyarakat tradisional cenderung sama
dengan bahan yang digunakan sama.

4. Peralatan yang digunakan


Dari peratan yang digunakan baik itu peralatan rumah tangga atau pun peralatan lain,
masyarakat modern menggunakan peralatan yang dibuat oleh orang lain dan bersifat
canggih. Bahkan cenderung mengikuti paradaban dunia yang datang dari luar.
Sedangkan, masyarakat tradisional peralatan yang digunakannya hasil buatan sendiri,
yang bersifat sederhana.

5. Kehidupan budaya
Dilihat dari kehidupan budaya masyarakat modern merupakan perpaduan dari budaya
sendiri, budaya dari budaya lain diluar suku itu sendiri, maupun budaya yang datang
nya dari luar, seperti dari barat.

6. Kepercayaan yang dianut


Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat modern berbagai macam kepercayaan.
Agama sebagai kepercayaan pun bervariasi. Sedangkan, masyarakat tradisional
kepercayaan bersifat sama satu dengan lainnya. Bahkan leluhur mereka adalah
merupakan hal yang sangat dominan dalam sisi kehidupan masyarakat tradisional.

Perbedaan masyarakat hukum adat dan masyarakat adat

Semua masyarakat hukum adat adalah termasuk masyarakat adat, namun tidak
sebaliknya. Tidak semua masyarakat adat adalah masyarakat hukum adat. Sebagai subjek
hukum, kita dapat membedakan karakteristik masyarakat adat dan masyarakat hukum adat.

Karakteristik masyarakat adat dapat diuraikan dalam unsur-unsur sebagai berikut:

1. Adanya kesatuan genealogis dan /atau teritoris masyarakat tradisional tertentu;

5
2. Adanya wilayah dan batas wilayah tersebut;
3. Adanya lembaga dan perangkat pemerintahan tradisonal pada masyarakat tersebut,
serta;

4. Adanya norma yang mengatur tata hidup masyarakat tersebut.


Sedangkan karakteristik masyarakat hukum adat mencakup unsur-unsur yang dimiliki
masyarakat adat di atas dan unsur tambahan yaitu:

1. Adanya hukum adat yang berlaku;


2. Adanya lembaga dan perangkat hukum yang menegakan peraturan hukum tersebut.

Jadi dapat dilihat bahwa masyarakat adat lebih luas dari pada masyarakat hukum adat.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat hukum adat adalah bagian dari keseluruhan masyaraka
t adat, namun tidak semua masyarakat adat adalah masyarakat hukum adat. Untuk menjadi
masyarakat hukum adat suatu masyarakat adat haruslah memenuhi dua kriteria tambahan yaitu
memiliki hukum adat yang masih berlaku dan memiliki perangkat untuk menegakan hukum
tersebut.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejumblah masyarakat antara satu dengan yang lain saling berhubungan dan memiliki
kepentingan masing masing. Masyarakat itu sendiri memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam
berpartisipasi dalam kesatuan hidup manusia. Masyarakat itu sendiri telah mempunyai adat
tradisional dalam setiap daerah masing – masing, tradisional merupakan imbuhan dari kata
tradisi. Kata tradisi telah digunakan sejak abat 14. Masyarakat tradisional adalah kehidupannya
masih banyak dikuasai oleh adat istiadat. Adat istiadat adalah suatu aturan yang sudah mantap
dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia
dalam kehidupan sosialnya.

Jadi, dapat dilihat bahwa masyarakat banyak menciptakan akan adat istiadat. Dalam
lingkungan yang sering dilakukan dalam upacara – upacara tertentu atau dalam adatnya masing
– masing daerah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta

Nurmansyah Gunsu,S.H.,M.H.Dr.Nunung Rodliyah,M.A, Recca Ayu Hapsari,S.H.,M.H.


2019. PENGANTAR ANTROPOLOGI SebuahIkhtisarMengenalAntropologi.Bandar Lampung
:AURA CV. Anugrah Utama Raharja.

Black Law Dictionary Sixth Edition : Definition Of The Therm And Phrases Of American
English Jurisprudence,Ancient And Modern. West Publishing Co. 1990.

Soerjono Soekanto, 2016 . Cetakan II, Hukum Adat Indonesia

Mahfud Muh.Afif. 2020. Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Dan Masyarakat

Tradisional(Telaah Keadilan Amartya K.Sen). Yogyakarta. Leutikaprio.

https://www.merriam-webster.com/

https://www.kompasiana.com/andreratuanak/5d5319d90d82303d914e7732/tidak-
semuamasyarakat-adat-adalah-masyarakat-hukum-adat-ambigu-
dalamperistilahan?page=all#section1

Anda mungkin juga menyukai