1
KATA PENGANTAR
Segala puja hanya bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Berkat limpahan karunia nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Etika Profesi Guru............................................................................................................................3
B. Kode Etik Profesi Guru....................................................................................................................4
C. Kode Etik Guru Indonesia...............................................................................................................5
D. Pengaruh Penerapan Kode Etik Guru terhadap Kedisiplinan Mengajar....................................6
E. Tujuan Kode Etik.............................................................................................................................8
F. Penerapan Kode Etik Guru..............................................................................................................9
BAB III
PENUTUP................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendiknas Bambang Sudibyo adalah pencanangan “Guru Sebagai
Profesi”. Sebagai suatu profesi, guru memerlukan kode etik. kode etik guru
tersebut selain diambil dari kode etik yang sudah dimiliki PGRI dan
memperoleh masukan dari para profesor doktor bidang pendidikan, juga
dengan membandingkan kode etik yang dimiliki oleh profesi lain. Artinya,
secara prosedural penyusunan kode etik guru itu sudah sesuai mekanisme
kerja yang benar. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa itu dapat
dikatakan final dan layak untuk disahkan menjadi kode etik guru
Namun, hingga saat ini tampaknya penyusunan tersebut belum kelar
juga. Padahal pengesahannya sangat ditunggu banyak pihak, khususnya
masyarakat pengguna jasa layanan pendidikan dan, tentunya, para guru itu
sendiri. Bagi masyarakat, dengan adanya kode etik guru, mereka akan
memperoleh pelayanan pendidikan yang lebih professional dari para guru.
Karena, dalam kode etik tersebut akan diatur persyaratan keahlian minimal
yang harus dimiliki profesi tersebut. Selain itu, kode etik merupakan janji
dari sebuah profesi untuk memberi pelayanan yang optimal kepada
masyarakat Dengan demikian mereka tidak perlu merasa khawatir lagi
putra-putri mereka dididik guru-guru yang tidak layak dan asal-asalan.
1
Selain itu, masyarakat tidak perlu merasa khawatir lagi menjadi bola
permainan beberapa guru seperti sering terjadi selama ini. Meski pemerintah
sudah mengeluarkan larangan bagi guru-guru untuk berjualan buku kepada
murid-muridnya, namun dengan berbagai dalih dan cara, mereka tetap saja
memaksa murid-murid membeli buku yang mereka tunjuk, yang merupakan
hasil kerjasamanya dengan penerbit tertentu. Murid tidak diberi kesempatan
untuk menggunakan buku lain, sehingga seolah ilmu dari buku tersebut saja
yang paling bermutu. Dan untuk mempertahankan pangsa pasarnya pada
tahun berikutnya, maka buku-buku tersebut sudah tidak bisa dipakai oleh
kelas berikutnya.
Model ‘pemerasan lainnya’ guru membuka les privat bagi murid-
muridnya, meski hal ini juga sudah ada larangannya. Namun, karena para
orang tua takut kalau terjadi apa-apa pada anaknya jika tidak mengikuti les
tersebut, maka dengan terpaksa mengikutkan anaknya les tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi guru?
2. Apa saja kode etik guru diindonesia?
3. Apakah pengaruh penerapan kode etik guru terhadap kedisiplinan
mengajar?
4. Apa tujuan kode etik?
5. Bagaimana penerapan kode etik guru?
2
6. BAB II
PEMBAHASAN
3
Guru profesional selain mempunyai kecakapan secara akademik dan
sosial, juga mempunyai jiwa yang tulus sekaligus tanpa pamrih dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. Guru harus mendahulukan kepentingan
bersama, mengabdi untuk masyarakat di atas kepentingan pribadinya. Guru
harus senantiasa menaati kode etik keguruan yang sudah ditetapkan oleh
organisasi profesi keguruan sebagai bentuk penerapan etika dalam
kehidupan bermasyarakat, Guru dapat menentukan perilaku baik yang
sesual dengan norma moral yang berlaku, sehingga tercipta hubungan baik
antara guru, murid, dan masyarakat. Profesi guru dapat dipercaya oleh
masyarakat jika dalam diri guru terdapat kesadaran yang kuat untuk
melaksanakan etika profesi keguruan dengan baik. Guru dengan tulus
melaksanakan tugas profesinya secara profesional untuk mendidik siswa.
Sebagai contoh etika tata krama bersalaman dengan guru yang dahulu
menjadi bentuk sopan santun siswa terhadap guru sudah mulai banyak
ditinggalkan oleh sekolah-sekolah. Etika yang merupakan jati diri Indonesia
dan bermuatan karakter bangsa Indonesia hendaknya tidak dilupakan oleh
guru di era milenial. Sekarang ini era milenial sudah menjadi atmosfer
dalam kehidupan guru dan siswa, namun etika yang menumbuhkan karakter
harus tetap dijaga. Siswa akan lebih baik dibiasakan untuk menyapa,
bersalaman, dan tetap memelihara sopan santun dengan guru.
4
Kasus-kasus pelecehan terhadap guru marak terjadi dan hal ini
menunjukkan pentingnya kode etik guru.
Dengan adanya kode etik ini, guru dapat dilindungi ketika menjalankan
tugas profesinya. Secara rinci manfaat dari adanya kode etik guru
dirumuskan sebagai berikut:
1. Dapat digunakan sebagai pedoman yang melandasi perlindungan
terhadap profesi seorang guru sesuai dengan kebijakan dan ketentuan
berdasarkan undang-undang yang berlaku
2. Untuk meningkatkan stabilitas baik internal maupun eksternal profesi
karena dengan adanya etika profesi guru, pihak pimpinan dapat
mengontrol terjadinya ketidakpuasan dari pelaksana profesi.
3. Melindungi guru dalam lingkungan masyarakat jika terjadi kasus-kasus
penyimpangan tindakan yang berhubungan dengan profesi guru.
4. Melindungi anggota masyarakat dari hal-hal yang tidak sesuai dengan
undang-undang dan ketentuan dalam profesi guru (Gunawan, 2016:110).
5
7. Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanana nasional
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organiosasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
9. Guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan
6
sikap dan meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan tugas, atau jika
tidak memungkinkan maka pihak pengelola sekolah bisa memberikan jalan
lain dengan memberikan jam mengajar kepada guru di waktu siang agar bisa
mengurus dan mengantar anaknya kesekolah terlebih dahulu dengan
demikian jam mengajar tidak terganggu.
7
menjadi lebih meningkatkan pengabdiannya dengan adanya
norma-norma dan anjuran dalam kode etik guru.
8
tugas dan tanggung jawab pengabdian dalam melaksanakan tugasnya.
Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu
dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi. Untuk meningkatkan mutu profesi
kode etik juga memuat norma-norma dan anjuran agar para anggota
profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para
anggotanya.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. Untuk meningkatkan mutu
organisasi profesi, setiap anggota profesi diwajibkan untuk aktif
berpartispasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan
yang dirancang organisasi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kode etik profesi guru adalah norma-norma yang harus di indahkan oleh
setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugasnnya dan dalam
kehidupan masyarakat. Secara umum tujuan kode etik guru adalah sebagai
berikut:
1. Menjunjung tinggin martabat profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Fungsi kode etik guru antara lain:
a) Memberikan pedoman kepada setiap angota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang di gariskan
b) Sebagai sarana control social bagi masyarakat atas profsi yang
berangkutan
c) Mencegah campur tangan pihak di luar organsasi profesi tentang
hubungan etika dalam ke anggotaan profesi
B. Saran
1. Sebaiknya sebagai seorang guru yang profesional harus mematuhi kode
etik guru.
2. Dengan adanya kode etik guru, sebaiknya seorang guru tidak melakukan
tindakan-tindakan yang menyimpang dari kode etik guru.
3. Dalam melaksanakan profesi keguruannya, sebagai seorang guru harus
sesuai dengan kode etik guru yang telah ditetapkan dan disepakati
bersama.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://uc.xyz/ML5uk?pub=link
Books.google.co.id/books?id=psLPD
http://www.infodiknas.com/penerapan-kode-etik-pada-profesi-guru.html
13