Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGARUH KODE ETIK DALAM PELAKSANAAN


PENDIDIKAN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika dan Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu: Erni Nadia, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 4


Saskia Agustina ( 2011102108084 )
Noor laisa ( 2011102108002 )
Sumiati ( 2011102108053 )
Hery Hermawan (2011102108041 )
Mahfus Amin (2011102108036 )
Junaidi ( 2011102108082 )

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN SELATAN
2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puja hanya bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Berkat limpahan karunia nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul " PENGARUH KODE ETIK DALAM PELAKSANAAN


PENDIDIKAN". Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang diampu oleh Erni Nadia, M.Pd

Dalam proses penyusunannya, tak lepas dari bantuan, arahan, dan


masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya ucapkan banyak terima kasih
atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali
kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi
tanda baca, tata bahasa maupun isi sehingga penulis secara terbuka
menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat untuk masyarakat, umumnya, dan untuk saya sendiri,
khususnya.

Gambut, 22 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Etika Profesi Guru............................................................................................................................3
B. Kode Etik Profesi Guru....................................................................................................................4
C. Kode Etik Guru Indonesia...............................................................................................................5
D. Pengaruh Penerapan Kode Etik Guru terhadap Kedisiplinan Mengajar....................................6
E. Tujuan Kode Etik.............................................................................................................................8
F. Penerapan Kode Etik Guru..............................................................................................................9
BAB III
PENUTUP................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mendiknas Bambang Sudibyo adalah pencanangan “Guru Sebagai
Profesi”. Sebagai suatu profesi, guru memerlukan kode etik. kode etik guru
tersebut selain diambil dari kode etik yang sudah dimiliki PGRI dan
memperoleh masukan dari para profesor doktor bidang pendidikan, juga
dengan membandingkan kode etik yang dimiliki oleh profesi lain. Artinya,
secara prosedural penyusunan kode etik guru itu sudah sesuai mekanisme
kerja yang benar. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa itu dapat
dikatakan final dan layak untuk disahkan menjadi kode etik guru
Namun, hingga saat ini tampaknya penyusunan tersebut belum kelar
juga. Padahal pengesahannya sangat ditunggu banyak pihak, khususnya
masyarakat pengguna jasa layanan pendidikan dan, tentunya, para guru itu
sendiri. Bagi masyarakat, dengan adanya kode etik guru, mereka akan
memperoleh pelayanan pendidikan yang lebih professional dari para guru.
Karena, dalam kode etik tersebut akan diatur persyaratan keahlian minimal
yang harus dimiliki profesi tersebut. Selain itu, kode etik merupakan janji
dari sebuah profesi untuk memberi pelayanan yang optimal kepada
masyarakat Dengan demikian mereka tidak perlu merasa khawatir lagi
putra-putri mereka dididik guru-guru yang tidak layak dan asal-asalan.

1
Selain itu, masyarakat tidak perlu merasa khawatir lagi menjadi bola
permainan beberapa guru seperti sering terjadi selama ini. Meski pemerintah
sudah mengeluarkan larangan bagi guru-guru untuk berjualan buku kepada
murid-muridnya, namun dengan berbagai dalih dan cara, mereka tetap saja
memaksa murid-murid membeli buku yang mereka tunjuk, yang merupakan
hasil kerjasamanya dengan penerbit tertentu. Murid tidak diberi kesempatan
untuk menggunakan buku lain, sehingga seolah ilmu dari buku tersebut saja
yang paling bermutu. Dan untuk mempertahankan pangsa pasarnya pada
tahun berikutnya, maka buku-buku tersebut sudah tidak bisa dipakai oleh
kelas berikutnya.
Model ‘pemerasan lainnya’ guru membuka les privat bagi murid-
muridnya, meski hal ini juga sudah ada larangannya. Namun, karena para
orang tua takut kalau terjadi apa-apa pada anaknya jika tidak mengikuti les
tersebut, maka dengan terpaksa mengikutkan anaknya les tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi guru?
2. Apa saja kode etik guru diindonesia?
3. Apakah pengaruh penerapan kode etik guru terhadap kedisiplinan
mengajar?
4. Apa tujuan kode etik?
5. Bagaimana penerapan kode etik guru?

2
6. BAB II
PEMBAHASAN

A. Etika Profesi Guru


Guru adalah profesi mulia yang ada di tengah masyarakat. Menurut
Keratabasa Bahasa Jawa, guru berarti "digugu lan ditiru" (dihormati dan
ditiru), sehingga profesi guru identik dengan profesi yang bertugas
memberikan pemodelan ideal pada generasi selanjutnya. Era milenial atau
yang biasa disebut revolusi industri 4.0 menjadikan profesi guru tidak lagi
dipandang mudah untuk dilakukan. Pasalnya, guru harus berjuang dalam
menggunakan teknologi informasi karena yang dihadapi oleh guru saat ini
adalah generasi Z. Seperti yang kita tahu generasi Z adalah tipikal generasi
yang menghendaki kepraktisan dan sangat bergantung pada teknologi,
sehingga guru harus belajar menggunakan teknologi di dalam pembelaiaran
agar pembelaiaran tidak monoton.
Selain memberikan bimbingan, arahan, dan evaluasi kepada anak
didiknya, guru juga bertugas sebagai contoh yang baik. Guru harus memiliki
etika yang baik dalam menghadapi sebuah masalah serta mahir dalam
membuat keputusan yang objektif. Guru adalah contoh bagi siswanya. Apa
yang dilakukan oleh guru sangat berpotensi untuk ditiru siswa, Jadi etika
profesi guru harus diterapkan pada kehidupan guru di kelas maupun di
masyarakat. Guru yang dikatakan baik yaitu guru yang profesional dan
menjunjung tinggi etika profesi guru.

3
Guru profesional selain mempunyai kecakapan secara akademik dan
sosial, juga mempunyai jiwa yang tulus sekaligus tanpa pamrih dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. Guru harus mendahulukan kepentingan
bersama, mengabdi untuk masyarakat di atas kepentingan pribadinya. Guru
harus senantiasa menaati kode etik keguruan yang sudah ditetapkan oleh
organisasi profesi keguruan sebagai bentuk penerapan etika dalam
kehidupan bermasyarakat, Guru dapat menentukan perilaku baik yang
sesual dengan norma moral yang berlaku, sehingga tercipta hubungan baik
antara guru, murid, dan masyarakat. Profesi guru dapat dipercaya oleh
masyarakat jika dalam diri guru terdapat kesadaran yang kuat untuk
melaksanakan etika profesi keguruan dengan baik. Guru dengan tulus
melaksanakan tugas profesinya secara profesional untuk mendidik siswa.
Sebagai contoh etika tata krama bersalaman dengan guru yang dahulu
menjadi bentuk sopan santun siswa terhadap guru sudah mulai banyak
ditinggalkan oleh sekolah-sekolah. Etika yang merupakan jati diri Indonesia
dan bermuatan karakter bangsa Indonesia hendaknya tidak dilupakan oleh
guru di era milenial. Sekarang ini era milenial sudah menjadi atmosfer
dalam kehidupan guru dan siswa, namun etika yang menumbuhkan karakter
harus tetap dijaga. Siswa akan lebih baik dibiasakan untuk menyapa,
bersalaman, dan tetap memelihara sopan santun dengan guru.

B. Kode Etik Profesi Guru


Kode etik profesi guru yaitu kumpulan nilai serta norma profesi yang
disusun dengan baik dan sistematis dalam sebuah sistem. Kode etik profesi
guru dapat berfungsi sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku
guru dalam menjalankan tugas sebagai guru baik dalam sekolah maupun
dalam kehidupan bermasyarakat. Kode etik guru sangat penting untuk
membentuk sikap profesional individu dalam sebuah profesi keguruan.

4
Kasus-kasus pelecehan terhadap guru marak terjadi dan hal ini
menunjukkan pentingnya kode etik guru.
Dengan adanya kode etik ini, guru dapat dilindungi ketika menjalankan
tugas profesinya. Secara rinci manfaat dari adanya kode etik guru
dirumuskan sebagai berikut:
1. Dapat digunakan sebagai pedoman yang melandasi perlindungan
terhadap profesi seorang guru sesuai dengan kebijakan dan ketentuan
berdasarkan undang-undang yang berlaku
2. Untuk meningkatkan stabilitas baik internal maupun eksternal profesi
karena dengan adanya etika profesi guru, pihak pimpinan dapat
mengontrol terjadinya ketidakpuasan dari pelaksana profesi.
3. Melindungi guru dalam lingkungan masyarakat jika terjadi kasus-kasus
penyimpangan tindakan yang berhubungan dengan profesi guru.
4. Melindungi anggota masyarakat dari hal-hal yang tidak sesuai dengan
undang-undang dan ketentuan dalam profesi guru (Gunawan, 2016:110).

C. Kode Etik Guru Indonesia


1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai
bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan
masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab
bersama terhadap pendidikan
6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu da martabat profesinya

5
7. Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanana nasional
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organiosasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
9. Guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan

D. Pengaruh Penerapan Kode Etik Guru terhadap Kedisiplinan Mengajar


Ada pengaruh positif terhadap kedisiplinan mengajar. Harus tetap
menanamkan pada setiap guru agar memperhatikan kode etik dengan baik
karena setiap terjadi kenaikan dari kode etik guru akan diikuti dengan
kedisiplinan mengajar, sebaliknya apabila terjadi penurunan kode etik guru
akan diikuti perilaku kedisiplinan mengajar. korelasi positif yang
meyakinkan. Karena tinggi rendahnya nilai tes pemahaman kode etik guru
dengan kedisplinan guru tidak ada hubungan, dengan demikian hipotesis
nihil diterima atau disetujui. Sedangkan hipotesis alternatifnya ditolak atau
di setujui. Jadi, kode etik guru memiliki kedudukan, peran dan fungsi yang
sangat penting dan strategis dalam menopang keberadaan dan kelangsungan
hidup suatu profesi. Bagi para pengembang tugas profesi keguruan akan
menjadi pegangan dalam bertindak serta acuan dasar dalam seluk beluk
prilakunya dalam rangka memelihara dan menjunjung tinggi martabat dan
wibawa. Kode etik itu merupakan acuan normatif dan juga operasional
untuk tetap disiplin dalam melaksanakn tugas dan tanggung jawabnya.
Melihat begitu pentingnya kode etik guru dan juga kedisiplinan guru dalam
mengajar harus menjadi perhatian yang serius untk menghadapi maslah-
masalah seperti ini. yang menjadi sorotan rendahnya nilai kode etik guru
dan kedisiplinan mengajar adalah dari guru-guru perempuan yang sudah
berkeluarga. Sebagai sebuah saran dari peneliti dalam permasalahan ini
adalah harus ada konsekuensi yang diambil dari pihak guru dan juga
pimpinan sekolah. Guru harus membuat perjanjian untuk bisa mengubah

6
sikap dan meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan tugas, atau jika
tidak memungkinkan maka pihak pengelola sekolah bisa memberikan jalan
lain dengan memberikan jam mengajar kepada guru di waktu siang agar bisa
mengurus dan mengantar anaknya kesekolah terlebih dahulu dengan
demikian jam mengajar tidak terganggu.

Jika sudah di kasih kebijakan masih banyak keluhan akan pelanggaran


tersebut maka kepala sekolah harus bertindak tegas. Kode etik sebagai
tumpuan bagi seorang guru dalam mengajar dan memerlukan perhatian yang
serius dalam penerapannya. Sebab tanpa memperhatikan rambu-rambu yang
telah digariskan secara baik dan benar, maka tujuan pendidikan tidak akan
bisa dapat tercapai. Adapun beberapa pengaruh kode etik guru sebagai
berikut:
1. Membuat guru bisa menciptakan kondisi belajar mengajar yang
tepat
2. Meningkatkan kesempatan guru dalam melaksanakan bimbingan
belajar
3. Guru lebih dipercaya orang tua murid atau masyarakat ketika
memiliki etika yang baik
4. Bisa mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar
5. Guru bisa berinteraksi yang baik dengan peserta didik orang tua
siswa teman sejawat maupun masyarakat
6. Membuat pandangan dan kesan pihak luar atau masyarakat agar
mereka tidak memandang rendah terhadap profesi guru
7. Dengan adanya kode etik dapat meningkatkan kegiatan
pengabdian profesi sehingga bagi para anggota profesi dapat
dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab
pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya dan membuat guru

7
menjadi lebih meningkatkan pengabdiannya dengan adanya
norma-norma dan anjuran dalam kode etik guru.

E. Tujuan Kode Etik


Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi
adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu
sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik guru adalah sebagai
berikut:
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. Dalam hal ini kode etik dapat
menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat, agar
pihak luar jangan sampai memandang rendah suatu profesi. Oleh karena
itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk
tindakan atau perilaku anggota profesi yang dapat mencemarkan nama
baik profesi tersebut terhadap dunia luar. Dari segi ini, kode etik juga
sering kali disebut kode kehormatan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya. Yang
dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir (atau
material) maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam hal
kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya memuat
larangan-larangan kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang dapat merugikan kesejahteraan para anggotanya. Dalam
hal kesejahteraan batin para anggota profesi, kode etik umumnya
memberi petunjuk-petunjuk kepada para anggotanya untuk
melaksanakan profesinya dengan baik.
3. Untuk meningkatkan pengabadian para anggota profesi. Tujuan lain
kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian
profesi, sehingga bagi anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui

8
tugas dan tanggung jawab pengabdian dalam melaksanakan tugasnya.
Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu
dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi. Untuk meningkatkan mutu profesi
kode etik juga memuat norma-norma dan anjuran agar para anggota
profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para
anggotanya.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. Untuk meningkatkan mutu
organisasi profesi, setiap anggota profesi diwajibkan untuk aktif
berpartispasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan
yang dirancang organisasi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

F. Penerapan Kode Etik Guru


Penerapan kode etik guru dalam tugasnya menurut Muhammat Rahman
yang dikutip oleh Herwina, mengatakan bahwa secara keseluruhan masalah
dari segala aspek yang dijalani ketika melaksanakan tugas seringkali
diangkat dari lingkup proses pembelajaran sebagai tugas utama guru.
Penerapan kode etik guru dalam tugasnnya sebagai berikut:
1. Multi peran dan tugas guru dalam proses pembelajaran.
Guru memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran yaitu salah
satunya menciptakan situasi interaksi pergaulan sosial dengan
masyarakat yang kondusif. Disamping itu guru mempunyai multi peran
dalam proses pembelajaran yang diselenggrakan dengan tugas yang
bervariasi meliputi manager, pemandu, koordinator, komunikator,
fasilitator, dan motivator. Guru sebagai konservator (pemelihara)
bertugas untuk memelihara system nilai yang bersumber dari norma.
Disisi lain guru sebagai transmitor yang bertugas untuk meneruskan
system nilai kepada peserta didik. Meskipun guru sebagai juga sebagai
tranformator (penerjemah), dimana guru berupaya, menerjemahkan
system nilai melalui penjelmaan pribadi dan prilakunya. Tugas guru
9
sebagai manager proses pembelajaran dituntut untuk mengelola proses
operasional pembelajaran mulai dari mempersiapkan,
mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses
pembelajaran. Disinilah guru sebagai organisator yang mengorganisir
dalam menyelengaraan seluruh kegiatan siswa.

2. Penerapan kode etik dalam melaksanakan tugasnya


Guru berbakti dan harus memilki dedikasi dalam membentuk manusia
Indonesia yang berjiwa Pancasila dan melaksanakan pembimbingan
kepada peserta didik sehingga mereka memiliki bakat, minat dan
kemampuan dalam meraih cita-cita mereka. Disisi lain guru berupaya
menciptakan suasana sekolah yang sebaikbaiknya untuk menghasilkan
proses pembelajaran yang optimal. Disamping itu guru memelihara
hubungan baik dengan orang tua dan masyarakat sekitar untuk membina
keberlangsunga pendidikan di masyarakat sehingga mutu pendidikan
lebih meningkat.
3. Penerapan kode etik guru dalam masyarakat
Guru memiliki peranan yang cukup berpengaruh di lingkungan
masyarakat untuk memberikan bimbingan dan pengajaran dalam
mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera serta berjiwa
Pancasila. Tujuan ini adalah mewujudkan manusia seutuhnya dan
berpegang teguh pada kejujuran profesional serta memelihara hubungan
baik dengan orang tua dengan masyarakat sekitar untuk membina peran
serta tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
Menjadi seorang guru memang dituntut untuk melaksanakan segala
tugas dan kewajiban profesi. Dalam hal ini, sudah pasti profesionalitas guru
sangat dituntut dalam melaksanakan pengabdiannya baik di sekolah dan di
masyarakat. Apalagi profesionalitas guru sangat dipertanyakan di
masyarakat yang membuat guru menjadi tersalahkan. Dengan kata lain,
pelanggaran kode etik yang dilakukan guru menjadikan citra guru menjadi
10
tidak baik. Oleh sebab itu, penerapan kode etik yang telah dirumuskan
memang benar-benar dilaksanakan. Hal ini dilakukan dalam upaya guru
untuk menjadi seorang yang layak diteladani, ditiru, baik itu peserta didik
maupun masyarakat. Penerapan kode etik guru ini harus dilakukan dalam
pelaksanaan tugasnya dan kehidupan sehari hari secara sungguh sungguh
dengan menghayati, mengamalkan, serta menjunjung kode etik itu sendiri.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kode etik profesi guru adalah norma-norma yang harus di indahkan oleh
setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugasnnya dan dalam
kehidupan masyarakat. Secara umum tujuan kode etik guru adalah sebagai
berikut:
1. Menjunjung tinggin martabat profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Fungsi kode etik guru antara lain:
a) Memberikan pedoman kepada setiap angota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang di gariskan
b) Sebagai sarana control social bagi masyarakat atas profsi yang
berangkutan
c) Mencegah campur tangan pihak di luar organsasi profesi tentang
hubungan etika dalam ke anggotaan profesi
B. Saran
1. Sebaiknya sebagai seorang guru yang profesional harus mematuhi kode
etik guru.
2. Dengan adanya kode etik guru, sebaiknya seorang guru tidak melakukan
tindakan-tindakan yang menyimpang dari kode etik guru.
3. Dalam melaksanakan profesi keguruannya, sebagai seorang guru harus
sesuai dengan kode etik guru yang telah ditetapkan dan disepakati
bersama.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://uc.xyz/ML5uk?pub=link
Books.google.co.id/books?id=psLPD
http://www.infodiknas.com/penerapan-kode-etik-pada-profesi-guru.html

13

Anda mungkin juga menyukai