Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KECERDASAN MAJEMUK

Tugas Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu : Fenny Thresia, M.Pd

Disusun oleh :

Chindy Mayang Sari 21340010

Hani Riska Pratiwi 21340025

Rawshanfikr Isfahani 21340016

Shofiatunnisa 21340017

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT. Yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan atas kehendak-Nya makalah ini dapat
diselesaikan.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Agung


Muhammad SAW manusia termulia sepanjang zaman.

Makalah ini sengaja dibuat penyusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Belalajar dan Pembelajan. Dalam membuat makalah penulis mengalami banyak
kesulitan. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan.

Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang


telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini sehingga makalah ini dapat
terwujud dengan baik.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari upaya lanjut
untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu. Oleh karena itu segala saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan di masa mendatang. Semoga makalah ini memberikan manfaat
bagi kita semua.

Metro, 27 April 2022

Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu di dunia memiliki kemampuan untuk mengenali dunia di
sekitarnya. Setiap individu memiki pandangan yang berbeda-beda. Setiap
individu pula memiliki bakat dan motivasinya masing-masing, yang akan
dikembangkan dengan cara dan kecepatannya sendiri. Setidaknya ada tujuh
cara untuk mengetahui dunia menurut Gardner yang dilabelkan dengan tujuh
intelegnsi manusia. Namun dalam pemkembangannya Gardner menambahkan
kecerdasan naturalis,sehingga total menjadi delapan macam kecerdasan
majemuk. Kombinasi intelegensi ini kemudian yang akan kita gunakan untuk
menyelesaikan masalah dan dihadapi.

Sebagai peserta didik kita dihadapkan oleh banyak persoalan yang


membutukan solusi yang tepat. Setiaap peserta didik mempu manyelesaiakan
masalah sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Kecerdasn yang ada
juga mampu menunjang proses pembelajaran dan mengetahui potensi diri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan majemuk?
2. Apa saja yang termasuk dalam kecerdasan majemuk dan karkteristiknya?
3. Bagaimana peran guru dalam dunia pendidikan berdasarkan kecerdasan
majemuk
4. Bagaimana ciri-ciri anak mengalami gejala kesulitan belajar?

C. Tujuan
1. Mampu mengetahui arti dari kecerdasan majemuk
2. Dapat mengetahui dan memahami karakteristik kecerdasan yang termasuk
dalam kecerdasan majemuk
3. Mengetahui peran guru dalam pendidikan berdasarkan kecerdasan
majemuk
4. Dapat memahami ciri-ciri kesulitan belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan majemuk merupakan kemampuan seseorang dalam
memecahkan masalah dan juga menciptakan produk yang memiliki nilai
budaya atau anak yang dapat menghasilkan sesuatu yang juga bisa dinikmati
di dalam kehidupan manusia. Pada umumnya kecerdasan ini diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam bertindak, dan juga berperilaku sesuai dengan
apa yang dihadapi.
Howard Gardner 39 tahun silam mengemukakan teori tentang kecerdasan
majemuk. Paling tidak ada delapan jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan verbal-
linguistik, logis-matematis, visualspasial, kinestik, music, intrapribadi,
antarpribadi dan naturalis. Pandangan Howard Gardner dituangkan dalam
buku Frames of Mind: The Theory Of Multiple Intellegences (1983) yang
mengemukakan tujuh kecerdasan dasar pada diri manusia yang bermanfaat
dalam kehidupan. Namun demikian pada tahun 1999, Howard Gardner
mengembangkan teorinya dan menambah satu kecerdasan lagi yaitu
kecerdasan natural.

B. Macam-Macam Kecerdasan Majemuk Dan Karakteristiknya


Berikut adalah penjelasan tentang kecerdasan-kecerdasan yang terdapat di
dalam kecerdasan majemuk.

1) Kecerdasan Verbal-Linguistik
Kecerdasan verbal-linguistik adalah kemampuan berfikir dalam
bentuk kata-kata secara efektif dan menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan dan mengapresiasikan ma kna. Terdapat 4 komponen
dalam kecerdasan ini yaitu; fonologis (kepekaan bunyi), sintaksis (struktur
dan susunan kalimat), semantic (pemahaman tentang makna) dan
pragmatika (kemampuan berbahasa untuk mencapai sasaran praktis)

 Karakteristik:
a) Senang mendengarkan cerita.
b) Senang bercerita.
c) Bermain peran.
d) Permainan kata,seperti tebak kata (teka-teki)
 Tanda-tanda kesulitan:
a) Sulit dalam ekspresi verbal.
b) Sulit dalam menangkap informasi verbal.
c) Sulit dalam percakapan.
d) Lebih suka tugas yang tidak mengandalkan pendengaran.
 Upaya menstimulasi
a) Latih rangkaian cerita.
b) Diskusi.
c) Bermain peran.

2) Kecerdasan Logis-Matematis
Yaitu kemampuan menggunakan angka secara efektif dan penalaran
secara baik. Kecerdasan logis matematis mencakup perhitungan
matematis, berfikir logis, pemecahan masalah pertimbangan deduktif dan
induktif, serta ketajaman pola-pola dan hubungan.

 Karakteristik:
a) Gemar bereksperimen.
b) Pandai mengkategorikan sesuatu.
c) Melakukan pengukuran-pengukuran.
d) Menganalisa kkuantifikasi dan memberikan penjelasan logis
 Tanda-tanda kesulitan:
a) Sulit untuk menguasai konsep yang bersifat kualtitatif dan
hubungan sebab akibat.
b) Sulit menangkap simbol dan konsep abstrak.
c) Tidak mampu mengajukan dan menguji hipotesis.
 Upaya menstimulasi
a) Mengenalkan bentuk geometri.
b) Eksplorasi.
c) Pengenalan pola.
d) Eksperimen di alam.
e) Menggambar dan membaca.

3) Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan visual spasial yaitu kemampuan berpikir secara
visual,imajinatif dan kreatif, khususnya pada objek tiga dimensi.
Kecerdasann ini meliputi kemampuan mengenali objek dari sudut pandang
yang berbeda.
 Karakteristik:
a) Peka dan cermat dalam mengamati suatu objek.
b) Mampu berpikir dalam gambar.
c) Mampu memvisualisasikan sesuatu dalam grafik.
d) Mudah membayangkan bentuk-bentuk geometri atau bangun tiga
dimensi.
 Kecenderungan lain:
a) Suka bermain puzzle dan maze, menggambar, bermain balok.
b) Tampak sering melamun.
c) Menyukai presentasi visual.
d) Mengamati lingkungan secara holistik.
 Upaya menstimulasi:
a) Menggambar atau melukis
b) Menyanyi
c) Membuat prakarya
d) Mengatur dan merancang
e) Permainan dan tugas konstruktif.

4) Kecerdasan Kinestik
Kecerdasan kinestik yaitu kemampuan menggunakan badan untuk
mengekspresikan gagasan atau perasaan dan menyelesaikan problem.
Kemampuan untuk menggerakkan objek dan mengembangkan ketrampilan
motoric yang halus. Kecerdasan ini mencakup : keseimbangan; kelenturan;
kegesitan; ketangkasan; kontrol; keanggunan; dan ketahanan dalam gerak
tubuh.
 Karakteristik:
a) Kecenderungan bertubuh atletis.
b) Menguasai banyak keterampilan fisik.
c) Memiliki keterampilan motorik halus dan kasar yang baik.
d) Merasakan dan mampu melakukan bagaimana seharusnya tubuh
membentuk.
e) Menggunakan tubuh untuk mengekspresikan ide dan gerak
kinestetik lain
 Kecenderungan lain:
a) Senang bergerak.
b) Sulit dimana duduk diam.
c) Koordinasi gerak tubuh yang baik.
d) Tangkas dan cepat.
e) Senang dengan kerajinan tangan
 Upaya menstimulasi:
a) Menari
b) Bermain peran
c) Senam ritmik
d) Melatih gesture otak
e) Melatih gesture fisik
f) Latihan fisik dan berbagai bentuk olahraga.

5) Kecerdasan Musik
Kecerdasan music ialah kemampuan memahami dan menyusun pola
titi nada,irama dan melodi. Tingkat sensitivitas dan kemampuan
mengenali, mengikuti dan menghasilkan berbagai pola titi nada. Stimulasi
kecerdasan ini berpengaruh besar terhadap aspek kecerdasan
lainnya,terutama logis, linguistic dan spasial (khusus music klasik).
 Karakteristik:
a) Mudah mengenali dan mengingat nada-nada.
b) Cakap mentransformasikan kata-kata menjadi lagu.
c) Pintar melantunkan beat lagu dengan bagus.
d) Suka menggunakan kosa kata musikal.
e) Peka terhadap ritme, ketukan, melodi, atau warna suara pada sebuah
potongan komposisi music
 Kecenderungan lain:
a) Suka menyanyi dan memutar lagu-lagu.
b) Suka melakukan gerak berirama.
c) Suka melakukan kegiatan diiringi musik.
d) Menggambar dengan musik.
e) Mencoba-coba membuat alat musik.
 Upaya menstimulasi:
a) Menyanyikan atau memutarkan lagu-lagu.
b) Latihan mengenal ritme.
c) Belajar bersenandung.
d) Melakukan gerak berirama.
e) Latihan lagu dan aksi (operet).

6) Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami dan
berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Kecerdasan ini juga mampu
untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia oranglain, mengerti
pandangan, sikap orang lain, dan umumnya dapat memimpin kelompok.

 Karakteristik:
a) Memiliki interaksi yang baik dengan orang lain.
b) Pandai menjalin hubungan social
c) Mampu mengetahui dan menggunakan berbagai cara saat berinteraksi
d) Mampu merasakan perasaan, pikiran dan tingkah laku serta harapan
orang lain.
e) Mampu bekerja sama dengan orang lain.
 Kecenderungan lain:
a) Biasanya lebih menonjol dan terpilih menjadi pemimpin kelompok
b) Tertarik pada perbrdaan budaya dan kegiatan social
c) Gemar humor saat berkomunikasi
d) Mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi
 Upaya menstimulasi:

a) Mengembangkan dukungan kelompok (Group supportive).


b) Menetapkan aturan tingkah laku yang mendukung.
c) Memberikan kesempatan bertanggung jawab.
d) Bersama sama menyelesaikan konflik.
e) Melakukan kegiatan sosial di lingkungan sekitar.
 Pedoman pokok menuju efektivitas antarpribadi:
a) Jangan mengkritik, menghakimi, atau mengeluh.
b) Beri penghargaan yang jujur dan tulus.
c) Menunjukkan minat yang tulus terhadap orang lain.
d) Tersenyumlah.
e) Buatlah orang lain merasa penting.
f) Ajukan pertanyaan, jangan memberi perintah langsung.

7) Kecerdasan Intrspersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan membuat presepsi yang
akurat tentang diri sendiri dan menggunakannya dalam mengarahkan
kehidupan sendiri. Melalui kecerdasan ini kita dapatmemahami kelebihan
dan kekurangan diri sendiri, serta mampu memotivasi dan melakukan
disiplin diri. Orang yang memiliki kecerdasan ini sangat menghargai nilai
(aturan-aturan), etika (sopan santun), dan moral.
 Karakteristik :
a) Memiliki kepekaan perasaan dan situasi yang tengah berlangsung.
b) Mampu berinstropeksi.
c) Mampu mengendalikan diri dalam situasi konflik.
d) Mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam
lingkungan sosial.
e) Mampu memahami diri dan memiliki citra diri yang positif.
 Ciri-ciri lain :
a) Umumnya memiliki etika yang baik.
b) Terkadang tampak pemalu dan pendiam di lingkungan sosial.
c) Mampu mengungkapkan diri dengan baik.
d) Memiliki motivasi untuk mencapai yang diinginkan.
e) Kerap penasaran akan makna hidup
 Upaya menstimulasi:
a) Melakukan program 4A atau P3K dalam pembimbingan (attention/
perhatian; acceptance/penerimaan; appreciation / penghargaan; dan
affection / kasih sayang).
b) Menciptakan citra diri yang positif.
c) Pengembangan suasana lingkungan belajar yang mendukung.
d) Penuangan isi hati dalam buku harian.
e) Mengajak membayangkan diri di masa depan.

8) Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenali dan
mengklasifikasikan tanaman, batu-batuan, binatang, dan artefak
atausimbol-simbol budaya. Kecerdasan ini berkenaan dengan kemampua
nmengamati dan merasakan bentuk-bentuk dan menghubungkan elemen-
elemen yang ada di alam.
 Karakteristik :
a) Memiliki ketertarikan yang besar pada dunia luar, sangat berminat
pada lingkungan, bumi, dan spesies.
b) Gemar mengumpulkan benda-benda alam.
c) Pandai menandai kesamaan dan perbedaan yang ada disekitar,
mengingat dan menandai kekhasan suatu benda,tumbuhan, atau
binatang.
d) Selalu ingin tahu mengenai detail benda dan makhluk disekitar.
 Kecenderungan lain:
a) Lebih menyukai bermain di luar rumah.
b) Suka menyendiri dan mengamati benda-benda atau makhluk di
sekitar.
c) Suka memandangi benda-benda angkasa dan perubahan alam.
d) Menikmati dan gemar berkemah, hiking dan sejenisnya.
e) Tidak takut dengan binatang yang umumnya dipandang menjijikan.
 Upaya menstimulasi:
a) Menyediakan atau bahkan mengajak membuat diorama mini untuk
serangga, bebatuan, dll.
b) Berpetualang di hutan.
c) Pengamatan terhadap tumbuhan tanpa tanah.
d) Penambahan pengetahuan tentang alam.
e) Pemberian kesempatan mengeksplorasi alam

C. Peran Guru dalam Pembelajaran


Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak
ataupun orang dewasa. Pendidikan menjadi salah satu modal bagi seseorang
agar dapat berhasil dan mampu meraih kesuksesan dalam hidupnya.

Kecerdasan intelektual bukan hanya mencakup kecerdasan logika dan


verbal , tetapi juga harus dilihat dari aspek kinetis, musikal, visual-spartial,
interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.

Kita cenderung hanya menghargai orang yang memang ahli di dalam


kemampuan logika dan bahasa. Kita harus memberikan perhatian yang
seimbang terhadap orang-orang yang memiliki talenta di dalam kecerdasan
yang lainnya.

Melihat betapa penting proses pembelajaran bagi manusia terlepas sedikit


atau banyak, peran guru sangat penting . Guru sebagai sosok pribadi , manusia
yang monopluralis memiliki banyak kelemahan dan kelebihan. Namun
demikian kelemahan yang dimiliki seorang guru selayaknya tidak menjadi
penghambat dari berlangsungnya proses pembelajaran itu sendiri.
Mengingat manusia adalah makhuk monopluralis , yaitu manusia yang
memiliki banyak unsur kodrat (plural), namun merupakan satu kesatuan yang
utuh. Jika ditinjau dari kedudukannya, susunan, dan sifatnya, manusia bersifat
monodualis. Sebagai makhluk Tuhan dan sebagai makhluk individu yang
terdiri dari unsur jiwa dan raga.

Maka guru dalam proses pembelajaran juga harus memandang siswa


sebagai makhluk monopluralis. Dengan demikian maka semua potensi yang
dimiliki oleh siswa dapat berkembang dengan optimal.Dan semua potensi
yang dimilikinya dapat digunakan untuk memanusiakan manusia dalam proses
pembelajaran.

D. Ciri-Ciri Gejala Kesulitan Belajar


Beberapa ciri tingkah laku merupakan pernyataan manifetasi gejala
kesulitan belajar ialah:

1) Menunjukan hasil nilai belajar rendah dibawah rata-rata nilai yang dicapai
oleh kelompoknya atau dibawah potensi yang dimilikinya.
2) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan
dengan giat tetapi nilai yang dicapainya selalu rendah.
3) Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar. Ia selalu tertinggal
dari kawan-kawannya dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan
waktu yang tersedia. Misalnya rata-rata siswa menyeleaikan tugas dalam
waktu 45 menit, maka siswa yang menghadapi kesulitan belajar
memerlukan waktu yang lebih lama lama karena dengan waktu yang
tersedia ia tidak dapat menyelesaikan tugasnya.
4) Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh,
menentang, berpura-pura, dusta.
5) Menunjukkan yang berkelainan, misalnya membolos, datang
terlambat,tidak mengerjakan tugas/PR, mengganggu di dalam dan di luar
kelas, tidak mau/enggan mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan
belajar,mengasingkan diri, tersisihkan, dan tidak mau bekerja sama.
6) Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung,
mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira menghadapi
situasi tertentu, misalnya menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan
adanya perasaan sedih atau menyesal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap manusia memiliki 8 kecerdasan menurut Gardner. Kecerdasan-
kecerdasan tersebut (kecerdasan majemuk) sangat berperan penting dalam
kehidupan kita. Selain itu untuk mengenali dunia dan memecahkan
permasalahan yang ada, kecerdasan majemuk juga menunjang keberhasilan
proses pembelajaran dikelas. Kecerdasan mejemuk perlu dipahami, diasah
dikembangkan dan ditingkatkan agar peserta didik semakin terasah
kemampuan berpikirnya. Perbedaan kecerdasan masing-masing peserta didik
menyebabkan perbedaan gaya belajar dan tingkat kemudahan peserta didik
dalam memahami materi pembelajaran. Oleh Karena itu, dibutuhkan peran
ssseorang pengajar atau pendidik dalam meningkatkan dan mengakomodasi
kecerdasan majemuk dalam proses pembelajaran.

B. Saran
Peran guru dalam proses pembelajaran yaitu mengkombinasikan setiap
kecerdasan dalam pembelajaran yang terjadi dikelas maupun diluar kelas.
Dengan peran guru tersebut diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik dan dapat memngakomodasi gaya belajar peserta didik yang
berbeda-beda. Dengan begitu, kesulitan peserta didik dalam memahami materi
pembelajaran dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, D. P. (2022). academia.edu. Retrieved May 26, 2022, from


MAKALAH KECERDASAN MAJEMUK:
https://www.academia.edu/21483149/MAKALAH_KECERDASAN_MAJ
EMUK

Anonymous. (2015, June 01). ramayanipangaribuanunimed.blogspot. Retrieved


May 27, 2022, from Makalah Kecerdasan Majemuk:
https://ramayanipangaribuanunimed.blogspot.com/2015/06/makalah-
kecerdasan-majemuk.html

Musfiroh, T. (n.d.). pustaka.ut. Retrieved May 26, 2022, from Hakikat


Kecerdasan Majemuk (Multiple Intellegencess):
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PAUD4404-
M1.pdf?msclkid=37c39122bcaf11ec9290f7a33ef2d559

Saputra, A. (2022, March 04). aido.id. Retrieved May 26, 2022, from Jenis
Kecerdasan Majemuk Beserta Penjelasannya yang Perlu Diketahui:
https://aido.id/health-articles/jenis-kecerdasan-majemuk-beserta-
penjelasannya-yang-perlu-diketahui/detail?
msclkid=37c1a99dbcaf11ecbd26508b4fd66c26

Saranailmu. (2019, August 03). bprsku.co.id. Retrieved May 27, 2022, from 9
Kecerdasan Majemuk : Pengertian dan Cirinya Lengkap:
https://bprsku.co.id/kecerdasan-majemuk-howard-gardner-lengkap/?
msclkid=37c1c4aabcaf11ec8f04dcc217ddf6d2

Anda mungkin juga menyukai