KLB Rabies Tatelu Desa Laikit
KLB Rabies Tatelu Desa Laikit
A. PENDAHULUAN.
Berdasarkan laporan yang diterima pada tanggal 19 September 2012 tentang adanya Kasus Lyssa
(Kematian Akibat Rabies),maka tanggal 19 September 2012 maka hari itu juga membentuk tim untuk
melakukan Investigasi.
Untuk memperoleh kepastian tentang kasus Lyssa maka tim investigasi turun lapangan untuk
melakukan investigasi tentang kronologis kasus Lyssa dengan Pemeriksaan Kontak dan cara-cara
pencegahan/Penanggulangan Kontak di Kecamatan Dimembe maka tim investigasi dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara bersama Dokter serta Petugas dari Puskesmas Tatelu turun
melakukan Investigasi.
B. TUJUAN PENYELIDIKAN.
- Memastikan terjadinya Lyssa
- Menentukan penyebab Lyssa
- Menentukan besarnya KLB (Kontak)
- Menemukan Indeks Kasus
- Menentukan Kontak yang beriesiko terjangkit
- Menetapkan langkah-langkah penanggulangan dan Pencegahan.
D. TELAAH PUSTAKA
Epidemiologi
Rabies adalah Penyakit Menular pada Hewan
Penyakit ini tersebar diseluruh dunia terdapat di 21 Provinsi dari 33 provinsi yang ada di Indonesia
pertama kali ditemukan tahun 1958 di Kepuluan Sangihe Talaud Sulawesi Utara dan tersebar ke seluruh
Kabupten/Kota yang ada di Sulawesi Utara,di Minahasa Utara Sendiri tahun 2012 terdapat 4 kasus
Lyssa
Penyebab : Rhabdovirus dari Genus LyssaVirus
Faktor Resiko : Dapat menular kemanusia melalui Gigitan Hewan yang terjangkit.
Reservoar (Hewan perantara):Anjing Kucing,Serigala,Monyet,Coyotes,Kelelawar,Rubah.
Patofisiologi : - Gigitan
-Non Gigitan;Aoregen,Transplantasi,Kontak dengan bahan yang mengandung
Virus rabies pada kulit yang lecet dan mukosa.
-Teoritis (Orang Ke orang)
Gejala dan Tanda :
-Masa Inkubasi biasanya 20-90 hari
-Bisa bervarisi antara 4-9 tahun
-Pada anak lebih pendek daripada orang dewas.
-Luka pada kepala inkubasi 25-48 hari
a.Stadium Prodormal(2-10 Hari)
Gejal baru mulai saat virus masuk ke jaringan saraf tandany tidak spesifik seperti demam,
batuk,Mengigil,nyeri menelan,nyeri perut,sakit kepala,mual muntah,Diare,dn nafsu makan
Menurun yang lebih menonjol adanya pateria pada luka bekas gigitan
b.Stadium Neurologik Akut
Gejala Forius Penderita menjdi hiperaktif,Disorientasi,Halusinasi,Tingkh laku aneh,gejala ini
biasa menjadi intermiten 1-5 menit berupa periode agitasi lari menggigit diselingi periode
tenang,kedaan hiperaktif bias timbul karna rangsangan dari luar seperti suara ,cahaya
tiupan angin yang meimbulkan kejang sehingga menimbulkan ketakutan tehadap rangsangan.
Penderita takut tehadap air
Komplikasi : dapat menyebabkan kematian.
E. TIM INVESTIGASI
Tim investigasi Kasus Lyssa Rabies terdiri dari :
3 Orang Tim dari Dinas kesehatan Kab. Minahasa Utara
3 Orang Tim dari Puskesmas Tatelu
1. Laki-Laki 0 0
2. Perempuan 1 100
Jumlah 1 100
2. Pola Epidemiologi
a) Deskripsi KLB menurut variabel waktu :
Deskripsi KLB menurut waktu, memberikan gambaran kapan KLB rabies terjadi
(index case). Gambaran tersebut dapat dilihat pada kurva epidemik sebagai berikut :
Dari kurva epidemik diatas terlihat bahwa index case terjadi pada minggu ke-23
dengan peningkatan kasus terjadi pada minggu ke-23 dan puncak kasus pada minggu
ke-23 dengan jumlah kasus gigitan 1.
1 JagaI 0 0
2 Jaga II 0 0
3 Jaga III 0 0
4 Jaga IV 0 0
5 Jaga V 0 0
6 Jaga VI 0 0
7 Jaga VII 1 1
Jumlah 1 100
Tabel.III
Frekuensi Kasus Gigitan bedasarkan Golongan Umur
Di Desa Laikit Kecamatan Dimembe Kab. Minahasa Utara
13 Juni s/d 19 September 2012
10-14 1 100
15-19 0 0
20-44 0 0
45-56 0 0
TOTAL 1 100
Keterangan: Jumlah Penduduk 4032 Jiwa
Tabel 3. Mengambarkan bahwa golongan umur pada umur 10-14 dengan presentase
100% dan dapat dihitung Attack Rate (CFR) KLB Rabies di Kecamatan Dimembe
Kabupaten Minahasa Utara adalah 0,02 (1:4032X100) ,(AR) 0,02 (1;4032x100)
3. Gambaran Geografis
Desa Laikit adalah salah satu Desa yang ada dengan wilayah kerja Puskesmas Tatelu
Kecamatan Dimembe , dengan Jumlah Penduduk 4232 Jiwa dengan 12 Dusun/Jaga.
Dalam menegakkan diagnosa pasti Kasus Lyssa di Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa
Utara, dapat ditegakan korban meninggal Karna Rabies berdasarkan Gejala gejala klinis dan faktor-faktor
pencetus yang sangat nyata yang dialami oleh korban sebelum Meninggal.seperti gejala
demam,Menggigil Nyeri menelan Nyeri Perut,Sakit kepala dan penderita Hiperaktif dengan tingkah laku
yang aneh seperti takut terhadap Suara ,Angin,dan Air.timbul gejala intermintem setiap 1-5 Menit berupa
periode Angitsi ingin lari dan diselingi periode tenang dan sebelum meninggal membuang ludah dan
didiagnosa rabies oleh dokter di Rumah sakit.
Oleh karena KLB belum dinyatakan berakhir, maka tim surveilans Dinas Kesehatan kab.
Minahasa Utara masih tetap melaksanakan monitoring terhadap perlangsungan KLB tersebut dengan
pelaksanaan teknis dilapangan yaitu Puskesmas Tatelu dalam melakukan pemantauan secara terus
menerus hingga masa KLB dinyatakan berakhir.
B. SARAN
Saran / rekomendasi untuk pencegahan dan penaggulangan KLB Rabies di Kecamatan Dimembe
Kab.Minahasa Utara adalah :
Demikian laporan Penyelidikan Epidemiologi KLB Rabies di Desa Laikit Kecamatan Dimembe
Kab.Minahasa Utara, kiranya dapat bermanfaat bagi kita semua.
Airmadidi, 20 September 2012
Mengetahui
a.n Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa Utara
Kepala Bidang P2-PL
Dr S.J.F Tumundo,Mkes
NIP 195801081985112002
1 Tirza Patricia Luntungan (p) 14 thn Laikit Jg 7 13 juni 2012 18 september 2012 Betis kanan
3 bln Kec Dimembe
9 Rolando Koloay 21 Laikit Jg 7 Kena air liur ada Ya Diberi VAR Sepupu
Kec Dimembe luka di muka
15 Maikel Malantang 36 Perum Viola Blok Dijilat dikaki Ya Diberi VAR tetangga
(L) D Matungkas kanan yang ada
luka
16 Febiola Kalangit (P) 7 Perum Viola Blok Dijilat di tangan Ya Diberi VAR Anak
D Matungkas kanan yang ada Pemilik
luka anjing
17 Ferry Malohing (L) 34 Perum Viola Blok Dijilat di tangan Tidak Diberi VAR tetangga
D Matungkas kanan Sesuai
permintaan
korban
18 Jalen Maradia (P) 8 Perum Viola Blok Dijilat di tangan Tidak Diberi VAR Anak
D Matungkas kanan Sesuai tetangga
permintaan
korban
19 Jio Samual (L) 2 Perum Viola Blok Dijilat di tangan Ttidak Diberi VAR Anak
D Matungkas kanan Sesuai tetangga
permintaan
korban
20 Anitta Angraeni (P) 33 Perum Viola Blok Dijilat di tangan tidak Diberi VAR Tetangga
D Matungkas kanan Sesuai
permintaan
korban
21 Dinekke Managkoda 22 Perum Viola Blok Dijilat di tangan Tidak Di beri VAR tetangga
D Matungkas kanan Sesuai
permintaan
korban
22 Inekke Managko(P) 35 Perum Viola Blok Dijilat di kaki yang Tidak Tidak di beri tetangga
D Matungkas tidak ada luka VAR
23 Claudia Binalai (P) 1 Perum Viola Blok Dijilat di kaki yang Tidak Tidak di beri Anak
D Matungkas tidak ada luka VAR tetangga
24 Rudi Tulangow (L) 35 Perum Viola Blok Dijilat di kaki yang Tidak Tidak di beri tetangga
D Matungkas tidak ada luka VAR
25 Cindy Nai (P) 11 Perum Viola Blok Dijilat di kaki yang Tidak Tidak di beri tetangga
D Matungkas tidak ada luka VAR
3 Welmin Tompul (P) 19 Likupang I Jg III Tidak ada Luka Pemberian Vaksin TAK Istri
4 Martensi 54 Likupang I Jg III Tidak ada Luka Pemberian Vaksin TAK Ibu
Takaendengan (P)
5 Soleman (L) 40 Likupang I Jg III ada Luka Pemberian Vaksin TAK Sepupu