Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

6 Juli 2022

LEMBAR PENUGASAN
MPI 1
Kasus 1

Pada tahun 2007, sebuah kota yang berpenduduk 500,000 orang


ditemukan ada 100 kasus penyakit Pes, yang terdiri atas 45
penderita laki-laki dan 55 penderita perempuan. Hitunglah:
1. Berapakah jumlah kasus penyakit Pes pada tahun 2007?
2. Berapakah incidence rate penyakit Pes pada tahun 2007 di kota
tersebut?
3. Berapa distribusi frekuensi penyakit Pes tahun 2007
berdasarkan jenis kelamin?
Jawaban kasus pertama:
a. Jumlah kasus penyakit Pes pada tahun 2007 :
= 100 kasus

b. Incidence rate penyakit Pes pada tahun 2007 di kota :


= 100/ 500.000 x 1000
= 0,2 per 1000 populasi

c. Distribusi frekuensi penyakit Pes tahun 2007 berdasarkan jenis kelamin adalah:
Proporsi Laki-laki:
= 45/100 x 100
= 45%

Proporsi Perempuan:
= 55/100 x 100
= 55%
Hasil Diskusi Kelompok 2
Nama kelompok:
1. Drh. Fenny Bili DISNAK Prop
2. Drh. Savio Mutu DISNAK Mabar
3. Ibu Umi Rote Ndao
4. Pak Erys BBKSDA Atambua
5. Ibu Maria Antonia Dinkes Sumba Barat Daya
Kasus 2

Pada tahun 2005 di Indonesia, muncul kasus Flu Burung sebanyak


20 kasus, yang terdiri atas 15 orang laki-laki dan 5 orang perempuan,
sedangkan yang meninggal ada 13 orang. Hitunglah:
1. Berapa proporsi penderita perempuan dari seluruh kasus yang
menderita Flu Burung tahun 2005?
2. Berapa rasio penderita laki-laki : penderita perempuan di
Indonesia pada tahun 2005?
3. Berapa angka kematian akibat Flu Burung di Indonesia pada tahun
2005?
Jawaban kasus 2:
a. Proporsi penderita perempuan dari seluruh kasus yang menderita Flu Burung tahun 2005
adalah:
= 5/20 x 100%
=25 % Penderita Perempuan dari seluruh kasus Flu burung
b. Rasio penderita laki-laki : penderita perempuan di Indonesia pada tahun 2005 adalah:
= 15:5
=3:1 Ratio Penderita Flu Burung pada Laki-laki dan Perempuan
c. Angka kematian akibat Flu Burung di Indonesia pada tahun 2005 adalah:
= 13/20 x 100%
= 65% CFR kematian akibat Flu Burung
Kasus 3

Gambar 1. Skematik Laporan


Leptospirosis (Sumber data karangan)
Terjadinya musim penghujan di Indonesia
dengan intensitas curah hujan yang tinggi
pada bulan Januari-Februari dan bulan
Desember tahun 2002 menyebabkan banjir
di Kabupaten Mawar. Kejadian banjir
juga berdampak pada munculnya penyakit
Leptospirosis
Keterangan:
Pada gambar 1 di atas adalah laporan tanggal 1 Januari – 31 Desember 2002 yang
menunjukkan 10 orang penderita Leptospirosis di Kelurahan Bougenville, Kabupaten
Mawar. Garis tebal hitam menggambarkan periode dimulainya sakit Leptospirosis pada
individu tersebut, sedangkan garis tipis hitam menggambarkan orang dalam keadaan
sehat. Jumlah total populasi di Kelurahan Bougenvile adalah 25 orang. Selama satu
tahun tersebut, tidak ada kasus meninggal yang dilaporkan.
Berdasarkan hal tersebut, hitunglah:
1. Berapa prevalensi titik (rate) kasus Leptospirosis pada tanggal 1 Januari 2002 di
Kelurahan Bougenville?
2. Berapa prevalensi titik (rate) kasus Leptospirosis pada tanggal 31 Desember 2002 di
Kelurahan Bougenville?
3. Berapa prevalensi periode (rate) kasus Leptospirosis selama rentang waktu 1 Januari
– 31 Desember 2002 di Kelurahan Bougenville?
Jawaban Kasus 3
1. Prevalensi titik (rate) kasus Leptospirosis pada tanggal 1 Januari 2002 di Kelurahan Bougenville adalah:
= 3/25 x 100 %
= 12 % prevalensi di Bulan Januari

2. Prevalensi titik (rate) kasus Leptospirosis pada tanggal 31 Desember 2002 di Kelurahan Bougenville
adalah:
= 3/25 x 100 %
= 12 %

3. Prevalensi periode (rate) kasus Leptospirosis selama rentang waktu 1 Januari – 31 Desember 2002 di
Kelurahan Bougenville adalah :
= 10/25 x 100%
= 40 %
Kasus 4

Pada tahun 2019, sebuah Desa Anggrek yang berpenduduk 1,500 orang
dilaporkan ada 75 kasus baru rabies. Pada tahun 2018, dilaporkan ada 125 kasus
rabies dengan 50 orang meninggal dunia. Dari 50 orang tersebut, terdapat 43
orang tidak mendapatkan VAR (Vaksin Anti Rabies) dan 7 orang yang telah
mendapatkan VAR. Hitunglah:
1. Insidens kumulatif kasus rabies pada tahun 2019.
2. CFR (Case Fatality Rate) kasus rabies pada tahun 2018.
Jawaban kasus 4
a. Insidens kumulatif kasus rabies pada tahun 2019
= 75/1500 x 1000
= 50 kasus dalam 1000 orang

b. CFR (Case Fatality Rate) kasus rabies pada tahun 2018


= 50/125 x 100
= 40%
Kasus 5

Salah satu warga di Kabupaten Melati mengadakan pesta hajatan pada tanggal 23 Juni
2017 yang dihadiri oleh 450 tamu. Pesta hajatan tersebut menghidangkan menu utama
daging sapi panggang dengan racikan bumbu khas daerah tersebut. Tetapi, tidak semua
tamu yang hadir memakan menu utama pada saat pesta hajatan berlangsung.
Beberapa hari setelah kegiatan pesta hajatan, ditemukan laporan bahwa dari 85 tamu
yang memakan daging sapi panggang, terdapat 75 tamu yang menderita Antraks dan 10
tamu tidak menderita Antraks. 15 tamu yang tidak makan daging menderita antraks,
sedangkan, 350 tamu lainnya tidak makan daging sapi panggang dan tidak menderita
Antraks.
Pertanyaan:
1. Buatlah tabel 2x2 orang yang makan daging sapi panggang dan orang yang tidak
makan daging sapi panggang!
2. Berapakah Attack Rate makan daging sapi panggang?
3. Berapakah Attack Rate tidak makan daging sapi panggang?
Jawaban kasus 5
1. Orang yang makan daging sapi panggang dan orang yang tidak makan daging sapi panggang

Makan Sapi Panggang Tidak Makan


Sakit 75 15
Tidak Sakit 10 305

Attack Rate makan daging sapi panggang


= 75/85 x 100
= 88,23 %
3. Attack Rate tidak makan daging sapi panggang
= 15/350 x 100
= 4,28 %

Anda mungkin juga menyukai