Kak Audit Internal Gizi PDF Free
Kak Audit Internal Gizi PDF Free
AUDIT
INTERNAL
GIZI
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA
DINAS KESEHATAN KOTA
UPT PUSKESMAS LEMPAKE
Jl. D.I. Panjaitan Kebon Agung Lempake, telp. 0541 - 280620
Mulai Berlaku :
Jumlah Halaman :
Dibuat oleh :
Nama
Jabatan
I. Pendahuluan
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat perlu dimonitor
dan dievaluasi agar dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat baik
dalam pelayanan kesehatan perseorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat.
Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja puskesmas
yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas
berdasarkan standar/kriteria/target yang ditetapkan.
Agar pelaksanaan audit internal dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien,
maka disusun rencana program audit.
Program ini dimulai dengan memperhatikan status gizi pada ibu hamil, karena
kehidupan anak dimulai sejak dalam kandungan seorang ibu. Asupan gizi yang tidak
adekuat pada ibu hamil selain membahayakan kesehatan ibu, juga akan berdampak
terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan gizi dalam waktu yang
lama pada ibu hamil akan menyebabkan ibu hamil mengalami kondisi yang dinamakan
Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Dari hasil capaian kinerja pelayanan gizi tahun 2018, terdapat beberapa capaian
kinerja dibawah target sasaran. Untuk cakupan bumil KEK yang mendapatkan makanan
tambahan hanya mencapai 88,19% dari target sasaran 100%. Hal itu akan berdampak
pada ibu hamil dan janinnya, antara lain meningkatkan resiko bayi dengan berat lahir
rendah, keguguran, premature dan kematian pada ibu hamil dan kematian bayi baru
lahir.
Cakupan ASI eksklusif 0 – 6 bulan hanya mencapai 54,9% dari target sasaran
100%. Hal ini akan berdampak pada kualitas hidup generasi penerus bangsa. ASI
merupakan sumber nutrisi terbaik dengan komposisi bioaktif yang dapat meningkatkan
status kesehatan ibu dan anak. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif terbukti memiliki
IQ lebih tinggi dan daya tahan tubuh lebih baik. Dengan menyusui, dapat mencegah 1/3
kejadian infeksi saluran nafas atas (ISPA), diare dan penyakit usus pada bayi premature,
serta menurunkan resiko kanker payudara.
Cakupan bayi baru lahir mendapatkan IMD di wilayah kerja Puskesmas Lempake
hanya mencapai 78,5% dari target sasaran 100%. Hal ini akan berdampak pada
menurunnya prolactin (hormon pembuat ASI) sehingga ASI baru akan diproduksi pada
hari ketiga atau lebih dan memperlambat pengeluaran kolostrum. Selain itu, manfaat
IMD juga dapat membantu mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan membantu
pelepasan plasenta.
Tujuan Umum:
Tujuan Khusus:
Rincian Kegiatan :
4. Analisis masalah
a. Audit Pertama